Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ROLEPLAY SKRINING KELUARGA

“Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga ”
Dosen Pengampu: Ns. Abdulah Azam Mustajab., S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :
Ardiana (2020270016)
Bela Dina Ulfia (2020270017)
Silviana Salsabila (2020270023)
Nada Maulida Tsani (2020270026)
Kholishotul Husna (2020270028)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH
WONOSOBO
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
keluarga yang diampu oleh Ns., Abdulah Azam Mustajab., S.Kep., M.Kep. di Universitas Sains Al-Qur’an
Jawa Tengah Wonosobo.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada makalah ini. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan keluarga yang diampu oleh Ns., Abdulah Azam Mustajab.,
S.Kep., M.Kep. selaku pengampu mata kuliah ini, dengan bimbingan beliau kami dapat menyusun
makalah ini dengan semaksimal mungkin. Tugas makalah yang diberikan ini semoga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan pembaca terkait materi “Skrining KPSP pada Anak di dalam Keluarga”.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Demikian, kami sampaikan terimakasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Wonosobo, 3 Januari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
A. Latar belakang ...................................................................................................................... 4
B. Tujuan................................................................................................................................... 4
BAB II SAP ..................................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 5
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) ...................................................................................... 5
C. Tujuan Instruksional Khusu (TIK) ....................................................................................... 5
D. Materi Skrining .................................................................................................................... 5
E. Metode Skrining ................................................................................................................... 6
F. Media Skrining ..................................................................................................................... 6
G. Proses Pelaksanaan Skrining ................................................................................................ 6
H. Struktur Penugasan Skrining ................................................................................................ 7
I. Evaluasi Skrining ................................................................................................................. 7
BAB III SOP ................................................................................................................................. 16
Pelaksanaan skrining tumbuh kembang anak................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stimulasi dan identifikasi awal anak-anak dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan
keluarga kerap keliru karena dipengaruhi oleh cara dalam keluarga (terutama ibu atau pengasuh)
memberikan stimulasi dan mengenali dari penyimpangan dan memutuskan hasil dari pendeteksian
tersebut. Penyimpangan perkembangan anak dapat dilakukan oleh ibu dengan membandingkan rekan-
rekan mereka dari usia yang sama, ketika mereka mengunjungi klinik atau dokter anak dengan
pengetahuan dasar tentang tumbuh kembang anak (Entoh et al., 2020).
Stimulasi merupakan kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak sehingga tumbuh dan
berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus
menerus di setiap kesempatan. Stimulasi dapat diberikan oleh orang-orang terdekat seperti halnya
orangtua. Menurut hasil penelitian kurangnya stimulasi pada anak akan menyebabkan penyimpangan
tumbuh kembang hingga gangguan yang menetap (Putra et al., 2018).
Dalam pelaksanaan pemantauan atau deteksi dini tumbuh kembang peran tenaga kesehatan dalam
hal ini sangat menentukan keberhasilan pencapaian cakupan deteksi dini dan stimulasi tumbuh
kembang anak balita. Dalam melaksanakan perannya maka tenaga Kesehatan bertanggung jawab tidak
hanya melakukan deteksi dini secara langsung namun di tuntut untuk lebih mengoptimalkan kesadaran
orang tua dalam pemantauan dan pemberian stimulasi tumbuh kembang pada anak sesuai usia sehingga
keterlambatan dalam pencapaian tumbuh kembang dapat diminimalisasikan (Syahril, 2021).
KPSP adalah kuisioner yang ditanyakan/dijalankan oleh orang tua/tenaga ahli untuk mengetahui
apakah perkembangan anak tersebut normal dengan indikator yang telah ditetapkan. Namun, masih
kurangnya sosialisasi tentang pentingnya KPSP mengakibatkan pengetahuan masyarakat
tentang KPSP masih kurang. Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) untuk membantu para
tenaga kesehatan, kader dan terutama orang tua agar memiliki pemahaman yang benar dan cepat dalam
mendiagnosa keterlambatan perkembangan balita (Entoh et al., 2020).
B. Tujuan
1. untuk meningkatkan motivasi masyarakat khususnya keluarga yang memiliki balita untuk
melakukan pemeriksaan perkembangan anak secara rutin.
2. untuk meningkatkan partisipasi ibu balita untuk melakukan pemeriksaan perkembangan anak
menggunakan KPSP.

4
BAB II SAP
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :Perkembangan Anak


Sub Pokok Bahasan :Penilaian Perkembangan anak menggunakan KPSP (Kuesioner Pra-
Skrining Perkembangan)
Sasaran : Anak dari Ny.U
Hari/Tanggal : Jum’at,06 Januari 2023
Waktu : 09.00-Selesai
Tempat : Rumah Tn.A
Penyuluh : Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan (Kelompok 3)

A. LATAR BELAKANG
Sebagian masyarakat belum memahami perkembangan, dan tidakmelakukan tes perkembangan
pada putra putrinya. Perkembangan adalah Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami
istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar
usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan(genetik) dari
kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk
mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang
paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi,
budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang
sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini
bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal,
dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu
berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. ''Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam
pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan
akses air bersih. (Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moelok)

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu memberikan stimulasiperkembangan anak sesuai


dengan usia anak.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian perkembangan dengan benar.
2. Menyebutkan 3 dari 4 aspek perkembangan yang dipantau pada anak.
3. Menjelaskan penilaian perkembangan KPSP dengan benar.
4. Setelah diberikan penilaian perkembangan pada anak ibu mengetahui perkembangan anaknya.
5. Mempraktekkan stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia.
D. MATERI SKRINING
1. KPSP (Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan)
5
2. Perkembangan anak berdasarkan usia
3. Stimulasi perkembangan anak berdasarkan usia
E. METODE SKRINING
1. Ceramah/tanya jawab
2. Diskusi
F. MEDIA SKRINING
1. Buku KPSP
2. Kertas warna warni
3. Bola kecil
4. Bolpoin
5. Buku/kertas
G. PROSES PELAKSANAAN SKRINING
KEGIATAN/WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
Memberi salam
pembuka serta Menjawab salam
memperkenalkan diri
Pembukaan Menjelaskan sistematika
5 menit penyuluhan, pokok
bahasan, dan tujuan Memperhatikan
dilaksanakannya
penyuluhan
Pelaksanaan Menjelaskan aspek
15 menit perkembangan yang Memperhatikan
dipantau pada anak
Menjelaskan pengertian Memperhatikan
skrining
Menjelaskan KPSP
(Kuesioner Pra- Skrining
Perkembangan) Memperhatikan

Melakukan penilaian
perkembangan anak
menggunakan KPSP Memperhatikan dan menjawab
pertanyaan
(Kuesioner Pra- Skrining
Perkembangan)
Menjelaskan
perkembangan anak Memperhatikan
berdasarkan usia

6
Menjelaskan stimulasi
perkembangan anak di usia Memperhatikan
selanjutnya

Penutup Memberi pertanyaan mengenai


Evaluasi : 5 menit Proses tanya jawab materi yang dirasa belum
dipahami
Terminasi : Mengucapkan
3 menit terimakasih atas Mendengarkan
ketersediaannya
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup

H. STRUKTUR PENUGASAN SKRINING


1. Perawat 1 : Ardiana
2. Perawat 2 : Nada Maulida Tsani
3. Ibu pasien : Kholishotul Husna
4. Pasien : Bela Dina Ulfia & Silviana Salsabila
I. EVALUASI SKRINING
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
b. Penyelenggaraan dilakukan di Rumah Tn A
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga berpartisipatif dalam program skrining
b. Keluarga memberikan pertanyaan kepada pemateri
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengerti dan memahami tentang perkembangan mulai dari definisi hingga stimulasi
perkembangan anak

7
Lampiran Materi
MATERI SKRINING

1. Pengertian
Screening adalah suatu strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi
penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu, atau suatu usaha secara aktif
untuk mendeteksi atau mencari penderita penyakit tertentu yang tampak gejala atau tidak tampak
dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu tes atau pemeriksaan yang secara
singkat dan sederhana dapat memisahkan mereka yang sehat terhadap mereka yang kemungkinan
besar menderita, yang selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan.
Pertumbuhan (growth) adalah proses bertambahnya ukuran/dimensi akibat bertambah
banyaknya sel-sel dan atau bertambah besarnya jaringan interseluler, yang berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (Skill)dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
a. Faktor Internal : Gen, Kromosom, umur, jenis kelamin
b. Faktor Eksternal :
1) Faktor Prenatal : Gizi, zat kimia, endokrin, infeksi
2) Faktor persalinan : trauma kepala, asfiksi
3) Faktor Postnatal : Gizi, Lingkungan, Trauma, Toksin, psikologis
3. Tahapan Perkembangan Anak
a. Usia 0-3 bulan
Bayi mulai belajar mengangkat kepala, Belajar mengikuti obyek dengan matanya, Melihat ke muka
seseorang dengan tersenyum, Berreaksi terhadap suara dan bunyi, Mengenal ibunya dengan
penglihatan,penciuman, pendengaran dan kontak, menahan barang yang dipegangnya, mengoceh
spontan atau berreaksi dengan mengoceh.
b. Usia 3-6 bulan
Bayi mulai bisa mengangkat kepala 900 mengangkat dada dengan bertopang tangan, mulai belajar
meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya, menaruh benda-benda
di dalam mulutnya, berusaha memperluas lapangan pandangan, tertawa danmenjerit gembira bila
diajak bermain, mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Usia 6-9 bulan
Bayi mulai dapat duduk tanpa dibantu, dapat tengkurap dan berbalik sendiri, dapat merangkak
meraih benda atau mendekati seseorang, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain,
memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk, bergembira dengan melempar-lempar benda,
mengeluarkan kata-kata tanpa arti, mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada
orang yang asing/lain, mulai berpartisipasi dalam permaianan tepuk tangan dan sembunyi-
sembunyian.
d. Usia 9-12 bulan
Bayi mulai dapat berdiri sendiri tanpa dibantu, dapat berjalan dengan dituntun, menirukan suara,
mengulang bunyi yang didengarnya, belajar menyatakan satu atau dua kata, mengerti perintah
sederhana dan larangan, memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin
melihat semuanya, ingin menyentuh apa saja dan memasukan benda-benda ke mulutnya,
8
berpartisipasi dalam permainan.
e. Usia 12-18 bulan
Balita usia 12-18 bulan mulai dapat nerjalan mdan mengeksplorasi rumahserta keliling rumah,
menyusun 2 atau 3 kotak, dapat mengatakan 5- 10 kata, memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing.
f. Usia 18-24 bulan
Pada usia ini, balita biasanya sudah bisa naik turun tangga, menyususn 6 kotak, menunjuk mata
dan hidungnya, menyususn dua kata, belajar makan sendiri, menggambar garis di kertas atau pasir,
mulai belajarmengontrol buang air besar dan buang air kecil, menaruh minat kepada apa yang
dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar, memperlihatkan minat kepada apa yang anak lain
kerjakan dan bermain-main dengan mereka.
g. Usia 2- 3 tahun
pada usia ini anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki, membuat jembatan
dengan 3 kotak, mampu menyususn kalimat, mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti
kata-kata yang ditujukan kepadanya, menggambar lingkaran, bermain dengan anak lain dan
menyadari adanya lingkungan lain diluar keluarganya.
h. Usia 3-4 tahun
Pada usia ini anak sudan daoat berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya, berjalan pada jari
kaki, belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri, menggambar garis silang, menggambar orang
hanya kepala dan badan, mengenal 2 atau 3 warna, bicara dengan baik, menyebut namanya, jenis
kelain dan umurnya, jenis kelamin dan umurnya, banyak bertanya, bertanya bagaimana anak
melahirkan, mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka dan sisi belakang, mendengar cerita-cerita
bermain dengan anak lain, menunjukan rasa sayang kepada saudara-saudaranya, dapat
melaksanakan tugas-tugas sederhana.
i. Usia 4-6 tahun
Pada usia ini sudah dapat melompat dan menari, meggambar orang dengan kepala lengan dan
badan, menggambar segitiga dan segiempat, pandai bicara, dapat menghitung jari-jarinya, dapa
menyebutkan hari-haridalam minggu, mendengar atau mengulang hal-hal penting dan cerita, minat
kepada kata baru dan artinya, memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya, mengenal 4 warna,
memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil, menaruh minat kepada
aktivitas orang dewasa.
4. Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak dilakukan di semuatingkat pelayanan,
salah satu diantaranya adalah KPSP. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah alat/
instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
penyimpangan.Tujuan skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP adalah
untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining KPSP
rutin adalah setiap tiga bulan sekali sampai usia 24 bulan, dan setiap 6 bulan sekali sampai usia 72
bulan. Cara menggunakan KPSP: anak dibawa, tentukan umur, tanyakan pertanyaan secara
berurutan, setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban “Ya” atau “Tidak”
Interpretasi penggunaan KPSP:
a. Hitung jumlah jawaban Ya, jawaban Ya bila ibu/pengasuh menjawab anak bisa atau pernah
atau sering atau kadang-kadang melakukannya.Jawaban Tidak bila ibu/pengasuh menjawab:
anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu. Jumlah
jawaban Ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangannya (S).
9
Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M). Jumlah jawaban Ya = 6
atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
b. Intervensi
1) Bila anak sesuai umur (S)
a) Beri pujian kepada ibu/pengasuh
b) Teruskan pola asuh anak sesuai tahap perkembangan
c) Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat sesering mungkin
d) Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di Posyandu
e) Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak usia
dibawah 24 bulan, dan 6 bulan sekali pada anak di atas 24 bulan sampai 72 bulan.
2) Bila perkembangan anak meragukan (M)
a) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak
lebih sering lagi
b) Ajarkan ibu melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi
penyimpangan
c) Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang
menyebabkan penyimpanganperkembangan
d) Lakukan penilaian KPSP 2 minggu kemudian
e) Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka keungkinan ada
penyimpangan.
3) Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P) Rujuk ke Rumah Sakit dengan
menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus,
bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)

10
Lampiran Salah Satu Media

11
12
NASKAH ROLE PLAY
Peran:
1. Perawat 1 : Ardiana
2. Perawat 2 : Nada Maulida Tsani
3. Pasien : Bela Dina Ulfia dan Silviana Salsabila
4. Orang tua)ibu : kholisHotul Husna

Disebuah rumah tinggal lah satu buah keluarga dengan anak kembar, pada suatu hari datanglah
petugas dari puskesmas untuk melakukan skrining mendeteksi tumbuh kembang pada anak
usia 72 bulan atau sekitar 6 tahun.

Perawat 1&2 : “Assallamualaikum.”


Ibu : “Walaikumsallam,silahkan masuk mba.”
Perawat 1 : “Baik bu, sebelumnya perkenalkan kami berdua ditugaskan dari
PUSKESMAS kecamatan setempat. Perkenalkan bu, saya perawat Ardiana dan ini rekan saya
perawat Nada.”
Ibu : “oh iya mba.”
Perawat 1 : “jadi bengini bu, kedatangan kami kesini untuk melakukan skrining tumbuh
kembang pada anak ibu, sesuai dengan panduan dan catatan dari PUSKESMAS tempat kami
dinas bahwasanya ibu memiliki dua anak ya? Benar begitu bu?”
Ibu : “iya benar mba.”
Perawat 1 : “baik bu, Adapun perlu kami sampaikan tujuan dari skrining itu sendiri untuk
mendeteksi kemungkinan jika terjadi kelainan pada anak ibu. Nanti dalam proses skrining kami
akan melakukan pengenalan warna, identifikasi bentuk kubus atau balok, dll. Adapun untuk
waktunya
kurang lebih 15 menit, apakah ibu mengizinkan?”
Ibu : “iya mba silahkan.”
Perawat 1 : “baik bu, sebelumnya mohon maaf usia anak ibu sekarang berapa nggeh?”
Ibu : “6 tahun mba.”
Perawat 1 : “berarti sekitar 72 bulan nggeh bu.”
Ibu : “ iya mba.”
Kemudian perawat 2 melakukan skrining pada anak dan perawat satu masih tetap di
situ sambil membantu perawat 2 melakukan skrining
Perawat 2 : “halo dek, kaka mau kenalan sama adek-adek boleh?”
Shera : “boleh (sambil menundukkan kepala malu-malu)”
Shena : (diam, tidak mau menjawab)

13
Perawat : “oke, yang ini namanya dek siapa?(sambil menunjuk shera)”
Shera : “Shera ka (dengan posisi tetap menunduk)”
Perawat 2 : “oke dek shera. Kalau yang ini Namanya dek siapa (sambil menunjuk Shena)”
Shena : (tidak menjawab, tetap focus pada handphome yang sedang di pegangnya)
Ibu : “Shena, ayok itu ditanyain sama kakak Namanya siapa.”
Shena : “Shena (masih tetap focus dengan handphonenya)”
Perawat 2 : “wah Namanya cantik-cantik. Oke kenalin ya kakak namanya kak Nada dan
teman sebelah kaka Namanya kak nana. Kaka mau ngajak kalian main mau?”
Shera : “mau (sambil malu-malu dan menundukkan kepala)”
Shena : “gamau sama kaka itu (sambil menunjuk perawat 2)”
Ibu : “gapapa nak, shera aja mau masa shena gamau, gapapa ya?”
Shena : “gamau, soalnya kaka itu galak, aku maunya sama kaka ini (sambil menunjuk
perawat 1)”
Perawat 2 : “oke gapapa shena, kalo shena mau interaksinya sama ka nana, tapi nanti kita
tetep main bareng ya? gapapa kan? nanti kita main tebak tebakan ,menggambar dan lompat
lompatan.”
Ibu : “mau ya shena?”
Shena : “iya deh (masih menunjukkan ekspresi keengganan)”
Kemudian perawat 2 melakukan skrining pada kedua anak itu sesuai dengan usia
mereka

SKIP (selesai skrining)


Perawat 1 : “baik ibu ini skriningnya sudah selesai dilakukan nggeh bu.”
Ibu : “baik mba, untuk hasilnya gimana nggih mba?”
Perawat 1 : “Alhamdullilah untuk hasilnya bisa terjawab semua nggeh bu.”
Ibu : “baik mba, anak saya kan kembar namun sifat nya sangat berbeda satu sama
lain, yang satu pendiam yang satu sangat aktif mba, apakah itu tidak apa-apa?”
Perawat 1 : “Alhamdulillah tidak apa-apa bu, karna meskipun anak yang ibu lahirkan
kembar bukan berarti sifatnya juga kembar bu, karna sifat itu diturunkan dari kedua orang
tuanya jadi bisa saja yang satu sifatnya ikut seperti ayahnya dan yang satu sifatnya sama seperti
ibunya. Jadi ibu tidak perlu khawatir dengan sifat mereka. Berdasarkan pemeriksaan tadi ibu
dapat melihat sendiri kedua anak ibu sama sama aktif dan tanggap dalam melakukan skrining
tadi itu mempertandakan ibu hebat dalam menstimulasi anak-anak ibu. Begitu bu. Bagaimana?
apakah sudah jelas?”
Ibu : “oh begitu ya mba, alhamdulillah mba sudah, terimakasih ya mba.”

14
Perawat 1 : “ ada yang ingin ditanyakan lagi bu mengenai kondisi anak ibu?”
Ibu : “sepertinya sudah cukup mba,”
Perawat 1 : “baik kalau sudah tidak ada yang ditanyakan lagi kami pamit dulu ya bu,
karena kami mau melanjutkan skrining dengan anak lain di desa ini.”
Ibu : “baik terimakasih mba sudah menyempatkan waktunya untuk melakukan
skrining tumbuh kembang anak saya.”
Perawat 1 : “iya sama-sama, bu, baik kalo begitu kami Izin pamit nggeh bu.”
Perawat 1&2 : “Asallamu’alaikum.”
Ibu : “wa’alaikumsallam.”

15
BAB III SOP

Pelaksanaan skrining tumbuh kembang anak

Pengertian Proses komunikasi dua arah antara petugas kesehatan dengan klien
(keluarga) sebagai Upaya penyaringan untuk menetukan apakah ada
penyimpangan atau adakah keterlambatan perkembangan pada anak
Tujuan Mendeteksi kemungkinan jika terjadi kelainan pada anak
Referensi Pedoman pelaksanaan stimulasi,deteksi, dan intervensi dini tumbuh
kembang anak
Prosedur 1. Petugas kesehatan datang ke rumah kelurga dengan anak.
2. Petugas kesehatan memperkenalkan diri.
3. Petugas kesehatan menyampaikan tujan dari sekrining.
4. Meminta izin untuk dilakukan skrining terdapat anaknya.
5. Menjelaskan tindakan apa saja yang akan di lakukan.
6. Membuat kontrak waktu dengan keluarga.
7. Melakukan tindakan skrining sesuai kpsp berdasarkan usia anak.
8. Menyampaikan hasil skrining.
9. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya, jika perlu.
10. Mempersilahkan keluarga untuk mengajukan pertanyaan dan nuga
pendapat terkait dengan Tindakan.
11. Dokumentasi.
Unit terkait Petugas kesehatan

16
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, A. C. (2019). Pedoman praktis tumbuh kembang anak (usia 0--72 bulan). Pt
Penerbit Ipb Press.
Entoh, C., Noya, F., & Ramadhan, K. (2020). Deteksi Perkembangan Anak Usia 3 Bulan--72
Bulan Menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Poltekita: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(1), 8–14.
Putra, A. Y., Yudiernawati, A., & Maemunah, N. (2018). Pengaruh pemberian stimulasi oleh
orang tua terhadap perkembangan bahasa pada anak usia Toddler di PAUD Asparaga
Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Syahril, S. (2021). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN
TENAGA KESEHATAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH
KEMBANG (DDTK) PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN
BATUANGTABAWILAYAHKERJA PUSKESMAS PAGAMBIRAN PADANG
TAHUN 2015. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 7(2).

17

Anda mungkin juga menyukai