Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN 1 PERAWAT DAN PASIEN DENGAN


HARGA DIRI RENDAH
DAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 PERAWAT DAN KELUARGA DENGAN
RESIKO BUNUH DIRI

Dosen Pengampu : Aris Hartono S.Kep.,Ners., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 1 / 5C

1. Destiana P. (201502086)
2. Maruf Duto U. (201502099)
3. Mimin Roudotul H. (201502101)
4. Trise Ananda E. (201502112)

SI KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AJARAN 2017/2018
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Mengkritik diri sendiri.
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimis
Penurunan produktifitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri
Berpakaian tidak rapih.
Selera makan kurang
Tidak berani menatap lawan bicara.
Lebih banyak menunduk.

2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Tujuan : Pasien mampu :


Membina hubungan saling percaya
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Menilai kemampuan yang dapat digunakan
Menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
Merencanakan kegiatan yang telah dilatih

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1: PERAWAT DAN PASIEN

ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi, Mbak. Perkenalkan nama saya Rino, saya perawat yang
jaga pagi ini. Nama Mbak siapa ? senang dipanggil apa ?.
2. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan Mbak hari ini ? Bagaimana Mbak bisa masuk
rumah sakit ini ?
3. Kontrak : Waktu, Tempat, Topik
Baik lah bagaimana kalau kita membicarakan tentang perasaan Mbak dan
kemampuan yang Mbak miliki? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana
yang masih dapat Mbak dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih
beberapa kegiatan untuk kita latih .Mau berapa lama kita berbicang-
bincang, mbak ? Bagaimana kalau 30 menit? Dimana Mbak mau
berbincang-bincang? Bagaimana kalau disini saja.
KERJA: Langkah-langkah tindakan keperawatan
Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian Mbak terhadap diri
mbak, tadi Mbak mengatakan merasa tidak berguna lagi. Apa yang
menyebabkan Mbak merasa demikian?

Jadi Mbak merasa sedih karena pacar mbak meninggal akibat kecelakaan
kemudian pernikahan mbak gagal dan mbak menjadi sealu dicibir tetangga
dan kerabat dekat mbak sebagai wanita pembawa sialdan tidak bisa apa-
apa , apakah ada hal lain yang tidak menyenangkan yang mbak rasakan?
Bagaimana hubungan mbak dengan keluarga dan teman teman setelah
setelah mbak merasakan hidup mbak yang tidak berarti dan tidak berguna?,
oo jadi mbak menjadi sedih, malu dan malang, ada lagi mbak ?

Agar dapat mencapai harapan-harapan mbak, mari kita sama-sama menilai


kemampuan yang mbak miliki untuk dilatih dan dikembangkan. Coba
mbak sebutkan kemampuan apa saja yang mbak pernah miliki?, bagus
apalagi mbak? Kegiatan rumah tangga yang bias mbak lakukan? Bagus,
apalagi mbak ?
Wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang mbak miliki. Nah
sekarang dari lima kemampuan yang mbak miliki mana yang masih dapat
dilakukan dirumah sakit? Coba kita lihat yang pertama bisa mbak? Yang
kedua mbak? ( sampai yang kegiatan yang kelima). Bagus sekali, ternyata
ada empat kegiatan yang masih dapat mbak lakukan dirumah sakit.

Nah dari keempat kegiatan yang telah dipilih untuk dikerjakan dirumah
sakit, mana yang dilatih hari ini?. Baik mari kita latihan merapikan tempat
tidur, tujuannya agar mbak dapat meningkatkan kemampuan merapikan
tempat tidur dan merasakan manfaatnya.
Nah kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya, kemudian kita angkat seprainya dan kasurnya kita balik.
Nah sekarang kita pasang lagi seprainya. Kita mulai dari arah atas ya mbak.
Kemudian bagian kakinya, tarik dan masukan, lalu bagian pinggir
dimasukan, sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan dibagian atas
kepala. Mari kita lipat selimut. Nah letakkan dibagian bawah. Bagus .
Menurut mbak bagaimana perbedaan tempat tidur setelah dibersihakan
dibandingkan tadi sebelum dibersihakan?
TERMINASI

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


a. Evaluasi subjek (klien)
Bagaimana perasaan mbak setelah kita latiahn merapikan tempat
tidur?
b. Evaluasi objek (perawat)
Nah coba mbak sebutkan lagi langkah-langkah merapikan tempat
tidur? Bagus
2. Rencana Tindak Lanjut
Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian mbak, mau berapa kali
mbak melakukannya? Bagus 2 kalipagi-pagi setelah bangun tidur dan
jam 4 setelah istiraht siang. Jika mbak melakukannya tanpa diingatkan
perawta mbak beri tanda M, tapi kalau mbak merapikan tempat tidur
dibantu atau diingatkan perawat mbak beri tanda B, tapi kalau mbak tidak
melakukannya mbak buat T.

3. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat).

Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan mbak yang
kedua. mbak mau jam berapa? Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana
mbak? bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam
10 ya. Assalamualaikum mbak.
STRATEGI PELAKSANAAN 1 HARGA DIRI RENDAH
PERAWAT DAN PASIEN

Suatu pagi di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Perawat sedang melakukan SP 1


pada pasien dengan diagnosa harga diri rendah. Pasien tersebut bernama Nn. Yuki
yang berusia 25th. Pasien merasa sedih dan malu karena pacarnya mengalami
kecelakaan sehingga Nn. Yuki tidak jadi menikah. Klien mengatakan bahwa ia
selalu dicibir tetangga dan kerabat dekatnya terutama calon mertuanya sebagai
wanita pembawa sial dan tidak bisa apa-apa. Klien merasa hidupnya tidak berguna
lagi. Klien tampak tidak berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain dan
tampak malas-malasan. Saat berinteraksi dengan perawat klien tidak mau menatap
perawat.

ORIENTASI

*Dikamar Pasien*
Perawat : Selamat pagi, Mbak. Perkenalkan nama saya Rino, saya perawat
yang jaga pagi ini. Nama Mbak siapa ? senang dipanggil apa ?
Pasien : Saya Yuki, panggil saja Yuki.
Perawat : Bagaimana perasaan Mbak hari ini ?
Pasien : Baik
Perawat : Bagaimana Mbak bisa masuk rumah sakit ini ?
Pasien : Keluarga saya yang membawa kesini.
Perawat : Baik lah bagaimana kalau kita membicarakan tentang perasaan
Mbak dan kemampuan yang Mbak miliki?
Pasien : Iya
Perawat : Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat Mbak
dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih beberapa kegiatan
untuk kita latih .Mau berapa lama kita berbicang-bincang, mbak ?
Bagaimana kalau 30 menit?
Pasien : Iya
Perawat : Dimana Mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau
dikamar sini saja.
Pasien : Iya

KERJA

Perawat : Sebelumnya saya ingin menanyakan tentang penilaian Mbak


terhadap diri mbak, tadi Mbak mengatakan merasa tidak berguna
lagi. Apa yang menyebabkan Mbak merasa demikian?

Pasien : Karena saya selalu dicibir tetangga dan kerabat dekat saya
terutama calon mertua saya sebagai wanita pembawa sial dan
tidak bisa apa-apa. Sebenarnya saya merasa sedih karena pacar
saya meninggal akibat kecelakaan

Perawat : Jadi Mbak merasa sedih karena pacar mbak meninggal akibat
kecelakaan kemudian pernikahan mbak gagal dan mbak menjadi
sealu dicibir tetangga dan kerabat dekat mbak sebagai wanita
pembawa sialdan tidak bisa apa-apa , apakah ada hal lain yang
tidak menyenangkan yang mbak rasakan?
Pasien : Tidak
Perawat : Bagaimana hubungan mbak dengan keluarga dan teman teman
setelah setelah mbak merasakan hidup mbak yang tidak berarti
dan tidak berguna?
Pasien : Saya merasa sedih, malu dan malang
Perawat : oo jadi mbak menjadi sedih, malu dan malang, ada lagi mbak ?
Pasien : Tidak
Perawat : Agar dapat mencapai harapan-harapan mbak, mari kita sama-
sama menilai kemampuan yang mbak miliki untuk dilatih dan
dikembangkan. Coba mbak sebutkan kemampuan apa saja yang
mbak pernah miliki?
Pasien : Saya bisa menyulam
Perawat : Bagus apalagi mbak?
Pasien : Tidak ada
Perawat : Kegiatan rumah tangga yang bias mbak lakukan?
Pasien : Merapikan tempat tidur, menyapu lantai.
Perawat : Bagus apa lagi mbak ?
Pasien : Mencuci Piring dan memasak
Perawat : Wah bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang mbak
miliki. Nah sekarang dari lima kemampuan yang mbak miliki
mana yang masih dapat dilakukan dirumah sakit? Coba kita lihat
yang pertama, apakah menyulam bisa dilakukan dirumah sakit ?
Pasien : Tidak bisa
Perawat : Apakah merapikan tempat tidur bisa dilakukan dirumah sakit ?
Pasien : Bisa
Perawat : Apakah menyapu lantai bisa dilakukan dirumah sakit ?
Pasien : Bisa
Perawat : Apakah merapikan mencuci piring bisa dilakukan dirumah
sakit ?
Pasien : Bisa.

Perawat : Apakah memasak bisa dilakukan dirumah sakit ?

Pasien : Bisa.

Perawat : Bagus sekali, ternyata ada empat kegiatan yang masih dapat
mbak lakukan dirumah sakit. Nah dari keempat kegiatan yang
telah dipilih untuk dikerjakan dirumah sakit, mana yang dilatih
hari ini?.

Pasien : Merapikan tempat tidur

Perawat : Baik mari kita latihan merapikan tempat tidur, tujuannya agar
mbak dapat meningkatkan kemampuan merapikan tempat tidur
dan merasakan manfaatnya.
Pasien : Iya

Perawat : Nah kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya, kemudian kita angkat seprainya dan
kasurnya kita balik. Nah sekarang kita pasang lagi seprainya. Kita
mulai dari arah atas ya mbak. Kemudian bagian kakinya, tarik dan
masukan, lalu bagian pinggir dimasukan, sekarang ambil bantal,
rapikan dan letakkan dibagian atas kepala. Mari kita lipat selimut.
Nah letakkan dibagian bawah. Bagus .

Menurut mbak bagaimana perbedaan tempat tidur setelah


dibersihakan dibandingkan tadi sebelum dibersihakan?
Pasien : Lebih rapi
TERMINASI

Perawat : Bagaimana perasaan mbak setelah kita latiahn merapikan tempat


tidur?
Pasien : Saya merasa bisa melakukannya
Perawat : Nah coba mbak sebutkan lagi langkah-langkah merapikan tempat
tidur?
Pasien : Kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya, kemudian kita
angkat seprainya dan kasurnya kita balik. Nah sekarang kita
pasang lagi seprainya. Kita mulai dari arah atas . Kemudian
bagian kakinya, tarik dan masukan, lalu bagian pinggir
dimasukan, sekarang ambil bantal, rapikan dan letakkan dibagian
atas kepala. Lalu lipat selimut. Kemudian letakkan dibagian
bawah.
Perawat : Bagus sekali
Pasien : Terima kasih
Perawat : Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian mbak, mau
berapa kali mbak melakukannya?
Pasien : 2 kali
Perawat : Bagus 2 kalipagi-pagi setelah bangun tidur dan jam 4 setelah
istiraht siang. Jika mbak melakukannya tanpa diingatkan perawta
mbak beri tanda M, tapi kalau mbak merapikan tempat tidur
dibantu atau diingatkan perawat mbak beri tanda B, tapi kalau
mbak tidak melakukannya mbak buat T.
Pasien : Baik
Perawat : Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan
mbak yang kedua yaitu menyaou lantai. Mbak mau jam berapa?
Pasien : Jam 10
Perawat :Baik jam 10 pagi ya. Tempatnya dimana mbak ? Bagaimana kalau
diruang tamu tengah saja,
Pasien : Iya
Perawat : Jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya.
Pasien : Iya
Perawat : Baiklah selamat siang mbak
Pasien : Iya
FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

RESIKO BUNUH DIRI

A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien : Klien kooperatif, pasien sudah bisa diajak
komunikasi dan melakukan tugas
sebelumnya
Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri
Tujuan Khusus : Keluarga berperan serta melindungi
anggota keluarga yang mengancam atau
bunuh diri.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
STRATEGI PELAKSANAAN 1 : PERAWAT DAN KELUARGA
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Bapak/Ibu. Apakah benar kalian adalah orang tua dari
Yuki ? Kenalkan saya perawat Rina yang merawat putri Anda selama
disini. Siapa nama Bapak/Ibu ? dan senang dipanggil apa ?
2. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah melihat perkembangan Nn.
Yuki setelah beberapa hari dirawat disini ?
3. Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
Sekarang kita akan mendiskusikan tentang pengertian, tanda dan
gejala bunuh diri dan cara melindungi dari bunuh diri. Dimana kita
akan mendiskusikannya? Berapa lama bapak dan ibu ingin
mendiskusikannya?
KERJA
Apa yang bapak/ibu lihat dari perilaku Yuki selama ini ? Bapak/Ibu
sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala bunuh diri. Pada
umumnya orang yang akan melakukan tindakan bunuh diri menunjukkan
tanda melalui percakapannya seperti saya tidak ingin hidup lagi.

Apakah Yuki sering mengatakannya pak? Kalau bapak/ibu mendengarkan


Yuki berbicara seperti itu, maka sebaiknya bapak mendengarkan secara
serius. Biasanya pasien dengan resiko bunuh diri terdapat bekas luka
sayatan di tubuhnya. Apakah Bapak/Ibu menemukannya ?. Pengawasan
terhadap kondisi Yuki perlu ditingkatkan, jangan biarkan Yuki mengunci
diri di kamar. Bapak perlu menjauhkan benda berbahaya seperti gunting,
silet, gelas dan lain-lain. Hal ini sebaiknya perlu dilakukan untuk
melindungi Yuki dari bahaya dan memberi dukungan untuk tidak
melakukan tindakan tersebut.

Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus. Seperti
memuji sesuatu yang telah dilakukan Yuki denga bagus. Tetapi kalau
sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya bapak dan ibu mencari
bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah ke rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali
ke rumah, bapak/ ibu perlu membantu Yuki terus berobat untuk mengatasi
keinginan bunuh diri. Anjurkan Yuki untuk melakukan sesuatu yang dia
sukai atau hobi yang dia sukai. Kemudian berikan pujian setelah dia
melakukannya
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi subjek (klien)
Bagaimana bapak/ibu ada yang mau ditanyakan?
b. Evaluasi objek (perawat)
Bapak/ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota
keluarga yang ingin bunuh diri? Ya, Bagus
2. Rencana Tindak Lanjut
Nah, nanti coba Bapak/Ibu untuk mencoba memberikan pujian terhadap
Yuki, kemudian terapkan cara merawat Yuki seperti meningkatkan
perlindungan terhadap Yuki, tidak membiarkan Yuki dikamar sendiri serta
jauhkan benda-benda berbahaya dari Yuki. Jika ada tanda-tanda keinginan
bunuh diri segera hubungi kami.
3. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat).
Kita akan melanjutkan pembicaraan yang akan datang tentang cara
memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam
keluarga. Bapak/Ibu mau jam berapa ? Baik jam 10 ya. Bapak/Ibu mau
dimana ?. Diruang tamu saja ya. Baiklah sampai ketemu minggu depan.
STRATEGI PELAKSANAAN 1 RESIKO BUNUH DIRI
PERAWAT DENGAN KELUARGA

Suatu pagi di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Perawat sedang melakukan SP 1


pada keluarga pasien dengan diagnosa resiko bunuh diri. Pasien tersebut bernama
Nn. Yuki yang berusia 25th. Pasien merasa sedih dan malu karena pacarnya
mengalami kecelakaan sehingga Nn. Yuki tidak jadi menikah. Klien mengatakan
bahwa ia selalu dicibir tetangga dan kerabat dekatnya terutama calon mertuanya
sebagai wanita pembawa sial dan tidak bisa apa-apa. Klien merasa hidupnya tidak
berguna lagi. Klien tampak tidak berinisiatif untuk berinteraksi dengan orang lain
dan tampak malas-malasan. Klien mengatakan bahwa bahwa ia tidak ingin hidup
lagi karena lebih baik dia mati saja. Tampak bekas sayatan silet di pergelangan
tangan kirinya.
ORIENTASI
*Di Ruang Perawat*

Perawat : Selamat pagi Bapak/Ibu.

Keluarga : Iya, Selamat pagi.

Perawat : Kenalkan saya perawat Rina yang merawat putri Anda selama
disini. Siapa nama Bapak/Ibu ? dan senang dipanggil apa ?

Keluarga : Saya Edi dan istri saya Ida

Perawat : Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah melihat perkembangan Nn.


Yuki setelah beberapa hari dirawat disini ?

Keluarga : Iya kami senang melihat keadaannya sudah membaik

Perawat : Sekarang kita akan mendiskusikan tentang pengertian, tanda dan


gejala bunuh diri dan cara melindungi dari bunuh diri. Dimana kita
akan mendiskusikannya? Keluarga :
Keluarga : Disini saja.

Perawat : Berapa lama bapak dan ibu ingin mendiskusikannya? Apakah 30


menit ?

Keluarga : Baiklah

KERJA
Perawat : Apa yang bapak/ibu lihat dari perilaku Yuki selama ini ?
Keluarga : Dia suka mengurung diri dikamar

Perawat : Bapak/Ibu sebaiknya lebih sering memperhatikan tanda dan gejala


bunuh diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan tindakan
bunuh diri menunjukkan tanda melalui percakapannya seperti
saya tidak ingin hidup lagi. Apakah Yuki sering mengatakannya
pak?

Keluarga : Iya, Dia sering mengatakannya saat dikamar sendiri

Perawat : Kalau bapak/ibu mendengarkan Yuki berbicara seperti itu, maka


sebaiknya bapak mendengarkan secara serius. Biasanya pasien
dengan resiko bunuh diri terdapat bekas luka sayatan di tubuhnya.
Apakah Bapak/Ibu menemukannya ?

Keluarga : Iya saya sempat melihat ada bekas sayatan dipergelangan


tangannya.

Perawat : Pengawasan terhadap kondisi Yuki perlu ditingkatkan, jangan


biarkan Yuki mengunci diri di kamar. Bapak perlu menjauhkan
benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini
sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Yuki dari bahaya dan
memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Keluarga : Iya, Baik
Perawat : Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus.
Seperti memuji sesuatu yang telah dilakukan Yuki dengan bagus.
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya bapak
dan ibu mencari bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi
segeralah ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan
yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, bapak/ ibu perlu
membantu Yuki terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh
diri.

Keluarga : Iya, akan kami lakukan

Perawat : Anjurkan Yuki untuk melakukan sesuatu yang dia sukai atau hobi
yang dia sukai. Kemudian berikan pujian setelah dia melakukannya.

Keluarga : Iya, Bagaimana cara memberikan pujian ?

Perawat : Bapak dan ibu bisa mengatakannya seperti wah bagus sekali atau
kamu hebat sekali bisa melakukannya.

Keluarga : Iya akan saya coba lakukan

TERMINASI
Perawat : Bagaimana bapak/ibu ada yang mau ditanyakan?
Keluarga : Tidak ada

Perawat : Bapak/ibu dapat mengulangi lagi cara-cara merawat anggota


keluarga yang ingin bunuh diri?

Keluarga : Pengawasan terhadap kondisi Yuki perlu ditingkatkan, jangan


biarkan Yuki mengunci diri di kamar. Bapak perlu menjauhkan
benda berbahaya seperti gunting, silet, gelas dan lain-lain. Hal ini
sebaiknya perlu dilakukan untuk melindungi Yuki dari bahaya dan
memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Usahakan 5 hari sekali bapak dan ibu memuji dengan tulus. Seperti
memuji sesuatu yang telah dilakukan Yuki denga bagus.
Perawat : Ya, Bagus. Nah, nanti coba Bapak/Ibu untuk mencoba
memberikan pujian terhadap Yuki, kemudian terapkan cara
merawat Yuki seperti meningkatkan perlindungan terhadap Yuki,
tidak membiarkan Yuki dikamar sendiri serta jauhkan benda-benda
berbahaya dari Yuki. Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri
segera hubungi kami.

Keluarga : Iya, Baik

Perawat : Kita akan melanjutkan pembicaraan yang akan datang tentang cara
memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif
dalam keluarga. Bapak/Ibu mau jam berapa ?

Keluarga : Jam 10 saja

Perawat : Baik jam 10 ya. Bapak/Ibu mau dimana ?

Keluarga : Diruang tamu saja

Perawat : Diruang tamu saja ya. Baiklah sampai ketemu minggu depan.

Keluarga : Iya. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai