Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN &

ASUHAN KEPERAWATAN
“ DIARE “
Dosen Pembimbing : Ns. Rusmala
Dewi.,M.Kep.,Sp.Kep.,Mat

Disusun Oleh :
Defri Thoyib
1926021
3A
A. konsep dasar
Diare merupakan pengeluaran feses yang berbentuk
tidak normal dan cair. Bisa juga didefinisikan dengan
buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair
dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Bayi dapat
dikatakan diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali sehari
buang air besar, dan sedangkan neonatus dikatakan
diare jika sudah buang air besar sebanyak lebih dari 4
kali dalam sehari. (Lia dewi, 2014).
B. Etiologi
 Menurut Haroen N. S, Suraatmaja dan P. O Asnil dalam Wijayaningsih (2013)
ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua
golongan yaitu sebagai berikut:
 a. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
1. Infeksii virus, kuman-kuman pathogen dan apatogen seperti shigella, salmonella,
golongan vib-rio, E. Coli, clostridium perfarings, B. Cereus, stapylococus aureus,
comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia dari makanan (misalnya
keracunan makanan, makanan yang pedas terlalu asam), gangguan psikis (ketakuatan,
gugup), gangguan saraf, alergi, hawa dingin dan sebagainya.
2. Defisiensii imun terutama SIGA (secretory imonolbulin A) yang mengakibatkan
terjadinya berlipat gandanya bakteri atau flata usus dan jamur terutama canalida.
 b. Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan oleh:
1. Malabsorbsi makanan: karbohidrat, protein, lemak (LCT), vitamin dan mineral.
2. Kurangg kalori protein.
3. Bayii berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir
C. Patofisiologi
 Mekanisme dasar yang menyebabkan terjadinya diare
ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat
terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam
rongga usus meninggi, sehingga terjadinya pergeseran
air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus
yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
D. Manifestasi klinis
 Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan manifestasi
klinis dari diare, yaitu:
A. Nyeri perut (abdominal discomfort).
B. Mual, kadang-kadang sampai muntah.
C. Rasa perih di ulu hati.
D. Rasaa lekas kenyang.
E. Nafsu makan berkurang.
F. Perutt kembung, rasa panas di dada dan perut.
G. Regurgitasii (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba).
H. Demamm dan lemah.
I. Membraneee mukosa mulut dan bibir kering.
J. Diare..
K. Pontanel cekung.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Diare akut
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ialah: - tes darah- kultur
tinja bisa mengidentifikasi organisme penyebab bakteri c difficile- foto
polos abdomen

2. Diare kronik
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan harus dipilih berdasarkan
prioritas
- tes darah : dilakukan untuk menghitung darah lengkap LED
biokimiawi
- mikroskopik dan kultur tinja
- foto polos abdomen : pada foto polos abdomen bisa terlihat klasifikasi
pankreas sebaiknya diperiksa dengan ct / pankreas- endoskopi aspirasi
duodenum dan biopsi
F.Penatalaksanaan medis
penatalaksanaan medis primer diarahkan pada pengontrolan
dan penyembuhan penyakit yang mendasari (Baughman,2002)
1.untuk dihargai dengan tingkatkan masukkan cairan peroral
mungkin diu#apkan glukosa oral dan larutan elektrolit
2.Untuk diare sedang obat-obatan nonspesifik difenoksilat
( lomotif ) dan loperamid ( imodium ) untuk menurunkan
motilitas dari sumber non infeksius
3. dirasakan antimicrobial jika telah teridentifikasi preparat
infeksius atau diare memburuk
4. Terapi intravena untuk hidrasi cepat terutama untuk pasien
yang sangat muda atau lansia
G. Komplikasi
 Menurut Mardalena (2018) berikut ini merupakan komplikasi
yang bisa terjadi pada diare:
1. Dehidrasi.
2. Renjatann hipovolemik.
3. Kejang.
4. Bakterimia.
5. Mal nutrisi.
6. Hipoglikemia.
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
KASUS PEMICU

seorang anak usia 2 tahun dirawat di rumah sakit


dengan keluhan BAB sudah 9 kali dengan konsistensi
cair anak juga mengalami muntah sebanyak 4 kali
sehari dari hasil pengkajian keadaan anak umum lemah
turgor tidak elastis mukosa bibir kering kulit sekitar
anus kemerahan dan anak malas minum serta gewel
anak selalu menangis jika didekati oleh perawat
Format pengkajian keperawatan anak

Tanggal masuk rumah sakit : 20 September 2021


Tanggal pengkajian : 20 September 2021
Ruang rawat : cendana 1
No. register :113272

IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA


A . nama klien : An.k
Tanggal lahir / umur : 21 Juni 2019 / 2 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
agama : Islam
Alamat : Jln. Pagar alam, gunung katun malay

B. Nama ayah : Tn. A


umur : 31 tahun
agama : Islam
pekerjaan :guru olahraga
pendidikan : S1

C. Nama ibu : Ny. B


umur : 28 tahun
agama : Islam
pekerjaan : ibu rumah tangga
pendidikan : SMA sederajat
B. riwayat kesehatan masa lalu
1) penyakit yang pernah dialami
a. demam : klien pernah demam
b. Kejang : klien tidak pernah kejang
c. Batuk / pilek : kalian tidak batuk / pilek
d. Mimisan : tidak pernah

2. Dirawat di rumah sakit : tidak pernah


3. Pola kebiasaan pemenuhan kebutuhan sehari-hari ( sebelum dan saat sakit )
A. Pola nutrisi
1) pola makan 3 kali sehari pagi siang dan sore
2) makanan pokok nasi tim dan ASI
3) porsi makan satu mangkok bayi
4) lauk pauk daging tahu dan sayuran
5) sayuran dan buah bayam dan pisang
6) nafsu makan baik
7) alergi makanan tidak ada

b. Pola eliminasi
1) sebelum sakit : bab 1 x sehari konsistensi padat sesudah sakit : konsistensi feses
cair dan lembek
2) saat sakit : BAK 6 x sehari warna bening keluhan lainnya tidak adac. Pola tidur1)
sebelum sakit : pola tidur klien 9 jam tidur dan tidak ada gangguan tidur2) saat sakit :
pola tidur klien tidak teratur dan ada gangguan tidur karena bab atau muntahd.

c. Pola hygiene tubuh


1) sebelum sakit : mandi 2 x sehari , sikat gigi 2 x sehari
2) saat sakit : mandi 2 x sehari , sikat gigi 2 x sehari
4. Pemeriksaan fisik umum
Tingkat kesadaran : compos mentis
- tekanan darah : 100/60 mmhg
- respirasi : 24 x / menit
- pulse : 90 x / menit
- suhu : 36,5° c
- TB : 92 cm
- BB : 21 Kg

5. Data fokus
Data subjektif :
1) Ibu klien mengatakan anaknya sudah bab 9 kali sehari dengan konsistensi cair
2) Ibu klien mengatakan anaknya juga muntah 4 kali sehari
3) Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau minum serta rewel

Data objektif :
1) keadaan umum anak lemah
2) turgor tidak elastis
3) mukosa bibir kering
4) kulit di sekitar anus klien berwarna kemerahan
5) anak selalu menangis
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DS : keluarga klien sudah bab 9 kali sehari Diare (D.0020) Malabsorpsi

DO : Anak nya bab > 9x sehari


- Konsistensi cairan
- Bibir tampak kering

2. DS : Keluarga klien mengatakan anaknya tidak Hipovolima (D.0023) Kehilangan cairan


nafsu makan aktif
- Keluarga klien mengatakan anaknya rewel
DO : Turgor kulit menurun
- Tanpak lemah

3. DS : keluarga mengatakan tubuh anaknya Hipertermia (D.0130) Proses penyakit diare


hangat

DO : Suhu : 37.8°c
- CTR : <2 detik
Diagnosa keperawatan
1. Diare (D.0020) berhubungan dengan malabsorpsi ditandai
dengan ibu pasien mengatakan anaknya sudah bab 9 kali sehari

2. Hipovolima b.d Kehilangan cairan aktif d.d keluarga


mengatakan anaknya lemah dan tidak nafsu makan

3. Hipertermia b.d Proses penyakit diare d.d Keluarga


mengatakan tubuh anaknya hangat
NO KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Setelah dilakukannya tindakan keperawatan selama 3 x Manajemen diare (I.03101)
24 jam diharapkan eliminasi fekal (L.04033) pada klien 1. identifikasi penyebab diare m
teratasi dengan kriteria hasil : malabsorpsi proses infeksi
- kontrol pengeluaran feses meningkat 5 2. berikan asupan cairan oral misalnya or
- Paralstatik membaik 5 3. Tunjukkan makanan porsi kecil dan
- konsistensi feses membaik 4 secara bertahap
- frekuensi difraksi membaik 5 4. Kolaborasi pemberian obat pengeras
misalnya (alaplugit)

2. setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam Manajemen hipovolima (I. 03116)


diharapkan status cairan membaik dengan KH :
- Turgor kulit meningkat 5 1. Periksa tanda dan gejala hipovolima
- output urine meningkat 4 2. Anjurkan memperbanyak asupan caira
- Perasaan lemah menurun 5 3. Anjurkan menghindari Perubahan
- Kosentrasi urine menurun 5 mendadak

3. setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam Manajemen hipertermia (I.15506)


diharapkan termugulasi membaik dengan KH: 1. Identifikasi perubahan hipertermia
- 2. Monitor suhu tubuh
3. Longarkan atau lepaskan pakaian
4. Anjurkan titah baring
5. kolaborasi pemberian cairan Dan el
intravena jika perlu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai