Anda di halaman 1dari 27

Supervisi Dalam

Asuhan Keperawatan
Ns.Helen,S.Kep
PENDAHULUAN

• Supervisi dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam manajemen


serta keseluruhan tanggung jawab pemimpin.
• Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan ( dalam
fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segala
kegiatan yang telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar )
PENGERTIAN

• Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu


meliputi segala bantuan dari pemimpin / panaggung jawab
keperawatan yang tertuju untuk perkembangan para perawat
dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan.

• Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan,


bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan
kecakapan para perawat
SASARAN SUPERVISI

1. Pelakasanaan tugas sesuai dengan pola


2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue / sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek / rational
7. Tidak terjadi penyimpangan /penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan
keuangan
TUJUAN SUPERVISI

1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanaan keperawatan


2. Melatih staf dan pelakasana keperawatan
3. Memberi arahan dalam melakasanakan tugasnya agarmenyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan
4. Memnerikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dan
memberikan asuhan keperawatan
KOMPETENSI

1. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan
pelaksana keperawatan.
2. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf / pelaksana keperawatan
3. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf dan pelaksanaan
keperawatan.
4. Proses kelompok (dinamika kelompok)
5. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan pelaksanaan keperawatan
6. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinnerja perawat
7. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan lebih baik
FUNGSI
1. Dalam keperawatanfungsi supervisi adalah mengatur dan mengorganisasi proses pemberian
pelayanan keperawatan yang menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati
2. Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki factor – factor yang
mempengaruhi proses pemberian asuhan keperawatan
3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah mengkoordinasikan, menstimuli, dan
mendorong ke arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan
4. Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), membeeri suport (Supporting) dan mengajak untuk
diikutsertakan (sharing)
PRINSIP

1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi


2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, supporting, informal
4. Memeberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan keperawatan
5. Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara superior dan staf dan pelaksana keperawatan
6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”
7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing – masing
8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diridisesuaikan dengan kebutuhan
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
SUPERVISI
Tujuan & Instumen supervisi KARU
Kinerja :
1. Pelaksanaan ASKEP
2. Dokumentasi
3. Timbang terima
PERAWAT PRIMER
4. Sentralisasi Obat
5. Ronde Keperawatan
6. Pengendalian Infeksi
7. Patient Safety
KUALITAS
1. Peningkatan Kualitas
3F: 2. Keuntungan
F : Fair 3. Eksistensi RS
F : Feedback 4. Kepuasan Kinerja
F : Follow Up Perawat
5. Kepuasan Pelanggan
6. Standar
KARAKTERISTIK

1. Mencerminkan kegiatan asuhan keperawatan yang sesungguhnya


2. Mencerminkan pola organisasi / Struktur organisasi keperawatan
yang ada
3. Kegiatan yang berkesinambungan yang teratur atau berkala
4. Dilaksanakan oleh astasan langsung ( Kepala unut / Kepala
Ruanagan asatu Penanggung Jawab yang ditunjuk
5. Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan peningkatan
kualitas asuhan keperawatan.
CARA SUPERVISI

 Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang
sedang berlangsung. Pada superisi modern diharapkan
superior terlibat dalam kegiatan agar pengarahan dan
pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah.
CARA SUPERVISI (Lanjutan)

Cara memberikan pengarahan yang efektif adalah :


 Pengarahan harus lengkap
 Mudah dipahami
 Menggunakan kata-kata yang tepat
 Berbicara dengan jelas dan lambat
 Berikan arahan yang logis
 Hindari memberikan banyak arahan pada suatu saat
 Pastikan bahwa arahan dipahami
 Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
CARA SUPERVISI (Lanjutan)

 Tidak Langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak
melihat langsung kejadian dilapangan, sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta.
Umpan balik dapat diberikan secara tertulis
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR
Tugas –tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya (Bittel, 2012) aalah
sebagai berikut :
1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
 Mengecek kecukupan fasilitas / peralatan / sarana untuk hari itu
 Mengecek jadwal kerja
2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
 Mengecek personil yang ada
 Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan
 Mengatur pekerjaan
 Mengidentifikasi kendalam yang muncul
 Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR (Lanjutan)

3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam)


 Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, intruksi, mengoreksi atau
memberikan latihan sesuai kebutuhannya
 Mengecek kemajuan pekerjaan rumah tangga
 Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama untuk personil
baru
 Berjaga-jaga ditempat apaibila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal terkait
 Mengatur jam istirahat personil
 Mendeteksi dn mencatat problem yang muncul pada saat itu dan mencar cara
memudahkannya
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR (Lanjutan)

 Mengecek kembali kecukupan alat / fasilitas / sarana sesuai kondisi oprasional


Mencatat fasilitas / sarana yang rusak kemudian melaporkannya
 mengecek adanya kecelakaan kerja
Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR (Lanjutan)

4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)


 Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu
15 menit
 Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi
seperti : Keterlambatan pekkerjaan, lamanya mengambil
barang, kesulitan pekerjaan dan lain sebagainya
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR (Lanjutan)

5. Sebelum pulang
 Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk
memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya
 Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan
mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatanya
 Lengkapi laporan harian sebelum pulang
 Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang
mempelajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali
SUPERVISOR KEPERAWATAN

Kepala Ruangan

Pengawas Peralatan (Supervisor)

Kepala Bidang Keperawatan


 Memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai tujuan dan standart yang telah
ditetapkan
 Dilaksanakan oleh yang berkompeten
 Pengawasan partisipatif
 Penerapan :
1. Ka Bid Kep / Kasi atau konsultan ke karu
2. Karu ke Katim dan PP
3. Katim ke PP
PENERAPAN SUPERVISI

 Dilakukan secara optimal untuk menjamin pelayanan sesuai dengan


Standart mutu profesional
 Dilakukan secara berjenjang
1. Karu : Manajerial dan kemampuan asuhan keperawatan
2. Katim : Pengelolaan di timnya dan asuhan keperawatan
3. Perawat pelaksana : Kemampuan melaksanakan asuhan keperawatan
4. Buat jadwal supervisi ruangan : waktu
Jadwal Supervisi Di Ruangan

No Waktu Supervisor Yang Materi Supervisi


Disupervisi
1 15-11-2016 KARU KATIM I Memimpin pre
conference
2 16-11-2016 KARU KATIM II Memimpin post
Conference
3 16-11-2016 KATIM I PA : HENI Askep : Nyeri
4 16-11-2016 KATIM II PA : KIKI Askep : Nutrisi
5 17-11-2016 KA-BID KEP. KARU Manajerial
SUPERVISOR KEPERAWATAN

SUDAHKAH ANDA MENJADI AMBIL


BAGIAN ???
SUPERVISOR KEPERAWATAN

SUDAHKAH ANDA MENJADI


AMBIL BAGIAN ???
INSTRUMEN SUPERVISI
ASUHAN KEPERAWATAN LANGSUNG
Nama Perawat :
PELAKSANAAN
NO ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
A PENGKAJIAN    
1 Membuat kontrak dengan klien    
2 Melakukan pengkajian    
3 Merumuskan masalah    
4 Merumuskan diagnosa keperawatan    
5 Merumuskan diagnosa prioritas keperawatan    
6 Mendokumentasikan hasil pengkajian    
B RENCANA TINDAKAN    
7 Memberikan pendidikan kesehatan    
8 Menciptakan lingkungan terapeutik    
9 Melakukan tindakan mandiri keperawatan    
10 Melakukan tindakan kolaborasi    
11 Mendokumentasikan rencana tindakan keperawatan    
C PELAKSANAAN    
12 Melakukan hubungan terapeutik (sikap dan teknik komunikasi)    
13 Memberikan tindakan keperawatan    
14 Melibatkan peran sertaklien (sesuai rencana)    
15 Mendokumentasikan tindakan keperawatan    
D EVALUASI    
16 Menilai kemampuan / respon klien yang dicapai    
17 Membuat kontrak yang akan datang    
18 Merencanakan tindak lanjut    
19 Membuat modifikasi tindakan    
20 Mendokumentasikan evaluasi keperawatan    
  TOTAL SCORE    

Nilai = Jumalah total nilai/24 x 100% Aspek Positif : ………………………..


Keterangan : Dilakukan =1 Aspek Negatif : ………………………..
Tidak dilakukan = 0 Kesimpulan hasil
Tanggapan yang disupervisi
Pengarahan langsung
Saran / tindak lanjut
Petunjuk pengisian pedoman dan instrumentasi pelaksanaan supervisi
1. Isilah nama lengkap perawat pelaksana yang akan disupervisi
2. Tulis nama ruangan tempat perawat tersebut bekerja
3. Tuliskan waktu pelaksanaan supervisi yang telah disepakati bersama antara kepala ruangan dan perawat yang akan disupervisi
4. Pilihlah salah satu yang dianggap tepat sesuai dengan petunjuk penilaian yang tertera pada setiap instrumen
5. Bacalah setiap pernyataan atau aspek yang disupervisi dengan teliti dan berilah angka penilaian pada kolom nilai
6. Gunakan tinta biru atau hitam untuk pengisisan dan tinta merah untuk koreksi supervisor
7. Format supervisi dianggap tidak sah apabila pengisisan menggunakan pensil, lembar kotor, ada koreksi menggunakan tipe x
8. Format supervisi dianggap sah bila telah ditandatangani oleh perawat pelaksana yang disupervisi, supervisor dan atasan supervisi.
9. Perhitungan nilai rata-rata dengan cara total score dibagi jumlah item atau aspek yang dinilai. Kemudian hasil supervisi dinilai dengan
rata-rata score yang dibagi menjadi 4 katagori yaitu :
a. Sangat baik bila nilai berkisar antara 81 – 100
b. Baik bila nilai berkisar antara 68 – 80
c. Cukup bila nilai berkisar antara 56 – 67
d. Kurang bila nilai berkisar antara 41 – 55
e. Sangat kurang bila nilai berkisar antara < 40
10. Isilah aspek positif atau negatif dari peraawat yang bersangkutan selama proses supervisi
11. Supervisor memberi kesempatan pada perawat yang bersangkutan untuk mengajukan komplain atau alasannya atas hasil penilaian
supervisor.
12. Supervisor memberikan kesempatan pengarahan langsung bagi perawat yang bersangkutan dan merencanakan tindak lanjut atas
supervisi tersebut
13. Apabila hasil supervisi sudah disetujui oleh kedua belah pihak maka keduanya wajib menandatangani hasil tersebut
14. Format supervisi ini kemudian dilanjutkan atau diketahui oleh atasan supervisor untuk dikoreksi dan ditandatangani.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai