Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

SUPERVISI KEPERAWATAN
PRAKTIK PROFESI NERS MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR MERAH TIMUR RSUD KABUPATEN SIDOARJO

Penanggung jawab
Fitri Kurnia S, S.Kep
Kelompok :

Ainul Hidayati, S.Kep Rizal Fiqih, S.Kep


Denty Dwi W, S.Kep Frida Eza, S.Kep
Desi Anjarsari, S.Kep Inte Kurnia, S.Kep
Dhina Muharromah, S.Kep Okta Vera, S.Kep
Endah Kartika S, S.Kep Reka Dian P, S.Kep
Fitri Ayu A, S.Kep Retno Sugiarti, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang berkesinambungan
selama 24 jam terus menerus, untuk memberikan pelayanan yang bermutu perlu
dukungan sumber – sumber antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan
dan fasilitas yang memadai. Perawat mempunyai peran sentral dalam upaya
mencapai tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat, perawat diharapkan semakin profesional dalam
memberikanpelayanan keperawatan. Sehingga dapat memenuhi tuntutan
masyarakat sebagai pengguna jasa keperawatan.
Pelayanan yang berkualitas haruslah didukung oleh sumber-sumber yang
memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standar pelayanan
termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai
harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan
konsumen dan sesuai dengan standar yang berlaku maka diperlukan suatu
pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Melalui pengawasan atau
supervisi diharapkan perawat dapat melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai
standar. Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen
dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah disampaikan materi ini diharapkan mampu melaksanakan supervisi
di ruang Mawar Merah Timur RSUD Sidoarjo
1.2.2 Tujuan khusus
1. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan
khususnya pemberian obat (injeksi intravena).
2. Kepala ruangan mampu melakukan evaluasi sikap perawat dalam melakukan
tugas.
3. Kepala ruangan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ditemukan.
4. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

1.3 Manfaat
1.3.1. Bagi Pasien :
1. Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat masa
penyembuhan.
2. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien.
3. Memberikan kepuasan pada pasien.
1.3.2. Bagi Perawat :
1. Dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif dan psikomotor
perawat.
2. Menjalin kerjasama tim.
3. Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.3.3. Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Supervisiadalah upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan


kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas
kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Sudjana, 2014).
Supervisi adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor mencakuppelayanan keperawatan,masalah
ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap
saat.

2.2 Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan pada bawahan secara langsung,
sehingga bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas
atau pekerjaan dengan hasil yang baik (Nursalam, 2012).
Tujuan dari pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam tempo yang diberikan dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia.
2. Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan –kekuranganpara
petugas kesehatan dalam hal kemampuan, pengetahuan dan pemahaman
serta mengatur platihan yang sesuai.
3. Memungkinkan para pengawas mengenali dan memberi penghargaan atas
pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan kenaikan
jabatan dan pelatihan yang lebih lanjut.
4. Memungkinkan manajemen bahwa sumber yang disediakan bagi petugas
telah cukup dan dipergunakan dengan baik.
5. Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan pada
kenerja tersebut.
2.3 Manfaat Supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik akan diperoleh banyak manfaat
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Dapat lebih meningkat efektifitas kerja, peningkatan ini erat kaitannya
dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin
terbinya hubungan dan suasana kerja akan lebih harmonis antara atasan
dan bawahan.
b. Dapat lebih meningkatkan efisien kerja, peningkatkan ini erat kaitanya
dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan oleh bawahan,
sehingga pemakaian sumber daya yang sia – sia dapat dicegah (Nursalam,
2012)

2.4 Prinsip Supervisi

1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan


hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kempemimpinan.

3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan


melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas serta standar.

4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara


supervisor dan perawat pelaksana.

5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang


spesifik.

6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,


kreatifitas dan motifasi.

7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
2.5 Pelaksana Supervisi

Pelaksana atau yang bertanggung jawab melaksanakan supervisi adalah


atasan, yakni mereka yang memiliki kelebihan dalam berorganisasi.
1. Kepala ruangan :

1) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada


klien diruang perawatan.

2) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan


pelayanan kesehatan dirumah sakit.

3) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek


keperawatan diruang perawatan.

2. Pengawas perawatan :

1) Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala


ruangan yang ada di instalasinya.

3. Kepala seksi keperawatan :

1) Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan


seluruh perawat secara tidak langsung.
2.6 Alur Supervisi
Ka Per IRNA

Ka Ru
Menetapkan kegiatan dan
PRA tujuan serta instrument /alat Supervisi
ukur

PP 1 PP 2
Menilai kinerja perawat
PELAKSANAAN responsibility-Accountabillity
– Authority (R-A-A)
PA PA
PEMBINAAN (3-F)
 Penyampaian penilaian (fair)
PASCA  Feed Back (umpan Balik)
 Follow Up(Tindak Lanjut), Kualitas Pelayanan
Pemecahan Masalah dan reward Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi


Delegasi dan Supervisi

2.7 Langkah Supervisi

1. Pra supervisi
1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervise
2) Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan supervisi
1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur yang
telah disiapkan
2) Supervisor mendapatkan beberapa hal yang memerlukan pembinaan
3) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan
klarifikasi permasalahan
4) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data
sekunder.
a. Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
b. Supervisor melakukan Tanya jawab dengan Perawat katim dan Perawat
pelaksana
5) Pasca Supervisi
a. Supervisor memberikan penilaian supervise (f-fair)

b. Supervisor memberikanFeed Back Klarifikasi ( sesuai hasil laporan


supervise )

c. Supervisor memberikanreinforcement dan follow up perbaikan

2.8 Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan


keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang
tersedia, dengan lingkup tanggung jawab antara lain :
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
2. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanankeperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

2.9 Manajemen anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan


pengembangan. Supervisor berperan dalam :
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang
tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
2. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan.
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja,
tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan
tepat. Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan
keperawatan.

2.10 Teknik Supervisi

1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :


1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.

2. Area Supervisi.
1) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
2) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
3) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati.

3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
1. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung,
dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan,feed back dan perbaikan. Adapun
prosesnya adalah :
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan
didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan
petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang
bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih
kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh
supervisor.
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi
kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

A. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Rabu / 22 Januari 2020
Pukul : 10.00 - selesai
Lama kegiatan : 25 Menit
Pelaksana : Kepala Ruangan
Sasaran : Perawat Primer dan Perawat Associate
Tempat : Kantor Karu, Nurse station, dan Ruang perawatan pasien
di Ruang Mawar Merah Timur RSUD Sidoarjo
B. Materi Supervisi
1. Pelaksanaan Pemberian Obat (Injeksi Intravena)
C. Media Supervisi
1 Instrumen Supervisi
2 Informed concent pengelolaan sentralisasi obat
3 Format control dan pemakaian obat
4 Buku sentralisasi obat (buku serah terima)
5 Lemari/kotak sentralisasi obat.
D. Metode
1. Observasi
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Problem Solving
E. Alat Bantu
1. Status klien
2. Instrumen Pemberian Obat (Injeksi Intravena)
F. Struktur Pengorganisasian
Penanggung Jawab Roleplay : Fitri Kurnia S., S.Kep
Kepala ruangan : Fitri Ayu Arifa S., S.Kep
Perawat Primer : Retni Sugiarti., S.Kep
Perawat Associate : Endah Kartika S., S.Kep
Pembimbing CI : Yeti Setyarini., S.Kep.Ns
Pembimbing Institusi : Sutomo., S.Kep.Ns., M.Kes
Mekanisme Kegiatan
Tahap Perawat
KARU Perawat Primer Tempat
kegiatan Associate
Pra 1. Salam Pembuka Menguraikan tentang Ruang
Supervisi 2. Menyampaikan tujuan tindakan Pemberian Obat Perawat
10 menit supervisi (Injeksi Intravena)
3. Mengecek jadwal
Pemberian Obat (Injeksi
Intravena)
4. Membacakan SOP
Supervisi
5. Mempersilahkan Perawat
Primer untuk memberi
tahu Perawat Asosiet
untuk melakukan injeksi
obat (injeksi intravena)
6. Perawat Primer
mempersilahkan Perawat
Asosiet untuk
menyiapkan alat tindakan
yang akan di supervisi
7. Perawat Asosiet
mempersiapkan alat
8. Perawat Asosiet selesai
menyiapkan alat dan
melaporkan ke Perawat
Primer
9. Perawat Primer
melaporkan ke Karu
bahwa superfisi siap
dilaksanakan
Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross cek Melakukan Ruang pasien
15 menit pengawasan & kelengkapan persiapan dan
koordinasi 2. Melakukan langkah- pelaksanaan
2. Menilai pelaksanaan langkah pemberian pemberian obat
pemberian obat obat dengan Benar. sesuai dengan
rencana Karu
(injeksi intravena) a. menjelaskan kepada
3. Mencatat bila pasien dan keluarga
terdapat hal-hal yang tentang tujuan dan
perlu didiskusikan prosedur pemberian
bersama Perawat obat (injeksi
intravena) yang akan
Katim dan Perawat
dilakukan prosedur
Pelaksana b. Membawa alat ke
4. Mengisi format/ dekat pasien
instrumen penilaian 2. Mendokumentasika
supervise n tindakan
pemberian obat
(injeksi intravena)
pada lembar
observasi
3. Membereskan alat-
alat yang digunakan
4. Mendengarkan
1. Menyampaikan hasil Ruang Karu
penilaian supervise
2. Memberikan
feedback, reward,
follow up dan konsep
solusi terhadap
masalah yang
ditemukan.
Post Dokumantasi hasil Tanda tangan hasil Ruang Karu
Supervisi supervise Salam penutup supervisi
10 menit
FORMAT SUPERVISI PEMBERIAN OBAT (INJEKSI INTRAVENA)
Hari / tanggal : Supervisor :
Yang disupervisi : Ruangan :
Aspek Parameter Bobot Dilakukan Keterangan
Penilaian Ya Tidak
Persiapan A. Menyiapkan Alat Steril
1. Alkohol swab 1
2. Bak Injeksi 1
3. Spuit berisi obat injeksi 1
B. Menyiapkan Alat Non Steril
1. Alkohol 70% 1
2. Pengalas 1
3. Bengkok 1
4. Alat Tulis 1
5. Buku Injeksi 1
C. Menyiapkan Bahan-Bahan
1. Kelengkapan Obat 3
D. Menyiapkan Pasien
1. Memberi penjelasan kepada 2
pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan
2. Mengatur posisi pasien 1
yang nyaman
Pelaksanaan Pelaksanaan injeksi intravena :
1. Cuci tangan 3
2. Pastikan infus dalam 2
keadaan menetes lancar
tidak ada tanda-tanda
flebitis
3. Pengatur tetesan dimatikan 3
4. Melakukan desinfektan 3
dengan alkohol swab pada
daerah yang akan di injeksi
5. Obat dimasukkan 3
6. Lihat ekspresi wajah pasien 2
7. Pengatur tetesan dibuka 4
kembali, kemudian tetesan
diatur sesuai dengan
kebutuhan yang sudah
ditentukan
8. Pasien dirapikan, alat-alat 1
dibereskan
9. Melepas sarung tangan dan 1
cuci tangan
10. Mencatat dan memberi 2
tanda pada format
pemberian injeksi dan buku
injeksi
Sikap Sikap perawat pada waktu
injeksi
1. Komunikasi 1
2. Kerjasama 1
3. Tanggung Jawab 3
4. Kewaspadaan 3
Evaluasi Evaluasi :
1. Mengevaluasi lokasi 2
penyuntikan dan kelancaran
tetesan
2. Mengevaluasi kenyamanan 1
posisi
3. Mengobservasi 1
kemungkinan phlebitis
Total Nilai 40

Bila Skor Baik : 35-40


Bila Skor Cukup : 30-35
Bila Skor Kurang : <30

Sidoarjo, ......, .........., .........

Supervisor (Karu) Yang disupervisi

( ) ( )
PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWTAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO 2017

LAPORAN SUPERVISI KEPERAWATAN

1) Supervisor :
2) Yang disupervisi :
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Hari / tanggal :
Topik : Pemberian Obat (injeksi intravena) pada pasien dengan diagnosa
medis...........................................................
LAPORAN SUPERVISI

Masalah yang Tujuan pemecahan Konsep Solusi


ditemukan masalah

Mengetahui :
Yang disupervisi
Katim Pelaksana

( ) ( )

Supervisor
Kepala Ruangan

( )
DIALOG
Pada hari Rabu 22 Januari 2020 matahari bersinar cerah, di ruang Mawar Merah
Timur sedang berlangsung kegiatan pelayanan kesehatan. Terdapat dua perawat jaga yang
sedang berjaga. Retno (Perawat Primer), Endah (Perawat Asosiet). Matahari semakin
memancarkan sinarnya, jam dindingpun menunjukkan sudah memasuki pukul 09.00.
Kepala Ruangan menghampiri Perawat Primer di nurse stasion, untuk menyampaikan
bahwa hari ini akan dilakukan supervisi kepala ruangan terhadap perawat asosiet tentang
tindakan injeksi obat intravena. (Karu berjalan menuju nurse stasion

Karu (ayu) : “mbak .... pagi ini saya akan melakukan supervisi kepada mbak endah
selaku PA hari ini, untuk yang disupervisi yaitu tindakan pemberian obat
intravena. Mohon disiapkan alat-alatnya.
PP (retno) : “Baik bu. Akan saya beritahukan PP ( Endah) untuk mempersiapkan alat
dan hal lain yang perlu di persiapkan, terimakasih bu
Karu (ayu) : iya sama-sama, kalau sudah siap hubungi saya lagi ya,
PP ( retno) : baik bu

(“PP Memberitahu PA( ners endah)bahwa akan dilakukan supervisi oleh kepala ruangan
dan meminta untuk mempersiapkanobatdanalatuntukpemberianobatInjeksi”)
PP ( retno) : ners endah, pagi ini kepala ruangan kita ingin melakukan supervisi tentang
pemberian obat melalui intravena, dan yang akan di supervisi adalah mbak
endah, maka tolong di persiapkan alat-alat dan semua yang diperlukan untuk
tindakan tersebut sekarang ya, bila sudah siap hubungi saya kembali
PA : Baik ners akan saya siapkan semua yang diperlukan
PP : Iya,
(“lalu PA pergi menyiapkan alat-alat yang diperlukan”)

PA : Bu, ini saya sudah mempersiapkan alat –alat untuk injeksi intravena
PP : oh iya kalu begitu saya akan menghubungi ibu kepala ruangan bahwa
supervisi sudah siap dilaksanakan, terimakasih.
PA : iya bu sama-sama
(“lalu PP pergi menuju ruangan kepala ruangan untuk mengkonfirmasi kembali, bahwa
suervisi sudah siap”)
PP : assalamualaikum, bu
Karu : waalaikum slam, bagaimana, sudha siap?
PP ( Retno) : sudah bu, bisa dimulai sekarang,
Karu ( ayu) : iya saya kesana,
(“lalu PP dan Karu pergi menuju nurs station”)
Karu ( ayu) : bagaimana ners endah, sudah selesai ya persiapannya?
PP ( endah) : sudah bu
Karu : Baik, kalau begitu kita langsung ke pasien saja

Setelah mempersiapkan obat, PP, PA dan KARU membawa dokumentasi lembar supervisi
dan Lembar SOP injeksi intravena dan menujukan kamar pasien
PA ( endah) :“Selamatpagi?Bagaimanakabarnyahariini ?perkenalkan saya perawat endah.
disini saya akan memasukkan obat melalui suntikan bu,
Pasien : baik sus silakan
(PA melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum tindakan dan memakai APD)
PA ( endah ) :dengan ibu siapa?, tanggal lahirnya berapa bu? (sambil melihat identitas di
gelang pasien)
Ini saya akan memasukan obat penurun panasnya ya buk lewat selang
infusnya tujuannya agar masuk ke dalam pembuluh darah ibuk, dan juga ada
antibiotik gunanya untuk mencegah terjadinya infeksi berkembang
PA ( endah) : (ners endah mengecek tetesan infus memastikan bahwa tetesan infus
lancar, lalu dimatikan saat akan dilakukan penyuntikan obat)
-Saya suntik ya buk ( sambil sebelumnya melakukan desinfeksi di selang infus
yang akan di lakukan injeksi )
-Sudah selesai buk, obatnya sudah masuk, tidak ada bengkak juga setelah
dilakukan suntik,
- apakah ada reaksi dari obat yang disuntikan bu?
Pasien : yidak ada sus
PA (endah) : kalau begitu saya permisi dulu, silakan istirahat kembali ( sambil menyalakan
kembali selang infus)

(Kemudian Karu, PP dan PA menuju ruang Nurse Statiton)

Karu : “Perawat endah, bagaimana tadi, apakah ada yang kurang dari
perodesur anda?.... tadi sebelum injeksi sudah membawa peralatan lengkap
untuk injeksi?””
PA : “Sudahbu”
Karu : ”Apabenar? Cobadilihatduluapa yang kurang ?”
PA : “Sudahlengkapbu?”
Karu : “Dimanabengkoknya”
PA : “Oh iyabu (sambiltersenyummalu)”
Karu : “Sebelummelakukantindakanapasaja, harusditelititerlebihdahuluapa
yang kurang, apasaja yangharusdisiapkan, apasaja yang
harusdibawauntukmelakukantindakaninjeksi.
Melakukantindakanharussesuai SPO yang sudahditerapkandiruangan
(sambilmenepukpundak PA)”
PA : “Iyabu.
PP ( retno) : tidak apa-apa ners endah, lain kali lebih teliti lagi ya
PA (Endah) : iya bu erimakasih sarannya, terimakasih juga bu ayu sudah mengkoreksi
saya, lain kali akan saya cek kembali kelengkapan saat melakukan
tindakan
Karu (ayu) : iya tidak apa apa kita saling mengingatkan. Saya sudah melakukan
penilaian terhadap ners endah setelah supervisi untuk tindakan
injeksi/intravena tadi, saya akan memberitahu hasil nya ya
PP dan PA : Iya bu
Karu ( Ayu) : dari awal ners endah sudah baik, sebelumnya sudah cuci tangan,
memperkenalkan diri dan seterusnya, hanya saja kesalahannya tidak
dicek ulang utnuk alatnya yang dibawa tadi ya, hasil dari supervisi
kepada mbak endah tadi nilainya............, masukan saya tadi mohon
diingat ya, untuk mengecek kelengkapan alat dan lainnya sesuai
prosedur yang kita pakai
PA(Endah) : iya bu lainkali saya akan lebih teliti. Terimakasih
Karu (ayu) : iya saya permisi dulu
(lalu kepala ruangan kembali ke ruanganyya untuk melanjutkan aktifitasnya)

Anda mungkin juga menyukai