Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN

KEPERAWATAN
COVID -19
DIRUANG ISOLASI
KHUSUS
NISSA ARUMING SILA, S.Kep.,Ns.,M.Kep Sharing Experience
Awesome
Presentation

Definisi
COVID-19
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Coronavirus jenis baru.
Penyakit ini diawali dengan munculnya
kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Wuhan, China pada akhir
Desember 2019 (Li et al, 2020).

Coronavirus adalah virus RNA berukuran


120-160 nm. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit saluran pernapasan,
mulai flu biasa hingga penyakit serius, SARS-
CoV-2 menginfeksi sel-sel pada saluran
napas yang melapisi alveoli (Susilo et al.,
2020)
Comprbid
Data Comorbid
36.5

14.9

9
7

Hypertension Diabetes Asthma Kidney disease

Abayomi ,et al (2020)


Comprbid
Data Derajad Kasus

57.7

35.5

4.9
1.9

Mild Moderate Severe Critical

Abayomi ,et al (2020)


Klasifikasi Covid (PDPI, Agustus 2020)

• Kriteria Klinis
• Krieria Epidemologis

Kasus suspek yang meninggal dengan


gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19;
DAN Tidak dilakukan RT-PCR atau 1x Negatif
RT-PCR

Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi


virus COVID-19 yang dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium RT-PCR
Konfirmasi Simptomatik / Asimptomatik

Orang yang memiliki riwayat kontak


dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19
Klasifikasi Derajat Penyakit
Tanpa Gejala
Kondisi ini merupakan kondisi paling 01
ringan. Pasien tidak ditemukan gejala.

Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus
02 atau tanpa hipoksia. Gejala yang muncul seperti demam,
batuk, fatigue,anoreksia, napas pendek, myalgia dan
gejala unspesifik lainnya.

Sedang / Moderat
Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam,
batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda 03
pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan
udara ruangan

Berat
Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk,
04 sesak, napas cepat) ditambah satu dari: frekuensi
napas > 30 x/menit, distress pernapasan berat, atau
SpO2 < 93% pada udara ruangan.

Kritis
Pasien dengan Acute Respiratory Distress 05
Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis
PATOFISIOLOGI
Menular dari
Batuk Tindakan
Aerosol
Mendarat di
mulut atau
hidung orang
yang dekat
Manusia ke
SARS- Manusia melalui
CoV-2 droplet Bersin Menempel
di bagian
tuhuh lain
Terhirup
langsung
pernapasan. orang yang
kedalam
paru-paru
dekat

Bicara Menempel
pada benda
benda

Tanpa
Ringan
Gejala

Sedang/ Masuk Melalui


Berat Mukosa
Moderate

Kritis
Asuhan Keperawatan
Proses Keperawatan DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
ASSESMENT

EVALUASI

DIAGNOSIS

IMPLEMENTASI

PERENCANAAN
ASSESMENT

EVALUASI

DIAGNOSIS

IMPLEMENTASI

PERENCANAAN
Sign and Symptom Covid-19
(Typical)

Decreased
Headache/ Nausea/
Sumber Fever Dyspnea Cough Fatigue oxygen
dizziness vomiting
saturation
Rutten, et all (2020) ∑1538 65% 30% 65% 22% - 12% 44%
Jutzeler, et all (2020) ∑6955 78,51% - 53,78% 25,01 9,39% 6,14% 34,14%
Schneider, et all (2020) ∑150 51,4% 42,4% - - - - 22,7%
Thang, et all (2020) ∑1218 49,1 % 6,5% 59,5% - 0,1% 1,7% -
Abayomi , et all (2020) ∑1725 89,6% 71.6% 90,3% 83,5% 98.3% 9,39% -
Krueger, , et all (2020) ∑1689 88,5% 21,9% 68,6% 35,8% 12,21% 3,9% -
Wei, et all (2020) ∑276 82,2% 15,2% 78,0% 51,1% 8,7% 8,3% -
Rumah Sakit Universitas
Airlangga 60% 74% 80% 20% 8% 40% -
∑50
Atypical
Delirium,
Diarrhea confusion

Chest Sore
pain
throat

Insomnia Anosmia
RS Univ Airlangga
ASSESMENT

EVALUASI

DIAGNOSIS

IMPLEMENTASI

PERENCANAAN
Diagnosis Keperawatan

Fisiologis Psikologis Perilaku Relasional Lingkungan

Respirasi Interaksi Sosial Keamanan &


Nyeri dan Kebersihan Diri Proteksi
Kenyamanan
Sirkulasi
Penyuluhan &
Integritas Ego Pembelajaran
Nutrisi dan Cairan

Pertumbuhan &
Perkembangan
Eliminasi

Aktivitas dan Istirahat

Neurosensori

Reproduksi dan
Seksualitas
Pengkajian
Proses Diagnostik
(Diagnostic Process)

1 Analisis
Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data

Identifikasi • Masalah Aktual, Risiko, Promkes


Masalah
2
Perumusan
Diagnosis Tanda/Gejala
3 Negatif
Aktual Mayor dan Minor

Diagnosis Risiko Faktor Risiko


Keperawatan

Promosi Tanda/Gejala
Positif
Kesehatan Mayor dan Minor
Fisiologis
Hasil Pengkajian :

• Ringan
Batuk
Hidung tersumbat
Pilek
Sakit tenggorokan
• Sedang Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidak seimbangan
Frekuensi napas >30 x/menit ventilasi-perfusi/ perubahan membrane alveolar-kapiler (D.0003)
distress pernapasan berat Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan kelemahan otot
SpO2 <95% pada udara kamar pernapasan (D.0004)
• Berat
Frekuensi napas >30 x/menit Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas (D.0001)
distress pernapasan berat
SpO2 <90% pada udara kamar.
• Kritis Ganguan penyapihan ventilator b.d hipersekresi jalan napas(D.0002)
SpO2 / FiO2 (PF Ratio) ≤315
mengindikasikan ARDS
Risiko Aspirasi d.d peningkatan residu lambung (D.0006)
Pasien Menggunakan Ventilator
Terdapat produksi sputum
Pola napas tidak efektif b.d kecemasan (D.0005)
Hasil Pengkajian :
• Pasien menyatakan cemas
• Keluarga menyatakan cemas
• Kesulitan dalam menerima
Psikologis penyakitnya
• Perasaan bingung
Ansietas b.d krisis situasional / ancaman terhadap • Perasaan khawatir
kematian (D.0080) • Sulit berkosentrasi
• Tampak gelisah
• Tampak tegang
Ketidakmampuan Koping Keluarga b.d resistensi
• Sulit tidur
keluarga terhadap perawatan/pengobatan yg kompleks
• Menyatakan frustasi atau tidak
(D.0093)
mampu melaksanakan aktivitas
sebelumnya
Ketidakberdayaan b.d program perawatan / pengobatan • Bergantung pada orang lain
tang kompleks atau jangka Panjang (D.0092) • Merasa diasingkan
• Merasa tertekan (Depresi)
• Melakukan pengasingan.
Lingkungan • Demam
• Delirium
• Peningkatan paparan organisme pathogen
Keamanan &
lingkungan Proteksi
• Kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit
Pengkajian (misalnya kemerahan pada kulit) • Gangguan Keseimbangan
• Malnutrisi • Ketidakadekuatan pertahanan tubuh
• Riwayat jatuh sekunder ( kerusakan integritas kulit, statis
• Penurunan tingkat kesadaran cairan tubuh, Ketidakadekuatan pertahanan
• Hipotensi tubuh sekunder ; penurunan hemoglobin,
• Perubahan kadar glukosa darah imunosupresi, leukopenia, supresi respn
• Anemia inflamasi. usia >65 tahun atau <2 tahun)
• Kekuatan otot menurun

Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130)

Risiko Infeksi b.d peningkatan paparan organisme pathogen


lingkungan (D.0142)

Risiko Jatuh b.d perubahan fungsi kognistif (D.0143)

Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d perubahan sirkulasi


(D.0129)
ASSESMENT

EVALUASI

DIAGNOSIS

IMPLEMENTASI

PERENCANAAN
Penetapan Luaran Keperawatan
HARUS SMART

S • Spesific
Label dan indikator
distandarisasi

M • Measurable

A • Attainable
Disesuaikan kondisi
pasien dengan
R • Realistic menggunakan
clinical judgement
perawat

T • Timed
HASIL YANG DIHARAPKAN
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(LUARAN)

INTERVENSI KEPERAWATAN

• KEMAMPULAKSANAAN HASIL KEMAMPUAN


• PENERIMAAN PASIEN PENELITIAN NERS

Pertimbangan
PEMILIHAN
INTERVENSI
01 FISIOLOGIS
✓Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan
kelemahan otot pernapasan (D.0004)
✓Pola napas tidak efektif (D.0005) d.d kecemasan

02 PSIKOLOGIS
✓ Ansietas b.d krisis situasional / ancaman
terhadap kematian (D.0080)

03 KEAMANAN & PROTEKSI


✓Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130)
LUARAN INTERVENSI
1. Ventilasi spontan meningkat 1. Dukungan Ventilasi (I.01002)
(L.01003) a. Monitor status oksigen dan respirasi (kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, SpO2)(O)
Kriteria Hasil : b. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan: high flow nasal canul/non-invasive ventilator/ invasive ventilator, jika perlu (T)
a. Dipsnea menurun c. Berikan posisi prone jika memungkinkan (T)
b. Penggunaan otot bantu napas d. Pertahankan kepatenan jalan napas (T)
menurun e. Kolaborasi pemberian oksigen noninvasive atau invasive ventilator, jika pasien mengelami: gagal napas (PO2 < 80 mmHG
c. Takikardi menurun dengan, PCO2 > 50, P/F rasio < 300 (K), RR > 30 x/m, SpO2/SaO2 < 94 %, upaya napas berat, takikardi, diaforesis) (K)
d. Volume tidak membaik f. Kolaborasi pemberian Bronkodilator jika perlu(K)
e. pCO2 membaik
2. Insersi Jalan Napas Buatan (I.02030)
f. pO2 membaik
a. Identifikasi kebutuhan insersi jalan napas buatan (O)
g. Napas cuping hidung menurun
b. Monitor komplikasi selama prosedur (bradikardia, cardiac arrest, desaturasi) (O)
h. pCO2 membaik
c. Monitor gerakan dinding dada yang simetris (O)
i. pO2 membaik
d. Monitor status pernapasan, jika perlu (O)
j. pH arteri membaik
e. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan (T)
k. Pola napas membaik
f. Atur posisi terlentang dan kepala ekstensi (T)
g. Lakukan penghisapan pada daerah mulut dan orofaring, jika perlu (T)
h. Masukkan oro/nasopharyngeal airway sampai ke dasar lidah atau laryngeal mask airway (LMA) (T)
i. Lakukan fiksasi jalan napas dengan plester (T)
j. Auskultasi suara napas secara bilateral sebelum menggembungkan manset (T)
k. Failitasi pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan peralatam intubasi (T)
l. Kembangkan manset endotrakeal/trachesotomi (T)
m.Posisikan sesuai kebutuhan (T)
n. Lakukan hiperoksigenasi dengan 100 % oksigen selama 3-5 menit, jika perlu (T)
o. Auskultasi dada setelah intubasi (T)
p. Stabilkan selang endotrakela/trakeostomi denga plester (T)
q. Tandai selang endoktrakeal pada posisi bibir atau hidung dengan menggunakan tanda sentimeter pada ETT (T)
r. Lakukan verifikasi penempatan tabung dengan radiografi dada, pastikan kanulasi trakea 2 – 4 cm di atas carina (T)
s. Kolaborasikan memilih ukuran dan jenisselang endotrakeal atau selang trakeostomi (K)

Gangguan ventilasi spontan berhubungan


dengan kelemahan otot pernapasan (D.0004)
LUARAN INTERVENSI
2. Respon ventilasi mekanik 3. Manajemen Jalan Napas Buatan (I.01012)
meningkat (L.01003) a. Monitor posisi selang endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah posisi (O)
Kriteria Hasil : b. Monitor tekanan balon ETT 1x setiap shif (O)
a. FiO2 memenuhi kebutuhan c. Cegah ETT tergigit atau kingking dengan memasang OPA atau ETT Holder (T)
meningkat d. Ubah posisi ETT secara bergantian kanan dan kiri setiap 24 jam (T)
b. Tingkat kesadaran meningkat e. Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam (T)
c. Saturasi meningkat (SpO2 > f. Berikan pre-oksigenasi 100 % sealam 3 detik ebelum dan setelah penghisapan (T)
94%) g. Lakukan oral hygiene (T)
d. Sekresi jalan napas napas h. Kolaborasi intubasi ulang jika terbentuk mucous plug/ ETT kingking (K)
menurun
4. Manajemen Ventilasi Mekanik (I.01013)
e. Suara napas tambahan menurun
a. Monitor efek ventilator terhadap status oksigenasi (misalnya bunyi paru, X-Ray Paru, AGD, SaO2/SpO2, SvO2, ETCO2,
f. Infeksi paru menurun
respon subjektif pasien) (O)
g. Dosis sedasi menurun
b. Monitorkriteria perlunya penyapihan ventilator (O)
c. Monitor efek negatif ventilator (mislanya deviasi trakea, penurunan curah jantung,distensi gaster, emfisema subkutan) (O)
d. Monitor peningkatan gejala pernapasan (misalnya peningkatan jenutung jantung atau pernapasn, peningkatan tekanan darah,
diaforesis, perubahan status mental) (O)
e. Monitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen (misalnya demam, menggigil, kejang, dan nyeri) (O)
f. Atur posisi kepala 45 - 60 derajat untuk mencegah aspirasi (T)
g. Reposisi pasien setiap 2-3 jam, jika perlu (T)
h. Lakukan perawatan mulut secara rutin minimal tiap 12 jam (T)
i. Lakukan fisoterapi dada, jika perlu (T)
j. Lakukan penghisapan lendir jika perlu (T)
k. Siapkan jackson-rees disamping tidur untuk antisipasi malfunsgi mesin (T)
l. Dokumentasikan respon terhadap ventilator (Tidak Volume, Minute Volume, RR, Ppeak, ETCO2, SpO2) (T)
m. Kolaborasi pemilihan mode vnetilator, PS dan PEEP (K)
n. Kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedatof, analgetik sesuai kebuthan (K)

Gangguan ventilasi spontan berhubungan


dengan kelemahan otot pernapasan (D.0004)
INTERVENSI LAIN
5. Pengambilan Sampel Darah Arteri (I.02070)
6. Pemantauan Cairan (I.03121)
a. Monitor jumlah dan warna urin (O)
b. Monitor kadar albumin (O)
c. Monitor intake dan output cairan (O)
d. Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (misalnya dypsnea, edema perifer, JVP/CVP meningkat) (O)
e. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien (T))
7. Perawaran Emboli Paru (I.02074)
a. Monitor perubahan status respirasi (frekuensi napas, saturasi oksigen, kedalman dan upaya napas) (O)
b. Monitor tanda dan gejala gagal napas (PaO2 rendah,PaCO2 meningkat, kelelahn otot pernapasan)
c. Monitor nyeri dada, bahu, punggung, atau nyeri pleura (O)
d. Monitor analisa gas darah (O)
e. Monitor hasil laboratorium D-Dimer (O)
f. Montor efek samping anti koagulan (O)
g. Hindari akses intravena antekubiti (T)
h. Informasikan efek samping penggunaan antikoagulan (E)
i. Kolaborasikan pemberian antikoagulan dosis rendah dan/ atau dosis tinggi (misalnya hepari, Lovenox,
arixtra, clopidogrel, warfarin, aspirin) (K)

Gangguan ventilasi spontan berhubungan


dengan kelemahan otot pernapasan (D.0004)
Pola napas
tidak efektif
LUARAN INTERVENSI
d.d 1. Pola Nafas Membaik 1. Manajemen Jalan Napas (I.01011)
kecemasan (L.01004)
Kriteria Hasil :
a.
b.
Pertahankan kepatenan jalan nafas (T)
Posisikan semi fowler atau fowler (T)
(D.0005) a. Dipsnea menurun
b. Penggunaan otot bantu
c. Lakukan penghisapan lendir <15 detik, berikan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan (ETT) (T)
nafas menurun d. Berikan oksigen, jika perlu (T)
c. Pemanjangan fase 2. Pemantauan Respirasi (I.01014)
ekspirasi menurun a. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, upaya, pola napas, suara napas,
d. Ortopnea menurun dan produksi sputum (O)
e. Pernafasan pursed- lip b. Monitor nilai Analisa Gas Darah(O)
menurun c. Monitor hasil X-ray Toraks(O)
f. Pernafasan cuping hidung d. Monitor saturasi Oksigen(O)
menurun e. Auskultasi bunyi napas (T) (Jika Memungkinkan)
g. Frekuensi napas membaik f. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien (O)
h. Kedalaman nafas g. Dokumentasikan hasil pemantauan
membaik h. Kolaborasi pemberian oksigen noninvasive atau invasive ventilator, jika
pasien mengelami: gagal napas (PO2 < 80 mmHG dengan, PCO2 > 50,
P/F rasio < 300 (K), RR > 30 x/m, SpO2/SaO2 < 94 %, upaya napas
berat, takikardi, diaforesis) (K)
Pola napas LUARAN INTERVENSI
tidak efektif 2. Tingkat Ansietas Menurun 3. Manajemen Energi (I.05178)
(L.09093) a. Monitor kelelahan fisik dan emosional (O)
d.d Kriteria Hasil : b. Monitor pola dan jam tidur (O)
a. Verbalisasi khawatir c. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif (T)
kecemasan akibat kondisi yg d. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (misalnya
dihadapi menurun cahaya, suara, kunjungan) (T)
(D.0005) b. Perilaku gelisah e. Anjurkan tirah baring dan melakukan aktivitas secara bertahap (E)
menurun f. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahn tidak
c. Keluhan pusing berkurang (E)
menurun g. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
d. Anoreksia menurun (K)
e. Pola tidur membaik 4. Reduksi Ansietas (I.09314)
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stresor)
(O)
b. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal) (O)
c. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan (T)
d. Moitivasu mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan (T)
e. Dengarkan dengan penuh perhatian (T)
f. Fasilitasi pasien untuk melakukan komunikasi degan keluarga (T)
g. Fasiltitasi kegiatan untuk mengalihkan ketegangan (T)
h. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis (E)
i. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi (E)
LUARAN INTERVENSI
1. Tingkat Ansietas Menurun (L.09093) 1. Reduksi Ansietas (I.09314)
Kriteria Hasil : a. Identifikasi saat tigkat ansietas berubah (O)
a. Verbalisasi kebingungan menurun b. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan (O)
b. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang c. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal, mis
dihadapi menurun menyatakan kecemasan, kesulitan tidur, raut muka gelisah) (O)
c. Perilaku gelisah menurun d. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
d. Perilaku tegang menurun kepercayaan (T)
e. Keluhan pusing menurun e. Temani pasien untuk mengurasngi kecemasan, jika
f. Anoreksia menurun memungkinkan (T)
g. Palpitasi menurun f. Pahami situasi yang membuat ansietas (T)
h. Kosentrasi membaik g. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
i. Pola tidur membaik datang (T)
j. Perasaan keberdayaan membaik h. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami (E)
k. Kontak mata membaik i. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan,
l. Orientasi membaik dan prognosis (E)
j. Anjurkan mengungkap perasaan dan persepsi (E)
k. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan (E)
l. Latih Teknik relaksasi (E)
m. Kolaborasi pemberian obat antiansietas (E)

Ansietas b.d krisis situasional / ancaman


terhadap kematian (D.0080)
LUARAN INTERVENSI
2. Dukungan Sosial Meningkat 2. Terapi Relaksasi (I.09326)
(L.13113) a. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
Kriteria Hasil : berkosentrasi, atau gejala lain yang menganggu kemampuan
a. Kemampuan meminta bantuan pada kognitif (O)
orang lain meningkat b. Identifikasi Teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan (O)
b. Bantuan yang ditawarkan oleh orang c. Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan Teknik
lain meningkat sebelumnya (O)
c. Dukungan emosi yang disediakan oleh d. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan
orang lain meningkat suhu sebelum dan sesudah Latihan (O)
d. Jaringan sosial yang membantu e. Monitor respon terhadap terapi relaksasi (O)
meningkat f. Ciptakan lingkunagn tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhuh ruang nyaman (T)
g. Berikan informasi terkait covid-19, perawatan dan kesuksesan
pasien lain (T)
h. Jelaskan jenis relaksasi yang dapat digunakan (music, olahraga,
menonto,dll sesuai kondisi tubuh) (E)
i. Anjurkan relaks dan merasakan sensasi relaksasi (E)
j. Anjurkan sering mengulangi dan melatih Teknik yang dipilih (E)

Ansietas b.d krisis situasional / ancaman


terhadap kematian (D.0080)
LUARAN INTERVENSI
3. Tingkat Pengetahuan Membaik 3. Dukungan Kelompok (I.09258)
(L. 12111) a. Identifikasi kelompok memiliki masalah yang sama (O)
Kriteria Hasil : b. Siapkan lingkungan terapeutik dan relaks (T)
a. Perilaku sesuai anjuran meningkat c. Bentuk kelompok dengan pengalaman dan masalah yang sama (T) libatkan teman
b. Verbalisasi minat dalam belajar sekamar dengan permasalahan yang sama
meningkat d. Mulai dengan perbincangan ringan, berbagi informasi tentang diri masing-masing (T)
c. Kemampuan menjelaskan e. Sediakan media untuk berkomunikasi (Tlp, WA, Nurse Call) (T)
pengetahuan tentang covid-19 f. Hindarkan percakapan ofensif, tidak sensitive, seksualitas dan humor yang
meningkat berlebihan (T)
d. Kemampuan menggambarkan g. Anjurkan setiap individu bersikap jujur dan menyatakan permasalahannya (E)
pengalaman sebelumnya yang
sesuai topik meningkat 4. Dukungan Pelaksanaan Ibadah (I. 09262)
e. Perilaku sesuai dengan a. Observasi kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai agama yang dianut (O)
pengetahuan meningkat b. Sediakan sarana yang aman dan nyaman untuk pelaksanaan ibadah (tempat
f. Pertanyaan tentang masalah yang beribadah, arah kiblat, dll) (T)
dihadapi menurun c. Fasilitasi konsultasi dengan tokoh agama dengan metode daring (T)
g. Persepsi yang keliru terhadap d. Konsultasikan dengan medis terkait pelaksanaan ibadah yang perlu diperhatikan
masalah menurun (mis puasa) (K)
h. Perilaku membaik e. Rujuk pada rohaniawan dan kelompok pendukung spiritual via daring (K)

Ansietas b.d krisis situasional / ancaman


terhadap kematian (D.0080)
Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130)
LUARAN INTERVENSI
1. Termoregulasi Membaik (L.14134) 1. Manajemen Hipertemia (I.15506)
Kriteria Hasil : a. Monitor suhu tubuh (O)
a. Menggigil menurun b. Monitor haluaran urin (O)
b. Kulit merah menurun c. Monitor komplikasi akibat hipertermi (O)
c. Kejang menurun d. Sediakan lingkungan yang dingin (T)
d. Konsumsi oksigen menurun e. Basahi dan kipasi permukaan tubuh (T)
e. Takikardi menurun f. Berikan cairan oral (T)
f. Takipnea menurun g. Berikan oksigen, jika perlu (T)
g. Suhu tubuh membaik h. Anjurkan tirah baring (E)
h. Ventilasi membaik i. Kolaborasi pemberian cairan intravena (K)
j. Kolaborasikan pemberian antipiretik (K)
Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130)
LUARAN INTERVENSI
2. Status Cairan Membaik 2. Kompres Dingin (I.08234)
(L.03028) a. Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin (O)
Kriteria Hasil : b. Pilih pakaian yang nyaman (T)
a. Kekuatan nadi menigkat c. Pilih lokasi kompres, daerah pembuluh darah yang besar (T)
b. Turgor kulit menigkat d. Kompres dengan air suhu ruangan (T)
c. Output urin menigkat e. Monitor penurunan suhu (T)
d. Ortopnea menurun f. Dokumentasikan suhu tubuh (T)
e. Dipsnea menurun 3. Pemberian Obat (I.02062)
f. Keluhan haus menurun a. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat (O)
g. Kosentrasi urin menurun b. Perhatian prosedur pemberian obat aman dan akurat (T)
h. Frekuensi nadi membaik c. Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis, rute, waktu dan dokumentasi)
i. Tekanan darah membaik (T)
j. Membrane mukosa membaik d. Fasilitasi minum obat (T)
k. Kadar Hb membaik e. Dokumentasi pemberian obat dan respon terhadap obat (T)
l. Kadar Ht membaik f. Jelaskan jenis obat, alas an pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek
m. Intake cairan membaik samping pemberian (E)
n. Suhu tubuh membaik g. Jelaskan factor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
h. Kolaborasikan pemberian antipiretik (K)
CONTOH SNL
CONTOH SNL
A GOOD NURSING
CARE IS A
REFLECTION OF A
PROUD PROFESIONAL
NURSE
TO BE
NURSE
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai