Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 02, Oktober 2021; 27-31

P ISSN : 2460-4550 / E ISSN : 2720-958X


DOI : 10.36085/jkmb.v9i2.2157

JURNAL ILMIAH

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Yestiani Norita Joni


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesetiakawanan Sosial Indonesia
Email : yesti.njoni20@gmail.com

ABSTRAK
Tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan hipertensi pada lansia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang akan mengukur pengetahuan lansia
terhadap hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan Gambaran
tingkat pengetahuan lanjut usia tentang hipertensi dengan kategori rendah sebanyak 48 orang
(69,6%) dan upaya pencegahan lanjut usia mengenai penyakit hipertensi dengan kategori
sedang sebanyak 38 orang (55,1%).

Kata kunci: Hipertensi, Pengetahuan, Lansia

ABSTRACT
High blood pressure or hypertension increases with age. The purpose of this study was to
describe the level of knowledge of hypertension in the elderly. This study uses a descriptive
method that will measure the knowledge of the elderly on hypertension. Based on the results
of the study, it can be concluded that the level of knowledge of the elderly about hypertension
in the low category is 48 people (69.6%) and the elderly prevention efforts regarding
hypertension in the medium category are 38 people (55.1%).

Keywords: Hypertension, Knowledge, Elderly

PENDAHULUAN
Tekanan darah tinggi atau dokter. Sebagian lagi ada yang mengeluh
hipertensi sering disebut sebagai sillent pusing, kencang di tengkuk, dan sering
killer (pembunuh diam-diam), karena berdebar-debar (Adib, 2009).
seseorang dapat mengidap hipertensi Menurut Mulyono dkk (2006),
selama bertahun-tahun tanpa pada usia setengah baya dan muda,
menyadarinya sampai terjadi kerusakan hipertensi ini banyak menyerang pria
organ vital yang cukup berat yang bahkan dibanding wanita, namun pada golongan
dapat membawa kematian. Sebanyak 70% umur 55–64 tahun, jumlah penderita
penderita hipertensi tidak merasakan hipertensi pada pria dan wanita sama
gejala apa-apa sehingga tidak mengetahui banyak. Sedangkan pada usia 65 tahun ke
dirinya menderita hipertensi sampai ia atas, penderita hipertensi wanita lebih
memeriksakan tekanan darahnya ke banyak dibandingkan pada pria. Banyak
Gambaran tingkat pengetahuan hipertensi.... (Joni, Y, N.) 27
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 02, Oktober 2021

faktor yang berperan untuk terjadinya METODE PENELITIAN


hipertensi meliputi faktor risiko yang Penelitian ini menggunakan
tidak dapat dikendalikan (mayor) dan desain penelitian deskriptif yang akan
faktor risiko yang dapat dikendalikan mengukur/menilai pengetahuan lansia
(minor). Faktor risiko yang tidak dapat terhadap hipertensi. Sampel yang diambil
dikendalikan (mayor) seperti keturunan, dalam penelitian ini adalah 69 responden
jenis kelamin, ras dan umur. Faktor risiko yang berada di Panti Sosial Thresna
yang dapat dikendalikan (minor) yaitu Werdha Budi Mulia. Pengumpulan data
olahraga, makanan (kebiasaan makan pada penelitian ini berupa kuesioner.
garam), alkohol, stres, kelebihan berat Macam kuesioner yang digunakan adalah
badan (obesitas), kehamilan dan closedended questions dengan jenis
penggunaan pil kontrasepsi, serta dichotomy question yaitu responden
merokok (Suheni, 2007). hanya mencentang jawaban ya atau tidak
Faktor-faktor yang dapat saja dari pertanyaan yang tertulis dalam
menyebabkan timbulnya gangguan atau kuesioner tersebut.
kerusakan pada pembuluh darah turut Analisis data menggunakan
berperan pada penyakit hipertensi. Faktor- analisis deskriptif yaitu suatu prosedur
faktor tersebut antara lain merokok, asam pengolahan data yang menggambarkan
lemak jenuh dan tingginya kolesterol dan meringkas data secara ilmiah dalam
dalam darah. Selain faktor-faktor tersebut bentuk tabel atau grafik. Data dianalisis
di atas, faktor lain yang mempengaruhi secara deskriptif dalam bentuk destribusi
terjadinya hipertensi antara lain alkohol, frekuensi dan hasilnya ditampilkan dalam
gangguan mekanisme pompa natrium bentuk tabel kemudian dideskripsikan.
(yang mengatur jumlah cairan tubuh),
faktor renin-angiotensin-aldosteron HASIL PENELITIAN
(hormon-hormon yang mempengaruhi Adapun hasil penelitian ini
tekanan darah), karena penyakit hipertensi dilakukuan uji univariat berdasarkan umur
timbul akibat adanya interaksi dari responden, jenis kelamin responden,
berbagai faktor sehingga dari seluruh tingkat pendidikan responden, tingkat
factor yang telah disebutkan diatas, faktor pengetahuan tentang hipertensi pada
mana yang lebih berperan terhadap lanjut usia, upaya pencegahan hipertensi
timbulnya hipertensi tidak dapat diketahui pada lanjut usia. Hasilnya sebagai berikut:
dengan pasti.
Berdasarkan penelitian yang telah Umur responden
dilakukan ternyata prevelensi (angka Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
kejadian) hipertensi meningkat dengan Berdasarkan Umur di Panti Sosial Tresna
bertambahnya usia. Dari berbagai Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng
penelitian epidemologi yang dilakukan di Umur n %
Indonesia menunjukan 1,8-28,6% 45-59 7 10,1
penduduk yang berusia diatas 60 tahun 60-69 21 30,4
adalah penderita hipertensi (Suharyo HS, 70-79 24 34,8
2005). >80 17 24,6
Total 69 100

Gambaran tingkat pengetahuan hipertensi.... (Joni, Y, N.) 28


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 02, Oktober 2021

Berdasarkan hasil data di atas Berdasarkan hasil data di atas


menunjukkan bahwa umur 45-59 tahun menunjukkan bahwa yang tidak sekolah
sebanyak 7 orang (10,1%), umur 60-69 sebanyak 28 orang (40,6%), SD sebanyak
tahun sebanyak 21 orang (30,4%), umur 33 orang (47,8%), SMP sebanyak 4 orang
70-79 tahun sebanyak 24 orang (34,8%), (5,8%), SMA sebanyak 2 orang (2,9%),
dan umur >80 tahun sebanyak 17 orang Sarjana sebanyak 2 orang (2,9%). Hal ini
(24,6%). Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa lanjut usia dengan
lanjut usia terbanyak di kategori 70-79 pendidikan terbanyak di kategori SD.
tahun.
Tingkat Pengetahuan Responden
Jenis kelamin Responden Tentang Penyakit Hipertensi Pada
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden lanjut Usia
Berdasarkan Jenis Kelamin di Panti Sosial Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Jakarta Barat Responden Tentang Penyakit Hipertensi
Jenis n % di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia
Kelamin 2 Cengkareng Jakarta Barat
Laki-laki 28 40,6 Tingkat n %
Perempuan 41 59,4 Pengetahuan
Total 69 100 Tinggi 8 11,6
Sedang 13 18,8
Berdasarkan hasil data di atas Rendah 48 69,6
menunjukkan bahwa yang berjenis Total 69 100
kelamin laki-laki sebanyak 28 orang
(40,6%), dan perempuan sebanyak 41 Berdasarkan hasil data di atas
orang (59,4%). Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa pengetahuan
bahwa lanjut usia yang berjenis kelamin responden tentang penyakit hipertensi
terbanyak di kategori perempuan. dengan tingkat tinggi sebanyak 8 orang
(11,6%), tingkat sedang sebanyak 13
Tingkat Pendidikan Responden orang (18,8%), dan tingkat rendah
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden sebanyak 48 orang (69,6%). Hal ini
Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Panti menunjukkan bahwa pengetahuan
Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 responden tentang penyakit hipertensi
Cengkareng Jakarta Barat pada lanjut usia terbanyak di kategori
Pendidikan n % rendah.
Tidak sekolah 28 40,6
SD 33 47,8 Upaya Pencegahan Hipertensi Pada
SMP 4 5,8 lanjut Usia
SMA 2 2,9 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Sarjana 2 2,9 Berdasarkan Upaya Pencegahan
Total 69 100 Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Mulia 2 Cengkareng Jakarta Barat

Gambaran tingkat pengetahuan hipertensi.... (Joni, Y, N.) 29


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 02, Oktober 2021

Upaya n % pusing, kencang di tengkuk, dan sering


Pencegahan berdebar-debar (Adib, 2009).
Tinggi 25 36,2 Menurut Mulyono et al (2006), pada
Sedang 38 55,1 usia setengah baya dan muda, hipertensi
Rendah 6 8,7 ini banyak menyerang pria dibanding
Total 69 100 wanita, namun pada golongan umur 55–64
tahun, jumlah penderita hipertensi pada
Berdasarkan hasil data di atas pria dan wanita sama banyak. Sedangkan
menunjukkan bahwa upaya pencegahan pada usia 65 tahun ke atas, penderita
hipertensi tingkat tinggi sebanyak 25 hipertensi wanita lebih banyak
orang (36,2%), tingkat sedang sebanyak dibandingkan pada pria.
38 orang (55,1%), dan tingkat rendah Banyak faktor yang berperan untuk
sebanyak 6 orang (8,7%). Hal ini terjadinya hipertensi meliputi faktor risiko
menunjukkan bahwa lanjut usia yang yang tidak dapat dikendalikan (mayor)
melakukan pencegahan hipertensi dan faktor risiko yang dapat dikendalikan
terbanyak di kategori sedang. (minor). Faktor risiko yang tidak dapat
dikendalikan(mayor) seperti keturunan,
PEMBAHASAN jenis kelamin, ras dan umur. Faktor risiko
Beberapa data literatur yang dapat dikendalikan (minor) yaitu
menunjukkan bahwa hipertensi menjadi olahraga, makanan (kebiasaan makan
masalah yang paling utama pada lansia. garam), alkohol, stres, kelebihan berat
Menurut WHO (2010), masalah pada badan (obesitas), kehamilan dan
lansia yang paling utama adalah penyakit penggunaan pil kontrasepsi, serta
jantung dan serangan stroke, dimana salah merokok (Suheni, 2007).
satu penyebabnya adalah hipertensi.
Hipertensi adalah salah satu penyakit KESIMPULAN
tidak menular yang ditandai dengan tidak Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
normalnya tekanan darah yaitu lebih dari disimpulkan:
140/90 mmHg. Faktor risiko utama yang 1. Gambaran tingkat pengetahuan lanjut
mendorong kenaikan tekanan darah yakni usia tentang hipertensi dengan
stress (Rahajeng, 2009). kategori rendah sebanyak 48 orang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi (69,6%).
sering disebut sebagai sillent killer 2. Upaya pencegahan lanjut usia
(pembunuh diam-diam), karena seseorang mengenai penyakit hipertensi dengan
dapat mengidap hipertensi selama kategori sedang sebanyak 38 orang
bertahun-tahun tanpa menyadarinya (55,1%).
sampai terjadi kerusakan organ vital yang
cukup berat yang bahkan dapat membawa DAFTAR PUSTAKA
kematian. Sebanyak 70% penderita Adam, Syamsunir. 2009. Hygiene
hipertensi tidak merasakan gejala apa-apa Perorangan. Jakarta: Bharata Niaga
sehingga tidak mengetahui dirinya Media
menderita hipertensi sampai ia Adib, Muhammad. 2009. Cara Mudah
memeriksakan tekanan darahnya ke Memahami dan Menghindari
dokter. Sebagian lagi ada yang mengeluh

Gambaran tingkat pengetahuan hipertensi.... (Joni, Y, N.) 30


Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, Volume 09, Nomor 02, Oktober 2021

Hipertensi, Jantung dan Stroke. Ngastiyah. 2011. Perawatan Anak Sakit,


Yogyakarta: Dianloka Pustaka Buku Kedokteran EGC
Azwar, Azrul. 2009. Pengantar Ilmu Notoatmodjo, Soekodjo, 2010, Ilmu
Kesehatan Lingkungan. Cetakan ke- Kesehatan Masyarakat, Rineka
8, Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Cipta,Cetakan.
Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Rahajeng E, Sulistyowati Tuminah.2009.
Medikal Bedah. Jakarta : EGC [Artikel Penelitian], Jakarta: Depkes.
Chandra Budiman. 2010. Pengantar http://indonesia.digitaljournals.org/in
Kesehatan Lingkungan. Jakarta: dex.php/idnmed/article –
EGC MajKedoktIndon, Volum:59(12)
Daud, Anwar. 2010. Dasar-Dasar Desember 2009
Kesehatan Lingkungan. Fakultas Suharyo, HS., 2005. Materi Epidemiologi
Kesehatan Masyarakat Universitas Kesehatan, Semarang: Magister
Hasanuddin, Makassar. Epidemiologi Undip.
Mulyono, N., Pratiwi, S., Krisnawati. Suheni, Yulani. 2007. Hubungan Antara
2006. Hubungan antara Faktor Kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Demografi dan Kegemukan pada Hipertensi pada Laki-laki Usia 40
Orang Lanjut Usia dengan Penyakit Tahun ke Atas di Badan Rumah Sakit
Hipertensi di Kabupaten Sleman. Daerah Cepu.
Jurnal Kedokteran Yarsi. Volume
14 Nomor 3 halaman 217–222.

Gambaran tingkat pengetahuan hipertensi.... (Joni, Y, N.) 31

Anda mungkin juga menyukai