“Perilaku Organisasi”
Oleh :
Anggota Kelompok 5 :
1. Lalu Dea Putra Adani (A1C019125)
2. Lalu Niko Jul’Pakar (A1C019126)
3. Lara Oktavia (A1C019127)
Dosen Pemangku : Drs.H. Mahyudin Nasir, M.Si.
Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri atas orang-orang (organ) yang memiliki tugas
masing-masing serta saling berkaitan satu sama lain sebagai suatu sistem tentu memerlukan
komunikasi yang baik agar kinerja oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang
menjadi tujuanya dapat tercapai.
Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-organ yang memiliki
tugas dan pembagian kerja masing-masing namun saling berhubungan dan berkaitan satu sama
lain guna mencapi suatu tujuan tertentu. Organisasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bersama.
Suatu satuan sosial dapat dikatakan sebagai organisasi apabila didalamnya terdapat organ-organ
atau elemen-elemen yang menjalankan tugasnya masing-masing. Menurut Henry Mintzbergz
secara umum sebuah oranisasi setidaknya memiliki 5 elemen berikut.
1. The operating core, yaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berkaitan dengan produksi, baik barang maupun jasa.
2. The strategic apex, yaitu seorang pemimpin atau Manajer teratas yang bertanggungjawab
penuh atas organisasi tersebut.
3. The middle line, yaitu para manager yang menjadi penghubung antara operating
core dengan strategic apex
4. The technostructure, yaitu mereka yang ditugaskan melaksanakan suatu bentuk
standarisasi secara khusus dalam organisasi.
5. The staff support, yaitu orang-orang yang mengisi unit staf yang memberikan jasa guna
mendukung jalanya organisasi.
1. attention (Atensi/Perhatian)
2. comprehension (Komprehensi)
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. retention (Retensi)
1. Komunikator
Komunikator merupakan unsur komunikasi yang bertindak sebagai penyampai pesan.
Komunikator merupakan sumber informasi bagi komunikan. Sehingga bagaimana
komunikator mendeliver sebuah pesan sangat mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Apakah komunikan dapat menangkap dan mengerti sebuah pesan atau tidak, dan bagaimana
respon yang dihasilkan komunikan sangat ditentukan oleh kemampuan komunikator dalam
menyampaikan pesan.
Berikut beberapa hal yang perlu dimiliki oleh seorang komunikator agar pesan yang disampaikan
dapat diterima oleh komunikan:
2. Pesan
Pesan merupakan ide, informasi atau berita yang ingin disampaikan komunikator kepada
komunikan. Pesan disini bisa berupa kata-kata, tulisan, gambar atau lainnya.Pesan mengandung
materi yang ditujukan untuk mempengaruhi atau mengubah komunikan. Pesan sendiri terbagi
dalam beberapa jenis sebagai berikut:
Pesan informatif
Pesan informatif adalah pesan yang sifatnya memberikan keterangan, fakta, atau informasi
lainnya. Pesan jenis ini merupakan pesan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan sebuah
keputusan oleh komunikan. Contoh pesan jenis ini misalnya informasi mengenai bencana alam,
jenis bantuan apa yang dibutuhkan oleh pengungsi.
Pesan persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang bersifat membujuk. Tujuan pesan jenis ini adalah untuk
merubah sikap komunikan. Dengan pesan jenis ini komunikan dapat perubahan sikap komunikan
didapatkan tanpa adaya paksaan, namun berasal dari keinginan komunikan sendiri. Contoh pesan
jenis ini misalnya iklan sebuah produk.
Pesan koersif
Berkebalikan dengan pesan persuasif, pesan koefsif merupakan pesan yang bersifat memaksa.
Dalam mencapai tujuannya, yaitu merubah prilaku komunikan, pesan jenis ini mengandung
unsur paksaan seperti pemberian sanksi atau semacamnya. Contoh pesan persuasif misalnya
peraturan pegawai dalam sebuah perusahaan.
3. Media komunikasi
Media komunikasi merupakan sarana atau saluran yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan sebuah pesan. Dalam berkomunikasi, pesan akan diterima oleh pancaindra
manusia baru selanjutnya diproses dalam pikirannya dan kemudian menghasilkan sebuah
feedback. Pesan yang disampaikan dalam bentuk sebuah gambar dan suara biasanya akan lebih
menarik dari pada pesan yang hanya disampaikan lewat tulisan saja.
Pemilihan media atau sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan,
bergantung pada sifat, jenis, atau bentuk pesan yang akan disampaikan. Pesan dalam bentuk
tulisan misalnya, dapat disampaikan menggunakan media Koran atau majalah, sedangkan media
televisi bisanya digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk video (gambar dan suara).
Media Personal
Media personal merupakan media komunikasi yang digunakan oleh dua orang yang
berkomunikasi secara personal atau pribadi. Misalnya media telepon, media perpesanan atau
chatting seperti whatsapp, telegram, line, bbm, atau media video call seperti skype, whatsapp dan
semacamnya.
Media Massa
Media massa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan
kepada masyarakat luas. Target yang ditentukan tidak spesifik seperti komunikasi person to
person. Pesan yang disampaikan melalui media ini biasanya berdampak besar bagi banyak orang,
sebab sifatnya yang masif. Contoh media massa misalnya televisi, Koran, atau radio.
4. Komunikan
Komunikan merupakan penerima pesan, pihak yang menjadi sasaran komunikasi. Target yang
ditentukan oleh komunikator untuk menerima pesan yang disampaikannya. Komunikan bisa
seorang indivisu, kelompok, organisasi atau lainnya. Komunikan mempunyai tanggung jawab
untuk dapat memahami apa yang disampaikan komunikator kepadanya, untuk itu seorang
komunikan yang baik harus memperhatikan apa yang disampaikan komunikator dengan baik.
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dari seorang komunikan, agar tujuan komunikasi
dapat tercapai:
Kecakapan komunikasi
Sikap
Sikap disini berkaitan dengan sikap komunikan terhadap komunikator serta pesan yang
disampaikannya. Ketika seorang memiliki asumsi yang negatif misalnya, komunikan cenderung
akan bersikap acuh atau juga sebaliknya.
Pengetahuan
Pengetahuan komunikan terhadap pesan yang disampaikan juga sangat mempengaruhi ringkat
pemahaman komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Misalnya pesan berisi informasi
mengenai kehamilan tidak tepat untuk disampaikan kepada anak SD.
Keadaan Lahiriah
Manusia normal memliki indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman.
Namun terdapat beberapa orang yang mengalami disabilitas taua kecacatan seperti tidak bisa
melihat atau mendengar. Hal ini perlu diperhatikan, agar pesan yang disampaikan dapat diterima
sengan baik.
5. Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan respon yang diberikan komunikan untuk menanggapi
pesan yang telah diterimanya dari komunikator. Sama seperti keempat unsur komunikasi yang
telah disebutkan sebelumnya, feedback memegang peranan penting dalam tercapainya tujuan
komunikasi. Feedback dari komunikan akan mengukur apakah komunikasi berjalan dengan baik,
apakah komunikan memahami pesan yang disampaikan, dan apakah tujuan komunikasi tercapai
atau tidak.
Feedback dari komunikan bisa berupa apa saja, baik gesture tubuh seperti gelengan atau
anggukan kepala, senyuman atau prilaku seperti mencatat informasi, atau juga ucapan tanggapan
berupa gumaman tertentu. Feedback sendiri dibagi menjadi dua kategori, yatu:
Feedback negatif
Feedback negatif merupakan respon yang sifatnya cenderung tidak setuju atau menolak pesan
yang disampaikan. Contohnya bersikap acuh, gelengan kepala, atau semacamnnya.
Feedback positif
Feedback positif merupakan respon yang menunjukkan persetujuan komunikan terhadap pesan
yang disampaikan. Misalnya berupa anggukan kepala, senyuman, atau sikap responsif lainnya.
Selain kelima unsur utama diatas, terdapat beberapa unsur lain yang juga mempengaruhi
keberhasilan sebuah komunikasi. Unsur tersebut antara lain gangguan atau noise, lingkungan,
encoding dan decoding, serta dampak komunikasi. Gangguan atau noise disini merupakan faktor
yang dapat merusak komunikasi. Gangguan yang sifatnya tiba-tiba, tidak diperkirakan akan
terjadi. Misalnya ganguan suara music yang keras dari luar gedung tempat penyampaian pesan
sedang berlangsung, atau gangguan akibat bencana alam seperti gempa, atau semacamnya.
Unsur lingkungan digolongkan kedalam lingkungan psikologis, lingkungan social budaya, serta
lingkungan fisik dan dimensi waktu komunikan dengan komunkator. Encoding atau penyandian
berkaitan dengan proses pengumbahan informasi menjadi sebuah pesan oleh komunikator.
Sedangkan decoding merupakan penafsiran yang dilakukan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya.
Unsur dampak komunikasi muncul setelah umpan balik diberikan oleh komunikan. Dampak
komunikasi yang terjadi bergantung pada feedback dari komunikan serta tanggapan yang
diberikan komunikator. Dampak disini bisa berupa perubahan prilaku dari komunikan, atau
perubahan opini, atau semacamnya.
Encoding : Ini adalah proses pengalihan informasi yang Anda ingin berkomunikasi ke bentuk
yang dapat dikirim dan benar diterjemahkan dengan baik oleh penerima. Keberhasilan Anda
dalam pengkodean sebagian bergantung pada kemampuan Anda untuk menyampaikan informasi
secara jelas dan sederhana, tetapi juga pada kemampuan Anda untuk mengantisipasi dan
menghilangkan sumber kebingungan (misalnya, isu-isu budaya, asumsi keliru, dan informasi
yang hilang.) Bagian penting dari hal ini adalah mengetahui audiens Anda: Kegagalan untuk
memahami dengan siapa Anda berkomunikasi ,akan menghasilkan pesan yang disalahpahami.
Channel : Pesan yang disampaikan melalui saluran, dengan lisan termasuk pertemuan tatap
muka, telepon dan konferensi video, dan tertulis termasuk surat, email, memo dan laporan.
Saluran yang berbeda memiliki kekuatan yang berbeda dan kelemahan. Sebagai contoh, itu tidak
terlalu efektif untuk menyampaikan informasi dalam sebuah daftar panjang secara verbal.
Decoding : Kemampuan penerima untuk dapat memahami pesan – untuk itu penerima harus
mempunyai keinginan untuk mendengarkan secara aktif. Pesan tidak dipahami – hal ini terutama
terjadi jika decoder tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami pesan.
Penerima (Rreceiver) : Pesan Anda akan dikirimkan ke individu anggota audiens Anda. Tidak
diragukan lagi, yang ada dalam pikiran tindakan atau reaksi Anda harapkan pesan Anda akan
diterima dengan baik.
Feedback : Audiens/penonton Anda akan memberikan reaksi umpan balik, verbal dan nonverbal
untuk pesan Anda dikomunikasikan. Memperhatikan umpan balik ini, karena satu-satunya hal
yang memungkinkan Anda untuk menjadi yakin bahwa audiens Anda telah memahami pesan
Anda. Jika Anda menemukan bahwa telah terjadi kesalahpahaman, setidaknya Anda memiliki
kesempatan untuk mengirim pesan kedua kalinya.
Konteks (Context) : Situasi di mana pesan Anda disampaikan adalah konteksnya. Ini mungkin
termasuk lingkungan sekitarnya atau budaya yang lebih luas (yaitu budaya perusahaan, budaya
internasional, dll).
Model Komunikasi:
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan model sirkuler.
Model Linier yaitu proses hanya terjadi dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal
dari komunikator kepada komunikan, sedangkan pada
Model Sirkuler ditandai dengan adanya unsur feedback. Dengan demikian proses komunikasi
tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi proses komunikasi sirkuler itu
berbalik satu lingkaran penuh.
Fungsi Komunikasi :
-Membangun Konsep Diri (Establishing Self Concept)
-Eksistensi Diri (Self Exixtence)
-Kelangsungan Hidup (Live Contonuity)
-Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
-Terhindar dari tekanan dan ketegangan (Free from Pressure and Stress)
Teori komunikasi
1. Teori Sistem Sosial
Teori ini menyatakan bahwa Public relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan. Upaya ini dilakukan dalam rangka menciptakan dan
dan memelihara niat baik serta saling pengertian diantara organisasi dan khalayaknya. Salah
satu ahli yang mengemukakan teori ini adalah Jefkins.
3. Teori Kepemimpinan
Dalam terori ini, dikatakan bahwa pemimpin adalah sosok yang membantu anggota untuk
memenuhi kebutuhannya serta tujuan kelompok secara bersama-sama. Hersey
memformulasikan empat tugas seorang pemimpin, antara lain”
4. Teori Kontinum
Linker menjelaskan bahwa terdapat empat gaya kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
a) penguasa mutlak
b) penguasa semi mutlak
c) penasihat
d) Pengajak serta
e) Teori Kepribadian Perilaku
Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan dari sebuah
kepemimpinan. Dimana hal tersebut juga berpengaruh pada sifat-sitat dan prestasi dari
pengikutnya.
Dimensi Komunikasi Organisasi
Dimensi Internal
Dimensi Eksternal
Dimensi eksternal komunikasi orgabisasi meliputi komunikasi organisasi dengan khalayak dan
sebaliknya khalayak dengan organisasi. yang menjadi khalayak disini adalah ;
KESIMPULAN
Sebagaimana dijelskan diawal kehidupan kita tak dapat dipisahkan dari sebuah organisasi. oleh
karenanya penting bagi kita untuk mempelajari komunikasi organisasi. Dengan mempelajari
studi ini, kita menjadi paham posisi kita dalam sebuah organisasi baik formal dalam pekerjaan
maupun dilingkungan masyarakat.
Dengan pemahaman yang kita miliki, harapannya kita mampu menyesuaikan diri dan
menempatkan diri dengan baik dalam organisasi tersebut. Bagaimana kita bertindak dan bersikap
dengan atasan maupun dengan bawahan juga dengan anggota organisasi yang lain akan menjadi
lebih baik saat kita mengetahui teorinya.
Terlebih bilamana kita menjadi seorang pemimpin dalam organisasi, dengan mempelajari studi
komunikasi organisasi, kita menjadi paham bagaimana menjalankan kepemimpinan yang baik
guna mencapai tujuan organisasi yang kita pimpin.
Daftar Pustaka
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-organisasi
https://pakarkomunikasi.com/5-unsur-komunikasi
https://mylifeinspirationblog.wordpress.com/2011/01/18/dasar-dasar-komunikasi/