Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN PADA NY.L DI RUANG


CEMPAKA RSUD BANGLI
TGL 12-17 FEBRUARI 2018

OLEH :

NAMA : CHANDRA DEWI


NIM : P07120215050
TINGKAT : III / D-IV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN

SP1 Pasien: Tindakan Ketidakberdayaan dan Latihan Berpikir Positif.

Hari/Tgl : Senin,12 Februari 2018

Waktu : 11.00-11.15 WITA

Pertemuan : 1 ( TUK 1 )

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. L sering termenung dan mengatakan merasa sedih dengan sakitnya yang tak kunjung ada
perubahan dan merasa mual jika membayangkan obat – obat yang harus dikonsumsi setiap
harinya. Ny. L khawatir dan takut penyakitnya bertambah parah. Ny. L sulit berkonsentrasi
dengan pembicaraan tentang prosedur tindakan keperawatan yang diberikan.
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenali dan mengekspresikan emosinya
c. Pasien mampu memodifikasi pola kognitiif yang negative
d. Pasien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan
perawatan pasien.
e. Pasien mampu termotivasi untuk aktif mencapai tujuan realistis.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan.
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta memperluas
kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini.
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
pasien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih.
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu. Perkenalkan, nama saya Chandra Dewi, dipanggil Chandra. Saya
perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti Bu.Saya
Mahasiswi dari Poltekkes Denpasar.Sebelumnya nama Ibu siapa? Lebih senang dipanggil
apa?.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
c) Kontrak
“Ibu, saya bertugas di sini untuk merawat ibu. saya harap selama saya merawat ibu saya
dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi ibuk. Ibu sekarang saya ingin berbincang-
bincang dengan Ibu untuk mengetahui keadaan Ibu saat ini, apakah ibu bersedia? Ibu ingin
kita bicara di mana? Bagaimana kalau diruangan ini saja. Hmm,,baiklah Bu. Berapa lama
ingin bincang-bincangnya Bu? Bagaimana kalau kita berbincang selama 15 menit?”

2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat sedih dan merenung, memangnya apa yang dirasakan Ibu
saat ini? O gitu bu.. jadi Ibu merasa tidak mampu. Pada saat apa biasanya Ibu merasa tidak
mampu dengan diri sendiri? Bagaimana dengan lingkungan sekitar Ibu, misalnya dari
keluarga Ibu, adakah hal-hal yang Ibu sukai dari mereka?Baiklah kalau begitu, sekarang
bisakah Ibu sebutkan kepada saya hal apa saja yang Ibu sukai dalam diri Ibu? Coba Ibu ingat-
ingat kembali kemampuan apa saja yang dapat Ibu lakukan?Sekarang bagaimana kalau saya
membantu Ibu untuk membuat daftar hal-hal positif dan kemampuan apa saja yang Ibu miliki.
Baiklah, tadi Ibu sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif dan kemampuan yang dimiliki.
Iya bagus sekali ibu. Disini, Ibu dapat melihat sendiri Ibu memiliki kelebihan seperti orang
lain, tapi tergantung Ibu juga, apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak.
Menurut Ibu kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?Nah, setelah
tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang Ibu miliki, menurut Ibu kemampuan yang
mana yang mampu untuk Ibu lakukan saat ini?. Saya merasa belum dapat melakukan aktivitas
apapun selain berbarin ditempat tidur. ” Baik bu tidak apa-apa nanti kita akan coba bantu
untuk mengetahui, mencoba dan melakukan aktivitas apa yang akan dan dapat ibu lakukan ”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti Ibu pasti dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif. Bagaimana kalau beso
kita mencoba menggali kegiatan yang dapat ibu lakukan ?”

c. Kontrak yang akan datang


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi ya bu jam 2 sore dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.Bagaimana bu ? saya pamit
dulu”.
SP2 Pasien: Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat Mengembangkan Harapan Positif dan
Latihan Mengontrol Perasaan Ketidakberdayaan

Hari/Tgl : Selasa,13 Februari 2018

Waktu : 14.00-20.00 WIB

Pertemuan : 2 ( TUK 2 )

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Pada pertemuan kedua, Ibu L menunjukkan rasa penerimaan terhadap kondisi penyakitnya. Ny.
L sudah berkonsentrasi dengan pembicaraan tentang prosedur tindakan keperawatan yang
diberikan.
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengembangkan harapan positif
c. Pasien mampu mengontrol perasaan ketidakberdayaan.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien mengevaluasi ketidakberdayaan.
b. Membantu pasien mengembangkan manfaat harapan positif
c. Membantu pasien mengontrol perasaan keridakberdayaan.
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu L. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul sekali. Saya perawat
Chandra,, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 14.00 sampai 20.00 nanti dan saya yang
akan merawat Ibu.”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?Apa sudah lebih baik dari kemarin? Bagus kalau
begitu”
c) Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Bu. Hari ini kita bertemu untuk mengevaluasi
kegiatan positif dan membicarakan kemampuan yang dapat Ibu lakukan. Saya rasa 15
menit seperti kemarin cukup ya, Bu.”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi Ibu terlihat lebih baik dari kemarin,
Selamat sore ibu perkenalkan saya Chandra Dewi dipanggil Chandra,Saya mahasiswi dari
Poltekkes Denpasar yang akan merawat ibu.Kemarin saya sudah sempat kemari dan
berbincang-bincang dengan anak laki-laki ibu terkait kondisi ibu dan hari ini saya akan
membantu ibu dalam melakukan kegiatan dan keluarga ibu dalam membantu ibu melakukan
aktivitas yang ibu lakukan.
Ibu nama ibu siapa ?
Ibu berapa punya anak ?
Ibu tinggal dengan siapa ?
Ibu punya cucu berapa ?
Nama saya Nyoman Lemik saya punya anak 4 dan cucu 4 saya tinggal dengan anak laki-laki
saya.
Ibu sebelum MRS sebelumnya bekerja dimana ? dan seelah sakit ibu dapat melakukan aktivitas
apa ?
Dulu sebelum saya sakit saya bekerja sebagai buruh dan pedagang di pasar, tetapi semenjak
saya sakit saya tidak melakukan aktivitas apapun selain tidur terbaring ditambah dengan
kondisi saya tidak bisa melihat..
Iya ibu yang terpenting saat ini ibu menjalani perawatan yang diberikan baik oleh keluarga
ibu dan dari rumah sakit.
Iya bu..
Bagaimana sekarang perasaan ibu dan keluhan yang ibu rasakan?
Perasaan saya baik tetapi saya ingin pulang dan bertemu dengan cucu-cucu saya , saya sering
susah tidur apabila maag saya sudah kambuh dan saya sudah tidak terlalu sering seperti
kemarin mengalami mual , hari ini Cuma tadi pagi saja merasa mual dan muntah.
Iya bu ,Ibu saya hari ini Cuma paginya saja merasa mual dan muntah sudah berkurang dan
tidak sperti hari kemarin.Bu saya sekarang mau mengganti pampers ibu saya .
Iya ibu bagaimana kalau saya bantu dan bagaimana kalau sekalian dengan sprai nya juga
diganti agar tidak basah ?Baik bu boleh sekali
Tunggu sebentar ya bu saya panggil teman saya dan ambilkan sprai baru untuk membantu ibu
bapak dalam mengganti pampers dan sprai
Iya Ibu
Ibu sekarang bisa duduk sebentar untuk mengganti sprai nya ?
Iya bu tapi tolong dibantu ya bu ..
Nah bu sekarang sudah semua diganti
dan secara tidak langsung tadi ibu sudah mampu melakukan aktivitas duduk dan miring kanan,
kiri
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah tadi kita berbincang-bincang dan melakukan aktivitas
secara tidak langsung ?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti Ibu dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah ibu lakukan
seperti Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya Bu?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan membicarakan
tentang kemampuan positif lain yang Ibu miliki.saya pamit dulu”.
STRATEGI PELAKSANAAN: KETIDAKBERDAYAAN (KELUARGA)

SP 1 Keluarga: Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara Merawat.

Hari/Tgl : Selasa,13 Februari 2018

Waktu : 14.00-20.00 WIB

Pertemuan : 3 ( TUK 3 )

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ny. L sering termenung dan mengatakan merasa sedih dengan sakitnya yang tak kunjung ada
perubahan dan merasa mual jika membayangkan obat – obat yang harus dikonsumsi setiap
harinya. Ny. L khawatir dan takut penyakitnya bertambah parah. Ny. L sulit berkonsentrasi
dengan pembicaraan tentang prosedur tindakan keperawatan yang diberikan.
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan.
c. Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan kondisi pasien: ketidakberdayaan, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejala, akibat.
b. Melatih keluarga merawat ketidakberdayaan pasien.
c. Melatih keluarga melakukan follow up.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak. Perkenalkan, nama saya Budiawan. Senang dipanggil Chandra. Saya
Saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti Pak.
Nama Bapak siapa? Lebih senang dipanggil apa?.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
c. Kontrak
“Pak, saya bertugas di sini untuk merawat ibu. L dari hari Senin sampai Sabtu saya harap
selama saya merawat Ibu.L saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi Ibu.L.
Pak sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan bapak untuk mengetahui keadaan
Ibu.L saat ini, apakah bapak bersedia? Bapak ingin kita bicara di mana? Bagaimana kalau
ditaman. Hmm,,baiklah pak. Berapa lama ingin bincang-bincangnya pak? Bagaimana
kalau kita berbincang selama 20 menit?”
2. Fase Kerja
“Nah, sebenarnya, apa yang bapak rasakan selama merawat Ibu? O jadi bapak merasa sedih
dan bingung tidak tahu harus bagaimana ya melihat Ibu yang jadi lebih termenung dan
pendiam. Jadi pak, kondisi Ibu yang muncul saat ini itu dikarenakan Ibu telah mengalami suatu
kecemasan, dalam hal ini kecemasan akibat penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan.
Dengan Ibu yang menunjukkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itu merupakan
tanda dan gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam hal ini kakak harus memberikan
dukungan kepada Ibu karena keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi Ibu.
Selain itu, bapak perlu juga memberikan pujian atas kegiatan atau peningkatan pada kondisi
Ibu atau ketika Ibu mampu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan kakak setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti bapak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas keberhasilan
Ibu ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
c) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya pak. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara langsung. saya
pamit dulu. ”
SP 2 Keluarga: Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan mengontrol
perasaan ketidakberdayaan dan follow up

Hari/Tgl : Rabu ,13 Februari 2018

Waktu : 14.00-20.00 WIB

Pertemuan : 4 ( TUK 4 )

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Pada pertemuan kedua, Ibu L menunjukkan rasa penerimaan terhadap kondisi penyakitnya. Ny.
L sudah berkonsentrasi dengan pembicaraan tentang prosedur tindakan keperawatan yang
diberikan.
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Tindakan
a. Keluarga mampu mengenal masalah ketidakberdayaan pada anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan.
c. Keluarga mampu memfollow up anggota keluarga yang mengalami ketidakberdayaan.
4. Tindakan Keperawatan
a. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam, menanyakan peran
keluarga merawat pasien & kondisi pasien.
b. Membuat kontrak ulang: latihan lanjutan cara merawat dan follow up.
c. Menyertakan keluarga saat melatih pasien latihan mengontrol perasaan tidak berdaya.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak. Masih ingat dengan saya pak? Ya, betul sekali. Saya perawat Chandra,
pak. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang akan
merawat Ibu.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
c. Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, Pak. Hari ini kita bertemu untuk mengevaluasi
kegiatan kemarin dan membicarakan kemampuan kakak dalam merawat ibu. Saya rasa 20
menit seperti kemarin cukup ya, Pak.”
2. Fase Kerja
“Bagaimana pak ,,,apakah kakak dapat memotivasi ibu dengan memberikan pujian atas
kegiatan yang telah ia lakukan ? Pujian seperti apa itu kak ? ohh bagus sekali itu pak,,baiklah..
bapak telah mampu memotivasi ibu L atas kegiatan yang dia lakukan sekarang pak bagaimana
perasaan ibu setelah melakukan hal tersebut ?..baiklah kak hari ini kita akan membahas
kegiatan positif lain yang telah ibu L tuliskan dalam daftar harian yaitu membersihkan lantai
dengan sapu.. Jika Ibu L telah melakukannya Bapak harus tetap memberikan motivasi kepada
Ibu L ya,,Wah iya bagus sekali ya.

3. Fase Terminasi
d) Evaluasi
“Bagaimana perasaan kakak setelah tadi kita berbincang-bincang?”
e) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti bapak dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan pujian atas keberhasilan
bapak ketika Ibu memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
f) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya pak. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang cara merawat dan mengatasi kondisi Ibu secara langsung. saya
pamit dulu.”

Anda mungkin juga menyukai