Anda di halaman 1dari 7

1

AKUNTANSI PERBANKAN & LPD


AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA
PRODUKTIF (PPAP)

Oleh Kelompok 7:
YULIANA GRECE SETIAWAN (1206305161)
METTA YUSTIA WIGUNA (1206305180)
PUTU WINA LIANITAMI (1206305185)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS REGULER
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
2

AKUNTANSI PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
(PPAP)
Aktiva produktif (earning assets) adalah penanaman dana bank baik dalam valuta rupiah
maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antarbank,
penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administrative. Aktiva
produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan utama bank dengan risiko yang besar.
Potensi kerugian akibat memburuknya kolektibilitas asset dapat membawa kebangkrutan bank
oleh karena itu bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus guna
menutup risiko kerugian.
Dalam membentuk PPAP, bank akan memperhitungkan setiap jenis aktiva produktif bank
yang masih outstanding dari yang berkualitas lancar sampai yang macet, yang didasarkan pada
kriteria:
1. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang
ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.
2. Tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat berharga.
A. Komponen Aktiva Produktif
Berikut beberapa jenis aktiva produktif dan komponen yang diperhitungkan dalam PPAP:
1. Kredit adalah Penyediaan uang/tagihan yang sama dengan itu, berdasarkan persetujuan /
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang wajib dilunasi setelah
jangka waktu tertentu serta bunga.
2. Surat berharga adalah Surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit, atau
derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk
yang lazim diperdagangkan dalam apasar modal & pasar uang, seperti SBI, SPBU, dll.
3. Penempatan adalah Penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro, call money,
deposito berjangka,sertifikat deposito, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya.
4. Penyertaan adalah Penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak
di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan
modal sementara pada perusahaan debitur untukik mengatasi akibat kegagalan kredit.
3

5. Transaksi rekening administratif adalah Komitmen & kontijensi yang teridri dari warkat
penerbitan jaminan, akseptasi, irrevocable Letter of Credit yang masih berjalan, akseptasi
wesel impor atas dasar L/C berjangka, penjualan surat berharga dengan syarat repurchase
agreement, serta transaksi derivatif yg mempunyai risiko kredit.
B. Metode Pengakuan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Metode Pengakuan PPAP dapat didasarkan pada metode langsung atau metode cadangan.
Penggunaan metode ini didasarkan pada praktik yang lazim di bank bahwa terjadinya
kerugian aktiva produktif sering terjadi pada periode berikutnya setelah penempatan aktiva
produktif, padahal suatu laporan Laba /Rugi bank harus mencerminkan perbandingan antara
pendapatan dengan biaya yang harus diakui.
Pengakuan aktiva produktif tidak perlu menunggu sampai terjadinya kerugian tersebut
muncul, namun bank harus mengakui pada periode yang sama dengan terjadinya penempatan
aktiva produktif dengan cara membentuk Cadangan Penyisihan Aktiva Produktif.
C. Penentuan Penyisihan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan
Pengakuan penyisihan aktiva produktif dengan menggunakan metode cadangan akan
membawa konsekuensi pada penentuan besarnya penyisihan dan cadangan yang akan
disajikan dalam neraca maupun laporan L/R. Untuk menentukan besarnya cadangan, ada dua
pendekatan:
1. Pendekatan Rugi Laba
Penentuan besarnya penyisihan aktiva produktif yang akan disajikan dalam laporan L/R
ditentukan terlebih dahulu.
2. Pendekatan Neraca
Penentuan besarnya cadangan penghapusan aktiva produktif yang akan disajikan dalam
neraca ditentukan terlebih dahulu.
Tingkat PPAP yang harus dibentuk berupa cadangan umum dan cadangan khusus:
1. Cadangan umum PPAP ditetapkan sekurang-kurangnya 1% dari aktiva produktif yang
digolongkan lancar, tidak termasuk SBI dan surat utang pemerintah.
2. Cadangan khusus ditetapkan sekurang-kurangnya :
a. 5% dari aktiva produktif yang digolongkan dlam perhatian khusus.
4

b. 15% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar setelah dikurangi dengan
nilai agunan.
c. 50% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan setelah dikurangi nilai agunan
d. 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet setelah dikurangi nilai agunan.
Agunan yang dipergunakan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP adalah:
Giro, deposito, tabungan, dan setoran jaminan dalam mata uang rupiah dan valuta
asing diblokir disertai dengan surat kuasa pencairan.Untuk nilai ini setingi-tinggginya
sebesar 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang
Seritifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Pemerintah Untuk nilai agunan ini
setinggi-tingginya 100% yang dapat digunakan sebagai pengurang
Surat berharga yang aktif diperdagangkan di pasar modal. Untuk nilai agunan ini
setinggi-tingginya 50% yang dapat digunakan sebagai pengurang
Tanah, gedung , rumah tinggal, pesawat udara, dan kapal laut. Untuk nilai agunan ini
untuk penilaian belum melampaui 6 bulan sebesar 70%; antara 6-18 bulan sebesar
50%; 18-30 bulan sebesar 30%; dan lebih dari 30 bulan sebesar 0%
Penilaian-penilaian agunan Dalam penilaian agunan dikenal beberapa terminologi :
1. Nilai pasar : jumlah uang yang diperkirakan dapat diperoleh dari transaksi jual beli
atau hasil penukaran suatu asset pada tanggal penilaian setelah dikurangi biaya-biaya
transaksi, pihak penjual dan pembeli tidak mempunyai ikatan, memiliki pengetahuan
tentang asset yang diperdagangkan dan melakukan transaksi tidak dalam keadaan
terpaksa,
2. Kalkulasi biaya : perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi aktiva yang
baru setelah dikurangi dengan penyusutan akibat kerusakan fisik dan penurunan nilai
ekonomis.
3. Kapitalisasi pendapatan : nilai tunai penerimaan kas masa depan dari pendapatan
akan diterima dalam jangka waktu 5-10 tahun.


5

Contoh:
Bank ABCD pada tanggal 31 Desember 2011 memilki saldo-saldo (pada neraca).
Misalnya kita ingin menentukan PPAP untuk kredit yang diberikan, maka kita harus
melihat saldo terakhir pelaporan kredit yang diberikan. Dalam neraca sebesar
Rp11.242.000
PT BANK ABCD
Neraca Per 31 Desember 2011

Saldo penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah dibentuk tahun sebelumnya
sebesar Rp545.000.000, sedangkan pada akhir tahun 2011 PPAP yang wajib dibentuk
sebesar Rp1.209.700.000. dengan demikian perlu ditambah Rp664.700.000

6

Maka jurnal pencatatannya

Dengan demikian saldo Penyisihan Penghapusan Kredit pada tanggal 31 Desember 2011
jika ditampilkan pada LK adalah Rp1.209.700.000
Penghapusbukuan Kredit Macet
Kredit yang telah digolongkan dalam kolektibilitas macet pada waktunya atas
pertimbangan tertentu dapat dihapusbukukan. Pengertian penghapusbukuan adalah
dikeluarkan dari neraca bank. Namun demikian kredit tetap ditagih terus sampai dengan
lunas. Nilai pokok kredit dan bunga yang macet dan harus dihapusbukukan selanjutnya
dibebankan kepada rekening penyisihan penghapusan kredit.
Pencatatan penghapusbukuan atas kredit macet sebesar Rp300.000.000 dan tunggakan
bunga sebesar Rp30.000.000 sbb:

Apabila ternyata kredit tersebut dilunasi, maka harus dibukukan kembali dalam rekening
efektif yaitu:


7

Selanjutnya, bank mencatat pelunasannya dengan jurnal sebagai berikut ;
Tgl Rekening D (Rp) K (Rp)

Kas/Giro 330.000.000


Kredit yang Diberikan 300.000.0000
Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 30.000.000
Pencatatan pembentukan aktiva produktif yang lain (penempatan pada bank lain,
penyertaan, surat berharga) pada prinsipnya sama dengan pencatatan pada PPAP untuk
kredit yang diberikan yaitu mencatat jurnal pembentukan PPAP sebagai berikut :
Untuk penempatan pada bank lain :
Tgl Rekening D (Rp) K (Rp)

Biaya Penyisihan Penempatan pd Bank Lain


Penyisihan Penempatan pd Bank Lain


Untuk surat berharga :
Tgl Rekening D (Rp) K (Rp)
Biaya Penurunan Nilai Surat Berharga
Penyisihan Penurunan Nilai Surat
Berharga


Untuk pencatatan PPAP penyertaan :
Tgl Rekening D (Rp) K (Rp)
Biaya Penyisihan Penurunan Nilai Penyertaan
Penyisihan Penurunan Nilai Penyertaan

REFERENSI
Taswan, 2005, Akuntansi Perbankan Transaksi Dalam Valuta Rupiah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN
YOGYAKARTA.
http://www.scribd.com/doc/222503027/Akuntansi-Penyisihan-Penghapusan-Aktiva-Produktif

Anda mungkin juga menyukai