Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ROLEPLAY KEPERAWATAN JIWA

“ISOLASI SOSIAL”

Dosen Pengampu : Ns., Fifi Alviana., S.Kep., MSN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II

Disusun oleh :

1. Ida Nurul Faoziah (2020270002)


2. Dina Febriyana (2020270008)
3. Firmansyah Aji Hermawan (2020270020)

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

WONOSOBO

2022/2023
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN

CORE PROBLEM: ISOLASI SOSIAL

Strategi pelaksanaan (SP) 1 pasien: membina hubungan saling percaya, saling mengenal
penyebab Isolasi Sosial, mengenal keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri,
mengenalkan pasien cara berkenalan.

Pertemuan :1

Hari dan tanggal : 5 Januari 2023

Nama Klien : Dina

Ruangan : Ruang Arjuna

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjektif:
a) Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
b) Klien mengatakan oranng-orang jahat dengan dirinya
c) Klien merasa orang lain tidak selevel

Data objektif:

a) Klien tampak menyendiri


b) Klien terlihat mengurung diri
c) Klien tidak mau bercakap dengan orang lain

2. Diagnosa keperawatan
3. Tuuan
Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Tujuan Khusus
a) Klien membina hubungan saling percaya
b) Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi social
c) Klien mampu meyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik
diri dengan orang lain
d) Klien dapat melaksanakan hubungan social dengan bertahap
e) Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain
f) Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan social
g) Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik

4. Tindakan keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya
b) Mengidentifikasi penyebab isolasi social pasien
c) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
d) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f) Menganjurkan pasien memasukan kegiatan Latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan lain

B. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a) Salam terapeutik
Selamat pagi pak, perekenalkan nama saya A, saya mahasiswa praktik dari
Universitas Sains Al-Qur’an Wonosono yang akan dinas di ruangan Melati ini
selama 2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07.00-14.00 siang. Saya akan
merawat bapak selama dirumah sakit ini. Nama bapak siapa? Bapak senang
dipanggil siapa
b) Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini
c) Konrak
- Topik
Baiklah bapak, bagaimana kalua kita berbincang-bincang tentang perasaan
bapak, apa yang bapak rasakan saat ini atau penyebab bapak menarik diri?
Apakah bapak bersedia? Tujuannya agar bapak dengan saya dapat saling
mengenal sekaligus dapat mengetahui penyebab menarik diri, dan dapat
mengetahui keuntuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian jika
tidak berinteraksi dengan orang lain.
- Waktu
Berapa lama bapak mau berbincang? Bagaimana kalua 20 menit
- Tempat:
Bapak mau berbicang bncang dimana? Bagaimana kalau ditaman?
2. Fase kerja
Dengan siapa bapak tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan bapak? Apa
yang menyebabkan bapak dengan orang tersebut? Siapa anggota keluarga dan teman
yang tidak dekat dengan bapak? Apa yang membuat bapak tidak dekat dengan orang
tersebut? Apa saja kegiatan yang biasa bapak lakukan saat Bersama keluarga?
Bagaimana dengan teman-teman yang lain? Apakah ada pengalaman lain yang tidak
menyenangkan Ketika bergaul dengan orang lain ? apakah yang menghambat bapak
dalam berteman atau bercakap dengan orang lain?
Menurut ibu apa manfaat kita mempunyai banyak teman? Wah, benar kita
mempunyai teman untuk bercakap-cakap. Ada lagi, pak? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa). Nah jika kerugian kita tidak mempunyai teman apa pak? Ya
apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak
punya te,an ya. Kalua begitu apakah bapak ingin berteman dengan oranng lain? Nah
untuk memulainya sekarang bapak Latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu.
Begini, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama
panggilan yang kita sukai. Contohnya: “nama saya Ida Nurul Faoziah saya senang
jika dipanggil Ida. Selanjutnya bapak menanyakan nama orang yang diajak
berkenalan. Contohnya, nama baapak siapa? Senang dipanggil apa? Ayo coba
praktikan.
Apresiasi dan dampingi pasien bercakap-cakap.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengenal penyebab menarik diri? Nah
sekarang coba ulangi dan peragakan Kembali cara berkenalan dengan orang lain
b. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, dalam satu hari mau beraoa kali bapak Latihan bercakap-cakap?
Bagaimana jika dua kali? Jam berapa bapak ingin melakukan Latihan?
c. Kontrak yang akan datang
Bapak maunya dimana kita berbincang? Bagaimana kalua diruang taman?
Baiklah pak besok saya akan kesini jam 11.00 sampai jumpa besok pak, saya
permisi assalamualaikum Wr.Wb.

Strategi pelaksanaan (SP ) 2 pasien: mrngajarkan pasien berinteraksi secara bertahao


(berkenalan dengan orang pertama : seorang perawat

Pertemuan :2

Hari/tanggal : 6 Januari 2023

Nana Klien : Dina Febriyana

Ruangan : Arjuna

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Data Objektif
a) Klien mengatakan malas berinteraksi

Data subjektif

a) Klien menyendiri di kamar


b) Klien tidak mau melakukan aktifitas diluar kamar
c) Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
a) Klien dapat mempraktekan cara berkenalan dengan orang lain
b) Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-binccang dengan
orang lain
4. Tindakan keperawatan
a) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b) Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekan cara berkenalan dengan
satu orang
c) Membantu pasien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hariini? Apakah masih ada perasaan kesepian?
Bagaimana semangatnya untuk bercakap cakap dengan teman? Apakah sudah
mulai berkenalan dengan orang lain? Bagaimana perasaan bapak setelah mulai
berkenalan
c. Kontrak
1) Topik
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin, hariini kita akan Latihan bagaimana
berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang agar bapak semakin banyak
teman. Apa bapak bersedua?
2) Waktu
Berapa lama baoak ingin berbincang-bincang? Bagaimana kalua 20 menit
3) Tempat
Bapak mau Berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalua diruang makan?
2. Fase kerja
Baiklah hariini saya datang Bersama dua orang perawat yang juga dinas diruangan
melati ini, bapak bisa memulai perkenalan. Apakah bapak masihh ingat bagainaba
cara berkenalam? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika luoa bantu pasien
mengingat Kembali cara berkenalan). Nah silahkan bapak mulai (fasilitasi perkenalan
antara pasien dengan perawat lain). Wah bagus sekali bapak, selain nama, alamat,
hobi, apakah ada yang ingin bapak ketahui dari perawat C dan D? (bantu pasien
mengembangkan topik pembicaraan). Wah bagus sekali, nah bapak apa kegiatan yang
biasa bapak lakukan pada jam ini? Bagaimana kalua kita menemani teman bapak
yang sedang menyiapkan makan siang diruang makan sambal menolong teman
bapak bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain. Mari pak (damping pasien). Apa
yang ingin bapak bicarakan dengan teman bapak. Tentang cara menata kursi untuk
makan silahkan pak (jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat). Coba bapak
tanyakan bagaimana cara menata kursi kepada teman bapak. Apakah harus rapi atau
tidak?
Silahkan pak, apalagi yang ingin bapak bicarakan?. Silahkan.
Oke sekarang kursinya sudah rapi, bagaimana kalua bapak dengan teman bapak
melakukan Menyusun makanan diatas meja Bersama. Silahkan bapak bercakap-
cakap.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berkenalan dengan perawat C dan D? dan
bercakap-cakap dengan teman bapak saat menyiapkan makan siang diruang
makan? Coba bapak sebutkan Kembali bagaimana caranya berkenalan
b. Rencana tindak lanjut
Bagaimana jika ditambah lagi kegiatan bercakap-cakap Ketika membantu teman
yang sedang menyiapkan makan siang. Mau jam beraoa bapak Latihan? Ketika
makan pagi atau sian?
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
Baiklah baoaj bagaimana kalua besok saya akan mendampingi bapak
berkenalan dengan 4 orang lain dan Latihan bercaka-cakap saat melakukan
kegiatan harian ini, apakah bapak besedia?
2) Waktu
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalua jam 10.00? bbaiklah bapak, besok
saya akan kesini jam 10.00, sampai jumpa besok, pak. Saya pamit
3) Tempat
Bapak mau kita Latihan dimana? Bagaimana kalua di ruang makan?
DIALOG ISOLASI SOSIAL

PERAGA:

PERAWAT : IDA NURUL FAUZIAH

PASIEN : DINA FEBRIYANA

KELUARGA : FIRMANSYAH AJI HERMAWAN

Prolog

Disebuah ruang arjuna terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny.Dina. Pasien masuk
rumah sakit jiwa karena pasien asik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat, tidak
adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta tidak melakukan apapun seperti halnya
berinteraksi dengan orang lain. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial.

SP 1 :

Pasien membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal penyebab isolasi
sosial, membantu pasien mengenal keuntungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain dan mengajarkan berkenalan.

B. Proses Pelaksanaan

1. Fase Orientasi

A. Salam Teraupeutik

Perawat : “ Assalamualaikum...Selamat pagi bu,, perkenalkan saya ida nurul fauziah , bisa
dipanggil ida. Saya perawat yang dinas di ruangan anggrek ini dari jam 07.00 sampai jam 14.00
siang. Saya yang akan merawat ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa? Senang di
panggil apa?”
Pasien : “Hanya terdiam”.

Perawat : “Saya perawat ida bu, bolehkah kita berkenalan?”

Pasien : “Ya”.

Perawat : “Siapa nama ibu?, senang di panggil apa?”.

Pasien : “Dina”.

Perawat : “baik bu dina, oh iya ini dengan keluarganya ya? Boleh saya tau dengan bapak
siapa?”

Keluarga : “ Iya sus, saya keluarga dari bu dina , nama saya aji sus”.

Perawat : “ Baik pak aji, setelah saya amati ibu dina memiliki pandangan seperti orang
murung, tidak susa berbicara dan pandangannnya sangat tumpul, jadi apa yang dialami ibu dina
selama dirumah?

Keluarga : “ Jadi gini sus, akhir-akhir ini anak saya sering berdiam diri di kamar, terlihat
murung dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, ya saya si kurang tau penyebabnya apa
sus, tapi ibu dina sering mengurung diri di kamar setiap harinya seperti itu”.

Perawat : “ Apakah ibu dina mau diajak bicara dengan keluarga di rumah”.

Keluarga : ‘ Tidak sus, walaupun bicara hanya satu dua kaata seperti itu, itupun kalau sama
saya, kalau sama anggota keluarga yang lain tidak pernah bicara sus”.

Perawat : “ Sejak kapan ibu dina mengalami seberti itu?”.

Keluarga : “ kurang lebih sudah 2 bulan ini sus, tetapi setiap kali saya ajak periksa dia
selalu mau tetapi ketika ditanya perawat dia hanya diam”.

Perawat : “oh iya sudah cukup lama ya pak, tapi bapak tidak perlu khawatir, nanti saya
coba mengajak ibu dina untuk mengobrol pelan- pelan agar mengetahui permasalahannya”.

Keluarga : “ Baik sus, tolong saudara saya ini supaya mau berbicara dengan orang lain
seperti dulu lagi”.

b. Evaluasi/ validasi
Perawat : “ Baik bu dina, bagaaimana perasaan ibu hari ini?

Pasien : “ Saya merasa bosan dan tidak berguna”.

Perawat : “ Ooo… jadi ibu merasa bosan dan tidak berguna, apa yang membuat ibu merasa
seperti itu?”.

Pasien : “ Saya merasa semua orang tidak pernah menganggap saya semua yang saya
lakukan seperti tidak ada harganya”.

Perawat :” Oiya baik ibu, apakah ibu masih suka menyendiri?”

Pasien : “ iya masih”.

c. kontrak

Topik :

Perawat : “ Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang- bincang tentang perasaan dan
kemampuan yang ibu miliki, apakah ibu bersedia? Tujuannya agar ibu dengan saya adapat saling
mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.

Pasien : “iya boleh”.

Perawat : “Kira – kira mau berapa lama bu kita berrbincang- bincang?”.

Pasien : “10 menit saja”

Perawat : “ Baik 10 menit ya, tempatnya mau dimana bu?”.

Pasien : “ikut saja”

Perawat : “ baik jika begitu di ruang ini saja ya bu”.

Pasien : “iya sus”.

2. Fase Kerja

Perawat : “ Baik ibu , kita langsung mulai saja ya…dengan siapa ibu tinggal di rumah?”.
Pasien : “ Sama keluarga besar ”.

Perawat : “ Siapa yang paling dekat dengan ibu?”.

Pasien : “ Saudara saya”.

Perawat : “Apa yang menyebabkan ibu dekat dengan saudara ibu?”.

Pasien : “dia selalu di dekat saya , dan dia selalu menjadi teman saya walaupun saya dan
dia tidak mengobrol”.

Perawat : “ siapa anggota keluarga dan teman ibu yang tidak dekat dengan ibu?”.

Pasien : “ banyak”

Perawat : “ Apa yang membuat ibu tidak dekat dengan orang lain?”.

Pasien : “ Saya merasa sedih kadang ketika saya sedang berbicara orang- orang disekitar
saya kurang memperhatikan saya”.

Perawat : “apa saja kegiatan yang bisa ibu lakukan saat bersama keluarga?

Pasien : “ya kadang diajak ngobrol tapi saya ga mau”

Perawat : “bagaimana dengan teman- teman ibu?

Pasien : “teman saya banyak yang ga mau berteman dengan saya karena saya tidak suka
berinteraksi dengan teman saya”.”

Perawat : “apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap cakap dengan orang
lain?”.

Pasien :“ Saya sudah terbiasa tidak berbicara dengan orang lain jadi bingung mau
berbicara apa,,dan mulai dari mana.

Perawat : “menurut ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?

Pasien :“ kita bisa bercakap- cakap dengan teman kita”.

Perawat : “ wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap- cakap. nah kalau kerugian
kita tidak mempunyai teman apa bu?
Pasien : ““ya jadi suka melamun sendiri, tidak suka keramain, tidak ada yang bisa
menghibur kita.”

Perawat : “ nahh banyak kerugiannya ya bu,, jika kita tidak punya teman, kalau begitu
apakah ibu mau belajar berinteraksi dengan orang lain?”.

Pasien : “iya mau”

Perawat : “ nah untuk memulainya sekarang ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih
dahulu. Begini bu, untuk berkenalan dengan orang lainkita sebutkan dahulu nama kita dan nama
panggilan yang kita suka. Contohnya “nama saya ida nurul fauziah, senang di panggil ida”.
selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya “ nama ibu siapa?
Senang di panggil apa?” Ayo bu coba di praktekkan, misalnya saya belum kenal dengan ibu.
Coba berkenalan dengan saya.

Pasien : “ perkenalkan nama saya dina febri, senang dipanggil dina, nama ibu siapa?
Senang di paggil apa?”

Perawat : “nama saya ida nurul, senang di panggil ida”. ya bagus sekali ibu!!!!,,coba sekali
lagi ya,,sekarang ibu berlatih dengan keluarga ibu coba..”.

Pasien : “ perkenalkan nama saya dina febri, senang dipanggil dina, nama bapak siapa?
Senang di panggil apa?

Keluarga : “ nama saya firmansyah aji, senang di panggil aji”.

Perawat : “ wahh baagus sekali ya ibu,, sekarang ibu sudah bisa memulai untuk
memperkenalkan diri. Selanjutnya setelah berkenalan ibu bisa mengajak orang tersebut untuk
mengobrol hal- hal yang menyenangkan ya, seperti halnya tentang hobi, perkerjaan dan lain
sebagainya, seperti itu ya ibu..”.

Pasien : “iya sus”.

3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif dan objektif.


Perawat : “ Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?.baik berkenalan
dengan saya maupun berkenalan dengan keluarga ibu?.

Pasien : “ saya merasa senang bisa berinteraksi dengan orang lain, dan tidak merasa
sendiri lagi.”

Perawat : “Nah sekarang coba ulangi lagi dan peragakan kembali cara perkenalan dengan
orang lain.

Pasien : “ perkenalkan nama saya dina febri senang di panggil dina, nama ibu siapa,
senang di panggil apa?.

Perawat : “ wahh bagus ya ibu,, ibu sudah bisa menghafal apa yang sudah kita pelajari
tadi.”

b. RTL

Perawat : “ Baiklah ibu , dalam satu hari mau berapa kali ibu latihan bercakap- cakap
dengan orang lain?”.

Pasien : “ 2 kali saja”.

Perawat : “ Baik dua kali ya bu, ini ada jadwal kegiatan, kita isi pada jam 11:00 dan 15:00
kegiatan ibu adalah bercakap cakap dengan keluarga ibu. Jika ibu melakukannya secara mandiri
maka ibu menuliskan M, walaupun ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga
atau teman ibu, jika ibu tidak melakukannya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?.coba ulangi
apa yang saya katakana tadi”.

Pasien : “ ya mengerti sus, Jika saya melakukannya secara mandiri maka saya
menuliskan M, walaupun saya melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
saya, jika saya tidak melakukannya maka saya tulis T.

Perawat : “ nahh bagus sekali ibu,,seperti itu ya..”.

c. Kontrak yang akan datang.

Topik.
Parawat : “ Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang- bincang tentang
pengalaman ibu dengan teman- teman baru dan latihan bercakap- cakap dengan topic tertentu ,
apakah ibu bersedia?.

Pesien : “iya bersedia”

Perawat : “ibu mau jam berapa?bagaimana jam 11:00?

Pasien : “ iya boleh sus”

Perawat : “ mau dimana bu kita berbincan- bincang?.

Pasien : “ di ruang ini aja sus”.

Perawat : “ baik bu,,besok kita bertemu di ruangan ini ya, jam 11:00. Sampai jumpa besok
ibu, “.

Pasien : “ baik sus”.

Keluarga :” baik kami permisi dulu ya sus… Assalamualaikum.”

STRATEGI PELAKSANAAN ( SP2 )

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
 Klien mengatakan males berinteraksi dengan orag lain
Data objektif :
 klien menyendiri di kamar
 klien tidak mau melakukan aktivitas diluar kamar
 klien tidak mau melakukan interaksi dengan lainya
2. diagnose keperawatan : isolasi sosial
3. Tujuan
 Klien dapat berkenalan denganorang lain
 Klien memiliki keinginan berbincang bincang dengan orang lain
4. Tindakan keperawatan
 Mengevaluasi kegiatan harian pasin
 Memberikan kesempatan pada pasen untuk mempraktekan cara berkenalan
dengan satu orang
 Membantu pasie memasukan kegiatan berbicang bincang dengan orang lain salah
satu kegiatan harian.
B. Proses pelaksanaan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeoutik.
Perawat: assalamualaikum selamat pagi bu apakah masih ingat dengan saya?
Pasien : masih
Keluarga : waalaikumsalam masih sus
b. Evaluasi/validasi
Perawat : bagaimana kabar ibu hari ini?
Pasien : baik bu
Perawat : sesuai janji kemarin hari ini kita bertemu lagi di jam yang sama untuk
kegiatan ke 2, sebelum memasuki kegiatan ke 2 ibu masih ingat enggak kegiatan
Latihan kemari napa?
Pasien: masih sus
Perawat : oh masih. Oke ibu kegiatan kita kemarin apa ya?
Pasien: berkenalan sus
Perawat: oke ibu bagaimana cara berkenalan kita kemarin?
Pasien : pertama ulurkan tangan ke depan, tanyakan nama tanyakan hobi dan
tanyakan lagi nama perawatnya
c. kontrak
Perawat : baik ibu ternyata ibu masih ingat kegiatan perkenalan kita kemarin nanti
perawat ida mau melihat jadwal Latihan ibu ya, sesuai jawal kemarin nah ibu
sekarang kita memasuki jadwal Latihan yang ke 2 sebelumnya saya mau tanya dulu
ibu Latihan nyam au berapa lama
Pasien: 20 menit sus
Perawat : oh 20 menit, nah ibu Latihan nya mau dimana?
Pasien : disini aja
Perawat : baik ibu nanti kita akan Latihan ke 2 dan waktunya disini ya ibu
2. fase kerja
perawat : nah kemarin kan perawat ida sudah mengajarkan bagaimana cara berkenalan
yang baik tapi kemarin hanya mengajarkan perkenalan dengan perawat ida saja, hari ini
kita akan berkenalan dengan beberapa orang, dan beberapa orang itu adalah perawat ina
sendiri nah kemudian ditambah lagi dengan 1 kegiatan yang bisa ibu lakukan nah
sebelumnya perawat ida mau bertanya kegiatan apa yang sering ibu lakukan seperti apa?
pasien : membaca
perawat: nah selain membaca apa lagi ibu?

Pasien : hmmmm tidak ada


Perawat : bagaimana kalo misalnya menyapu, mengepel, mencuci piring apakah ibu biasa
melakukan nya?
Pasien: tidak juga
Perawat : hmmm tidak juga bagaimana dari salah satu kegiatan tersebut kita masukan
jadwal disini, hmm ibu mau milih kegiatan yang mana?
Pasien: menyapu
Perawat: baiklah ibu hari ini kita akan berkenalan dengan dua teman perawat ida dan
nanti kita Latihan bagaimana cara menyapu yang baik dan benar,nah untuk yang pertama
kita akan berkenalan dulu dengan teman perawat ida ya bu bagaimana apakah ibu
bersedia?
Pasien : mengangguk
Perawat :nah baiklah saya akan memanggil perawat A dulu ya? Perawat A.. ini ada
pasien perawat ida nah hari ini dia akan berkenalan dengan perawat A apakah perawat A
mau?
Perawat A: mau
Perawat : silahkan ibu dina beerhadapan ke perawat A dan berenalan dengan baik dan
benar
Pasien : perkenalkan nama saya dina hobi saya membaca dan nama ibu siapa
Perawat A : nama saya perawat A hobi saya ber olahraga alamat nya saya tinggal di
kanada bojonegoro
Perawat: nah bagus sekali seperti itu ibu, terimakasih perawat A
Perawat A: iya sama sama saya Kembali ketempat dulu ya
Perawat : iya silahkan, nah ibu sudah berkenalan dengan perawat A untuk
memperpanjang pembicaraan ibu bisa menambahkan tanya kabar. Sekarang ibu bisa
berkenalan lagi pada teman perawat ida saya panggil dulu ya “perawat B” nah udah
datang bu silahkan berkenalan
Pasien : perkenalkan nama saya dina hobi saya membaca kalo boleh tau nama ibu siapa
(sambil malu malu)
Perawat B : nama saya perawat B hobi saya memasak
Perawat : nah sudah ibu, terimakasih silahkan Kembali ke tempat. Nah seperti itu ibu
nanti ibu bisa melakukan dengan teman teman ibu atau perawat yang ada disini, nah
sesuai janji kita akan melakukan kegiatan belajar menyapu, sebelumnya ibu sudah tau
bagaimana cara menyapu yang benar?
Pasien: sudah bu
Perawat : bagaimana caranya bu
Pasien : pertama sapu bagian sudut ruangan, bawah tempat tidur, kumpulin masukin ke
serok lalu buang ke tempat sampah
Perawa: nah bagus sekali bu, memang caranya seperti itu
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
Perawat: bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan perawat Adan B?
Pasien : saya sudah merasa senang udah bisa kenal dengan orang banyak dan
merasakan bisa berguna buat orang lain
Perawat: coba ibu sebutkan Kembali bagaimana cara berkenalan
Pasien : tangan ulurkan kedepan tanya nama hobi dan alamat
b. RTL
Perawat: bagaimana kalo kita tambahkan lagi jadwal kegiatan itu yaitu kegiatan
bercakap cakap Ketika membantu teman menyapu ?
Pasien : iya nggak papa bu
c. Kontrak yang akan datang
Perawat : mau jam berapa ibu latihanya ?
Pasien : jam kaya tadi aja bu
Perawat : oke ibu nggak papa kalo begitu saya ijin ke ruang perawat dulu ya
assalamualaikum ibu.

Anda mungkin juga menyukai