Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTRITIS

(GE)/DIARE

Disusun Oleh: kelompok 3

Nama Kelompok:

1. Auliana Fitri
2. Dewi Sulastri
3. Fitria dermawati Damanik
4. M. Didi Eri Wahyudi
5. Nisa Araini
6. Nurul Husna
7. Silvia OKtaria
8. Taufik Hidayat

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


STIKES RS HAJI MEDAN
TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai asuhan
keperawatan diare/gastroentritis (GE).

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat mambangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, 6 Februari 2019

penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
ASKEP DIARE.........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................5

C. TUJUAN...........................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................5
1. Pengertian Gastroentritis (Diiare)..........................................................................................6

2. Etiologi Gastroentritis (Diare).........................................................................................6


3.   Patofisilogi......................................................................................................................6
4. Manifestasi Klinis...........................................................................................................7
5. Komplikasi yang Terjadi saat Gastroenteritis.................................................................9
6. Tindakan Pengobatan....................................................................................................10
7. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan...................................................................................11

BAB III TINJAUAN KASUS..................................................................................................16


1. Biodata Pasien...............................................................................................................16
2. Keluhan Utama ( Keluhan Masuk Rumah Sakit )........................................................17
3. Riwayat Kelahiran dan Pertumbuhan............................................................................17
5. Activity Daily Living (ADL)........................................................................................18
7. Pemeriksaan Penunjang................................................................................................21
8. Pelaksanaan medis........................................................................................................22
9. Analisa Data..................................................................................................................23
10 Diagnosa Keperawatan..................................................................................................25
11. Intervensi Keperawatan.................................................................................................25
12. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.....................................................................29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

3
Penyakit diare atau gastroentritis merupakan suatu penyakit penting disekitar
masyarakat yang merupakan sebab utama kesakitan dan kematian seseorang terutama
pada anak. Hal ini tercermin banyak orang yang menderita penyakit diare disebabkan
berbagai faktor diantaranya kesehatan lingkungan, higene perorangan, keadaan gizi,
faktor sosial ekonomi. Walaupun banyak kasus diare yang mengalami dehidrasi, namun
banyak yang meninggal bila tidak dilakukan tindakan-tindakan yang tepat (Mansjoer,
2001).

Masyarakat pada umumnya selalu menganggap penyakit diare adalah penyakit sepele.
Penyakit diare seharusnya harus segera ditangani karena dapat mengalami dehidrasi berat
yang mengakibatkan syok hipovolemik dan mengalami kematian. (Brunner dan Suddart,
2002).

Diare masuk dalam daftar penyebab kematian paling banyak di dunia. Data dari world
Health Organization (WHO) per 2012 menyebutkan 1,5 juta atau 2,7 persen dari seluruh
kematian di seluruh dunia disebabkan oleh diare.

Diare merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia. Berdasrkan
hasil riset kesehatan dasar (Riskendas 2007) yang dilakukan oleh Kemenkes cq Badan
Litbangkes pada tahun 2007, penyakit diare menjadi penyebab uatam kematian bayi.

Data diare yang terjadi pada anak di kota Medan tahun 2011terbanyak terjadi di Deli
Serdang sebanyak 17.529 kasus, Langkat sebanyak 14.175 kasus, Serdang Bedagai
sebanyak 11.962, (3 korban meninggal) dan Simalungun terjadi 32.428 kasus.

Data rumah sakit islam malahayati medan,.,.,.,.,.,.,.,.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai


berikut. “Bagaimana Asuhan keperawatan pada penyakit gastroentritis (diare)?”

1.3 TUJUAN

4
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mengetahui penerapan asuhan keperawatan dengan
gangguan pencernaan gastroentritis (diare).

1.3.2 Tujuan Khusus

1). Melakukan pengkajian keperawatan pada klien dengan gangguan


pencernaan gastroentritis (diare).

2). Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gangguan


pencernaan (diare).

3). Merencanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan


pencernaan dengan masalah gastroentritis (diare).

4). Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan gangguan


pencernaan dengan masalah gastroentritis (diare).

5). Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan untuk


keperawatan pada klien dengan gangguan pencernaan gastroentritis
(diare).

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN GASTROENTERITIS ( DIARE)

5
         Diare/ Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200
gram atau 200 ml/24 jam, lebih dari 3 kali sehari, dapat atau disertai darah dan lender,
(ASPEN, 1998)

         Diare akut yaitu diare yang berlansung kurang dari 15 hari atau pendapat lain kurang
dari 14 hari dengan jumlah lebih banyak dari normal.

        Diarekronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.Diare infektif adalah bila
penyebabnya infeksi, sedangkan diare non infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai
penyakit kasus tersebut.

        Diare organic adalah bila ditemukan penyebab anatomi, bakteriologik, hormonal atau
toksikologik, sedangkan diare fungsional jika tidak dapat ditemukan penyebab organik,
(Diare ditinjau dari Aspek Kesehatan; Jkt, 2009).

2.2 ETIOLOGI GASTROENTRITIS (DIARE)

Etiologi dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu :

2.2.1 Faktor infeksi

a) Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan danmerupakan penyebab utama diare
pada anak, meliputi :

1). Infeksi Bakteri : E.Coli, Salmonella, Shigella SPP, VibrioCholera

2). Infeksi Virus : Enterovirus, Protozoa, Adenovirus

3). Infeksi Jamur : Protozoa, Candida SPP, EntamoebaHistolityca

b) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh laindi luar alatpencernaan, seperti OMA,
broncopneumonia, tonsilofaringitis.

2.2.2 Faktor malabsorbsi

• Malabsorbsi karbohidrat

• Malabsorbsi lemak 

• Malabsorbsi protein

2.2.3 Obat-obatan : zat besi, antibiotika

2.2.4 Post pembedahan usus

2.2.5 Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

2.2.6 Faktor psikologis

2.3 PATOFISIOLOGI

6
DIARE

Output cairan dan Muntah dan sering Refleks spasme otot


elektrolit defekasi dinding perut
berlebihan

Intake tidak Nyeri akut


dehidrasi adekuat

Sirkulasi darah nutrisi kurang


menurun dari kebutuhan
tubuh

Terangsang
hipotalamus
Gangguan integritas
kekurangan volume
kulit berhubungan
cairan dan elekrolit
dengan iritasi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi
tentang penyakit

Penyebab Gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus


enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escheria coli,
Yersinia  dan lainnya), parasit (Biardialambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme
pathogen ini menyebabkan infeksipada sel – sel, atau melekat pada dinding usus.
Penularan gastroentritis bisa melaui rektal - oral dari satu klien ke klien yang lainnya.
Beberapa kasus ditemui penyebaran pathogen dikarenakan makanan dan minuman yang
terkontaminasi.

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang


tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam
rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rogga usus,
isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare).

Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus,


sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus

7
yang mengakibatkan  hiperperistaltik dan
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
yang mengakibatkan gangguan asam basa (asisdosis metabolic dan hipokalemia), gangguan
gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah, (Rusmiyatu,
Yuni.2007.Gastroenteritis Akut, Jakarta :Fitramaya).

2.4 MANIFESTASI KLINIS

Tanda – tanda klinis dari diare adalah :

1).         Muntah

2).         Demam

3).         Nyeri abdomen

4).         Membran mukosa lambung dan bibir kering

5).         Ubun-ubuncekung

6).         Kehilangan berat badan

7).         Tidak nafsu makan

8).         Lemah

2.4.1 Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan).

Tanda – tandanya :

a).    Buang air besarcair 1 – 2 kali sehari

b).    Muntah tidak ada

c).    Haustidakada

d).   Masih mau makan

e).    Masih mau bermain

2.4.2 Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/sedang.

Tanda- tandanya :

a).    Buang air besarcair 4-9 kali sehari

b).    Kadang muntah 1-2 kali sehari

c).    Kadang panas

8
d).   Haus

e).    Tidak mau makan

f).     Badan lesu lemas

2.4.3 Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat :

Tanda – tandanya :

a).    Buang air besarterus – menerus

b).    Muntahterus - menerus

c).    Haussekali

d).   Mata cekung

e).    Bibir kering dan biru

f).     Tangan dan kaki dingin

g).    Sangat lemah

h).    Tidak mau makan

i).      Tidak mau bermain

j).      Tidak kencing 6 jam atau lebih

k).    Kadang – kadang dengan kejang dan panas tinggi

Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah – muntah, demam, tenesmus,
hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat paling fatal dari diare yang
berlangsung lama tanpa dehidrasi yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang
menimbulkan renjatan hipovolemik atau gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolic
yang berlanjut. Seseorang yang kekurangan cairan akan merasa haus, berat badan berkurang,
mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit menurun serta
suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan oleh depresi air yang isotonik.

Karena kehilangan bikarbonat (HC03) maka perbandingnanya dengan asam karbonat


berkurang mengakibatkan penurunan pH darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga
frekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam (pernapasan Kusmaul).

            Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan
dengan tanda – tanda denyut nadi cepat (lebih dari 120 x/m), tekanan darah menurun sampai
tidak terukur. Pasien mulai gelisah, mukapucat, akral dingin dan kadang – kadang sianosis,
karena kekurangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung.

9
            Penurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul
oliguria/anuria. Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul penyakit nekrosis tubulus
ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal akut, (Departemen Kesehatan, Jkt ; 2004)

2.5 KOMPLIKASI YANG TERJADI SAAT GASTROENTERITIS

 2.5.1 Dehiddrasi

2.5.2 Renjatan hipovolemik

2.5.3 Kejang

2.5.4 Bakterimia

2.5.5 Mal nutrisi

2.5.6 Hipoglikemia

2.5.6 Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa

 Dari komplikasi Gastroenteritis, tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a)   Dehidrasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5% dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang
elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.

b)  Dehidrasi sedang

           Kehilangan cairan 5 -8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulitjelek,
suaraserak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.

c)   Dehidrasi berat

             Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda –
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot – otot
kaku sampai sianosis.

2.6 TINDAKAN PENGOBATAN

        Biasanya satu – satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah minum cairan yang


cukup.    Pada penderita yang muntah pun, harus minum sedikit demi sedikit untuk mengatasi
dehidrasi, yang selanjutnya bisa membantu menghentikan muntahnya.

        Jika muntah berlangsung terus dan terjadi dehidrasi berat, mungkin diperlukan infuse
cairan dan elektrolit.

10
        Karena anak – anak lebih lebih cepat jatuh kedalam keadaan dehidrasi, mereka harus
diberi larutan garam dan gula. Cairan yang biasa digunakan seperti minuman bersoda, teh,
minuman olahan dari sari buah, tidak tepat diberikan kepada anak – anak dengan diare. Bila
muntahnya hebat, biasanya diberikan suntikan atau supositoria (obat yang dimasukan melalui
lubang dubur).

        Jika gejalanya membaik, penderita secara bertahap mendapatkan makanan lunak seperti
gandum, pisang, bubur nasi, selai apel dan roti panggang.

        Jika makanan tersebut tidak menghentikan diare setelah 12 – 24 jam dan bila tidak
terdapat darah pada tinja,berarti ada infeksi bakteri yang serius, dan diberikan obat – obat
seperti difenoksilat, loperamide atau bismuth subsalisiat.

        Karena antibiotic dapat menyebabkan diare dan merangsang petumbuhan organisme
yang reisten terhadap antibiotik, maka antibiotic jarang digunakan meskipun diketahui
penyebabnya adalah bakteri.

        Antibiotik biasa digunakan, tetapi pada infeksi bakteri tertentu, yaitu Campylobacter,
Shigelladan Vibrio cholerea.

        Pemeriksaan kolonoskopi untuk menemukan adanya kelainan tertentu, seperti colitis
ulserativa ataupun disentriamuba (amubiasis), (Departement Kesehatan, Yog;2004).

2.7 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

2.7.1 Pengkajian

a)      Riwayat kebersihan anak dan lingkungan

b)      Kebiasaan jajan atau makanan yang merangsang

c)      BAB lebih dari empat kali cair 

d)     Warna feces berubah, konsistensi cair ( lendir, darah )

e)      Rasa haus, selera makan menurun, berat badab berkurang

f)       Anak menangis terus, gelisah dan insiden paling tinggi adalah golongan umur 6
– 11 bulan.

2.7.2 Diagnosa Keperawatan

1). Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan.

2).  Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d malabsorpsi usus,mual, muntah.

3). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

4). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

11
5). Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan.

2.7.3 Intervensi Keperawatan

1). Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan.

Tujuan : kekurangan cairan dan elektrolit teratasi

Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balance
cairan seimbang.

Intervensi :

NO Intervensi Rasional

1 Observasi tanda – tanda vital. parameter keadaan umum


klien dan deteksi dini
adanya kelainan

2 Observasi tanda – tanda dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi


digunakan untuk
mengetahui derajad
dehidrasi

3 Ukur input dan Output cairan. Catatan masukan dan


pengeluaran membantu
mendeteksi dini
ketidakseimbangan cairan

4 Kolaborasi dengan dokter dalam Perawatan bersama akan


pemberian therapi cairan, pemeriksaan mempercepat dan
lab elektrolit. mempermudah dalam
mengatasi masalah.

2). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d malabsorpsi usus,mual, muntah.

Tujuan : kebutuhan nutrisi teratasi

Kriteria hasil : Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,
muntah tidak ada.

Intervensi :

NO Intervensi Rasional

1 Dorong tirah baring atau pembatasan Menurunkan kebutuhan


metabolic untuk

12
aktivitas selama fase sakit akut mencegah penurunan
kalori dan simpanan
energi..

2 Timbang berat badan klien. Memberikan informasi


tentang kebutuhan diet

3 Lakukan oral hygiene Lakukan oral hygiene

4 Batasi makanan yang dapat Mencegah serangan


menyebabkan kram abdomen akut

5 Kolaborasi dengan tim gizi dalam Zat gizi diperlukan


penentuan diet klien. untuk memenuhi
kebutuhan tubuh.
Dengan gizi seimbang
maka tumbuh kembang
anak dapat optimal
serta dapat
mempercepat proses
penyembuhan penyakit.

3). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

Tujuan : Gangguan integritas kulit teratasi

Kriteria hasil : Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada

Intervensi

NO Intervensi Rasional

1 Ganti popok anak jika basah. Keadaanbersih dan


kering mencegah
kembangbiaknya
mikro organisme.

2 Hindari penggunaan bedak jika lecet Partikel bedak akan


melekat pada kulit
dan menambah lecet

13
sehingga menjadi
sarang
perkembangbiakan
kuman.  

3 Cuci tangan sebelum dan sesudah Cuci tangan  dapat


menggant popok mencegah
penyebaran kuman
dan mencegah
terjadinya infeksi

4). Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Tujuan : Nyeri dapat teratasi

Kriteria hasil : Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

Intervensi :

NO Intervensi Rasional

1 Observasi tanda-tanda vital. Dengan mengetahui


tanda - tanda vital
dapat mengetahui
tingkat nyeri

2 Kaji tingkat rasa nyeri. Dengan mengkaji


tingkat nyeri dapat
mengetahui skala
nyeri

3 Atur posisi yang nyaman bagi klien. Dengan mengatur


posisi yang benar
diharapkan rasa nyeri
berkurang

4 Baringkan pasien dalam posisi Tindakan ini


terlentang dengan bantalan hangat di meningkatkan
atas abdomen . relaksasi otot dan
mengurangi kram

5). Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,


prognosis dan pengobatan.

Tujuan : Pengetahuan keluarga meningkat

14
Kriteria hasil : Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang,
keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.

Intervensi :

NO Intervensi Rasional

1 Jelaskan tentang diare dan tanda Pemahaman orang tua


gejalanya tentang diare dan tanda
gejalanya akan
merangsang orang tua
untuk kooperatif dalam
perawatan upaya
penyembuhan

2 Jelaskan diet untuk anak diare yaitu Makanan ini dapat


makanan tinggi serat, tinggi lemak, air mengiritasi usus.
yang sangat panas, dingin harus
dihindari

2.7.4 Evaluasi

1). Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.

2). Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

3). Integritas kulit kembali normal.

4). Rasa nyaman terpenuhi.

5). Pengetahuan kelurga meningkat.

6). Cemas pada klien teratasi.

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 BIODATA PASIEN

Identitas pasien

Nama                           : An “ S ” (Sahil Rizieq)

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur                            : 1 tahun 8 bulan

Agama                         : Islam

Suku/Bangsa                : Indonesia

Pendidikan                   : -

Pekerjaan                     : -

Alamat                         :Jln. M.Taufik.Gg pribadi No:77B

Tangga masuk   :28 Januari 2019

No Register                :117208

Ruang/kamar : 206 B

Tanggal pengkajian : 28 januari 2019

Diagnosa medis : Gastroenteritis + kurang gizi (berat badan tidak sesuai usia)

Identitas Penanggung jawab

Nama Ayah       :Tn “ (ahmah Hafil Suhaimi)

Umur                 : 30 tahun

Agama             : Islam

Suku/Bangsa    : Indonesia

Pendidikan       : SD

Pekerjaan         : Wiraswasta

Alamat             : Jln. M.taufik.Gg pribadi No:77 B

Status               : Orang tua

16
3.2 KELUHAN UTAMA ( KELUHAN MASUK RUMAH SAKIT )

Orang tua klien mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, mencret 3x
hari ini (hari pertama masuk), sudah mencret ± 3 hari dengan frekuensi lebih dari 4 kali/hari,
nafsu makan menurun, dan BAK sedikit.

3.3 RIWAYAT KELAHIRAN DAN PERTUMBUHAN

3.3.1       Neonatal

a).       Kelahiran ditolong                : Bidan

b).        Beratbadan waktu lahir        : 2200 gram

c).      Panjang badan                     : 46 cm

3.3.2  Pertumbuhan dan Perkembangan

a).        Mengangkatkepala : 3 bulan

b).        Mengangkat badan : 4 bulan

3.3.3      Berat Badan pasien

a). Sebelum masuk Rumah Sakit : 6 kg

b). Berat Badan Sekarang : 5,8kg

c). Panjang Badan : 70 cm

3.3.4     Riwayat Imunisasi dan Penyakit Waktu Balita

Menurut pengakuan ibunya bahwa An “S“ mendapat imunisasi lengkap di


antaranya Bacillus Calmette Guerin (BCG), Hepatitis B, DipteriPertusis Tetanus (DPT) dan
Polio, Imunisasi didapatkan di Posyandu tempat mereka tinggal.

4. Riwayat Keluarga

      Dalam keluarga klien tidak pernah ada yang menderita penyakit seperti penyakit yang
dialami klien serta tidak ada yang menderita penyakit kronis dan keturunan.

4 Activity Daily Living (ADL)

No Activity Daily Living (ADL) Sebelum masuk Selama masuk

17
RS RS

1. a. pola nutrisi 3x sehari 3x sehari

·        Jenis Nasi, lauk pauk, Bubur


sayur

1 porsi
·        Jumlah ½ porsi

-
·        Pantangan Makanan keras

-
·        Masalah Kurang dari
porsi

b.Minum
4-5 gelas 1-2 gelas
·        Frekuensi

·        Jenis
Air putih Air putih
·        masalah
Kurang dari
Tidak ada porsi

2. Pola eliminasi

a.    BAB

·     frekuensi 1x sehari 4-6x sehari

·     konsintensi Padat Cair

·     masalah Tidak ada BAB cair lebih


dari 4 kali

b.      BAK
3-5x sehari
·     Frekuensi ±3x sehari
Kekuningan
·     Warna Kekuningan
Tidak ada
·     Masalah Tidak ada

3. Personal hygiene

·        mandi 2x sehari 2x sehari

18
·        gosok gigi 2x sehari 2x sehari

·        cuci rambut 1x sehari 1x sehari

·        masalah Tidak ada Tidak ada

4. Pola aktivitas Klien dibantu Klien dibantu


orang tua nya orang tua nya
dalam dalam
melakukan melakukan
aktivitasnya aktivitasnya

Masalah
Tidak ada Tidak ada

6. Pemeriksaan Fisik

1. Kesadaran Umum

a. Kesadaran                : kompos mentis

b. Temperatur               : 36,90 C

c. Pernafasan                : 20 kali/i

d. Nadi                         : 100 kali/ menit

e. SpO2 : 99 ⁒

2. Kepala

a. Bentuk                       : Simetris

b. lesi pada kepala          : Tidakada                   

3. Mata

a. Sklera                       : Tidakikterus

b. Konjungtiva             : Anemis

c. Penglihatan               : Normal

4. Hidung

a. Bentuk                      : Simetris

19
b. Pernafasan                : 20 x/ menit

5. Mulut

a. BentukBibir   : Simetris

b. Mukosa                    : Kering

c. Lidah                        : Putih kotor

6. Telinga

a. Bentuk                      : Simetris

b. Pendengaran : Baik

7. Leher

a. Pergerakan               : Kekiri dan kekanan

b. Kelenjar                   : Tidak ada pembesaran

8. Dada

a. Bentuk                     : Simetris

b. Pergerakan               : Retraksi interkosta (-)

9. Abdomen

a. Bentuk                   : Datar

b. Turgor                      : Tidak elastis

c. Cubit kulit perut       : < 2 detik

10. Kulit

a. Warna                      : SawoMatang

b. Turgor                      : Tidak Elastis

c. Kebersihan               : Bersih

11. Ekstremitas atas dan bawah

a. Bentuk                      : Simetris

b. Eks. Atas                   : Tidak ada masalah

c. Eks. Bawah             : Tidak ada masalah

20
7. Pemeriksaan Penunjang

Data LaboratoriumTanggal 28/01/2019

Penderita            : An“ S ”(1tahun 8bulan)

Umur : 1 tahun 8 bulan

Jam                     : 12:00 WIB

Hematologi Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 11,6 P = 12-14 g/dl

L = 14-16 g/dl

Lekosit 5800 5000 – 10.000/ul

Trombosit 29000. 150.000 – 400.000/ul

Hematokit 55,1 P = 37-43 %

L = 40-48 %

Basofil 0 0-1 %

Eosinofil 2 1-3 %

Batang 2 2-6 %

Segmen 36 50-70 %

Limposit 52 20-40 %

Monosit 7 2-8 %

5 Pelaksanaan medis

N NAMA OBAT DOSIS MANFAAT EFEK SAMPING


O
1. Infus RL 500 50 tetes/menit Memenuhi sumber - Nyeri dada
ml elektrolit dan air - Ruam
pada pasien dehidrasi - Gatal-gatal
- Sakit kepala

21
- Detak jantung
abnormal
2. Daryazinc Anak usia 6 - Mengganti - Mual dan muntah
bulan – 5 cairan tubuh - Sakit kepala
tahun yang hilang - Pusing
sebanyak 2 dan mencegah - Mengurangi kadar
mg atau 1 dehidrasi pada lipoprotein plasma
sendok anak. - Absorbsi tembaga
teh/hari - Mengobati - Demam
diare pada
anak
3. protexin 1 sachet/hari - Untuk - Tidak ada efek
memelihara samping
kesehatan
fungsi
pencernaan
pada bayi dan
anak

9. Analisa Data

       Nama                    : An “S”                      

       Umur                     : 1 tahun 8 bulan        

       Jenis Kelamin        : Laki – laki

No RM : 117208

22
No Analisa Data Etiologi Masalah
keperawatan

1. Data subjektif Muntah dan mencret Kekurangan


volume cairan
-           Ibu klien mengatakan BAB ↓
lebih dari 4 kali dalam satu hari,
(konsistensi???????) Kehilangan cairan
elektrolit berlebihan
-           Ibu klien mengatakan anaknya
muntah setiap kali makan dan minum, ↓
serta lemas. Asupan cairan tidak
Data objektif adekuat

-         Keadaan Umum :klien tampak ↓


lemah, mata cekung. Kekurangan volume
-         Tanda – tanda vital cairan

HR      : 100 kali/ menit

RR    : 20 kali/ menit

T       : 36,90C

-         Turgor tidak elastis

-         Mukosa bibir kering

-         Feses cair dengan frekuensi 4-6


kali/ hari

2. Data subjektif Muntah dan mencret Nutrisi kurang


dari kebutuhan
-           Ibu klien mengatakan anaknya tubuh.
muntah setiap kali makan dan minum,
serta lemas. Selera makan
menurun
- Ibu klien mengatakan anaknya
tidak selera makan.

Data objektif BB tidak sesuai


umur
-         Keadaan Umum :klien tampak
lemah, mata cekung.

23
-         Tanda – tanda vital Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
HR      : 100 kali/ menit

RR    : 20 kali/ menit

T       : 36,90C

- BB 6 kg
- BB tidak sesuai umur

Porsi diit??????

10. Diagnosa Keperawatan

Nama        : An “S”                      

       Umur         : 1 tahun 8 bulan        

       Diagnosa   : Gastroentritis + kurang gizi (berat badan tidak sesuai usia)

a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake dan output tidak adekuat
ditandai dengan ibu klien mengatakan BAB lebih dari 4 kali dalam satu hari, ibu
klien mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, serta lemas.
Keadaan umum klien tampak lemah, mata cekung. Tanda – tanda vital, HR  :
100 kali/ menit, RR : 20 kali/ menit, T : 36,90C, turgor tidak elastis, mukosa bibir
kering, feses cair dengan frekuensi 4-6 kali/ hari.

24
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrien yang
tidak adekuat dan pola eliminasi yang tidak normal ditandai dengan ibu klien
mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, serta lemas. ibu klien
mengatakan anaknya tidak selera makan. keadaan umum klien tampak lemah,
mata cekung. Tanda – tanda vital HR : 100 kali/ menit, RR   : 20 kali/ menit, T  :
36,90C, BB 6 kg, BB tidak sesuai umur.

11. Intervensi Keperawatan

Nama                    : An “S”                      

Umur                     : 1Tahun 8 bulan

Jenis kelamin : laki-laki                    

N Tanggal Diagnosa Tujuan Intevensi Rasionalisa


O / Jam (SMART)

1 28 Kekurangan Setelah -  monitor Tanda – tanda -   Untuk mengetahui


Januari volume cairan dilakukan vital dan keadaan umum keseimbangan dan
2019/ berhubungan tindakan kebutuhan cairan dan
11:50 dengan intake keperawata -  monitor intake output elektrolit
dan output n dalam -  monitor  turgor kulit -   Kekurangan cairan
tidak adekuat waktu 3 x klien
ditandai 24 jam dapat menyebabkan
dengan: kekurangan -   anjurkan ibu klien untuk keelastisan kulit
volume memberi anak banyak -   Dapat Mencegah
Data subjektif cairan dan minum dehidrasi
-           Ibu elektrolit
-  Kolaborasi dengan tim -   Mencegah dehidrasi
klien pasien
medis dalam pemberian lebih dini
mengatakan dapat
terapi
BAB lebih terpenuhi -   Membantu Dalam
dari 4 dengan proses penyembuhan
kali dalam kriteria
satu hari hasil

-           Ibu -  Keadaan
klien umum klien
mengatakan baik
anaknya - Turgor
muntah setiap elastis
kali makan
dan minum, - Intake
serta lemas. adekuat

Data objektif - Tidak


terjadi

25
-       Keadaan dehidrasi
Umum :klien
tampak
lemah, mata
cekung.

-         Tanda
– tanda vital

HR      :
100 kali/
menit

RR    :
20 kali/ menit

T       :
36,90C

-         Turgor
tidak elastis

-         Mukos
a bibir kering

-         Feses
cair dengan
frekuensi 4-6
kali/ hari

2 28 januri Nutrisi Setelah -         monitor tanda – Nafsu makan pasien


2019/11: kurang dari dilakukan tanda vital dan keadaan meningkat
50 kebutuhan tindakan umum klien
tubuh keperawata - Membantu proses
berhubungan n dalam - kaji makanan yang pemenuhan nutrisi
dengan waktu 3 x disukai pasien
masukan 24 jam pola - Anjurkan ibu klien - Agar pemenuhan
nutrien yang nutrisi untuk memberi makan nutrisi terjaga
tidak adekuat pasien anaknya sedkit tapi sering
dan pola terpenuhi -  Membantu dalam
eliminasi dengan - Kolaborasi dengan tim proses penyembuhan
yangtidak kriteria gizi dalam pemberian
normal hasil asupan gizi
ditandai
dengan: -  Keadaan
umum baik

26
Data subjektif - Nafsu
makan
-           Ibu membaik
klien
mengatakan - Mual dan
anaknya muntah
muntah setiap hilang
kali makan
dan minum,
serta lemas.

- Ibu
klien
mengatakan
anaknya tidak
selera makan.

Data objektif

-      Keadaan
Umum :klien
tampak
lemah, mata
cekung.

-         Tanda
– tanda vital

HR      :
100 kali/
menit

RR    :
20 kali/ menit

T       :
36,90C

- BB 6
kg
- BB
tidak
sesuai
umur

27
12. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Nama                    : An “S”                  

Umur                     : 1 tahun 8 bulan                    

Jenis Kelamin     : Laki - laki

Catatan perkembangan pasien

Hari : 1

N Diagnosa Tgl/ jam Implementasi Evaluasi Par


o keperawata af
n

1 Kekuranga 28/01/201 - Mengukur 14:00


n volume 9/11:50 tanda-tanda
cairan vital pasien
berhubunga RR : 20 x/i,
n dengan 12:00 HR : 100
intake dan x/i, suhu :
output tidak 36,9˚C
adekuat - Memasang
ditandai infus RL
dengan: mikro 50

28
Data 12:50 tetes/menit S : orang tua pasien Menyatakan masih
subjektif (12:00 – mencret, lemas dan tidak nafsu makan
22:00)
-           Ibu - Melakukan O : Pasien tampak lemas dan mukosa
klien kolaborasi bibir kering, RR : 20x/i, HR : 100 x/i, T :
mengataka dengan 36,9°C
n BAB dokter
lebih dari 4 12:50 A : masalah belum teratasi
dalam
kali dalam terapi obat P : Terapi d lanjutkan :
satu hari Daryazinc daryazink 1x2 ml,
1 x 3 ml protexin 1x1
-           Ibu
klien Protexin 1
mengataka x1
n anaknya - Menganjur
muntah kan untuk
setiap kali meningkatk
makan dan an asupan
minum, oral
serta lemas.

Data
objektif

-       Keada
an
Umum
:klien
tampak
lemah,
mata
cekung.

-         Tand
a – tanda
vital

HR      :
100 kali/
menit

RR    :
20 kali/
menit

T       :
36,90C

29
-         Turg
or tidak
elastis

-         Muk
osa bibir
kering

-         Feses
cair dengan
frekuensi 4-
6 kali/ hari

2 Nutrisi 28/01/201 -  Memberi makan -   klien tampak tenang


kurang dari 9 pasien sedikit tapi
kebutuhan sering -   Ibu klien tampak mengikuti
tubuh 12:50 anjuran
berhubunga -  Melakukan
n dengan kolaborasi dengan Oralit: 50/100cc
masukan dokter dalam terapi Injeksi ampicilin 3x 275mg
nutrien obat Daryazinc 1 x
yang tidak 3 ml, Protexin 1 x
adekuat dan 1
pola
eliminasi
yangtidak
normal
ditandai
dengan:

Data
subjektif

-           Ibu
klien
mengataka
n anaknya
muntah
setiap kali
makan dan
minum,
serta lemas.

- Ibu
klien
mengataka
n anaknya

30
tidak selera
makan.

Data
objektif

-      Keada
an
Umum
:klien
tampak
lemah,
mata
cekung.

-         Tand
a – tanda
vital

HR      :
100 kali/
menit

RR    :
20 kali/
menit

T       :
36,90C

- BB
6 kg
- BB
tidak
sesua
i
umur

31
Hari :2

Tanggal : 29 januari 2019

Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


- Kekurangan 16:00 - Mengukur 20:00
volume cairan tanda-tanda
berhubungan vital pasien S : Orang tua pasien menyatakan sudah
dengan intake RR : 22 x/i tidak mencret, tetapi masih lemas, tidak
dan output HR : 100 x/i mau makan nasi biasa tetapi bubur mau
yang tidak Suhu :
adekuat. 16:00 36,5˚C O : RR : 20x/i, HR : 100x/i, T : 36,9°C
- Nutrisi kurang
dari kebutuhan - Melanjutkan A : masalah sebagian teratasi
tubuh terapi
berhubungan invus/IV RL P : Terapi di lanjutkan, terapi IV dan obat
dengan nutrien 19:00 mikro 50 di lanjutkan
yang tidak tetes/menit.
adekuat dan
pola eliminasi - Melakukan
yang tidak kolaborasi
normal. dengan
dokter dalam
terapi obat:
19:00 daryazinc
dan 1 x 3 ml
dan protexin
1x1

- Menganjurka
n pasien
untuk
meningkatka
n asupan oral

Catatan Perkembangan Pasien

Hari : 3

Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi


- Kekurangan 22:0 - Mengukur 8:00
volume cairan 0 tanda-tanda
berhubungan vital pasien
dengan intake RR : 22 x/i
dan output HR : 100 x/i
yang tidak Suhu : 36,0˚C
adekuat.
- Nutrisi kurang 22:1 - Melanjutkan
dari kebutuhan 0 terapi infus/IV

32
tubuh RL mikro 50 S : Orang tua menyatakan anak nya kurang
berhubungan tetes/menit nafsu makan, tetapi Mau makan sedikit
dengan nutrien 7:00
yang tidak - Melanjutkan O : RR : 20x/i, HR : 100x/i, T : 36,0°C
adekuat dan terapi obat oral
pola eliminasi daryazinc 1 x A : masalah teratasi
yang tidak 3 ml, protexin
normal. 1x1 P : Terapi di hentikan
- Pasien melakukan terapi obat oral
secara mandiri, daryazink, protexin
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan
makan dan meningkatkan berat
badan
- Pasien sudah di izinkan pulang.

33
BAB IV

PEMBAHASAN

Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang dapat terjadi pada
semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Dalam makalah ini kami mengangkat
permasalahan pada saluran pencernaan dengan diagnosa medis yaitu gastroentritis (diare)
pada anak “S”. Pada kasus ini anak mengalami dehidrasi sedang dan kekurangan nutrisi
berdasarkan data yang telah dikumpulkan saat pengkajian. Hal ini ada perbedaan dengan
teoritis karna ada masalah keperawatan yang dicantumkan pada teoritis namun tidak
dicantumkan pada kasus. Ini meruapakan sesuatu hal yang membutuhkan ketelitian perawat
dalam melakukan pengkajian karna tidak semua yang tercantum diteoritis menjadi masalah
pada pasien. Setiap pasien dengan diagnosa medis yang sama belum tentu mengalami
permasalahan yang sama, begitu juga dengan masalah yang terjadi pada pasien bisa saja tidak
terdapat diteoritis.

Kesenjangan :

1. Pengkajian
2. Dx kep.an
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi

34
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari
biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita. Diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomor
3 bagi bayi, serta nomor 5 bagi semua umur.

SARAN

1. Saran untuk rumah sakit


Memberikan pelayan kesehatan sebaik-baiknya untuk pasien tanpa membedakan
suku, bangsa, agama, ras dan budaya.

2. Saran untuk institusi


Membentuk dan mendidik serta membina penerus tenaga kesehatan yang
bermutu, berkualitas, dan berakhlakul karimah.

3. Saran untuk pasien


Memahami hak dan menjalankan kewajibannya selama dirawat di rumah sakit
sesuai dengan yang telah disampaikan oleh perawat saat pertama kali masuk
ruamh sakit guna mendukung pencapaian pelayanan yang berkualitas.

4. Saran untuk mahasiswa


Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan
mengambil semua ilmu dan hikmah yang bisa diambil dari rumah sakit saat
menjalani praktik klinik.

35

Anda mungkin juga menyukai