Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN UTAMA RESIKO PERILAKU KEKERASAN

MATA KULIAH : PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN JIWA


DOSEN PENGAMPU : Ns. Jupri Kartono M.Kep., Sp.Kep. An

DI SUSUN OLEH :

1. FRANSISKUS ARI BUDIANTO (1926043)


2. DEFRI THOYIB (1926021)
3. DERI ROMDANI (1926025)
4. KELVIN RIYADI WAHYU. S (1926053)
5. M. ARDIANSAH (1926061)
6. ELITA (1926031)
7. DEWI OKTAVIANA (1926027)
8. EMILIA NORUA (1926037)
9. DELI SARTIKA (1926023)
10. ERISA YULIATRI (1926039

SEKOLAH TINGGI ILMU PANCA BAKTI


BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamiin puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan


rahmat dan hidayahnya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan
makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas "PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN JIWA".

Sedikit menyinggung mengenai makalah ini, makalah ini berisi tentang konsep
dasar asuhan keperawatan pada lansia dengan demensia.

Untuk itu kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan penelitian sampai
dengan tersusun nya makalah ini, dengan rasa rendah hati disampaikan rasa terima
kasih yang setulus-tulusnya semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala
yang berlipat ganda dari allah SWT. Aamiin.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandar Lampung, 3 November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
 
A. Latar Belakang
Sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun
sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan, tidak hanya
terbebas dari  penyakit serta kelemahan.

Gambaran menurut penelitian WHO (2009), prevalensi masalah kesehatan jiwa


saat ini cukup tinggi, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini
dan 25% penduduk dunia diperkirakan akan mengalami gangguan jiwa pada usia
tertentu hidupnya. Usia ini  biasanya terjadi pada dewasa muda antara 18-20 tahun
1% diantaranya adalah gangguan jiwa  berat, potensi seseorang mudah terserang
gangguan jiwa memang tinggi, setiap saat 450 juta orang diseluruh dunia terkena
dampak permasalahan jiwa, saraf maupun perilaku. Salah satu  bentuk gangguan
jiwa yang paling banyak terjadi di seluruh dunia adalah gangguan jiwa
skizofrenia. Prevalensi skizofrenia didunia 0,1 per mil dengan tanpa memandang
perbedaan status sosial atau budaya

Menurut National Institute of Mental Health gangguan jiwa mencapai 13% dari
penyakit secara keseluruhan dan diperkirakan akan berkembang menjadi 25% di
tahun 2030. Kejadian tersebut akan memberikan andil meningkatnya prevalensi
gangguan jiwa dari tahun ke tahun di  berbagai Negara. Berdasarkan hasil sensus
penduduk Amerika Serikat tahun 2004, diperkirakan 26,2% penduduk yang
berusia 18-30 tahun atau lebih mengalami gangguan jiwa, jika prevalensi
gangguan jiwa diatas 100 jiwa per 1000 penduduk dunia, maka berarti di
Indonesia mencapai 264 per 1000 penduduk. Hasil Riset Dasar Kesehatan
Nasional Tahun 2007, menyebutkan bahwa sebanyak 0,46  per mil masyarakat
Indonesia mengalami gangguan jiwa berat. Mereka adalah yang diketahui
mengidap skizofrenia dan mengalami gangguan psikotik berat (Depkes RI, 2007).
Prevalensi gangguan jiwa tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta (24,3%), di ikuti Nangroe Aceh Darussalam (18,5%),
Sumatra Barat (17,7%), NTB (10,9%), Sumatera Selatan (9,2%), dan Jawa
Tengah (6,8%) (Depkes RI, 2008). Kebijakan Pemerintah dalam menangani
pasien gangguan jiwa tercantum dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang kesehatan jiwa, disebutkan dalam pasal 149 ayat (2) mengatakan bahwa
Pemerintah dan masyarakat wajib melakukan pengobatan dan perawatan
difasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita gangguan jiwa yang terlantar,
menggelandang,mengancam keselamatan dirinya dan mengganggu ketertiban atau
keamanan umum, termasuk pembiayaan pengobatan dan perawatan penderita
gangguan jiwa untuk masyarakat miskin.
Dalam ilmu keperawatan terdapat 5 masalah keperawatan gangguan jiwa yakni
harga diri rendah (HDR), resiko prilaku kekerasan (RPK), halusinasi, defisit
perawatan diri (DPD), dan isolasi social (isos).

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah tentang asuhan keperawatan dengan masalah
keperawatan utama isolasi sosial adalah sebagai berikut
1. Tujuan umum :
a. Mahasiswa dapat memenuhi asuhan keperawatan tentang gangguan jiwa
Resiko Perilaku Kekerasan

2. Tujuan khusus :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang gangguan-gangguan yang muncul
yang berhubungan dengan Resiko Perilaku Kekerasan
b. Mahasiswa dapat memahami tentang cara mengatasi Resiko Perilaku
Kekerasan

Anda mungkin juga menyukai