KELUARGA PASIEN
SP 1
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka
saudara dapat melakukan tindakan berikut:
1) Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman
2) Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang)
3) Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat
4) Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
Perawat : A
Pasien : B
Yayasan PERMATA HATI terdapat seorang pasien yang bernama jeni dengan usia 49 tahun.
Ia mengalami gangguan jiwa disebabkan karena ia adalah korban bencana Tsunami yang
mana keluarga nya banyak yang tidak selamat . Sekarang jeni adalah salah satu pasien di
yayasan mentahari hati dengan keadaan yang masih depresi berat namun bisa ditenangkan
dengan orang-orang tertentu.
A : Assalamu’alaikum ibuk
selamat pagi ibuk. Perkenalkan saya adalah perawat T yang bertugas diruangan
rufaidah. Saya dinas pagi ini dari jam 7 sampai 2 siang buk.
B : wa’alaikumussalam
iya pagi. ( melamun )
A : nama ibuk siapa ?
B :Ny J
A :senang nya ibuk di panggil apa?
B :terserah saja
A :baiklah ibuk J. Bolehkah kita berbincang-bincang sebentar?
B :ya boleh.(dengan tatapan yang binar dan suara yang sendu)
A :bagaimana perasaan ibuk hari ini?
B : (pasien terlihat murung dan sedih)
A : apakah dengan terjadinya bencana ini ibuk merasa paling menderita di dunia ini?
B : (pasien meneteskan air mata nya)
A :apakah ibuk kehilangan percaya diri?
B : pasien mengangguk
A :apakah ibuk merasa menjadi seseorang yang paling tak berharga?
B : iya sus , Saya adalah ibu yang jahat
A :apakah ibuk merasa menjadi orang yang paling bersalah dalam masalah ini?
B :semua memang salah saya sus,kalau saya tidak pergi dari rumah pasti anak saya bisa
selamat dengan sayan( sambil menangis terisak isak)
A :apakah ibuk sulit untuk berkonsentrasi?
B : (menangis)
A :apakah ibuk pernah berniat untuk menyakiti diri sendiri atau bahkan ingin
mengakhiri hidup ibuk
B : saya ingin mati saja, saya ingin anak saya (pasian menangis)
A :apakah ibuk pernah mencoba untuk bunuh diri?
B :iya
A :hal apa yang membuat ibuk ingin bunuh diri
B :saya orang yang jahat,saya ibu yang jahat. Anak saya meninggal karena saya. Saya
ingin bertemu anak saya dan keluarga saya, saya rindu . semua salah saya ( menangis
meronta-ronta sambil memukul-mukul badannya)
A :bagaimana cara ibuk bunuh diri?
B :dengan pisau dan menabrakkan badan saya ke mobil atau motor.
A :ibuk yang sabar dan harus kuat. Semua terjadi karena kuasa Allah. Anak ibuk dan
keluarga ibu sudah tenang di surga. Saya sangat yakin ibuk pasti bisa melalui
semuanya lagi. Jangan pernah tinggalin sholatnya biar hati ibuk lebih tenang
B : (pasien mengangguk dan terlihat murung)
Karena kondisi pasien yang masih dalam depresi perawat pun menemani pasien dan mencoba
untuk tetap menenangkan pasien dengan kalimat-kalimat yang dapat memotivasi pasien
untuk segera sembuh.
A : saya akan menemani ibu disini, saya akan menjadi teman,menjadi saudara dan anak
untuk ibuk
B : (pasien menggangguk)
A : sekarang ayo kita ke kamar ibu,boleh kah saya untuk masuk bu?
B : (pasien menggangguk)
A : bolehkan saya melihat-lihat kamar ibuk?
B : (pasien melihatkan wajah tidak sukanya)
A :ibu tenang saja, saya hanya melihat-lihat saja. Saya ingin memastikan bahwa kamar
ini sangat bersih dan bisa membuat ibuk nyaman. Apakah ibu mengizinkan saya?
B : (pasien menggangguk)
Perawat pun mengecek kondisi dan barang-barang pasien untuk memastikan bahwa
pasien aman dan jauh dari benda-benda yang dapat membahayakan nya.
A : ooh iya buk, obat ibuk ada diminumkan buk ? (sambil mengecek kotak obat pasien)
B : ya, saya selalu minum obat ketika kepala saya sangat sakit
A : ibuk harus teratur minum obatnya sesuai apa yang disarankan perawat kemaren ya
buk, jangan telat-telat ya ibuk. Kalau minum obat nya selalu telat nanti ibuk lama
sembuhnya.dan kita pun lama pulangnya.kata nya ibuk mau cepat pulang
B : Iya suster saya mau pulang menemui anak saya
A :kalau mau cepat pulang harus rajin minum obat lagi ya ibuk.
apapun yang ibuk rasakan segera bilang sama kami ya buk, disini kami adalah saudara
ibuk. Kami akan merawat ibuk dengan baik, jadi ibuk ga boleh takut dan marah-
marah lagi ya. Kalau mau marah cepat istighfar ya ibuk. Ibuk punya saya,punya
keluarga disini dan punya ALLAH yang sangat sayang sama ibuk.
B : iya sus. (pasien pun memeluk perawat T )
A : Bagaimana perasaan ibuk sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?
B : baik suster.
A :Coba A sebutkan lagi cara tersebut?
B :rutin minum obat,
A : Saya akan menemani ibuk terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
Azan pun terdengar berkumandang dan pasien segera di ajak perawat T untuk sholat.selesai
sholat perawat mengajak pasien makan dan menyegerakan pasien untuk minum obat.
Perawat : A
Pasien : B
Keluarga : C
b. Tindakan:
1) Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian
2) Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya disekitar pasien
3) Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4) Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur
Keluarga pasien atas nama jeni pun mendatangi yayasan PERMATA HATI dengan beberapa
keluarganya yang terdiri dari orang tua dan kakak perempuannya. Mereka tampak duduk
dengan pemilik yayasan di dalam yayasan dan perawat T dipanggil pemilik yayasan untuk
menemui keluarga pasien jeni.
A: baik buk. Kita disini saja duduk nya ya buk,pak dan mbak.
C: baik suster
A: jadi begini pak buk mbak, Ny jeni sedang mengalami depresi berat karena kehilangan
anak,suamidan kerabat lainnya karena bencana Tsunami yang lalu, sehingga sekarang Ny jeni selalu
ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi Ny jeni yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-
waktu, kita semua perlu mengawasi nya secara terus-menerus. Bapak/Ibu /mbak dapat ikut
mengawasi nya..pokoknya kalau dalam kondisi serius seperti ini ny Jeni tidak boleh ditinggal
sendirian sedikitpun .
C: baik suster. Lalu apa lagi suster?
A: lalu Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan
Ny jeni untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-
barang tersebut tidak boleh ada disekitar pasien. Selain itu, jika bicara dengan pasien fokus
pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif.
”Selain itu sebaiknya Ny jeni punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya melukis ,
dll supaya ia tidak melamun sendiri.
C: baik suster .Terimakasih suster
A: oh iya buk,pak / mbak ,bagaimana perasaan keluarga setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri pada pasien?
C: kami sangat senang suster. kami akhirnya bisa ikut serta dalam menjaga jeni
A: Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut?
C: harus selalu mengawasi anak kami, dan menjauhkan nya dari barang-barang yang dapat
membayahkan nya seperti pisau,tali dan ikat pinggang. Lalu ajak ia untuk melakukan hal-hal
yang positif seperti hobby nya yang melukis agar ia tidak lagi melamun.
A: Baik buk,pak dan mbak, mari sama-sama kita temani ny Jeni, sampai keinginan bunuh
dirinya hilang.
C: baik suster,terimakasih banyak suster
Isyarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah
1. Tindakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b.Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan
meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
d) Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
e) Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan
3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan
masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing
cara penyelesaian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan
masalah yang lebih baik
A: Assalamu’alaikum ibuk!
B: wa’alaikumussalam suster.
A:Bagaimana perasaan ibuk saat ini?
B: baik suster.
A: Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan?
B: tidak suster.
A: Baik, sesuai janji kita satu setengah jam yang lalu sekarang kita akan membahas tentang
rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih ibuk miliki. Mau berapa lama? Dimana buk?
B: disini saja suster
A: Apa saja dalam hidup ibuk yang perlu disyukuri,
B: (pasien menyimak)
A: siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau ibuk meninggal.
B: keluarga saya suster
A: Coba ibuk ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan ibuk
B: saya di sayangi orang-orang disekitar saya
A: Keadaan yang bagaimana yang membuat ibuk merasa puas?
B: saya menceritakan segala beban saya kepada keluarga dan suster.
A;Bagus ibuk. Ternyata kehidupan ibuk masih ada yang baik yang patut ibuk syukuri.Coba
ibuk sebutkan kegiatan apa yang masih dapat ibuk lakukan selama ini?
B: saya senang melukis suster
A:Bagaimana kalau ibuk mencoba melakukan kegiatan tersebut lagi, Mari kita coba dan kita
latih lagi ibuk.
B: baik suster.
A: Bagaimana perasaan ibuk setelah kita bercakap-cakap?
B: saya sangat lega suster.
A:Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang ibuk patut syukuri dalam hidup ibuk?
B: saya punya keluarga yang sangat menyayangi saya.
A: Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan ibuk jika terjadi dorongan
mengakhiri kehidupan ?
B:saya punya keluarga yang sayang sama saya , dan saya harus bisa sehat
A:.Bagus ibuk. Coba ibuk ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih ibuk miliki dan perlu
disyukuri! Nanti jam 12 kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya
dimana?
B: di depan kamar saya suster.
A: Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya
buk
B: baik suster