Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit di Indonesia terus berkembang baik jumlah, jenis maupun kelas rumah
sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan masyarakat, letak
geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan serta
kebijakan yang ada.

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari berbagai jenis


pelayanan seperti pelayanan medik, keperawatan dan penunjang medik
yang diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.

Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan


kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, serta
penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi bidang
kesehatan.

Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan / atau
perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan
kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan / atau
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.

Salah satu tonggak keselamatan pasien adalah akuntabilitas sumber


daya manusia yang terlibat dalam layanan kesehatan. Dokter, perawat, atau
tenaga kesehatan lainnya dituntut untuk memiliki kompetensi yang adekuat.
Berpijak pada prinsip dasar gerakan keselamatan pasien untuk “non blaming
culture” atau budaya tidak menyalahkan, jaminan kompetensi yang adekuat
inipun berbasis pada pendekatan sistem. Oleh karena itu, dalam tataran
makro (sistem layanan kesehatan nasional), dibutuhkan suatu sistem yang
dapat mengakomodasi kebutuhan jaminan kompetensi tersebut. Jaminan
kompetensi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 49
tahun 2013 tentang Komite Keperawatan, dimana ditetapkan bahwa
subkomite kredensial komite keperawatan di rumah sakit bertugas mengatur
masalah kewenangan klinis (clinical privilege) setiap perawat yang bekerja di
rumah sakit tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menata sistem pemberian kewenangan klinis (clinical privilege)
pelayanan keperawatan berbasis jenjang karier keperawatan profesional
yang berbasis kompetensi.

2. Tujuan khusus
a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan assessment
kompetensi perawat di RS Budi Sehat Purworejo.
b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang
diamanatkan dalam nursing by law dan hospital by law RS Budi
Sehat Purworejo.
c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan yang bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas
dan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman
terhadap perawat dan pasien dalam melakukan proses implementasi
keperawatan.

C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RS BUDI
SEHAT PURWOREJO
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT PURWOREJO
BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT
PURWOREJO
BAB V PENUTUP.
BAB II
KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RS BUDI SEHAT
PURWOREJO

A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang
selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredesial
adalah proses mereview, memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-
dokumen. Proses kredensial menjamin perawat memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar praktek profesional yang
maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi peer dan review
supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Setiap kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang perawat
harus ditinjau secara berkala, sesuai dengan perkembangan kompetensi
perawat tersebut.

Model kredensial di RS Budi Sehat Purworejo bertumpu pada tiga


proses inti. Pertama, praktisi keperawatan mengisi aplikasi clinical pivilege
dengan metode self assessment. Kedua, mitra bestari mengkaji dan
memberikan persetujuan aplikasi berdasarkan buku putih (white paper) yang
memuat syarat dan kewenangan klinis seorang perawat melakukan tindakan
keperawatan tertentu. Ketiga, direktur menerbitkan clinical appointment
berdasarkan rekomendasi dari mitra bestari. Secara periodik setiap tiga
tahun, perawat tersebut akan melalui proses rekredensial, di mana tiga
proses inti tersebut akan diulang. Selain itu, jika seorang perawat dianggap
akan membahayakan keselamatan pasien, clinical privilegenya dapat
ditangguhkan (suspension of clinical privilege) sebagian atau seluruhnya,
sehingga perawat yang bersangkutan tidak diperkenankan melakukan
tindakan keperawatan di rumah sakit RS Budi Sehat Purworejo.

Proses kredensial perawat di RS Budi Sehat Purworejo adalah sebagai


berikut :

1. Perawat yang bersangkutan mengumpulkan dokumen ijasah terakhir,


sertifikat dan data pendukung.
2. Mengisi formulir aplikasi kredensialing perawat.
3. Manajemen rumah sakit dalam hal ini di wakilkan kepada bidang
keperawatan memeriksa dokumen dan selanjutnya akan diproses lanjut
di komite keperawatan.
4. Tim komite keperawatan memeriksa dan memverivikasi semua dokumen
dan selanjutnya membuat surat penugasan kepada sub komite
keperawatan untuk melakukan proses kredensialing terhadap perawat
tersebut.
5. Sub komite Kredensial mengundang perawat yang akan di kredensial
duduk bersama dan mengadakan assessment kompetensi dengan
berpedoman pada white book.
Rekomendasi dari hasil assessment ini secara keseluruhan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. > 90 % = direkomendasikan untuk proses assessment
berikutnya.
b. 70% - 90 % = direkomendasikan proses assessment dengan
catatan.
c. < 70 % = tidak direkomendasikan untuk assessment
selanjutnya dan diserahkan kembali ke bidang keperawatan untuk
mengikuti pengembangan profesi berkelanjutan. (permenpan 46)
6. Hasil assessment dilaporkan kepada ketua komite dan selanjutnya
dilakukan analisa dan ketua komite memberikan surat rekomendasi
kepada direktur untuk diterbitkan clinical appointment dan daftar
kewenangan klinis untuk perawat tersebut.

B. JENJANG KARIR PERAWAT RS BUDI SEHAT PURWOREJO


Pengembangan jenjang karir perawat di RS Budi Sehat Purworejo
didasarkan pada Pedoman Pengembangan jenjang karir Profesional yang di
terbitkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Dirjen Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2006 sebagai berikut :
Gambar 2.1 Jenjang Karir Profesional Perawat RSUD R. Syamsudin,SH
N5 Expert PK V PM IV PP III PR II

N4 Proficient PK IV PM III PP II PR I

N3 Competent PK III PM II PP I
Advance
N2 PK II PM I
beginner
Novice/
N1 PK I
beginner
Fresh
N0
graduated
Keterangan :
PK = Perawat Klinik PM = Perawat Manajer
PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset.

1. Perawat Klinik (PK)


Perawat Klinik adalah perawat yang menjalankan fungsi asuhan
keperawatan individu secara langsung di rumah sakit meliputi rawat inap,
rawat jalan, perawatan kritis, IGD, kamar bedah dan kamar bersalin. PK
terdapat 5 (lima) tingkatan (PK I-PK V). Untuk meningkatkan ke jenjang karir
yang lebih tinggi perawat klinik harus memenuhi persyaratan tingkat
pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai area ke-khususan
serta persyaratan kompetensi dan kewenangan klinis yang telah ditentukan.

a. Fresh graduate
Adalah perawat dan bidan dengan pendidikan DIII dan masa kerja
kurang dari 2 tahun. D IV profesi kurang dari 1 tahun.

b. Perawat Klinik I (PK I)


Perawat Klinik I (novice) adalah: Perawat lulusan SPK dan DI
kebidanan memiliki pengalaman kerja < 10 tahun, DIII keperawatan dan
telah memiliki pengalaman kerja 2 tahun, D IV profesi dengan
pengalaman kerja 1 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja 0 tahun
dan mempunyai sertifikat peningkatan kompetensi 5 SKP seminar /
lokakarya / simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 15 jam
pelajaran.

c. Perawat Klinik II (PK II)


Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah : Perawat lulusan SPK
dengan pengalaman kerja > 10 tahun, D III Keperawatan dengan
pengalaman kerja 5 tahun atau Ners dengan pengalaman kerja 3 tahun,
dan mempunyai sertifikat peningkatan kompetensi 10 SKP seminar /
lokakarya / simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 30 jam
pelajaran.
Lulusan SPK yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya

d. Perawat Klinik III (PK III)


Perawat Klinik III (Competent) adalah : Perawat lulusan D III
keperawatan dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners dengan
pengalaman klinik 6 tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja
0 tahun dan memiliki sertifikat peningkatan kompetensi 15 SKP seminar /
lokakarya / simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 45 jam
pelajaran. Lulusan D III keperawatan yang tidak melanjutkan pendidikan
ke jenjang lebih tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat
klinik selanjutnya.

e. Perawat Klinik IV (PK IV)


Perawat klinik IV (Proficient) adalah : Ners dengan pengalaman
kerja 9 tahun atau Ners spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, atau
Ners spesialis konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun serta
memiliki sertifikat peningkatan kompetensi 20 SKP seminar / lokakarya /
simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 60 jam pelajaran.
Lulusan Ners yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi tidak dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.
f. Perawat Klinik V (PK V)
Perawat klinik V (Expert) adalah : Ners spesialis dengan
pengalaman kerja 4 tahun atau Ners spesialis konsultan dengan
pengalaman kerja 1 tahun dan memiliki sertifikat peningkatan
kompetensi 25 SKP seminar / lokakarya / simposium atau pelatihan
berkelanjutan minimal 75 jam pelajaran.

2. Perawat Manager (PM)


Perawat Manager adalah perawat yang menjalankan fungsi manajemen
pelayanan asuhan keperawatan. Perawat manager terdapat 4 tingkatan (
PM I – PM IV). persyaratan dasar menjadi perawat manager adalah harus
memiliki sertifikat minimal PK II. Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang
lebih tinggi perawat manager harus memenuhi persyaratan tingkat
pendidikan, pengalaman manajemen klinik keperawatan serta persyaratan
kompetensi yang telah ditentukan. Adapun persyaratan kompetensi yang
dimaksud adalaah melalui mekanisme fit and profer test.

a. Perawat Manager I (PM I)


Perawat manager I adalah : Ketua Tim (Ka.Tim), PP (perawat
primer) dan Manager kasus keperawatan, dengan persyaratan dasar
adalah PK II yaitu pendidikan minimal D III keperawatan dengan
pengalaman klinik 6 tahun, D IV profesi atau Ners dengan pengalaman
klinik 3 tahun, mempunyai sertifikat pelatihan MPKP dan lulus fit and
profer test sebagai PM I.

b. Perawat Manager II (PM II)


Perawat manager II (PM II) adalah : Clinical Care Manajer (CCM)
dengan persyaratan pendidikan minimal Ners atau D IV kebidanan,
pengalaman PM I 4 tahun, lulus fit and profer test sebagai PM II.
Ketua Tim/ PP yang berpendidikan D III Keperawatan tidak bisa
melanjutkan ke level jenjang karir perawat manager selanjutnya jika
tidak melanjutkan pendidikan formal ke tingkat yang lebih tinggi.

c. Perawat Manager III (PM III)


Perawat manager III (PM III) adalah CCM dengan pengalaman
kerja 4 tahun dan Kepala Zona, supervisor keperawatan atau
administrator keperawatan dengan pengalaman 0 tahun sebagai kepala
zona/AK dengan persyaratan dasar PK IV dengan pendidikan minimal
Ners dan kepala instalasi dengan pendidikan Ners atau pengalaman
PM II 4 tahun, lulus fit and profer test sebagai PM III.
CCM berpendidikan Ners tidak dapat melanjutkan ke level jenjang
karir perawat manager selanjutnya jika tidak melanjutkan pendidikan
formal ke tingkat lebih tinggi.
d. Perawat Manager IV (PM IV)
Perawat Manager IV (PM IV) adalah : CCM dengan pendidikan S2
keperawatan dengan pengalaman kerja 8 tahun, atau kepala zona / AK
dengan pengalaman kerja 5 tahun dengan pendidikan S2 keperawatan
atau Kepala Instalasi dengan pendidikan S2 keperawatan, pengalaman
0 tahun dengan persyaratan PK V atau PM III 4 tahun, lulus fit and
profer test sebagai PM IV.

3. Perawat Pendidik (PP)


Perawat Pendidik adalah perawat yang menjalankan fungsi pendidikan
keperawatan dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat maupun
calon perawat. Perawat pendidik memiliki 3 jenjang karir (PP I - PP III).
Persyaratan utama perawat pendidik adalah memiliki sertifikat minimal PK
III. Peningkatan jenjang karir perawat pendidik didasarkan pada tingkat
pendidikan, pelatihan dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan
kompetensi yang dimaksud adalah melalui mekanisme fit and profer test.

a. Perawat Pendidik I
Perawat Pendidik I adalah perawat yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik dengan pendidikan minimal D III Keperawatan,
mempunyai sertifikat minimal PK III, mempunyai sertifikat pelatihan
instruktur klinik / Clinical Instructure (CI) atau TOT (Trainning Of
Trainner). dan Lulus fit and profer test PP I.
Perawat Pendidik I jika tidak melanjutkan ke tingkat pendidikan Ners
tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.

b. Perawat Pendidik II
Perawat Pendidik II adalah perawat yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners
dan atau mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I
dengan pengalaman 4 tahun sebagai PP I, mempunyai sertifikat
kompetensi 20 SKP seminar / lokakarya / symposium atau pelatihan
berkelanjutan minimal 60 jam pelajaran. serta Lulus fit and profer test PP
II.
Perawat Pendidik II jika tidak melanjutkan tingkat pendidikan Ners
Spesialis tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.

c. Perawat Pendidik III


Perawat Pendidik III adalah perawat yang mempunyai kompetensi
instruktur klinik/ Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners
Spesialist, mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner), serta Lulus fit
and profer test PP III.
4. Perawat Riset (PR)
Perawat Riset adalah perawat yang menjalankan fungsi penelitian
keperawatan dalam rangka menemukan dan mengembangkan kompetensi
keperawatan. Perawat riset memiliki 2 jenjang karir (PR I - PR II).
Persyaratan utama perawat riset adalah memiliki sertifikat minimal PK IV.
Peningkatan jenjang karir perawat riset didasarkan pada tingkat pendidikan
keperawatan maupun non keperawatan (yang berhubungan dengan riset),
pelatihan dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan kompetensi
yang dimaksud adalah melalui mekanisme fit and profer test.

a. Perawat Riset I
Perawat Riset I (PR I) adalah perawat yang mempunyai kompetensi
melaksanakan penelitian klinik / keperawatan, pendidikan minimal S1
keperawatan dan memiliki kompetensi dalam perancangan / design
penelitian. PR I memiliki kewajiban melakukan penelitian Klinik 2 kali
per tahun sebagai peneliti utama ataupun sebagai peneliti pendamping.

b. Perawat Riset II
Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi
dalam merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2
Keperawatan dan atau S2 Penelitian Kesehatan (Biostatistik). PR II
memiliki kewajiban Riset klinik 2 kali per tahun sebagai peneliti utama.
BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RS BUDI SEHAT PURWOREJO

Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi


yang mencakup:
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya,
Adalah kemampuan perawat untuk melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai standar profesi keperawatan, berdasar kode etik keperawatan,
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan
budaya dan adat istiadat klien.

b. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan,


Adalah serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien / klien.

c. Pengembangan profesional,
Adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
diri serta keilmuan keperawatan.

Pengelompokan perawat klinik dibagi dalam lima kategori yaitu dari PK I,


PK II, PK III, PK IV, dan PK V. Secara umum PK I dan PK II disetarakan
dengan kompetensi perawat generalis (umum). Perbedaan dari PK I dan II
didasarkan pada tingkat kedalaman dari tiga ranah kompetensi. Sedangkan
PK III memiliki keterampilan khusus (sertifikasi); PK IV setara dengan perawat
spesialis I dan PK V setara dengan perawat Spesialis II.

Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan kompetensi


mandiri dimana perawat tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan. Pada situasi tertentu perawat dapat melakukan tindakan
yang bukan merupakan kompetensi dan kewenangannya dengan bimbingan
penuh atau terbatas oleh perawat yang memiliki kompetensi lebih tinggi dan
memiliki kewenangan untuk tindakan tersebut.

Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi


pokok untuk setiap tingkat perawat klinik.Pembagian area kompetensi perawat
klinis didasarkan pada kekhususan pelayanan keperawatan sesuai dengan
SKF dimana perawat tersebut bertugas. yaitu perawatan medikal bedah yang
terdiri dari : perawatan bedah, perawatan penyakit dalam, neurologi,
haemodialisa, perawatan paru, perawatan jantung, kamar operasi. Kemudian
perawatan anak, intensive, kebidanan, jiwa, dan perawatan gawat darurat.

Dalam bab ini akan di bahas hanya 4 kompetensi area khusus yaitu
medikal bedah, perawatan kebidanan, perawatan anak, dan perawatan gawat
darurat disesuaikan dengan SKF pelayanan rumah sakit.
A. KOMPETENSI PERAWAT KLINIS MEDICAL BEDAH (SKF BEDAH,
PENYAKIT DALAM, PARU, JANTUNG, NEUROLOGI)
1. Perawat klinik I (Medikal Bedah)
a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik
profesional
i. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan profesional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan
yang dilakukan).
ii. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat
mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak
melakukan tindakan diluar batas kemampuannya)
iii. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi /
tingkat kepakarannya)
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya
i. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya:
memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan
ii. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien)
iii. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang
status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
iv. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat
memenuhi rasa aman dan menghargai martabat
klien/pasien.
v. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien)
3) Melaksanakan praktik secara legal
i. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
ii. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Melakukan pengkajian data keperawatan dasar
2) Melakukan tindakan keperawatan dasar meliputi:
i. Pemenuhan kebutuhan bernafas
ii. Pemenuhan kebutuhan makan minum yang seimbang
iii. Pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
iv. Pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal
v. Pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan
posisi tubuh
vi. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
vii. Pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh
normal
viii. Pemenuhan kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan
tubuh
ix. Membantu menghindari bahaya dan cedera
x. Melakukan komunikasi terapeutik
xi. Pemenuhuan kebutuhan spiritual
xii. Pemenuhan kebutuhan untuk beraktifitas
xiii. Pemenuhan kebutuhan rekreasi
xiv. Melakukan penkes/promosi kesehatan
xv. Memberikan obat sederhana
xvi. Penanggulangan infeksi
3) Menggunakan komunikasi terapeutik
4) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5) Melakukan dokumentasi keperawatan
6) Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
(Sub Kompetensi Keperawatan Dasar dapat dilihat pada
pedoman teknis keperawatan dasar di RS dan Puskesmas)

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
ii. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.

2. Perawat Klinik II (Medikal Bedah)


a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional dan menguasai kompetensi PK I.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
i. Kode etik dan budaya pada kompetensi PK I.
ii. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi
klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material).
3) Melaksanakan praktik secara legal
i. Menguasai praktik legal kompetensi PK I
ii. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memahami konsep biomedik medikal bedah dasar.
2) Melakukan pengkajian data keperawatan medikal bedah dasar
tanpa komplikasi.
3) Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan.
menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada klien medikal bedah dasar tanpa komplikasi.
4) Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh
meliputi:
i. Sistem imunitas tubuh
ii. Sistem respirasi.
iii. Sistem kardiovaskuler.
iv. Sistem hematologi.
v. Sistem sensori.
vi. Sistem neurologi.
vii. Sistem pencernaan.
viii. Sistem muskuloskletal.
ix. Sistem urinaria.
x. Sistem endokrin.
xi. Sistem integumen.
xii. Sistem reproduksi.
Dengan kegiatan sebagai berikut:
i. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
ii. Melakukan observasi.
iii. Melakukan pendidikan kesehatan.
iv. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
v. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post
operasi kecil.
vi. Melakukan tindakan kolaborasi.
vii. Melakukan dokumentasi keperawatan.
viii. Menggunakan komunikasi terapuetik
ix. Membimbing PK I

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
i. Praktik keperawatan pada level kompetensi PK I dan II
ii. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
iii. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Kompetensi PK II
ii. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I

3. Perawat Klinik III (Medikal Bedah)


a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional
Kompetensi PK I, II, III
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya
i. Kompetensi PK II
ii. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif (perawat bertanggungjawab secara moral
untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain)
iii. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi
bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral
untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3) Melaksanakan praktik secara legal pada level kompetensi PK I,II
dan III.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memahami konsep biomedik medikal bedah lanjutan.
2) Melakukan pengkajian keperawatan kepada klien medikal bedah
dengan risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri.
3) Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan.
4) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada klien medikal bedah dengan resiko/ komplikasi
pada 12 sistem tubuh.
5) Melakukan tindakan keperawatan pada klien medikal bedah
dengan komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan
sebagai berikut:
i. Melakukan observasi.
ii. Melakukan pendidikan kesehatan.
iii. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
iv. Mengelola askep perioperatif mencakup keperawatan pra
bedah, intra bedah dan pasca bedah sedang.
v. Melakukan tindakan kolaborasi.
vi. Melakukan rujukan keperawatan.
vii. Memberikan konseling.
viii. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6) Menggunakan komunikasi terapeutik
7) Membimbing PKI, II dan peserta didik
8) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a) Praktek keperawatan level kompetensi PK III
b) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
c) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi
a) Kompetensi PK III
b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
I, II dan III
c) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
d) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I
dan II
e) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik
f) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif

4. Perawat Klinik IV (Medikal Bedah)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional
kompetensi PKI,II dan III
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya pada
Kompetensi PKI,II dan III.
3) Melaksanakan praktik secara legal sesuai level kompetensi PK
III.
b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1) Memahami konsep biomedik medikal bedah spesifik.
2) Dapat melakukan asuhan keperawatan medical bedah atau sub
spesialisasi secara mandiri pada salah satu system
a) Sistem imunisasi
b) Sistem respirasi
c) Sistem kardiovaskuler
d) Sistem hematology
e) Sistem sensori
f) Sistem neorologi
g) Sistem pencernaan.
h) Sistem muskuloskletal.
i) Sistem urinaria.
j) Sistem endokrin
k) Sistem integumen.
l) Sistem reproduksi.
3) Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK III sesuai
dengan kekhususannya.
4) Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman
dan peserta didik.
5) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
6) Menggunakan komunikasi terapeutik.
7) Mampu sebagai konselor dalam bidang medikal bedah khusus.
8) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan mampu
mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
1) Kompetensi PK IV
2) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.

5. Perawat Klinik V (Medikal Bedah)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional
Kompetensi PK IV.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya pada level
kompetensi PK IV
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi
dalam lingkup medikal bedah.
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi
dengan keputusan secara mandiri.
3) Melakukan bimbingan bagi PK IV.
4) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
5) Melakukan kolabrasi dengan profesi lain.
6) Melakukan konseling.
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8) Menggunakan komunikasi terapeutik.
9) Membimbing peserta didik keperawatan.
10) Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
11) Berperan sebagai peneliti.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a. Kompetensi PK IV.
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.

B. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK MATERNITAS


1. Perawat Klinik I (Maternitas)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional
a) Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan profesional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang
dilakukan).
b) Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat
mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak melakukan
tindakan diluar batas kemampuannya)
c) Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi /
tingkat kepakarannya)
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan.
b) Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien).
c) Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang
status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak).
d) Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi
rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien).
3) Melaksanakan praktik secara legal
a) Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar :
a) Melaksanakan pengkajian keperawatan.
b) Melaksanakan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada
upaya stimulasi tumbuh kembang.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan.
i. Memberikan pendidikan kesehatan.
ii. Melakukan Observasi.
iii. Pemenuhan kebutuhan dasar :
 kebutuhan bernafas.
 kebutuhan makan minum yang seimbang.
 kebutuhan eliminasi urin.
 kebutuhan eliminasi fecal.
 kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi
tubuh.
 kebutuhan istirahat dan tidur.
 kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh
normal.
 kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan
tubuh.
 Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
 Kebutuhan komunikasi .
 Kebutuhan spiritual.
 Kebutuhan aktifitas bekerja.
 Kebutuhan rekreasi.
 Kebutuhan Belajar.
 Pemberian obat.
 Mempertahankan tekhnik bersih dan posisi tubuh
steril.
 Perawatan luka.
iv. Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
 Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai
bukti tanggung jawab dan tanggunggugat atas
praktik.
4) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan / kesehatan.

c. Pegembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan dan menggunakan hasil riset dalam praktek
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
i. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
ii. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.

2. Perawat Klinik II (Maternitas)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional Kompetensi PK I
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya
a) Kode etik dan budaya kompetensi PK I
b) Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi
klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material)
3) Melaksanakan praktik secara legal
a) Kompetensi PK I
b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menguasai asuhan keperawatan pada kompetensi PK I
2) Memahami konsep maternitas dan gangguan reproduksi
3) Mengumpulkan data
4) Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan.
5) menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada klien maternitas tanpa komplikasi.
6) Menolong persalinan dengan pengawasan terbatas
7) Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup
keperawatan maternitas TANPA KOMPLIKASI dari perawat klinik
yang lebih tinggi pada: Prenatal, intranatal, post natal, gangguan
kehamilan, gangguan system reproduksi, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
b) Melakukan observasi
c) Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal
d) Mengelola bayi segera setelah lahir
e) Mengelola bayi baru lahir
f) Melakukan pereiapan pemeriksaan diagnostik
g) Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca
operasi
h) Mengelola pelayanan KB
i) Melakukan rujukan dan Kolaborasi
j) Melakukan advokasi bagi kklien dan keluarga
k) Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan
tentang tindakan preventif infeksi nosokomial.
l) Melakukan evaluasi
m) Melakukan pendidikan kesehatan
n) Melakukan dokumentasi keperawatan
o) Membimbing PK I

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
a) Mengembangkan Kompetensi PK II
b) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a) Kompetensi PK II
b) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I

3. Perawat Klinik III (Maternitas)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional
pada kompetensi PK II
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Memnguasai kode etik kompetensi PK II
b) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain).
c) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana
alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam
situasi gawat darurat)
3) Melaksanakan praktik secara legal dan menguasai asuhan
keperawatan pada level kompetensi PK II.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menguasai tindakan pada kompetensi PK II.
2) Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup
keperawatan maternitas dengan komplikasi dari perawat klinik
yang lebih tinggi pada: prenatal, intranatal, postnatal, gangguan
kehamilan, gangguan system reproduksi, dengan kegiatan
sebagai berikut :
a) Membantu klien/ pasien memenuhi kebutuhan dasarnya
b) Melakukan observasi
c) Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal.
d) Menolong persalinan normal.
e) Mengelola bayi segera setelah lahir dari ibu yang mengalami
komplikasi.
f) Mengelola bayi baru lahir yang mengalami komplikasi.
g) Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
h) Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca
operasi.
i) Mengelola pelayanan KB.
j) Melakukan rujukan dan Kolaborasi.
k) Melakukan advokasi bagi klien dan keluarga.
l) Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan
tentang tindakan prevensi infeksi nosokomial.
3) Melakukan evaluasi.
4) Melakukan pendidikan kesehatan.
5) Melakukan dokumentasi keperawatan.
6) Membimbing PK II.
7) Melakukan tindakan keperawatan khusus dengan risiko.
8) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
a) Mengembangkan Kompetensi PK III
b) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
c) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
d) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.

4. Perawat Klinik IV (Maternitas)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional pada kompetensi PK IV.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya pada level
kompetensi PK IV.
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memberikan asuhan keoperawata khusus atau sub spesialisasi
dalam lingkup maternitas seperti pada kasus infertilitas, endokrin,
dan onkologi:
a) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub
spesialisasi dengan keputusan secara mandiri.
b) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c) Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang
kesehatan wanita.
d) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
2) Membimbing peserta didik keperawatan.
3) Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas.
4) Melakukan penelitian dalam kelompok.
5) Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn
maternitas.
6) Menerapkan model konsep perawatan maternitas.
7) Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK III.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesiI
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III.

5. Perawat Klinik V (Maternitas)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan.
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menguasai asuhan pada kompetensi PK IV.
2) Memberikan asuhan keoperawata khusus atau sub spesialisasi
dalam lingkup maternitas .
a) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub
spesialisasi dengan keputusan secara mandiri.
b) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c) Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan
wanita.
d) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
i. Membimbing peserta didik keperawatan.
ii. Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas dan
melakukan penelitian dalam kelompok.
iii. Mengembangkan berbagai program terkait dengan
keperawatn maternitas.
iv. Berperan sebagai peneliti.
v. Melakukan bimbingan bagi PK IV.
c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/
mentor bagi PK IV.

C. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK ANAK


1. Perawat klinik I (anak)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
a) Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang
dilakukan).
b) Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat
mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak melakukan
tindakan diluar batas kemampuannya).
c) Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi /
tingkat kepakarannya).
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan.
b) Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien).
c) Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang
status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak).
d) Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi
rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya
klien/pasien).
3) Melaksanakan praktik secara legal
a) Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / kode etik keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan
penuh dari PK II.
a) Melakukan pengkajian keperawatan
b) Melakukan analisa data
c) Menetapkan diagnosa keperawatan
d) Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memberikan pendidikan kesehatan.
ii. Melakukan observasi.
iii. Pemenuhan kebutuhan dasar:
 Kebutuhan bernafas
 Kebutuhan makan minum yang seimbang.
 kebutuhan eliminasi urin.
 Kebutuhan eliminasi fecal.
 Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi
tubuh.
 Kebutuhan istirahat dan tidur.
 Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi
dan kondisi.
 Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
 Kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan diri.
 Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
 Melakukan komunikasi.
 Kebutuhan spiritual.
 Kebutuhan untuk beraktifitas.
 Kebutuhan rekreasi.
 Kebutuhan belajar.
 Pemberian obat.
 Mempertahankan Teknik Bersih dan Steril.
 Perawatan Luka.
4) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan.
5) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan /asuhan keperawatan.
6) Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
4) Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
5) Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.

2. Perawat Klinik II (Anak)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya.
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Menguasai kompetensi PK I.
b) Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi
klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material).
3) Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan
yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik
keperawatan / dan kode etik keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak-anak
sehat dengan bimbingan dari PK III.
a) Melakukan pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan
tumbuh kembang .
b) Melakukan analisa data .
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merumuskann rencana keperawatan dengan focus pada
upaya stimulasi tumbuh kembang.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memberikan Penidikan kesehatan.
ii. Melakukan observasi.
iii. Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis).
iv. Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih
kompeten.
f) Melakukan evaluasi.
g) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4) Memberikan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan
kasus infeksi/ non infeksi/ bedah, neonatus sakit dengan
bimbingan dari PK III.
a) Melakukan pengkajian.
b) Melakukan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merencanakan asuhan keperawatan.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral,
enteral, TPN.
ii. Memenuhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK,
kateterisasi.
iii. Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head
box’.
iv. Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
v. Memberikan obat oral, parenteral, topical.
vi. Melakukan pendidikan kesehatan.
vii. Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi
nosokomial.
viii. Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang
lebih kompeten.
f) Melakukan evaluasi.
g) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik.
5) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
6) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
7) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
8) Mempergunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan
asuhan keperawatan.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
b) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK II.
3. Perawat Klinik III (Anak)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana
alam (perawat bertanggungjawab secara moral untuk
mengambil keputusan yang baik dan menolak keputusan yang
buruk dari teman sejawat dan tenaga kesehatan lain dalam
situasi gawat darurat).
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan
kasus infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a) Melakukan pengkajian.
b) Melakukan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merencanakan asuhan keperawatan.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral,
enteral, TPN.
ii. Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK,
kateterisasi.
iii. Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head
box’.
iv. Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
v. Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
vi. Memberikan obat oral, parenteral, topical.
vii. Melakukan pendidikan kesehatan.
viii. Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
ix. Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang
lebih kompeten.
f) Melakukan evaluasi.
g) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan.
7) Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan.

c. Pengembangan Profesional.
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
b) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi.
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK.
d) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
e) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.

4. Perawat Klinik IV (Anak)


a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional
Kompetensi PK IV.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3) Melaksanakan praktik secara legal.
b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan
kasus infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a) Melakukan pengkajian.
b) Melakukan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merencanakan asuhan keperawatan.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral,
enteral, TPN.
ii. Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK,
kateterisasi.
iii. Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head
box’.
iv. Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
v. Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
vi. Memberikan obat oral, parenteral, topical.
vii. Melakukan pendidikan kesehatan.
viii. Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi
nosokomial.
ix. Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang
lebih kompeten
f) Melakukan evaluasi.
g) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik
keperawatan.
4) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan
interpersonal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7) Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan
asuhan keperawatan.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud
tanggungjawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK III.

5. Perawat Klinik V (Anak)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manajemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan
kasus infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a) Melakukan pengkajian.
b) Melakukan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merencanakan asuhan keperawatan.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral,
enteral, TPN.
ii. Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK,
kateterisasi.
iii. Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head
box’.
iv. Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
v. Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
vi. Memberikan obat oral, parenteral, topical.
vii. Melakukan pendidikan kesehatan.
viii. Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
ix. Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang
lebih kompeten.
f) Melakukan evaluasi.
g) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7) Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai
pembimbing/mentor bagi PK IV.

D. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE


1. Perawat Klinik I (Gawat Darurat dan intensive)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
a) Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan tindakan professional (perawat dapat
menjelaskan alasan secara ilmiah pada setiap tindakan yang
dilakukan).
b) Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat
mengetahui batas kemampuannya sehingga tidak melakukan
tindakan diluar batas kemampuannya).
c) Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli
(merujuk kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi /
tingkat kepakarannya).
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan.
b) Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak
klien/pasien).
c) Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang
status kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan
informasi tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
d) Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi
rasa aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e) Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan
budaya pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan
dengan memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien)
3) Melaksanakan praktik secara legal.
a) Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b) Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang
berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.


1) Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan
manejemen asuhan keperawatan.
2) Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan
penuh dari PK II.
a) Melakukan pengkajian keperawatan.
b) Melakukan analisa data.
c) Menetapkan diagnosa keperawatan.
d) Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang.
e) Melaksanakan tindakan keperawatan:
i. Memberikan pendidikan kesehatan.
ii. Melakukan observasi.
iii. Pemenuhan kebutuhan dasar:
 Kebutuhan bernafas.
 Kebutuhan makan dan minum seimbang.
 Kebutuhan eliminasi urin.
 Kebutuhan eliminasi Fekal.
 Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan.
 posisi tubuh.
 Kebutuhan Istirahat dan tidur.
 Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi
dan kondisi.
 Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
 Memenuhi kebersihan tubuh dan penampilan diri.
 Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
 Kebutuhan komunikasi.
 Kebutuhan spiritual.
 Kebutuhan Aktifitas bekerja
 Kebutuhan rekreasi.
 Pemberian obat.
 Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
 Perawatan Luka
4) Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
b) Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggung gugat atas praktik.
c) Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter
personal dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
d) Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan / kesehatan.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan dan menggunakan hasil riset dalam praktek
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi.
a) Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b) Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah
keperawatan.

2. Perawat Klinik II (Gawat Darurat dan intensive)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional
Kompetensi PK I
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya
a) Komptensi PK I
b) Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak
manusia sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik
keperawatan Indonesia (perawat mampu melindungi
klien/pasien dari tindakan yang dapat merugikan baik fisik
maupun material).
3) Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang
sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan /
dan kode etik keperawatan.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang
membutuhkan bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan;
a) Sistem pelayanan gawat darurat.
b) Komunikasi dan manajemen disaster.
c) Pertimbangan etik dan legal.
2) Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat melalui
pendekatan proses keperawatan.
a) Berdasarkan hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat
dengan menggunakan prinsip A -B – C – D.
b) Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi
bantuan hidup dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
i. Resusitasi jantung paru.
ii. Manajemen pembebasan jalan nafas.
c) Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi
bantuan hidup dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
i. Resusitasi jantung paru.
ii. Manajemen pembebasan jalan nafas.
d) Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan
klien.
e) Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.
f) Penanggulangan kondisi kegawat daruratan pre hospital:
i. Shock/renjatan.
ii. Cidera fisik.
iii. Cidera tulang.
iv. Tenggelam.
v. Keracunan.
vi. Luka bakar.
vii. Nyeri akut/kolic.
viii. Kedaruratan persalinan.
ix. Cara meminta bantuan, transportasi dan evaluasi.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b) Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik
keperawatan profesional.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor
bagi PK II.

3. Perawat Klinik III (Gawat Darurat dan intensive)


a. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
a) Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik
secara efektif (perawat bertanggungjawab secara moral
untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain).
b) Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam
kondisi perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi
bencana alam (perawat bertanggungjawab secara moral
untuk mengambil keputusan yang baik dan menolak
keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3) Melaksanakan praktik secara legal.
b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1) Memahami konsep dasar keperawatan gawat darurat trauma dan
medikal:
a) Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis dan trauma.
b) Peran perawat sebagi tim.
c) Mampu melakukan triage dan skrining pasien.
d) Manajemen keperawatan kegawatdaruratan medis dan
trauma.
2) Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis lanjut
melalui pendekatan proses keperawatan baik lingkup pre hospital
maupun hospital:
a) Berdasarkan hasil pengkajian analisis yang cepat dan
tepatdengan menggunakan prinsip A-B-C-D.
b) Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi:
i. Kegawatdaruratan medis pada kondisi sakit kepala,
kejang dan encepalopati.
ii. Kegawatdaruratan medis pada mata, telinga, hidung,
dan tenggorokan.
iii. Kegawatdaruratan medis pada kardiovaskuler.
iv. Kegawatdaruratan medis pada kondisi alergi dan
imunitas.
v. Kegawatdaruratan medis pada abdominal dan system
gastrointestinal.
vi. Kegawatdaruratan medis pada system genitourinary.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a) Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu
praktik keperawatan.
b) Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin
mutu.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi.
a) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK
III.
b) Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur
hidup dan mempertahankan kompetensi.
c) Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK II.
d) Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik .
e) Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
4. Perawat Klinik IV (Gawat Darurat dan intensive)
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3) Melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1) Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dari sederhana
sampai dengan kompleks.
2) Melakukan tindakan keperawatan gawat darurat lanjut secara
mandiri.
3) Mengelola asuhan keperawatan gawat darurat.
a) Mampu melakukan managemen disaster.
b) Keperawatan gawat darurat secara umum.
c) Keperawatan gawat darurat pada pediatrik/anak.
d) Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler.
e) Keperawatan gawat darurat maternitas.
f) Keperawatan gawat darurat psikiatri.
4) Melakukan bimbingan bagi PK III
5) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
6) Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
7) Melakukan pendidikan tentang kesehatan bagi pasien, keluarga.
8) Membimbing peserta didik keperawatan.
9) Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor
bagi PK III.

5. Perawat Klinik V (Gawat Darurat dan intensive)


a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1) Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
professional.
2) Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik
keperawatan Indonesia dan memperhatikan budaya.
3) Melaksanakan praktik secara legal.
b. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1) Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi
dalam lingkup gawat darurat.
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialis.
3) Melakukan bimbingan bagi PK IV.
4) Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan..
5) Melakukan kolaborasi denagn profesi lain.
6) Melakukan konseling kepada pasien.
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8) Membimbing peserta didik keperawatan.
9) Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
10) Berperan sebagai peneliti.

c. Pengembangan Profesional
1) Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan.
2) Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung
jawab profesi dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/
mentor bagi PK IV.
BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWATRS BUDI SEHAT PURWOREJO

Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan


dan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
praktiknya. Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat
mandiri dan tindakan yang bersifat delegasi. Tindakan yang bersifat mandiri
merupakan kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh
melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan
kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga
keperawatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis
tertentu dan perlu dikredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat
delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.

A. Daftar kewenangan klinis dasar


Kewenangan klinis dasar ini merupakan daftar intervensi keperawatan
dan kebidanan yang sangat mendasar dan merupakan kompetensi yang
harus dimiliki oleh semua perawat pelaksana PK I sampai dengan PK V.
adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Safety precautions
Mencuci tangan biasa Mandiri
Mencuci tangan steril Mandiri
Memakai sarung tangan steril Mandiri
Memakai masker Mandiri
Memakai google ( kaca mata) Mandiri
Memakai apron Mandiri
Memasukan needle dengan tehnik one hand Mandiri
Mensterilkan alat-alat medis Mandiri
2 Proses asuhan keperawatan
Melakukan pengkajian keperawatan Mandiri
Menganalisa data Mandiri
Merumuskan diagnosa keperawatan Mandiri
Membuat intervensi keperawatan Mandiri
Melakukan implementasi keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi keperawatan Mandiri
3 Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan kesadaran Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik head to toe Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik bayi dan anak Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik pada dewasa Mandiri
4 Pengukuran tanda-tanda vital
Mengukur tekanan darah Mandiri
Menghitung denyut nadi Mandiri
Menghitung frekuensi napas Mandiri
Mengukur suhu tubuh Mandiri
5 Pemeriksaan diagnostic
Menyiapkan specimen darah Mandiri
Menyiapkan specimen dahak Mandiri
Menyiapkan specimen urine Mandiri
Menyiapkan specimen feces Mandiri
Menyiapkan specimen cairan vagina Mandiri
Menyiapkan specimen pemeriksaan patologi Mandiri
anatomi
Menyiapkan pemeriksaan radiologi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan CT scan Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan USG Mandiri
6 Oksigenasi
Melatih pasien tehnik napas dalam dan batuk Mandiri
efektif
Memberikan oksigen dengan nasal kanul Mandiri
Memberikan oksigen dengan simple mask Mandiri
Melakukan suction pada jalan napas atas Mandiri
Menilai saturasi oksigen dengan pulse oksimetri Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas tanpa alat Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas dengan OPA Mandiri
Melakukan pemeriksaan CRT Mandiri
7 Nutrisi
Memberikan makan dan minum kepada pasien Mandiri
Memberikan nutrisi enteral melalui NGT Mandiri
Menghitung berat badan ideal Mandiri
8 Eleminasi
Memasang urinal atau membantu pasien BAK Mandiri
Memasang pispot atau membantu pasien BAB Mandiri
Memasang foley kateter Mandiri
Memasang kondom kateter Mandiri
Melatih bladder training Mandiri
9 Cairan dan elektrolit
Mengukur intake dan out put Mandiri
Menghitung balance cairan Mandiri
Memasang iv cateter Delegasi
10 Personal hyegiene dan lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan pasien Mandiri
Memandikan pasien di tempat tidur Mandiri
Menyisir rambut Mandiri
Mencuci rambut Mandiri
Melakukan oral hygiene Mandiri
Melakukan genetalia hygiene Mandiri
Memotong kuku Mandiri
Mengganti pakaian pasien Mandiri
Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri
Membersihkan dan merapihkan tempat tidur Mandiri
11 Keamanan dan kenyamanan
Memberikan kompres hangat dan dingin Mandiri
Melakukan kompres basah Mandiri
Melaksanan manajemen pencegahan dekubitus Mandiri
Melaksanakan protocol pencegahan pasien jatuh Mandiri
Melakukan pencegahan terhadap tumpahan Mandiri
barang berbahaya dan beracun
Melatih manajemen nyeri Mandiri
Melakukan massage punggung Mandiri
Manajemen istirahat dan tidur Mandiri
12 Ambulasi
Mengatur posisi tidur semi fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur sim Mandiri
Mengatur posisi tidur trendelenburg Mandiri
Mengatur posisi tidur dorsal recumbent Mandiri
Mengatur posisi tidur genu pectoral ( knee chest) Mandiri
Mengatur posisi miring kanan, miring kiri, supinasi Mandiri
dan pronasi.
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi Mandiri
roda atau sebaliknya
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke Mandiri
blangkar atau sebaliknya.
Mengatur posisi head up 30˚ Mandiri
Melatih pasien berjalan menggunakan kruk Mandiri
13 Pencegahan infeksi nosokomial
Melakukan penanganan tumpahan cairan tubuh Mandiri
Melakukan pemilahan sampah Mandiri
Tidak memakai cincin, gelang , jam tangan atau Mandiri
asesoris lain yang dipakai di tangan
Memakai sepatu tertutup Mandiri
14 Memenuhi kebutuhan belajar dan komunikasi
Menerima pasien baru Mandiri
Melaksanakan orientasi ruangan dan Mandiri
mengenalkan diri
Menyiapkan alat peraga penkes Mandiri
Memberikan penkes pada individu dan kelompok Mandiri
15 Sakaratul maut
Melakukan bimbingan talkin Mandiri
Memberikan inform concent kepada keluaga Mandiri
terkait kondisi pasien
Melakukan manajemen berduka Mandiri

B. DAFTAR KEWENANGAN KLINIS BERDASARKAN STAF


KEPERAWATAN FUNGSIONAL
1. Daftar kewenangan klinis area medikal bedah (Skf Bedah, penyakit
dalam, paru, jantung, hemodialisa, dan neurologi).
1.1. Staf keperawatan fungsional bedah
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memahami konsep perawatan bedah Mandiri
Memahami isue etik dan hukum Mandiri
2
perawatan bedah
Menggunakan tehnik komunikasi Mandiri
3
terapeutik
Mengelola pasien sesuai standar Mandiri
4 asuhan keperawatan di RS Budi Sehat
Purworejo
Menghormati antar teman sejawat dan Mandiri
5
tim kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah Mandiri
dan keterampilan khusus serta diikuti
6
oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan Mandiri
kerja.
8 Menerapkan keterampilan komunikasi Mandiri
secara efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan Mandiri
keterampilan klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan Mandiri
untuk pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan Mandiri
penelitian.

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan bedah.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan
kewenangan melakukannya untuk PK 0,I, dan II di ruang
perawatan bedah , adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien
1 Mandiri
bedah dan menganalisa data.
Mempertahankan bersihan jalan Mandiri
2
nafas
Mempertahankan jalan nafas Mandiri
3
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
Melakukan tekhnik nafas dalam dan Mandiri
5
batuk efektif
6 Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik Mandiri
pasien bedah
8 Memberikan dan melakukan Mandiri
Resusitasi Jantung Paru
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan Delegasi
berbagai metode
11 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengan nutrisi parenteral
12 Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
OGT
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan Delegasi
SC
15 Melakukan pemasangan foley Delegasi
catheter.
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan Perawatan Luka Dasar. Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I, II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini:
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan fisioterapi dada Mandiri
Melakukan tindakan enema / Delegasi
2
huknah
3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
4
dengan nutrisi parenteral
Mengetahui teknik dasar mobilisasi Mandiri
5
dan ambulasi
Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
6 nosokomial diruang perawatan
bedah
7 Melakukan Balut Bidai. Mandiri
8 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
9 Melakukan rendam duduk Delegasi
10 Melakukan Balut tekan perdarahan Mandiri
massif.
11 Melakukan penjahitan luka Mandat

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I, II, dan III ditambah dengan kewenangan yang tercantum
dibawah ini:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan perawatan luka Delegasi
1 (ganggren, post operasi dengan
atau tanpa drainase ).
2 Melakukan perawatan WSD / CTT. Delegasi
Melakukan pengangkatan selang Delegasi
3
WSD / CTT.
Melakukan perawatan Delegasi
4
Tracheostomy
5 Melakukan perawatan Colostomy Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang Delegasi
6
dilakukan pemasangan traksi.
7 Melakukan pengangkatan Jahitan Delegasi
Luka
8 Melakukan perawatan pasien yang Delegasi
dilakukan pemasangan Gips.
9 Melakukan irigasi kandung kemih Delegasi
continue (spooling).
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I, II, III dan IV ditambah dengan kewenangan yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengangkatan selang Mandat
1
WSD
2 Melakukan nekrotomi Mandat
3 Melakukan wash out Delegasi
Melakukan interpretasi EKG Delegasi
4
patologis
5 Melakukan blass pungsi Mandat

1.2. Kewenangan klinis SKF penyakit dalam.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan Mandiri
penyakit dalam
2 Memahami isue etik dan hukum Mandiri
perawatan penyakit dalam.
3 Menggunakan tehnik komunikasi Mandiri
terapeutik
4 Mengelola pasien sesuai standar Mandiri
asuhan keperawatan di RS Budi Sehat
Purworejo
5 Menghormati antar teman sejawat Mandiri
dan tim kesehatan lainnya.
6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah Mandiri
dan keterampilan khusus serta diikuti
oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan Mandiri
lingkungan kerja.
8 Menerapkan keterampilan komunikasi Mandiri
secara efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan Mandiri
keterampilan klinis
10 Mengembangkan pendidikan Mandiri
kesehatan untuk pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri

12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri

13 Mengembangkan pengetahuan dan Mandiri


penelitian.

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit dalam.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan
kewenangan melakukannya untuk PK 0,I, dan II di ruang
perawatan penyakit dalam, adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien
penyakit dalam dan menganalisa
data. khususnya status
hemodinamik, status pernafasan, Mandiri
status nutrisi, eliminasi, gangguan
irama jantung, perfusi jaringan,
kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan Mandiri
nafas
3 Mempertahankan jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan Mandiri
fisik dasar
7 Melakukan tehnik dasar Mandiri
mobilisasi, ambulasi dini
8 Memberikan dan melakukan Mandiri
Resusitasi Jantung Paru
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan Delegasi
berbagai metode
11 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengan nutrisi parenteral
12 Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
OGT
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan Delegasi
SC
15 Melakukan pemasangan foley Delegasi
catheter.
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Kategori
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan fisioterafi dada Mandiri
2 Melakukan interpretasi EKG Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan Mandiri
3
analisa pemeriksaan elektrolit
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
4
dengan terapi cairan intravena
Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
5 nosokomial di ruangan Penyakit
Dalam
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
6
dengan tranfusi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan Mandiri
kesadaran
2 Melakukan perawatan luka Mandiri
gangren
3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
4 Melakukan interpretasi hasil Mandiri
Laboratorium
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan Mandiri
pemeriksaan penunjang
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Mengetahui koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mempersiapkan prosedur Mandiri
persiapan WSD
7 Mampu mendampingi Kolaborasi
pemasangan WSD
8 Mampu menilai penggunaan alat Kolaborasi
bantu pernafasan

1.3. Kewenangan klinis SKF paru.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit
Mandiri
paru
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
penyakit dalam
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
kesehatan lainnya.
6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai
etik dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan Mandiri
kerja.
8 Menerapkan keterampilan komunikasi Mandiri
secara efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan Mandiri
keterampilan klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan Mandiri
untuk pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan Mandiri
penelitian.

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit paru.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan
kewenangan melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang
perawatan penyakit paru,adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien paru
dan menganalisa data. khususnya
status hemodinamik, status
pernafasan, status nutrisi, Mandiri
eliminasi, gangguan irama jantung,
perfusi jaringan, kesadaran dan
GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan Mandiri
nafas
3 Mempertahankan jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan Mandiri
fisik dasar
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, Mandiri
ambulasi dini
8 Memberikan dan melakukan Mandiri
Resusitasi Jantung Paru
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan Delegasi
berbagai metode
11 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengan nutrisi parenteral
12 Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
OGT
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan Delegasi
SC
15 Melakukan pemasangan foley Delegasi
catheter.
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan fisioterapi dada, Mandiri
postural drainase, claping dan
batuk efektif.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG Mandiri
Melakukan pengambilan sampel Mandiri
2
dan analisa pemeriksaan elektrolit
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
3
dengn terapi cairan intravena
Melakukan penanggulangan Mandiri
4 infeksi nosokomial di ruangan
Penyakit paru.
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
5
dengan tranfusi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil Mandiri
pemeriksaan AGD
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan interpretasi hasil Mandiri
Laboratorium
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan Mandiri
pemeriksaan penunjang

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Melakukan koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mempersiapkan prosedur Mandiri
persiapan WSD
7 Mampu mendampingi Delegasi
pemasangan WSD
8 Mampu menilai penggunaan alat Delegasi
bantu pernafasan

1.4. Kewenangan klinis SKF jantung .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit
Mandiri
jantung
2 Memahami isue etik dan hukum Mandiri
perawatan penyakit jantung.
3 Menggunakan tehnik komunikasi Mandiri
terapeutik
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
5 Menghormati antar teman sejawat dan Mandiri
tim kesehatan lainnya.
6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah Mandiri
dan keterampilan khusus serta diikuti
oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan Mandiri
kerja.
8 Menerapkan keterampilan komunikasi Mandiri
secara efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan Mandiri
keterampilan klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan Mandiri
untuk pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan Mandiri
penelitian.

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit jantung.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan
kewenangan melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang
perawatan penyakit jantung, adalah sebagai berikut :
No Intervensi Karakteristik
intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien Mandiri
jantung dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik,
status pernafasan, status nutrisi,
eliminasi, gangguan irama jantung,
perfusi jaringan, kesadaran dan
GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan Mandiri
nafas
3 Mempertahankan jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan Mandiri
fisik dasar
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, Mandiri
ambulasi dini
8 Memberikan dan melakukan Mandiri
Resusitasi Jantung Paru
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan Delegasi
berbagai metode
11 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengan nutrisi parenteral
12 Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
OGT
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV, IM, IC dan Delegasi
SC
15 Melakukan pemasangan foley Delegasi
catheter.
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan fisioterapi dada, Mandiri
postural drainase, claping dan
batuk efektif.
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG Mandiri
patologis
2 Melakukan pengambilan sampel Mandiri
dan analisa pemeriksaan elektrolit
3 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengn terapi cairan intravena
4 Melakukan penanggulangan Mandiri
infeksi nosokomial di ruangan
Penyakit jantung.
5 Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
dengan tranfusi.
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat
Klinis 0, I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan
pasien dengan pasien penurunan Mandat
kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil Mandiri
pemeriksaan AGD
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan interpretasi hasil Mandiri
Laboratorium
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan Mandiri
pemeriksaan penunjang
7 Melakukan pengelolaaan pasien Mandat
dengan pemasangan sringe pump

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis
0, I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil
Mandiri
pemeriksaan AGD
2 Melakukan koreksi terhadap Mandat
analisa gas darah yang tidak
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
GDS yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Mandat
Syok
6 Mampu menilai penggunaan alat Delegasi
bantu pernafasan
7 Mampu menangani pasien dengan Delegasi
EKG abnormal
8 Mampu melakukan advance Delegasi
cardiac live support

1.5. Kewenangan klinis SKF Neurologi.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan
Mandiri
neurologi.
2 Memahami isue etik dan hukum Mandiri
perawatan pasien neurologi.
3 Menggunakan tehnik komunikasi Mandiri
terapeutik
4 Mengelola pasien sesuai standar Mandiri
asuhan keperawatan di RS Budi Sehat
Purworejo
5 Menghormati antar teman sejawat Mandiri
dan tim kesehatan lainnya.
6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah Mandiri
dan keterampilan khusus serta diikuti
oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan Mandiri
lingkungan kerja.
8 Menerapkan keterampilan komunikasi Mandiri
secara efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan Mandiri
keterampilan klinis
10 Mengembangkan pendidikan Mandiri
kesehatan untuk pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan Mandiri
penelitian.
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan neurologi.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan neurologi, adalah
sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien neurologi dan
menganalisa data. khususnya status
hemodinamik, status pernafasan, status Mandiri
nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung,
perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
3 Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada Mandiri
6 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi Mandiri
dini
9 Memberikan dan melakukan Resusitasi Mandiri
Jantung Paru
10 Melakukan perekaman EKG Delegasi
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi Delegasi
parenteral
13 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
2 Melakukan pengambilan sampel dan analisa Mandiri
pemeriksaan elektrolit, AGD.
3 Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi Delegasi
cairan intravena
4 Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
nosokomial di ruangan neurologi.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
tranfusi.
6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan
III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan pasien dengan
Mandat
pasien penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri

3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang Mandat


tidak normal
4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri
AGD, elektrolit,GDS, ureum dan kreatinin.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan Mandiri
penunjang
7 Melakukan pengelolaaan pasien dengan Mandat
pemasangan sringe pump dan infuse pump.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III
dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
2 Melakukan koreksi terhadap analisa gas Mandat
darah yang tidak normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang Mandat
tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan Mandat
tekanan intra kranial
7 Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
menggunakan terapi trombolitik.
1.7. Kewenangan klinis SKF anak.
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anak. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien anak.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan anak.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan anak,
adalah sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien anak dan
menganalisa data. khususnya status
hemodinamik, tumbuh kembang anak, Mandiri
nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan
anak.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
3 Mempertahankan potensi jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada pada anak Mandiri
6 Melakukan personal hygiene pada anak. Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik Mandiri
dasar
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, Mandiri
ambulasi dini
9 Memberikan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
pada anak.
10 Memberikan oksigen dengan berbagai Delegasi
metode
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
nutrisi parenteral
12 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri
13 Memasang IV cateter pada anak. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,
dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanggulangan pasien Mandat
dengan pasien penurunan kesadaran.
2 Melakukan pengambilan sampel dan Mandiri
analisa pemeriksaan elektrolit, AGD.
3 Melakukan pengelolaan pasien dengn Delegasi
terapi cairan intravena
4 Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
nosokomial di ruangan anak.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
tranfusi.
6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal Delegasi
fungsi
3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mengkaji tumbang anak dengan DDST Mandiri
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Mandiri
2
AGD
Melakukan koreksi terhadap hasil GDS Mandat
3
yang tidak normal
Melakukan interpretasi hasil Mandiri
4
Laboratorium AGD, elektrolit,GDS.
Mengetahui tanda - tanda Syok pada Mandiri
5
anak.
Menguasai prosedur persiapan Mandiri
6
pemeriksaan penunjang
7 Mampu menghentikan perdarahan Mandat

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan
Mandiri
AGD
2 Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
gas darah yang tidak normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS Mandat
yang tidak normal
4 Melakukan koreksi terhadap hasil Mandat
elektrolit
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
pada anak.
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan Mandat
tekanan intra kranial
7 Mampu melakukan penatalaksanaan Mandat
pasien kejang
8 Melakukan perawatan anak dengan pv Mandat
shunt
9 Melakukan bilas lambung anak Mandat
10 Melakukan perawatan anak dengan Mandat
colostomy

1.8. Kewenangan klinis SKF maternitas


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Kategori
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan maternitas. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
pasien kebidanan.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
4 Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
kesehatan lainnya.
6 Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
dan legal dalam memberikan asuhan
kebidanan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan maternitas.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan maternitas ,
adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien
kebidanan dan menganalisa data. Mandiri
khususnya status hemodinamik, tumbuh
kembang anak, nutrisi,eleminasi dan
kegawat daruratan kebidanan.

2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri


3 Mempertahankan potensi jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA
4 Mempersiapkan keluarga pasien Mandiri
menuju keluarga bahagia.
5 Mampu mengidentifikasi tanda-tanda Mandiri
Kehamilan.
6 Mampu melakukan pemeriksaan Mandiri
antenatal
7 Mampu melakukan pemeriksaan Mandiri
Leopold.
8 Melakukan perawatan bayi baru lahir. Delegasi
9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, Mandiri
ambulasi dini
10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri
11 Memberikan oksigen dengan berbagai Delegasi
metode.
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
nutrisi parenteral.
13 Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
menggunakan pulse oksimetri.
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,
dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu mengelola ibu hamil dengan Mandat
anemia
2 Persiapan menjelang persalinan Mandiri
3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri
4 Menjaga persalinan yang aman Mandiri
5 Mampu melahirkan placenta dengan Mandat
penegangan tali pusat.
6 Penanganan 2 jam pertama setelah Mandiri
melahirkan.

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memberikan pelayanan ibu dan bayi
Mandiri
pada masa nipas.
2 Mengelola ibu dengan sepsis Mandat
puerperalis
3 Melakukan penanganan perdarahan Mandat
pada kehamilan.
4 Menangani perdarahan pasca partum Mandat
primer
5 Menangani perdarahan pasca partum Mandat
sekunder

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan kegawatan Mandat
pada eklampsia
2 Menangani kegawatan pada partus Mandat
lama
3 Melakukan persalinan dengan Vacum Mandat
ekstrator
4 Melakukan penanganan retensio Mandat
placenta
5 Menangani bayi dengan asfiksia Mandat
neonatorum
1.10. Kewenangan klinis SKF Gawat Darurat .
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan gawat darurat. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien gawat darurat.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan gawat darurat.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan gawat
darurat, adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Melakukan pengkajian pasien gawat
darurat dan menganalisa data.
khususnya status hemodinamik, status
Mandiri
pernafasan, status nutrisi, eliminasi,
gangguan irama jantung, perfusi
jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Melakukan Initial Assesment. Mandiri
3 Melakukan triage. Mandiri
4 Membuka jalan nafas dengan tanpa Mandiri
alat.
5 Mengidentifikasi henti napas henti Mandiri
jantung.
6 Mempertahankan bersihan jalan nafas. Mandiri
7 Mempertahankan potensi jalan nafas Mandiri
dengan menggunakan OPA.
8 Memberikan bantuan penafasan Mandiri
mengunakan BVM ( ambu bag ).
9 Mengukur CRT (Cavilery refill time ). Mandiri
10 Melakukan mobilisasi pasien dengan Mandiri
baik dan benar.
11 Melakukan resusitasi jantung paru Mandiri
(RJP).
12 Melakukan perekaman EKG. Delegasi
13 Memberikan theraphy injeksi melaui Delegasi
IV,IC,SC,IM.
14 Melakukan pemasangan Dower Mandiri
Catheter.
15 Melakukan Suctioning. Mandiri
16 Mengatur posisi pasien sesuai dengan Mandiri
indikasi penyakit.
17 Melatih klien relaksasi napas dalam. Mandiri
18 Melakukan pemberian cairan intra Delegasi
vena.
19 Memonitor status pernapasan dan Mandiri
oksigenasi.
20 Memberikan oksigen dengan berbagai Mandiri
metode.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Delegasi
Mengidentifikasi tanda-tanda Delegasi
2
perdarahan.
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi
Memberikan resusitasi cairan dan Mandat
4
terapi cairan.
Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
5
menggunakan pulse oksimetri.
6 Melakukan balut Bidai. Mandiri
Melakukan monitoring hemodinamik Delegasi
7
non invasive.
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
9
OGT.
Melakukan penanganan semua jenis Mandat
10
luka.
Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
11
nosokomial.

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
Memberikan terapi melalui syringe Mandat
2
pump.
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
3
nutrisi parenteral.
Melakukan pengelolaan pasien dengn Delegasi
4
terapi cairan intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Delegasi
6
AGD
Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
7
gas darah yang tidak normal.
Melakukan penanggulangan pasien Mandat
8
dengan sindrom koroner akut
Mampu melakukan identifikasi Mandiri
9
peningkatan tekanan intra cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
10
menggunakan terapi trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
Mengatasi sumbatan jalan nafas Mandiri
12
bagian atas
Mengidentifikasi adanya trauma Mandiri
13
servikal
4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II, III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
Menghentikan perdarahan arteri dan Mandat
2
vena besar
Melakukan tindakan reposisi fraktur Mandat
3
dan sendi kecil
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
Melakukan Prosedur penggunaan DC Mandat
5
Shock
Menguasai penggunaan obat-obat life Mandat
6
saving.
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
Mengidentifikasi korban proyustisia ( Mandat
8
visum )
Mampu dan mengerti penggunaan Delegasi
9
ventilator.
Melakukan tindakan ETT (Endo Mandat
10
Tracheal Tube).

1.11. Kewenangan klinis SKF Ruang Intensive .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan intensive. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien intensive care unit.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo.
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang intensive.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan ruang
intensive, adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian dan Mandiri
menganalisa data yang didapat,
khususnya mengenai : henti nafas
1
dan jantung, status pernafasan,
gangguan irama jantung, status
hemodinamik, dan status neurologi
Mempertahankan bersihan jalan Mandiri
nafas pada pasien yang terpasang
2
alat bantu nafas (orofaringeal,
nasofaringeal, endotrakeal tube)
Mempertahankan potensi jalan nafas Mandiri
3 dengan menggunakanalat bantu
nafas (orofaringeal, nasofaringeal)
Melakukan Rentang Pergerakan Mandiri
4
Sendi, fisioterapi dada
5 Memberikan terapi inhalasi . Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan Mandiri
6
menggunakan pulse oksimetri .
Memberikan oksigen dengan Delegasi
7
berbagai metode
Melakukan monitoring hemodinamik Mandiri
8
non invasive
9 Memberikan BLS dan ALS Mandiri
10 Melakukan perekaman EKG Mandiri
11 Mengambil sampel darah AGD Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
12
dengan nutrisi parenteral
Melakukan pengelolaan pasien Delegasi
13
dengan terapi cairan intravena
Melakukan tindakan preventif Mandiri
terjadinya infeksi nosocomial dengan
14
menerapkan standard dan universal
precaution.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I, dan II ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Mandat
Mengidentifikasi tanda-tanda Mandiri
2
perdarahan.
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Mandiri
Memberikan resusitasi cairan dan Mandat
4
terapi cairan.
Melakukan persiapan pemasangan Mandiri
5
WSD
Menginterpretasikan hasil Mandiri
6
pemeriksaan AGD.
Melakukan monitoring hemodinamik Delegasi
7
non invasive.
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
Melakukan pemasangan NGT dan Delegasi
9
OGT.
Mempersiapkan pemberian terapi Delegasi
10
melalui syringe pump dan infus pump
Melakukan penanggulangan infeksi Mandiri
11
nosokomial.

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II dan III ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum
dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
3
nutrisi parenteral.
Melakukan pengelolaan pasien dengan Delegasi
4
terapi cairan intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan Delegasi
6
AGD
Melakukan koreksi terhadap analisa Mandat
7
gas darah yang tidak normal.
Melakukan penanggulangan pasien Mandat
8
dengan sindrom koroner akut
Mampu melakukan identifikasi Mandiri
9
peningkatan tekanan intra cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
10
menggunakan terapi trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
Mengatasi sumbatan jalan nafas Mandiri
12
bagian atas
Melakukan pengambilan sampel dan Mandiri
13
analisa pemeriksaan elektrolit.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0,
I,II,III dan IV ditambah dengan kewenangan klinis yang
tercantum dibawah ini :
Karakteristi
No Intervensi
k Intervensi
Mengelola pasien yang menggunakan Mandat
1.
ventilasi mekanik
Mempersiapkan pemasangan Kateter Delegasi
2.
Arteri
Mempersiapkan pemasangan kateter Delegasi
3.
vena sentral
Mempersiapkan pemasangan kateter Delegasi
4.
arteri pulmonal
Melakukan pengukuran curah jantung Delegasi
5.
.
Melakukan pengukuran tekanan vena Delegasi
6.
sentral
Melakukan persiapan pemasangan Mandat
7.
Intra Aortic Baloon Pump (IABP)
Melakukan asuhan pasien yang Delegasi
8.
terpasang IABP
Melakukan persiapan pemasangan Mandiri
9.
alat hemodialisis, hemofiltrasi
Melakukan pengukuran tekanan Mandiri
10.
intrakranial
Melakukan pengelolaan pasien yang Delegasi
11.
terpasang kateter invasive
Melakukan pengelolaan pasien yang Mandat
12.
menggunakan terapi trombolitik
Melakukan pengaturan PET CO2 Mandat
13.
(Konsentrasi CO2 pada akhir respirasi)
Melakukan analisa hasil monitoring Mandiri
14.
hemodinamik non invasive

1.12. Kewenangan klinis SKF Ruang OK .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruangan OK. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
pasien ruang OK.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo.
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang OK.


1) Perawat Klinis I
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK I di ruang perawatan ruang OK adalah berperan
sebagai Scrub Nurse , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
A Pre operasi
Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan Mandiri
1
siap pakai
Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis Mandiri
2
pembedahan
Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan- Mandiri
3
bahan sesuai keperluan pembedahan.
B Intra operasi
Memperingatkan “ tim bedah steril “ jika Mandiri
1
terjadi penyimpangan prosedur aseptic.
Membantu mengenakan jas steril dan sarung Mandiri
2
tangan untuk dokter bedah dan asisten.
Menata instrument steril di meja mayo sesuai Mandiri
3
dengan urutan prosedur pembedahan.
Memberikan cairan antiseptic kulit daerah Mandiri
4
yang akan di insisi.
Memberikan laken steril untuk prosedur Mandiri
5
draping.
Memberikan instrument kepada ahli bedah Mandiri
sesuai urutan prosedur dan kebutuhan
6
tindakan pembedahan secara tepat dan
benar.
Memberikan duk steril kepada operator,dan Mandiri
7 mengambil kain kasa yang telah digunakan
dengan memakai alat.
Menyiapkan benang jahitan sesuai Mandiri
8
kebutuhan,dalam keadaan siap pakai.
Memepertahankan instrument selama Mandiri
9 pembedahan dalam keadaan tersusun secara
sistematis untuk memudahkan dalam bekerja.
Membersihkan instrument dari darah pada Mandiri
10 saat pembedahan untuk memepertahankan
sterilisasi alat dari meja mayo.
11 Menghitung kain kasa,jarum dan instrument. Mandiri
Memberitahukan hasil perhitungan jumlah Mandiri
alat,kain kasa dan jarum pada ahli bedah
12
sebelum operasi dimulai dan sebelum luka
ditutup.
13 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Mandiri
Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka Mandiri
14
dijahit.
15 Menutup luka dengan kain kassa steril. Mandiri
Menyiapkan bahan untuk specimen Delegasi
16
laboratorium/patologi jika ada.
C Post operasi
1 Memfiksasi drain dan kateter Mandiri
Membersihkan dan memeriksa adanya Mandiri
2 kerusakan kulit pada daerah yang dipasang
electrode.
Mengganti alat tenun,baju pasien dan penutup Mandiri
3 serta memindahkan pasien dari meja operasi
ke blangkar.
Memeriksa dan menghitung semua instrument Mandiri
4
sebelum dikeluarkan dari kamar operasi.
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi Mandiri
5
pembedahan dalam keadaan lengkap.
6 Membersihkan instrument bekas pakai. Mandiri
Membungkus instrument sesuai jenis Mandiri
7
macam,bahan,kegunaan dan ukuran.
Memasang indicator autoclave dan membuat Mandiri
label nama alat-alat (set) pada setiap
8 bungkusan instrument dan selanjutnya siap
untuk disterilkan sesuai prosedur yang
berlaku.
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan Mandiri
9
pembedahan selesai agar siap pakai.

2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK II di ruang perawatan ruang OK adalah
berperan sebagai asisten II dokter spesialis bedah , adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memposisikan pasien Mandiri
2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
3
hemostasis
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu Mandat
4
proses penutupan luka operasi
5 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri
3) Perawat Klinis III
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan
melakukannya untuk PK III di ruang perawatan ruang OK adalah
berperan sebagai asisten I dokter spesialis bedah , adalah sebagai
berikut:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari Mandiri
1
sebelum pasien dioperasi.
Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam Mandiri
2
preconference
Menyusun dan memimpin rencana asuhan Mandiri
3
keperawatan pre op, intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan Delegasi
4
ahli anestesi terkait pelaksanaan operasi.
Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah Delegasi
5
koordinasi dengan pihak terkait.
Melakukan inform concent tentang Mandiri
6
pelaksanaan operasi kepada keluarga pasien.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi Mandiri
7
dalam post conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila Delegasi
8 sumber daya tidak memungkinkan untuk
dilaksanakannya operasi.
Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan Mandiri
9
keluarga .
10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri

1.13. Kewenangan klinis SKF Anastesi


a). Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anastesi. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan Mandiri
2
anastesi.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan Mandiri
4
keperawatan di RS Budi Sehat Purworejo.
Menghormati antar teman sejawat dan tim Mandiri
5
kesehatan lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan Mandiri
keterampilan khusus serta diikuti oleh nilai etik
6
dan legal dalam memberikan asuhan
keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara Mandiri
efektif
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan Mandiri
klinis
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk Mandiri
pasien dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b). Daftar kewenangan klinis keperawatan anastesi.


1) Pra Anastesi
Pelayanan pra-anestesia adalah penilaian untuk menentukan
status medis pra anestesia dan pemberian informasi serta
persetujuan bagi pasien yang memperoleh tindakan anestesia.
Daftar kewenangan klinis perawat pada saat pra anastesi adalah:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian keperawatan
1 Mandiri
anastesi
Melakukan pemeriksaan dan penilaian Mandiri
2
status fisik pasien
Melakukan pemeriksaan tanda-tanda Mandiri
3
vital.
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
Menganalisis hasil pengkajian dan Mandiri
5
merumuskan masalah pasien.
Melakukan evaluasi tindakan Mandiri
6 keperawatan pra-anestesia secara
mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil Mandiri
anamnesis/pengkajian.
8 Menyiapkan mesin anestesia secara Mandiri
menyeluruh setiap kali akan digunakan
dan memastikan bahwa mesin dan
monitor dalam keadaan baik dan siap
pakai.

9 Melakukan kontrol persediaan obat- Mandiri


obatan dan cairan setiap hari untuk
memastikan bahwa semua obat-obatan
baik obat anestesia maupun obat
emergensi tersedia sesuai standar rumah
sakit.
10 Memastikan tersedianya sarana Mandiri
prasarana anestesia
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis
operasi tersebut.

2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang
dilakukan selama tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi
vital pasien secara kontinu. Adapun kewenangan klinis perawat
pada saat intra anastesi adalah :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan
1 sesuai dengan Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan Delegasi
2 anestesia sesuai dengan sesuai instruksi
dokter spesialis anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan Delegasi
3
alat monitoring non invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan Delegasi
4
pemasangan alat monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan Delegasi
jalan napas.
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi Mandat
mekanik.
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan Mandat
anesthesia.
Melakukan pendokumentasian semua Mandiri
11 tindakan yang dilakukan agar seluruh
tindakan tercatat baik dan benar.
3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien
pasca anestesia sampai pasien pulih dari tindakan anestesia.
Adapun kewenangan klinis perawat pada saat pasca anastesi
adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan
1 pasca tindakan Mandiri
anestesia;
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandiri
2
manajemen nyeri;
Melakukan pemantauan kondisi pasien Mandat
3 pasca pemasangan kateter epidural dan
pemberian obat anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan Mandiri
4 kateter epidural dan pengobatan anestesia
regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam Mandat
5
mengatasi kondisi gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian Mandiri
6 obat-obatan dan alat kesehatan yang
dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar Mandiri
siap untuk dipakai pada tindakan anestesia
selanjutnya.
BAB V
PENUTUP

Pengembangan penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang karir
dan daftar kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan kredensialing
keperawatan dan diperlukan dalam penataan Keperawatan RS Budi Sehat
Purworejo. Untuk meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan untuk
memperjelas kewenangan klinis masing-masing jenjang. disamping pada akhirnya
adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang sebagai ujung
tombak citra pelayanan Rumah sakit secara keseluruhan.
Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat RS Budi Sehat
Purworejo dapat mengembangkan karirnya tanpa kebuntuan seiring dengan
peningkatan pendidikan dan kompetensi yang ia miliki dan ia peroleh.
Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumahsakit dan tim sub
komite kredensial dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga
tujuan akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif
dan efisien.

Ditetapkan di : Purworejo
Pada tanggal : 01 Oktober 2017
Direktur
RS Budi Sehat Purworejo,

dr. PUTRI SAYEKTI MAHANANI, M.P.H.

Anda mungkin juga menyukai