Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY TAK SESI I PERILAKU KEKERASAN

 Pemeran Role Play


1. Leader :
2. Co-Leader + Obsever :
3. Fasilitator 1 :
4. Fasilitator 2 :
5. Fasilitator 3 :
 Prolog
Di sebuah Rumah Sakit Jiwa Sambaing Lihung tepatnya di ruang Seruni
tampak terlihat tim perawat akan melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) kepada kelompok pasien dengan perilaku kekerasan dengan berbagai
macam sebab. Adapun latar belakang pasien-pasien itu untuk pasien pertama Ny.F
berumur 28 tahun dengan latar belakang pernah diselingkuhi suaminya dan saat
ini masih berstatus suami isteri, Ny.R berumur 34 tahun dengan berbagai macam
tuntutan dari sang suami dan juga sampai saat ini masih berstatus suami isteri, Ny.
A berumur 27 tahun mengalami latar belakang ditinggal pergi sang suami tanpa
kejelasan sampai saat ini masih dalam tahap pengingkaran bahwa suaminya telah
pergi dan sering melampiaskan dengan mengamuk menghancurkan barang barang
yang ada pasien masih berstatus suami isteri.
Perawat sudah memilah dan memilih klien yang sesuai dengan indikasi
dan membuat kontrak dengan kien. Tim terapis sudah mempersiapkan materi
yang akan disampaikan serta alat dan bahan untuk melakukan terapi. Kemudiian
perawat terapis memasuki ruangan yang sudah ditetapkan dan memulai aktifitas
kelompok pasien dengan perilaku kekerasan.
Dialog Percakapan :
Leader : “Selamat pagi semuanya....”
Pasien : “Pagi suster....” (Menjawab Serentak)
Leader : “Bapak-bapak, Bagaiamana perasaannya hari ini ?”
Pasien : “Baik suster....”
Leader :
“ Syukur alhamdulillah, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya dan
teman-teman saya ya . Dimana pada kesempatan pagi ini, kami dapat
berkumpul dengan bapak semuanya. Nah sebelum itu, saya memiliki beberapa
kertas yang bisa dibuat papan nama, kertas ini nanti akan saya bagikan kepada
teman-teman saya serta bapak semuanya. Untuk yang pertama saya akan
membagikan kepada teman-teman saya dan saya juga memegang satu kertas ya
pak, nanti kertas ini akan ditulis nama panggilan masing-masing setelah
memperkenalkan diri, nanti dimulai dari saya lalu teman-teman saya dan
selanjutnya bapak semuanya, pertama perkenalkan nama saya....,
saya suka dipanggil ...*lalu menulis nama di kertas papan nama dan
menempelkan didada sebelah kanan. Untuk yang selanjutnya perkenalkan nama
saya.....”
Co-Leader : “ Nama saya .... saya suka dipanggil .... * lalu menulis nama di
papan nama dan menempelkan didada sebelah kanan.
Mahasiswa 3 : “ Nama saya .... saya suka dipanggil .... *lalu
menulis nama di kertas papan nama dan menempelkan didada
sebelah kanan.
Mahasiswa 4 : “ Nama saya .... saya suka dipanggil ..... * lalu menulis nama di
kertas papan nama dan menempelkan didada sebelah kanan
Mahasiswa 5 : “ Nama saya sofyan adi saya suka dipanggil sofyan * lalu menulis
nama di kertas papan nama dan menempelkan didada sebelah
kanan.”
Leader : “ Nah sudah kenal dengan kita semua bapak semuanya ?
Pasien : “ sudah mbak.”
Leader : “ Nah untuk yang selanjutnya bapak yang memperkenalkan
diri tapi sebelumnya teman saya akan membagikan kertas papan
nama ini ya pak buk dan harus ditulis seperti saya dan teman
saya tadi, agar kita mudah mengingat nama satu dengan yang
satunya ya pak * lalu membagikan kertas kepada pasien , Nah
dimulai dari ibuk yang duduknya paling ujung. “
Pasien 1 : “ Nama saya .... suka dipaggil .... * lalu menulis nama di
kertas papan nama dan menempelkan didada sebelah kana.”
Pasien 2 :” Nama saya ....suka dipanggil .... * lalu menulis nama di
kertas papan nama dan menempelkan didada sebelah kanan.”
Pasien 3 : “Nama saya ......suka dipanggil ...... * lalu menulis nama di kertas
papan nama dan menempelkan didada sebelah kanan.”
Leader : “Bapak Sarwo, Bapak Anton, Bapak Jumadi hebat sekali dapat
memperkenalkan diri dengan hebat, nahh bagimana perasaan
bapak setelah memperkenalkan diri apa senang ?”
Pasien(1-3) : “Baik sus *serentak*
Leader : “Apakah bapak-bapak disini masih ada yang mempunyai rasa kesal
dan jengkel yang masih terpendam serta masih mengamuk ?”
Pasien 1 : “Kadang-kadang ada sus.”
Pasien 2 : “Masih ada rasa kesal sus,tapi kadang-kadang.”
Pasien 3 : “Hemm kadang-kadang memang masih ada sus.”
Leader : “Baiklah bapak jadi terapi aktivitas kelompok yang kita akan
laksanakan ini yang pertama bertujuan untuk mengetahui tanda-
tanda yang muncul ketika marah, apa saja hal yang menyebabkan
bapak marah,lama kegiatannya kira kira kurang lebih 30 menit dan
jika nanti bapak mau meninggalkan ruangan diharapkan bapak
meminta ijin terlebih dahulu, serta bapak-bapak diharapkan
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir apakah bapak bersedia ?”
Pasien : “Bersedia sus.” *Serentak*
Co-Leader : “Baiklah bagaimana kalau kita akan berbincang-bincang
sekarang tentang perasaan marah bapak ?
Pasien : “Baik sus.” *Serentak*
KERJA :
Co-Leader : “Nah bapak sebelumnya saya bertanya dulu, biasanya tanda-tanda
fisik apa saja yang muncul ketika bapak mau marah dan sedang
marah ?”
Pasien 1 : “Saya biasanya, dada saya berdebar-debar sus.”
Pasien 2 : “Kalau saya bisanya tangan saya mengepal sus, muka saya terasa
panas, mulut saya tertutup sus.”
Px 3 : “Kalau saya sus, mata saya melotot.”
Co-leader : “Iya benar sekali, tanda – tanda marah seperti yang sudah bapak
bapak sebutkan tadi, muka terasa panas, tangan mengepal, rahang
atau mulut tertutup, mata melotot, dan juga dada berdebar-debar,
jadi bapak-bapak sekalian sudah dapat mengenali dan mengetahui
tanda-tandanya bukan ?”
Pasien : “iya sus, sudah bisa.” Serentak
Co-Leader :“Kita masuk ketujuan kedua ya, kami ingin mengetahui penyebab
kemarahan bapak-bapak yang mengarah ke preilaku kekerasan,
Kalau boleh tau apa yang menyebabkan bapak-bapak marah ?”
Px 1 : “Karena saya diselingkuhi.”
Px 2 : “Karena saya terlalu dituntut.”
Px 3 : “Karena ada yang hilang dalam hidup baru saya, sus.”
Co Leader : “Mereka itu siapa Bapak ya ?”
Px 1 : “Isteri saya, sus.”
Px 2 : “Isteri saya juga,sus.”
Px 3 : “Isteri saya sus.”
Co-Leader: “Begitu ya ,jadi penyebab marah bapak-bapak semua dikrenakan oleh
istri bapak, Apakah jika Bapak merasakan marah bapak merasakan
tanda-tanda seperti yang bapak sebutkan tadi , seperti dada bapak
berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan
mengepal?”
Pasien : iya sus, *mengangguk*
Co-Leader: “Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Apakah penyebabnya
sama dengan sekarang?” “Terus apa yang bapak-bapak lakukan
ketika bapak mengalami marah tersebut?
Px 1 :*Mengangguk* Pernah sus,entah kenapa saya selalu merasa kesal
terhadap orang lain karena saya ingat dengan isteri saya yang
selingkuh jadi saya teriaki mereka dan memaki mereka sus.”
Px 2 : “Tentu saja pernah bahkan sering,iya sus sama seperti sekarang saya
melihat orang lain seakan-akan menuntut saya terus menerus,jadi
saya lempari mereka dengan barang barang yang ada sus.”
Px 3 : “Saya sangat sering marah sus,iya penyebabnya karena isteri saya yang
menghilang jadi saya melihat orang-orang itu seperti
menyembunyikan isteri saya sus jadi saya kejar orang-orang itu sus
dan akan saya pukul.”
Co-leader: “Perilaku kekerasaan apa yang paling sering bapa lakukan dan bapak
bisa untuk bapa peragakkan.”
Px 1 : “Paling sering saya memaki orang sus.”
Px 2 : “Melempar-lempar barang keorang lain sus yang paling saya sering
lakukan.”
Px 3 : “Memukul orang lain sus yang paling saya lakukan.”
Co-leader: “Baiklah bapak karena bapak tadi sudah menyebutkan kebiasaan bapak
S sering membentak orang, bapak A melempar barang dan Bapak J
sering memukul orang nah bapak-bapak bisa memperagakannya
dengan perawat yang duduk bersebelahan dengan bapak semuanya.”
( Pasien memperagakan Perilaku kekerasan dengan perawat )
Fasilitator: “Apa yang bapak rasakan setelah bapak memaki-maki seperti tadi ?”
Px 1 : “ Saya merasa tidak nyaman , tenggorokan saya sakit Karen teriak-
teriak.”
Px 2 : Barang-barang saya pada rusak karena banyak saya lempar.
Px 3 : “Kalau saya, tangan terasa sakit karena meukul orang lain.”
(Setelah selesai melakukan stimulasi perilaku kekerasan perawat pun
melakukan evaluasi kepada klien.)
Leader : “Nah hal-hal yang bapak rasakan tadi merupakan dampak yang
ditimbulkan karena perasaan marah yang tak terkendali tersebut, dari
bapak Sarwo karena teriak-teriak bisa kehilangan suara saya, bapak
Anto karena marah-marah barang-barang bapak banyak yang rusak
rusak dan tak bisa digunakan lagi, dan bapak Jumadi tangan bapak
sakit dan terluka karena memukul, apakah bapak-bapak sekalian
merasa rugi?
Pasien : “Iya sus.” Serentak
Leader : “Bagaimana bapak setelah bapak melakukan simulasi perilaku
kekerasaan tadi ?
Px 1 : “Lumayan tenang sus.”
Px 2 : “Rada sedikit legaan sus.”
Px 3 : “Merasa sedikit lebih nyaman sus.”
Leader : “Saya ingin bertanya, apa saja tadi tanda-tanda yang ditimbulkan
ketika marah, apakah bapak-bapak masih ingat?
Px :” ingat sus”
Leader : “Bisa disebutkan bapak-bapak? Dari bapak Jumadi.”
Px 3 : “Tangannya mengepal sus, dan mata melotot.
Leader : “Iya bagus bapak, kalau dari bapak Sarwo ?”
Px 1 : “Kalau saya, muka terasa panas, rahang tertutup sus.”
Leader : “Iya bagus bapak, yang terakhir, bisa disebutkan bapak Andi?
Px 2 : “Dada berdebar-debar sus.”
Leader : “iya bagus pak,apakah bapak tahu dan mengerti dampak perilaku
kekerasan yang bapak lakukan/simulasikan tadi ?”
Px 1 : “Iya sekarang saya lebih tahu sus dengan saya memaki tadi saya bisa
Kehilangan suara saya dan tidak bisa berbicara lagi.”
Px 2 :”Iya sekarang saya lebih tahu ada kerugian yang saya dapat yaitu
dengan melempar-lempar barang tersebut maka barang-barang saya
akan terbuang hancur sia-sia
Px 3 :”Tentu saja saya tahu dampak yang dimunculkan dari perilaku saya
adalah membuat tangan saya kesakitan dan terluka karena memukul
orang lain. “
Co-leader: “Nah bapak sudah mengatahui tanda gejala serta akibat dari perilaku
bapak tadi, saya ingin sedikit menambahkan dari bapakS berteriak
tadi tidak hanya menyakiti untuk bapa sendiri tapi bagi orang lain
juga berdampak misalnya istirahat orang lain terganggu bapak di jauhi
orang lain,bapak A juga pasti merasa rugi selain untuk bapak sendiri
orang lain yang bapak lempari juga akan terluka oleh benda benda
yang bapak lempar, untuk Bapak J bapak juga merasakan sakitkan
ditangan bapak, orang lain yang bapak pukul pun juga pasti merasa
sakit dan bapa di jauhi oleh orang lain tersebut,bapa-bapak sudah
bagus bisa menyampaikan penyebab marah tanda dan gejala marah
dan sudah dapat mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dan
sering bapak lakukan,bapa-bapak juga bisa memperagakan perilaku
kekerasan dengan perawat serta dapat mengetahui dampak perilaku
kekerasaan tersebut.”
TERMINASI :
Leader : “Kita sudah 30 menit melaksanakan TAK,, baiklah bapa-bapak hari
Jumat nanti kita akan melakukan kegiatan TAK lagi dengan topik yang
berbeda
px : “Temanya apa suster?”
Leader : “Yaitu bapak belajar cara mencegah perilaku kekerasan
fisik.kegiatannya akan kita mulai pukul 09.00 WIB diruangan ini lagi
selama kurang lebih 30 menit.baiklah bapak karena waktunya sudah
habis,sekarang kita tutup kegiatan ini dan bapak-bapak bisa
melanjutkan kegiatan yang lain. Wasalamualaikum wr.wb. Selamat
pagi semuanya.”

Anda mungkin juga menyukai