Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY TAK SESI I PERILAKU KEKERASAN

Pemeran RolePlay

1. Leader : Mega

2. Co-Leader+Obsever : Lilah

3. Fasilitator1 : Vidia

4. Fasilitator2 : Trisna

5. Fasilitator3 : Laily

6. Pasien 1 : Indah y

7. Pasien 2 : Arina

8. Pasien 3 : Hani

9. Pasien 4 : Firyal

 Prolog
Dialog Percakapan :

Leader: “Selamat pagi semuanya...........................”

Pasien:“Pagi suster.  ” ( MenjawabSerentak ) 

Leader:“ibu – ibu , Bagaiamana perasaannya hari ini?”


Pasien:“Baik suster”

Leader:“ Syukur alhamdulillah, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri saya dan teman-
teman saya ya . Dimana pada kesempatan pagi ini, kami dapat  berkumpul dengan ibu semuanya.
Nah sebelum itu, saya memiliki beberapa kertas yang bisa dibuat papan nama, kertas ini nanti
akan saya bagikan kepada teman-teman saya serta ibu semuanya. Untuk yang pertama saya akan
membagikan kepada teman-teman saya dan saya juga memegang satu kertasnya , nanti kertas ini
akan ditulis nama panggilan masing-masing setelah memperkenalkan diri, nanti dimulai dari saya
lalu teman-teman saya dan selanjutnya ibu semuanya, pertama perkenalkan nama saya Mega
Noviyanti,saya suka dipanggil Mega. Untuk yang selanjutnya perkenalkan nama”

lalu menulis nama di kertas papan namadan menempelkan didada sebelah kanan.

Co-Leader : “ Nama saya Perawat Siti Lilah saya suka dipanggil lilah”

fasilitator1: “Nama saya Vidia Nurvidianti saya suka dipanggil vidia”

fasilitator 2 : “ Nama saya Trisna Ardiningrum saya suka dipanggil trisna”

fasilitator 3 : “ Nama saya Laily choiriah saya suka dipanggil laily “

Leader: Nah sudah kenal dengan kita semua ibu semuanya, nanti teman saya yang akan
membantu ibu dalam kegiatan juga. Untuk yang selanjutnya mbak yang memperkenalkan diri
tapi sebelumnya teman saya akan membagikan kertas papan nama ini ya buk dan harus ditulis
seperti saya dan teman saya tadi, agar kita mudah mengingat nama satu dengan yang satunya ya
bu”

lalu membagikan kertas kepada pasien

Fasilitator 1 : baik bu ini kertas nya sekarang ibu perkenalan terlebih dahulu dan setelah itu nama
ibu ditulis ke kertas

Pasien1 : “ Nama saya Indah Yunita saya suka dipanggil Indah

Fasilitator 2 : selanjutnya giliran ibu untuk perkenalan terlebih dahulu dan sama setelah itu nama
ibu ditulis ke kertas

Pasien2 :”Nama saya Arina Khoirunnisa saya suka dipanggil arin sus

Fasilitator 3: “Nah ibu juga ikuti instruksi perkenalkan nama terlebih dahulu dan kemudian tulis di
kertas seperti ibu indah dan ibu arin bu

Pasien3 :“Nama saya Hanifa Virginia saya suka dipanggil hani”

Fasolitator 1 : “ baik selanjutnya boleh giliran ibu untuk memperkenalkan diri seperti yang sudah
ibu hani lakukan”

Pasien 4: “Nama saya Firyal Nabila saya senang dipanggil firyal”

Leader : “baik ibu-ibu hebat sekali dapat memperkenalkan diri dengan hebat, nahh
bagaimana perasaan ibu setelah memperkenalkan diri apa senang ?”

Pasien(1-4): “Baik sus *serentak*

Leader : “Apakah ibu ibu disini masih mendengar suara suara sehingga membanting
barang?”

Pasien1 :“Kadang-kadang ada sus.”

Pasien2 : “Masih ada suara sus,tapi kadang-kadang.”

Pasien3 : “Hemm kadang-kadang memang masih ada sus.”

Leader : “Baiklah ibu jadi terapi aktivitas kelompok yang kita akan laksanakan ini
yangpertama bertujuan untuk mengetahui tanda- tanda yang muncul ketika suara – suara itu
ada, apa saja hal yang menyebabkan ibu mendengar suara tersebut, lama kegiatannya kira kira
kurang lebih 30 menit dan jika nanti ibu mau meninggalkan ruangan diharapkan ibu meminta ijin
terlebih dahulu, serta ibu-ibu diharapkan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir apakah ibu
bersedia?”

Pasien : “Bersedia sus.”*Serentak*

Co-Leader : “Baiklah sekarang kita mulai kegiatan bagaimana kalau kita akan berbincang-bincang
sekarang tentang suara yang ibu ibu dengar ?

Pasien (1-5): “Baiksus.” *Serentak


KERJA :

Co-Leader : “Nah ibu sebelumnya saya bertanya dulu, biasanya tanda-tanda fisik apa saja yang
muncul ketika ibu-ibu mendengar suara-suara itu?”

Pasien 1: “Saya biasanya, panik sus karna ada suara itu sus.”

Pasien2: “Kalau saya biasanya tangan saya mengepal sus. gemetar sus.”

Pasien 3 :“Kalau saya sus, emosi saya berlebihan terus nggak bisa mengkontrol emosi.”

Pasien 4 :” muka saya terasa panas”

Pasien 5: “mulut saya ingin sekali berkata kasar”

leader : “iya benar sekali, tanda – tanda marah itu seperti yang sudah ibu sebutkan tadi,
muka terasa panas, tangan mengepal, rahang atau mulut tertutup, mata melotot, dan juga
dada berdebar-debar, jadi ibu sekalian sudah dapat mengenali dan mengetahui tanda-
tandanya bukan?”

Pasien (1-5) : iya sus, sudah bisa

Co Leader: kita masuk ketujuan kedua ya, ibu bisa menceritakan kepada kami. kami ingin
mengetahui penyebab kemarahan ibu yang mengarah ke perilaku kekerasan?
Pasien 1: saya kesal dan marah jika ada orang yang menyalakan tv dan lampu kama
mandi
Fasilitator 1 :memangnya ibu kenapa marah ketika ada orang yg mematikan tv atau
mematikan lampu kamar mandi
Pasien : saya tidak tau yg jelas saya kesal jika ada yg melakukan hal itu
Fasilitator 2 : ayo siapa lagi yg mau bercerita
Pasien 2 : saya sus
Fasilator 2: iya bu silahkan
Pasien 2: tentu saja pernah bahkan sering,iya sus sama seperti sekarang saya kenapa
saya dibawa ke RSJ, jadi saya sering membanting-banting barang

Fasilitator 2 : jika ibu membanting pintu serta merusak barang apa kerugian yg ibu
alami

Pasien 2 : barang barang saya jadi rusak sus

Fasilitator 2 : nah banyak kerugian yag iu alami karena itu ibu harus merubag
perilaku ibu apa ibu mau merubahnya?

Pasien 2 : iya mau sus

Fasilitator 3 : ayo siapa lagi yg mau bercerita

Pasien 3 : saya sus

Leader : silahkan bu kenapa ibu marah

Paien 3 :entah kenapa saya slalu merasa kesal terhadap orang lain karena saya ingat
dengan suami saya yang selingkuh jadi saya teriaki mereka dan memaki mereka sus,
terutama laki-laki sus. Dan juga pernah memukul tetangga saya sus

Fsilitator 3 : apa yg ibu rasakan ketika sedang marah


Pasien 3 : saya emosi sus dan saya kuga pernah memukul tetangga saya

Fasilitator 3 : apa kerugian yg ibu alami jika melakukan tindakan yg tadi

Pasien 3 : orang orang banyak yg tidak suka dengan saa , orang-orang pada takut
kepada saya

Fsilitator 3 : betul bu, sebaikya ibu berubah untuk tidak melakukan tindakan seperti itu
lagi

Pasien 3 : iya sus saya mau karena saya tau kerugian yg saya alami

Fasilitator 3 : bagus bu

Fasilitator 1 : ayo siapa lagi yang mau bercerita

Pasien 4 : saya sus

Fasililator 1 : silahkan bu

Pasien 4: saya ingin keinginan saya dituruti, dan saya tidak suka diganggu saya lebih
suka sendiri

Fasilitator 1 : apa yg ibu lakukan jika permintaan tidak di turuti

Pasien 4 : saya akan mengancam dengan nada tinggi dan saya akan melotot

Fasilitator 1 : apa kerugian yg ibu alami, jika melakukan hal tersebut

Pasien 4 : iya seharusya saya tidak boleh mengancam jika keinginan saya tidak di
turuti dan saya harus berbaur dengan orang dan bukanya marah saat di ajak untuk
bersosialisasi

Fasilitator 1: nah itu ibu sudah paham, untuk kedepannya ibu harus berubah ya bu

Pasien 4 : iya sus

Fasilitator 2 : ayo ibu yg terakhir ibu ayo bercerita

Pasien 5 : saya malu sus

Fasilitator 2 : tidak usah malu, bererita seperti teman2 yg lain

Pasien 5 : baik sus, saya kesal dan marah tapi saya tidak tau kenapa, kadang saya
marah jika sesuatu tidak sesuai yg saya inginkan

Fasilitator 2 : apa yg ibu lakukan, jika sedang kesal

Pasien 5 : saya melotot saya teriak-teriak

Fasilitator 2 : kerugian apa yg ibu alami, jika melakukan hal tersebut

Pasien 5 : tenggorokan saya sakit, terus berisik juga


Fasilitator 2 : nah ibu sudah tau kerugian yg di alami ibu harus beruah supaya tidak
seperti itu lagi

Pasien 5 : iya sus saya berjanji untuk tidak seperti itu lagi

Leader : “bagaimana perasaan ibu dan bapak setelah kita melakukan terapi
aktivitas kelompok ini ?

Pasien(1-5) : “seneng sus “

Pasien 2 : “perasaan saya menjadi lebih tenang sus “

Leader : baik tadi kita sudah melaksanakan kegiatan hari ini, untuk itu kita
simpulkan hasil kegiatan berjalan tadi

Co leader :”baik, Terimakasih juga kepada ibu indah,ibu arin, ibu hani, ibu firyal, ibu
tiara telah mau mengikuti terapi aktivitas kelompok ini dari awal sampai dengan akhir
serta ibu hebat semuanya mudah mengerti mengenai penyebab, tanda dan gejala, akibat
dan ingin melaukan perubahan sikap pada diri ibu. saya harap ibu selalu mengingat
penyebab,tanda dan gejala, seperti mata memerah, tangan mengepal, nafas cepat, mata
melotot, rahang mengeras dan akibat dari tindakan kita melakukan kekerasan itu
banyak merugikan orang lain , diri sendiri akibat perilaku kekerasan. serta ibu selalu
berkomitmen untuk melakukan perubahan sikap yang tadi ibu komitmenkan ya bu”

Pasien (1-5) : Baik sus

Leader : “baik ibu, Saya rasa terapi aktivitas kelompok kita cukup sampai disini
saja dulu,sebelum saya tutup apakah ada yang ingin di tanyakan?”

pasien :” tidak sus”

Leader :” baik ibu besok kita ketemu lagi ya untuk terapi aktivitas kelompok sesi 2
untuk belajar cara baru yang sehat untuk mencegah rasa marah ibu apakah bersedia ibu
All pasien :” bersedia”

Leader :” bagaimana kalau waktunya jam 09.00 WIB dan tempatnya di ruangan ini
lagi?”

All pasien :” iya sus “

Leader :” baiklah bapak kalau begitu saya cukupkan sekian kegiatan kita kali
ini kurang lebihnya mohon maaf wasalamualaikum wr.wb”

All pasien :” waalaikumsalam wr.wb”

Anda mungkin juga menyukai