Anda di halaman 1dari 14

RMK AKUNTANSI PERBANKAN

BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT

(BMPK)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

Izlin Pratiwi (A1C019110)

Jurati (A1C019118)

Khopipah Wandan Sari (A1C019121)

Lale Ratna Dewi (A1C019123)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2021
A. Pengertian BMPK
Taswan (2010) menjelaskan bahwa hubungan antara kegagalan usaha bank dengan
konsentrasi penyediaan adalah sangat signifikan. Oleh karena itu Bank tidak dibenarkan oleh
otoritas Moneter untuk memberikan penyediaan dana yang mengakibatkan pelanggaran
Batas Maksimum Pemberian Kredit. Disamping larangan dan pembatasan prosentase
tertentu dari permodalan, bank diwajibkan pula menerapkan manajemen resiko kredit yang
lebih prudent kepada pihak terkait maupun peminjam atau kelompok peminjam yang
memiliki eksposure besar. Secara operasional, mengingat bank dipengaruhi pula faktor
eksternal, maka penyediaan dana dapat dikatakan tidak melanggar namun melampaui batas
maksimumnya antara lain apabila disebabkan adanya penurunan modal bank, perubahan
niali tukar, dan perubahan nilai wajar. Namun demikian mengingat bahwa konsentrasi
penyediaan dana penting yntuk dikelola maka bank wajib menyelesaikan pelanggaran
maupun pelampauan BMPK dengan menetapkan action plan dan melaksanakannya secara
konsisten dan efektif.
Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 Tentang BMPK, dan kemudian
diperbaharui Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/13/PBI/2009 Tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat Gubernur Bank Indonesia, bahwa yang
dimaksud BMPK adalah persentase maksimum realisasi penyediaan dana yang
diperkenankan terhadap modal BPR.
Penyediaan Dana adalah penanaman dana BPR dalam bentuk:
a. Kredit, dan / atau
b. Penempatan dana antar bank.
Firdaus (2009) memaparkan tujuan dari pembatasan kredit yang disalurkan kepada
debitur adalah untuk membatasi risiko kredit bermasalah yang dihadapi masing-masing bank
(karena lebih menebar/spreading). Tanpa adanya pembatasan, bisa terjadi kredit disalurkan
kepada satu atau beberapa debitur dengan masing-masing jumlanya besar-besar sehingga
kalau kredit tersebut bermasalah, maka risikonya sangat besar.

B. BMPK Kepada Pihak Terkait dan Tidak Terkait


Pihak terkait adalah perseorangan atau perusahaan/badan yang mempunyai hubungan
pengendalian dengan bank, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hubungan
kepemilikan, kepengurusan dan atau keuangan. Seluruh portofolio penyediaan dana kepada
pihak terkait dengan bank ditetapkan paling tinggi 10% dari modal bank.
Penyediaan dana pada pihak terkait harus sesuai denga prosedur umum penyediaan
dana yang berlaku. Disamping itu, perlu ada persetujuan dewan komisaris bank. Penempatan
dana pada pihak terkait harus menghindari pembelian aktiva yang berkualitas rendah dari
pihak terkait. Yang dimaksud aktiva berkualitas rendah tersebut yaitu:
 Mempunyai status non-accrual yaitu aktiva yang pembayaran pokok atau bunganya
telah menunggak lebih dari 90 hari.
 Persyaratannya telah dinegosiasi ulang sebagai akibat penurunan kondisi keuangan
pemilik aktiva.
Bank akan memberikan penyediaan dana dalam bentuk penyertaan modal yang
mengakibatkan pihak tempat bank melakukan penyertaan modal menjadi pihak terkait, bank
wajib memastikan rencana penyediaan dana tersebut tidak melanggar ketentuan dan
penyediaan dana yang akan dan telah diberikan kepada investee tersebut setelah ditambah
dengan seluruh portofolio penyediaan dana kepada pihak terkait yang telah ada tidak
melanggar ketentuan BMPK.
Cakupan BMPK pihak terkait meliputi:
a) Perseorangan atau perusahaan/badan yang merupakan pengendali bank
b) Perusahaan/badan dimana bank bertindak sebagai pengendali
c) Perseorangan atau perusahaan/badan lain yang bertindak sebagai pengendali dari
perusahaan.
d) Perusahaan dimana:
o Perseorangan dan atau perusahaan/badan (seperi pada huruf a) bertindak
sebagai pengendali.
o Perseorangan dan atau perusahaan/badan (seperi pada huruf c) bertindak
sebagai pengendali.
e) Komisaris,Direksi, dan pejabat eksekutiv bank
f) Pihak yang mempunyai hubungan keluarga sampai denan derajat ke dua
g) Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif pada perusahaan
h) Perusahaan/badan yang komisaris, direksi. Dan atau pejabat eksekutifnya
merupakan:
o Komisaris, dire1. Komisaris, direksi dan atau pejabat eksekutif pada bank
bertindak sebagai pengendali ksi dan atau pejabat eksekutif pada bank
o Komisaris, direksi dan atau pejabat eksekutif pada perusahaan/badan
i) Perusahaan/badan dimana:
o Komisaris, direksi dan atau pejabat eksekutif pada bank bertindak sebagai
pengendali.
o Komisaris, direksi dan atau pejabat eksekutif pada perusahaan/badan bertindak
sebagai pengendali.
j) Perusahaan/badan yang memiliki ketergantungan keuangan dengan bank
k) Kontrak investasi kolektif dimana bank memiliki 10% atau lebih saham pada
manager investasi kontrak investasi kolektif tersebut.
l) Peminjam berupa perseorangan atau perusahaan/ badan bukan bank yang
memberikan jaminan kepada pihak-pihak
m) Peminjam yang diberikan jaminan oleh pihak-pihak,
n) Bank lain yang memberikan jaminan kepada pihak-pihak sepanjang terdapat
counterguarantee dari bank dan atau pihak-pihak dimaksud.
Dalam BMPK untuk pihak tidak terkait, penyediaan dana kepada satu peminjam yang
bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20% dari modal bank, sedangkan
penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait
ditetapkan paling tinggi 25% dari modal bank.
Peminjam digolongkan sebagai anggota suatu kelompok peminjam apabila peminjam
mempunyai hubungan pengendalian dengan peminjam lain baik melalui hubungan
kepemilikan, kepengurusan, dan atau keuangan, yang meliputi:
- Peminjam merupakan pengendali peminjam lain.
- Satu pihak yang sama merupakan penegndali dari beberapa peminjam.
- Peminjam memiliki ketergantungan keuangan dengan peminjam lain.
- Peminjam menerbitkan jaminan untuk mengambil alih dan atau melunasi sebagian
atau seluruh kewajiban peminjam lain dalam hal peminjam lain tersebut gagal
memenuhi kewajibannya pada bank.
- Direksi, komisaris dan atau pejabat eksekutif peminjam menjadi direksi dan atau
komisaris pada peminjam lain.
C. Perhitungan BMPK
1) Kredit
- Penyediaan dana berupa kredit ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada
debitur.
- BMPK untuk kredit dihitung berdasarkan baki debet.
- Debitur untuk pengambil alihan tagihan dalam rangka anjak piutang atau
pembelian kredit dengan persyaratan tanpa janji untuk membeli kembali
(wihtout resouces) adalah pihak yang berkewajiban untuk melunasi hutang.
- Debitur untuk pengambil alihan dalam rangka ajak piutang atau pembelian
kredit dengan persyaratan janji untuk membeli kembali (with resources) adalah
pihak yang menjual tagihan atau kredit.
- Baki debet untuk pengambil alihan dalam rangka anjak piutang atau pembelian
kredit dihitung berdasarkan harga beli.
2) Surat Berharga
 Penyediaan dana berupa surat berharga ditetapkan sebagai penyediaan dana
kepada penerbit surat berharga tersebut, kecuali ditetapkan sendiri.
 BMPK untuk pembelian surat berharga tersebut dihitung berdasarkan harga
beli, kecuali ditetapkan sendiri.
 Penyediaan dana berupa surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada pihak yang menjual surat berharga.
 BMPK untuk surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali dihitung
berdasarkan harga beli.
 Penyediaan dana berupa surat berharga yang dihubungkan atau dijamin dengan
aset tertentu yang mendasari (underlying reference asset) ditetapkan sebagai
berikut:
 Untuk surat berharga yang pembayaran kewajibannya terkait langsung
dengan aset yang mendasari (pass through) dan tidak dapat dibeli
kembali (non-redemption) oleh penerbit ditetapkan sebagai penyediaan
dana kepada reference entity.
 Untuk surat berharga yang tidak memenuhi kriteria tersebut ditetapkan
sebagai penyediaan dana kepada:
- Penerbit; dan
- Reference entity, pihak yang berhutang atau mempunyai kewajiban
membayar (obligor) dari aset yang mendasari (underlying
reference asset), termasuk penerbit dari surat berharga yang
ditetapkan sebagai aset yang mendasari (underlying reference
asset) dan pihak yang berkewajiban untuk melunasi piutang dari
kredit atau tagihan yang dialihkan dan ditetapkan sebagai aset yang
mendasari (underlying reference asset.
 BMPK untuk surat berharga kepada reference entity dihitung secara
proposional berdasarkan proporsi aset yang mendasari (underlying reference
asset) dari masing-masing reference entity.
 BMPK untuk surat berharga kepada penerbit yang tidak memenuhi kriteria
surat berharga yang pembeyaran kewajibannya terkait langsung dengan aset
yang mendasari (pass trough) yang tidak dapat dibeli kembali non-redemption
oleh penerbit ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada reference entity,
dihitung berdasarkan harga beli.
3) Derivatif Kredit (Credit Derivatif)
Jaminan atau perlindungan dalam rangka derivatif kredit ridak mengurangi
eksposur penyediaan dana bagi pihak yang mengalihkan risiko (protection buyer).
Penyediaan dana berupa derivatif kredit ditetapkan sebagai berikut:
 Untuk derivatif kredit berupa credit default swapatau instrumen serupa
lainnya ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada reference entity.
 Untuk dderivatif kredit berupa total rate of return swap atau instrumen serupa
lainnya ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada reference entity.
 Untuk derivatif kredit berupa credit linked notes instrumen serupa lainnya
ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada reference entity dan penerbit
credit linked notes.
 Untuk derivatif kredit selain disebutkan diatas BMPK ditetapkan sesuai
dengan risiko kredit yang melekat dari masing-masing instrumen derivatif
kredit.
4) Tagihan Akseptasi
 Penyediaan dana berupa tagihan akseptasi ditetapkan sebagai penyediaan dana
kepada :
- Bank apabila pihak yang wajib melunasi tagihan adalah bank lain dan
atau
- Debitur (applicant) apabila pihak yang wajib melunasi tagihan adalah
debitur
 BMPK untuk tagihan akseptasi pada pernyataan diatas dihitung sebesar nilai
wesel yang diaksep (nilai bruto tagihan terhadap debitur atau pihak yang
menjamin).
5) Transaksi Administratif
 Penyediaan dana untuk transaksi rekening administratif berupa jaminan
(guarantee), letter of credit, standby letter of credit (SBLC), atau instrumen
serupa lainnya ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada pemohon.
 BMPK untuk transaksi rekening administratif sebagai mana dimaksud diatas
dihitung sebesar nilai yang telah diterbitkan (ountstanding).
 Jaminan untuk peminjam dan atau kelompok peminjam yang diterima bank
dari bank lain dan atau pihak lain tidak diperhitungkan sebagai pengurang
penyediaan dana. Bank lain yang memberikan jaminan tetap
memperhitungkan jaminan kepada pihak penerima jaminan dalam transaksi
rekening administratif.
6) Transaksi Derivatif
 Penyediaan dana berupa transaksi derivatif yang berkaitan dengan suku bunga
atau valuta asing ditetapkan sebagai penyediaan dana kepada pihak lawan
(counterparty). Yang dimaksud transaksi derivatif yang berkaitan dengan
suku bunga atau valuta asing adalah:
- Kontrak suku bunga seperti single currency interest rate swaps,
forward rate agreements dan instrumen serupa lainnya.
- Kontrak valuta asing seperti cross currency swap, cross currency
interest rate swap, forward foreign exchange contract, instrumen
serupa lainnya. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, transaksi
derivatif yang diperkenankan adalah transaksi yang berkaitan dengan
suku bunga atau valuta asing.
 BMPK untuk transaksi derivatif sebagaimana dimaksud diatas dihitung
berdasarkan risiko kredit transaksi derivatif.
 Risiko kredit transaksi derivatif sebagaimana dimaksud diatas terdiri dari
tagihan derivatif ditambah potential future credit exposure.
 Dalam menghitung nilai risiko kredit transaksi derivatif sebagaimana
dimaksud diatas, bank dapat melakukan saling hapus (set off) sepanjang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Merupakan instrumen sejenis
 Memiliki transaksi yang mendasari (underlying transaction) yang
sejenis (suku bunga dengan suku bunga, dan nilai tukar dengan nilai
tukar).
 Memiliki valuta yang sama
 Dilakukan dengan pihak lawan (counterparty) yang sama.
 Mempunyai jangka waktu yang sama
 Diatur dalam perjanjian para pihak (netting agreement) berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
7) Penyertaan
 Penyediaan dana berupa penyertaan modal ditetapkan sebagai penyediaan
dana kepada perusahaan tempat bank melakukan penyertaan modal (investee).
 BMPK sebagaimana yang dimaksud diatas dihitung berdasarkan harga
perolehan. Harga perolehan adalah harga beli ditambah biaya lain yang
dikeluarkan pertama kali pada saat penyertaan modal dilakukan. Perhitungan
harga perolehan untuk penyertaan modal berupa penanaman dana dalam
bentuk surat utang konfersi (convertible bound) dengan opsi saham (equity
option) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat bank memiliki atau akan
memiliki saham adalah sebasar nilai saham atau penyertaan yang akan
dimiliki.

D. Pelampauan BMPK, Pelaporan Pelanggaran, dan Penyelesaian Pelanggaran BMPK


1) Pelampauan BMPK
Pelampauan BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yang
diperkenankan dengan persentase penyediaan dana terhadap modal bank pada saat
tanggal laporan dan tidak termasuk dalam pelanggaran BMPK.
a. Penyediaan oleh bank dikategorikan sebagai pelampauan BMPK apabila
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
 Penurunan modal bank
 Perubahan nilai tukar
 Perubahan nilai wajar
Termasuk dalam perubahan nilai wajar adalah perubahan nilai dalam
pencatatan penyertaan dengan metode ekuitas (equity method) yang telah
lebih dari 1 tahun atau pencatatan surat berharga yang dimiliki dengan
menggunakan nilai pasar (mark to market).
 Penggabungan usaha dan atau perubahan struktur kepengurusan yang
menyebabkan perubahan tidak terkait dan atau kelopok peminjam.
 Perubahan ketentuan (pihak terkait atau kelompok peminjam)
b. Pelampauan BMPK dihitung berdasarkan nilai yang tercatat pada tanggal
laporan sebagaimana diatur pada SAK yang berlaku terhadap masing-masing
instrumen.
2) Pelanggaran BMPK
Pelanggaran BMPK adalah selisih lebih antara persentase BMPK yng
diperkenankan dengan persentase penyediaan dana bagi modal bank. Pada saat
pemberian penyediaan dana. Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabila pada saat bank
melakukan realisasi penyediaan dana telah melibihi persentase maksimum. Untuk
menentukan ini digunakan formula sebagai berikut:
penyediaan dana pada daat pemberiannya
( modal pada saat pemberian penyediaandana
X 100 % )−BMPK
Untuk itu, bank harus menolak realisasi dana yang dilakukan debiturnya
apabila berdasarkan perhitungan dengan formula di atas bank akan mengakibatkan
terjadinya pelanggran BMPK.
3) Penyelesaian Pelanggaran dan Pelampauan BMPK
Bank wajib menyusun dan menyelesaikan rencana tindak (action plan) untuk
penyelesaian pelanggaran BMPK dan atau pelampauan BMPK. Target waktu
penyelesaian tersebut ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk pelanggaran BMPK, paling lambat dalam jangka waktu 1 bulan sejak
action plan disampaikan pada BI.
b. Untuk pelampauan BMPK yang disebabkan penurunan modal bank,
perubahan nilai tukar atau nilai wajar ditetapkan paling lambat 9 bulan sejak
action plan disampaikan pada BI.
c. Untuk pelampauan BMPK yang disebabkan oleh penggabungan usaha atau
perubahan struktur kepengurusan ditetapkan paling lambat 12 bulan sejak
action plan disampaikan pada BI.
d. Untuk pelampuan BMPK yang disebabkan oleh perubahan ketentuan BI
ditetapkan paling lambat 18 bulan sejak batas akhir waktu penyampaian
action plan.

E. Pengecualian BMPK
Menurut Taswan (2010: 367) ada beberapa pengecualian dalam pemberian kredit, antara
lain:
1) Ketentuan BMPK dikecualikan untuk:
a. Pembelian surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah indonesia dan atau
Bank Indonesia
b. Bagian penyediaan dana yang dijamin oleh pemerintah indonesia sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
- Jaminan bersifat tanpa syarat (unconditional) dan tidak dapat dibatalkan
(irrevocable).
- Harus dapat dicairkan selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak
diajukan klaim, termasuk pencairan sebagian.
- Mempunyai jangka waktu paling kurang sama dengan jangka waktu
penyediaan dana, dan
- Tidak dijamin kembali (counter guarantee) oleh bank penyedia dana atau
bank yang bukan primer bank.
c. Bagian penyediaan dana yang dijamin oleh:
- Agunan dalam bentuk agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan,
setoran jaminan dan atau emas.
- Agunan berupa surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah
Indonesia dan atau Bank Indonesia.
2) Ketentuan BMPK dikecualikan untuk penempatan sepanjang penempatan tersebut
termasuk dalam cakupan yang dijamin dan memenuhi syarat progam penjamin
Pemerintah serta bank tempat penempatan memenuhi persyaratan progam penjamin
Pemerintah.
3) Penyertaan modal kepada bank lain di indonesia dikecualikan dari ketentuan BMPK
sepanjang bank melakukan konsolidasi dengan bank penerima pernyetaan modal
(investee). Pengecualian penyertaan modal berlaku sebagai berikut:
a. Penyertaan modal yang dilakukan mengakibatkan bank wajib melakukan
konsolidasi laporan keuangan dengan investee
b. Bank dan investee bersedia memberikan komitmen secara tertulis kepada bank
indonesia untuk menerapkan pengawasan bank dan investee secara individual
maupun konsolidasi; dan penerapan pengawasan bank dan investee meliputi
penerapan ketentuan kehati-hatian yaitu kewajiban penyediaan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, dan posisi devisa neto serta
tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank.
c. Penyertaan modal memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan
bank indonesia yang berlaku.
4) Pengambilalihan (negosiasi) wesel ekspor berjangka dikecualikan dari perhitungan
BMPK sepanjang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Wesel ekspor berjangka diterbitkan atas dasar letter of credit (L/C) berjangka
(usance L/C) yang sesuai dengan uniform custom and practice for
documentary credits (UCP) yang berlaku
b. Telah diaksep oleh primer bank

5) Bagian penyediaan dana kepada peminjam yang dijamin oleh primer bank
dikecualikan dari perhitungan BMPK. Pebgecualian dari perhitungan BMPK untuk
hal ini paling tinggi:
a. 90% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada pihak terkait.
b. 80% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada 1 (satu) Peminjam yang
bukan merupakan pihak terkait.
c. 75% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada 1 (satu) kelompok
peminjam yang bukan merupakan pihak terkait.
Bank wajib mengajukan klaimterhadap jaminan yang diterima sejak peminjam
wanprestasi. Peminjam diaanggap wanprestasi apabila:
a. Terjadi tunggakan pokok dan atau bunga dan atau tagihan lainnya selama 90
hari
b. Tidak diterimanya pembayaran pokok dan atau bunga dan atau tagihanlainnya
pada saat penyediaan dana jatuh tempo.
c. Tidak dipenuhinya persyaratan lainnya selain pembayaran pokok dan atau
bunga yang dapat mengakibatkan terjadinya wanprestasi (event of default)
6) Bagian penyediaan dana kepada peminjam yang dijamin oleh lembaga pembangunan
multilateral dikecualikan dari perhitungan BMPK sepanjang jaminan yang diberikan
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Penyediaan dana bertujuan untuk pembiayaan di Indonesia
b. Penjamin merupakan lembaga pembangun multilateral yang ditetapkan bank
Indonesia, dan
c. Jaminan-jaminan yang diberikan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Bersifat tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan
- Harus dapat dicairkan selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak diajukan
klaim, termasuk pencairan sebagaian;
- Mempunyai jangka waktu paling kurang sama dengan jangka waktu
penyediaan dana; dan
- Tidak dijamin kembali bank penyedia dana atau bank yang bukan primer
bank.
Pengecualian dari perhitungan BMPK paling tinggi:
a. 90% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada pihak terkait.
b. 80% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada 1 (satu) Peminjam yang
bukan merupakan pihak terkait.
c. 75% dari modal bank untuk penyediaan dana kepada 1 (satu) kelompok
peminjam yang bukan merupakan pihak terkait.
7) Bank wajib mengajukan klaimterhadap jaminan yang diterima sejak peminjam
wanprestasi. Peminjam diaanggap wanprestasi apabila:
a. Terjadi tunggakan pokok dan atau bunga dan atau tagihan lainnya selama 90
hari
b. Tidak diterimanya pembayaran pokok dan atau bunga dan atau tagihanlainnya
pada saat penyediaan dana jatuh tempo.
c. Tidak dipenuhinya persyaratan lainnya selain pembayaran pokok dan atau
bunga yang dapat mengakibatkan terjadinya wanprestasi (event of default)
8) Penyertaan modal sementara untuk mengatasi kegagalan kredit dikecualikan dari
perhitungan BMPK, namun dalam hal terdapat penyediaan dana baru yang diberikan
terhadap perusahaan dimana bank melakukan penyertaaan modal sementara, maka
penyediaan dana baru tersebut diperhitungkan dalam BMPK.
9) Pengelolaan kelompok peminjam dikecualikan untuk pemberian kredit kepada
nasabah melalui lembaga pembiayaan dengan metode penerusan sepanjang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Bank melakukan pengawasan terhadap penilaian kelayakan yang dilakukan
oleh lembaga pembiayaan terhadap nasabah lembaga pembiayaan.
b. Kredit diberikan tanpa jaminan dari lembaga pembiayaan
c. Pembayaran dari nasabah lembaga pembiayaan untuk keuntungan bank.
10) Pemberian kredit dengan pola kemitraan inti-plasma dimana perusahaan inti
menjamin kredit kepada plasma dikecualikan dari pengertian kelompok peminjam
sepanjang:
a. Kredit diberikan dengan pola kemitraan
b. Perusahaan inti bukan merupakan pihak terkait dengan bank
c. Plasma bukan merupakan anak perusahaan
d. Perjanjian kredit dengan plasma dilakukan oleh bank secara langsung dengan
plasma.
11) Kredit kepala pejabat eksekutif bank dikecualikan sebagai pemberian kredit kepada
pihak terkait sepanjang diberikan dalam rangka kesejahteraan sumber daya manusia
bank yang didasarkan pada kebijakan tunjangan dan fasilitas jabatan serta diberikan
secara wajib.
12) Penyediaan dana bank kepada BUMN untuk tujuan pembangunan dan mempengaruhi
hajat hidup orang banyak ditetapkan paling tinggi sebesar 30% dari modal bank.

Anda mungkin juga menyukai