SP 1
HARGA DIRI RENDAH
Definisi Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1998).
Tujuan 1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimilki klien
2) Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan
3) Membantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan klien
4) Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
5) Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
6) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Indikasi Klien dengan HDR
Prosedur
Orientasi :
Kerja :
” T, apa saja kemampuan yang T dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa T lakukan?
Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci
piring..............dst.”. “ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
kegiatan yang T miliki “.
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai
dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan,
lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan
letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki. Bagus !”
“ Coba T lakukan dan jangan lupa memberi tanda MMM (mandiri) kalau
T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan T (tidak) melakukan.
Terminasi :
“Assalammu’alaikum ”
“Saya H ……….., Saya senang dipanggil Ibu Her …………, Saya perawat
di Ruang Mawar ini… yang akan merawat Ibu.”
Kerja:
“Apa saja kegiatan yang biasa S lakukan dengan teman yang S kenal?”
Terminasi:
”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan
dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?”
Kerja:
Terminasi:
Definisi Keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
normal (Stuart dan Sundeen, 1998).
Tujuan 1) Membantu orientasi realitas
2) Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
3) Membantu klien memenuhi kebutuhannya
4) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Indikasi Klien dengan waham
Prosedur
ORIENTASI:
KERJA:
“Saya mengerti bang B merasa bahwa bang B adalah seorang nabi, tapi
sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi
sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus
bang?”
bang B rasakan?”
“O... jadi bang B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak
punya hak untuk mengatur diri abang sendiri?”
“Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya bang, juga kakak dan adik
abang yang lain?”
“O... bagus abang sudah punya rencana dan jadual untuk diri sendiri”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut bang”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya abang ingin ada kegiatan diluar
rumah karena bosan kalau di rumah terus ya”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan saya?”
KERJA
“Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini?
Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan
diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik
seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak
teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul
?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan
sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya
cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke
perawat ya.
“Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa
yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian
ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi
?”. ”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang
pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-
tanda bersih dan rapi”
”Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan
sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan
ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan
T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?”
Pagi-pagi sehabis makan.
Definisi Suatu keadaan dimana individu mengalami risiko untuk menyakiti diri
sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa (Stuart dan
Sundeen, 1995).
Tujuan 1) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
2) Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
3) Melakukan contact treatment
4) Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
Indikasi Klien dengan resiko bunuh diri
Prosedur ORIENTASI
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di
ruang Mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?”
KERJA
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan
bencana ini A merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan
kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih
rendah daripada orang lain? Apakah A merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin
bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?”
Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan
dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan
mengatakan: “Baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa
seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau
keinginan itu muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta
bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman
yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian ya, katakan pada perawat,
keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
TERMINASI
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Masih ada perasaan kesal atau
marah?”
KERJA:
“Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak pulang ke rumah dan
istri belum menyediakan makanan(misalnya ini penyebab marah pasien),
apa yang bapak rasakan?” (tunggu respons pasien)
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa
melakukannya”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan bapak?”
”Iya jadi ada 2 penyebab bapak marah ........ (sebutkan) dan yang bapak
rasakan ........ (sebutkan) dan yang bapak lakukan ....... (sebutkan) serta
akibatnya ......... (sebutkan)
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak
yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas
dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak. ‘Sekarang kita buat
jadual latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas
dalam?, jam berapa saja pak?”
”Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang
lain untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak,
assalamualaikum”