Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN

PROSES EVALUASI KINERJA STAF


KEPERAWATAN
Ongoing Professional Performance Evaluation
(OPPE)

BIDANG KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT UMUM DOKTER SOETOMO
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rumah sakit adalah lembaga yang memberikan pelayanan klinik dengan badan dan
jiwa manusia sebagai sasaran kegiatannya, maka mutu pelayanan asuham keperawatan
menjadi indikator penting untuk menilai baik buruknya pelayanan rumah sakit. Oleh
karena itu, untuk mewujudkan suatu pelayanan keperawatanh yang bermutu sangat
diperlukan adanya tata pengaturan yang baik terhadap kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan yang dilaksanakan oleh para perawat dan tenaga klinik lainnya. Sebagaimana
sistem governance di bidang manajemen, pada saat ini telah dikembangkan sistem
governance di bidang keperawatan dengan menggunakan istilah asuhan keperawatan yang
profesional, yaitu suatu kerangka kerja yang bertujuan untuk menjamin agar pelayanan
kesehatan dapat terselenggara dengan baik berdasarkan standar pelayanan yang tinggi serta
dilakukan pada lingkungan kerja yang memiliki tingkat profesionalisme tinggi. Dalam
konsep ini setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan keperawatan harus memahami
dan menerapkan prosedur-prosedur yang dapat mencegah terjadinya risiko akibat
penatalaksanaan asuhan keperawatan.
Keputusan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan. Ada dua faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan
yang diharapkan (expected services) dan pelayanan yang dirasakan (perceived services).
Jika harapannya terlampaui maka pelayanan tersebut dirasakan sebagai mut pelayanan
yang ideal dan sangat memuaskan. Jika harapan sesuai dengan pelayanan yang diterima
maka mutu pelayanannya memuaskan, sedangkan jika harapannya tidak terpenuhi pada
pelayanan yang diterima pada mutu asuhan keperawatan tersebut dianggap kurang
memuaskan.
Penilaian mutu pelayanan asuhan keperawatan dapat ditinjau dari beberapa sisi, yaitu
sisi pemakai jasa pelayanan kesehatan dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Dari sisi
pemakai, pelayanan kesehatan yang bermutu adalah suatu pelayanan kesehatan yang dapat
memenuhi kebutuhan, diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu,
tanggap, care dan mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional, dan
mengelola keperawatan, melakukan asesemen, merumuskan masalah keperawatan,
membuat plan of care serta membuat discarge planing.
Sumber daya manusia yang mempun yai peran paling utama dalam meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan adalah tenaga Profesi keperawatan. Oleh karena itu pihak
manajemen rumah sakit tentunya mengharapkan tenaga keperawatan yang bekerja di
lingkungan rumah sakit harus mempunyai mutu standar pelayanan kesehatan yang baik,
bertanggung jawab, dan berdisiplin tinggi. Sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang
dimaksud, maka bidang keperawatan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
tenaga keperawatan melakukan pemantauan,supervisi, evaluasi dan pembinaan.
Berdasarkan UU Rumah Sakit pasal 29 tentang Kewajiban Rumah Sakit bahwa
setiap rumah sakit wajib memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit, serta membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien. Berdasarkan
UU Rumah Sakit pasal 46 bahwa rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap
semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit. Untuk dapat melaksanakannya maka RSUD Dr. Soetomo melakukan evaluasi
secara terus menerus terhadap semua staf keperawatan yang bekerja di RSUD Dr. Soetomo
sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengurangi dampak tuntutan dari
pasien.

Definisi
Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data, menganalisis informasi terhadap
setiap kinerja staf keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan data yang komprehensif
untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja staf keperawatan diperlukan suatu metode
dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok orang atau unit-unit
kerja yang sesuai dengan standar kinerja dan tujuan rumah sakit.
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
objektif dan berbasis bukti. Hasil proses evaluasi bisa tidak ada perbahan dalam tanggung
jawab staf medis fungsional, perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab, serta
masa konseling dan pengawasan atau kegiatan yang lainnya. Setiap waktu sepanjang
tahun, bila bukti yang dapat dipertanyakan kurangnya peningkatan kinerja, ada evaluasi
dan kegiatan sesuai lainnya yang diambil. Hasil evaluasi, tindakan yang diambil dan setiap
dampak atas kewenangan didokumentasikan dalam file kredensial staf keperawatan dan
audit keperawatan atau file lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan mutu asuhan keperawatan yang
diberikan oleh setiap staf keperawatan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan asuham
keperawatan masing-masing para perawat harus memberikan asuhan keperawatan yang
profesional dan bekerja sesuai dengan standar operasioal prosedur yang sudah ditetapkan
oleh Bapak Direktur.
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berfungsi sebagai acuan penilaian staf keperawatan di RSUD Dr. Soetomo
meliputi :
1. Para perawat di lingkungan RSD Dr. Soetomo
2. Para perawat pelatihandi lingkungan RSUD Dr. Soetomo
BAB III
TATA LAKSANA

A. Elemen penilaian monitoring dan evaluasi bidang keperawatan


1. Ada evaluasi praktek asuhan keperawatan profesional yang terus menerus baik dari
sisi kualitas dan kwantitas, keamanan pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap
anggota perawat yang dievaluasi dan dikomunikasikan kepada setiap anggota
perawat dalam 1 tahun sekali.
2. Evaluasi praktek profesional terus menerus dan evaluasi tahunan dari setiap perawat
dilaksanakan dengan proses yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan rumah
sakit.
3. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan data komparatif secara proaktif,
seperti membandingkan dengan literatur keperawatan
4. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisa mendalam
terhadap komplikasi yang dikenal dan berlaku.
5. Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut didokumentasikan dalam
file kredensial para perawat dan file lainnya yang relevan.
B. Kinerja para perawat yang dievaluasi adalah :
1. Perawatan pasien (Patient Ca re)
2. Pengetahuan perawat/klinik (Nursl/Clinical Knowledge)
3. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik (Practice Base Learning Improvement)
4. Keterampilan interpersonal dan komunikasi (Interpersonal and Skill
Communication)
5. Praktik berbasis sistem (Syste m Base Practice)
6. Profesionalisme
C. Informasi didapat dari :
1. Grafik evaluasi berkala dari rekam medis
2. Observasi langsung
3. Monitoring terhadap kepatuhan SPO (standar prosedur operasional)
4. Monitoring kualitas dalam pelayanan asuhan keperawatan
5. Penilaian dari atasan
6. Penilaian dari profesional pemberi asuhan yang lain
Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota keperawatan dan file lainnya yang relevan.
D. Cara penilaian
Evaluasi pada para anggota keperawatan
1. Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional dilakukan secara
objektif dan berbasis bukti.
2. Hasil proses evaluasi
a. Tidak adanya perubahan dalam kewenangan klinis para tenaga keperawatan
b. Penambahan kewenangan klinis sesuai dengan tingkat jenjang karir
c. Pembatasan kewenangan klinis
d. Masa konseling dan pengawasan atau kegiatan yang semestinya
3. Setiap waktu sepanjang tahun, bila muncul fakta atas kinerja yang diragukan atau
yang buruk, dilakukan evaluasi serta mengambil tindakan yang tepat.
4. Hasil evaluasi, tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas kewenangan klinis
didokumentasikan dalam kredensial keperawatan atau file lainnya.
E. Kriteria evaluasi praktik profesional berkelanjutan
1. Evaluasi terhadap kepatuhan standar prosedur-prosedur mandiri, delegasi dan
mandatori.
2. Kemampuan sosial: bekerja dengan sejawat dan kesadaran diri.
3. Ketrampilan berkomunikasi;berbicara, mendengar, menbaca dan menulis.
4. Ketrampilan praktik: penggunaan alat, tehnik aseptik, pemberian obat,
5. Kemampuan mengambil keputusan : asuhan keperawatan, manajemen dan
pendidikan nkesehatan.
6. ]Komunikasi interpersonal dalam melakukan tindakan keperwatan.
7. Menciptakan dan memelihara lingkungan secara aman dan jaminan mutu
F. Metodologi evaluasi
1. Melakukan evaluasi grafik
2. Memonitor Pola Praktik Klinis
3. Observasi meliputi tertulis, lisan (Viva Voice) dan Osce (Objektif, Structure, Clinical
Evaluation)
4. Proctoring (prospective, concurrent, retrospective)
5. Diskusi dengan peer group atau individu yang terlibat dalam pelayanan pasien
6. Pengisian kuesioner
G. Penanggung jawab evaluasi
Penanggung jawab proses evaluasi adalah bidang keperawatan
H. Evaluasi praktik profesional berkelanjutan (Ongoing Professional Performance
Evaluation/OPPE)
Maksud dan tujuan OPPE adalah sebagai sarana mengevaluasi kinerja profesional
secara berkelanjutan untuk tiga alasan :
1. Sebagai bagian dari upaya untuk memantau kompetensi profesional
2. Mengidentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja
3. Menggunakan data objektif dalam keputusan mengenai kelanjutan kewenangan
klinis
I. Pengukuran data kinerja keperawatan untuk menjadi dasar rekredensialing dan
peningkatan kinerja para tenaga keperawatan :
1. Asuhan keperawatan pada pasien
Praktisi memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasih, tepat, dan
efektif untuk promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan pelayanan sampai akhir
hayat.
2. Pengetahuan pada para tenaga keperawatan
Dalam ilmu-ilmu keperawatan, klinis dan sosial serta penerapan pengetahuan ke
dalam asuhan keperawatan pasien dan pendidikan/edukasi pada pasien maupun
keluarga.
3. Pembelajaran dan peningkatan berbasis praktik
Menggunakan bukti dan metode ilmiah untuk investigasi, evaluasi, dan
meningkatkan praktik asuhan keperawatan pada pasien.
4. Keterampilan hubungan antar manusia/interpersonal dan komunikasi
Berfungsi untuk meningkatkan dan menjaga hubungan profesional dengan pasien,
keluarga dan anggota tim kesehatan lain.
5. Profesionalisme
Terpancar dalam komitmen untuk secara terus menerus mengembangkan
profesionalitas, praktik-praktik etika, pemahaman, dan kepekaan terhadap
keseragaman dan sikap tanggung jawab terhadap pasien, profesinya dan masyarakat.
6. Praktik berbasis sistem
Dilakukan melalui pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan
kesehatan diberikan.
J. Fokus evaluasi praktik profesional (Focus Professional Performance Evaluation/FPPE)
1. Melibatkan pemantauan lebih spesifik dan waktu terbatas
2. Evaluasi praktik profesional dilakukan dalam tiga situasi :
a. Saat awal perawat diberikan Rincian Kewenangan Klinis
b. Ketika ada tambahan kompetensi baru yang diminta
c. Teridentifikasi adanya ketidaksesuaian kinerja perawat (trigger)
K. Jangka waktu FPPE
Dilakukan setiap enam bulan
Trigger : Penentuan level kinerja yang tidak dapat diterima dibandingkan dengan level
kinerja yang telah ditetapkan

Fokus Evaluasi Praktik Profesional (Focus Professional Performance Evaluation/FPPE)


Ruang Hemodialisa

NO INDIKATOR SPM TRIGGER KETERANGAN


1 Memastikan mesin HD siap dipakai 40 menit
Memastikan extracorporal sistem
2 10 menit
siap dipakai
Melakukan inisiadi HD
 Pungsi
3 15 menit
 Pengambungan
 Program
Melakukan monitoring Durante HD
 Mesin
4 4 jam
 Extracorporal
 Pasien
Mengakhiri tindakan HD dengan
5 10 menit
aman
Memastikan pasien aman untuk
6 20 menit
kembali ke ruangan / KRS
Memastikan sarana (mesin) siap
7 20 menit
dipakai pasien berikutnya
Fukus evaluasi praktek profesional (Focus Professional Performance Evaluation/FPPE)di
Nicu IGD dengan BBLR plus asfeksia pos SC di IRD L 2

NO INDIKATOR SPM TRIGGER KETERANGAN


1 Terima tilpun pemberitahuan 5 menit
2 Menyiapkan ruangan 10 menit
3 Menyiapkan alat 15 menit
4 Menyiapkan petugas 10 menit
5 Mengikuti proses SC 1 jam

6 Memberikan identifikasi 5 menit


6 Proses pemindahan ke ruang Nicu 10 menit
7 Pemenuhan kebutuhan oksigen 5 menit
Dipindahkan ke inkubator yang
8 10 menit
sudah disiapkan
9 Melakukan TB,BB, PB, LD, LK 10 menit
Melakukan pendeteksian adanya
10 1 menit
lubang anus
Mengkondisikan bayi tetap
11 Tiap 2 jam
hangat/tidak hipotermi
Memberikan edukasi kepada
12 30 menit
keluarga
Bila bayi sudah dalam kondisi
standar hangat dilakukan tindakan :
1. Pasng infus
13 30 menit
2. Ambil darah
3. Memberikan terapi sesuai
advise medis
Observasi
14 1. TTV Tiap 2 jam
2. Gangguang pernafasan

TIPE DATA UNTUK FPPE/OPPE


1. Kepatuhan terhadap SPO/PPK (Panduan Praktik Klinis)/CPD (Contnous
profesional development)
2. Kepatuhan terhadap 12 Core Kompetensi Keperawatan yang terdiri dari
1. Membina hubungan terapiutik dengan pasien & keluarga
2. Menerima & melakukan orientasi pasien baru
3. Melakukan asesmen awal / pengkajian keperawatan.
4. Membuat masalah / diagnosis keperawatan
5. Menyusun intervensi keperawatan sesuai masalah
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan & elekrolit
8. Memfasilitasi pemberian darah dan produk darah
9. Memfasilitasi pemberian obat
10. Melakukan perawatan luka
11. Melakukan ambulasi dini
12. Menerapkan prinsip keselamatan pasien
13. Menerapkan prinsip pengendalian & pencegahan infeksi
14. Menerapkan perilaku caring dalam melaksanakan asuhan
15. Melakukan komunikasi interpersonal
16. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
17. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
18. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan penunjang
19. Mengikuti visite DPJP
20. Melaksanakan tugas limpah / delegasi
21. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
22. Menciptakan dan memelihara lingkungan secara aman dan jaminan mutu
BAB IV
PENUTUP

Proses evaluasi terhadap para tenaga keperawatan adalah suatu proses pengumplan
data, menganalisis informasi terhadap setiap kinerja, yang dilaksanakan berdasarkan data
yang komprehensif untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adanya proses evaluasi secara terus menerus
diharapkan tercapainya pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu dan berdaya saing.
Demikianlah Panduan Proses Evaluasi pada para tenaga keperawatan di RSUD Dr.
Soetomo. Dengan segala daya dan upaya yang optimal, semoga proses evaluasi dapat
dilaksanakan sebaik mungkin.

Kasi
Kepala Bidang Keperawatan Pengembangan Mutu Keperawatan

Muzhidah Skep Ns
Sri Endang Pujiastuti Skep.,Ns M Kes
PROSEDUR EVALUASI KINERJA KEPERAWATAN
(ONGOING PROFESSIONAL PERFORMANCE
EVALUATION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
/2
RSUD Dr. Soetomo

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit
Direktur RSUD Dr. Soetomo
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. HARSONO
Suatu tindakan evaluasi berkelanjutan terhadap kinerja tenaga
keperawatan secara profesional atas pemberian asuhan keperawatan
PENGERTIAN
pada pasien yang dikaji setiap tahun sebagai bagian dari proses
pemberian dan mempertahankan kewenangan klinisnya.
1. Memantau kompetensi tenaga keperwatan
2. Mengidentifikasi area guna kemungkinan peningkatan kinerja
TUJUAN
3. Menggunakan data objektif dalam keputusan mengenai
kelanjutan kewenangan klinis
Keputusan Direktur Rumah Sakit Daerah Dr. Soetomo Surabaya
KEBIJAKAN Nomor : 188.4/ /301/2017 tentang Kebijakan Ongoing
Professional Performance Evaluation (OPPE)
1. Kepala Unit Kerja atau kepala ruangan memberikan evaluasi
kinerja kepada para tenaga keperawatan secara terus-menerus.
2. Pemantauan dilakukan pada periode enam bulan sekali atau 2
(dua) kali setiap tahun secara terus menerus.
3. Metodologi evaluasi dengan pengisian form/table peer tool
assessment dengan pendekatan secara subjektif.
4. Pengukuran data kinerja keperawatan meliputi 12 (dua belas)
core competensi
1) Menganalisa, interpretasi dan mendokumentasikan data
secara akurat (Askep)
2) Menerapkan prinsip infeksi nosokomial.
3) Menggunakan tindakan untuk mencegah infeksi pada
PROSEDUR
pasien.
4) Memfasilitasi kebutuhan oksigen.
5) Memfasilitasi kebutuhan cairan dan elektrolit.
6) Melakukan perawatan luka.
7) Mengukur tanda tanda vital.
8) Menggunakan obat secara aman
9) Mengelola pemberian darah dan produk darah secara aman
10) Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan.
11) Komunikasi interpersonal dalam melakukan tindakan
keperwatan.
12) Menciptakan dan memelihara lingkungan secara aman dan
jaminan mutu
PROSEDUR EVALUASI KINERJA KEPERAWATAN
(ONGOING PROFESSIONAL PERFORMANCE
EVALUATION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
/2
RSUD Dr. Soetomo
5. Penilaian evaluasi kinerja Keperawatan menggunakan Check
List
6. Hasil review, tindakan yang diambil, serta dampak atas
kewenangan didokumentasikan dalam kredensial staf
Keperawatan atau file lainnya
7. Hasil proses review sebagai dasar pemberian kewenangan
klinis staf Keperawatan
a. Tidak adanya perubahan dalam tanggung jawab para staf
Keperawatan
b. Perluasan tanggung jawab
c. Pembatasan tanggung jawab
d. Masa konseling dan pengawasan atau kegiatan yang
semestinya
1. Komite Keperawatan
2. Koordinator Keperawatan
UNIT TERKAIT 3. Kepala Ruangan
4. Bagian Kepegawaian
PROSEDUR EVALUASI KINERJA KEPERAWATAN
(ONGOING PROFESSIONAL PERFORMANCE
EVALUATION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
/2
RSUD Dr. Soetomo
1.
1. sosialisasi OPPE
2. Bimtek pengisian format oleh Bidang Keperawatan dan
berkoordinasi dengan komite keperawatan
3. Pelaksanaan OPPE bulan Juni Oktober
Mulai
format OPPE

Kepala Unit/Kepala Ruangan melakukan


penilaian kepada seluruh perawat di ruangan
dengan menggunakan format OPPE/FPPE

Koordinator
Keperawatan

ALGORITMA
Komite keperawatan

ke Bidang Keperawatan

Laporan ke Direktur

Feedback ke Peserta OPPE melalui Kepala


Ruangan

perbaikan
PROSEDUR EVALUASI KINERJA KEPERAWATAN
(ONGOING PROFESSIONAL PERFORMANCE
EVALUATION)
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
/2
RSUD Dr. Soetomo

Selesai
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO
JL.Mayjen.Prof. Dr. Moestopo 6- 8, Telp. 031-5501011-1013, Fax. 031-
5022068, 5028735.
SURABAYA - 60286

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER SOETOMO
NOMOR : 188.4/ /301/2017

Tentang
KEBIJAKAN ONGOING PROFESSIONAL PERFORMANCE EVALUATION
(OPPE) KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO

Menimbang : a. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan keperawatan individu,


keluarga, kelompok, atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun
sehat
b. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional
yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan
pada
ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok,
atau masyarakat baik sehat maupun sakit
d. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
perawat
dalam bentuk Asuhan Keperawatan
e. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian perawat dengan klien dan
lingkungan
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian kien
dalam merawat dirinya
f. Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan
keperawatn pada fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas kesehatan
lainnya yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
g. Ongoing Professional Performance Evaluation (OPPE) adalah alat
skreening
untuk mengevaluasi semua praktisi keperawatan yang telah mempunyai
kewenangan dan untuk mengidentifikasi perawat yang mungkin
memberikan
kualitas yang tidak sesuai/tidak bisa diterima

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-undang RI Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang RI Nomor : 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. Undang-undang RI Nomor : 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
5. Permenkes RI Nomor : 44 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
6. Permenkes RI Nomor : 17 tahun 2013 tentang Praktik
Keperawatan
7. Permenpan Nomor : 25 tahun 2014 tentang Jabatan
Fungsional
Perawat
8. Peraturan Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah tentang Kebijakan
Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo
9. Standar Akreditasi RS Versi Tahun 2012

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Melakukan penilaian evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan
keamanan
asuhan Keperawatan yang diberikan oleh tenaga keperawatan dengan OPPE
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo

KEDUA : Bidang Keperawatan berkoordinasi dengan komite keperawatan melakukan


evaluasi yang terus-menerus dalam diktum
Pertama Keputusan ini mempunyai Tugas :
1. Membuat panduan Kebijakan dan SPO tentang OPPE Keperawatan
2. Membangun Sistem Koordinasi dengan Koordinator Keperawatan dan
Kepala Ruangan terhadap pelaksaan OPPE Keperawatan di
lingkungan RSUD Dr. Soetomo
3. Menyusun dan mensosialisasikan pedoman panduan dan SPO OPPE
Keperawatan di lingkungan RSUD Dr. Soetomo
4. Menyelenggarakan Bimtek OPPE Keperawatan secara bertahap
kepada seluruh Koordinator Keperawatan dan Kepala Ruangan di
lingkungan RSUD Dr. Soetomo
5. Melakukan evaluasi penilaian terhadap pelaksanaan OPPE
Keperawatan di seluruh ruangan RSUD Dr. Soetomo
6. Melaporkan pelaksanaan dan hasil monitoring dan evaluasi secara
berkala tiap 6 bulan kepada Direktur melalui Bidang Keperawatan

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan OPPE Keperawatan di RSUD Dr.


Soetomo Surabaya dilaksanakan oleh Bidang Keperawatan dan
berkoordinasi dengan komite keperawatan

KEEMPAT : Pelaksanaan OPPE Keperawatan anggarannya dibebankan pada DPA RSUD


Dr.
Soetomo Surabaya

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekurangan dan kekeliruan akan diadakan perbaikan dan
perubahan sebagaimana mestinya

KEENAM : Salinana Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk


dilaksanakan dengan sebaik-baiknya

DITETAPKAN DI : SURABAYA
PADA TANGGAL :

DIREKTUR RSUD Dr. Soetomo

dr. H. HARSONO

Anda mungkin juga menyukai