KELOMPOK 8 :
UNIVERSITAS WARMADEWA
FALKUTAS EKONOMI
2018
Pengertian Batas Maksimum Pemberian Kredit
2. Surat berharga
Perhitungan BMPK untuk pembelian surat berharga dengan note purchase
agreement (NPA) dan pengambilalihan dalam rangka anjak piutang
didasarkan pada harga perolehan, yaitu harga nominal dikurangi dengan
diskonto yang diterima (seperti SBPU). Yang dimaksud dengan surat
berharga NPA adalah pembelian surat berharga yang disertai dengan
pernyataan kesediaan bank untuk membeli surat berharga tersebut dalam
jumlah, jangka waktu, dan tingkat diskonto tertentu.
4. Penyertaan
Pelanggaran pelampauan BMPK untuk pos ini didasarkan pada jumlah
dana yang ditanamkan oleh bank dan didasarkan pada nilai penyertaan
yang tercatat di neraca.
Dalam memperhitungkan BMPK suatu bank, ada beberapa pos yang tidak perlu
diperhitungkan yaitu:
C. PENENTUAN BMPK
Penentuan BMPK sebenarnya untuk mengatur portofolio kredit
perbankan agar tidak terakumulasi pada satu kelompok atau individual dalam
memberikan kredit, sebab konsentrsi kredit pada kelompok atau individu
tertentu akan mengandung risiko sangat besar bagi bank. BI menentukan
bahwa pemberian kredit kepada nasabah harus dibedakan antara pihak terkait
dengan bank dan pihak lain yang tidak terkait. Pihak terkait dengan bank
adalah peminjam dan / atau kelompok peminjam yang mempunyai keterkaitan
dengan bank.
D. PELAMPUAN BMPK
Formulasi pelampauan BMPK:
( x 100% ) - BMPK
Pembahasan
PT Kereta Kencana adalah pihak tidak terkait dengan bank.Dalam hal ini
BMPK untuk pihak tidak terkait dengan bank sampai dengan 31 Desember 2004
adalah 30% dari modal bank.Kemudian pada akhir Mei 2004 ternyata terjadi
penurunan modal bank yang menyebabkan pemberian kredit kepada PT Kereta
Kencana mengalami pelampauan BMPK. Laporan untuk peristiwa ini adalah sebagai
berikut :
E. PELANGGARAN BMPK
Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabilan pada saat bank melakukan realisasi
penyediaan dana telah melebihi persentase maksimum. Untuk menentukan ini
diperlukan formula:
( x 100%) - BMPK
Untuk itu bank harus menolak realisasi dana yang dilakukan debiturnya apabila
berdasarkan perhitungan dengan formula diatas bank akan mengakibatkan terjadinya
pelanggaran BMPK. Penolakan ini bisa dilakukan bila dalam perjanjian sebelumnya
memberikan pernyataan tentang klausal ini.
PT Bank Berlian Mutiara memiliki modal Rp. 150.000.000.000 per April 2004.
Modal tersebut sebesar 40% sahamnya dimiliki oleh Galang Rambu . Pada tanggal 10
Januari 2004 Bank Berlian Mutiara telah menyetujui permohonan kredit Galang
Rambu sebesar Rp. 24.000.000.000 dengan jangka waktu 5 tahun, grace period 1
tahun, tingkat bunga 18%. Komitmen ini dicairkan secara bertahap sebagai berikut :
Pembahasan
Galang Rambu adalah pemilik 40% saham Bank Berlian Mutiara, artinya
memiliki lebih besar dari 10% modal disetor ke bank. Dengan demikian Galang
Rambu digolongkan dengan pihak terkait sebab itu BMPK yang harus ditaati oleh
Bank adalah 10%. Pada tanggal 15 Mei 2004, PT Bank Berlian Mutiara telah
melakukan pelanggaran BMPK karena telah melakukan pencairan dana melebihi
BMPK bagi Pihak terkait. Bagaimana Pelaporannya?
Pelaporan mengenai posisi BMPK harus dilakukan bank komersial kepada bank
sentral, pihak terkait, pihak tidak terkait. Laporan tersebut menyangkut pelampauan
BMPK maupun pelaporan pelanggaran BMPK. Secara rinci adalah:
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/1UkoJ8IifUJEzg5dsfLpALNbqcRdCKe6a/view