Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DI WILAYAH SURANTIH


KAB PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT
TAHUN 2020

Disusun Oleh :

Nama : Pertiwi Govenly

Nim : 1914901090

Pembimbing Akademik

( Ns. Diana Arianti M.Kep )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes ALIFAH PADANG

2019/2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Pertemuan ke-1
Jumat, 10 Juli 2020
A.   Proses Keperawatan
1.    Kondisi Klien
Data Subjektif :
a.   Klien mengatakan tidak mau berinteraksi social dengan masyarakat sekitar
b. Klien mengatakan sering menyendiri
c.   Klien mengatakan sulit tidur
d.   Klien mengatakan tidak nafsu makan.

Data Objektif
a.  Klien tampak sering melamun dan menyendiri
2.    Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
3.    Tujuan Tindakan Keperawatan
a.    Tujuan Umum : mengatasi isolasi social klien.
b.    Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan
orang lain.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
5. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang
lain.
6. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
4. Tindakan Keperawatan
a.  Membina hubungan saling percaya.
b.  Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c.  Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d.  Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e.  Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f.   Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian.

B.     Strategi Komunikasi


1.    Fase Orientasi
a.    Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi Bu! Masih ingat dengan saya bu?..
b.    Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak? Apakah ibu masuh malu
untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan apakah ibu masih berfikir kalau
masyarakat menjauhi ibu dan keluarga?”
c.    Kontrak :
     Topik
“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan masyarakat sekitar rumah
ibu? Juga tentang apa yang menyebabkan ibu tidak mau ngobrol dengan masyarakat
sekitar ?”
      Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau
15 menit saja”
      Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika diruangan
ini saja kita berbincang-bincang”
   

  
2.    Fase Kerja

a. Siapa saja yang tinggal satu rumah dengan ibu ? siapa yang paling dekat dengan ibu
? siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu ? Apa yang membuat ibu jarang
bercakap-cakap denganya ?

b. Apa yang menyebabkan ibu tidak mau bergabung atau ngobrol dengan masyarakat
sekitar?
c. Kalau ibu tidak mau bergaul dengan masyarakat sekitar, tanda-tandanya apa saja ?
mungkin ibu selalu menyendiri ya... terus apalagi bu... (sebutkan)
d. Ibu tahu keuntungan kalau kita mempunyai banyak teman ? coba sebutkan apa
saja ? keuntungan dari mempunyai banyak teman itu bu adalah... (sebutkan)
e. Nah kalau kerugian dari tidak mempunyai banyak teman ibu tahu tidak ? coba
sebutkan apa saja ? Ya ibu kerugian dari tidak mempunyai banyak teman adalah...
(sebutkan). Jadi banyak juga ruginya ya kalau kita tidak punya banyak teman. Kalau
begitu inginkan ibu berkenalan dan bergaul dengan orang lain ?
f. Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain.
g. Begini lo ibu , untuk berkenalan dengan orang lain caranya adalah : pertama kita
mengucapkan salam sambil berjabat tangan, terus bilang “ perkenalkan nama
lengkap, terus bilang “ perkenalkan nama lengkap, terus nama panggilan yang
disukai, asal kita dan hobby kita. Contohnya seperti ini “ assalamualaikum,
perkenalkan nama pertiwi, saya lebih senang dipanggil tiwi, asal saya dari pessel
dan hobby nya membaca.
h. Selanjutnya ibu menanyakan nama lengkap orang yang diajak kenalan, nama
panggilan yang disukai, menanyakan juga asal dan hobbynya. Contohnya seperti ini
nama ibu siapa? Senang dipanggil apa ? asalnya dari mana dan hobbynya apa ?
i. Ayo ibu dicoba ! misalnya saya belum kenal dengan ibu . Coba berkenalan dengan
saya ! ya bagus sekali ! coba sekali lagi bu . Bagus sekali !
Setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut, ibu bisa melanjutkan percakapan
tentang hal-hal yang menyenangkan misalkan tentang cuaca, hobi, keluarga,
pekerjaan dan sebagainya
3.    Fase Terminasi
a.       Evaluasi
           Subyektif

Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang penyebab ibu tidak mau
bergaul dengan orang lain dan berlatih cara berkenalan ?
          Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
b.      Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa malu dan
menyendiri, ibu bisa langsung praktikkan cara ini”
c.       Kontrak yang akan datang
        Topik
“Baik bu sekarang bincang-bincangnya sudah selesai
         Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam yang sama seperti
hari ini. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok?
Bagaimana kalau 20 menit saja”
        Tempat
“Dimana ibu akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana kalau besok kita
melakukannya disini saja”

Anda mungkin juga menyukai