PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit di Indonesia terus berkembang baik jumlah, jenis maupun kelas rumah
sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak
geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan serta
kebijakan yang ada.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan assessment
kompetensi perawat di RS Budi Sehat Purworejo.
b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang
diamanatkan dalam nursing by law dan hospital by law RS Budi
Sehat Purworejo.
c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas
dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman
terhadap perawat dan pasien dalam melakukan proses implementasi
keperawatan.
C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RS BUDI
SEHAT PURWOREJO
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT PURWOREJO
BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT
PURWOREJO
BAB V PENUTUP.
BAB II
KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RS BUDI SEHAT
PURWOREJO
A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang
selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredesial
adalah proses mereview, memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-
dokumen. Proses kredensial menjamin perawat memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar praktek profesional yang
maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi peer dan review
supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Setiap kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang perawat
harus ditinjau secara berkala, sesuai dengan perkembangan kompetensi
perawat tersebut.
N4 Proficient PK IV PM III PP II PR I
N3 Competent PK III PM II PP I
Advance
N2 PK II PM I
beginner
Novice/
N1 PK I
beginner
Fresh
N0
graduated
Keterangan :
PK = Perawat Klinik PM = Perawat Manajer
PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset.
a. Fresh graduate
Adalah perawat dan bidan dengan pendidikan DIII dan masa kerja
kurang dari 2 tahun. D IV profesi kurang dari 1 tahun.
a. Perawat Pendidik I
Perawat Pendidik I adalah perawat yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik dengan pendidikan minimal D III Keperawatan,
mempunyai sertifikat minimal PK III, mempunyai sertifikat pelatihan
instruktur klinik / Clinical Instructure (CI) atau TOT (Trainning Of
Trainner). dan Lulus fit and profer test PP I.
Perawat Pendidik I jika tidak melanjutkan ke tingkat pendidikan Ners
tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
b. Perawat Pendidik II
Perawat Pendidik II adalah perawat yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners
dan atau mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I
dengan pengalaman 4 tahun sebagai PP I, mempunyai sertifikat
kompetensi 20 SKP seminar / lokakarya / symposium atau pelatihan
berkelanjutan minimal 60 jam pelajaran. serta Lulus fit and profer test PP
II.
Perawat Pendidik II jika tidak melanjutkan tingkat pendidikan Ners
Spesialis tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
a. Perawat Riset I
Perawat Riset I (PR I) adalah perawat yang mempunyai kompetensi
melaksanakan penelitian klinik / keperawatan, pendidikan minimal S1
keperawatan dan memiliki kompetensi dalam perancangan / design
penelitian. PR I memiliki kewajiban melakukan penelitian Klinik 2 kali
per tahun sebagai peneliti utama ataupun sebagai peneliti pendamping.
b. Perawat Riset II
Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi
dalam merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2
Keperawatan dan atau S2 Penelitian Kesehatan (Biostatistik). PR II
memiliki kewajiban Riset klinik 2 kali per tahun sebagai peneliti utama.
BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT PURWOREJO
c. Pengembangan profesional,
Adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
diri serta keilmuan keperawatan.
Dalam bab ini akan di bahas hanya 4 kompetensi area khusus yaitu
medikal bedah, perawatan kebidanan, perawatan anak, dan perawatan gawat
darurat disesuaikan dengan SKF pelayanan rumah sakit.
A. KOMPETENSI PERAWAT KLINIS MEDICAL BEDAH (SKF BEDAH,
PENYAKIT DALAM, PARU, JANTUNG, NEUROLOGI)
1. Perawat klinik I (Medikal Bedah)
a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik
profesional
i. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan profesional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan).
ii. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat
mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak
melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
iii. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi /
tingkat kepakarannya)
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya
i. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya:
memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan
ii. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien)
iii. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang
status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
iv. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat
memenuhi rasa aman dan menghargai martabat
klien/pasien.
v. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)
3) Melaksanakan praktik secara legal
i. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
ii. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
ii. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
i. Praktik keperawatan pada level kompetensi PK I dan II
ii. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
iii. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Kompetensi PK II
ii. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a) Praktek keperawatan level kompetensi PK III
b) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
c) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi
a) Kompetensi PK III
b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
I, II dan III
c) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
d) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I
dan II
e) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik
f) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
1) Kompetensi PK IV
2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi PK IV.
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.
c. Pegembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan dan menggunakan hasil riset dalam praktek
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
ii. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
a) Mengembangkan Kompetensi PK II
b) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a) Kompetensi PK II
b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
a) Mengembangkan Kompetensi PK III
b) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
c) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
d) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesiI
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
4) Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
5) Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
b) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK II.
3. Perawat Klinik III (Anak)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana
alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam
situasi gawat darurat).
3) Melaksanakan praktik secara legal.
c. Pengembangan Profesional.
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
b) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi.
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK.
d) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
e) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK III.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK IV.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan dan menggunakan hasil riset dalam praktek
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
a) Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b) Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor
bagi PK II.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
b) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi.
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK II.
d) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik .
e) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
4. Perawat Klinik IV (Gawat Darurat dan intensive)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3) Melaksanakan praktik secara legal.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor
bagi PK III.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/
mentor bagi PK IV.
BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWATRS BUDI SEHAT PURWOREJO
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I, II, dan III ditambah dengan kewenangan yang tercantum
dibawah ini:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan perawatan luka Delegasi
1 (ganggren, post operasi dengan
atau tanpa drainase ).
2 Melakukan perawatan WSD / CTT. Delegasi
Melakukan pengangkatan selang Delegasi
3
WSD / CTT.
Melakukan perawatan Delegasi
4
Tracheostomy
5 Melakukan perawatan Colostomy Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang Delegasi
6
dilakukan pemasangan traksi.
7 Melakukan pengangkatan Jahitan Delegasi
Luka
8 Melakukan perawatan pasien yang Delegasi
dilakukan pemasangan Gips.
9 Melakukan irigasi kandung kemih Delegasi
continue (spooling).
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I, II, III dan IV ditambah dengan kewenangan yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengangkatan selang Mandat
1
WSD
2 Melakukan nekrotomi Mandat
3 Melakukan wash out Delegasi
Melakukan interpretasi EKG Delegasi
4
patologis
5 Melakukan blass pungsi Mandat
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan Mandiri
kesadaran
2 Melakukan perawatan luka Mandiri
gangren
3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
4 Melakukan interpretasi hasil Mandiri
Laboratorium
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan Mandiri
pemeriksaan penunjang
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Mengetahui koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mempersiapkan prosedur Mandiri
persiapan WSD
7 Mampu mendampingi Kolaborasi
pemasangan WSD
8 Mampu menilai penggunaan alat Kolaborasi
bantu pernafasan
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil Mandiri
pemeriksaan AGD
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan interpretasi hasil Mandiri
Laboratorium
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan Mandiri
pemeriksaan penunjang
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Melakukan koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mempersiapkan prosedur Mandiri
persiapan WSD
7 Mampu mendampingi Delegasi
pemasangan WSD
8 Mampu menilai penggunaan alat Delegasi
bantu pernafasan
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Melakukan koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mampu menilai penggunaan alat Delegasi
bantu pernafasan
7 Mampu menangani pasien dengan Delegasi
EKG abnormal
8 Mampu melakukan advance Delegasi
cardiac live support
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan
III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan pasien dengan
Mandat
pasien penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III
dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
2 Melakukan koreksi terhadap analisa gas Mandat
darah yang tidak normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang Mandat
tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan Mandat
tekanan intra kranial
7 Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
menggunakan terapi trombolitik.
1.7. Kewenangan klinis SKF anak.
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anak. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien anak.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien anak dan
menganalisa data. khususnya status
hemodinamik, tumbuh kembang anak, Mandiri
nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan
anak.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
3 Mempertahankan potensi jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada pada anak Mandiri
6 Melakukan personal hygiene pada anak. Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik Mandiri
dasar
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, Mandiri
ambulasi dini
9 Memberikan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
pada anak.
10 Memberikan oksigen dengan berbagai Delegasi
metode
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
nutrisi parenteral
12 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri
13 Memasang IV cateter pada anak. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan penilaian CRT Mandiri
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Mandiri
AGD
2 Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
gas darah yang tidak normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS Mandat
yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
pada anak.
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan Mandat
tekanan intra kranial
7 Mampu melakukan penatalaksanaan Mandat
pasien kejang
8 Melakukan perawatan anak dengan pv Mandat
shunt
9 Melakukan bilas lambung anak Mandat
10 Melakukan perawatan anak dengan Mandat
colostomy
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu mengelola ibu hamil dengan Mandat
anemia
2 Persiapan menjelang persalinan Mandiri
3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri
4 Menjaga persalinan yang aman Mandiri
5 Mampu melahirkan placenta dengan Mandat
penegangan tali pusat.
6 Penanganan 2 jam pertama setelah Mandiri
melahirkan.
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memberikan pelayanan ibu dan bayi
Mandiri
pada masa nipas.
2 Mengelola ibu dengan sepsis Mandat
puerperalis
3 Melakukan penanganan perdarahan Mandat
pada kehamilan.
4 Menangani perdarahan pasca partum Mandat
primer
5 Menangani perdarahan pasca partum Mandat
sekunder
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan kegawatan Mandat
pada eklampsia
2 Menangani kegawatan pada partus Mandat
lama
3 Melakukan persalinan dengan Vacum Mandat
ekstrator
4 Melakukan penanganan retensio Mandat
placenta
5 Menangani bayi dengan asfiksia Mandat
neonatorum
1.10. Kewenangan klinis SKF Gawat Darurat .
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan gawat darurat. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien gawat darurat.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
Memberikan terapi melalui syringe Mandat
2
pump.
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
3
nutrisi parenteral.
Melakukan pengelolaan pasien dengn Delegasi
4
terapi cairan intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Delegasi
6
AGD
Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
7
gas darah yang tidak normal.
Melakukan penanggulangan pasien Mandat
8
dengan sindrom koroner akut
Mampu melakukan identifikasi Mandiri
9
peningkatan tekanan intra cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
10
menggunakan terapi trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
Mengatasi sumbatan jalan nafas Mandiri
12
bagian atas
Mengidentifikasi adanya trauma Mandiri
13
servikal
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
Menghentikan perdarahan arteri dan Mandat
2
vena besar
Melakukan tindakan reposisi fraktur Mandat
3
dan sendi kecil
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
Melakukan Prosedur penggunaan DC Mandat
5
Shock
Menguasai penggunaan obat-obat life Mandat
6
saving.
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
Mengidentifikasi korban proyustisia ( Mandat
8
visum )
Mampu dan mengerti penggunaan Delegasi
9
ventilator.
Melakukan tindakan ETT (Endo Mandat
10
Tracheal Tube).
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
3
nutrisi parenteral.
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
4
terapi cairan intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Delegasi
6
AGD
Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
7
gas darah yang tidak normal.
Melakukan penanggulangan pasien Mandat
8
dengan sindrom koroner akut
Mampu melakukan identifikasi Mandiri
9
peningkatan tekanan intra cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
10
menggunakan terapi trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
Mengatasi sumbatan jalan nafas Mandiri
12
bagian atas
Melakukan pengambilan sampel dan Mandiri
13
analisa pemeriksaan elektrolit.
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II,III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristi
No Intervensi
k Intervensi
Mengelola pasien yang menggunakan Mandat
1.
ventilasi mekanik
Mempersiapkan pemasangan Kateter Delegasi
2.
Arteri
Mempersiapkan pemasangan kateter Delegasi
3.
vena sentral
Mempersiapkan pemasangan kateter Delegasi
4.
arteri pulmonal
Melakukan pengukuran curah jantung Delegasi
5.
.
Melakukan pengukuran tekanan vena Delegasi
6.
sentral
Melakukan persiapan pemasangan Mandat
7.
Intra Aortic Baloon Pump (IABP)
Melakukan asuhan pasien yang Delegasi
8.
terpasang IABP
Melakukan persiapan pemasangan Mandiri
9.
alat hemodialisis, hemofiltrasi
Melakukan pengukuran tekanan Mandiri
10.
intrakranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Delegasi
11.
terpasang kateter invasive
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
12.
menggunakan terapi trombolitik
Melakukan pengaturan PET CO2 Mandat
13.
(Konsentrasi CO2 pada akhir respirasi)
Melakukan analisa hasil monitoring Mandiri
14.
hemodinamik non invasive
2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK II di ruang perawatan ruang OK adalah
berperan sebagai asisten II dokter spesialis bedah , adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memposisikan pasien Mandiri
2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
3
hemostasis
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
4
proses penutupan luka operasi
5 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri
3) Perawat Klinis III
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK III di ruang perawatan ruang OK adalah
berperan sebagai asisten I dokter spesialis bedah , adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari Mandiri
1
sebelum pasien dioperasi.
Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam Mandiri
2
preconference
Menyusun dan memimpin rencana asuhan Mandiri
3
keperawatan pre op, intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan Delegasi
4
ahli anestesi terkait pelaksanaan operasi.
Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah Delegasi
5
koordinasi dengan pihak terkait.
Melakukan inform concent tentang Mandiri
6
pelaksanaan operasi kepada keluarga pasien.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi Mandiri
7
dalam post conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila Delegasi
8 sumber daya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakannya operasi.
Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan Mandiri
9
keluarga .
10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian keperawatan
1 Mandiri
anastesi
Melakukan pemeriksaan dan penilaian Mandiri
2
status fisik pasien
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda Mandiri
3
vital.
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
Menganalisis hasil pengkajian dan Mandiri
5
merumuskan masalah pasien.
Melakukan evaluasi tindakan Mandiri
6 keperawatan pra-anestesia secara
mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil Mandiri
anamnesis/pengkajian.
8 Menyiapkan mesin anestesia secara Mandiri
menyeluruh setiap kali akan digunakan
dan memastikan bahwa mesin dan
monitor dalam keadaan baik dan siap
pakai.
2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang
dilakukan selama tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi
vital pasien secara kontinu. Adapun kewenangan klinis perawat
pada saat intra anastesi adalah :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan
1 sesuai dengan Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan Delegasi
2 anestesia sesuai dengan sesuai instruksi
dokter spesialis anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan Delegasi
3
alat monitoring non invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan Delegasi
4
pemasangan alat monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan Delegasi
jalan napas.
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi Mandat
mekanik.
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan Mandat
anesthesia.
Melakukan pendokumentasian semua Mandiri
11 tindakan yang dilakukan agar seluruh
tindakan tercatat baik dan benar.
3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien
pasca anestesia sampai pasien pulih dari tindakan anestesia.
Adapun kewenangan klinis perawat pada saat pasca anastesi
adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan
1 pasca tindakan Mandiri
anestesia;
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandiri
2
manajemen nyeri;
Melakukan pemantauan kondisi pasien Mandat
3 pasca pemasangan kateter epidural dan
pemberian obat anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan Mandiri
4 kateter epidural dan pengobatan anestesia
regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandat
5
mengatasi kondisi gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian Mandiri
6 obat-obatan dan alat kesehatan yang
dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar Mandiri
siap untuk dipakai pada tindakan anestesia
selanjutnya.
BAB V
PENUTUP
Pengembangan penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang karir
dan daftar kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan kredensialing
keperawatan dan diperlukan dalam penataan Keperawatan RS Budi Sehat
Purworejo. Untuk meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan untuk
memperjelas kewenangan klinis masing-masing jenjang. disamping pada akhirnya
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang sebagai ujung
tombak citra pelayanan Rumah sakit secara keseluruhan.
Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat RS Budi Sehat
Purworejo dapat mengembangkan karirnya tanpa kebuntuan seiring dengan
peningkatan pendidikan dan kompetensi yang ia miliki dan ia peroleh.
Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumahsakit dan tim sub
komite kredensial dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga
tujuan akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif
dan efisien.
Ditetapkan di : Purworejo
Pada tanggal : 01 Oktober 2017
Direktur
RS Budi Sehat Purworejo,