Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 ​Latar Belakang Masalah


Perkembangan ekonomi saat ini memicu persaingan yang
semakin bebas dan ketat sehingga diperlukan suatu strategi bersaing
yang baik karena persaingan adalah kunci dari keberhasilan atau
kegagalan suatu perusahaan. Kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat berdampak pada persaingan antar perusahaan semakin
meningkat tajam, sehingga perusahaan harus mampu mendeteksi apa
yang menjadi kebutuhan. Perusahaan harus pintar melakukan berbagai
macam strategi agar perusahaan tetap berjalan. Karena strategi
merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang yang
berkelanjutan sebagai sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tertentu. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumennya merupakan suatu tantangan yang
harus dihadapi oleh setiap organisasi bisnis.
Agar dapat mengembangkan usahanya, perusahaan dituntut
untuk mempunyai keterampilan manajemen, hal tersebut disebabkan
karena dengan keterampilan manajemen inilah perusahaan dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada di pasar. Promosi adalah strategi
yang sangat penting dalam proses berkembangnya perusahaan. Kegiatan
promosi harus dilaksanakan secara efektif guna meningkatkan volume
penjualan dan juga keuntungan perusahaan. Oleh sebab itu agar dapat
menarik konsumen. Kombinasi dari unsur-unsur promosi dikenal
sebagai promotional mix atau bauran promosi yang terdiri dari
periklanan, promosi penjualan, personal selling, dan publisitas.
Tugas dari perusahaan tidak hanya memproduksi barang dan jasa
tetapi juga dapat mempertahankan kredibilitas pemasaran produknya.
Produsen harus sadar akan pentingnya kegiatan promosi. Berdasarkan
urain tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Pelaksanaan
Strategi Promotional Mix Pada PT. Indofood Di Semarang”.

1.2 ​Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dimana
pelaksanaan promosi terhadap produk sangat diperlukan. Untuk itu yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
pelaksanaan strategi promotional mix yang dilakukan PT. Indofood
di Semarang?”

1.3 ​Tujuan Masalah


Sehubungan dengan permasalahan yang diteliti maka yang
menjadi tujuan penelitian kuliah lapangan ini adalah untuk mengetahui
pelaksanaan strategi promotional mix yang dilakukan PT. Indofood di
Semarang.

1.4 ​Manfaat Penelitian


1. Bagi Pihak Perusahaan
​Sebagai bahan masukkan bagi perusahaan, untuk evaluasi dan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang akan
datang, khususnya mengenai strategi promotional mix.
2. Bagi Pihak penulis
​Melalui penelitian ini penulis dapat mengetahui dan memperluas
ilmu pengetahuan dalam bidang pemasaran mengenai promotional mix.
3. Bagi Pihak Perguruan Tinggi
a.
Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk
lebih mengenal dunia
industri dalam skala yang
konkrit.
b.
Adanya titik awal bagi
terciptanya kerjasama
dengan perusahaan yang
didasarkan atas saling
kepercayaan dan
kualitas.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 ​Pengertian Promosi


​Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Basu Swastha dan
Irawan, 1998). Selain itu Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran
yang ditujukan untuk mendorong permintaan. (Basu Swastha dan Irawan,
1998).
​Promosi sebagai media untuk menjembatani kepentingan
produsen dengan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007, p204),
Promosi diperbaharui lagi oleh Elbert dan Griffin (2009, p176),
“Promotion refers to techniques for communicating information about
products and it part of the communication mix-the total message any
company sends to customer about its product” yaitu Promosi adalah setiap
teknik yang mengacu untuk mengkomunikasikan informasi tentang
produk dan bagian dari komunikasi yang berisi pesan keseluruhan, yang
dikirim perusahaan kepada pelanggan tentang produk.
Peran penting promosi PT. Indofood di Semarang adalah :

a. Informing (memberikan informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru,


mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran
informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan
maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru
dari merek yang telah ada.
b. Persuading (membujuk)

Media promosi yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan


untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang
persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni
menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih
sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder,
permintaan bagi merek perusahaan yang sekunder.
c. Reminding (mengingatkan)

Promosi menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan


para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan
produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu
memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Iklan
lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan
merek dengan mengingatkan konsumen yang akhir-akhir ini belum
membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang
menguntungkan.
d. Adding Value (menambah nilai)

Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan dapat memberi


nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi,
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen.
Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan,
lebih bergaya, lebih bergengsi dan dapat lebih unggul dari tawaran
pesaing.
e. Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari
perusahaan)

Iklan merupakan salahsatu alat promosi, iklan dapat mengawasi


proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan
pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan
kontrak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya,
waktu dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit
waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek
tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi,
iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh
perwakilan penjual lebih kredibel.

2.2 ​ Tujuan Promosi


​Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai
oleh perusahaan dengan melakukan kegiatan promosi. Kegiatan tujuan
tersebut (Basu Swasta : 1994) adalah :
1. Mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon
konsumen. Tujuan ini sangat penting artinya karena
merupakan tahap awal proses pengambilan keputusan oleh
konsumen dalam pembelian suatu barang atau jasa.
2. ​Menciptakan dan menambah rasa tertarik (interest) pada diri
calon konsumen. Setelah berhasil mendapatkan perhatian
konsumen, maka perusahaan harus sedapat mungkin
menumbuhkan rasa tertarik pada diri calon konsumen untuk
mendorong timbulnya keinginan calon konsumen membeli
atau memiliki produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
3. ​Mengembangkan rasa ingin (desire) untuk membeli atau
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan, setelah dua
tujuan sebelumnya berhasil dicapai perusahaan, maka tujuan
ketiga ini dapat dianggap sebagai tujuan akhir yang ingin
dicapai melalui kegiatan promosi.

​2.3 ​Tahap-Tahap Dalam Promosi


​Menurut M. Suyanto (2004 : 27). Diperlukan delapan tahap
untuk menetapkan promosi, antara lain :
a. Komunikator harus mengidentifikasikan khalayak
sasaran dan ciri-cirinya termasuk citra mereka
terhadap produk.
b. Komunikator harus menentukan tujuan
komunikasi, apakah untuk menciptakan
perkenalan, pengetahuan, kesukaan, pilihan,
keyakinan atau pembelian.
c. Pesan harus dirancang efektif yang meliputi isi,
struktur, format, dan sumber.
d. Saluran-saluran komunikasi personal maupun non
personal harus diseleksi.
e. Anggaran promosi harus ditetapkan.
f. Biaya promosi harus di distribusikan sesuai dengan
alat promosi yang digunakan.
g. Komunikator harus menelusuri seberapa banyak
pasar yang mengenal produk itu.
h. Semua komunikasi harus dikelola dan
dikoordinasikan agar konsisten, tepat dan efektif.

​2.4 ​Sasaran Promosi


Agar suatu produk mencapai tujuan pemasaran ada beberapa hal
yang diperhatikan yaitu: Pertama, tenaga penjual. Kedua, data penjual
ritel. Ketiga, konsumen. Alasannya adalah untuk memilih produk
diantara berbagai merek produk (Terence, 2003 : 113).

​2.5 ​Pengertian Promotional Mix


Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain,
yang semua direncanakan untuk mencapai tujuan program penjual. Pada
pokoknya, variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix itu ada
empat :
1.
1. Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi
tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu
(Basu swastha, 1998). Periklanan adalah bagian keputusan yang
kompleks dan lingkungan makro yang berubah membuatnya
semakin sulit. Menurut Above The Line (ATL) adalah aktifitas
marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat
sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan, contohnya
: iklan di Televisi dengan berbagai versi. Sedangkan menurut Below
The Line (BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang
dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya
adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita,
contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen
dll.Pengambilan keputusan periklanan berkaitan dengan penetapan
tujuan, memutuskan seperti apakah pesan itu seharusnya dan
bagaimana menampilkannya. Memilih jenis-jenis media dan sarana-
sarana apa yang akan digunakan dengan frekuensi apa, dan
menganalisa keefektifan program periklanan.Suatu iklan baru dapat
dipahami maksudnya apabila mampu memberi penjelasan tentang
produk yang ditawarkan iklan baru berarti apabila ada media
penyampaian informasi. Iklan baru akan bermanfaat apabila
konsumen yang menjadi sasarannya ada dan jelas.
Secara singkat, bisa disimpulkan bahwa dalam periklanan ada
tiga faktor tersebut adalah penjualan (pemasang iklan), media
penyampaian dan konsumen yang menjadi sasaran suatu iklan.
Adapun media yang dipakai dalam periklanan antara lain adalah
sebagai berikut :

.
S
u
r
a
t
K
a
b
a
r
Adalah merupakan media cetak tentang info aktual dan
periklanan dapat mencapai masyarakat luas karena harganya
relatif murah.

.
M
a
j
a
l
a
h
Adalah periklanan yang relatif lebih selektif atau terbatas
dibandingkan dengan surat kabar, tetapi mempunyai tampilan
yang lebih menarik dari pada surat kabar.

.
R
a
d
i
o

Sebagai media yang hanya dapat di nikmati melalui


pendengaran, radio dapat menjangkau daerah yang luas dan
dapat diterima oleh lapisan masyarakat.

.
T
e
l
e
v
i
s
i

Hampir seluruh lapisan masyarakat memiliki media ini,


disegala tempat dapat dijangkau oleh siaran televisi, dengan
kemampuan gambar bergerak dan suara sehingga sempurna
dari media yang dapat mempengaruhi emosional pemirsa
melalui iklan yang ditanyakan.

.
A
l
i
a
n
s
i
s
t
r
a
t
e
g
i
Persaingan yang ketat ada kalanya membutuhkan kekuatan
sinergi lebih dari dua kekuatan yang sama atau beda jenis,
karakter, tapi satu tujuan yakni dapat mencapai derajat
tertinggi nilai dan volume penjualan produk.Diharapkan
dengan membuat iklan di media massa, masyarakat mengenal
produk-produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan.
2. Personal Selling
Personal selling artinya presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan satu calon atau lebih yang ditunjukan untuk
menciptakan penjualan. (Basu Swastha, 1998). Dalam personal
selling terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara
pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak
bersifat individual dan dua arah sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan
kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang
mereka lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan
situasi yang ada.
Individu yang terlibat dalam kegiatan promosi ini disebut
tenaga penjualan (salesman), tenaga penjualan ini dapat membantu
pihak manajemen dalam memberi informasi, misalnya tentang
produk dan harga yang diberikan persaing dan sikap konsumen
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Tenaga penjualan
dapat membantu petugas di lapangan penelitian pemasaran. Selain
memberikan bantuan pada pihak manajemen, kegiatan promosi
dengan personal selling ini juga memiliki kelemahan. Kelemahan
tersebut misalnya besar biaya yang harus dikeluarkan dan terkesan
kurang efektif karena sulitnya melakukan koordinasi dengan tenaga
penjualan yang di lapangan. Kelemahan ini adalah infornasi yang
diperoleh dari tenaga penjualan, ini terkesan kurang lengkap dan
kurang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keinginan
konsumen terhadap pihak perusahaan. Kurang efektifnya kegiatan
promosi tidak hanya tergantung pada selera konsumen, kebutuhan
konsumen, namun juga berkaitan dengan budaya beriklan
masyarakat yang masih rendah, harga, fasilitas yang tersedia dan
sebagainya (Basu Swasta : 1994).
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain
periklanan, personal seling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan,
pertunjukan dan pameran, demontrasi, dan sebagainya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain,
dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan
personal selling.Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel
karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan
dimana saja. Pentingnya promosi penjualan semakin dirasakan dan
metode yang diinginkan semakin canggih. Pada saat tertentu
dirasakan bahwa promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran
yang sangat penting, karena sangat menentukan berhasil tidaknya
suatu produk yang dilakukan perusahaan. Namun betapa pun
pentingnya perusahaan harus menyadari pentingnya promosi yang
terencana dan terkoordinasi dengan baik (Basu Swasta : 1994).
4. Publisitas atau hubungan masyarakat
​ Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas,
disebut hubungan masyarakat, dan meliputi usaha-usaha untuk
menciptakan dan mempertahankan hubungan yang menguntungkan
antara organisasi dengan masyarakat, termasuk pemilik perusahaan,
karyawan, lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping
juga calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui
hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap
sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang
ditawarkan.Bagaimana pun kegiatan humas ini sangat membantu
perusahaan dalam mencapai sukses usahanya, dan dapat diarahkan
untuk menciptakan iklim yang baik atau menguntungkan agar dana
yang tertanam lebih terjamin. Jika sebuah perusahaan berusaha
mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat
dengan membuat berita komersial dalam media, kegiatan humas ini
disebut publisitas. Lain dengan periklanan, komunikasi yang
disampaikan dalam publisitas ini berupa berita, bukan iklan (Philip
Khotler : 1990).

2.6 T​ ujuan Promotional Mix


Ada 10 tujuan utama promosi yang ingin dicapai melalui promosi
penjualan:
1. Meningkatkan volume
Perusahaan perlu meningkatkan volume dalam jangka pendek karena
beragam alasan, diantaranya: untuk menghabiskan stok model lama
sebelum memperkenalkan model yang baru, untuk mengurangi inventory
sebelum pembukuan di akhir tahun, untuk meningkatkan stok dipengecer
sebelum pesaing memperkenalkan produknya, dan untuk mengangkat
produksi ke tingkat yang baru dan lebih tinggi.

2. Meningkatkan pembelian coba-coba (trial)


Meningkatkan pembelian untuk coba-coba adalah tujuan yang berdiri
sendiri dan sangat mendasar bagi pertumbuhan bisnis manapun karena para
pencoba potensial adalah orang yang tidak memiliki pengalaman atas jasa
yang perusahaan tawarkan.
3. Meningkatkan pembelian ulang (repeat purchase)
Promosi pembelian ulang efektif untuk mencapai tujuan pemasaran
yang lain seperti mengganggu peluncuran produk pesaing dan membuat
pelanggan menjadi terbiasa menggunakan produk perusahaan serta
mengabaikan produk lain.
4. Meningkatkan loyalitas
Loyalitas terhadap produk atau jasa bersifat subjektif dan pribadi
dibanding promosi untuk pembelian ulang. Adalah hal yang mungkin
apabila konsumen membeli sesuatu secara regular karena paling murah dan
terbaik, tanpa merasakan loyalitas terhadap merek tersebut. Loyalitas
membuat konsumen tetap membeli suatu merek meskipun (mungkin untuk
sementara waktu) tidak lagi yang termurah dan terbaik.
5. Memperluas kegunaan
Perluasan kegunaan biasanya dapat dicapai dengan
mengkombinasikan perangkat-perangkat promosi, termasuk iklan dan
publikasi

6. Menciptakan ketertarikan
Promosi terhadap nilai yang menciptakan ketertarikan umumnya
bercirikan humor, hasil penemuan, menjadi topic pembicaraan dan
berhubungan dengan gaya (style).
7. Menciptakan kesadaran (awareness)
Menciptakan kesadaran adalah tujuan bisnis yang utama. Bagi produk
yang siklusnya sudah matang, tantangan yang dihadapi berbeda karena
tujuannya adalah menjaga ketertarikan. Oleh sebab itu, menciptakan
kesadaran sangat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap
produk perusahaan.
8. Mengalihkan perhatian dari harga
Agar perusahaan dapat bersaing secara efektif dan memperoleh marjin
yang menarik perusahaan harus menggantikan pertimbangan harga dengan
memfokuskan pada keistimewaan seperti mutu, identitas merek, performa
dan loyalitas.
9. Mendapatkan dukungan dari perantara (intermediary)
Mendapatkan display adalah tujuan utama dari promosi yang
dilakukan oleh pabrikan yang memperoleh penjualan melalui pengecer,
pedagang grosir, distributor atau perantara lain. Kadang kala display
menghasilkan penjualan ekstra, tetapi yang mengamankan penjualan
display adalah promosi.

10. Melakukan diskriminasi para pengguna


Diskriminasi diantara sesama pengguna memungkinkan
perusahaan untuk mengembangkan paket khusus dari produk, harga,
distribusi dan promosi untuk kategori pengguna yang berbeda.

2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promotional Mix


​Menurut Gregorius Chandra (2002 : 177) terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kombinasi dari variabel-variabel promotional mix, yaitu:
​a. Tipe pasar produk.
Secara umum, alokasi promosi akan berbeda antara pasar konsumen
akhir dan pasar bisnis.
​b. Push vs Pull strategy
​Pilihan push
atau pull strategy untuk menciptakan
penjualan dapat mempengaruhi secara signifikan komposisi
promotional mix.
c. Kesiapan konsumen untuk melakukan pembelian
​Alat-alat promosi memiliki tingkat efektivitas biaya yang berbeda
pada masing-masing tahap kesiapan pembeli. tahap pembentukan
awareness. Tahap pemahaman, tahap keyakinan, tahap pemesanan,
tahap pemesanan ulang
​d. Tahap dalam siklus hidup produk
Efektivitas alat-alat promosi dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus
hidup produk.

​e. Posisi persaingan perusahaan


Pemimpin pasar biasanya mendapatkan manfaat terbesar melalui
periklanan dibandingkan promosi penjualan. Sebaliknya, pesaing kecil
akan lebih mendapatkan manfaat besar melalui penggunaan promosi
penjualan ketimbang elemen promotional mix yang lainnya.

2.8 ​ Kebijakan Promosi


Komunikasi pemasaran yang luas juga memainkan peran penting
bagi suksesnya penerapan strategi prospector dan penahan yang
terdiferensiasi. Bentuk komunikasi tersebut mungkin berbeda bagi kedua
strategi. Karena prospector harus tetap bekerja untuk membangkitkan
kesadaran (awareness), merangsang orang untuk mencoba dan
membangun permintaan primer untuk produk baru dan belum dikenal,
pengeluaran promosi penjualan dan iklan yang tinggi cenderung
berpengaruh positif terhadap keberhasilan produk baru dan pertumbuhan
pangsa pasar dalam bisnis itu. Sebaliknya, penahan terdiferensiasi sangat
memperhatikan upaya menjaga loyalitas konsumen yang telah ada dengan
cara menyesuaikan diri dengan kebutuhannya dan memberi mereka
pelayanan yang baik. Langkah ini dapat dilakukan secara baik, khususnya
dalam industri barang dan jasa melalui armada penjualan yang banyak,
terlatih dan saling membantu. Oleh karena itu, penahanan terdeferensiasi
biasanya memiliki pengeluaran armada penjualan lebih tinggi
dibandingkan pesaingnya.
Akhirnya, penahan biaya rendah menekankan aspek harga bagi
konsumen mereka. Jadi, pengeluaran yang tinggi untuk iklan, promosi
penjualan, atau armada penjualan akan menjauh dari strategi dasar
mereka dan mungkin memiliki dampak negatif terhadap kinerjanya.
Konsekuensinya, bisnis itu biasanya membutuhkan pengeluaran yang
rendah, berdasarkan presentasi penjualan, pada kegiatan promosional
(Basu Swasta : 1994).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 ​Subjek Kuliah Lapangan


Subjek penelitian adalah tempat atau sumber data dimana informasi
dapat diperoleh.Dalam penulisan laporan kuliah lapangan ini, penulis
mengambil subjek penelitian pada PT. Indofood di Semarang.

​3.2 ​Responden
Pengertian responden menurut Nawawi (2001 : 177) adalah orang-
orang yang mampu menafsirkan pernyataan-pernyataan yang diajukan
sebagaimana yang dilakukan peneliti. Dalam kuliah lapangan yang
dijadikan responden adalah pendamping kunjungan di PT. Indofood di
Semarang.

3.3 ​Data yang diperlukan


a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau
merupakan data yang diperoleh dari tempat penelitian yang
dilakukan secara langsung dari objek yang bersangkutan (Uma
Sekaran : 2000). Dalam hal ini adalah perusahaan industri PT.
Indofood Sukses Makmur di Semarang, tentang promosi yang
dijalankan. Cara pengajuan pertanyaan secara lisan pada yang
berwenang yang dapat memberikan data yang benar. Contoh :
Mengumpulkan data primer antara lain wawancara.

b. Data Sekunder
​Merupakan data yang diperoleh dari luar
objek itu sendiri atau data pengumpulan yang dilakukan pihak lain.
Data sekunder ini adalah data-data yang diperoleh dari buku cetak
dan brosur yang diberikan oleh perusahaan tersebut atau dari buku
lain (Uma Sekaran : 2000). Data sekunder ini diperoleh dari website
PT. Indofood di Semarang. Data sekunder yang diperoleh berupa
sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, data-data promosi
perusahaan dan berbagai lokasi saluran distribusi perusahaan.

3.4 ​Sumber Data


Dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari
hasil penelitian secara langsung dari subjek yang diteliti. Metode
pengumpulan data :
​Wawancara (Interview)
​Yaitumengumpulkan data dengan cara mewawancarai
langsung responden melalui daftar pertanyaan yang disiapkan
atau pertanyaan spontanitas (tidak terstruktur) yang
berhubungan dengan strategi inovasi produk makanan ringan
pada PT. Indofood diSemarang.

3.5 ​Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik deskriptif. Menurut Hadari dan Martini (2000:67) metode
deskriptif diartikan sebagai prosedur- prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki, dan menggambarkan atau melukiskan objek penelitian pada
saat sekarang, berdasarkan fakta- fakta yang tampak atau apa adanya.
Memusatkan perhatiannya kepada penemuan fakta- fakta (fact finding)
sebagai nama keadaan sebelumnya. Metode deskriptif juga diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian berdasarkan
fakta- fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Adapun bentuk- bentuk teknik analisis data secara deskriptif yaitu
dengan memberikan gambaran, penjelasan, memilah-milah data, dan
kemudianmengelompokkan data yang kemudian dibandingkan dengan
teori yang ada dalam landasan teori untuk kemudian ditarik kesimpulan.
Dengan kata lain, suatu penelitian yang menggambarkan variabel yang
berkenaan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengenai promosi pada
produk makanan ringan pada perusahaan.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Umum ​


4.1.1 Sejarah PT. Indofood
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra
Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas
Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama
Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia,
Asia, dan Eropa Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss,
Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang
bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan
distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua
perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang
diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Baik ISM
maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif
di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk
perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu. Menurut Anthoni
Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan
menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan
kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha
patungan tersebut. Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan
lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti
Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini.
Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek
Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai
operasinya pada 1 April 2005. Dalam beberapa dekade ini PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk


(“Indofood” atau “Perseroan”) telah bertransformasi menjadi
sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal
sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood
memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri
dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling
melengkapi sebagai berikut:

Produk
Konsum
en
Bermer
ek
(“CBP”)

Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP


Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di
Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober
2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan
dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki
berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai
merek produk ICBP merupakan merek–merek yang
terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam
kemasan.


Bogasar
i

memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu


dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit
perkapalan dan kemasan.

Agribis
nis

Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh


PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP
London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang
sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak
perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”),
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan
usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan
pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan
kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak
goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu,
kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan
pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.


Distribu
si

Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia.


Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk
konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya, serta
berbagai produk pihak ketiga.
Gambar 4.1 Distribusi PT. Indofood

Tahun 2007 mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa


Efek Singapura dan menempatkan saham baru, menerbitkan
Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun, menambah sebesar 35%
kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi
90% kepemilikan, mengakuisisi 60% kepemilikan saham di
perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited, partisipasi dalam
pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan
memiliki sebesar 70% kepemilikan, mengakuisisi 64,41%
kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Tahun
2008 partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana
Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan, menjual kembali
251.837.500 lembar treasury stock dan menarik kembali
663.762.500 lembar treasury stock, mengakuisisi 100% saham
Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT
Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka, mengakuisisi 100%
saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas
bulking.

Tahun 2009 menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6


triliun, Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar
Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar, memulai
proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan
usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan
usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen
Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan,
ke dalam ICBP. Tahun 2010 menyelesaikan restrukturisasi internal
Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan
di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke
ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan
dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 7 Oktober 2010, Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari
Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan. Tahun 2011
SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan,
melaksanakan IPO yang diikuti dengan pencatatan saham di BEI
pada tanggal 9 Juni 2011.


4.1.2 ​Logo PT. Indofood
Logo menggunakan dua warna dasar, yakni merah dan biru,
dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Merah melambangkan
semangat, dan biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan.

Gambar 4.2 Logo PT. Indofood

4.1.3 ​Visi dan Misi PT. Indofood


VISI
Produsen Barang-Barang Konsumsi yang Terkemuka
MISI

Senan
tiasa
melak
ukan
Inova
si,
fokus
pada
kebut
uhan
Pelan
ggan,
mena
warka
n
Mere
k-
merek
unggu
lan
denga
n
Kiner
ja
yang
tidak
tertan
dingi.

Meny
ediak
an
produ
k
berku
alitas
yang
meru
pakan
piliha
n
pelan
ggan.

Senan
tiasa
menin
gkatk
an
komp
etensi
karya
wan,
prose
s
produ
ksi
dan
teknol
ogi
kami.

Mem
berika
n
kontri
busi
bagi
keseja
hteraa
n
masy
arakat
dan
lingk
ungan
secara
berkel
anjuta
n.

Meni
ngkat
kan
stake
holde
r's
value
secara
berke
sinam
bunga
n.
4.1.4 ​Lokasi dan Lingkungan PT. Indofood
PT. Indofood Divisi Noodle Cabang Semarang terletak di
kawasan industri Jl. Tambak Aji II/8 PO BOX 271
Kelurahan Tambak Aji Kec. Ngaliyan, Semarang Jawa
Tengah. Lokasi perusahaan ini strategis dekat dengan
jalur utama Semarang-Jakarta sehingga mempermudah
distribusi.
​ truktur organisasi PT. Indofood
4.1.5 S
General Manager

Purchasing Finance & Personalia Marketing PDQC MFG


Accounting
Purchasing BPM BPM ASPM ASPM BPDQCM FM
Officer FAM FAM FM

Gambar 4.3 Struktur PT. Indofood

4.1.6Anggaran yang digunakan dalam melakukan promosi


​PT. Indofood di Semarang tidak dapat memberikan data
berapa nominal yang digunakan dalam melakukan promosi
karena data-datanya yang mengetahuai hanya divisi marketing
di head office. Jadi, PT. Indofood di Semarang tidak
mengetahuinya.

4.2 ​Data Khusus


Persaingan pasar yang semakin ketat, sehingga mengharuskan
perusahaan untuk lebih meningkatkan mutunya. Oleh karena itu,
maka perusahaan PT. Indofood melakukan berbagai cara yang salah
satunya adalah melalui promosi.
Adapun kegiatan promosi yang dilakukan PT. Indofood adalah :
4.2.1 ​Periklanan
Periklanan dilaksanakan dengan berbagai media antara lain :
a) Iklan di
televisi
b) Majalah
c) Pameran
d) Media lain

​ ersonal selling
4.2.2 P
Dalam melakukan promosi penjualan dan meningkatkan
pemasaran perusahaan memerlukan tenaga khusus yang akan
memberikan pendidikan terlebih dahulu agar kelak dapat
memasarkan dan menjual produk perusahaan kepada
konsumen dengan cara yang tepat. Dengan kata lain cara
penjualan dengan bertatap muka langsung atau sering disebut
dengan sales. Dalam kegiatan promosinya PT. Indofood juga
menggunakan jasa personal selling dari luar perusahaan,
pemilik dan karyawan serta jasa personal selling dari
perusahaan tersebut turun langsung dalam kegiatan promosi
pada setiap pameran yang dilakukan.
​ romosi penjualan
4.2.3 P
Promosi penjualan ini dilaksanakan oleh PT. Indofood
dalam bentuk pemberian hadiah-hadiah, menjadi sponsor bagi
acara-acara yang terkait dengan produk yang dijual.
​ ublisitas
4.2.4 P
Publisitas yang dilaksanakan oleh PT. Indofood meliputi
usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengan
masyarakat, termasuk pemilik perusahaan, karyawan,
lembaga pemerintah, penyalur, serikat buruh, disamping juga
calon pembeli. Komunikasi dengan masyarakat luas melalui
hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap
sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.

4.3 ​Pembahasan
4.3.1 P ​ eriklanan
Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses
berlanjut, maksudnya bahwa promosi dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan selanjutnya dari suatu perusahaan. Menurut Above The
Line (ATL) adalah aktifitas marketing/promosi yang biasanya
dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand
image yang diinginkan, contohnya : iklan di Televisi dengan
berbagai versi. Sedangkan menurut Below The Line (BTL) adalah
segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat
retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul
konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya : program
bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Seperti halnya
promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Indofood di
Pasuruan melaksanakan promosinya dengan media :
a. Iklan di
televisi
Iklan di televisi sebagai media periklanan akan
dicantumkan sebuah produk serta bintang iklannya yang
dikemas dengan semenarik mungkin sehingga nantinya
menarik masyarakat yang melihat dan akan membeli
produk tersebut. Iklan ini dilihat oleh semua golongan,
baik itu orang tua mupun anak muda dan pastinya untuk
menarik anak-anak. Selain itu iklan di televisi akan
dapat memberikan informasi yang lebih menarik karena
ada bintang iklannya dibanding media iklan lainnya.

b. Majalah
PT. Indofood juga melibatkan media majalah
dalam memasarkan produknya. Dalam
mengiklankannya, perlu juga memperhatikan mengenai
produk apa yang akan dipromosikan dan harus
disesuaikan dengan majalah yang akan digunakan
sebagai media promosinya.
c. Pameran
Melakukan periklanan dalam bentuk pameran PT.
Indofood sering bekerja sama dengan event-event untuk
pameran. Karena dengan bekerja sama dengan event-
event pameran perusahaan dapat mempromosikan
produk-produknya kepada pembeli. Ini salah satu
bentuk promosi yang sangat penting, karena dalam
pameran pembeli dapat melihat hasil produk dan cara
pembuatan produk yang dapat menarik pembeli untuk
membeli produk yang dijual perusahaan.

d. Media-media
lain
PT. Indofood juga menempelken beberapa logo
diproduk yang dijual, agar para pembeli dapat ingat
tentang produk yang dibeli. Dan dengan logo yang
terpasang sekaligus perusahaan juga melakukan
promosi tentang produk yang dijual.

4.3.2 ​Personal selling


Promosi produknya PT. Indofood juga menggunakan
personal selling dari luar perusahaan, pemilik dan karyawan serta
jasa personal selling perusahaan selalu turun langsung dalam
kegiatann promosi pada setiap pameran yang dilakukan.

4.3.3 ​Promosi penjualan


Meningkatkan pemasarannya PT. Indofood disamping dengan
menggunakan media periklanan dan personal selling, juga
menggunakan promosi penjualan, antara lain :
a.
Mengadakan
demonstrasi,
misalnya dengan
menugaskan
tenaga ahli untuk
mengikuti
pameran untuk
memperkenalkan
produk yang
diproduksi dengan
baik dan benar,
agar pembeli lebih
tertarik dengan
produk yang
dijual.

b.
Memberikan
sponsor misalkan
bazaar, dan
kegiatan seminar.
PT. Indofood
dalam
melaksanakan
promosi penjualan
salah satunya
dengan mengikuti
bazaar yang
diadakan
pemerintah
ataupun swasta.
Misalnya dengan
memberikan
potongan harga
kepada pembeli
yang mengikuti
bazaar tersebut,
agar membeli
dalam jumlah yang
banyak.
Perusahaan juga
memberikan
sponsor dalam
kegiatan seminar,
contohnya seminar
tentang bisnis
produk-produk
makanan dan
minuman. Dengan
mensponsori
seminar tersebut
secara tidak
langsung
perusahaan juga
dapat
memperkenalkan
produk-produk
yang dijual agar
dapat lebih dikenal
oleh masyarakat
luas.

c.
Memberikan
contoh produk,
contoh yang
diberikan kepada
mereka yang
mengadakan riset
dan yang
berkunjung ke
pabrik.
Pelaksanaan
promosi penjualan
dengan cara
memberikan
contoh misal
dalam
mempresentasikan
tentang sejarah
dan keadaan
perusahaan
dihadapan mereka
yang mengadakan
kunjungan
penelitian, pihak
PT. Indofood juga
memberikan izin
untuk mereka yang
membutuhkan data
dari perusahaan
untuk kelengkapan
semacarn kuliah
lapangan atau
skripsi. Dan juga
memberikan
kesempatan bagi
mereka yang
sedang
mengadakan
praktek kerja di
perusahaan
tersebut sebagai
syarat perkuliahan.

Semua ini dilaksanakan oleh PT. Indofood dengan sasaran


selain untuk memperkenalkan produk yang telah ada maupun
produk barunya, juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat
luas agar lebih mengetahui bagaimana cara membuat produk yang
berkualitas.
4.3.4 ​Publisitas
Publisitas dilakukan agar media massa mau memuat artikel
tentang program yang telah perusahaan jalankan guna memperkuat
citra dan reputasi perusahaan. Publisitas yang dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan mengundang wartawan dari beberapa
media massa untuk meliput kegiatan yang sedang berlangsung. Jika
artikel tentang kegiatan dimuat oleh media massa, maka dapat
dihitung nilai dari program yang telah dijalankan oleh perusahaan.
4.3.5 ​Beberapa hal yang dilaksanakan oleh perusahaan PT.
Indofood untuk meningkatkan volume penjualannya,
yaitu dengan:
a) Menentukan
sasaran yang akan dicapai
Karena sasaran dari PT. Indofood adalah
masyarakat luas, maka perusahaan berusaha untuk
memberikan contoh dari produk yang dijual oleh
perusahaan. Tujuan yang diinginkan perusahaan ini
adalah memberi tahu, membujuk, dan mendorong
masyarakat luas agar mengetahui produknya dan
membelinya.
b)
Mengidentifikasi pasar
yang akan dituju
Karena produk dari PT. Indofood bermacam-
macam jenisnya, maka perusahaan perlu memisahkan
produknya agar sesuai dengan yang diinginkan oleh
pembeli. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui oleh
pembeli dengan mudah, sesuai dengan selera konsumen
tersebut.
c) Menyusun
anggaran
Untuk membiayai promosi yang dilaksanakan, PT.
Indofood menganggarkan cukup tinggi, agar perusahaan
ini mampu melaksanakan berbagai macam metode
promosinya dan agar nantinya bisa menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan.
d) Menentukan
promosi
PT. Indofood melaksanakan tiga variabel promosi
yaitu periklanan, personal selling, dan promosi
penjualan. Untuk menaikkan volume penjualananya
perusahaan perlu lebih meningkatkan promosinya serta
selalu harus melakukan inovasi-inovasi baru dalam
melakukan promosi untuk produk-produk yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
e) Memilih
media
Persaingan pasar yang semakin ketat, sehingga
mengharuskan perusahaan untuk lebih meningkatkan
mutunya. Oleh karena itu, maka perusahaan PT.
Indofood melakukan berbagai cara yang salah satunya
adalah melalui media promosi. Dalam
mengiklankannya, perlu juga memperhatikan media
promosi yang dilakukan PT. Indofood antara lain untuk
periklanan yaitu iklan di televisi, majalah, pameran, dan
media-media lain. Iklan di televisi sebagai media
periklanan akan dicantumkan sebuah produk serta
bintang iklannya yang dikemas dengan semenarik
mungkin sehingga nantinya menarik masyarakat yang
melihat dan akan membeli produk tersebut. Melibatkan
media majalah dalam memasarkan produknya untuk
mengiklankan produk-produknyan.
Serta melakukan periklanan dalam bentuk
pameran, dengan bekerja sama dengan event-event
pameran perusahaan dapat mempromosikan produk-
produknya kepada pembeli. Dengan melakukan
berbagai promosi-promosi di media, perusahaan
berharap nantinya bisa menaikkan volume pejualan dan
memperkenalkan produk-pruduknya agar pembeli
nantinya mengenal dan membeli produk tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. ​Kesimpulan
1. Media promosi yang digunakan
oleh perusahaan PT. Indofood sudah
tepat karena melalui media-media
tersebut perusahaan dapat menunjang
usaha perusahaan untuk nantinya dapat
lebih meningkatkan volume penjualan
yaitu dengan cara memberi tahu,
membujuk, dan memperkenalkan
produknya kepada pembeli, sehingga
pembeli dapat mengenal, mengetahui
dan sekaligus membelinya untuk
dikonsumsi sesuai dengan yang lain.
2. Alat promosi untuk periklanan
yang digunakan oleh perusahaan PT.
Indofood di Pasuruan adalah melalui :
a.
Iklan di televisi
b.
Majalah
c.
Pameran
d.
Media lain

3. Promosi penjualan yang


dilakukan oleh PT. Indofood di
Pasuruan antara lain dengan jalan:
a.
Mengadakan
demonstrasi
b.
Menjadi sponsor
Misalnya kegitan bazaar dan kegiatan seminar
c.
Memberikan contoh
produk
Contoh ini diberikan kepada mereka yang melakukan
riset dipabrik.

4. ​Publisitas yang dilakukan oleh PT. Indofood di Pasuruan


yaitu menciptakan dan mempertahankan hubungan yang
menguntungkan antara organisasi dengan masyarakat,
termasuk pemilik perusahaan, karyawan, lembaga pemerintah,
penyalur, serikat buruh, disamping juga calon pembeli.
5. ​PT. Indofood juga menggunakan jasa personal selling dari
luar perusahaan, pemilik dan karyawan serta jasa personal
selling dari perusahaan tersebut turun langsung dalam
kegiatan promosi pada setiap pameran yang dilakukan.

4.2 Saran
1. Sebaiknya perusahaan PT.
Indofood untuk meningkatkan volume
penjualan dalam pelaksanaan
promosinya dikembangkan lagi,
misalnya dengan memberikan bonus
atau cinderamata bagi pembeli yang
membeli produk dalam jumlah yang
besar. Agar pembeli memiliki kesan
terhadap produk yang dibeli dan
berimbas positif dimata para pembeli
yang akan mengakibatkan volume
penjualan akan meningkat.

2. Sebagai salah satu alat promosi


yang paling penting, sebaiknya iklan di
televisi selalu menampilkan inovasi-
inovasi baru untuk iklan dan bintang
iklan agar lebih menarik pembeli dari
PT. Indofood. Karena iklan di televisi
sangat penting untuk alat promosi yang
nantinya dapat menarik masyarakat
yang melihat dan akan membeli. Iklan
ini dilihat oleh semua golongan, baik
itu orang tua mupun anak muda dan
pastinya untuk menarik anak-anak.
Selain itu iklan di televisi akan dapat
memberikan informasi yang lebih
menarik karena ada bintang iklannya
dibanding media iklan lainnya.
3. Jasa personal selling PT.
Indofood seharusnya menambah lagi
pameran utama selain pameran outlet di
Minimarkett, hal ini juga di tunjang
dengan jumlah para karyawan yang
cukup banyak sehingga kegiatan
promosi menjadi lebih berkembang
lagi.

4. PT. Indofood perlu lebih sering


dibuat dalam skala besar baik nasional
maupun internasional yang memiliki
nilai berita yang lebih tinggi, agar PT
Indofood lebih dikenal lebih luas oleh
publik. Hal tersebut dikarenakan
publisitas atas program-program yang
diimplementasikan sangatlah
berpengaruh dalam pembentukan citra
dan reputasi perusahaan di mata publik.

DAFTAR PUSTAKA
Basu Swatha DH, 1986, Manajemen Pemasaran, Yogyakarta, Liberty.
Basu Swastha DH, 1994, Azas-azas Marketing , Liberty , Yogyakarta.
Basu Swastha, 1998, Manajemen Penjualan, Edisi Tiga, Yogyakarta:
BPFE.
Basu Swastha dan Irawan, 1998, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
kedua, Yogayakarta: Liberty Offez.
Ebert, J. Ronald dan Ricky W. Griffin, 2009, Business Essentials, 7Th
Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Kotler, Philip, 1990, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Jilid II, Edisi Kelima, terjemahan
Drs. Jaka Wasana, MSM, Jakarta : penerbit Erlangga.
Kotler, P. & Keller, K.L. 2007, Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2.
Penerbit PT Indeks : Jakarta.
Nawawi, H. Hadari. 2000, Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2000, Metodelogi Penelitian. Penerbit Salemba Empat,
Yogyakarta.
Website : www.indofood.co.id

Anda mungkin juga menyukai