DI RUMAH SAKIT
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
ABSTRAK............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Perumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Makalah....................................................................................................5
LANDASAN TEORI............................................................................................................................6
A. Komponen Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit......................................................................6
B. Analisis Situasi tenaga Perawat di Rumah sakit.........................................................................6
C. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah sakit.................................................................6
D. Cara Menghitung Tenaga Perawat di Rumah Sakit....................................................................7
1. Metode Rasio....................................................................................................................8
2. Metode Need.....................................................................................................................9
3. Metode Derajat Ketergantungan......................................................................................12
4. Metode Demand..............................................................................................................13
5. Metode Gillies.................................................................................................................14
6. Metode Swansburg..........................................................................................................17
7. Metode Formulasi Nina...................................................................................................18
8. Metode Hasil Lokakarya Keperawatan............................................................................19
9. Metode Standar Ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit....................................19
KESIMPULAN...................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................26
2
ABSTRAK
Kata Kunci :
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan pasar bebas membuat terbukanya persaingan antar rumah sakit bauk
pemerintah maupun swasta. Rumah sakit dituntut untuk senantiasa selalu memberikan
layanan kesehatan yang efektif dan sesuai standar layanan rumah sakit. Masyarakat akan
menuntut rumah sakit harusdapat memberikan pelayanan yang cepat,akurat, bermutu dan
biaya yang terjangkau. Disamping itu dengan adanya undang-undang perlindungan
konsumen, demokratisasi semakin meningkat maka supremasi hukuman akan meningkat
pula, maka tumah sakit daLam penelolaanya harus transparan,berkualitas dan
memperhaitkan kepentingan pasien dengan seksama dan hati-hati.
Untuk menghadapi situasi diatas salah satu langkah adalah merencanakan kebutuhan
sumber daya manusia(SDM) secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan setiap
unit,khususnya bagian keperawatan.Pengetahuan dan ketrampilan perencanaan SDM
khususnya keperawatan merupakan kompetensi yang harius dimiliki oleh setiap pimpinan
keperawatan di rumah sakit termasuk seluruh tenaga perawat agar tersedia SDM yang yang
cukup dengan kualitas yang yang tinggi dan profesional.
4
Berdasarkan hal di atas maka pemenuhan kebutuhan tenaga perawat tidak bisa dalam
waktu yang singkat,sehingga dalam perencanaanya harus memperhatikan visi dari rumah
sakit dan visi bidang keperawatn,mempelajari faktor-faktor yang berkaitan pada yingkat
makro rumah sakit seperti : landasan hukum,target area,populasi dan data sekunder(data
statistik kesehatan),dan mempelajari hal-hal yang bersifat mikro rumah sakit seperti : analisis
situasi tenaga perawat,beban kerja perawat,da kinerja personal perawat.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disusun rumusan masalah pada penelitian ini,
yakni:
Sesuai dengan perumusan masalah yang dipaparkan, tujuan utama yang ingin dicapai
dalam makalah ini adalah untuk memberi gambaran penerapan analisa dan metode
menghitung kebutuhan tenaga perawat di Rumah sakit, sehingga dapat mengevaluasi metode
apakah yang efektif dan efisien.
5
6
BAB II
LANDASAN TEORI
xxx
1. Apakah tenaga yang ada saat ini sudah cukup ? umtuk itu perlu dilakukan analisis
jumlah dan jenis tenaga yang ada pada setiap unit perawatan di rumah sakit.Perlu
dilakukan pengamatan yang seksama terhadap beban kerja, jumlah tenaga, dan
kompetensi yang ada.
2. Perencana harus dapat memprediksi situasi yang akan datang terutam terhadap
perubahan tuntutan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan di masa datang.
3. Merencanakan pelatihan-pelatihan dan rotasi tenaga perawat untuk menyesuaikan
beban kerja dan tuntutan pelayanan di masa depan.
4. Dilakukan analisis beban kerja tenaga perawat yang ada.Beban kerja dapat dilihat
atau dibandingkan antara jumlah tenaga dan volume kerja yang harus dikerjakan
pada satuan waktu tertentu.Pola bebean kerja biasanya pagi dan siang hari lebih
beasr dibandingkan sore dan malam hari bila dilihat dari kunjungan pasien.
5. melakukan inventarisasi keahlian personal yang ada sebagai informasi manajemen
untuk mengetahui jumlah personal profesional dan non profesional.
6. Analisis model kerja yang dilakukan oleh perawat/metoda yang digunakan dalam
meberikan asuhan keperawatan apakah metoda fungsional,metoda tim,metoda
primer,atau metoda sekunder (Yaslis Ilyas,2000).
Pada dasarnya semua metoda atau formula yang telah dikembangkan untuk
menghitung tenaga perawat di rumah sakit berakar pada beban kerja dan personal yang
berssangkutan. Hal ini telah banyakdilakukan penelitian-penelitian di luar negri oleh
7
para pakar keperawatan. Analisis kebutuhan tenaga perawat harus betul-betul
direncanakan dengan baik agar tidak dilakukan secara berulang-ulang karena akan
mebutuhkan waktu, biaya dan tenaga sehingga tidak efektif dan tidak efisien.
Ada beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam kita melakukan analisis
ketenagaan ini, antara lain :
8
1. Metode Rasio
9
Cara perhitungan ini masih ada yang menggunakan, namun banyak rumah
sakit yang lambat laun meninggalkan cara ini karena adanya beberapa alternatif
perhitungan yang lain yang lebih sesuai dengan kondisi rumah sakit dan
2. Metode Need
Contoh perhitunganya:
10
orang(30 oarang asisten dokter),jika bekerja dari jam 08.00sampai 12.00(240
menit).
c. Tenaga penyuluhan yang dibutuhkan adalah 5/12 =25,5 x500/240 = 53,13
(53 orang tenaga penyuluhan),jika ia bekerja dari jam08.00 sampi12.00 (240
menit)
d. Tenaga laboratorium yang dibutuhkan adalah : (5+7)/2=6x500/240 =12,5 (13
oarang tenaga laboratorium jika ia bekerja dari jam 08.00 sampai
jam12.00(240 menit)
11
c. Kategori III : Intensive care/perawatan total
Jumlah KLASIFIKASI
pasien PASIEN
minimal Parsial Total
pagi Siang malam pagi Siang malam Pagi Siang mala
m
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
dst
Contoh perhitungannya:
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah: 5,35 + 3,70 + 2,20 = 11,25 (11 orang
perawat)
12
3. Metode Derajat Ketergantungan
a. Dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan
oleh perawat yang sama selama 22 hari
b. Setiap klien dinilai berdasarkan criteria klasifikasi klien (minimal mmemenuhi
tiga kriteria)
13
c. Kelompok klien sesuai dengan klasifikasi dengan memberi tanda tally (I) pada
kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa
jumlah klien yang ada dalam klasifikasi minimal, parsial dan total
d. Bila klien hanya mempunyai satu kriteria dari klasifikasi tersebut maka klien
dikelompokkan pada klasifikasi di atasnya.
Jadi rata-rata tenaga yang dibutuhkan untuk tiga shift adalah: 7 perawat. Berarti
kebutuhan untuk satu ruangan adalah
14
4. Metode Demand
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga mennurut kegiatan yang
memang nyata dilakukan oleh perawat. Menurut Tutuko (1992) setiap klien yang
masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
bedah 3,5
Notes: Konversi kebutuhan tenaga adalah seperti pada perhitungan cara Need.
5. Metode Gillies
Gillies (1989) mengemukakan rumus kebutuhan teanaga keperawatan di satu
unit perawatan adalagh sebagai berikut:
AXBXC F
= =H
(C – D) X E G
Keterangan :
a. Perawatan langsung, adalah perawatan yang diberikan oleh perawat yang ada
hubungan secara khusus dengan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien padfa perawat maka dapat
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: self care, partial care, total
care dan intensive care. Menurut Minetti Huchinson (1994) kebutuhan
keperawatan langsung setiap pasien adalah empat jam perhari sedangkan
untuk:
- Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam
- Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam
- Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam
- Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam
b. Perawatan tak langsung, meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana
perawatan, memasang/ menyiapkan alat, ,konsultasi dengan anggota tim,
menulis dan membaca catatan kesehatan, melaporkan kondisi pasien. Dari
hasil penelitian RS Graha Detroit (Gillies, 1989, h 245) = 38 menit/ klien/
hari, sedangkan menurut Wolfe & Young (Gillies, 1989, h. 245) = 60 menit/
klien/ hari dan penelitian di Rumah Sakit John Hpokins dibutuhkan 60
menit/ pasien (Gillies, 1994)
c. Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada klien meliputi: aktifitas,
pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies
(1994), waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/
klien/ hari.
- Rata-rata klien per hari adalah jumlah klien yang dirawat di suatau unit
berdsasarkan rata-ratanya atau menurut “ Bed Occupancy Rate” (BOR)
dengan rumus:
16
Jumlah tempat tertentu x 365
- Jumlah hari pertahun, yaitu 365 hari
- Hari libur masing-masing perawat pertahun, yaitu 128 hari, hari minggu=
52 hari dan hari sabtu = 52 hari. Untuk hari sabtu tergantung kebijakan
RS setempat, kalau ini merupakan hari libur maka harus diperhitungkan,
begitu juga sebaliknya, hari libur nasional = 12 hari dan cuti tahunan =
12 hari.
- Jumlah jam kerja tiap perawat adalah 40 jam per minggu (kalau hari
kerja efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam, kalu hari kerja efektif 6 hari per
minggu maka 40/6 jam = 6,6 jam perhari)
- Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah
20% (untuk antisiapasi kekurangan/ cadangan)
Contoh perhitungannya:
Dari hasil observasi dan sensus harian selama enam bulan di sebuah rumah
sakit A yang berkapasitas tempat tidur 20 tempat tidur, didapatkan jumlah rata-rata
klien yang dirawat (BOR) 15 orang perhari. Kriteria klien yang dirawat tersebut
adalah 5 orang dapat melakukan perawatan mandiri, 5 orang perlu diberikan
perawatan sebagian, dan 5 orang lainnya harus diberikan perawatan total. Tingkat
pendidikan perawat yaitu, SPK dan D III Keperawatan. Hari kerja efektif adalah 6
hari perminggu. Berdasarkan situasi tersebut maka dapat dihitung jumlah
kebutuhan tenaga perawat di ruang tersebut adalah sbb:
17
c. Menetukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut
adalah klangsung dengan menggunakan rumus (Gillies, 1989) diatas, sehingga
didapatkan hasil sebagai berikut:
4,9 jam/klien/hari x 15 klien/hari x 365 hari = 16,17 orang (16 orang) (365 hari
– 128 hari) x 7 jam = 16 + 20%= 19 orang
18
d. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhkan perhari,
yaitu:
Rata-rata klien/hari x rata-rata jam perawatan/ hari = 15 org x 4,9 jam = 10,5 (11 orang)
Jumlah jam kerja/ hari 7 jam
6. Metode Swansburg
Swansburg mengemukakan rumus kebutuhan teanaga keperawatan di satuy
unit perawatan adalagh sebagai berikut:
Jumlah rata-rata pasien/ hari x jumlah perawat/ pasien/ hari
Jam kerja/ hari
Contoh perhitungnnya:
Pada rumah sakit A, jumlah tempat tidur pada unit Bedah 20 buah, rata- rata
pasien perhari 15 orang, jumlah jam perawatan 5 jam/ pasien/ hari, dan jam kerja
7jam/hari
a. Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah: (15 x 5)/7 = 10,71 atau 11 org/ 24
jam
b. Jumlah shift dalam seminggu: 11 x 7 = 77 shift
c. Bila jumlah perawat sama setiap hari dengan 6 hari kerja/ minggu dan 7 jam/
hari, maka jumlah perawaty yang dibuthkan = 77 : 6 = 12,83 atau 13 orang.
a. Tahap I (A)
b. Tahap II (B)
c. Tahap III
d. Tahap IV
e. Tahap V
20
Angka 1878 didapat dari hari efektif pertahun (365 – 52 hari
minggu = 313 hari) dan dikalikan dengan jam kerja efektif perhari (6
jam)
a. Rawat inap
21
- jam perawatan yang diperlukan/ ruanagan / hari
- jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari
Contoh perhitungan 1:
Jumlah hari miggu dalam setahun + cuti + hari besar x Jumlah perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif
= (52 +12 + 14)/286 x 13 = 3,5
(Jml. Jam perawatan/ hari x jml. Operasi) x jml perawat dalam tim x 2
23
jam kerja efektif/ hari
Cara Perhitungannya:
Dalam satu rumah sakit terdapat 30 operasi perhari, dengan perincian:
operasi besar: 6 orang; operasi sedang: 15 orang; operasi kecil: 9
orang
= {(6 x 5 jam) + (15 x 2) + (9 x 1)} x 2
7 jam
= 19,71 + 1 (perawat cadangan inti)
c. Ruang Penerimaan
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan di RR : 1 jam
=1,15 x 30 = 4,92 orang (dibulatkan 5 orang)
7
Perhitungan diatas dengan kondisi: alat tenun dan set operasi
dipersiapkan oleh CSSD.
d. Instalasi Gawat Darurat
Dasar perhitungan di gawat darurat adalah:
- Rata-rata jumlah pasien perhari
- Jumlah jam perawatan perhari
- Jam efektif perhari
Cara perhitungannya:
Diketahui:
24
= 29 orang + 8 orang
= 37 orang
e. Critical Care
Cara perhitungannya:
Diketahui:
- Rata-rata jumlah pasien perhari = 10
- Jumlah jam perawatan perhari = 12
f. Rawat Jalan
Cara perhitungannya:
- Jumlah pasien perhari = 100
- Jumlah jam perawatan perhari = 15
g. Kamar Bersalin
Cara perhitungannya:
- Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup
kala I sampai dengan kala IV = 4 jam/ pasien
- Jam efektif kerja bidan 7 jam/ hari
- Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 10 orang
25
Jadi jumlah bidan yang diperlukan adalah:
= 10 x 4 jam = 5,7
7
= 6 orang + loss day ( 78 x 1,6 )
286
=6+2
= 8 orang
26
BAB IV
KESIMPULAN
1. Salah satu aspek yang sangat penting untuk mencapai pelayanan keperawatan yang
bermutu adalah tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan
kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu diperlukan perencanaan yang
baik dalam menetukan pengembangan tenaga perawat.
2. Perencanaan yang salah bisa mengabitkan kekurangan tenaga atau kelebihan tenaga,
bila tenaga berlebih akan mengakibatkan kerugian pada rumah sakit, dan apabila tenaga
kurang bisa mengakibatkan beban kerja yang tinggi sehingga kualitas pelayanan akan
menurun. Bila kualitas pelayanan menurun bisa berdampak pada kunjungan pasien
akan menurun dan ini akan mengakibatkan income rumah sakit menurun dan
seterusnya bisa membuat kesejahteraan karyawan juga menurun.
3. Manajer keperawatan dituntut untuk bisa merencanakan jumlah tenaga oerawat yang
betul-betul sesuai dengan kebutuhan yang real, sehuingga mutu pelayanan dapat
terjamin. Disamping itu manajer harus mempunyai visi dan misi sesuai dengan visi dan
misi rumah sakit. Dalam setuiap pengambilan keputusan harus betul-betul
mempertimbangkan berbagai aspek, baik aspek mikro maupun aspek makro rumah
saikit.
4. Pendekatan perhitungan tenaga yang dibahas dalam makalah ini mudah-mudahan dapat
membantu para manajer keperawatan di rumah sakit dalam merencanakan penambahan
tenaga keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gr