Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN

KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Konfrensi, Timbang Terima, dan


PAYUNG NEGERI PEKANBARU Ronde Keperawatan
2017

Ns. Yureya Nita, M.Kep


URAIAN TUGAS KEPALA RUANG
1. Mensosialisasikan, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan kebijaksanaan yang telah
ditentukan kepada semua staff
2. Mengecek kelengkapan inventaris peralatan dan obat-obatan yang tersedia untuk
kelancaran pelayanan
3. Mengajukan permintaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
4. Memeriksa keadaan ruangan dan peralatan serta menyusun laporan kerusakan usulan
perbaikan dan pemeliharaannya
5. Menyusun data yang berhubungan dengan pelayanan untuk membuat laporan harian,
bulanan, triwulan serta tahunan
6. Mengadakan rapat secra berkala untuk mengetahui masalah dan mendapatkan cara
penyelesaian agar pelaksanaan pelayanan berjalan baik
7. Memberikan pengarahan, orientasi dan bimbingan kapada staff baru/mahasiswa praktekdi
ruangan
8. Mengkoordinir pelaksanaan tata tertib, disiplin, kebersihan dan keamanan ruangan
9. Melaksanakan asuhan dengan menggunakan pendekatan proses ilmiah
10. Membuat usulan nilai pra DP3 semua tenaga yang menjadi tanggung jawabnya
11. Membuat usulan pengembangan tenaga
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di instalasi
13. Membagi staf kebidanan/keperawatan kedalam tim sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
14. Membuat jadwal dinas koordinasi dengan ketua tim
15. Membagi pasien kepada tim sesuai dengan kemampuan dan beban kerja
16. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas ketua tim dan anggota tim
17. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf untuk mencapai kinerja yang
optimal
18. Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan dan pelayanan dengan mengevaluasi melalui
berbagai metode evaluasi peningkatan mutu
19. Berperan sebagai konsultan/pembimbing katua tim
20. Mendelegasikan tugas pada sore, malam dan hari libur kepada penanggung jawab tugas
jaga ruangan
21. Membuat laporan pelaksanaan tugas secara berkala
22. Bertanggung jawab kepada kelengkapan entry data dalam billing system

2
URAIAN TUGAS PRIMARY NURSE
1. Bertugas pada pagi hari
2. Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang tugas malam
3. Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera setelah
selesai operan tugas jaga malam
4. Bersama AN melakukan do’a bersama sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah
selesai operan tugas jaga malam
5. Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grupnya setiap awal dinas
pagi
6. Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban verja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan
keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada bukti di rekam
keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN
9. Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien
10. Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
AN yang ada di bawah tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam
perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir tugas
jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga berikutnya
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat selama pasien
dirawat atau kepada pasien/keluarga baru
15. Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore malam libur
16. Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila pagi hari tidak bertugas
17. Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan tim kes lain setiap minggu
18. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan
minimal sebulan sekali
19. Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada AN minimal seminggu sekali (ronde
keperawatan/ bed side teaching)
20. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas

3
URAIAN TUGAS ASSOCIATE NURSE
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada AN yang ada
dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai
serah terima operan tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan PN setiap awal tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada PN
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada setiap akhir tugas dan
melaporkan kondisi dan perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
kepada PN
13. Bila tak ada PN wajib mengenalkan AN yang ada dalam grup yang akan memberikan
asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru
14. Melaksanakan pendelegasian tugas PN pada sore malam libur
15. Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan lain bila ada masalah pasien pada sore
malam libur
16. Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan lain setiap seminggu sekali
17. Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan
18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN

4
PROSEDUR TIMBANG TERIMA

A. Definisi
Timbang terima ( operan ) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu ( laporan ) yang berkaitan dengan keadaan klien.
B. Tujuan
1. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
3. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota
tim perawat.
4. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
C. Manfaat
1. Dapat menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh perawat
pada shift berikutnya.
2. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal-hal yang dilaporkan dengan
keadaan klien yang sebenarnya.
3. Klien dapat menyampaikan masalahnya secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
D. Metode Pelaporan
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien melaporkan langsung kepada
perawat penanggung jawab berikutnya. Cara ini memberikan kesempatan diskusi
yang maksimal untuk kelanjutan dan kejelasan rencana keperawatan.
2. Pelaksanaan timbang terima dapat juga dilakukan di ruang perawat kemudian
dilanjutkan dengan berkeliling mengunjungi klien satu persatu.
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Kedua kelompok dinas sudah siap.
2. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah, kebutuhan dan segenap tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal
yang penting lainnya selama masa perawatan ( tanggung jawab )
3. Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima :
a) Identitas klien dan diagnosa medis.
b) Masalah Keperawatan yang masih muncul.
c) Tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan ( secara umum )
d) Intervensi kolaboratif yang telah dilaksanakan.
e) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif,
pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yang tidak rutin dijalankan.
f) Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan.
5. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang terimakan atau
berhak terhadap keterangan-keterangan yang kurang jelas.
6. Sedapat-dapatnya, mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.

5
7. Lama timbang terima tiap pasien tidak lebih dari 5 menit,kecuali dalam kondisi
khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
F. Hal-hal yang perlu Diperhatikan
1. Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang disepakati.
2. Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
4. adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan menggambarkan
kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
6. Timbang terima harus berorientasi pada masalaha keperawatan yang ada pada
kliwn, dengan kata lain informasi yang diberikan berawal dari masalahnya
terlebih dahulu ( setelah diketahui melalui pengkajian ), baru kemudian terhadap
tindakan yang telah dilakukan dan belum dilakukan serta perkembangan setelah
dilakukan tindakan.
7. Timbang terima dilakukan didekat pasien, menggunakan volume suara yang pelan
dan tegas ( tidak berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang
dibicarakan untuk menjaga privacy klien, terutama mengenai hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat klien.
8. Bila ada informasi yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

Serah Terima Tugas Jaga (Operan)


1. Menyiapkan tempat untuk serah terima tugas jaga
2. Serah terima tugas jaga diikuti Ka Ru, PN,AN
3. Komunikasi antar pemberi tanggumg jawab dan penerima tanggung jawab dilakukan di
depan pintu dengan suara perlahan/ tidak rebut
4. Menyebutkan identitas pasien, dx. Medis, dx dan tindakan keperawatan yang telah
dilakukan beserta pelaksanaannya
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan keperawatan yang belum dilakukan
6. Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift
7. Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan (bila ada)
8. Mengevaluasi hasil tin Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya yang
dilakukan selama shift dakan keparawatan
9. Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan selama shift
10. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga nama perawat shift berikutnya pada akhir
tugas
11. Memberi salam kepada pasien, keluarga serta mengobservasi serta menginspeksi keadaan
pasien, menanyakan keluhan.keluhan pasien (dalam rangka klarifikasi)

6
Meeting Morning
1. Karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morning
2. Karu memberikan arahan kepada staf dengan materi yang telah disiapkan sebelumnya
3. Karu meng klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada staf
4. Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan permasalahan yang muncul di
ruangan
5. Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat ditempuh
6. KaRu memberi motivasi dan reinforcement kepada staf
7. Meeting morning diikuti oleh seluruh staff

Pre Conference
1. PN Menyiapkan ruangan/tempat
2. PN Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggung jawabnya
3. PN Menjelaskan tujuan dilakukannya pre conference
4. PN Menjelaskan masalah keperawatan pasien, keperawatan dan rencana keperawatan
yang menjadi tanggung jawabnya
5. PN Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan pasien/tindakan
6. PN Memberikan reinforcement positif pada AN
7. PN Menyimpulkan hasil pre conference

Post Conference
1. Menyiapkan ruang/tempat
2. Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi tanggungjawabnya
3. Menjelaskan tujuan dilakukannya post conference
4. Menerima penjelasan dari AN tentang hasil tindakan /hasil asuhan keperawatan yang
telah dilakukan AN
5. Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam memberikan askep pasien dan mencari
upaya penyelesaian masalahnya
6. Memberikan reinforcement pada AN
7. Menyimpulkan hasil post conference
8. Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan operan tugas jaga berikutnya (melakukan
rondde keperawatan)

7
Ronde keperawatan
1. Pengertian
Ronde Keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilakukan oleh perawat dan melibatkan klien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus
dilakukan oleh Primary Nurse dan atau konselor, Kepala Ruangan, Associate Nurse
yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lain.
2. Tujuan
a. Menyelesaikan masalah klien melalui pendekatan berpikir kritis.
b. Menumbuhkan berpikir kritis dan sistematis dalam pemecahan masalah.
c. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien.
d. Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
f. Meningkatkan kemampuan rasionalisasi dari tindakan yang dilakukan.
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
h. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
i. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh
3. Kebijakan
a. Dilakukan minimal sebulan sekali untuk penerapan pateint safety.
b. Dilakukan oleh perawat dengan melibatkan tim kesehatan lain
4. Prosedur
a. Persiapan
1.1. Menetapkan kasus sebelum waktu pelaksanaan ronde.
1.2. Menentukan klien yang akan dijadikan subyek ronde.
1.3. Memberikan inform consent atau kontrak waktu terhadap klien dan keluarganya.
1.4. Menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan ronde keperawatan.
1.5. Menentukan tim ronde dan membagi peran dan tugas anggota tim ronde (fasilitator,
penyaji, konselor)
1.6. Mempersiapkan keperluan pendukung ronde keperawatan seperti: alat tulis, format
pelaksanaan ronde.
b. Pelaksanaan
2.1. Fasilitator membuka ronde keperawatan
2.2. Fasilitator memberi kesempatan kepada penyaji (perawat associate atau perawat
primer) untuk menjelaskan keadaan klien dan asuhan keperawatan yang yang telah
dilakuakn.
2.3. Penyaji (perawat associate) menjelaskan data demografi klien yang meliputi nama,
umur, lama dirawat, diagnosa medis, tindakan medis yang telah dilakukan.
2.4. Penyaji menjelaskan masalah keperawatan utama.
2.5. Penyaji menjelaskan intervensi yang telah dilakukan berkaitan dengan masalah
yang ditemukan.
2.6. Penyaji menjelaskan hasil yang diperoleh dari intervensi.
2.7. Penyaji menentukan apa yang selanjutnya akan dikerjakan.
2.8. Penyaji menjelaskan alasan ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.

8
2.9. Fasilitator memberi kesempatan kepada perawat lain untuk memberikan masukan
atau klarifikasi terhadap perawat yang melaporkan.
2.10. Konselor (Karu atau perawat primer lain) memberikan justifikasi klinik terhadap
apa yang disampaikan atau dilakukan perawat meliputi; validasi penemuan masalah
dan pemecahan masalah.
2.11. Konselor menilai kebenaran dari masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
yang dilakukan serta rasional tindakan.
2.12. Konselor menilai hasil evaluasi tindakan dan rencana modifikasi.
2.13. Konselor mengintegrasi konsep dan teori yang dipelajari.
c. Evaluasi
3.1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien.
3.1. Fasilitator menyimpulkan kegiatan ronde keperawatan.
3.1. Fasilitator menutup diskusi
1.7. Membuat dokumentasi pelaksanaan ronde keparawatan

9
Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan Dengan Pasien
1. Kepala ruang melakukan supervisi seluruh pasien yang ada di ruangan setiap awal tugas
2. PN dan AN mensupervisi seluruh pasien yang menjadi tanggung jawabnya segera setelah
menerima operan tugas setiap pasien.
3. PN menginformasikan peraturan dan tata tertib RS yang berlaku kepada setiap pasien atau
keluarga baru
4. PN memperkenalkan perawat dalam satu grup yang akan merawat selama pasien dirawat
di RS
5. PN atau AN melakukan visit atau monitoring pasien untuk mengetahui perkembangan
atau kondisi pasien
6. PN memberikan penjelasan setiap rencana tindakan atau program pengobatan sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya.
7. Setiap akan melakukan tindakan keperawatan PN atau AN memberikan penjelasan atas
tindakan yang akan dilakukan kepada pasien atau keluarga
8. Kesediaan PN atau AN untuk menerima konsultasi/keluhan pasien/keluarga dan berupaya
mengatasinya
9. Pasien atau keluarga mengetahui siapa PN atau perawat yang bertanggung jawab selama
ia dirawat dan ditulis pada papan nama pasien.
10. PN atau AN memberitahu dan mempersiapkan pasien yang akan pulang

Hubungan Profesional Antar Staf Keperawatan


1. Penanggung jawab pelayanan mengadakan pertemuan rutin Karu minimal 1x/minggu
2. PJ Ru Kep mengadakan petemuan rutin dengan seluruh staf kep minimal sebulan sekali
3. Karu mengadakan pertemuan rutin dengan PN minimal 1x/minggu
4. PN mengadakan pre dan post konference pada setiap awal dan akhir jaga pagi
5. PN menerima serah terima dari AN yang tugas jaga sebelumnya
6. PN mendampingi serah terima tugas jaga antara AN pada tugas jaga berikutnya.
7. AN melaksanakan serah terima tugas jaga dari jaga sebelum dan kepada tugas jaga
berikutnya.
8. PN melakukan dokumentasi askep terutama dalam pengkajian, menetapkan diagnosa dan
penyusunan rencana keperawatan.
9. AN melakukan dokumentasi askep terutama dalam hal pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
10. PN membuat laporan tugas pada PJRu Kep setiap akhir tugas terutama keadaan umum
pasien dan permasalahan yang ada.
11. PN melakukan motivasi/bimbingan/reinforcement dengan AN setiap hari
12. AN menggantikan tugas PN bila PN tidak ada
13. PPJr menggantikan tugas PJRu pada tugas S/M/HL

10
Hubungan Profesional/Kemitraan Antara Staf Keperawatan dengan Dokter/Tim
Kesehatan

1. PN atau AN melakukan visite bersama dengan dokter/tim kesehatan lain yang merawat
2. PN melakukan diskusi kasus dengan dokter/tim kesehatan minimal 1x/minggu.
3. Hubungan profesional/kemitraan dengan dokter/tim kesehatan lain tercermin dalam
dokumen rekam medik.
4. PN atau AN dapat segera memberikan data pasien yang akurat dengan cepat dan tepat
kepada dokter/tim kesehatan lain bila dibutuhkan.
5. PN/AN menggunakan rekam medik sebagai sarana hubungan profesional dalam rangka
pelaksanaan program kolaborasi.
6. Dokter/tim kesehatan lain menggunakan rekam keperawatan sebagai sarana hubungan
profesional dalam rangka program kolaborasi.
7. Dokter/Tim kesehatan yang lain mengetahui setiap pasien siapa PN yang merawat.
8. PN memfasilitasi pelaksanaan konsultasi pasien/keluarga dengan dokter/tim kesehatan
lain

--------------------------------------- 0 TERIMA KASIH 0---------------------------------------------

11

Anda mungkin juga menyukai