Disusun oleh:
PUGUH WIDIYANTO
1006755393
Pembimbing Lapangan
Pembimbing Akademik
ii
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan residensi
di RSUD Depok mulai tanggal 10 Oktober sampai dengan 7 Desember 2011.
Kegiatan residensi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini perkenankan saya
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar besarnya kepada dua
pembimbing saya, Ibu Allenidekania, S.Kp, M.Sc yang banyak memberikan
kepercayaan dan tanggungjawab secara penuh sehingga penulis bisa menyelesaikan
kegiatan ini dengan baik, dan Ibu Yuni Susiana Nur, S.Kep, Ns yang banyak
meluangkan waktu untuk keperluan residensi ini.
Tidak lupa pula kepada banyak pihak penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Ibu Dewi Irawaty, M.A, Ph.D selaku Dekan FIK UI, tempat penulis menimba
ilmu
2. Krisna Yetti, S.Kp., M.App.Sc., selaku Koordinator Mata Ajar Residensi
Manajemen Keperawatan.
3. Direktur dan seluruh pimpinan dan Rumah Sakit Bhakti Yudha yang telah
memberikan ijin tempat residensi ini.
4. Pimpinan keperawatan beserta seluruh teman sejawat perawata RSBY yang
telah banyak membantu hingga residensi ini selesai tepat waktu.
5. Rekan-rekan Residen atas kontribusi dan semangatnya hingga delapan minggu
residensi berlalu tanpa terasa.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih perlu untuk dikembangkan lagi,
dengan segala keterbatasan yang ada saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Depok, 7 Desember 2011
Penulis
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................... ............................................... 3
C. Manfaat .................................................................... .................................... 4
iv
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 24
B. Saran .............................................................................................................24
LAMPIRAN
vi
Tabel 2.1. Rata rata Hunian RSBY Berdasarkan Jenis ruang rawat tahun 2011
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan distribusi ruangan RSBY 2011
Tabel 2.3 Prosentase pengetahuan dan sikap perawat tentang metode Tim
Tabel 2.4 Prosestase Kepuasan perawat berdasar tujuh komponen
Tabel 2.5 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan RSBY 2011
Tabel 2.6 Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah
vii
viii
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pemberi jasa layanan
kesehatan. Dimana kualitas pelayanan kesehatan khususnya keperawatan memiliki
kontribusi yang besar pada perkembangan pelayanan keperawatan yang ada di
sebuah rumah sakit. (Kettle, 2002).
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Peran strategis ini disebabkan karena Rumah
Sakit adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar. Peran
tersebut dewasa ini makin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan
epidemologi penyakit, perubahan struktur demografi, perubahan ilmu
pengetahuan dan teknologi, perubahan struktur sosial ekonomi dan pelayanan
yang lebih bermutu dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka yang menuntut
perubahan pola pelayanan kesehatan di Indonesia (Aditama, 2000).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit, yang mempunyai posisi yang sangat strategis dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan dan pemuasan konsumen yang datang ke
rumah sakit. Jumlah tenaga keperawatan mendominasi tenaga kesehatan secara
menyeluruh, juga sebagai penjalin kontak pertama dan terlama dengan pelanggan
(pasien dan keluarganya). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis,
sosiologis dan spiritual yang komprehensif / holistic yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat baik dalam keadaan sehat atau sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia yang mengacu pada standar
professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan
utama. (Gilles, 1996). Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung pada
partisipasi perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi klien
(Potter & Perry, 2005).
Upaya penyelenggaraan menjaga kualitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit tidak terlepas dari peran penting profesi keperawatan. Di unit rawat inap
1
B. Tujuan Residensi
1. Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasiswa mampu menerapkan
konsep dan prinsip kepemimpinan serta prinsip-prinsip manajemen
keperawatan pada instalasi/unit pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit khususnya
pelayanan keperawatan.
2. Khusus
Setelah menyelesaikan residensi ini, mahasiswa mampu:
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait
dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisis situasi nyata di RS
Bhakti Yudha Depok.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan
bersama pihak RS Bhakti Yudha Depok.
c. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.
d. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah
yang bersifat teknis operasional bagi RS Bhakti Yudha Depok.
e. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah
yang disepakati bersama unit terkait di RS Bhakti Yudha Depok.
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses dan
hasil dan dampak pada manajemen keperawatan.
g. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan unit
terkait di RS Bhakti Yudha Depok.
A. Gambaran Umum
1. Sejarah
Yayasan Bhakti Yudha berdiri pada tanggal 23 Desember 1976 yang
beralamat di jalan Panglima Polim Raya No. 102 Jakarta Selatan dengan ketua
Bapak Tjokropranolo, Bapak A Soegijanto (wakil ketua), Bapak Prasetyo
Sudarto (sekretaris) dan Bapak Rusdy Harmaya (bendahara). Pada mulanya
Yayasan Bhakti Yudha hanya membentuk rumah sakit bersalin yang bertujuan
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Depok karena pada saat
itu hanya memiliki satu rumah sakit. Kemudian pada tanggal 28 November
1978 diresmikanlah ‘Klinik Bersalin Bhakti Yudha’ dengan kapasitas 12 buah
tempat tidur di bawah pimpinan Dr. Sutoyo.
Sejak tahun 1989 direktur RSU Bhakti Yudha adalah Dr. Endang Titiek SF
dan semakin menunjukkan kemajuan antara lain menjalin kerjasama dengan
instansi-instansi disekitar Depok yang merupakan hasil kerjasama antara
pimpinan dan staf.
Pada tahun 2006 terjadi perubahan status organisasi yaitu dari Yayasan Bhakti
Yudha menjadi PT Bhakti Yudha dan secara hukum diresmikan pada
September 2007. Pada saat ini RSU Bhakti Yudha Depok memiliki kapasitas
108 tempat tidur oleh karena ada perencanaan pembongkaran gedung lama
sehingga ada ruangan rawat yang dikelompokan yaitu ruang kebidanan dan
perinatalogi.
2. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Bhakti Yuda di pimpin oleh direktur utama dengan garis
komando pada direktur operasional yang dibantu oleh duty manager. Dalam
kegiatan harian, direktur operasional dibantu oleh lima orang manajer.
Kedudukan (pengorganisasian) manajemen keperawatan berada di bawah
manajer medis dan keperawatan dengan posisi asisten manajer bidang
keperawatan yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh supervisor. Adapun
struktur organisasi terdapat dalam lampiran.
Visi:
Pada tahun 2015 Menjadi Rumah Sakit Umum Terbaik di kota depok dengan
unggulan Pelayanan Keluarga Terpadu.
Tabel 2.1.
Rata rata Hunian RSBY Berdasarkan Jenis ruang rawat tahun 2011
April Mei Juni Juli Agust Sept
Amarilis 73 % 68 % 67 % 68 % 53 % 66 %
Bougenvile 67 % 73 % 76 % 69 % 55 % 67 %
Anak 52 % 53 % 51 % 46 % 42 % 42 %
Kebidanan 45 % 42 % 48 % 36 % 37 % 37 %
Perinatal 56 % 54 % 54 % 38 % 34 % 39 %
6. Ketenagaan
Sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok
tampak pada tabel berikut :
Tabel 2.2.
Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan distribusi ruangan RSBY 2011
Amarilis 14 0 14
Anak 11 3 14
Kebidanan 11 0 11
Perinatal 8 8 8
SUB TOTAL 66 10 77
UGD 17 1 18
Rawat Jalan 13 4 17
Kamar bedah 7 2 9
ICU 8 0 8
SUB TOTAL 44 6 52
1. Visi:
Pada tahun 2015 Terselenggaranya Asuhan Keperawatan Keluarga Terpadu
Secara Profesional dan komprehensif
2. Misi
a. Mewujudkan manajemen keperawatan yang kompetitif dan professional
b. Menyelenggarakan asuhan keperawatan keluarga terpadu melalui
peningkatan SDM Keperawatan
c. Menyediakan fasilitas dan peralatan yang mendukung terselenggaranya
pelayanan keperawatan keluarha terpadu
d. Menyediakan jasa pelayanan keperawatan atas dasar paradigm sehat
secara pro aktif
e. Memberikan pelayanan keperawatan ayng bersahabat dengan pelanggan.
3. Tujuan
a. Tercapainya manajemen keperawatan yang kompetitif dan professional
b. Terselenggaranya pelayanan keperawatan keluarga terpadu melalui
peningkatan kualitas SDM Keperawatan
c. Terpenuhinya fasilitas dan peralatan yang mendukung terselenggaranya
pelayanan keperawatan keluarha terpadu
d. Menyelenggarakan jasa pelayanan keperawatan atas dasar paradigm
sehat secara pro aktif
e. Mewujudkan pelayanan keperawatan ayng bersahabat dengan
pelanggan.
4. Nilai Dasar
a. Tanggungjawab
b. Profesional
c. Ramah
d. Peduli
10
Tabel 2.3
Prosentase pengetahuan dan sikap perawat tentang metode Tim
No Variabel Baik Cukup Kurang Total
1 Pengetahuan tentang metode TIM 65 15 20 100
2 Sikap Tentang Metode TIM 76 24 0 100
Tabel 2.4
Prosestase Kepuasan perawat berdasar tujuh komponen
No Sub Variabel Baik Cukup Kurang Total
1 Kompensasi 0 41 59 100
2 Lingkungan 7 37 56 100
3 Aktifitas 2 83 15 100
4 Kepemimpinan 9 87 4 100
5 Komunikasi 39 59 2 100
6 Peluang 4 87 9 100
7 Budaya Organisasi 24 52 24 100
11
Tabel 2.5
Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan RSBY 2011
No Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas
1. Metode TIM belum
sepenuhnya 5 4 5 4 5 23 1
dilaksanakan
2. Kepuasan perawat
4 4 3 3 3 20 2
cukup
12
13
14
Tabel 2.6
Seleksi Alternatif Pemecahan Masalah
No. Alternatif Pemecahan Masalah C A R L Skor
1. Pembentukan tim supervisi keperawatan 4 4 4 3 192
2. Review/Penyegaran kembali tentang 4 4 4 4 256
model tim
3. Penataan Job diskripsi 2 3 3 2 36
15
Berangkat dari identifikasi masalah, maka penyelesaian masalah yang ada dengan
menggunakan pendekatan “ Problem Solving For Better Nursing Service “. Karena
adanya keterbatasan waktu, kemampuan dan kewenangan maka penyelesaian masalah
sesuai kesepakatan antara residen dengan pihak rumah sakit dalam hal ini bidang
keperawatan dan komite keperawatan. Masalah yang akan di atasi berdasarkan
kesepakatan adalah masalah yang menjadi prioritas pertama yaitu belum optimalnya
pelaksanaan metode TIM dalam asuhan keperawatan di ruangan.
A. Rencana Kegiatan
1. Sumber Daya
Sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan penyelesaian masalah ini
adalah Manajer area keperawatan, Komite Keperawatan, dan Supervisor.
2. Jadual Kegiatan
Secara garis besar jadual kegiatan terdiri dari tiga tahap yaitu :
a. Persiapan penyelesaian masalah dilaksanakan setelah adanya kesepakatan
tentang alternative penyelesaian masalah, yang dilaksanakan mulai
tanggal 24 Oktober 2011 sampai dengan 2 Nopember 2011
b. Kegiatan penyelesaian masalah yaitu kurang optimalnya sistem jenjang
karir oerawat di jadualkan mulai tanggal 14 Nopember 2011 sampai
dengan 29 November 2011
c. Kegiatan evaluasi dijadualkan selama masa penyusunan usulan kebijakan
tentang pentaan jenjang karir perawat tanggal 21 November 2011 sampai
dengan 28 November 2011
16
2 Pembentukan tim supervisi keperawatan Tersusun pedoman sistem Workshop, diskusi Minggu 3 Maryati
dengan menyusun tools dan sistem supervisi Nop
pelaksaan metode tim
3 Penataan Job diskripsi dengan menunjuk Meningkatkan kinerja perawat Penyusunan aktifitas Minggu 4 Maryati
non perawat untuk tugas teknis pada asuhan langsung kepada utama dan aktifitas Nop
administratif non asuhan (meningkatkan klien pendukung asuhan
kinerja pembantu perawat) atau Perawat
khusus non job
4 Review pelayanan prima dan sistem Meningkatkan semangat kerja Ceramah, Diskusi dan Tahun 2012 Titi S
penjaminan mutu dengan memperjelas hak dan tanya jawab
kewajiban
5 Sosialisasi sistem reward pada aktifitas Meningkatkan pemahaman Diskusi dan Tanya Tahun 2012 Titi S
tindakan perawat tentang sistem reward di jawab
RSBY
6 Perumusan kembali tentang sistem Memperjelas hak dan kewajiban Workshop Tahun 2012 Titi S
Rewawrd
17
Laporan akhir..., Puguh Widiyanto, FIK UI, 2011
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
B. Hasil Kegiatan
Pelaksanaan presentasi dilaksanakan dengan hasil penentuan masalah dan
rencana penyelesaian masalah tentang metode penugasan tim dan kepuasan
perawat. Dari dua masalah tersebut metode tim mendapat rangking penyelesaian
masalah yang pertama dengan beberapa langkah kegiatan:
1. Workshop penyegaran kembali metode tim.
Kegiatan ini diikuti oleh 32 orang perawat dari empat ruang perawatan dan
beberapa koordinator ruang perawatan. Sejumlah tersebut dipilih dengan
kriteria perawat yang memiliki karakteristik mampu manjadi ketua tim
karena pada saatnya nanti perawat yang telah mengikuti kegiatan ini akan
diberikan tanggungjawab menjadi ketua tim di ruang masing-masing.
Kegiatan berlangsung selama dua periode untuk menyesuaikan kesibukan
para perawat diruanganya yaitu 9 dan 10 nopember 2011. Materi metode
penugasan disampaikan oleh Residen. Kegiatan ini telah tercapai sesuai
indicator keberhasilan yaitu setiap ruang perawatan terwakili minimal tiga
orang yang diharapkan dapat memimpin tim pelayanan keperawatan. Setelah
penyegaran materi ini perlu dilakukan implementasi di ruangan dengan
pemantauan yang terstruktur melalui mekanisme supervise keperawatan.
19
A. Permasalahan
Residensi mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memberi masukan agar
perkembangan pendidikan keperawatan bisa seimbang dengan perkembangan
pelayanan keperawatan. Proses ini diawali dengan cara melakukan pengamatan
atau observasi terhadap pelayanan yang diberikan kemudian dibandingkan
dengan perkembangan teori yang ada sehingga dapat diidentifiksi kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut. Selama proses residensi
mahasiswa juga melakukan proses pembelajaran dalam hal ini bagaimana
penerapan sistem manajemen keperawatan dalam sebuah rumah sakit.
Pada proses residensi di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok, teridentifikasi dua
masalah yang menjadi fokus implementasi yaitu metode penugasan tim dan
kepuasan perawat.
20
Adanya kekurangan tenaga yang ada untuk menjadi ketua tim ini pada
implementasi residen dilakukan penurunan grade dengan mengambil ketua tim
dari perawat yang memiliki pengalaman dan kemampuan manajerial saja. Dengan
langkan ini akhirnya teridentifikasi sejumlah 32 perawat untuk kemudian
dilakukan workshop sebagai penyegaran kembali konsep asuhan dengan metode
tim.
21
Ruang rawat inap yang menjadi target implementasi khususnya ruang melati
sebenarnya memiliki karakteristik paling ideal bial dilihat dari rata-rata jumlah
pasien dibanding perawat jaga setiap shift, dimana rata-rata jumlah pasien setiap
hari berkisar 5-8 pasien. Jumlah ini berada pada rentang ideal bagi ketua tim
untuk melakukan pengkajian sampai dapat merumuskan diagnosa keperawatan.
Implementasi lebih terfokus bisa jadi perlu dilakukan di ruang melati ini sebagai
pilot proyek pelaksanaan metode tim, akan tetapi pada saat implementasi residen
ruang melati sedang pada tahap perpindahan lokasi di gedung baru. Melihat
lokasi di gedung baru dengan desain doorloop dengan ruang perawatan di kanan
kirinya dari sisi bangunan fisi terlihat sangat ideal untuk penerapan metode tim
ini karena ketua tim dapat melakukan pemantauan dengan jangakauan lebih
banyak.
22
Permasalah kedua tentang kepuasan perawat yang terlihat belum baik adalah
masalah reward. Sesuatu yang sensitif dan sangat individual sekali memang
ukuran kepuasan terhadapreward akan tetapi dari apa yang di temukan pada
wawancara sebagian menyatakan ketidak jelasan perhitungan sistem reward
bukan pada besarnya reward. Sebagian menyebutkan bahwa ukuran pengabdian
yang diberikan sudah sesuai dengan penghargaan yang dia terima di RSBY ini.
23
A. KESIMPULAN
Residensi Manajemen keperawatan di RSBY menindaklajuti permasalahan tahun
sebelumnya dengan focus pada dua masalah utama yaitu belum optimalnya
metode tim dan kepuasan perawat dengan hasil sebagai berikut:
1. Terkait metode tim yang telah diimplemasikan dengan hasil sejumlah 32
perawat mengikuti penyegaran metode penugasan tim.
2. Kendala implementasi di ruangan adalah budaya kerja perawat yang enggan
dengan perubahan dan anggapan menambah beban kerja pada penerapan
metode tim serta tidak ada dampak terhadap reward yang diterima maupun
komplain pasien.
3. Agar metode tim ini dapat diterapkan lebih baik diperlukan ketua tim dengan
kualifikasi pendidikan sarjana serta memiliki pengalaman memimpin dan
melaksanakan asuhan.
4. Tersusun modul supervise, suatu perangkat untuk pedoman supervisi
keperawatan yang terdiri dari syarat supervisor, teknis supervisi dan tools
supervisi.
B. SARAN
Berdasarkan uraian diatas, maka beberapa saran untuk perbaikan rumah sakit
dapat dipertimbangkan:
1. Perlu melakukan job analisis untuk mengetahui aktifitas perawat selama
bekerja seningga dapat ambil keputusan yang jelas mengenai penataan tugas-
tugas administrative oleh orang yang bukan perawat.
2. Sesuai dengan misi RSBY untuk memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas, maka perencanaan pengembangan SDM keperawatan khususnya
harus dilihat dari kebutuhan dan pemanfaatan di kemudian hari.
3. Perlu pengakuan secara tertulis sebagai legitimasi terhadap ketua tim sebagai
ujung tombak pelayanan dalam bentuk surat keputusan direksi.
4. Perlu penerapan system supervise yang baik untuk menjamin metode
penugasn tim berjalan dengan baik dan diketahui hambatan-hambatanya.
24
25
26