Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN IDENTIFIKASI NILAI-NILAI dan KEPERCAYAAN PASIEN

DALAM PELAYANAN MEDIS

1. Definisi

1.1 Nilai
Sesuatu yang diyakini kebenarannya dan dianut serta dijadikan sebagai acuan
dasar individu dan masyarakat dalam berperilaku yang dipandang baik, benar,
bernilai maupun berharga.

1.2 Nilai Agama/Kepercayaan


Sesuatu yang diyakini kebenarannya karena bersumber dari kitab suci yang
diyakini pula yang memuat aturan-aturan yang mengatur tentang hubungan
manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam secara keseluruhan.

1.3 Identifikasi
Penentuan atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya.

1.4 Pasien
Orang sakit (yang dirawat dokter)

1.5 Pelayanan Medis


Sarana yang menyediakan pelayanan yang bersifat klinis, dalam bidang diagnostic
dan/atau rawat inap.

2. Ruang Lingkup

Pelayanan dilaksanakan dengan penuh perhatian dan menghormati nilai-nilai pribadi dan
kepercayaan pasien.

Setiap pasien memiliki nilai-nilai dan kepercayaan masing-masing dan membawanya ke


dalam proses pelayanan. Beberapa nilai dan kepercayaan yang ada dari budaya dan
agama. Terdapat pula nilai-nilai dan kepercayaan yang sumbernya dari pasien sendiri.
Semua pasien didukung untuk mengekspresikan kepercayaan mereka dengan
menghormati kepercayaan pihak lain. Oleh karena itu keteguhan memegang nilai dan
kepercayaan yang dapat mempengaruhi bentuk pola pelayanan dan cara pasien merespon
pelayanan itu. Dengan demikian setiap praktisi pelayanan kesehatan harus berupaya
memahami asuhan dan pelayanan yang diberikan dalam konteks nilai dan kepercayaan
pasien.

Apabila pasien atau keluarganya ingin bicara dengan seseorang berkenaan dengan
kebutuhan keagamaan dan rohaninya, rumah sakit memiliki prosedur untuk melayani hal
permintaan tersebut. Proses tersebut dapat dilaksanakan melalui staf bidang kerohanian
atau petugas agama setempat, dari sumber lokal atau sumber rujukan keluarga. Proses
merespon dapat lebih rumit, misalnya, rumah sakit atau negara tidak mengakui sumber
agama atau kepercayaan tertentu yang justru diminta dan/atau tidak memiliki sumber-
sumber terkait dengan agama atau kepercayaan yang sesuai dengan permintaan mereka.
3. Tata Laksana

A.Persiapan

Penampilan Petugas :

1. Petugas berpenampilan rapi dan menggunakan atribut seragam lengkap.


2. Petugas ramah dan santun dalam bertutur kata kepada pasien.

B.Pelaksanaan

Saat pasien dinyatakan rawat inap oleh DPJP, pasien :


1. Minta bantuan kepada kepala ruangan apabila pasien tidak puas dengan jawaban petugas
pada hari itu juga.
2. Minta bantuan kepada Bagian Humas atau apabila tidak tersedia bagian Humas di Rumah
Sakit seperti di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar, dapat menghubungi
Menko, apabila pasien tidak puas dengan jawaban kepala ruangan pada hari itu juga.
3. Humas/ kepala bidang meminta pasien untuk menulis kronologi komplain tersebut.
4. Menko akan menyampaikan kepada manajemen/ Direktur RS dan pihak yang terkait atas
komplain tersebut dan meminta jawabannya pada hari itu juga.
5. Komplain yang bersifat medis akan disampaikan kepada Komite Medik untuk
memberikan jawaban dan penjelasannya berdasarkan standar Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Besar. Komplain yang tidak bersifat medis, akan diatasi oleh
Menko dengan pihak yang terkait berdasarkan standar Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Besar paling lambat 2 X 24 Jam.
6. Jika jawaban sudah diterima oleh Menko, Menko akan menyampaikan jawabannya
kepada pasien secara langsung sebagai jawaban resmi dari pihak manajemen. Dalam
menyampaikan jawaban, Menko mengundang pasien/keluarga pasien secara
kekeluargaan yang bertempat di ruang Menko.
7. Bila pasien tidak puas dengan jawaban Menko, Menko akan melaporkan Direksi untuk
mengatasi permasalahannya.
8. Semua komplain yang terjadi akan dilaporkan oleh Menko untuk direkap menjadi
laporan bulanan kepada manajemen.
9. Setiap komplain yang terjadi akan dijadikan acuan untuk perbaikan, baik dari sisi SDM
maupun system

Anda mungkin juga menyukai