Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

HAK PASIEN DAN KELUARGA

BAB 1
LATAR BELAKANG

Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan, budaya dan kepercayaan
masing-masing. Dan semuanya ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik dan memuaskan.
Rumah sakit perlu membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk
memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien. Hasil
pelayanan pasien akan bertambah baik bila pasien dan keluarga atau mereka yang berhak
mengambil keputusan diikut sertakan dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara
yang sesuai dengan budaya.
Untuk meningkatkan hak pasien di rumah sakit, harus dimulai dengan mendefinisikan
hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut. Pasien diberi tahu hak
mereka dan bagaimana harus bersikap. Staf dididik untuk mengerti dan menghormati
kepercayaan dan nilai-nilai pasien dan memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan
hormat sehingga menjaga martabat pasien.

BAB II
GAMBARAN UMUM RS BUDI RAHAYU

Sejarah Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan

Tahun 1934
Para Suster Notre Dame Misionaris pertama dari negeri Belanda
datang ke kota Pekalongan dan bekerja di Poliklinik Bendan ( yaitu :
Sr. M. Alfonsia, Sr. M. Reginald, Sr. M. Irma, Sr. M. Godefrida ).

Tahun 1940

Para Suster mendirikan rumah sakit dan Rumah Susteran di Jl. Veteran No.31 Pekalongan
diresmikan sebagai RS Beatrix yang sampai sekarang dikenal sebagai RSUD Kraton.
Tahun 1945
Setelah Negara kita merdeka pengelolaan Rumah Sakit diambil alih/dikelola oleh Kota
Praja Pekalongan.
Tahun 1966
Karena suster memiliki panggilan pelayanan kesehatan sehingga suster membangun Klinik
Bersalin di bawah asuhan Sr. M. Magdalena SND dan kemudian dikenal dengan Klinik
Bersalin Magdalena di Jl. Barito No.5 Pekalongan dan sebagai penanggung jawab adalah
dr. Soenaryo Said.
Tahun 1970
Sr. M. Gaudentia SND melanjutkan tugas Sr. M. Magdalena SND.
Tahun 1972
Melihat perkembangan jaman, di Pekalongan belum ada Rumah Sakit Swasta, Klinik
Bersalin mulai diurus diusahakan menjadi Rumah Sakit dan sebagai penanggung jawab
adalah dr. Joseph Rachmat (Tahun 1973).
Tahun 1975
Tepatnya tanggal 15 Mei mendapat pengakuan perubahan Status Rumah Sakit Bersalin
menjadi RSU Budi Rahayu dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No :
202/P.Kes/I.0/75 dipimpin oleh dr. Sukadis Tirtodarmo.

Tahun 1980
2

dr. Joseph Rachmat menjabat Direktur menggantikan dr. Sukadis Tirtodarmo.


Tahun 2004
Tepatnya tanggal 1 Oktober RSU Budi Rahayu meresmikan Pengembangan Tahap I
dengan bangunan 4 lantai.
Tahun 2009
Pada tanggal 8 Januari 2009, diadakan acara serah terima jabatan direktur RSU Budi
Rahayu dr. Yohanes Subroto, MPH menjabat Direktur menggantikan dr. Joseph Rachmat.
Masa bakti Januari 2009 Januari 2012.

Pembangunan Tahap II RSU BUDI RAHAYU.


Bertepatan dengan perayaan 75 tahun SND berkarya di Indonesia yang dirayakan pada
tanggal 26 April 2009 dan untuk mengawali pembangunan maka peletakan batu pertama.
(???????)
Sebelum memasuki Pembangunan Tahap II dimulai dengan membangun dapur dan ruang
cuci.
Tahun 2010
RSU Budi Rahayu melakukan pembangunan Tahap II Gedung Rawat Inap dengan
bangunan 4 lantai dan sudah selesai dibangun pada akhir tahun 2011.
3

Tahun 2011
Peresmian Gedung Baru RSU Budi Rahayu

Tahun 2012
dr Th. A. Sunarto SIP M Kes menjabat direktur RSU Budi Rahayu menggantikan
dr.Yohanes Subroto MPH , periode Januari 2012 - September 2012
Tahun 2012
dr. RA. Priyowidiyanto menjabat direktur RSU Budi Rahayu menggantikan dr. Th. A.
Sunarto.SIP. MKes periode 1 Oktober 2012 s/d sekarang

Tugas Pokok Dan Fungsi Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan

Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan merupakan rumah sakit umum milik Yayasan
Santa Maria Pekalongan. Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan

mempunyai fungsi

memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto Bermutu Dalam Pelayanan.


Rumah Sakit Budi Rahayu memiliki kapasitas 144 tempat tidur yang terdiri dari kelas
VVIP, VIP ,UTAMA,KLS I,II,IIIA, IIIB merupakan alternatif pilihan sesuai dengan selera
dan kemampuan masing-masing. Dokterdokter spesialis yang ahli di bidangnya dapat
dipilihkan oleh RS untuk penderita, penderita atau keluarga dapat memilih sendiri dokter
spesialis untuk merawatnya, dengan dukungan tenaga baik medis, para medis maupn non
medis.
Fasilitas pelayanan rawat jalan meliputi: Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam,
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Poliklinik Bedah
(Bedah umum, bedah urologi, bedah syaraf, bedah mulut, bedah orthopedi), Poliklinik Mata,
Poliklinik THT, Laboratorium, Pemeriksaan radiologi (USG,USG 4 DIMENSI X-foto, CTScan,),Pelayanan Rehabilitasi Medis, Pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan Pelayanan
Obat.
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit Budi Rahayu Pekalongan
mempunyai tugas pokok berupa :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia RS Budi Rahayu Pekalongan
agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta menyumbang
upaya mencerdaskan bangsa.

BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT BUDI RAHAYU
PRKALONGAN
A. Visi Rumah Sakit Budi Rahayu
Visi Rumah Sakit Budi Rahayu adalah Terwujudnya pelayanan yang penuh
kasih,bermutu dan menghormati martabat manusia sehingga menjadi pilihan masyarakat
Pekalongan dan sekitarnya.
B. Misi Rumah Sakit Budi Rahayu
Misi Rumah Sakit Budi Rahayu adalah:

Mewujudkan kasih sebagai motivasi dasar dalam memberikan pelayanan yang


bermutu,profesional dan terjangkau berdasarkan etika kristiani.

Menghargai,menyayangi dan membela martabat manusia seutuhnya sejak pembuahan


sampai kepada kematin naturalnya

Menempatkan pasien sebagai sesama yang dilayani dengan ramah dan ikhlas tanpa
membedakan status sosial apapun

Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait

Menumbuhkan rasa memiliki,rasa tanggung jawab,saling menghargai antar anggota


pelayanan

C. Motto Rumah Budi Rahayu


Motto Rumah Sakit Budi Rahayu adalah Bermutu Dalam Pelayanan.
D. Falsafah Rumah Sakit Budi Rahayu
Falsafah, Nilai, dan Tujuan Rumah Sakit Budi Rahayu adalah:
Hormat akan kehidupan.
Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan kepribadian yang unik.
Pelayanan yang kita berikan selalu ramah,ugahari,hormat,adil dan bermutu.
Perlunya kerjasama dengan lembaga/institusi sejenis baik pemerintah maupun
swasta.
Mengusahakan lingkungan yang memberikan rasa aman dan tertib.
Kepuasan pelanggan diutamakan.
6

E. TUJUAN
Dengan pengelolaan rumah sakit secara profesional menghasilkan jasa pelayanan medis
dan non medis yang dapat memenuhi kepentingan beberapa pihak-pihak antara lain:
Pengguna jasa langsung (pasien dan keluarga)
Pelaksana (Karyawan)
Pengelola (Pimpinan dan Manager)
Pendana
Pembina (Kanwil dan Perhimpunan Profesi)

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BUDI RAHAYU
Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Rahayu
Rumah Sakit Budi Rahayu dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil
Direktur yang membawahi 3 (tiga) bidang dan 3 (tiga) bagian, ketiga bidang dan bagian
tersebut adalah Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis dan Bidang Keperawatan,
serta Bagian Keuangan, Bagian Administrasi dan Bagian Umum. Dalam menjalankan
tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf Medis
Fungsional, Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pengawas Intern.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Rahayu digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Rahayu


BAB V
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN TIM HAK PASIEN DAN
KELUARGA
A. Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
dengan membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga.
B. Misi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Misi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Melaksanakan pelayanan dengan melibatkan
dan mendukung hak pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan
cara yang sesuai dengan budaya dalam upaya meningkatkan kepuasan dan keselamatan
pasien.
C. Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga
Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah Merawat Penuh Kasih, Demi Kesembuhan
D. Falsafah, Nilai dan Tujuan Tim Hak Pasien dan Keluarga
Falsafah dan Nilai Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah
1. Memberikan perlindungan dan meningkatkan hak pasien dan keluarga selama proses
pelayanan sesuai dengan budaya dan kepercayaan masing - masing.
2. Melibatkan pasien dan keluarganya dalam mengambil keputusan yang berhubungan
dengan rencana pengobatan dan tindakan yang dilakukan.
3. Memberikan informasi yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan
kepada pasien, keluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan tentang hak pasien dan
keluarga.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
Struktur Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK) diketuai oleh seorang dokter yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman di bidang hak pasien dan keluarga dibantu staf yang
menjalankan fungsi pemeliharaan fasilitas dan manajemen HPK. Staf HPK terdiri dari
sekretaris yang menjalankan koordinasi, pengarsipan dan mengevaluasi program HPK,
Penanggung jawab Pelayanan Kerohanian, Penanggung jawab Pendampingan Pasien kritis
dan Manajemen Nyeri, Penanggung jawab Informed Consent, Penanggungjawab Keamanan
Pasien Berisiko dan Barang Milik Pasien. Dalam melaksanakan sosialisasi program kerja di
tiap unit pelayanan dibantu oleh masing-masing penanggungjawab sosialisasi lintas unit yang
terdapat di tiap ruangan.
Struktur Organisasi Tim HPK Rumah Sakit Budi Rahayu sebagai berikut
Ketua HPK

Sekretaris

Penanggung Jawab
Pelayanan Kerohanian,
Pendampingan Pasien Kritis
dan Pelayanan Tahap
Terminal

Instalasi Kamar Operasi


Instalasi Gizi
Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi
Instalasi Radiologi
Instalasi Gawat Darurat
Inst. Rekam Medis / TPP

Penanggung Jawab
Persetujuan Tindakan
Kedokteran
(Informed Consent)
& Penolakan
Tindakan Kedokteran

Penanggung Jawab
Perlindungan
Kebutuhan Privasi,
Pemberian Informasi
Pelayanan
Penyelesaian Keluhan

Instalasi Rawat Jalan


Instalasi Perawatan Intensif
Instalasi Rehabilitasi Medis
Dokter Tetap dan Dokter Tamu
Urusan Keamanan

Penanggung Jawab
Perlindungan Harta
Dan Kekerasan Fisik

Unit unit
.................
............
.............

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga

10

BAB VII
URAIAN JABATAN
1. Nama Jabatan
Hasil Kerja
Uraian Tugas

: Ketua HPK
: Terselenggaranya visi, misi dan program Hak Pasien dan Keluarga
(HPK) di rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu.
: 1. Memimpin rapat
2. Membuat program HPK bersama dengan penanggung jawab
masing-masing program
3. Memantau pelaksanaan program HPK
4. Membuat standar prosedur operasional (SPO)
5. Memberikan usulan-usulan yang berhubungan dengan HPK
kepada Direktur
6. Melakukan evaluasi program HPK
7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Direktur yang

Tanggung Jawab

berkaitan dengan HPK


: 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi HPK
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi

Wewenang

3. Bertanggung jawab kepada Direktur


: 1. Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di
tim HPK
2. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang
terkait.

Syarat Jabatan

3. Mendapat laporan hasil kerja anggota Tim HPK


: Perawat dengan lulusan DIII Keperawatan yang telah bekerja
minimal 5 tahun di Rumah Sakit Budi Rahayu

2. Nama Jabatan
Hasil Kerja
Uraian Tugas

: Sekretaris HPK
: 1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data HPK
2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan HPK
: 1. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
2. Mengelola administrasi surat-surat HPK
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan HPK
4. Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO)
5. Memberikan

bantuan-bantuan

yang

diperlukan

oleh
11

penanggung jawab dan penanggung jawab sosialisasi demi


suksesnya program HPK
6. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan
Tanggung Jawab
Wewenang

dengan HPK
: 1. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi HPK
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK
1. Koordinasi dengan anggota yang lain dalam hal rapat dan
pelaksaan program tim HPK

Syarat Jabatan

2. Memberi saran dan pertimbangan terhadap atasan


: 1.Karyawan tetap rumah sakit minimal 2 tahun
2.Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang surat-menyurat

3. Nama Jabatan
Hasil Kerja

: Penanggung jawab Pelayanan Kerohanian, Pendampingan Pasien


Kritis & Pelayanan Pasien Terminal
: 1. Terselenggaranya semua program Pelayanan Kerohanian
2. Terselenggaranya pendampingan pasien kritis

Uraian Tugas

3. Terselenggaranya pelayanan pasien terminal


: 1. Membentuk Tim Pelayanan Kerohanian

yang

bertugas

memberikan pendampingan berkenaan dengan agama, budaya


atau dukungan spiritual
2. Membuat rencana program Pelayanan Kerohanian
3. Memberikan usulan terhadap fasilitas Pelayanan Kerohanian
yang harus disediakan
4. Membuat daftar pihak yang harus dihubungi yang berhubungan
dengan Pelayanan Kerohanian
5. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
6. Memberikan

masukan

terhadap

permasalahan

yang

berhubungan dengan agama, budaya, dan kepercayaan pasien


7. Melakukan

koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui

penanggungjawab lintas unit


8. Memberikan pendampingan pada pasien kritis
9. Memberikan pelayanan pasien terminal
Tanggung Jawab

10. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program


: 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program

Wewenang

2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK


: 1. Memberi saran dan pertimbangan kepada pasien dan keluarga
12

2. Mengkoordinasikan layanan Pelayanan Kerohanian, bagi


pasien yang memiliki agama dan kepercayaan selain yang
diakui pemerintah
3. Mengkoordinasikan layanan pendampingan pasien kritis,
Syarat Jabatan

pelayanan pasien terminal


: 1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pendampingan
agama, budaya dan kepercayaan.
2. Karyawan tetap rumah sakit minimal 2 tahun

4. Nama Jabatan
Hasil Kerja

: Penanggung jawab Informed Consent dan penolakan tindakan


: 1. Terselenggaranya persetujuan tindakan (informed consent) pada
seiap rencana pemeriksaan,pengobatan,tindakan dan prosedur
yang akan dilakukan pada setiap pasien
2. Terselenggaranya penolakan tindakan pada setiap rencana
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan prosedur yang akan

Uraian Tugas

dilakukan pada setiap pasien


: 1. Membuat form informed consent yang diperlukan
2. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
3. Memberikan

masukan

terhadap

permasalahan

yang

berhubungan dengan informed consent


4. Melakukan

koordinasi

terhadap

unit-unit

kerja melalui

penanggung jawab lintas unit


Tanggung Jawab

5. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program


: 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program

Wewenang

2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK


: 1. Memeriksa dan mendapat data persetujuan dan penolakan
tindakan kedokteran pasien di rumah sakit
2. Menganalisa dan mengevaluasi data persetujuan dan penolakan
tindakan kedokteran yang ada
3. Melakukan perubahan terhadap formulir persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran yang sudah ada jika diperlukan

Syarat Jabatan

dengan koordinasi dari pihak-pihak yang berkaitan


: 1. Karyawan rumah sakit yang ada di unit-unit pelayanan
kesehatan
2. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang persetujuan
13

dan penolakan tindakan kedokteran


5. Nama Jabatan
Hasil Kerja

: Penanggung jawab Perlindungan Kebutuhan Privasi, Pemberian


Informasi Pelayanan dan Penyelesaian Keluhan
: 1. Terselenggaranya perlindungan kebutuhan privasi
2. Terselenggaranya pemberian informasi pelayanan

Uraian Tugas

3. Terselenggaranya tanggapan dan penyelesaian keluhan pasien


: 1. Membuat form informasi pelayanan
2. Membuat form hak dan kewajiban pasien
3. Membuat form survei kepuasan pasien
4. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
5. Memberikan

masukan

terhadap

permasalahan

yang

berhubungan dengan perlindungan kebutuhan privasi pasien,


pemberian informasi dan penyelesaian keluhan
6. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja
Tanggung Jawab

7. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program


: 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program

Wewenang

2. Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK


: 1. Memeriksa dan mendapat data pasien yang memerlukan
perlindungan kebutuhan privasi
2. Menganalisa dan mengevaluasi pemenuhan hak pasien dan
keluarga
3. Menganalisa dan mengevaluasi survei kepuasan pasien
4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit kerja terkait

Syarat Jabatan

5. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf


: 1. Karyawan tetap rumah sakit
2. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang perlindungan
kebutuhan privasi, pemberian informasi pelayanan dan
penyelesaian keluhan
3. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik

6. Nama Jabatan
Hasil Kerja

: Penanggung jawab perlindungan harta dan kekerasan fisik


: Terlaksananya semua program perlindungan harta dan kekerasan
fisik

14

Uraian Tugas

: 1. Membuat rencana program perlindungan harta dan kekerasan


fisik
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan perlindungan harta atau barang milik
pasien serta kekerasan fisik
3. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan

masukan

terhadap

permasalahan

yang

berhubungan dengan perlindungan harta atau barang pasien


serta terhadap kekerasan fisik
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja
Tanggung Jawab

6. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program


: 1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
di masing-masing unit kerjanya

Wewenang

2. Bertanggung jawab terhadap ketua tim HPK


1. Mendapatkan akses untuk mengawasi sistem keamanan rumah
sakit
2. Meminta dan menerima laporan dari petugas keamanan rumah
sakit
3. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf

Syarat Jabatan

4. Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait


: 1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang keamanan
pasien berisiko dan barang milik pasien
2. Karyawan tetap rumah sakit minimal 1 tahun

15

BAB IX
TATA LAKSANA TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA
Tim Hak pasien dan keluarga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan membangun kepercayaan, komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga
serta mendukung hak pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara
yang sesuai dengan budaya dan mengutamakan kepuasan serta keselamatan pasien. Tim hak
pasien dan keluarga mempunyai fungsi dalam penyusunan rencana kegiatan di bidang
pelayanan kerohanian, pendampingan pasien kritis, pelayanan tahap terminal, persetujuan dan
penolakan tindakan kedokteran, perlindungan kebutuhan privasi, pemberian informasi
pelayanan, penyelesaian keluhan, perlindungan harta dan kekerasan fisik.
Pembinaan staf rumah sakit tentang hak pasien dan keluarga dilakukan oleh masingmasing tim HPK dengan pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dan program.
16

Penyusunan laporan hasil kegiatan dan program dilakukan secara berkala ataupun sewaktu
sesuai dengan kebutuhan.
Dalam menjalankan fungsi tersebut, tim hak pasien dan keluarga dipimpin oleh ketua tim
hak pasien dan keluarga yang dibantu oleh sekretaris dan penanggung jawab tim.
Tata Laksana Tim Hak Pasien dan Keluarga
a) Hak pasien dan keluarga
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pasien berhak menyetujui atau menolak atas saran
yang diberikan. Hak pasien dan keluarga disosialisasikan di semua bidang pelayanan
kesehatan.
b) Pelayanan Kerohanian
Pelayanan kerohanian adalah pelayanan di bidang rohani yang diberikan rumah sakit
kepada setiap pasien yang membutuhkan pendampingan rohani sesuai dengan agama dan
keyakinannya masing-masing, dimana disediakan pemuka agama Katolik, Kristen
protestan, Islam, Hindu, Budha, dan Konghucu yang dapat dihubungi jika diperlukan.
c) Pendampingan pasien kritis
Pasien kritis adalah pasien sakit kritis, tidak stabil, yang memerlukan perawatan intensif ,
dengan bantuan alat-alat ventilasi, monitoring, dan obat-obatan vasoakif kontinyu dan
lain-lain. Pendampingan yang dimaksudkan yaitu pemberian dukungan dari aspek
psikologi, emosional, agama dan budaya pasien terhadap pasien kritis dan keluarganya
dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup.
d) Manajemen rasa nyeri
Nyeri yang dimaksudkan adalah pengalaman yang membuat perasaan tidak enak pada
pasien yang diakibatkan oleh proses penyakit.
e) Informed consent
Informed consent adalah pernyataan persetujuan atau penolakan yang ditandatangani oleh
pasien atau keluarga (jika dianggap pasien tidak mampu membuat keputusan sendiri)
tentang pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Informed consent diberikan setelah
dilakukan sosialisasi tentang hak pasien dan keluarga oleh staf rumah sakit.
f) Keamanan pasien
Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik yang tiba-tiba
oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Tanggung jawab tersebut terutama bagi
bayi, anak-anak, penyandang cacat manula dan lainnya yang tidak mampu melindungi
17

dirinya atau memberi tanda meminta bantuan.


g) Perlindungan barang milik pasien
Rumah sakit bertanggung jawab memastikan barang milik pribadi pasien yang dibawa ke
rumah sakit tidak akan hilang atau dicuri. Pelayanan ini memikirkan kepemilikan pasien
emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu
mengamankan barang miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat keputusan
mengenai barang pribadinya.

BAB IX
TATA HUBUNGAN KERJA

Pola Tata Hubungan Kerja

Instalasi Rawat Jalan


Direktur
Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Rawat Inap

Instalasi Rekam Medis

Instalasi Kamar
Operasi

18
Instalasi Rawat Intensif
Instalasi
Farmasi
Instalasi
Instalasi
Laboratorium
Radiologi
Instalasi
Gizi

Tim HPK
Subbagian Humas &
Urusan
Keamanan
Pelayanan
Pelanggan
Dokter
Tetap
& Tamu

Instalasi Rehabilitasi
Medis

Gambar 9.1 Tata Hubungan Kerja Tim Hak Pasien dan Keluarga

19

Dalam tata hubungan kerja ini Tim HPK dengan unit terkait adalah melakukan kerjasama
dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan HPK dalam hal :
1. Direktur Rumah Sakit
Pelaporan dari Tim HPK tentang program pelayanan kerohanian, pendampingan
pasien kritis dan manajemen nyeri, informed consent, dan keamanan pasien
berisiko dan barang milik pasien.
2. Instalansi Rawat Jalan
a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya
yang diperlukan.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.

3. Instalasi Gawat Darurat


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya
yang diperlukan.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.

d)

Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.

e)

Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik


pasien.

4. Instalasi Kamar Operasi


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan risiko yang dapat terjadi
selama operasi berlangsung.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik


pasien.

20

5. Instalasi Pelayanan Intensif


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya
yang diperlukan.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.

d)

Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.

e)

Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik


pasien.

f)

Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.

g)

Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis.

6. Instalasi Farmasi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang manfaat obat yang
diberikan, cara pemakaian, efek samping, dan kontra indikasinya.
7. Instalasi Laboratorium
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur pemeriksaan
yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan.
8. Instalasi Radiologi
a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur


pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum
dilakukan pemeriksaan.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Melakukan prosedur penanganan keamanan barang milik pasien.

9. Instalasi Gizi
Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang pemberian menu diet
pasien.
10. Instalasi Rawat Inap :
a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


21

pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya


yang diperlukan.
b)

Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.

c)

Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik


pasien.

d)

Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.

e)

Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.

f)

Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis.

g)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

11. Instalasi Rekam Medis / TPP (Tempat Penerimaan Pasien)


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang identitas pasien, tipe
kamar yang dipilih dan biayanya, serta fasilitas asuransi yang digunakan.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Pembuatan ketentuan dan prosedur penyimpanan data medis pasien yang bersifat
rahasia.

d)

Pembuatan ketentuan dan prosedur pengambilan data medis pasien sesuai dengan
indikasi tertentu yang telah ditentukan.

12. Instalasi Rehabilitasi Medis


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan


yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang dapat terjadi.

b)

Pencatatan dan pelaporan informed consent.

c)

Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri.

13. Dokter Tetap dan Dokter Tamu


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit,


pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan
komplikasi yang dapat terjadi.

b)

Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan
tindakan atau pengobatan medis.

c)

Pembuatan ketentuan dan prosedur manajemen rasa nyeri.

22

14. Subbagian Humas dan Pelayanan


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga.

b)

Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang manajemen komplain.

c)

Melakukan penjelasan tentang fasilitas asuransi yang tersedia.

15. Urusan keamanan


a)

Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga.

b)

Pembuatan ketentuan dan prosedur keamanan pasien berisiko dan barang milik
pasien.

23

BAB X
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Tim Pendidikan Pasien dan Keluarga
Tabel 10.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
Tim Hak Pasien dan Keluarga RS Budi Rahayu
Nama Jabatan
Ketua HPK

Kualifikasi

Tenaga Yang

Formal & Nonformal


Pendidikan DIII Keperawatan

Dibutuhkan
1

dengan masa kerja lebih 5


Sekretaris HPK

tahun
Karyawan tetap rumah sakit

Memiliki keterampilan dan


pengetahuan tentang suratPenanggung jawab pelayanan

menyurat
Diploma III

kerohanian, pendampingan pasien

Memiliki keterampilan dan

kritis dan pelayanan tahap terminal

pengetahuan tentang
pelayanan kerohanian,
pendampingan pasien kritis

Penanggung jawab persetujuan

dan pelayanan tahap terminal


Diploma III

tindakan kedokteran (informed

Memiliki keterampilan dan

consent) dan penolakan tindakan

pengetahuan tentang

kedokteran

persetujuan dan penolakan

tindakan kedokteran

24

Penanggung jawab perlindungan

Diploma III

kebutuhan privasi, pemberian

Memiliki keterampilan dan

informasi pelayanan dan

pengetahuan tentang

penyelesaian keluhan

perlindungan kebutuhan

privasi,pemberian informasi
pelayanan dan penyelesaian
keluhan
Memiliki kemampuan
Penanggung jawab perlindungan

berkomunikasi yang baik


Diploma III

harta dan kekerasan fisik

Memiliki keterampilan dan

pengetahuan tentang
perlindungan harta dan
kekerasan fisik

BAB XI
25

KEGIATAN ORIENTASI
Pengembangan staf tentang hak pasien dan keluarga, termasuk kegiatan orientasi bagi
karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman
terhadap hak pasien dan keluarga
Tabel 11.1 Kegiatan Orientasi Tim Hak Pasien dan Keluarga
Waktu
Orientasi

Materi

tim HPK

Pengenalan

anggota baru

Penanggung
Jawab
Ketua Tim HPK

Visi,

Anggota

baru

tim HPK

keanggotaan

Peserta

Misi,

motto, falsafah dan


tujuan HPK
Kebijakan

dan Pedoman HPK


Orientasi
karyawan
baru

Pengenalan

Ketua Tim HPK

Karyawan
RS

keanggotaan
Visi, Misi, motto,

baru
BUDI

RAHAYU

falsafah dan tujuan


HPK
Kebijakan

dan

Pedoman HPK

26

BAB XII
PERTEMUAN / RAPAT
Rapat Tim HPK RS Budi Rahayu terdiri dari :
1.

Rapat Rutin Tim HPK


Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu

: Setiap Jumat pertama dan ke tiga setiap bulan

Jam

: 12.00 sampai dengan selesai

Tempat

: Ruang Pertemuan Instalasi Gawat Darurat

Peserta

: Seluruh anggota HPK

Materi

: Pembuatan program tentang Hak Pasien dan Keluarga


Pembahasan masalah dan pemecahannya
Evaluasi kinerja dan sosialisasi

2.

Rapat Insidentil Tim HPK


Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang perlu dibahas
segera.

3.

Rapat Rutin Tim Akreditasi Rumah Sakit


Waktu

: Setiap Kamis

Jam

: 07:30 sampai dengan selesai

Tempat

: Ruang Aula Rs Budi Rahayu

Peserta

: Seluruh anggota akreditasi rumah sakit

Materi

: Pembahasan masalah dan pemecahannya


Evaluasi kinerja dan sosialisasi ke masing-masing unit.

27

BAB XII
PELAPORAN DAN EVALUASI
1. Pelaporan
a) Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim HPK tentang tugas
dan tanggung jawab masing-masing kepada ketua tim HPK melalui sekretaris
setiap rapat rutin tim HPK.
b) Ketua tim HPK memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur
rumah sakit setiap rapat rutin tim akreditasi rumah sakit.
2. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program HPK maka dilakukan evaluasi
terhadap keseluruhan program HPK dan identifikasi setiap permasalahan yang
ditemukan untuk tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a) Evaluasi program setiap tahun
b) Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan setiap saat apabila
perlu untuk segera dilakukan perbaikan

28

Anda mungkin juga menyukai