(GE)/DIARE
Nama Kelompok:
1. Auliana Fitri
2. Dewi Sulastri
3. Fitria dermawati Damanik
4. M. Didi Eri Wahyudi
5. Nisa Araini
6. Nurul Husna
7. Silvia OKtaria
8. Taufik Hidayat
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai asuhan
keperawatan diare/gastroentritis (GE).
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat mambangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
ASKEP DIARE.........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................5
C. TUJUAN...........................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................5
1. Pengertian Gastroentritis (Diiare)..........................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
3
Penyakit diare atau gastroentritis merupakan suatu penyakit penting disekitar
masyarakat yang merupakan sebab utama kesakitan dan kematian seseorang terutama
pada anak. Hal ini tercermin banyak orang yang menderita penyakit diare disebabkan
berbagai faktor diantaranya kesehatan lingkungan, higene perorangan, keadaan gizi,
faktor sosial ekonomi. Walaupun banyak kasus diare yang mengalami dehidrasi, namun
banyak yang meninggal bila tidak dilakukan tindakan-tindakan yang tepat (Mansjoer,
2001).
Masyarakat pada umumnya selalu menganggap penyakit diare adalah penyakit sepele.
Penyakit diare seharusnya harus segera ditangani karena dapat mengalami dehidrasi berat
yang mengakibatkan syok hipovolemik dan mengalami kematian. (Brunner dan Suddart,
2002).
Diare masuk dalam daftar penyebab kematian paling banyak di dunia. Data dari world
Health Organization (WHO) per 2012 menyebutkan 1,5 juta atau 2,7 persen dari seluruh
kematian di seluruh dunia disebabkan oleh diare.
Diare merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia. Berdasrkan
hasil riset kesehatan dasar (Riskendas 2007) yang dilakukan oleh Kemenkes cq Badan
Litbangkes pada tahun 2007, penyakit diare menjadi penyebab uatam kematian bayi.
Data diare yang terjadi pada anak di kota Medan tahun 2011terbanyak terjadi di Deli
Serdang sebanyak 17.529 kasus, Langkat sebanyak 14.175 kasus, Serdang Bedagai
sebanyak 11.962, (3 korban meninggal) dan Simalungun terjadi 32.428 kasus.
1.3 TUJUAN
4
1.3.1 Tujuan umum
Mahasiswa mengetahui penerapan asuhan keperawatan dengan
gangguan pencernaan gastroentritis (diare).
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
Diare/ Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200
gram atau 200 ml/24 jam, lebih dari 3 kali sehari, dapat atau disertai darah dan lender,
(ASPEN, 1998)
Diare akut yaitu diare yang berlansung kurang dari 15 hari atau pendapat lain kurang
dari 14 hari dengan jumlah lebih banyak dari normal.
Diarekronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.Diare infektif adalah bila
penyebabnya infeksi, sedangkan diare non infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai
penyakit kasus tersebut.
Diare organic adalah bila ditemukan penyebab anatomi, bakteriologik, hormonal atau
toksikologik, sedangkan diare fungsional jika tidak dapat ditemukan penyebab organik,
(Diare ditinjau dari Aspek Kesehatan; Jkt, 2009).
a) Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan danmerupakan penyebab utama diare
pada anak, meliputi :
b) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh laindi luar alatpencernaan, seperti OMA,
broncopneumonia, tonsilofaringitis.
• Malabsorbsi karbohidrat
• Malabsorbsi lemak
• Malabsorbsi protein
2.3 PATOFISIOLOGI
6
DIARE
Terangsang
hipotalamus
Gangguan integritas
kekurangan volume
kulit berhubungan
cairan dan elekrolit
dengan iritasi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi
tentang penyakit
7
yang mengakibatkan hiperperistaltik dan
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
yang mengakibatkan gangguan asam basa (asisdosis metabolic dan hipokalemia), gangguan
gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah, (Rusmiyatu,
Yuni.2007.Gastroenteritis Akut, Jakarta :Fitramaya).
1). Muntah
2). Demam
3). Nyeri abdomen
5). Ubun-ubuncekung
8). Lemah
2.4.1 Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan).
Tanda – tandanya :
c). Haustidakada
Tanda- tandanya :
c). Kadang panas
8
d). Haus
Tanda – tandanya :
b). Muntahterus - menerus
c). Haussekali
d). Mata cekung
g). Sangat lemah
Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah – muntah, demam, tenesmus,
hematoschezia, nyeri perut dan atau kejang perut. Akibat paling fatal dari diare yang
berlangsung lama tanpa dehidrasi yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang
menimbulkan renjatan hipovolemik atau gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolic
yang berlanjut. Seseorang yang kekurangan cairan akan merasa haus, berat badan berkurang,
mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit menurun serta
suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan oleh depresi air yang isotonik.
Gangguan kardiovaskuler pada tahap hipovolemik yang berat dapat berupa renjatan
dengan tanda – tanda denyut nadi cepat (lebih dari 120 x/m), tekanan darah menurun sampai
tidak terukur. Pasien mulai gelisah, mukapucat, akral dingin dan kadang – kadang sianosis,
karena kekurangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung.
9
Penurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul
oliguria/anuria. Bila keadaan ini tidak segera diatasi akan timbul penyakit nekrosis tubulus
ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal akut, (Departemen Kesehatan, Jkt ; 2004)
2.5.1 Dehiddrasi
2.5.3 Kejang
2.5.4 Bakterimia
2.5.6 Hipoglikemia
a) Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5% dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang
elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
b) Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5 -8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulitjelek,
suaraserak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
c) Dehidrasi berat
Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda –
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot – otot
kaku sampai sianosis.
Jika muntah berlangsung terus dan terjadi dehidrasi berat, mungkin diperlukan infuse
cairan dan elektrolit.
10
Karena anak – anak lebih lebih cepat jatuh kedalam keadaan dehidrasi, mereka harus
diberi larutan garam dan gula. Cairan yang biasa digunakan seperti minuman bersoda, teh,
minuman olahan dari sari buah, tidak tepat diberikan kepada anak – anak dengan diare. Bila
muntahnya hebat, biasanya diberikan suntikan atau supositoria (obat yang dimasukan melalui
lubang dubur).
Jika gejalanya membaik, penderita secara bertahap mendapatkan makanan lunak seperti
gandum, pisang, bubur nasi, selai apel dan roti panggang.
Jika makanan tersebut tidak menghentikan diare setelah 12 – 24 jam dan bila tidak
terdapat darah pada tinja,berarti ada infeksi bakteri yang serius, dan diberikan obat – obat
seperti difenoksilat, loperamide atau bismuth subsalisiat.
Karena antibiotic dapat menyebabkan diare dan merangsang petumbuhan organisme
yang reisten terhadap antibiotik, maka antibiotic jarang digunakan meskipun diketahui
penyebabnya adalah bakteri.
Antibiotik biasa digunakan, tetapi pada infeksi bakteri tertentu, yaitu Campylobacter,
Shigelladan Vibrio cholerea.
Pemeriksaan kolonoskopi untuk menemukan adanya kelainan tertentu, seperti colitis
ulserativa ataupun disentriamuba (amubiasis), (Departement Kesehatan, Yog;2004).
2.7.1 Pengkajian
f) Anak menangis terus, gelisah dan insiden paling tinggi adalah golongan umur 6
– 11 bulan.
1). Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan.
2). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d malabsorpsi usus,mual, muntah.
3). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
11
5). Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan.
1). Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan.
Kriteria hasil: Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balance
cairan seimbang.
Intervensi :
NO Intervensi Rasional
Kriteria hasil : Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual,
muntah tidak ada.
Intervensi :
NO Intervensi Rasional
12
aktivitas selama fase sakit akut mencegah penurunan
kalori dan simpanan
energi..
3). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.
Kriteria hasil : Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi
NO Intervensi Rasional
13
sehingga menjadi
sarang
perkembangbiakan
kuman.
Intervensi :
NO Intervensi Rasional
14
Kriteria hasil : Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang,
keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
Intervensi :
NO Intervensi Rasional
2.7.4 Evaluasi
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
Identitas pasien
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Ruang/kamar : 206 B
Diagnosa medis : Gastroenteritis + kurang gizi (berat badan tidak sesuai usia)
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
16
3.2 KELUHAN UTAMA ( KELUHAN MASUK RUMAH SAKIT )
Orang tua klien mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, mencret 3x
hari ini (hari pertama masuk), sudah mencret ± 3 hari dengan frekuensi lebih dari 4 kali/hari,
nafsu makan menurun, dan BAK sedikit.
3.3.1 Neonatal
c). Panjang badan : 46 cm
a). Mengangkatkepala : 3 bulan
4. Riwayat Keluarga
Dalam keluarga klien tidak pernah ada yang menderita penyakit seperti penyakit yang
dialami klien serta tidak ada yang menderita penyakit kronis dan keturunan.
17
RS RS
1 porsi
· Jumlah ½ porsi
-
· Pantangan Makanan keras
-
· Masalah Kurang dari
porsi
b.Minum
4-5 gelas 1-2 gelas
· Frekuensi
· Jenis
Air putih Air putih
· masalah
Kurang dari
Tidak ada porsi
2. Pola eliminasi
a. BAB
b. BAK
3-5x sehari
· Frekuensi ±3x sehari
Kekuningan
· Warna Kekuningan
Tidak ada
· Masalah Tidak ada
3. Personal hygiene
18
· gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Masalah
Tidak ada Tidak ada
6. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran Umum
b. Temperatur : 36,90 C
c. Pernafasan : 20 kali/i
e. SpO2 : 99 ⁒
2. Kepala
a. Bentuk : Simetris
3. Mata
a. Sklera : Tidakikterus
b. Konjungtiva : Anemis
c. Penglihatan : Normal
4. Hidung
a. Bentuk : Simetris
19
b. Pernafasan : 20 x/ menit
5. Mulut
a. BentukBibir : Simetris
6. Telinga
a. Bentuk : Simetris
b. Pendengaran : Baik
7. Leher
8. Dada
9. Abdomen
a. Bentuk : Datar
10. Kulit
a. Warna : SawoMatang
c. Kebersihan : Bersih
a. Bentuk : Simetris
20
7. Pemeriksaan Penunjang
L = 14-16 g/dl
L = 40-48 %
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 2 1-3 %
Batang 2 2-6 %
Segmen 36 50-70 %
Limposit 52 20-40 %
Monosit 7 2-8 %
5 Pelaksanaan medis
21
- Detak jantung
abnormal
2. Daryazinc Anak usia 6 - Mengganti - Mual dan muntah
bulan – 5 cairan tubuh - Sakit kepala
tahun yang hilang - Pusing
sebanyak 2 dan mencegah - Mengurangi kadar
mg atau 1 dehidrasi pada lipoprotein plasma
sendok anak. - Absorbsi tembaga
teh/hari - Mengobati - Demam
diare pada
anak
3. protexin 1 sachet/hari - Untuk - Tidak ada efek
memelihara samping
kesehatan
fungsi
pencernaan
pada bayi dan
anak
9. Analisa Data
No RM : 117208
22
No Analisa Data Etiologi Masalah
keperawatan
T : 36,90C
23
- Tanda – tanda vital Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
HR : 100 kali/ menit
T : 36,90C
- BB 6 kg
- BB tidak sesuai umur
Porsi diit??????
Diagnosa : Gastroentritis + kurang gizi (berat badan tidak sesuai usia)
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake dan output tidak adekuat
ditandai dengan ibu klien mengatakan BAB lebih dari 4 kali dalam satu hari, ibu
klien mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, serta lemas.
Keadaan umum klien tampak lemah, mata cekung. Tanda – tanda vital, HR :
100 kali/ menit, RR : 20 kali/ menit, T : 36,90C, turgor tidak elastis, mukosa bibir
kering, feses cair dengan frekuensi 4-6 kali/ hari.
24
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrien yang
tidak adekuat dan pola eliminasi yang tidak normal ditandai dengan ibu klien
mengatakan anaknya muntah setiap kali makan dan minum, serta lemas. ibu klien
mengatakan anaknya tidak selera makan. keadaan umum klien tampak lemah,
mata cekung. Tanda – tanda vital HR : 100 kali/ menit, RR : 20 kali/ menit, T :
36,90C, BB 6 kg, BB tidak sesuai umur.
- Ibu - Keadaan
klien umum klien
mengatakan baik
anaknya - Turgor
muntah setiap elastis
kali makan
dan minum, - Intake
serta lemas. adekuat
25
- Keadaan dehidrasi
Umum :klien
tampak
lemah, mata
cekung.
- Tanda
– tanda vital
HR :
100 kali/
menit
RR :
20 kali/ menit
T :
36,90C
- Turgor
tidak elastis
- Mukos
a bibir kering
- Feses
cair dengan
frekuensi 4-6
kali/ hari
26
Data subjektif - Nafsu
makan
- Ibu membaik
klien
mengatakan - Mual dan
anaknya muntah
muntah setiap hilang
kali makan
dan minum,
serta lemas.
- Ibu
klien
mengatakan
anaknya tidak
selera makan.
Data objektif
- Keadaan
Umum :klien
tampak
lemah, mata
cekung.
- Tanda
– tanda vital
HR :
100 kali/
menit
RR :
20 kali/ menit
T :
36,90C
- BB 6
kg
- BB
tidak
sesuai
umur
27
12. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari : 1
28
Data 12:50 tetes/menit S : orang tua pasien Menyatakan masih
subjektif (12:00 – mencret, lemas dan tidak nafsu makan
22:00)
- Ibu - Melakukan O : Pasien tampak lemas dan mukosa
klien kolaborasi bibir kering, RR : 20x/i, HR : 100 x/i, T :
mengataka dengan 36,9°C
n BAB dokter
lebih dari 4 12:50 A : masalah belum teratasi
dalam
kali dalam terapi obat P : Terapi d lanjutkan :
satu hari Daryazinc daryazink 1x2 ml,
1 x 3 ml protexin 1x1
- Ibu
klien Protexin 1
mengataka x1
n anaknya - Menganjur
muntah kan untuk
setiap kali meningkatk
makan dan an asupan
minum, oral
serta lemas.
Data
objektif
- Keada
an
Umum
:klien
tampak
lemah,
mata
cekung.
- Tand
a – tanda
vital
HR :
100 kali/
menit
RR :
20 kali/
menit
T :
36,90C
29
- Turg
or tidak
elastis
- Muk
osa bibir
kering
- Feses
cair dengan
frekuensi 4-
6 kali/ hari
Data
subjektif
- Ibu
klien
mengataka
n anaknya
muntah
setiap kali
makan dan
minum,
serta lemas.
- Ibu
klien
mengataka
n anaknya
30
tidak selera
makan.
Data
objektif
- Keada
an
Umum
:klien
tampak
lemah,
mata
cekung.
- Tand
a – tanda
vital
HR :
100 kali/
menit
RR :
20 kali/
menit
T :
36,90C
- BB
6 kg
- BB
tidak
sesua
i
umur
31
Hari :2
- Menganjurka
n pasien
untuk
meningkatka
n asupan oral
Hari : 3
32
tubuh RL mikro 50 S : Orang tua menyatakan anak nya kurang
berhubungan tetes/menit nafsu makan, tetapi Mau makan sedikit
dengan nutrien 7:00
yang tidak - Melanjutkan O : RR : 20x/i, HR : 100x/i, T : 36,0°C
adekuat dan terapi obat oral
pola eliminasi daryazinc 1 x A : masalah teratasi
yang tidak 3 ml, protexin
normal. 1x1 P : Terapi di hentikan
- Pasien melakukan terapi obat oral
secara mandiri, daryazink, protexin
- Anjurkan pasien untuk meningkatkan
makan dan meningkatkan berat
badan
- Pasien sudah di izinkan pulang.
33
BAB IV
PEMBAHASAN
Diare merupakan salah satu penyakit pada saluran pencernaan yang dapat terjadi pada
semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Dalam makalah ini kami mengangkat
permasalahan pada saluran pencernaan dengan diagnosa medis yaitu gastroentritis (diare)
pada anak “S”. Pada kasus ini anak mengalami dehidrasi sedang dan kekurangan nutrisi
berdasarkan data yang telah dikumpulkan saat pengkajian. Hal ini ada perbedaan dengan
teoritis karna ada masalah keperawatan yang dicantumkan pada teoritis namun tidak
dicantumkan pada kasus. Ini meruapakan sesuatu hal yang membutuhkan ketelitian perawat
dalam melakukan pengkajian karna tidak semua yang tercantum diteoritis menjadi masalah
pada pasien. Setiap pasien dengan diagnosa medis yang sama belum tentu mengalami
permasalahan yang sama, begitu juga dengan masalah yang terjadi pada pasien bisa saja tidak
terdapat diteoritis.
Kesenjangan :
1. Pengkajian
2. Dx kep.an
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
34
BAB V
KESIMPULAN
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi BAB lebih dari
biasanya (3 atau lebih perhari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita. Diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomor
3 bagi bayi, serta nomor 5 bagi semua umur.
SARAN
35