Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

“STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


ISOLASI SOSIAL”

Dosen Pembimbing:

Ns. Nehru Nugroho, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh

Reka Oktadiana P05120317029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


BENGKULU

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIV KEPERAWATAN

2019
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
ISOLASI SOSIAL

A. Proses Keperawatan.
1.Kondisi Klien
a. Data subjektif :
 Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang
lain
 Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain.
 Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang
lain.
 Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
 Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
 Klien merasa tidak berguna
 Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
b. Data objektif :
 Klien tidak memiliki teman dekat
 Menarik diri
 Tidak komunikatif
 Tindakan berulang dan tidak bermakna
 Asyik dengan pikirannya sendiri
 Tidak ada kontak mata
 Tambah sedih, apatis, afek tumpul

2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial


3. Tujuan
 Membina hubungan saling percaya
 Menyadari penyebab isolasi sosial
 Berinteraksi dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya. Tindakan yang harus
dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah:
1) Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien.
2) Berkenalan dengan pasien: perkenalan nama dan nama
panggilan yang anda sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan pasien.
3) Menanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
4) Buat kontrak asuhan: apa yang anda akan lakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya dimana.
5) Jelaskan bahwa anda akan merahasiakan informasi yang
diperboleh untuk kepentingan terapi
6) Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap pasien
7) Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan.
b. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial. Langkah-
langkah untuk melaksanakan tindakan iniadalah sebagai berikut.
1) Menanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain.
2) Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain.
c. Membantu pasien mengenali keuntungan dari membina hubungan
dengan orang lain. Lakukan dengan cara mendiskusikan
keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
d. Membantu pasien mengenal kerugian dari tidak membina
hubungan. Dilakukan dengan cara:
1) mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurug diri dan
tidak bergaul dengan orang lain.
2) Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
pasien
e. membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap.
Secara rinci tahapan melatih pasien berinteraksi dapat anda lakukan
sebagai berikut:
1) beri kesempatan pasien mempraktikan cara berinteraksi dengan
orang lain yang dilakukan dihadapan anda
2) mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (anggota
keluarga atau tetangga)
3) bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya.
4) Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan
oleh pasien
5) Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi
dengan orang lain.mungkin pasien akan mengungkapkan
keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar
pasien tetap semangat ,emimgkatkan interaksinya.

B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam terapeutik
assalamualaikum. selamat pagi bu..... perkenalkan nama saya
Reka Oktadiana biasa dipanggil Reka . saya mahasiswa Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang akan dinas di ruangan Dewa
Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00
sampai jam 14:00 siang. saya akan merawat ibu selama disini.
nama ibu siapa? Senangnya ibu dipanggil siapa?
b. Evaluasi/Validasi.

Bagaimana perasaan untuk hari ini bu?

Oo... jadi ibu merasa bosan dan tidak berguna?

apakah ibu masih suka menyendiri?


c. Kontrak.
 To p i k : baiklah ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang perasaan ibu dan kemampuan yang ibu
miliki. apakah bersedia? tujuananya agar ibu dengan saya dapat
saling mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
 waktu : berapa lama ibu mau berbincang-bincang
 tempat : ibuk mau berbincang-bincang dimana buk ?
2. Fase kerja
 Dengan siapa ibu tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan
ibu? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan ibu? Apa yang
membaut ibu jarang bercakap-cakap dengannya?
 Apa saja kegiatan yang bisa ibu lakukan dengan teman yang ibu
kenal?
 Apa yang menghambat ibu dala berteman atau bercakap-cakap
dengan pasien lain?
 Menurut ibu, apa saja keuntungan nya kalau kita mempunyai
teman? Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi? (sampai
pasien menyebutkan beberapa), nah kalau kerugiannya apa bu? Ya,
apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa). Banyak
juga ya bu ruginya kalau kita tidak punya teman ya, kalau begitu
inginkah ibu belajarbbergaul dengan orang lain?
 Bagus, bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan
orang lain?
 Begini loh bu, untuk berkenalan dengan irang lain kita sebutkan
dulubnama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita.
Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan,
contoh begini: nama bapak siapa? Asalnya dari mana? Senang
dipanggil siapa? Hobinya apa?
 Ayo bu dicoba , misalnya saya belum kenal dengan ibu , coba ibu
ajak saya berkenalan.
 Ya , bagus sekali!, coba sekali lagi, bagus sekali ya bu.
 Setelah berkenalan ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-
hal yang menyenangkan untuk ibu bicarakan ya bu.

3. Terrminasi.

 evaluasi subjektif dan objektif : bagaimana perasaan ibu setelah


kita latihan berkenalan?
 RTL : baiklah ibu dalam satu hari mau
berapa kali ibu latihan bercakap-cakap dengan teman? Dua kali ya
ibu!! baiklah jam berapa ibu akan latihan? ini ada jadwal kegiatan
kita isi pas jam 11:00 dan 15:00 kegiatan ibu adalah
bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika ibu
melakukanya secara mandiri makan ibu menuliskan M, jika ibu
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka ibu buat D, jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T.
apakah ibu mengerti? coba ibu ulangi? naah bagus ibu.
 Kontrak yang akan datang

Topik :Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-


bincang tentang pengalaman ibu? Bercakap cakap dengan teman te
man baru danlatihan bercakap-cakap dengan topik tertentu.
apakah ibu bersedia? waktu ibu mau jam berapa? bagaimana kalau
jam 11:00? Tempat ibu maunya dimana kita berbincan bincang? ba
gaimana kalau diruang tamu? baiklah bu besok saya akan kesini
jam 11:00 sampai jam besok ibu. saya permisi
assalamualaikum wr.wb
DAFTAR PUSTAKA

Anna Keliat, Budi, Akemat Dan Dkk. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas: CMHN (BASIC COURSE). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai