Anda di halaman 1dari 9

RENCANA KEBUTUHAN SDM

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH KARTIKA DOCTA


TAHUN ANGGARAN 2017-2018

GUNUNG PANGILUN, PADANG

SUMATERA BARAT
BAB I
DEFINISI
I. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin
meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula,maka tumah sakit dalam
pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhaitkan kepentingan pasien
dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan
Manajemen SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.
Mulai dari Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua
unit, perencanaan/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisiplin
tenaga profesional baik medis, keperawatan dan non medis. Kecukupan jumlah dan jenis
komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten
guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan.
Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu
juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik
kompetensi pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan
maka visi pelayanan di Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika Docta sebagai pusat layanan
rujukan unggulan yang berpenampilan, berprofesi dan beretik untuk wilayah Kediri dan
sekitarnya bisa dicapai.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik medis maupun
non medis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan
pada yingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data
sekunder (data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah
sakit seperti : analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non
medis.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga di di Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika
Docta diperlukan suatu standart, oleh karena itu perlu disusun dan diterbitkan sebuah
panduan Standart Pemenuhan Tenaga medis, proffesional dan non medis di Rumah Sakit
Khusus Bedah Kartika Docta yang mengacu KMK 81/2004 tentang Pedoman Pola
Ketenagaan.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, profesional dan non medis baik
secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima
kepada konsumen di di Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika Docta.
2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non
medis.
2) Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga medis, proffesional dan non medis
yang kompeten
3) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
4) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan
dan distribusinya.
5) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga medis, profesional dan non
medis.

III. Pengertian

1. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa
dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu,
khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk
pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan
memamerkan pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan pola. Pola yang paling
sederhana didasarkan pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka digabungkan tanpa
modifikasi.
2. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja
secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan
upaya kesehatan.
3. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan /atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya
kesehatan.
4. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh
seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar
profesional dan telah memperhitungkan waktlibur, sakit, dll.
5. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan
pangkat dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melaksanakan
fungsinya.
6. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan
cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja
perorangan persatuan waktu.
7. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga
kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan.
8. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
9. Pola Tenaga Keperawatan adalah Jenid Kualifikasi, jumlah, komposisi, dan katagori
dari keseluruhan tenaga keperawatan.
10. Tenaga Keperawatan adalah tenaga perawat dan bidan (PP No 32/1996 tentang tenaga
kesehatan pasal 2)
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pedoman Pola Ketenagaan Perawat Rumah Sakit Khusus Bedah Kartika
Docta
Ruang lingkup dari pedoman pola ketenagaan ini diantaranya meliputi :
Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan

a. Unit Rawat Jalan


b. Unit Gawat Darurat
c. Unit Rawatan
d. Ruang OK
BAB III
TATA LAKSANA
I. Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
1. Pengelompokan Unit Kerja di Rumah Sakit
Kebutuhan tenaga keperawatan (perawat ) harus memeperhatikan unit kerja yang ada di
rumah sakit Khusus Bedah Kartika Docta. Secara garis besar pengelompkkan unit kerja
di unit keperawatan di rumah sakit Khusus Bedah Kartika Docta sebagai berikut :
a. Unit Rawat Inap
b. Unit Gawat Darurat (IGD)
c. OK
d. Unit Rawat Jalan
2. Model Pendekatan Dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
model pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga yang di gunakan di di Rumah
Sakit Khusus Bedah Kartika Docta adalah :
a. Rawat Jalan
Berdasarkan klasifikasi pasien
Cara perhitungan berdasarkan :
a. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b. Rata – rata pasien perhari
c. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
d. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
e. Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 7 jam perhari
Contoh perhitungan dalam satu ruangan :

No JUMLAH PASIEN JUMLAH JAM JUMLAH


POLI PERAWATAN/PASIEN JAM
PERAWATAN
PER HARI

1 25 15 menit 7
Keterangan :
Jadi Jumlah Tenaga Keperawatan yang diperlukan adalah
Jumlah Jam Perawatan
Jam Kerja Efektif pershif
= 7 = 1 perawat
8
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi ) dengan:
Hari Libur/Cuti/Hari Besar (Loss day) dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah hari minggu dalam satu tahun + Cuti + Hari besar X Jumlah perawat yang tersedia
Jumlah Hari Kerja Efektif
52 + 12 + 14 X 1= 78 = 1 orang
286 286
Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas – tugas non keperawatan
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan dengan rumus :
Jumlah tenaga keperawatan + lossday X 25
100
1 + 1 X 25 = 1
100
Jumlah Tenaga : Tenaga yang tersedia + faktor koreksi
1 + 1 = 2 orang
2
b. Instalasi Gawat Darurat
Dasar perhitungan di instalasi gawat darurat adalah :
a. Rata – Rata jumlah pasien/hari = 4 pasien
b. Jumlah jam perawatan = 2 jam
c. Jam Efektif/Hari = 8 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :
4 X 2 = 1 orang + Loss day ( 78 X 1) = 1 orang + 1= 2 orang
8 286
c. OK
Dasar perhitungan di instalasi OK adalah :
a) Kecil
1) Rata – Rata jumlah pasien/hari = 2 pasien
2) Jumlah jam perawatan = 1 jam
3) Jam Efektif/Hari = 2 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di OK:
2 X 1 = 1 orang + Loss day ( 78 X 1) = 1 orang + 1= 2 orang
8 286
b) Sedang
1) Rata – Rata jumlah pasien/hari = 4 pasien
2) Jumlah jam perawatan = 2 jam
3) Jam Efektif/Hari = 8 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di OK:
4 X 2 = 1 orang + Loss day ( 78 X 1) = 1 orang + 1= 2 orang
8 286
c) Besar
1) Rata – Rata jumlah pasien/hari = 2 pasien
2) Jumlah jam perawatan = 5 jam
3) Jam Efektif/Hari = 10 jam
Jadi kebutuhan tenaga perawat di OK:
5 X 2 = 2 orang + Loss day ( 78 X 2) = 1 orang + 1= 2 orang
8 286
d. Rawatan
Jumlah Pasien Rata-Rata perhari : 10
Jumlah Jam perawatan pasien : 5 jam/pasien
Jumlah Tenaga Perawat = Jumlah Jam perawatan/ jumlah jam kerja efektif
= 50/8 = 6.25 Perawat
Faktor Koreksi =Jumlah hari minggu dalam setahun+ cuti+hari besar x Jumlah Perawat/
Jumlah hari kerja
= 52+12+21x6.25/286
= 1.85

Anda mungkin juga menyukai