Pokok Bahasan
Cedera Jaringan Lunak
B. Topik
1. Pengertian jaringan lunak
2. Klarifikasi luka
3. Luka terbuka
4. Luka tertutup
5. Penutup & Pembalut luka
6. Perawatan luka terbuka
7. Perawatan luka tertutup
8. Perawatan luka dengan benda asing menancap
9. Pedoman umum penutup luka & pembalutan
10. Penggunaan pembalut
11. Pembalutan penekanan
12. Perawatan berbagai luka
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarai topik – topik ini diharapkan peserta dapat :
D. Media
1. Buku Peserta
2. Whiteboard
3. Flipcard
4. Marker
5. Paper
6. OHP
7. Alat Peraga
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
5. Praktek
F. Waktu
1 x 45 menit Teori
3 x 45 menit Praktek
G. PROSES PEMBELAJARAN
1. Pengantar
a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menguraikan deskripsi umum dari cedera
jaringan lunak
b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberikan
2. Kegiatan
a. Pengertian jaringan lunak
Fasilitator menjelaskan pengertian jaringan lunak
Fasilitator mengenalkan istilah yang lazim di pakai dalam cedera jaringan lunak
Fasilitator menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak
b. Klarifikasi luka
Fasilitator menjelaskan 2 klasifikasi luka, dan menerangkan masing-masing
luka tersebut
Fasilitator meminta peserta membedakan klasifikasi luka terbuka dan tertutup
Fasilitator merangkum pendapat peserta
c. Luka terbuka
Fasilitator menjelaskan 6 macam luka terbuka
Fasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka terbuka, beserta
contoh kasus
Fasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka
d. Luka tertutup
Fasilitator menjelaskan 3 macam luka tertutup
Fasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka tertutup
Fasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup
e. Penutup & Pembalut luka
Fasilitator menerangkan pengertian dari penutup luka, criteria bahan yang di
pergunakan untuk menutup luka
Fasilitator menjelaskan bagaimana cara penggunaan penutup luka dan
memberikan contoh
Fasilitator meminta peserta menyebutkan 4 fungsi penutup luka
Fasilitator menulis dan merangkum serta menambahkan fungsi yang belum di
sebutkan peserta
Fasilitator mendefinisikan arti pembalut, dan menerangkan 3 fungsi pembalut,
serta memberikan contoh beberapa jenis pembalut
Fasilitator menjelaskan langkah –langkah penting dalam pemakaian
pembalutan penekanan dan mendemontrasikan langkah-langkah tersebut
Fasilitator mendemontrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan
Fasilitator membagi group, masing-masing group terdiri dari 2-3 orang untuk
mendemontrasikan pedoman penutupan luka dan pembalutan. Fasilitator
berkeliling melihat apakah peserta sudah benar melakuakn hal tersebut
Fasilitator mendemontrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada
berbagai bagian tubuh dan pada berbagi posisi tubuh
f. Perawatan luka terbuka
Fasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam merawat
luka yang terbuka
Fasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka
Fasilitator memberikan 1 kasus luka terbuka dan meminta 2 orang peserta, 1
orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan
cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus
diketahui
g. Peralatan luka tertutup
Fasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam
perwatan luka yang tertutup
Fasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup
Fasilitator memberikan 1 kasus luka tertutup dan meminta 2 orang peserta, 1
orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan
cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus
diketahui
h. Perawatan berbagai luka
Fasilitator mendemontrasikan perawatanluka spesifik misalnya Perawatan luka
tusuk,perawatan luka dengan benda asing yang menancap akibat
tertinggalnya pisau, pecahan gelas, potongan kayu yang menembus masuk
dalam tubuh penderita
Fasilitator mengingatkan peserta untuk tidak mencabut benda yang menancap
tersebut kecuali pada pipi
3. Rangkuman
a. Fasilitator bersama peserta membuat kesimpulan tentang materi yang yang sudah
diberikan
b. Fasilitator menutup sesi
H. REFERENSI
1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua
Cetakan kedua, hal 65 – 74.
2. Referensi lain yang mendukung
1. Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau
pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka.
Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai
gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi.
2. Klasifikasi Luka
Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya
kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit.
b. Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya
jaringan di bawah kulit.
3. Luka Terbuka
Luka terbuka dapat ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya :
a. Luka lecet
Terjadi biasanya akibat gesekan dengan permukaan yang tidak rata
b. Luka robek
Luka ini memiliki ciri tepi yang tidak beraturan, biasanya terjadi akibat tumbukan
dengan benda yang relatif tumpul. Merupakan luka yang paling banyak ditemukan.
c. Luka sayat
Diakibatkan oleh benda tajam yang mengenai tubuh manusia. Bentuk lukanya
biasanya rapi. Sering merupakan kasus kriminal
d. Luka tusuk
Terjadi bila benda yang melukai bisa masuk jauh ke dalam tubuh, biasanya
kedalaman luka jauh dibandingkan lebar luka. Bahayanya alat dalam tubuh mungkin
terkena.
e. Luka avulsi
Luka ini ditandai dengan bagian tubuh yang terlepas, namun masih ada bagian yang
menempel.
f. Luka amputasi
Bagian tubuh tertentu putus.
4. Luka Tertutup
Luka tertutup yang sering ditemukan adalah :
a. Luka memar
Terjadi akibat benturan dengan benda tumpul, biasanya terjadi di daerah permukaan
tubuh, darah keluar dari pembuluh dan terkumpul di bawah hulit sehingga bisa
terlihat dari luar berupa warna merah kebiruan
b. Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)
Prinsipnya sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak berada jauh
di bawah permukaan kulit dan biasanya besar, sehingga yang terlihat adalah
bengkak, biasanya besar yang kemerahan.
c. Luka remuk
Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka terbuka.
Biasanya tulang menajadi patah di beberapa tempat.
Penutup luka
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
Pembalut
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan
pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
Fungsi pembalut
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
Penutupan luka
Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.
Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali bila luka
disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.
Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan
penutup yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi
Pembalutan
Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan
penekanan untuk menghentikan perdarahan.
Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.
Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat
memindahkan korban
Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar untuk
menambah luasnya permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga
mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan
kita terlalu kuat yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan
terlalu kuat dan harus diperbaiki.
Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih dahulu
lalu mendekati tubuh.
Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi
jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.
Penggunaan penutup luka penekan
Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan
tekanan langsung pada kasus perdarahan. Langkah-langkahnya :
1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan.
2. Beri bantalan penutup luka.
3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.
4. Balut.
5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).
Bila ada kecurigaan perdarahan besar maka sebaiknya pederita dirawat seperti
syok.