Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN EVALUASI

KEBUTUHAN TENAGA TAHUN 2022

RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH SEKAPUK

Jalan Raya Deandles No. 21 Sekapuk Ujungpangkah KM 32 Gresik


Telpon. 031 – 3940876, Fax. 031 – 3942410
Email : rs.pku.muhammadiyah@gmail.com
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harusdapat memberikan
pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya yang terjangkau. disamping itu dengan
adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin meningkat maka
supremasi hukuman akan meningkat pula,maka rumah sakit dalam penelolaanya harus
transparan, berkualitas dan memperhatikan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan kebutuhan
sumber daya manusia (SDM) secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap unit,
khususnya bagian keperawatan. Pengetahuan dan ketrampilan perencanaan SDM khususnya
keperawatan merupakan kompetensi yang harius dimiliki oleh setiap pimpinan keperawatan
di rumah sakit termasuk seluruh tenaga perawat agar tersedia SDM yang yang cukup dengan
kualitas yang yang tinggi dan profesional.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit,
apabila pelayanan keperawatanya bermutu maka pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut
juga bermutu karena mayoritas pemberian pelayanan di rumah sakit diberikan oleh tenaga
perawat. Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang bersifat humanistik dan unik oleh
sebab itu diperlukan kiat-kiat khusus dari perawat dalam rangka pemunuhan kebutuhan.
Perawat dalam memberikan bantuan umumnya bersifat jasa, penawaran jasa di rumah sakit
sangat padat karya apabila kualitas dan jumlah perawat kurangakan mempengaruhi kualitas
jasa yang diberikanya yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan rumah
sakit.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga perawat tidak bisa dalam
waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus memperhatikan visi dari rumah
sakit dan visi bidang keperawatan, mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada tingkat
makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data sekunder(data
statistik kesehatan),dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti : analisis
situasi tenaga perawat,beban kerja perawat,dan kinerja personal perawat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Penyusunan evaluasi kebutuhan tenaga di Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Sekapuk ini
bertujuan untuk :
1. Sebagai landasan atau acuan dalam menentukan kebutuhan tenaga Rawat inap
2. Sebagai dasar untuk mengetahui tingkat beban kerja di rawat inap
3. Memberikan gambaran tugas dan fungsi masing-masing bagian yang ada dalam rumah
sakit.
4. Masing-masing bagian dalam rumah sakit bisa bekerja lebih maksimal, karena fungsi dan
job discriptionnya jelas.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. ANALISIS SITUASI TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Dalam melakukan analisis situasi tenaga perawat di rumah sakit,ada sejumlah


pertanyaan yang harus dijawab oleh perencana tenaga perawat di rumah sakit.
1. Apakah tenaga yang ada saat ini sudah cukup ? untuk itu perlu dilakukan analisis
jumlah dan jenis tenaga yang ada pada setiap unit perawatan di rumah sakit.Perlu
dilakukan pengamatan yang seksama terhadap beban kerja, jumlah tenaga, dan
kompetensi yang ada.
2. Perencana harus dapat memprediksi situasi yang akan datang terutam terhadap
perubahan tuntutan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan di masa datang.
3. Merencanakan pelatihan-pelatihan dan rotasi tenaga perawat untuk menyesuaikan beban
kerja dan tuntutan pelayanan di masa depan.
4. Dilakukan analisis beban kerja tenaga perawat yang ada.Beban kerja dapat dilihat atau
dibandingkan antara jumlah tenaga dan volume kerja yang harus dikerjakan pada satuan
waktu tertentu.Pola bebean kerja biasanya pagi dan siang hari lebih beasr dibandingkan
sore dan malam hari bila dilihat dari kunjungan pasien.
5. melakukan inventarisasi keahlian personal yang ada sebagai informasi manajemen
untuk mengetahui jumlah personal profesional dan non profesional.
6. Analisis model kerja yang dilakukan oleh perawat/metoda yang digunakan dalam
meberikan asuhan keperawatan apakah metoda fungsional,metoda tim,metoda
primer,atau metoda sekunder(Yaslis Ilyas,200).

B. ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

Pada dasarnya semua metoda atau formula yang telah dikembangkan untuk
menghitung tenaga perawat di rumah sakit berakar pada beban kerja dan personal yang
berssangkutan. Hal ini telah banyak dilakukan penelitian-penelitian di luar negri oleh
para pakar keperawatan. Analisis kebutuhan tenaga perawat harus betul-betul
direncanakan dengan baik agar tidak dilakukan secara berulang-ulang karena akan
mebutuhkan waktu, biaya dan tenaga sehingga tidak efektif dan tidak efisien.
Ada beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam kita melakukan analisis
ketenagaan ini, antara lain :
1. Adanya perluasan atau penambahan ruangan rumah sakit sehingga berdampak pada
penambahan atau perubahan tempat tidur hal ini akan berdampak pada perubahan
rasio kebutuhan tenaga perawat. Apabila rumah sakit sudah merencanakan perluasan
atau penambahan ruangan rumah sakit maka harus direncanakan pula penambahan
tenaga perawat.
2. Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yang akan
berdampak pada peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR), yang pada akhirnya perlu
analisa situasi dan kebutuhan tenaga. Hal ini perlu diantisipasi jauh sebelumnya
sehingga pelayanan bisa terlaksana dengan optimal.
3. Adanya penurunan motivasi,penurunan prestsi kerja seperti : sering tidak masuk
kerja,datang terlambat,penyelesaian pekerjaan semakin lambat. Hal ini bisa terjadi
karena : pimpinan kurang memperhatikan bawahan,tidak ada reward,kerja yang ketat
dan dan beban kerja yang berat serta tenaga yang kurang.Bila hal ini sudah terjadi
maka perlu segera segera dilakukan analisa ketenagaan.
4. Adanya keluhan tentang pelayanan yang diterima.Apakah klien mengeluh tentang
pelayanan yang diterimanya dengan mengatakan puas atau tidak puas.Biasanya klien
sering mengeluh tentang tenaga keperawatan,biaya perawatan, dan fasilitas yang
diterima.Apabila keluhan ini sudah teridentifikasi maka perlu dilakuakn analisa
ketenagaan.Keluhan ini terjadi di unit rawat inap.
BAB III
EVALUASI PERHITUNGAN TENAGA

A. Evaluasi Tenaga Perawat Bulan Januari S/D Juni Th 2022


1. Perawat Ruang Rawat Inap Dewasa Umum
Cara perhitungan ketenagaan perawat di Rawat Inap adalah berdasarkan jam perawatan
untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien rawat
inap anak, rumus perhitungan tenaga perawat anak berdasarkan BOR gabungan rumus
dari Gillis murni menurut derektorat jendral pelayanan dirjen yanmet Depkes RI
tahun 2001 :

F : A X B X C + 20%
(C – D ) X E
Keterangan :
A : Rara - rata jumlah perawat perhari (20).
B : Rata – rata jumlah pasien perhari ( 2 px).
C : Jumlah hari pertahun ( 365 hari ).
D : Jumlah hri libur masing –masing perawt ( 78 hari).
E : Jumlah jam kerja masing –masing perawat ( 7 jam ).
F : Jumlah perawatan yang di butuhkan untuk unit terkait.
20 % cadangan tenaga untuk sakit,dinas luar dan lain –lain.

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 7 orang, yang dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a) Dinas pagi : 2 orang ( 1 perawat primer, 1 perawat pelaksana)
b) Dinas sore : 2 orang (1 perawat primer, 1 perawat pelaksana)
c) Dinas malam : 2 orang (1 perawat primer, 1 perawat pelaksana)
d) Libur / cuti : 1 orang

Keterangan :
A = rata – rata jam perawatan/pasien/hari
B = rata – rata jumlah pasien/hari ( hari rawat inap :
365 )
C = Jumlah hari/tahun ( 365 )
D = jumlah hari libur masing – masing perawat ( 52+12+12+3 )
E = jumlah jam kerja masing – masing perawat (7 jam/hari )
F = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit terkait.

a. Rawat Inap RDU


2 UNIT RDU                    
   
  AXBXC 4.25 12 365 18615
F Di + 20% 11.95
  ( C-D ) X E 365 98 7 1869 9.960
   
  Keterangan :  
  A = rata – rata jam perawatan/pasien/hari  
B = rata – rata jumlah pasien/hari ( hari rawat inap :
  365 )  
  C = Jumlah hari/tahun ( 365 )  
D = jumlah hari libur masing – masing perawat
  ( 52+12+12+19+3 )  
  E = jumlah jam kerja masing – masing perawat (7 jam/hari )  
  F = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit terkait.  
 

b. Rawat Inap RA
   
4 UNIT RA  
  AXBXC 4.25 8 365 12410
F Di + 20% 7.97
  ( C-D ) X E 365 98 7 1869 6.640
   
  Keterangan :  
  A = rata – rata jam perawatan/pasien/hari  
B = rata – rata jumlah pasien/hari ( hari rawat
 
  inap : 365 )
  C = Jumlah hari/tahun ( 365 )  
D = jumlah hari libur masing – masing perawat
 
  ( 52+12+12+19+3 )
  E = jumlah jam kerja masing – masing perawat (7 jam/hari )  
F = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit
 
  terkait.
                         

c. Ruang Bersalin
5 UNIT RB                      
  AXBXC Di + 7.25 5 365 13231.3
F 8.50
  ( C-D ) X E 20% 365 98 7 1869 7.08
   
  Keterangan :  
  A = rata – rata jam perawatan/pasien/hari  
B = rata – rata jumlah pasien/hari ( hari
 
  rawat inap : 365 )
  C = Jumlah hari/tahun ( 365 )  
D = jumlah hari libur masing – masing perawat
 
  ( 52+12+12+19+2 )
  E = jumlah jam kerja masing – masing perawat (7 jam/hari )  
F = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk
 
  unit terkait.
                         

E. Penutup

Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan keperawatan yang bermutu
adalah tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan baik kuantitas
maupun kualitasnya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menetukan
pengembangan tenaga perawat.
Perencanaan yang salah bisa mengabitkan kekurangan tenaga atau kelebihan tenaga, bila tenaga
berlebih akan mengakibatkan kerugian pada rumah sakit, dan apabila tenaga kurang bisa
mengakibatkan beban kerja yang tinggi sehingga kualitas pelayanan akan menurun. Bila kualitas
pelayanan menurun bisa berdampak pada kunjungan pasien akan menurun dan ini akan
mengakibatkan income rumah sakit menurun dan seterusnya bisa membuat kesejahteraan
karyawan juga menurun.

Manajer keperawatan dituntut untuk bisa merencanakan jumlah tenaga oerawat yang betul-betul
sesuai dengan kebutuhan yang real, sehuingga mutu pelayanan dapat terjamin. Disamping itu
manajer harus mempunyai visi dan misi sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Dalam setuiap
pengambilan keputusan harus betul-betul mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek mikro
maupun aspek makro rumah saikit.

Pendekatan perhitungan tenaga yang dibahas dalam makalah ini mudah-mudahan dapat
membantu para manajer keperawatan di rumah sakit dalam merencanakan penambahan tenaga
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai