POLA KETENAGAAN
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
A. Latar Belakang …………………………………………………… 3
B. Tujuan …………………………………………………… 4
C. Pengertian …………………………………………………… 4
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta. Masyarakat akan menuntut rumah sakit harus dapat
memberikan pelayanan yang cepat, akurat bermutu dan biaya terjangkau. Disamping itu
dengan adanya undang-undang perlindungan konsumen,demokratisasi semakin
meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat pula,maka rumah sakit dalam
pengelolaanya harus transparan,berkualitas dan memperhatikan kepentingan pasien
dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan
Manajemen SDM yang sesuai dengan standar kualitas yang yang tinggi dan profesional.
Mulai dari Perencanaan SDM, sarana prasarana, menentukan metode pelayanan di semua
unit, perencanaan/pengelolaan keuangan, dan manajemen mutu pelayanan.
Pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit tersusun dari berbagi multidisiplin
tenaga profesional baik klinis, keperawatan dan non klinis. Kecukupan jumlah dan jenis
komposisi pemberi pelayanan kesehatan harus terpenuhi dengan baik serta konsisten
guna memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan cepat di seluruh unit pelayanan.
Selain memperhatikan kecukupan jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan maka perlu
juga ditetapkan kualifikasi profesionalitas yang dibutuhkan. Jadi semakin baik
kompetensi pemberi pelayanan kesehatan dan semakin baik kinerja yang ditampilkan
maka visi pelayanan di RS Umum Kartini sebagai mewujudkan Rumah Sakit Umum
Kartini sebagai pusat pelayanan medis terbaik dengan komitmen pada pelayanan prima
terhadap setiap pasien.
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga baik klinis maupun non
klinis tidak bisa dalam waktu yang singkat, sehingga dalam perencanaanya harus
memperhatikan visi dan misi rumah sakit serta mempelajari faktor-faktor yang berkaitan
pada yingkat makro rumah sakit seperti : landasan hukum, target area, populasi dan data
sekunder (data statistik kesehatan), dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah
sakit seperti : analisis situasi, beban kerja, dan kinerja personal baik medis maupun non
medis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terpenuhinya kebutuhan tenaga Tenaga klinis, profesional dan non klinis baik
secara kualitas maupun kuantitas guna menunjang pemberian Pelayanan Prima
kepada konsumen di RS Umum Kartini
2. Tujuan Khusus
1) Tercukupinya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga klinis, profesional dan non
2) klinis.
3) Tercukupinya kebutuhan tenaga Tenaga klinis, proffesional dan non klinis yang
kompeten
4) Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
5) Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan kebutuhan dan
distribusinya.
6) Sebagai acuan dalam program rekruitmen Tenaga klinis, profesional dan non
klinis.
C. Pengertian
1. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa
dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu,
khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk
pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan
memamerkan pola. Deteksi pola dasar disebut pengenalan pola. Pola yang paling
sederhana didasarkan pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka digabungkan tanpa
modifikasi.
2. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang
bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
RUANG LINGKUP
Metode Swansburg
Contoh :
Pada suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata rata perhari.
Input data
4 pembelian a. Menganalisa faktur 10 5 50
b. Input ke komputer 10 20 200
b. Rekam Medis
(Pra analitik)
1. Membersihkan ruangan 10 3 30
Pola ketenagaan di Rumah Sakit Umum Kartini Kalirejo ini disusun dengan harapan bisa
mencapai target kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang
profesioal, berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasional rumah sakit.
Naisbit John and Patricia A : Ten New directions for the 1990’s Megatrend 2000.1 st
ed.Megatrend ltd,1990
Departemen Kesehatan RI.(2004).Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No.81/MENKES/SK/I/2004 tentang Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di tingkat propinsi.Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.(2005).Laporan Kajian Kebijakan Perencanaan
Tenaga Kesehatan.
Purwanto, Ari.2011. Analisis Kebutuhan Tenaga perawat dengan metode Workload Indikator
Staffing Need (WISN).
“Perencanaan SDM”.Wikipedia.10 Oktober 2015.Web.10 Oktober
2015.Web.http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_Sumber_daya_ manusia.