DOSEN PENGAMPU:
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Konsep penyakit COVID-19
2. Askep gangguan COVID - 19
3. Modalitas penatalaksanaan sistem pernafasan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Definisi Covid - 19
2. Untuk mengetahui Etiologi Covid - 19
3. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Covid – 19
4. Penatalaksanaan Covid - 19
5. Untuk mengetahui Konsep Penyebaran Covid – 19
6. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Covid – 19
7. Untuk mengetahui Modalitas Penatalaksanaan Sistem Pernafasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Penyakit COVID-19 adalah penyakit yang sangat menular dimana penularannya dari
manusia ke manusia melalui droplet dan kontak. Biasanya dimanifestasikan sebagai demam,
batuk kering, mialgia dan sesak dengan tingkat keparahan penyakit berkisar dari penyakit
ringan, berat hingga kritis. Saat ini, tidak ada pengobatan atau vaksin pasti untuk COVID-19.
(Sharma et al., 2020).
B. Etiologi
Etiologi COVID-19 adalah infeksi virus family coronaviridae, dengan nama spesies
SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome virus corona 2). Transmisi virus antar
manusia melalui droplet yang disebarkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari
permukaan benda yang terkontaminasi.
SARS-CoV-2 merupakan virus yang mengandung genom single-stranded RNA yang
positif. Morfologi virus corona mempunyai proyeksi permukaan (spikes) glikoprotein yang
menunjukkan gambaran seperti menggunakan mahkota dan berukuran 80-160 nM dengan
polaritas positif 27-32 kb. Struktur protein utama SARS-CoV-2 adalah protein nukleokapsid
(N), protein matriks (M), glikoprotein spike (S), protein envelope (E) selubung, dan protein
aksesoris lainnya.
C. Tanda dan Gejala
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19.
Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga
sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
1. Gejala yang paling umum:
a. Demam
b. Batuk
c. Kelelahan
d. Kehilangan rasa atau bau
3. Gejala serius:
a. Kesulitan bernapas atau sesak napas
b. Kesulitan berbicara atau bergerak, atau bingung
c. Nyeri dada.
D. Penatalaksanaan Covid – 19
1. Terapi supportif umum : meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi
yang adekuat, pemberian multivitamin dan lain-lain.
Terapi oksigen
Humidifikasi dengan nebulizer
Fisioterapi dada
Pengaturan cairan
Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat
Obat inotropik
Ventilasi mekanis
Drainase empiema
Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup
2. Terapi antibiotik
Agen anti-bakteri secara rutin diresepkan untuk Covid, karena menyajikan fitur
non-spesifik dan lebih cepat tes laboratorium di lakukan untuk keperluan
mendiagnosis Covid - 19 dalam beberapa hari di mana awal pertama infeksi belum
tersedia. Antibiotik empiris yang sesuai dengan kejadian diperlukan untuk
menghadapi Ganguan pernafasan atau melakukan pedoman pengobatan lokal bagi
masyarakat agar tidak mengalami sesak nafas.
Setelah mengesampingkan gangguan lain, terapi antibiotik dapat ditarik. Selain
efek antibakteri, beberapa antibiotik imun terharap beberapa kejadian serta dikenal
memiliki sifat, khusus. Efek terapi Antibiotik belum di pastikan aman.
Beberapa pasien dengan penyakit ringan tanpa Antibiotik sekalipun masih bisa
sembuh dan kembali ke rumah masing-masing untuk isolasi mandiri.
Demam Radang paru
Nafsu makan Hipertermi Bersihan jalan nafas Peningkatan secret
Nutrisi kurang Volume cairan Metabolism anaerob Perubahan
kurang dari Respiratory Rate
dari kebutuhan tubuh
kebutuhan tubuh
(RR)
Peningkatan
asam laktat Pola napas tidak
efektif
Nyeri
Dalam tempo sekitar dua hingga sepuluh hari, paru-paru akan meradang,
bernapas kian sulit. Metode penularannya melalui udara serta kontak langsung
dengan pasien atau terkena cairan pasien. Misalnya terkena ludah saat pasien bersin
dan batuk bahkan bisa melalui barang-barang yang terkontaminasi atau barang yang
digunakan oleh pasien SARS.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN Covid - 19
A. Pengkajian
1. Kaji terhadap nyeri, takipnea, penggunaan otot aksesori, nadi cepat bersambungan,
batuk, sputum purulen, dan auskultasi bunyi napas untuk mengetahui konsolidasi.
2. Perhatikan perubahan suhu tubuh.
3. Kaji terhadap kegelisahan dan delirium dalam alkoholisme.
4. Kaji terhadap komplikasi yaitu demam berlanjut atau kambuhan, tidak berhasil
untuk sembuh, atelektasis, efusi pleural, komplikasi jantung, dan superinfeksi.
5. Faktor perkembangan pasien : Umur, tingkat perkembangan, kebiasaan sehari-hari,
mekanisme koping, kemampuan mengerti tindakan yang dilakukan.
6. Pengetahuan pasien atau keluarga : pengalaman terkena penyakit pernafasan,
pengetahuan tentang penyakit pernafasan dan tindakan yang dilakukan.
N Diagnosa
Intervensi Impementasi
o keperawatan
1 Bersihan jalan nafas SLKI : SIKI:
tidak efektif
a. Respiratory status : Airway suction
berhubungan
Ventilation
dengan inflamasi
a. Pastikan kebutuhan
b. Respiratory status :
dan obstruksi jalan
oral atau tracheal
Airway patency
nafas.
suctioning
b. Auskultasi suara
nafas sebelum dan
Kriteria Hasil :
sesudah suctioning.
c. Informasikan pada
a. Mendemonstrasikan
klien dan keluarga
batuk efektif dan
tentang suctioning
suara nafas yang
d. Minta klien nafas
bersih, tidak ada
dalam sebelum
sianosis dan dyspneu
suction dilakukan.
b. Menunjukkan jalan
e. Berikan O2 dengan
nafas yang paten
menggunakan nasal
c. Mampu
untuk memfasilitasi
mengidentifikasikan
suksion nasotrakeal
dan mencegah factor
f. Gunakan alat yang
yang dapat
steril setiap
menghambat jalan
melakukan
nafas
tindakan
g. Anjurkan pasien
untuk istirahat dan
napas dalam setelah
kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
h. Monitor status
oksigen pasien
i. Ajarkan keluarga
bagaimana cara
melakukan suksion
j. Hentikan suksion
dan berikan
oksigen apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan
saturasi O2, dan
lain-lain.
Airway Management
Terapi gizi
a. Monitor
masukan
makanan atau
minuman dan
hitung kalori
harian secara
tepat
b. Kolaborasi ahli
gizi
c. Pastikan dapat
diet TKTP
(tinggi kalori
tinggi protein)
d. Berikan
perawatan mulut
e. Pantau hasil
labioratoriun
protein, albumin,
globulin, HB
f. Jauhkan benda-
benda yang tidak
enak untuk
dipandang
seperti urinal,
kotak drainase,
bebat dan pispot
g. Sajikan makanan
hangat dengan
variasi yang
menarik
4 Intoleransi aktivitas SLKI : SDKI :
berhubungan Activity Therapy
a. Energy
dengan isolasi a. Kolaborasikan
conservation
respiratory. dengan Tenaga
b. Self Care : ADLs
Rehabilitasi
Medik dalam
Kriteria Hasil :
merencanakan
a. Berpartisipasi program terapi
dalam aktivitas fisik yang tepat.
tanpa disertai b. Bantu klien untuk
peningkatan mengidentifikasi
tekanan darah, nadi aktivitas yang
dan RR mampu dilakukan
b. Mampu melakukan c. Bantu untuk
aktivitas sehari hari memilih aktivitas
(ADLs) secara konsisten yang
mandiri sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologi dan
social
d. Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
e. Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
f. Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
g. Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang
h. Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan
dalam
beraktivitas
i. Bantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
j. Monitor respon
fisik, emosi,
social dan
spiritual
Energy Management
a. Observasi adanya
pembatasan klien
dalam melakukan
aktivitas
b. Dorong anal
untuk
mengungkapkan
perasaan terhadap
keterbatasan
c. Kaji adanya
factor yang
menyebabkan
kelelahan
d. Monitor nutrisi
dan sumber
energi
e. Monitor pasien
akan adanya
kelelahan fisik
dan emosi secara
berlebihan
f. Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
g. Monitor pola
tidur dan lamanya
tidur/istirahat
pasien
D. Evaluasi
Setelah diberikan asuhan keperawatan terhadap klien, kebutuhan perawatan
diri klien terpenuhi. Maka perawatan bisa di hentikan untuk Pasien kembali ke
rumah. Jika, pasien masih mengalami komplikasi maka perawat harus memulai
kembali ke diagnosa.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Covid 19 merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menular yang mana
pertamanya penyakit ini berasal dari binatang akan tetapi dia menjangkit ada
manusia bahkan bisa menyebar dari satu manusia ke manusia yang lain dan
penyakit covid 19 ini menyerang pada sistem pernafasan.
Etiologi COVID-19 adalah infeksi virus family coronaviridae, dengan nama
spesies SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome virus corona 2). Transmisi
virus antar manusia melalui droplet yang disebarkan baik secara langsung maupun
tidak langsung dari permukaan benda yang terkontaminasi.
Tanda dan gejala terbagi tiga yaitu : Umum, tidak umum dan serius.
Penatalaksaan nya berupa Terapi supportif umum dan Terapi Antibiotik. Covid
– 19 ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu merawat
penderita, tinggal satu rumah dengan penderita atau kontak langsung dengan
secret atau cairan tubuh dari penderita suspect atau probable.
Modalitas penatalaksanaan sistem pernafasan terdiri dari tiga hal yaitu
Latihan nafas dalam, Latihan batuk efektif dan Latihan Fisioterapi dada.
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa Perawat di harapkan mengerti dan memahami
tentang Asuhan Keperawatan pada Klien SARS, dan kami mohon kritikannya bagi
pembaca Asuhan Keperawatan yang kami buat agar bisa membangun makalah ini
dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA