Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Harga Diri Rendah dan Isolasi Sosial


STASE KEPERAWATAN JIWA

OLEH:
Y.FREDY OSKIE BALSIA
I4051201009

DOSEN PENANGGUNG JAWAB:


Ns.Triyana Harlia Putri, S.Kep, M.Kep
DOSEN PEMBIMBING:
Ikbal Fradianto, S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah

Tanggal : 14 Oktober 2020

Nama Pasien : Ny.W

Ruang :-

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi klien : klien terlihat lesu, klien selalu menunjukkan
ekspresi tidak berdaya dan tidak berguna
b. Diagnosa keperawatan jiwa : Harga diri rendah kronis
c. Tujuan :
1) Kognitif, klien mampu:
- Mengenal aspek positif dan kemampuan yang dimiliki
- Menilai aspek positif dan kemampuan yang dapat dilakukan
- Memilih aspek positif dan kemampuan yang ingin dilakukan
2) Psikomotor, klien mampu:
- Melakukan aspek positif dan kemampuan yang dipilih
- Berperilaku aktif
- Menceritakan keberhasilan pada orang lain
3) Afektif, klien mampu:
- Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
- Menghargai kemampuan diri
- Meningkatkan harga diri
d. Tindakan keperawatan :
- Diskusikan aspek positif dan kemampuan yang pernah dan masih dimiliki
klien
- Bantu klien menilai aspek positif dan kemampuan yang masih dimiliki dan
dapat digunakan
- Bantu klien memilih aspek positif yang akan dilatih
- Latih aspek positif atau kemampuan yang dipilih dengan motivasi yang
positif
- Berikan pujian untuk setiap kegiatan yang dilakukan klien dengan baik
- Fasilitasi klien bercerita tentang keberhasilannya
- Bantu klien membuat jadwal latihan untuk membudayakan
- Bantu klien menilai manfaat latihan
2. Proses Pelaksanaan Tindakan
Orientasi
a. Salam Terapeutik: “Selamat pagi ibu. Saya perawat Fredy. Saya mahasiswa
Profesi Ners Keperawatan Untan. Hari ini saya dinas dari jam 7 pagi- 2 sore.
Kalau boleh tau nama ibu siapa ya bu? Ibu lebih senang dipanggil apa ?”
b. Evaluasi/Validasi: “Ibu gimana keadaannya hari ini ? apa yang ibu rasakan?”
c. Kontrak
 Topik : “Bagaimana, kalau kita ngobrol tentang kemampuan dan kegiatan
yang pernah Ibu W lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat Ibu W lakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih
satu kegiatan untuk kita latih. Tujuannya agar kondisi ibu menjadi lebih baik
lagi dan ibu tidak merasakan perasaan negatif seperti yang sekarang ibu
rasakan. Bagaimana menurut Ibu W?”
 Tempat : ”Ibu merasa nyaman kalau kita ngobrol dimana bu? Bagaimana
kalau di ruang tamu saja bu?
 Waktu : “Kita ngobrolnya 10 menit gimana bu? apakah ibu mau ?”
Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)

a. Penyebab: “apa peristiwa yang menyebabkan ibu tidak ingin keluar rumah?”
b. Tanda dan gejala: “apa yang ibu rasakan akibat peristiwa itu? apakah didalam
kehidupan ibu Wang dapat ibu banggakan? Apakah kelebihan yang ibu
miliki?”
c. Akibat: “apakah ibu mengetahui akibat jika ibu tidak keluar rumah? Apakah
ibu merasa kehidupan ibu lebih baik atau sebaliknya?”
d. Tindakan: “Ibu W, apa saja kegiatan yang ibu senangi? Bagus, apa lagi? Saya
buat daftarnya ya bu. Bagaimana dengan merapihkan kamar? Menyapu ?
Mencuci piring? Wah, bagus sekali. Cukup banyak kemampuan dan kegiatan
yang  Ibu W miliki “.

”Ibu W, dari kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan
di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah?yang kedua? sampai
5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang
masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”

”Sekarang, coba Ibu W pilih satu kegiatan  yang masih bisa dikerjakan di


rumah sakit ini atau yang paling ibu senangi”.

“Setelah ibu memilih satu kegiatan yang paling ibu sukai, gimana kalau kita
coba praktekan, gimana bu? Kalau ibu mau, saya siapin dulu peralatan yang
mau ibu gunakan. Sebentar ya bu saya ambilkan dulu.”

“Wah ibu hebat sekali masih sangat aktif dalam melakukan kegiatan ini.
Kegiatan ini bisa ibu lakukan setiap hari supaya ibu bisa lebih bersemangat dan
bisa selalu menggali aspek positif yang ada dalam diri ibu.”
Terminasi

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


 Evaluasi klien (subyektif): “Bagaimana perasaan Ibu W setelah ngobrol dan
latihan kegiatan yang ibu senangi?”
 Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement): “apakah ibu bisa
menyebutkan apa saja latihan kita hari ini dan apa tujuannya?” “baik ibu
bagus sekali ya”

b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan): ”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu W
mau berapa kali sehari melakukan kegiatan ini? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi
jam berapa? Lalu sehabis istirahat jam berapa?”

c. Kontrak yang akan datang


 Topik: “Besok pagi  kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu W masih
ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain
kegiatan yang barusan kita lakukan? Ya bagus, kalau begitu kita akan latihan
kegiatan yang barusan ibu sebutkan.”
 Waktu: “besok jam 8 pagi kita ngobrolnya selama 10 menit lagi ya ibu ?
 Tempat : “kita lakukan disini lagi ya bu, menit gimana menurut ibu ?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAK KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
Tanggal : 13 oktober 2020
Nama Pasien : Ny. W

Ruang :-

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Ekspresi wajah kurang berseri
b. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
c. Mengisolasi diri
d. Kurang berenergi atau bertenaga
e. Rendah diri
f. Tidak ada atau kurang komunikasi verbal
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3. Tujuan
Mendiskusikan dengan klien tentang penyebab, keuntungan, kerugian, tanda
dan gejala.
4. Tindakan Keperawatan
 Pengkajian: kaji tanda dan gejala isolasi sosial serta penyebabnya
 Diskusikan penyebab, kerugian dan keuntungan berinteraksi dengan orang
lain

B. Strategi Komunikasi /Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


 Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi ibu… perkenalkan saya perawat Fredy. Mahasiswa profesi ners
yang dinas di ruang ini dari jam 8 pagi – 2 siang. Kalo boleh tau Nama Ibu
siapa?, senangnya dipanggil apa?
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
3. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“baik ibu, kita akan berbincang-bincang hari ini tentang penyebab, tanda dan
gejala masalah yang ibu alami, kerugian serta keuntungan berinteraksi dengan
orang lain.”
“Tujuan agar ibu bisa bersosialisasi dengan orang lain.”
”kira-kira dimana enaknya berbincang bu? Kalau waktu 10-15 menit menit
cukup tidak untuk berbincang bu?”

 Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


1. Pengkajian
“Apa yang membuat Ibu tidak suka bergaul dengan orang lain?”
“Apakah ada perasaan tidak nyaman ketika bergaul dengan orang lain?”
“Apakah ada pengalaman yang tidak mnyenangkan ketika ibu bergaul dengan
orang lain?”
“Apakah karena sikap atau perilaku orang lain terhadap ibu? Atau ada alasan
lain ?”

2. Tindakan
“Menurut Ibu apa saja manfaat jika memiliki banyak teman?”
“Menurut Ibu apa saja kerugian jika tidak bisa bergaul dengan orang lain atau
kalau kita tidak punya teman?”
“Nah, kita sudah mengetahui penyebab ibu tidak mau bergaul dengan orang
lain, kerugiannya, serta keuntungannya bergaul dengan orang lain.“

3. sTerminasi
1) Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan
“setelah berbincang tadi perasaan ibu bagaimana ?”
“Bisa kah ibu menceritakan kembali tentang keuntungan dan kerugian bergaul
dengan orang lain ?”
2) Tindak lanjut pasien

“Bagaimana ibu, apakah ibu ingin belajar bergaul dengan orang lain?”
3) Kontrak waktu yang akan datang
 Topik
“nah bagaimana kalau besok kita berbincang lagi bu, besok kita akan belajar
mengenai cara-cara bergaul dengan orang lain? Ibu setuju ?”
 Waktu
“kira-kira besok bisa bertemu jam berapa? Kalau jam 9 setelah mandi
bagaimana? Ibu setuju?”
 Tempat
“bagaimana kalau besok kita berbincang di tempat ini lagi? Baik bu sampai
bertemu besok lagi ya”

Anda mungkin juga menyukai