PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
.
S
u
r
a
t
K
a
b
a
r
Adalah merupakan media cetak tentang info aktual dan
periklanan dapat mencapai masyarakat luas karena harganya
relatif murah.
.
M
a
j
a
l
a
h
Adalah periklanan yang relatif lebih selektif atau terbatas
dibandingkan dengan surat kabar, tetapi mempunyai tampilan
yang lebih menarik dari pada surat kabar.
.
R
a
d
i
o
.
T
e
l
e
v
i
s
i
.
A
l
i
a
n
s
i
s
t
r
a
t
e
g
i
Persaingan yang ketat ada kalanya membutuhkan kekuatan
sinergi lebih dari dua kekuatan yang sama atau beda jenis,
karakter, tapi satu tujuan yakni dapat mencapai derajat
tertinggi nilai dan volume penjualan produk.Diharapkan
dengan membuat iklan di media massa, masyarakat mengenal
produk-produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan.
2. Personal Selling
Personal selling artinya presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon atau lebih yang ditunjukan untuk
menciptakan penjualan. (Basu Swastha, 1998). Dalam personal
selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara
pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak
bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan
kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang
mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan
situasi yang ada.
Individu yang terlibat dalam kegiatan promosi ini disebut
tenaga penjualan (salesman), tenaga penjualan ini dapat membantu
pihak manajemen dalam memberi informasi, misalnya tentang
produk dan harga yang diberikan persaing dan sikap konsumen
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Tenaga penjualan
dapat membantu petugas di lapangan penelitian pemasaran. Selain
memberikan bantuan pada pihak manajemen, kegiatan promosi
dengan personal selling ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut misalnya besar biaya yang harus dikeluarkan dan terkesan
kurang efektif karena sulitnya melakukan koordinasi dengan tenaga
penjualan yang di lapangan. Kelemahan ini adalah infornasi yang
diperoleh dari tenaga penjualan, ini terkesan kurang lengkap dan
kurang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keinginan
konsumen terhadap pihak perusahaan. Kurang efektifnya kegiatan
promosi tidak hanya tergantung pada selera konsumen, kebutuhan
konsumen, namun juga berkaitan dengan budaya beriklan
masyarakat yang masih rendah, harga, fasilitas yang tersedia dan
sebagainya (Basu Swasta : 1994).
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain
periklanan, personal seling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan,
pertunjukan dan pameran, demontrasi, dan sebagainya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain,
dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan
personal selling.Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel
karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan
dimana saja. Pentingnya promosi penjualan semakin dirasakan dan
metode yang diinginkan semakin canggih. Pada saat tertentu
dirasakan bahwa promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran
yang sangat penting, karena sangat menentukan berhasil tidaknya
suatu produk yang dilakukan perusahaan. Namun betapa pun
pentingnya perusahaan harus menyadari pentingnya promosi yang
terencana dan terkoordinasi dengan baik (Basu Swasta : 1994).
4. Publisitas atau hubungan masyarakat
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas,
disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan
antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan,
karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping
juga calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui
hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap
sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang
ditawarkan.Bagaimana pun kegiatan humas ini sangat membantu
perusahaan dalam mencapai sukses usahanya, dan dapat diarahkan
untuk menciptakan iklim yang baik atau menguntungkan agar dana
yang tertanam lebih terjamin. Jika sebuah perusahaan berusaha
mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat
dengan membuat berita komersial dalam media, kegiatan humas ini
disebut publisitas. Lain dengan periklanan, komunikasi yang
disampaikan dalam publisitas ini berupa berita, bukan iklan (Philip
Khotler : 1990).
6. Menciptakan ketertarikan
Promosi terhadap nilai yang menciptakan ketertarikan umumnya
bercirikan humor, hasil penemuan, menjadi topic pembicaraan dan
berhubungan dengan gaya (style).
7. Menciptakan kesadaran (awareness)
Menciptakan kesadaran adalah tujuan bisnis yang utama. Bagi produk
yang siklusnya sudah matang, tantangan yang dihadapi berbeda karena
tujuannya adalah menjaga ketertarikan. Oleh sebab itu, menciptakan
kesadaran sangat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap
produk perusahaan.
8. Mengalihkan perhatian dari harga
Agar perusahaan dapat bersaing secara efektif dan memperoleh marjin
yang menarik perusahaan harus menggantikan pertimbangan harga dengan
memfokuskan pada keistimewaan seperti mutu, identitas merek, performa
dan loyalitas.
9. Mendapatkan dukungan dari perantara (intermediary)
Mendapatkan display adalah tujuan utama dari promosi yang
dilakukan oleh pabrikan yang memperoleh penjualan melalui pengecer,
pedagang grosir, distributor atau perantara lain. Kadang kala display
menghasilkan penjualan ekstra, tetapi yang mengamankan penjualan
display adalah promosi.
3.2 Responden
Pengertian responden menurut Nawawi (2001 : 177) adalah orang-
orang yang mampu menafsirkan pernyataan-pernyataan yang diajukan
sebagaimana yang dilakukan peneliti. Dalam kuliah lapangan yang
dijadikan responden adalah pendamping kunjungan di PT. Indofood di
Semarang.
b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari luar
objek itu sendiri atau data pengumpulan yang dilakukan pihak lain.
Data sekunder ini adalah data-data yang diperoleh dari buku cetak
dan brosur yang diberikan oleh perusahaan tersebut atau dari buku
lain (Uma Sekaran : 2000). Data sekunder ini diperoleh dari website
PT. Indofood di Semarang. Data sekunder yang diperoleh berupa
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, data-data promosi
perusahaan dan berbagai lokasi saluran distribusi perusahaan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
•
Bogasar
i
•
Distribu
si
4.1.2 Logo PT. Indofood
Logo menggunakan dua warna dasar, yakni merah dan biru,
dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Merah melambangkan
semangat, dan biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan.
ersonal selling
4.2.2 P
Dalam melakukan promosi penjualan dan meningkatkan
pemasaran perusahaan memerlukan tenaga khusus yang akan
memberikan pendidikan terlebih dahulu agar kelak dapat
memasarkan dan menjual produk perusahaan kepada
konsumen dengan cara yang tepat. Dengan kata lain cara
penjualan dengan bertatap muka langsung atau sering disebut
dengan sales. Dalam kegiatan promosinya PT. Indofood juga
menggunakan jasa personal selling dari luar perusahaan,
pemilik dan karyawan serta jasa personal selling dari
perusahaan tersebut turun langsung dalam kegiatan promosi
pada setiap pameran yang dilakukan.
romosi penjualan
4.2.3 P
Promosi penjualan ini dilaksanakan oleh PT. Indofood
dalam bentuk pemberian hadiah-hadiah, menjadi sponsor bagi
acara-acara yang terkait dengan produk yang dijual.
ublisitas
4.2.4 P
Publisitas yang dilaksanakan oleh PT. Indofood meliputi
usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan
masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan,
lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping juga
calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui
hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap
sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.
4.3 Pembahasan
4.3.1 P eriklanan
Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses
berlanjut, maksudnya bahwa promosi dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan selanjutnya dari suatu perusahaan. Menurut Above The
Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya
dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand
image yang diinginkan, contohnya : iklan di Televisi dengan
berbagai versi. Sedangkan menurut Below The Line (BTL) adalah
segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat
retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul
konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya : program
bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Seperti halnya
promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Indofood di
Pasuruan melaksanakan promosinya dengan media :
a. Iklan di
televisi
Iklan di televisi sebagai media periklanan akan
dicantumkan sebuah produk serta bintang iklannya yang
dikemas dengan semenarik mungkin sehingga nantinya
menarik masyarakat yang melihat dan akan membeli
produk tersebut. Iklan ini dilihat oleh semua golongan,
baik itu orang tua mupun anak muda dan pastinya untuk
menarik anak-anak. Selain itu iklan di televisi akan
dapat memberikan informasi yang lebih menarik karena
ada bintang iklannya dibanding media iklan lainnya.
b. Majalah
PT. Indofood juga melibatkan media majalah
dalam memasarkan produknya. Dalam
mengiklankannya, perlu juga memperhatikan mengenai
produk apa yang akan dipromosikan dan harus
disesuaikan dengan majalah yang akan digunakan
sebagai media promosinya.
c. Pameran
Melakukan periklanan dalam bentuk pameran PT.
Indofood sering bekerja sama dengan event-event untuk
pameran. Karena dengan bekerja sama dengan event-
event pameran perusahaan dapat mempromosikan
produk-produknya kepada pembeli. Ini salah satu
bentuk promosi yang sangat penting, karena dalam
pameran pembeli dapat melihat hasil produk dan cara
pembuatan produk yang dapat menarik pembeli untuk
membeli produk yang dijual perusahaan.
d. Media-media
lain
PT. Indofood juga menempelken beberapa logo
diproduk yang dijual, agar para pembeli dapat ingat
tentang produk yang dibeli. Dan dengan logo yang
terpasang sekaligus perusahaan juga melakukan
promosi tentang produk yang dijual.
b.
Memberikan
sponsor misalkan
bazaar, dan
kegiatan seminar.
PT. Indofood
dalam
melaksanakan
promosi penjualan
salah satunya
dengan mengikuti
bazaar yang
diadakan
pemerintah
ataupun swasta.
Misalnya dengan
memberikan
potongan harga
kepada pembeli
yang mengikuti
bazaar tersebut,
agar membeli
dalam jumlah yang
banyak.
Perusahaan juga
memberikan
sponsor dalam
kegiatan seminar,
contohnya seminar
tentang bisnis
produk-produk
makanan dan
minuman. Dengan
mensponsori
seminar tersebut
secara tidak
langsung
perusahaan juga
dapat
memperkenalkan
produk-produk
yang dijual agar
dapat lebih dikenal
oleh masyarakat
luas.
c.
Memberikan
contoh produk,
contoh yang
diberikan kepada
mereka yang
mengadakan riset
dan yang
berkunjung ke
pabrik.
Pelaksanaan
promosi penjualan
dengan cara
memberikan
contoh misal
dalam
mempresentasikan
tentang sejarah
dan keadaan
perusahaan
dihadapan mereka
yang mengadakan
kunjungan
penelitian, pihak
PT. Indofood juga
memberikan izin
untuk mereka yang
membutuhkan data
dari perusahaan
untuk kelengkapan
semacarn kuliah
lapangan atau
skripsi. Dan juga
memberikan
kesempatan bagi
mereka yang
sedang
mengadakan
praktek kerja di
perusahaan
tersebut sebagai
syarat perkuliahan.
5.1. Kesimpulan
1. Media promosi yang digunakan
oleh perusahaan PT. Indofood sudah
tepat karena melalui media-media
tersebut perusahaan dapat menunjang
usaha perusahaan untuk nantinya dapat
lebih meningkatkan volume penjualan
yaitu dengan cara memberi tahu,
membujuk, dan memperkenalkan
produknya kepada pembeli, sehingga
pembeli dapat mengenal, mengetahui
dan sekaligus membelinya untuk
dikonsumsi sesuai dengan yang lain.
2. Alat promosi untuk periklanan
yang digunakan oleh perusahaan PT.
Indofood di Pasuruan adalah melalui :
a.
Iklan di televisi
b.
Majalah
c.
Pameran
d.
Media lain
4.2 Saran
1. Sebaiknya perusahaan PT.
Indofood untuk meningkatkan volume
penjualan dalam pelaksanaan
promosinya dikembangkan lagi,
misalnya dengan memberikan bonus
atau cinderamata bagi pembeli yang
membeli produk dalam jumlah yang
besar. Agar pembeli memiliki kesan
terhadap produk yang dibeli dan
berimbas positif dimata para pembeli
yang akan mengakibatkan volume
penjualan akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swatha DH, 1986, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta, Liberty.
Basu Swastha DH, 1994, Azas-azas Marketing , Liberty , Yogyakarta.
Basu Swastha, 1998, Manajemen Penjualan, Edisi Tiga, Yogyakarta:
BPFE.
Basu Swastha dan Irawan, 1998, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
kedua, Yogayakarta: Liberty Offez.
Ebert, J. Ronald dan Ricky W. Griffin, 2009, Business Essentials, 7Th
Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Kotler, Philip, 1990, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Jilid II, Edisi Kelima, terjemahan
Drs. Jaka Wasana, MSM, Jakarta : penerbit Erlangga.
Kotler, P. & Keller, K.L. 2007, Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2.
Penerbit PT Indeks : Jakarta.
Nawawi, H. Hadari. 2000, Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2000, Metodelogi Penelitian. Penerbit Salemba Empat,
Yogyakarta.
Website : www.indofood.co.id