Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN

KETENAGAAN DI UNIT RAWAT JALAN


UPT RUMAH SAKIT PARU SURABAYA
JANUARI TAHUN 2016

DINAS KESEHATAN PROVINSI


JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR
Sejalan dengan berkembangnya zaman salah satu bagian yang
berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan adalah
pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai konstribusi yang besar
terhadap pelayanan kesehatan. Selain itu keperawatan merupakan armada
terbesar dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit sehinggah pelayanan
keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting dan strategis dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit,dan salah satu faktor
utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan adalah tenaga
keperawatan yang efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia
Pengembangan tenaga keperawatan sudah menjadi tanggung jawab
pihak rumah sakit untuk memiliki tenaga perawat yang
bermutu.Tercapainya mutu pelayanan keperawatan dapat di capai melalui
kegiatan manajemen sumber daya manusia atau yang di sebut juga dengan
manajemen ketenagaan di rumah sakit yang meliputi analisis kini dan
mendatang tentang kebutuhan tenaga keperawatan, rekruitmen, seleksi,dan
penempatan yang sesuai.
Pengaturan pola ketenagaan di unit rawat jalan Rumah sakit paru
Surabaya berdasarkan Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit dan Peraturan Gubernur 821.2/1354/212/2015. Pola
ketenagaan di unit Rawat Jalan ini terdiri dari kebutuhan tenaga
berdasarkan standar ketenagaan Kepmenpan RI dan standar akreditasi RS
yang disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit Paru Surabaya.
Pola ketenagaan unit rawat jalan Rumah Sakit Paru Surabaya
disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelayanan Rumah Sakit Paru
Surabaya dan dalam menentukan kebutuhan tenaga disesuaikan dengan
standar tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang jelas
mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
DAFTAR ISI

hal

JUDUL................................................................................................... i

KEPUTUSAN KEBIJAKAN POLA KETENAGAAN..................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................... iii

DAFTAR ISI.......................................................................................... iv

A. BAB I..........................................................................................

B. BAB II RUANG LINGKUP.....................................................

C. BAB III TATA LAKSANA......................................................

D. BAB IV DOKUMENTASI.......................................................

E. BAB V LAMPIRAN................................................................
BAB I

KETENAGAAN DI UNIT RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

TAHUN 2016

1. Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan
perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lainnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat
pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian
pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan
dalam Rumah Sakit.
Untuk menghadapi situasi diatas, salah satu langkah yang harus di
laksanakan adalah dengan perencanaan ketenaganaan. Perencanaan
ketenagaan di unit rawat jalan rumah sakit Paru Surabaya merupakan salah
satu bagian dari bentuk pengembangan organisasi Rumah Sakit Paru
Surabaya. Perencanaan ketenagaan ini terdiri dari kebutuhan tenaga
berdasarkan standar ketenagaan Kepmenpan RI dan standar akreditasi RS
yang disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit Paru Surabaya.
Standarisasi kebutuhan tenaga bila dilakukan secara tepat, maka
Perencanaan ketenagaan dapat tersusun dengan baik, sehingga
pelaksanaan kegiatan pelayanan rumah sakit dapat mencapai target yang
telah ditentukan.
Perencanaan ketenagaan di unit Rawat Jalan Rumah Sakit Paru
Surabaya disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan pelayanan Rumah
Sakit Paru Surabaya. Tujuan Rumah Sakit Paru Surabaya adalah
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan bermutu sesuai
dengan target yang ingin dicapai. Sedangkan dalam menentukan
kebutuhan perawat harus disesuaikan dengan standar tertentu melalui
proses yang sistematis serta alasan yang jelas mengenai jumlah dan jenis
tenaga yang dibutuhkan.

2. Tujuan penyusunan pola ketenagaan di unit rawat jalan


a. Tercapaianya jumlah kebutuhan tenaga Tenaga medis, dan non medis
yang professional.
b. Tercapainya kebutuhan tenaga Tenaga medis, dan non medis
profesional yang kompeten
c. Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
d. Sebagai acuan dalam penyusunan Pola Ketenangan berdasarkan
kebutuhan dan distribusinya.

3. Landasan
a. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Dasar Rumah Sakit Paru Surabaya
sebagai berikut :
1. VISI : Menjadi Rumah Sakit Paru Rujukan di Jawa Timur
dengan pelayanan selangkah lebih maju
2. MISI :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan khususnya paru yang
berkualitas secara paripurna
b. Mengoptimalisasikan sumber daya rumah sakit sesuai
perkembangan teknologi
c. Mewujudkan jejaring dengan institusi terkait dalam rangka
pengembangan rumah sakit
3. Tujuan Strategis Rumah Sakit Paru Surabaya :
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit paru
yang berkualitas
b. Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit
c. Meningkatkan koordinasi dalam rangka pencegahan dan
pengobatan penyakit paru dan pengembangan pelayanan
lainnya.
4. Nilai-nilai Dasar :
a. Profesionalisme
b. Responsibility
c. Transparansi
d. Kejujuran
e. Kerja keras dan Kebersamaan
b. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit
c. Keputusan Menteri Pendayaangunaan Aparatur Negara nomor 61/M
PAN/6 Tahun 2004 tentang Analisa Beban Kerja
d. Standar Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2012
e. Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit Paru Surabaya Rumah Sakit
Paru Surabaya

5. Pengertian.

A. Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan)
yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau
bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup
mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan
atau terlihat, yang mana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola. Deteksi
pola dasar disebut pengenalan pola. Pola yang paling sederhana didasarkan
pada repetisi: beberapa tiruan satu kerangka digabungkan tanpa
modifikasi.
B. SDM Kesehatan (Sumber Daya Manusia Kesehatan) adalah seseorang
yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki
pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
C. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan /atau keterampilan
melalui pendidikan formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
D. Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat
dilaksanakan oleh seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu
tahun kerja sesuai dengan standar profesional dan telah memperhitungkan
waktlibur, sakit, dll.
E. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam
jabatan dan pangkat dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh
organisasi untuk melaksanakan fungsinya.
F. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan
kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi
dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu.
G. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan
oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana
pelayanan kesehatan.
H. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
I. Pola Tenaga Keperawatan adalah Jenis Kualifikasi, jumlah, komposisi,
dan katagori dari keseluruhan tenaga keperawatan.
J. Tenaga Keperawatan adalah tenaga perawat dan bidan (PP No 32/1996
tentang tenaga kesehatan pasal 2)
BAB II
RUANG LINGKUP

1. STRUKTUR ORGANISASI DI UNIT RAWAT JALAN


Struktur organisasi sesuai peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 32 Tahun
2015 sebagai berikut :
dibuat berdasarkan kebutuhan organisasi dan kemampuan sumber daya yang
ada dengan susunan organisasi sebagai berikut :

I. Kepala Seksi Pelayanan Medik : dr. Eka Basuki Rachmad


II. Koord. Yanmed dan Keperawatan : dr. Berthalina T, Sp. THT
III. Kepala Instalasi Rawat Jalan : dr. Nina Mauthia N, SpM
IV. KPT Keperawatan : Lilis Suryani Skep.Ns
V. Kepala Ruangan Rawat Jalan : Yuli Purwanti, Skep.Ns.MM

2. STANDART KETENAGAAN
2.1 Standart Kompetensi Ketenagaan Sumber Daya Manusia (SDM) DI
UNIT RAWAT JALAN
Berdasarkan PMK No 56 Tahun 2014, standart sumber daya manusia
untuk Rumah Sakit Paru Surabaya harus memenuhi standart sebagai
berikut :
a. Ijasah Kelulusan harus sesuai kompetensi bidang kependidikan dengan
unit kerjanya
b. Memiliki STR dan Surat Ijin Praktek/ Surat Ijin Kerja (SIP/SIK)
c. Memiliki kemampuan Kecakapan, keahlian, kebersamaan dalam
bekerja dan memiliki dedikasi kerja yang bagus
Sementara untuk standar kualitas tenaga disesuaikan dengan Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit Paru Surabaya Rumah Sakit Paru
Surabaya. Sumber Daya Manusia keperluan diunit harus memenuhi
standart kompetensi sebagai berikut KMK 81 tahun 2004 tentang pedoman
penyusunan rencana SDM Kesehatan di rumah Sakit dan Standart profesi
Kesehatan :

NO UNIT PENDIDIKAN/STR/SIP

1 RAWAT JALAN

- POLI SPESIALIS PARU I (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS PARU II (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS ASMA (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS BEDAH (DPJP) S2 SPESIALIS BEDAH/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS BEDAH S2 SPESIALIS BEDAH


ORTHOPEDI (DPJP) ORTHOPEDI/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS THT (DPJP) S2 SPESIALIS THT/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS MATA (DPJP) S2 SPESIALIS MATA/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS KULIT KELAMIN S2 KULIT KELAMIN/STR/SIP


(DPJP)
KEPERAWATAN
PERAWAT D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS OBGYN S2 OBGYN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM S2 PENYAKIT DALAM/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS GERIATRY S2 PENYAKIT DALAM/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK
- POLI UMUM S1 KEDOKTERAN
UMUM/STR/SIP
PERAWAT
KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI GIGI S1 KEDOKTERAN


GIGI/STR/SIP
PERAWAT
KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

2 POLI GIZI GIZI D3/D4/S1/STR/SIK

2.2 Standar Tenaga Berdasarkan Kuantitas Sumber Daya Manusia


(SDM) DI UNIT RAWAT JALAN
Berdasarkan PMK No. 56 Tahun 2014, berikut standar sumber daya
manusia untuk Rumah Sakit Khusus Kelas C :
a. Tenaga medis :
1. Dokter umum : 7 orang
2. Dokter gigi umum : 2 orang
3. Dokter Spesialis Paru : 2 orang
4. Dokter Spesialis : 10 orang
b. Tenaga Paramedis
1. Perawat : 11 orang
2. Bidan : 1 orang

Standar Tenaga Berdasarkan Perhitungan Beban Kerja


Perhitungan beban kerja dilakukan berdasarkan Kepmenpan RI yaitu
dengan rumus sebagai berikut:

Beban Kerja = Jumlah Volume Kerja x Norma Waktu


60

Sedangkan rumus untuk standar jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah


sebagai berikut:

Jumlah Tenaga Kerja = Beban Kerja


Jam kerja efektif (1 tahun)
Penghitungan kebutuhan tenaga Keperawatan Rawat Inap juga
dipertimbangkan minimal petugas jaga setiap shift nya dan :
a. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
b. Rata rata pasien perhari
c. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
d. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
e. Jam kerja efektif setiap perawat/bidan 7 jam perhari
BAB III
DATA POLA KETENAGAAN

V.1. SDM KESEHATAN DI UNIT LABORATORIUM RUMAH SAKIT DAN


STANDART PROFESI KESEHATAN
NO UNIT PENDIDIKAN/STR/SIP

1 RAWAT JALAN

- POLI SPESIALIS PARU I (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS PARU II (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS ASMA (DPJP) S2 SPESIALIS PARU/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS BEDAH (DPJP) S2 SPESIALIS BEDAH/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS BEDAH S2 SPESIALIS BEDAH


ORTHOPEDI (DPJP) ORTHOPEDI/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS THT (DPJP) S2 SPESIALIS THT/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS MATA (DPJP) S2 SPESIALIS MATA/STR/SIP

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS KULIT KELAMIN S2 KULIT KELAMIN/STR/SIP


(DPJP)
KEPERAWATAN
PERAWAT D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS OBGYN S2 OBGYN/STR/SIP


PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS PENYAKIT DALAM S2 PENYAKIT DALAM/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI SPESIALIS GERIATRY S2 PENYAKIT DALAM/STR/SIP

ASISTEN DPJP S1 KEDOKTERAN

PERAWAT KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI UMUM S1 KEDOKTERAN


UMUM/STR/SIP
PERAWAT
KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

- POLI GIGI S1 KEDOKTERAN


GIGI/STR/SIP
PERAWAT
KEPERAWATAN
D3/S1/STR/SIK

Apabila Tenaga Kerja tidak memenuhi syarat Kompetensi dilakukan :


a. Tenaga Pejabat Fungsional yang berpendidikan SMA, diharapkan
Pendidikan melanjutkan minimal D3
b. Tenaga Pejabat Fungsional, diharapkan memiliki STR, SIP dan SIK
c. Apabila tidak memenuhi unsur a dan b pejabat tersebut hanya
membantu tenaga fungsional sesuai jabatannya
V.2. Rekapitulasi Analisa Beban Kerja dan Kondisi Jumlah Tenaga Kerja

ST JM
KEBU
AN JUM JUML L
JU TUHA
DA LAH AH PN
ML N PNS
RT PNS PNS S
Jabatan AH (NON
RS (ESE (NON DA
PT ESEL
/ LON ESEL N
T ON) &
AB ) ON) PT
PTT
K T
KEPALA UPT RUMAH SAKIT PARU 1 1 0 0 1
KEPALA SUB BAGIAN TATA
1 1 0 0 1
USAHA
KASIE PELAYANAN MEDIS 1 1 0 0 1 0
KASIE UKM DAN DIKLAT 1 1 0 0 1 0
TENAGA KESEHATAN 0 0 0 0
A. TENAGA MEDIS
1 DOKTER SPESIALIS ANAK 1 0 1 1 0

DOKTER SPESIALIS BEDAH


2 1 0 1 1 0
UMUM
DOKTER SPESIALIS KULIT
3 1 0 1 1 0
DAN KELAMIN
4 DOKTER SPESIALIS MATA 1 0 1 1 0
DOKTER SPESIALIS
5 OBSTETRI DAN 2 0 1 1 2 0
GINEKOLOGI
6 DOKTER SPESIALIS PARU 2 0 2 2 0
DOKTER SPESIALIS
7 2 0 2 2 0
PATHOLOGI KLINIK
DOKTER SPESIALIS
8 2 0 2 2 0
PENYAKIT DALAM
DOKTER SPESIALIS
9 2 0 1 1 1
RADIOLOGI
DOKTER SPESIALIS
10 1 0 0 0 1
REHABILITASI MEDIS

11 DOKTER SPESIALIS THT 1 0 1 1 0


DOKTER SPESIALIS
12 1 0 1 1 0
ORTHOPEDI

13 DOKTER UMUM 20 0 20 20 0
14 DOKTER GIGI 1 0 1 1 0
B. KEPERAWATAN (39 PNS DAN
18 PTT) DAN BIDAN 6 PNS +3 0 0 0 0
PTT
1 PERAWAT RAWAT JALAN 12 0 10 1 11 1

2 Bidan Rawat Jalan 1 0 1 0 1 0


3 PERAWAT GIGI 1 0 0 0 1
26 TOTAL PEGAWAI

3.2 . Perencanaan Usulan Pelatihan Tahun 2016

No NAMA NAMA PEJABAT UNIT BERAPA PERIODE


PELATIHAN FUNGSIONAL PEGAWAI BULAN
1 BLS Yuli purwanti Rawat 12 Juli 2016
jalan s/d
Agustus
2016
Muswida
A.fatah
Sari eka
Indah p
Enggarwati
Eva restu
Ana marianti
Imam M. ali
I wayan tonny
Kodrat twin R
Slamet riyadi
BAB IV
Kesimpulan

Berdasarkan standar kuantitas sumber daya manusia, maka jumlah dokter


spesialis, dokter umum , perawat dan pengadministrasi pelayanan di
Rumah Sakit Paru Surabaya Rumah Sakit belum sesuai standar. Begitu
pula dari sisi standar beban kerja, jumlah dokter spesialis, dokter umum,
perawat dan pengadministrasi pelayanan di Rumah Sakit Paru Surabaya
telah sesuai. Namun dari segi kualitas atau kualifikasi, hanya sedikit
dokter umum, dokter spesialis, perawat maupun pengadministrasi
pelayanan yang telah mengikuti pelatihan. Sehingga pelaksanaan pelatihan
bagi SDM di Rumah Sakit Paru Surabaya perlu ditingkatkan.
BAB V

KEBIJAKAN DAN PENUTUP

1. KEBIJAKAN

1. Rumah Sakit Paru Surabaya menetapkan proses penerimaan pegawai untuk


memenuhi kebutuhan pegawai di lingkungan Rumah Sakit Paru Surabaya.
2. Penerimaan Pegawai dilakukan oleh Bagian Kepegawaian Rumah Sakit
Paru Surabayayang berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Jawa Timur.
3. Penerimaan Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan karena adanya
tambahan formasi dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur
berdasarkan formasi kebutuhan yang diajukan sesuai dengan Analisis
Jabatan dan Analisis Beban Kerja.
4. Apabila tambahan formasi dari Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Timur belum memenuhi kebutuhan yang ada di Rumah Sakit Paru Surabaya,
maka Direktur melalui Bagian Kepegawaian Rumah Sakit Paru Surabaya
melakukan penerimaan Pegawai BLUD Non PNS dengan seijin dari
Gubernur Jawa Timur.
5. Penerimaan Pegawai BLUD Non PNS dimungkinkan apabila:

a. Masing masing unit kerja telah melaksanakan Analisis Beban Kerja


(ABK) dan Analisis Jabatan (ANJAB) sebagai dasar permintaan
kebutuhan tenaga

b. Kebutuhan tenaga sangat mendesak sehingga dapat mempengaruhi


pelayanan Rumah Sakit Paru Surabaya.

c. Jika tersedia anggaran untuk membayar upah atau honor Pegawai


BLUD Non PNS tersebut. Pengusulan tenaga yang dibutuhkan, dibuat
oleh Kepala Satuan kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dan
disampaikan ke Direktur Rumah Sakit Paru Surabaya, tembusan surat
disampaikan ke Kepala Bagian Kepegawaian.

6. Penerimaan Pegawai dilakukan secara efektif dengan menghitung formasi


kebutuhan pegawai tiap jabatan sesuai dengan Analisis Beban Kerja dan
Analisis Jabatan.
7. Formasi jabatan yang dibutuhkan diisi dengan calon pegawai yang memiliki
kualifikasi, pendidikan dan kriteria yang sesuai dengan jabatan tersebut.

8. Calon pegawai yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan akan


menduduki jabatan dan ditempatkan di unit kerja yang sesuai dengan
kualifikasi dan pendidikannya tersebut.

9. Proses Penerimaan Pegawai di Rumah Sakit Paru Surabaya dilakukan secara


terpusat dan seragam melalui Bagian Kepegawaian baik penerimaan
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pegawai BLUD Non PNS.

2. Penutup
Demikian pola ketenagaan Rumah Sakit Paru Surabaya pada tahun 2016.
Harapan kami semoga dapat membantu pengembangan sumber daya
manusia di Rumah Sakit Paru Surabaya.
LAMPIRAN YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. STRUKTUR
ORGANISASI UNIT
2. URAIAN TUGAS
MASING-MASING SDM
3. INDIKATOR
PENILAIAN UNIT
4. INDIKATOR
PEENILAIAN MASING-MASING INDIVIDU
5. ANALISA BEBAN
KERJA
6. STANDART
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG HARUS DIMILIKI
7. PERENCANAAN
TAHUN DEPAN

Anda mungkin juga menyukai