Anda di halaman 1dari 15

hannyridho@yahoo.co.

id

Askep lansia dengan gangguan


sistem muskuloskeletal
 Tulang, persedian dan otot  perubahan
 Penurunan massa tulang
 Perubahan homonal
 Perubahan resorbsi tulang

 Tulang menjadi lemah


 Vertrebra menjadi lunak dan dapat tertekan
 Tulang panjang kurang dapat menahan

 Fraktur
 Massa, tonus, dan kekuatan otot menurun
 Jatuh merupaka kejadian terbesar dari
kecelakaan pada lansia

Penuaan normal yang memperbesar resiko jatuh


 Perubahan postur
 Penurunan reaksi waktu
 Penurunan kekuatan otot
 Kekakuan sendi
 Terbatas/menurunnya penglihatan
 Penyakit kronis, pengobatan, faktor lingkungan juga
dapat memperbesar resiko jatuh

 Faktor lingkungan
1. Penerangan kurang
2. Lantai yang licin
3. Tersandung
4. Alas kaki kurang pas
5. Kursi roda tidak terkunci
6. Jalan menurun
7. tangga
1 Pengkajian

 Kegiatan yang dapat dilakukan klien dengan


menggunakan indeks KAT2 atau indeks Barthe
 Lingkungan yang tidak kondusif seperti :
1. Penerangan kurang
2. Lantai yang licin
3. Tersandung
4. Alas kaki kurang pas
5. Kursi roda tidak terkunci
6. Jalan menurun
7. tangga
 Kekuatan otot dan sendi dengan
pemeriksaan keseimbangan
 Kemampuan berjalan
 Kebiasaan olahraga/senam
 Kesulitan/ketergantungan melakukan
aktifitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari
(mandi, berpakaian, kekamar kecil, makan,
BAK/BAB, berpindah)
2. Masalah Keperawatan

 Gangguan aktifitas sehari-hari


 Kurangnya perawatan diri
 Imobilisasi
 Kurang pengetahuan
 Risiko cedera: jatuh
 Cemas
 Nyeri Sendi dan tulang
Intervensi Keperawatan

 Identifikasi faktor resiko penyebab jatuh


 Anjurkan untuk menggunakan alat-alat bantu,
misalnya tongkat atau kusi roda
 Gunakan kaca mata bila berjalan atau melakukan
aktifitas
 Lakukan kegiatan fisik sesuai kemampuan
 Lakukan latihan aktif dan pasif
 Latih untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi
 Latih untuk memelihara dan meningkatkan
kekuatan otot
Lanjutan..

 Ganti posisi tiap 2 jam


 Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur
 Bantu klien berjalan kekamar mandi
 Usahakan ada yang menemani ketika berpergian
 Sediakan penerangan yang cukup
 Sediakan pegangan pada tangga dan kamar
mandi
 Nilai serta awasi keseimbangan dan gaya berjalan
 Beri motivasi dan reinsforcement
 Pertahankan lingkungan yang ada
 Pertahankan kenyamanan, baik dalam
keadaan istirahat mapun aktifitas
 Kolaborasi pengobatan lebih lanjut apabila
terjadi jatuh.
Latihan pergerakan dengan imobilisasi

 Tujuan
- Memelihara dan meningkatkan kekuatan
otot dan gerak sendi
 Mencegah terjadinya kecacatan sekunder
(komplikasi) akibat imobilisasi seperti
dekubitus
 Meningkatkan kemampuan fungsionl yang
tersisa
 Memotivasi klien
 Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Jelaskan tujua dan alasan dilakukan latihan
pergerakan ini
3. Atur posisi klien senyaman mungkin dan jaga
privasi klien
4. Latihan Kepala: Pegang kepala klien dan
miringkan dengan lembut dari kanan ke kiri,
tekuk kepala dari bahu kanan ke kiri , serta fleksi
dan ekstensikan leher.
5. Latihan lengan: abduksi dan adduksi bahu, fleksikan
siku dan angkat tangan melewat kepala, ekstensi serta
fleksi siku.
6. Latihan tangan dan jari: ekstensi dan fleksi pergelangan
tangan , jari jemari, serta abduksi jari-jari tangan
7. Latihan lutut dan kaki : angkat kaki perlahan-lahan
dengan lutut dijaga tetap lurus fleksikan lutut dan
ekstensi (luruskan), fleksikan pergelangan kaki dengan
memegang tumit menarik telapak kaki ke atas kearah
lutut dan ke posisi bawah serta abduksi dan adduksi
jari-jari kaki
8. Latihan miring kanan dan kiri dengan
membantu klien membalikkan tubuhnya ke
arah kanan dan kiri secara bergantian.
9. Perhatikan respon klien dan tanda-tanda
kelelahan setiap melakukn tindakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai