Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

TIMBANG TERIMA PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG MINA RS ISLAM FATIMAH
BANYUWANGI

Disusun Oleh :

Norma Inayatulloh (2020.04.031)


Mega Puspitasari (2020.04.043)
Ni Ketut Ledi W (2020.04.047)

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
BANYUWANGI
2020-2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Dalam Mencapai Kompetensi Program Pendidikan Profesi Ners
Bidang Manajemen Keperawatan
Pada Tanggal 05 Oktober-25 Oktober 2020

Laporan ini telah diseminarkan


Tanggal : …. Oktober 2020

Menyetujui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Rumas Sakit

Ns. M Ali Mansyur S.Kep


Ns. Diana kusumawati M.kes
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat, taufik

dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat

melaksakan tugas kelompok membuat “ Timbang Terima Manajemen

Keperawatan Di Ruang Mina Rs Islam Fatimah Banyuwangi”.

Tujuan membuat laporan ini guna melengkapi salah satu tugas

Departemen Manajemen Keperawatan Program Profesi Ners Stikes Banyuwangi

yang dibimbing oleh Diana Kusumawati, S. Kep., M. Kes.

Kami yakin bahwa dengan menyusun Laporan Manajemen Keperawatan

ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan. Maka dari itu kami sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca semua.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Banyuwangi, 15 Oktober 2020

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf

keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi

mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi

yang fektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah

satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat

pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2008: 195).

Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk

menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan

keadaan pasien.

Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan,

mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang

tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien

mungkin bagi individu keluarga dan masyarakat (Gillis,1996). Salah satu

strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan

keperawatan dalam pembenahan manejemen keperawatan, karena deadanya

faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan

keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin

kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.


Salah satu upaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan

pelayanan keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat

pergantian dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima

sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima

dilakukan oleh Perawat primer ke perawat asosiate yang bertanggung jawab

pada dinas sore atau dinas malam. Timbang terima yang efektif dapat

dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat

mengikuti perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan

komunikasi antar perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu

hubungan kerjasama antar perawat serta terlaksananya asuhan perawatan

terhadap klien yang berkesinambungan.

1.2 Nama kegiatan

Pelaksanaan timbang terima pada saat pergantian dinas di ruang Mina RSI

Fatimah Banyuwangi.

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang

komprehensif.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.

b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar

anggota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap

klien yang berkesinambungan.


1.4 Manfaat

1. Bagi Perawat

a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat

b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.

c. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang

berkesinambungan.

d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.

2. Bagi Pasien

a. Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang

belum terungkap.

1.5 Pelaksanaan

1. Hari/tanggal : Kamis, 15 Oktober 2020

2. Waktu : 09.00 – 09.30 WITA

3. Tempat : Ruang Mina Di RSI Fatimah Banyuwangi

1.6 Peserta

Kegiatan ini dihadiri oleh :

1. Norma Inayatulloh, S. Kep. Kepala Ruang Mina (RSI Fatimah

Banyuwangi)

2. Mega Puspitasari, S. Kep. PJ sift

3. Ni Ketut Ledi Wiryanti, S. Kep. Perawat Pelaksana


BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Timbang Terima

Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu

laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima yang efektif

dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang teima yang baik bila

semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara kontinu dan

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat, kerjasama yang

bertanggung jawab antar anggota tim perawat.

Ketentuan dalam timbang terima itu adalah sebagai berikut :

1. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift

2. Dipimpin oleh perawat primer sebagai penanggung jawab

3. Diikuti perawat, mahasiswa dinas yang telah maupun akan berdinas

4. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab

5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis,

menggambarkan keadaan klien saat ini dan tetap menjaga kerahasiaan

klien

6. timbang terima yang dilakukan harus berorientasi pada permasalahan

keperawatan, rencana, tindakan dan perkemabangan kesehatan klien.


2.2 Tujuan Timbang Terima

Menurut Nursallam (2011) tujuan dilaksanakan timbang terima

adalah :

1. menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum

2. menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti olrh dinas

selanjutnya

3. tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya

2.3 Langkah-langkah Pelaksanaan Timbang Terima

Menurut Nursallam (2011) langkah-langkah dalam pelaksanaan

timbang terima adalah:

1. Kedua kelompok dinas dalam keadaan sudah siap

2. Dinas yang akan menyerahkan dan mengoper perlu mempersiapkan hal-

hal apa yang perlu disiapkan

3. PJ shif menyampaikan kepada penanggung jawab dinas selanjutnya

meliputi

a. Kondisi atau keadaan pasien secara umum

b. Tindak lanjut untuk dinas yang menerima timbang terima

c. Rencana kerja untuk dinas yang menerima timbang terima

d. Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan tidak

terburu-buru

e. PJ shif, Karu, PP, dan yang dinas selanjurnya bersama-sama secara

langsung melihat pasian


2.4 Alur Timbang Terima

klien

Diagnosa medis/masalah kolaboratif Diagnosa keperawatan

Rencana tindakan

Yang telah dilakukan Yang akan dilakukan

Perkembangan keadaan klien

Perencanaan : teraatasi keseluhan, sebagian, belum teratasi dan terdapat masalah baru

2.5 Mekanisme timbang terima

Kepala Ruangan
Membimbing, mengarahkan dan menyelesaikan masalah/problem solving

Diskusi di nurse station (Karu, P sift,PP) kondisi klien bersifat rahasia

Timbang terima disamping klien, Karu, P sift,PPdokumentasi


BAB 3
PELAKSANAAN

3.1 Prosedur Timbang Terima


TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANAAN
Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan setiap 5 menit Nurse PP dan PA
pergantian shift/overan Station
2. Prinsif timbang terima, semua pasien
baru masuk dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang belum
dapat teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PJ Sift menyampaikan timbang terima
pada PJ sift berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang terima:
 Jumlah pasien
 Identitas klien dan diagnose medis
 Data (keluhan/subjektif dan objektif)
 Masalah keperawatan yang masih
muncul
 Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan (secara
umum)
 Intervensi kolaboratif dan dependen
 Rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dan lain-lain.
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift 20 menit Ners KARU, PJ sift
jaga) station dan PP
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan
3. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima
4. Perawat yang melakukan timbang
terima dapat melakukan klarifikasi
Tanya jawab dan melakukan validasi
terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas
5. Kepala ruangan/PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien
6. Penyampaian yang jelas, singkat dan
padat
7. Perawat yang melaksanakan timbang
terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya selama
masa perawatan
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan Ruang
memerlukan perincian yang matang perawatan
sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
9. Lama timbang terima untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
pada kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit.
1. Diskusi 5 menit Ners KARU, PJ Sift
2. Pelaporan untuk timbang terima Station dan PP
dituliskan secara langsung pada format
timbang terima yang ditandatangani
oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang
jaga berikutnya, diketahui oleh kepala
ruangan
3. Ditutup oleh kepala ruangan

3.2 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Dilaksanakan tepat pada saat pergantian shift

2. Dipimpin oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP)

3. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas

4. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan

menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan

pasien

5. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien

6. Pada saat timbang terima di kamar pasien, menggunakan volume suara

yang cukup, sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu

yang rahasia bagi pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya

tidak dibicarakan secara langsung didekat klien

7. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut dan shjock sebaiknya

dibicarakan di ners station.

3.3 Rencana Strategi Timbang Terima

1. Pelaksanaan Timbang Terima

Hari/tanggal : Selasa, 12 Juli 2011

Pukul : 08.00 – 08.30 WITA

Topik : Penyampaian kondisi dan keadaan klien:

- Penyampaian hal-hal yang sudah dilakukan dalam

asuhan keperawatan.

- Penyampaian permasalahan keperawatan klien yang

masih ada dan sudah terselesaikan.

- Penyampaian hal-hal yang penting yang harus ditindak

lanjuti.
Tempat : Ruang Mina Di RSI Fatimah Banyuwangi

2. Metode

a. Diskusi

b. Tanya Jawab

3. Media
a. Status Klien
b. Buku timbang terima
c. Alat tulis
d. Sarana dan prasarana keperawatan

4. Pengorganisasian

a. Kepala Ruangan : Ni Ledi Wiryanti, S. Kep

b. Perawat PJ Sift (pagi) : Mega Puspita sari, S. Kep.

c. Perawat Dinas Berikutnya (sore) : Norma Inayatulloh, S. Kep.

3.4 Uraian Kegiatan

a. Prolog

Pada hari……jam……seluruh perawat (PJ Sift dan PP), shift pagi dan

sore serta kepala ruangan berkumpul di ners station untuk melakukan

timbang terima

b. Sesi 1 di ners station

Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan

doa dan kemudian mempersilahkan PJ Sift dinas pagi untuk melaporkan

keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang

akan berdinas selanjutnya (sore). PP shift sore memberikan klarifikasi


keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan

(secara umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan

persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan

penunjang dan lain-lain), hal yang belum jelas atas laporan yang telah

disampaikan. Setelah melakukan timbang terima di ners station berupa

laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di ruangan perawatan

pasien.

c. Sesi 2 si ruang perawatan pasien

Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke tempat

pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data

langsung kepada pasien atau keluarga yang nemngalami masalah

khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus,

kunjungan tetap dilaksanakan. Lamanya kunjungan tidak lebih 5 menit

per pasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan

keluarga perlu diklarifikasi, maka dapar dilakukan di ners station

setelah kunjungan ke pasien.

d. Epilog

Kembali ke ners station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat

rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua

PP mendata laporan timbang terima dengan diketahui oleh kepala

ruangan.

e. Evaluasi

1) Struktur (input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang yang

telah tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien, dan

kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin

kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift,

yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan timbang terima

pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang

bertugas saat itu.

2) Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan

dilaksanakan oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang

akan mengganti shift. Timbang terima pertama dilakukan di ners

station kemudian ke ruang perawatan pasien dan kemudian lagi

ke ners station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,

diagnosis keperawatan dan intervensi yang belum/sudah

dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat

klarifikasi ke pasien.

3) Hasil

Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Stiap

perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi

antar perawat berjalan dengan baik.

3.5 Dialog Skenario Role Play Timbang Terima

1. PRE KONFERENS
Nurse Station

Kepala Ruangan : Assalamu’alaikum wr wb, sebelum kita

melakukan operan, marilah kita ucapkan puji syukur

atas kehadirat Allah swt. karena rahmat serta

karunianya lah kita dapat berkumpul disini. Pada

siang hari ini hari kamis tanggal 15 Oktober 2020

akan dilakukan kegiatan operan yang rutin kita

lakukan setiap pergantian shift. Kepada perawat

pelaksana yang dinas pagi dipersilahkan menjelaskan

kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat

pelaksana yang dinas sore

PJ Sift : Assalamu’alaikum Wr Wb, Terima Kasih

Untuk Kesempatan Yang Diberikan Kepada Saya

Untuk Menjelaskan Kondisi Pasien Saat Ini,

Jumlah Pasien pada hari ini adalah 1 pasien.

Identitas Pasiennya yaitu Anak D, umur 15 tahun,

Tingkat Ketergantungan minimal care Diagnosa

Medis Typoid. Keadaan Umum Pasien baik.

Ttv Terakhir Pukul 13.00 Tens, 120/80 mmHg,

Suhu 36,80c, Nadi 80x/mnt, RR 20x/mnt pasien

mengeluhkan nyeri perut bagian kiri dengan

masalah keperwatan Nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisiologis.

Implementasi yang sudah dilakukan


1. mengkaji intensitas, frekuensi, dan tingkat nyeri

2. monitor skala nyeri

3. tingkatkan istirahat

4. kolaborasi pemberian farmakologi seperti

analgesik

Intervensi Yang Belum Terlaksana

1. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi

seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik

relaksasi, bimbingan imajinasi,

2 Evaluasi (Soap)

S : pasien mengatakan nyeri perut sedikit mereda

O : pasien Nampak rileks

A : masalah nyeri sebagian teratasi

P : lanjutkan intervensi.

Kepala Ruangan :Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah

menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini,

mari kita langsung saja menuju ke ruangan pasien

Kepala Ruangan :”Assalamu’alaikum Wr Wb, bagaimana

keadaannya adik D saat ini? seperti biasa , adik ,

kita disini akan melakukan kegiatan timbang

Terima yang rutin setiap pergantian shift, tujuan

dari timbang terima Ini adalah

mengkomunikasikan keadaan adik sekarang dan

menyampaikan Informasi yang penting antar shift


jaga. perkenalkan kepada perawat pelaksana sore

Norma Inayatulloh, S.Kep

PP (Sore) : Apa yang dirasakan Adik Saat ini apakah

sudah ada perkembangan yang lebih baik dari

sebelumnya?

Pasien : Iya suster saya masih agak lemas dan sakit pada

bagian perut kiri.

PP (Sore) : Iya Adik, lemas dan sakit pada bagian perut

yang dirasakan merupakan efek dari proses

penyakit, namun Adik jangan terlalu cemas karena

sudah ada perawatan yang akan

m e m berikan terapi obat yang di berikan dokter

untuk mengatasi masalah yang diderita Adik saat

ini, (perawat memberikan posisi senyaman mungkin

pada pasien dan mengajarkan teknik distraksi,

relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri) kami

akan akan selalu siap memberikan pelayanan yang

terbaik.

Kepala ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau

koreksi yang perlu didiskusikan kembali ?

Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua

pihak yang telah mengikuti timbang terima ini.

Wassalamu’alaikum wr wb. sambil berjabat tangan

dengan semua anggota timbang terima sambil


meninggalkan kamar pasien dan akan menuju ke

nurse station)

3. POST KONFERENS

Kepala ruangan : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan

kegiatan timbang terima, saya berharap dengan

adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antar

shift bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien

tadi ada yang masih harus di diskusikan lagi?

PP (Sore) : Tidak ada bu pasien sudah terkontrok dengan baik

PJ sift (Pagi) : Sudah diberikan terapi obat tramadol Yang

sesuai dengan anjuran dari dokter.

Kepala ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya Demikian tadi

timbang terima ini semoga apa yang telah kita

lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan

bagi kita semua, dan kita diberikan kelancaran dalam

melaksanakan tugas masing- masing. Demikian saya

akhiri Wassalamu’alaikum wr, wb.


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima suatu

laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima yang efektif

dapat dilakukan secara lisan atau tulisan. Timbang teima yang baik bila

semua perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara kontinu dan

dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat, kerjasama yang

bertanggung jawab antar anggota tim perawat.

Pelaksanaan timbang terima pada hari kamis tanggal 15 Oktober

2020 terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan lancar para pemeran

telah melakukan peran sesuai jobnya masing-masing, kepala ruangan

membuka acara timbang terima selanjutnya PJ shift dan PP menjelaskan

keadaan pasien mulai dari diagnosa sampai intervensi yang akan dilakukan.

4.2 Saran

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan , perawat kiranya lebih

mematuhi SOP yang ditetapkan, menerapkan kerja sama tim kesehatan

dan pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik

terhadap pasien dan keluarga serta tenaga kesehatan yang lainnya, peka

dalam memnyelesaikan masalah terhadap kejadian yang tidak diharapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002, Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profisional, Selemba Medika, Jakarta.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan

Profesional. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai