Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN ISOLASI SOSIAL

Tugas Individu disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti Mata Kuliah


Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing :
Gandes Widya Hendrawati, S.Kep, Ns, M.Kep

DISUSUN OLEH :
VIESTA TRIYANA C.D ( P17250193032 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PRODI D-III KEPERAWATAN PONOROGO
/TAHUN AJARAN 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN ISOLASI SOSIAL

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
 Merasa ingin sendirian
 Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
DO :
 Menarik diri
 Tidak berminat berinteraksi dengan orang lain
 Tidak ada kontak mata
 Lesu
 Afek datar
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Tujuan Khusus :
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Pasien mampu menyadari perilaku isolasi sosial
3) Pasien mampu melakukan interaksi secara bertahap saat melakukan
kegiatan rumah tangga dan kegiatan sosial
SP 1 Pasien :
1. Identifikasi penyebab menarik diri.
a. Siapa yang satu rumah dengan pasien?
b. Siapa yang dekat dengan pasien? Apa sebabnya
c. Siapa yang tidak dekat dengan pasien? Apa sebabnya
2. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
3. Latih berkenalan
4. Masukkan jadwal kegiatan pasien.
 Rencana Tindakan:
a. 1. Kaji perilaku pasien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
2. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
3. Diskusikan bersama klien tantang perilaku menarik diri, tanda dan gejala.
4. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
5. Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan dan manfaat bergaul dengan
orang lain
b. 1. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannnya tentang
berhubungan dengan orang lain
2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
3. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
4. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perassaan tentang
kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
5. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
6. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
c. 1. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
2. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain meliputi:
 Klien-perawat
 Klien-perawat-perawat lain
 Klien-perawat-perawat lain-klien lain
 Klien-kelompok kecil
 Klien-keluarga/kelompok/masyarakat
3. Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai dirumah nanti
4. Bantu klien mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain
5. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
6. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
7. Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
d. Membuat jadwal klien

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan SP 1


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Ibu. Nama Saya Viesta Triyana boleh
panggil Saya Viesta. Saya Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang, Saya
sedang praktik di sini dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB
siang. Kalau boleh Saya tahu nama ibu siapa”
“Oooo.. ibu Rina Handayani, Ibu senang dipanggil apa?”
“Baik jadi senang dipanggil ibu Rina ya”
b. Evaluasi / Validasi
“Ibu bagaimanakah perasaan ibu pagi ini? Apakah saya boleh duduk di
samping ibu? Apa yang menyebabkan ibu sampai di rawat disini? Apakah ibu
ingat? Apa ibu mau menceritakannya kepada saya?”
c. Kontrak
 Topik
“Bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang perasaan yang dialami
ibu Rina selama ini?”
 Tempat: “
“Ibu Rina mau ngobrol-ngobrol dengan saya dimana? Bagaimana jika
kita ngobrol disini saja ya Bu?”
 Waktu
“ Ibu Rina mau ngobrol dengan saya berapa lama ? bagaimana kalau
15 menit ?”

2. Fase Kerja

“Permisi ibu Rina... bagaimanakah perasaan ibu Rina pagi ini?”


“Ibu Rina kok kelihatannya suka berada didalam kamar sendiri, kira-kira kenapa
ibu Rina lebih suka menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”
“Apakah ibu memiliki masalah? Misal dengan keluarga anda mungkin ? sehingga
ibu enggan berinteraksi dengan orang lain. Apakah ibu mau menceritakannya
kepada saya?”
“Ibu Rina selama ini kan lebih suka menyendiri dan tidak mau berinteraksi
dengan orang lain. Apakah ibu mengetahui kerugian bila ibu tidak mau
berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain? Dan apakah ibu tahu apa saja
keuntungan bila ibu berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain? Misalnya
bisa punya banyak teman, tidak akan sendirian, bisa saling berdiskusi. Sedangkan
bila ibu tidak suka berinteraksi dengan orang lain akan sebaliknya seperti tidak
punya teman, merasa kesepian, dll.”
“Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain? Saya akan
ajarkan bagaimana caranya.”
“Begini ibu Rina, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama
kita, dan nama panggilan yang kita suka, alamat kita dan Hobi. Contohnya: Nama
saya Viesta Triyana, bisa dipanggil Viesta, alamat saya Madiun, hobinya menari.”
“Selanjutnya ibu menanyakan orang yang di ajak berkenalan seperti nama anda
siapa? Senang dipanggil apa? Alamatnya mana? Dan hobinya apa?”
“Ayo ibu dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. Coba berkenalan
dengan saya Bu..! tidak usah takut yaa bu.”
“Ibu Rina..sekarang untuk mengatasi kesepian ibu sekarang mari kita buat jadwal
sesuai keinginan ibu? Bagaimana apakah ibu setuju,? Oke mari kita buat.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu Rina sekarang, setelah ibu menceritakan
masalah ibu kepada saya, dan berbincang-bincang dengan saya? “
 Evaluasi Obyektif :
“Setelah kita ngobrol-ngobrol apakah ibu masih ingat apa saja yang
membuat ibu tidak mau berinteraksi dengan orang lain?”
b. Rencana tindak lanjut
“Ibu besok kita akan ngobrol-ngobrol lagi? nanti kita bahas hal yang
lainnya mengenai keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugiannya jika tidak mau berhubungan dengan orang lain,?”
c. Kontrak
 Topik :
” Ibu Rina besok kita akan ngobrol-ngobrol lagi mengenai keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugiannya jika tidak mau
berhubungan dengan orang lain.”
 Waktu :
“Besok kita ketemu lagi jam 09.00 WIB setelah selesai sarapan pagi,
bagaimana?”
 Tempat :
“Ibu Rina besok ingin ngobrol-ngobrol dengan sayadimana ? gimana
kalau di taman saja?”
“ Baiklah kalau begitu perbincangan kita hari, kita sudahi dulu ya?,
terima kasih dan sampai jumpa besok ya bu..!Wassalamu’alaikum....”
(SP 2) PASIEN
a) Evaluasi sp 1
b) Melatih berhubungan sosial secara bertahap (pasien dan keluarga)
c) Masukkan jadwal
 Rencana Tindakan :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) 1.Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
2. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain meliputi:
 Klien-perawat
 Klien-perawat-perawat lain
 Klien-perawat-perawat lain-klien lain
 Klien-kelompok kecil
 Klien-keluarga/kelompok/masyarakat
3. Beri reinforcementterhadap keberhasilan yang telah dicapai dirumah
nanti
4. Bantu klien mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain
5. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
6. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok
sosialisasi
7. Beri reinforcement atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
c) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu.

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


 Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum ibu, Selamat pagi!, Ibu perkenalkan nama saya
Viesta Triyana, Ibu bisa panggil saya Viesta. Saya mahasiswa dari
Poltekkes Kemenkes Malang. Saya praktik sedang di sini dari pukul
08.00 sampai dengan pukul 13.00. “ Kalau boleh tau ibu namanya
siapa?”
“Ooo ibu Rina Handayani.. Dan ibu senang dipanggil siapa??”
“ Baik jadi senang dipanggil ibu Rina ya…”
b. Evaluasi / Validasi
“Ibu bagaimanakah perasaan ibu pagi ini? Tadi malam ibu bisa tidur
nyenyak? Apa yang sedang ibu pikirkan sekarang?”
c. Kontrak
 Topik
“ Bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain bu?”
 Tempat
“ Ibu mau ngobrol-ngobrol dengan saya dimana? Bagaimana
kalau di sini saja?”
 Waktu
“ Ibu mau ngobrol dengan saya berapa lama? apakah 15 menit ?”

2. Fase Kerja
“Apakah ibu merasa lebih baik hari ini di bandingkan dengan kemarin?
Kan kemarin ibu sudah saya ajari berkenalan, bagaimana apakah ibu
sudah berkenalan dengan orang lain?”
“ Lho kenapa belum bu? Yasudah sekarang saya akan mengajarkan lagi
bagaimana cara berkenalan, bersedia bu?”
“ Pertama ibu beri salam dulu kepada orang yang mau ibu ajak kenalan,
lalu ibu tanyakan namanya siapa, lalu ibu perkenalkan nama ibu sendiri.
Kalau sudah kenal ibu ajak ngobrol temannya tersebut seperti
menanyakan hobi, jegiatan sehari-hari seperti itu bu.., Bagaimana ibu
apakah sudah mengerti?”
“Apabila ibu sudah mengerti, mari sekarang kita melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang sudah kita buat kemaren, setuju? Bagus bu.”
“ Baik ibu Rina, apakah ibu mengetahui kira-kira apa keuntungan jika
kita berinteraksi dengan orang lain? Baik bu kalau belum tahu saya
jelaskan sedikit ya.. Jadi keuntungan jika kita berinteraksi dengan orang
lain yaitu kita bisa menambah teman, ibu Rina tidak merasa kesepian
lagi, dan bisa saling diskusi bertukar cerita.
“Baik selanjutnya apakah ibu Rina mengetahui kerugiannya jika tidak
berinteraksi dengan orang lain? Ooo, kalau belum tahu saya jelaskan
sedikit lagi ya bu.. Jadi kerugiannya jika kita tidak mau berinteraksi
dengan orang lain itu seperti merasa kesepian, dan bingung jika ingin
bercerita dengan siapa.”
“Sampai sini apakah ibu Rina sudah paham? Baiklah Alhamdulillah
kalau sudah..”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu Rina sekarang, setelah ibu mengetahui
keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain?”
 Evaluasi Obyektif :
“Baik, sekarang coba ibu Rina sebutkan lagi apa keuntungan bila
ibu mau berinteraksi dengan orang lain dan apa kerugiannya bila
tidak melakukannya.”
b. Rencana tindak lanjut
“Ibu Rina, apakah besok kita bisa ngobrol-ngobrol lagi? nanti kita
bahas yang lainnya mengenai latihan berhubungan sosial secara
bertahap ya Bu,?”
c. Kontrak
 Topik :
”Baik ibu Rina besok kita akan ngobrol-ngobrol lagi mengenai
mengenai latihan berhubungan sosial secara bertahap ya Bu,?”
 Waktu :
“Besok kita ketemu lagi jam 09.00 WIB setelah selesai sarapan
pagi, seperti hari ini, bagaimana?”
 Tempat :
“Baik. Ibu Rina besok ingin ngobrol-ngobrol dengan saya
dimana ? apakah tetap disini atau bagaimana kalau di teras depan
kamar ibu saja ?”
“Baiklah kalau begitu perbincangan kita hari, kita sudahi dulu ya?,
terima kasih dan sampai jumpa dengan teman saya besok ya bu..!
wassalamu’alaikum...”
(SP 3) PASIEN
a) Evaluasi SP 1,2
b) Latihan ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara
c) Masukkan jadwal kegiatan pasien.
 Rencana tindakan
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) 1. Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan dan manfaat bergaul dengan
orang lain
 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannnya
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain
 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perassaan tentang
kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
 Diskusikan bersama klien mengenai latihan berinteraksi secara bertahap
c) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi !! Ibu masih ingat dengan saya
kan? nama saya Viesta Triyana, ibu bisa panggil saya Viesta. saya
mahasiswi dari Poltekkes Kemenkes Malang. Saya praktik disini dari
pukul 07.00 sampai nanti siang pukul 13.00,”
“ Ini dengan ibu Rina Handayani kan? Ibu senang dipanggil dengan
panggilan apa bu? Baik, ibu Rina yaa…”
b. Validasi data
“Baik, bagaimana perasaan ibu Rina pagi ini? Tadi malam bisa tidur
nyenyak ya bu?”
“Baik ibu Rina apakah ibu masih ingat dengan keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang lain, serta cara berkenalan
dengan orang lain?”

c. Kontrak
 Topik
Ibu Rina nanti saya akan mengajarkan ibu bagaimana cara
berhubungan dengan orang lain, misalnya berkenalan dengan
perawat lain?”
 Tempat
“ Ibu Rina mau dimana bu bercakap-cakap dengan saya ? Baik, di
teras depan kamar ibu saja ya ?
Waktu
“ Mau berapa lama bu ?? Ooo, 10 menit yaa?”

2. Fase kerja
“Kemarin kan saya sudah mengajarkan kepada ibu Rina cara
berkenalan dengan orang lain. Apakah ibu sekarang masih ingat
caranya berkenalan? Sekarang coba ibu Rina ulangi lagi sambil
bersalaman.”
“Bagus sekali, ternyata ibu masih ingat !.Setelah ibu saling berkenalan
dengan orang lain tersebut, ibu bisa melanjutkan pembicaraan tentang
hal-hal lain misalnya tentang hobi, pekerjaan, keluarga orang lain
tersebut.”
“Ayoo, sekarang kita coba, Ibu Rina berkenalan dengan perawat yang
ada di teras ini seperti yang sudah saya ajarkan kemarin.
(bersama-sama mendekati perawat D)”
“Selamat pagi perawat D, ada yang ingin berkenalan dengan anda, ini
pasien saya yang ingin berkenalan.” Silahkan ibu......!!!!”
( pasien memperkenalkan diri)
“Baik ibu Rina, apakah ada lagi yang ingin dibicarakan? Kalau tidak
ada kita bisa sudahi perkenalan ini ya bu.?Sekarang kita kembali ke
ruangan ya?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif
“Ibu Rina.... Bagaimana perasaan ibu setelah berkenalan dengan
perawat tadi ?”
 Evaluasi Objektif
“ Tadi ibu Rina saat berkenalan sudah lumayan bagus, terus
belajar lagi ya bu..? Jangan lupa selain menanyakan nama, coba
ibu tanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lebih lancar,
misalnya menanyakan hobi, pekerjaan, dan keluarga, dll “
b. Rencana Tindak lanjut klien
“ Baik bu Rina besok kita bisa bercakap-cakap lagi ya? Nanti kita
bahas yang lainnya mengenai bagaimana perasaan ibu setelah
berkenalan dan berhubungan dengan orang lain.”

c. Kontrak
 Topik
“ Baik ibu bagaimana kalau besok kita membahas mengenai
bagaimana perasaan ibu Rina setelah berkenalan dan
berhubungan dengan orang lain”
 Waktu
“ Besok kita ketemu lagi jam 10.00 WIB ya bu...”
 Tempat
“ Ibu Rina besok ingin bercakap-cakap dengan saya dimana ?
Baik, tetap di teras ya bu..”
“Baiklah ibu Rina kalau begitu kita sudahi perbincangan kita
hari ini, Terima kasih sampai jumpa dengan teman saya besok
ya bu !! wassalamu’alaikum....!!”
(SP 4) PASIEN
a) Evaluasi SP 1,2,3
b) Latih ADL (Kegiatan sehari-hari) cara bicara
c) Masukkan jadwal kegiatan pasien
 Rencana Tindakan :
a) Evaluasi kegiatan yang lalu
b) 1. Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan dan manfaat bergaul
dengan orang lain
2. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannnya
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
3. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain
4. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
5. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perassaan
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
6. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain
7. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengsn orang lain
c.) Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi !! Ibu perkenalkan nama saya Viesta Triyana, dan
saya biasa dipanggil Viesta. saya mahasiswi dari Poltekkes
Kemenkes Malang. Saya disini sedang praktik dari pukul 08.00
sampai pukul 14.00 nanti.”
“ Dengan ibu Rina Hndayani yaa? Kalau boleh tau ibu suka
dipanggil siapa? Baik ibu Rina yaa..”
b. Validasi data
Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu merasa senang dapat
berkenalan dengan perawat lain kemarin?”

c. Kontrak
 Topik
“ Baik ibu Rina, bisakah ibu mau menceritakan perasaan ibu
setelah berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain?”
 Tempat
“ Ibu Rina mau dimana berbincang-bincang dengan saya ?
bagaimana kalau di teras? Baik di teras yaa bu..”
 Waktu
“ Ibu Rina mau berapa lama ngobrolnya bu ?? bagaimana kalau
15 menit ? Baik 15 menit saja ya bu..”

3. Fase kerja
“ Baik ibu Rina. apakah ibu kemarin sudah mulai berinteraksi dengan
orang lain, misalnya dengan perawat-perawat disini??”
( jika jawaban pasien YA.. )
“ Coba ibu Rina ceritakan kepada saya bagaimana perasaan ibu setelah
berkenalan dan mengobrol dengan perawat lain tersebut ?
“ Apakah ibu merasa takut atau malah senang??”
“ Bagus sekali ibu, ibu sudah bisa berinteraksi dengan baik dengan
perawat-perawat disini atau pasien lain yang ada di rumah sakit ini,
dengan begitu ibu akan lebih banyak teman lagi..ibu tidak usah takut
atau malu lagi.”
“ Nanti kalau ibu Rina sudah pulang, terus dilatih dan dibiasakan yaa bu
untuk selalu berkenalan, berinteraksi dengan orang lain..”
4. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif
“ Baik ibu Rina, bagaimana perasaan ibu sekarang, setelah ibu
dapat berhubungan dengan orang lain ?“
 Evaluasi Obyektif
“ Bagus sekarang ibu Rina sudah mulai mampu melakukan
hubungan sosial dengan baik”
b. Rencana tindak lanjut
“ Nah, ibu sudah mulai bisa berhubungan dengan orang lain, ibu
nanti bisa melakukan sendiri kegiatan seperti perkenalan yang
sudah kita pelajari bersama seperti kemarin ibu lakukan dengan
perawat sini. Kita masukkan jadwal kegiatan harian ya bu,, untuk
pertemuan hari ini?”
c. Kontrak
 Topik
“ Baik ibu Rina, untuk pertemuan selanjutnya saya akan
menjelaskan pada keluarga ibu bagaimana cara merawat ibu
secara langsung.”
 Tempat
“ Tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau di tempat
biasanya?
 Waktu
“Bagaimana kalau besok jam 09.00 bertemu lagi dengan saya?
Baik sampai jumpa besok lagi jam 09.00 di tempat biasanya ibu
Rina..,“
“Baiklah ibu Rina kalau begitu kita sudahi perbincangan kita
hari ini, Terima kasih sampai jumpa dengan teman saya besok
ya bu !! wassalamu’alaikum....!!”
SP 1 Keluarga:
a) Bina Hubungan saling Percaya
b) Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
c) Penjelasan isolasi sosial.
d) Cara merawat dan melatih pasien Isolasi sosial
e) RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat pasien.
 Rencana Tindak Lanjut:
a) BHSP dengan keluarga
 Salam, perkenalkan diri.
 Sampaikan tujuan
 Membuat kontrak
 Eksplorasi perasaan keluarga
b) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
 Perilaku menarik diri
 Penyebab perilaku menarik diri
 Cara keluarga menghadapi klienyang sedang menarik diri
c) Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
berkonikasi dengan orang lain
d) Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantian
mengunjungi klien minimal 1x seminggu
e) Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi mbak. Apa benar ini dengan
anaknya ibu R..? Perkenalkan nama Viesta Triyana, atau bisa
dipanggil Viesta. Saya mahasiswi dari Poltekkes Kemenkes Malang,
yang sedang praktik di rumah sakit ini. Dan saya yang merawat ibu
R.”
“Mbak namanya siapa? Lalu mbak biasa dipanggil siapa?”
“ Baik dengan mbak Rani yaa…”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimanakah perasaan mbak Rani hari ini? Bagaimana kondisi
ibu R hari ini ya mbak kalau boleh tau?”
c. Kontrak
 Topik : “ Baik mbak Rani, bagaimana kalau kita ngobrol-
ngobrol tentang masalah ibu R yang sedang mengalami isolasi
sosial, serta cara merawat ibu mbak Rani?”
 Tempat: “ Baik mbak Rani mau ngobrol-ngobrol dengan saya
dimana? Baik disini saja yaa sambil duduk-duduk?”
 Waktu : “ Mbak Rani mau ngobrol dengan saya berapa lama ?
bagaimana kalau 20 menit ? Baik mbak 20 menit yaa..”
2. Fase Kerja
“Baik mbak, apakah mbak Rani tahu masalah yang sedang dialami oleh
ibu mbak?Lalu apa saja masalah yang mbak Rani hadapi dalam
merawat ibu R?”
“ Baik kalau kurang mengetahui, saya jelaskan sedikit ya mbak
mengenai masalah yang dialami ibu..Masalah yang dihadapi oleh ibu R
disebut Isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang dialami
oleh pasien-pasien gangguan jiwa..”
“Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,
mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk”
“Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang
mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering
ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orang terdekat.”
“Menurut yang diceritakan oleh ibu R, ia lebih suka menyendiri dan
tidak mau bergaul/berinteraksi dengan orang lain karena ia merasa
kecewa karena pernah ditipu oleh temannya sehingga beliau malas dan
tidak mau berinteraksi dengan orang lain.,.”
“Untuk itu disini keluarga sangat berperan penting dalam mengatasi
masalah yang dialami ibu mbak Rani. Keluarga harus bersabar dalam
menghadapapi serta merawat ibu R.”
“Untuk mengatasi masalahnya pertama, keluarga harus membina
hubungan saling percaya dengan ibu R, caranya bersikap peduli dan
jangan ingkar janji. Kedua mengajak ibu R untuk berinteraksi dengan
cara berjalan-jalan, selanjutnya keluarga perlu memberikan semangat
dan dorongan kepada ibu R untuk bisa melakukan kegiatan bersama-
sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela
kondisi pasien.”
“Apakah mbak Rani bisa mengerti dan melakukan hal yang sudah saya
ajarkan tadi?
“Ayo coba dijelaskan kesimpulannya yang saya ajarkan tadi,
sekarang..”
“Baik mbak, bagaimana kalau kita menyusun jadwal untuk pertemuan
selanjutnya?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan mbak Rani setelah kita ngobrol-ngobrol?
Apakah sudah mengerti dengan apa yang sudah saya jelaskan
tadi?“
 Evaluasi Obyektif :
“ Apakah mbak Rani bisa melakukan hal yang sudah saya
ajarkan tadi?”
b. Rencana tindak lanjut
“ Baik mbak Rani bisa melakukan kegiatan yang kita pelajari hari
ini pada ibu R, mbak juga bisa mengajari anggota keluarga yang
lain untuk menerapkan hal ini saat dirumah agar lebih mudah
menyelesaikan masalah yang dialami ibu R saat ini”
c. Kontrak
 Topik :
” Baik mbak Rani selanjutnya kita akan bertemu untuk
latihan/menerapkan apa yang sudah mbak pelajari kepada ibu R
langsung. Bagaimana mbak Rani maunya kapan?Bagaimana kalau
besok?”
 Waktu :
“ Baik besok kita ketemu lagi jam 10.00 WIB, bagaimana?
 Tempat :
“ Mbak Rani besok ingin bertemu dimana ? Bagimana kalau di
taman saja? Besok saya yang akan menemani mbak Rani untuk
latihan langsung apa yang sudah kita pelajari pada ibu R.”
“ Baiklah kalau begitu perbincangan kita hari, kita sudahi dulu ya
mbak?,Terima kasih dan sampai jumpa dengan saya besok ya..
Wassalamu’alaikum....!!!
SP 2 Keluarga:
a. Evaluasi SP 1
b. Latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal kelarga untuk merawat pasien.
 Rencana Tindak Lanjut:
a. Evaluasi SP 1
b. Latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal kelarga untuk merawat pasien.

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi mbak Rani. Bagaimana apakah
mbak masih ingat dengan saya kan?” Saya Viesta yang merawat ibu
mbak”

b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimanakah perasaan mbak Rani hari ini?Bagaimana mbak
dengan perkembangan anak ibu R saat ini?”
“Apakah dia sekarang sudah terlihat sudah baik atau masih sering
menyendiri?”
c. Kontrak
 Topik : “ Baik mbak Rani bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol
tentang masalah perkembangan dari ibu mbak, serta cara
merawat S?”
 Tempat : “ Mbak Rani mau ngobrol-ngobrol dengan saya
dimana? Bagaimana disini saja sambil duduk-duduk? Baik
disini saja ya mbak..”
 Waktu : “ Mbak Rani mau ngobrol dengan saya berapa lama ?
bagaimana kalau 20 menit ? Baik kalau begitu 20 menit dari
sekarang ya mbak..”
2. Fase Kerja
“Baik mbak, apakah mbak Rani ingat dengan yang kita bahas kemarin?
Lalu apa sajakah masalah yang mbak Rani hadapi dalam merawat ibu
R? Coba disebutkan apa saja yang sudah dilakukan?”. “contohnya
seperti apa tolong dipraktekkan?”
“Ooh iya bagus mbak, mbak Rani sudah mempraktekkan yang sudah
saya ajarkan kemarin dengan baik dan apakah ada kesulitan dalam
berinteraksi dengan ibu R?”.
“Kalau begitu mbak Rani usahakan terus untuk mengajak ibu R
berinteraksi baik dengan keluarga atau dengan pasien-pasien lain yang
ada disini”. “Bagus nanti mbak Rani tambahkan jadwal kegiatan ibu R ,
tapi mbak Rani yang mengajarkannya.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan mbak Rani setelah kita ngobrol-ngobrol
tadi? Apakah sudah mengerti dengan apa yang sudah saya
jelaskan tadi?“
 Evaluasi Obyektif :
“ Apakah mbak Rani bisa untuk melakukan hal yang sudah saya
ajarkan kemarin?”
b. Rencana tindak lanjut
“ Baik mbak Rani bisa melakukan kegiatan yang kita bahas hari
ini pada ibu R, mbak juga bisa mengajari anggota keluarga yang
lain untuk menerapkan hal ini saat dirumah agar lebih mudah
menyelesaikan masalah ibu R saat ini”
c. Kontrak
 Topik :
” Sekian mbak Rani selanjutnya kita akan bertemu untuk
mengulas lagi apa yang sudah mbak pelajari kepada ibu R
langsung. Mbak Rani maunya kapan?Bagaimana kalau besok?”
 Waktu :
“ Baik besok kita ketemu lagi jam 08.00 WIB ya mbak,
bagaimana?
 Tempat :
“ Mbak Rani besok ingin bertemu dimana ? Bagaimana kalau di
taman saja? Besok saya yang akan menemani mbak untuk latihan
langsung apa yang sudah kita pelajari pada ibu R.”
“ Baiklah kalau begitu perbincangan kita hari, kita sudahi dulu ya
mbak? Terima kasih dan sampai jumpa dengan saya besok ya
mbak Rani.. Wassalamu’alaikum....!!!”
SP 3 Keluarga:
a. Evaluasi SP 1 dan 2
b. Latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal kelarga untuk merawat pasien.
 Rencana Tindak Lanjut:
a. Evaluasi SP 1 dan 2
b. Latih (langsung ke pasien)
c. RTL keluarga/jadwal kelarga untuk merawat pasien.

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi mbak. Apa benar dengan anggota
keluarga dari ibu R..? Perkenalkan nama saya Viesta Triyana, atau
bisa dipanggil Viesta. Saya mahasiswi dari Poltekkes Kemenkes
Malang, yang sedang praktik di rumah sakit ini. Dan saya yang
merawat ibu R.”
“ Permisi dengan mbak siapa namanya? Lalu biasa dipanggil siapa?”
“ Ooo dengan mbak Rani yaa…”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimanakah perasaan mbak Rani hari ini?Bagaimana kondisi ibu
R hari ini mbak?”
c. Kontrak
 Topik : “ Baik mbak Rani bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol
tentang masalah ibu R, serta cara merawat ibu mbak?”
 Tempat : “ Mbak Rani mau ngobrol-ngobrol dengan saya
dimana? Bagaimana disini saja sambil duduk-duduk? Baik disini
yaa mbak..”
 Waktu : “ Lalu mbak Rani mau ngobrol dengan saya berapa
lama ? Bagaimana kalau 20 menit ? Baik minta waktunya
sebentar saja ya mbak”
2. Fase Kerja
“Mbak Rani saya boleh tanya, bagaimana dengan perkembangan
keadaan ibu R hari ini?”. “Apakah sudah menunjukkan perkembangan
yang lebih baik dari kemarin-kemarin atau masih sama saja seperti
biasanya?”
“ Lalu bagaimana dengan ibu R tolong dipraktekkan sedikit saja juga”.
Mbak Rani bagaimana dengan yang saya praktekkan kemarin, tolong di
praktekkan lagi yaa…”
“Oh iya tidak apa-apa mbak, yang terpenting mbak Rani yang sabar dan
melakukan yang sudah saya ajarkan dan teman saya kemarin, sehingga
ibu R terbiasa berinteraksi dengan keluarga dan orang lain jadi ibu R
tidak akan sering menyendiri lagi”. “tolong mbak Rani tambahkan
kegiatan yang tadi bpk/ibu praktekkan ke dalam jadwal.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan mbak Rani setelah kita ngobrol-ngobrol?
Apakah sudah mengerti dengan apa yang sudah saya jelaskan
tadi?“ Baiklah kalau begitu mbak..”

 Evaluasi Obyektif :
“ Apakah mbak Rani bisa melakukan hal yang sudah saya
ajarkan tadi?” Bagus tepat mbak jadi seperti itu ya mbak..”
b. Rencana tindak lanjut
“ Mbak Rani bisa melakukan kegiatan yang kita pelajari hari ini
pada ibu R. Mbak juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain
untuk menerapkan hal ini saat dirumah agar lebih mudah
menyelesaikan masalah ibu R ini”
c. Kontrak
 Topik :
” Mbak Rani selanjutnya kita akan bertemu untuk
latihan/menerapkan apa yang sudah mbak pelajari kepada ibu R
langsung. Mbak Rani maunya kapan? Bagaimana kalau besok?
Baik besok kita bertemu lagi ya mbak…”
 Waktu :
“ Besok kita ketemu lagi jam 10.00 WIB, bagaimana? Baik
mbak..”
 Tempat :
“ Mbak Rani besok ingin bertemu dimana ? Bagimana kalau di
taman saja? Baik kala begitu besok saya yang akan menemani
mbak Rani untuk latihan langsung apa yang sudah kita pelajari
pada ibu R.”
“ Baiklah kalau begitu perbincangan kita hari, kita sudahi dulu ya
mbak? Terima kasih dan sampai jumpa dengan saya besok ya
mbak Rani..!wassalamu’alaikum....!!!
SP 4 Keluarga:
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga :
 Follow up
 Rujukan
 Rencana Tindak Lanjut:
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien
c. Rencana tindak lanjut keluarga :
 Follow up
 Rujukan

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Assalamu’alaikum, Selamat pagi mbak. Apa benar mbak ini anak
dari ibu R..? Perkenalkan nama saya Viesta Triyana, atau bisa
dipanggil Viesta. Saya mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes Malang,
yang sedang praktik di rumah sakit ini. Dan saya yang merawat ibu
mbak..”
“ Kalau boleh tau mbak namanya siapa? Lalu biasa dipanggil siapa?”
“ Baik dengan mbak Rani ya..”

b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimanakah perasaan mbak Rani hari ini? Lalu bagaimana
kondisi ibu R hari ini?”
c. Kontrak
 Topik : “ Baik mbak Rani bagaimana kalau kita ngobrol-
ngobrol tentang masalah anak bapak/ibu, isolasi sosial, serta cara
merawatS?”
 Tempat: “ Mbak Rani mau ngobrol-ngobrol dengan saya
dimana? Bagaimana disini saja sambil duduk-duduk? Baik disini
saja yaa..”
 Waktu : “ Baik mbak Rani, mau ngobrol dengan saya berapa
lama ? bagaimana kalau 20 menit ? Oke kalau begitu 20 menit
yaa”
2. Fase Kerja
“ Bagaimana dengan keadaan ibu R hari ini mbak, apa sudah ada
perkembangan lebih baik lagi?”. “ Bagus kalau begitu mbak, lanjutkan
terus dalam berinteraksi dengan orang lain agar dia semakin terbiasa
dan tidak menyendiri lagi…”
“ Kalau bisa ibu R ini di ajak berinteraksi diluar dengan orang lain juga
agar dia bisa bersosialisasi dengan baik.” Dan tolong jadwal yang sudah
disusun selama ini tolong dipraktekkan dirumah ya mbak”.” Dan juga
kalau obatnya ibu R sudah habis, mbak Rani bisa menebus kembali di
poli”. Kalau terjadi kekambuhan pada ibu R segera rujuk ke RS ini
kembali ya mbak..."
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan mbak Rani setelah kita ngobrol
ngobrol? Sekarang apakah sudah mengerti dengan apa yang
sudah saya jelaskan tadi?“
 Evaluasi Obyektif :
“ Apakah mbak Rani bisa melakukan hal yang sudah saya
ajarkan selama ini?”
b. Rencana tindak lanjut
“ Baik kalau begitu, selanjutnya mbak Rani bisa melakukan
kegiatan yang kita pelajari selama ini pada ibu R. Mbak Rani
juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain untuk
menerapkan hal ini saat dirumah agar lebih mudah
menyelesaikan masalah ibu R ini”
“ Baiklah saya kira cukup sekian dulu pertemuan kita hari
ini,terima kasih atas kerja sama mbak Rani selama ini.. Saya
permisi dahulu ya mbak,,,”

Anda mungkin juga menyukai