Anda di halaman 1dari 28

KETENTUAN UMUM LAPORAN BMPK

1. BPR pelapor = Kantor Pusat BPR.


2. Cakupan data laporan = data KP + KC BPR.
3. Penyampaian laporan dilakukan secara online.
4. BPR pelapor wajib menunjuk petugas dan
penanggungjawab yang menyusun dan
menyampaikan laporan.
5. Penyusunan dan pelaporan dilakukan dengan
berpedoman buku pedoman dan buku petunjuk
teknis laporan BMPK BPR.
SARANA YANG DIPERLUKAN

1. Komputer dengan konfigurasi minimal hardware &


software.
2. Petugas BPR yang mengoperasikan dan melakukan
verifikasi aplikasi laporan BMPK.
3. Penanggungjawab yang melakukan verifikasi ulang dan
menyampaikan laporan BMPK ke BI.
4. Pedoman intern tentang sisdur penyusunan dan
penyampaian laporan BMPK.
5. Sistem pengamanan yang memadai terhadap komputer dan
aplikasi yang digunakan serta laporan BMPK.
6. Back up data laporan BMPK yang ditatausahakan dengan
baik.
PERHITUNGAN BMPK

1. BMPK Kredit
Dihitung berdasarkan baki debet.

2. BMPK Penempatan Dana pada


BPR lain
Dihitung berdasarkan nominal penempatan dana antar
bank.
KETENTUAN BMPK
PIHAK TERKAIT
Pihak-pihak yang terkait dengan BPR:
1. Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor BPR,
2. Anggota Dewan Komisaris,
3. Anggota Direksi
4. Pihak yang mempunyai hubungan keluarga s.d. derajat kedua, baik horisontal
maupun vertikal, dengan pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada angka 1 s.d.
angka 3,
5. Pejabat Eksekutif,
6. Perusahaan2 bkn Bank yg dimiliki oleh pihak2 sebgmn dimaksud pd angka 1 s.d. 5
yg kepemilikannya baik individual maupun keseluruhan sebesar 25% atau lebih
dari modal disetor perusahaan,
7. BPR lain yg dimiliki oleh pihak2 sebgmn dimaksud pd angka 1 s.d. 5 yg
kepemilikannya scr individual sebsr 10% atau lbh dr modal disetor pd BPR lain tsb,
8. BPR lain yg anggota komisarisnya merupakan anggota komisaris BPR dan rangkap
jabatan pd BPR lain dimaksud mrpk 50% atau lbh dr jumlah keseluruhan anggota
komisaris dan direksinya,
9. Perusahaan yg 50% atau lebih dari jumlah keseluruhan anggota komisaris dan
anggota direksinya merupakan anggota komisaris BPR,
10. Peminjam yang diberikan jaminan oleh pihak sebgmn dimaksud pd angka 1 s.d. 9.
KETENTUAN BMPK
KELOMPOK PEMINJAM
Peminjam digolongkan sebagai anggota suatu kelompok Peminjam apabila
Peminjam mempunyai keterkaitan dengan Peminjam lain baik melalui hub.
kepemilikan, hub. kepengurusan dan/atau hub. keuangan, yang meliputi:
1. perusahaan2 yg masing2 25% atau lebih modal disetornya dimiliki oleh
suatu perusahaan/ badan atau perorgan atau secara bersama oleh suatu
keluarga,
2. perusahaan2 yg salah satunya memiliki 25% atau lebih modal disetor
perusahaan lainnya,
3. perusahaan2 yg 50% atau lbh dr jml keseluruhan anggota Dekom dan
anggota Direksi pd perusahaan yg satu mjd Dekom dan/atau Direksi pd
perusahaan lainnya,
4. perusahaan2 yg tdk memenuhi kriteria sebgmn dimaksud pd angka 1 s.d.
3, namun terdpt bantuan keuangan dr slh satu perusahaan tsb thdp
perusahaan lainnya yg mengakibatkan adanya pengendalian oleh
perusahaan tsb thdp perusahaan lainnya,
5. perusahaan2 dan/atau perorangan yang salah satunya bertindak sebagai
penjamin kredit atas kredit yang diterima oleh perusahaan atau
perorangan lainnya,
KETENTUAN BMPK

Fasilitas kredit / penempatan dana pada bank lain yang


dikecualikan dari ketentuan BMPK:
1. Penempatan dana pada Bank Umum,

2. Bagian penyediaan dana yg dijamin dg tabungan/deposito


di BPR ybs, emas/logam mulia atau SBI,
3. Bagian penyediaan dana yg dijamin Pemerintah Pusat
atau Pemda, baik lsg atau melalui BUMN/ BUMD,
4. Penempatan dana di BPR lain dalam rangka
menanggulangi kesulitan likuiditas, misalnya APEX BPR,
KETENTUAN BMPK
KETENTUAN BMPK
PIHAK TERKAIT
KETENTUAN BMPK
PIHAK TIDAK TERKAIT INDIVIDU
KETENTUAN BMPK
PIHAK TIDAK TERKAIT KELOMPOK PEMINJAM
KETENTUAN BMPK
PIHAK TIDAK TERKAIT KELOMPOK PEMINJAM
PERHITUNGAN BMPK

No. Kasus Perhitungan BMPK


1 Kredit dengan angsuran yang Dihitung berdasarkan baki debet
ditarik sekaligus pada saat akad pada saat realisasi kredit.
kredit.
2 Pencairan kredit secara Dihitung sampai dengan penarikan
bertahap. terakhir.
3 Pencairan kredit dengan Dihitung berdasarkan baki debet
fasilitas rekening koran. terbesar pada bulan yang
bersangkutan.
PERHITUNGAN BMPK INDIVIDU DAN
KELOMPOK PEMINJAM
• Modal BPR sebesar Rp100
• BMPK Individu 20% = Rp20
• BMPK Kelompok Peminjam 30% = Rp30

Perhitungan Indivudu Kelompok Pelanggaran


No. Kasus
Pelanggaran BMPK A B C Peminjam BMPK
1 Pemberian kredit / penempatan Dihitung dari pelanggaran
dana pada BPR lain secara BMPK Kelompok
Individu tidak melebihi BMPK, Peminjam. 20 10 15 45 15
namun secara kelompok
peminjam melebihi BMPK.
2 Pemberian kredit / penempatan Dihitung dari pelanggaran
dana pada BPR lain secara BMPK Individu.
Individu melebihi BMPK, namun 25 3 2 30 5
secara kelompok peminjam
tidak melebihi BMPK.
3 Pemberian kredit / penempatan Dihitung dari gabungan
dana pada BPR lain baik secara pelanggaran BMPK, yaitu
21 22 23 66 6 + 36 = 42
Individu maupun kelompok BMPK Individu dan BMPK
peminjam melebihi BMPK. Kelompok Peminjam.
PELANGGARAN BMPK

BPR dinyatakan melakukan pelanggaran BMPK, apabila


terdapat selisih lebih antara persentase penyediaan dana
pada saat direalisasikan terhadap modal BPR dengan BMPK
yang diperkenankan.

a. Modal BPR adalah modal inti dan modal pelengkap


sebagaimana diatur dalam PBI KPMM BPR.
b. Modal BPR yang digunakan dalam perhitungan
pelanggaran BMPK adalah posisi modal BPR bulan
terakhir sebelum realisasi kredit / penyediaan dana.
PELANGGARAN BMPK

BMPK terhadap modal BPR:


a.10% untuk seluruh pihak terkait
b.20% untuk debitur individu
c. 30% untuk debitur kelompok peminjam
BMPK
melanggar BMPK
X
x = % peyediaan dana / kredit dibandingkan dgn modal BPR

Contoh perhitungan pelanggaran BMPK

30/4 18/5 31/5

Modal BPR = Rp200


% Pelanggaran BMPK
((50 ÷ 200) x 100%) – 20% = 5%

Realisasi penyediaan dana / kredit kpd debitur individu = Rp50


CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 1: KREDIT DGN ANGSURAN YG DITARIK SEKALIGUS PADA SAAT AKAD KREDIT

Perhitungan Pelanggaran
Kasus
BMPK
a. Nama BPR BPR X Bulan Juli 2015:
Pelanggaran BMPK dihitung
Rp1,5 milyar (per akhir Jun-15) berdasarkan baki debet pada saat
b. Modal BPR realisasi kredit, yaitu sebesar
Rp1,4 milyar (per akhir Jul-15) Rp400.000.000,- dan dinyatakan
Rp300 juta (20% x Rp1,5 melanggar BMPK dengan
c. BMPK Pihak tidak terkait perhitungan sebagai berikut:
milyar)
(Rp400 juta ÷ Rp1.500 juta x 100%) –
d. Nama Debitur A (pihak tidak terkait) 20% = 6,67%
e. Fasilitas Kredit Rp400 juta Bulan Agustus 2015:
Pelanggaran BMPK dihitung
f. Jangka Waktu Kredit 18 (delapan belas) bulan berdasarkan baki debet akhir bulan
Agustus 2015 atas dasar modal pada
g. Tanggal Akad 15 Juli 2015 akhir bulan Juli 2015, dengan
h. Realisasi Kredit Pencairan Kredit Sekaligus perhitungan sebagai berikut:
(Rp350 juta ÷ Rp1.400 juta x 100%) –
Rp375 juta (akhir Jul-15) 20% = 5,00%
i. Baki Debet
Rp350 juta (akhir Agt-15)
CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 2: PENCAIRAN KREDIT SECARA BERTAHAP
Perhitungan Pelanggaran
Kasus
BMPK
a. Nama BPR BPR Y Bulan Agustus 2015:
Berdasarkan baki debet pada saat
Rp2 milyar (per akhir Jul-15) realisasi kredit, yaitu Rp100 juta tidak
b. Modal BPR terdapat pelanggaran BMPK dengan
Rp1,5 milyar (per akhir Agt-15) perhitungan sebagai berikut:
bulan Juli 2015 Rp100 juta ÷ Rp2.000 juta x 100% =
Rp200 juta (10% x Rp2 milyar) 5,00% atau tidak melebihi 10,00%
c. BMPK Pihak terkait
bulan Agustus 2015
Rp150 juta (10% x Rp1,5 milyar)
d. Nama Debitur B (pihak terkait)

e. Fasilitas Kredit Rp200 juta Bulan September 2015


Berdasarkan baki debet pada saat
f. Jangka Waktu Kredit 2 (dua) tahun realisasi kredit sampai dengan akhir
bulan September 2015, yaitu Rp200
g. Tanggal Akad 10 Agustus 2015 juta, terdapat pelanggaran BMPK
h. Realisasi Kredit Pencairan Kredit Bertahap dengan perhitungan sebagai berikut:
(Rp200 juta ÷ Rp1.500 juta x 100%) –
i. Pencairan tahap I Rp100 juta (10 Agt-15) 10% = 3,33%

j. Pencairan tahap II Rp100 juta (10 Sep-15)


CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 3: PENCAIRAN KREDIT DENGAN FASILITAS REKENING KORAN
Perhitungan Pelanggaran
Kasus
BMPK
a. Nama BPR BPR Z Perhitungan BMPK didasarkan pada
baki debet terbesar pada bulan yang
b. Modal BPR Rp1,8 milyar (per akhir Agt-15) bersangkutan yaitu sebesar
Rp400.000.000,- dengan perhitungan
c. BMPK Pihak tidak terkait Rp360 juta (20% x Rp1,8 milyar) sebagai berikut:
d. Nama Debitur C (pihak tidak terkait) (Rp400 juta ÷ Rp1.800 juta x 100%) –
20% = 2,22%
e. Fasilitas Kredit Rp400 juta

f. Jangka Waktu Kredit 1 (satu) tahun

g. Tanggal Akad 5 September 2015


h. Perkembangan baki debet pada bulan September 2015:

Tanggal Penarikan Penyetoran Saldo Debet


08 Sep-15 Rp370 juta -- Rp370 juta
15 Sep-15 -- Rp5 juta Rp365 juta
28 Sep-15 Rp35 juta -- Rp400 juta
29 Sep-15 -- Rp15 juta Rp385 juta
CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 4: PEMBERIAN KREDIT/PENEMPATAN DANA PD BPR LAIN SECARA INDIVIDU
TIDAK MELEBIHI BMPK, NAMUN SECARA KELOMPOK PEMINJAM MELEBIHI BMPK

Perhitungan Pelanggaran
Kasus
BMPK
a. Nama BPR BPR X BMPK Individu:
1) Debitur A dinyatakan tidak melanggar
b. Modal BPR Rp3 milyar (per akhir Sep-15) BMPK dengan perhitungan sebagai
berikut:
Individu: Rp500 juta / Rp3.000 juta x 100% =
Rp600 juta (20% x Rp3 milyar) 16,67% atau tidak melebehi 20,00%
c. BMPK Pihak tidak terkait
Kelompok Peminjam: 2) Debitur PT B dinyatakan tidak
Rp900 juta (30% x Rp3 milyar) melanggar BMPK dengan perhitungan
sebagai berikut:
- A (pihak tidak terkait) Rp600 juta / Rp3.000 juta x 100% =
d. Nama Debitur - PT B (80% sahamnya dimiliki 20,00% atau tidak melebehi 20,00%
oleh A)
- Rp500 juta (A) BMPK Kelompok Peminjam
e. Fasilitas Kredit
- Rp600 juta (PT B) Baki debet debitur A sebesar Rp500 juta
dan PT B sebesar Rp600 juta sehingga
f. Jangka Waktu Kredit 2 (dua) tahun jumlah baki debet sebesar Rp1.100 juta
- 15 Oktober 2015 (A) dinyatakan melanggar BMPK dengan
g. Tanggal Akad perhitungan sebagai berikut:
- 20 Oktober 2015 (PT B)
(Rp1.100 juta / Rp3.000 juta x 100%) –
h. Realisasi Kredit Pencairan Sekaligus 30% = 6,67%
CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 5: PEMBERIAN KREDIT/PENEMPATAN DANA PD BPR LAIN SECARA INDIVIDU
MELEBIHI BMPK, NAMUN SECARA KELOMPOK PEMINJAM TIDAK MELEBIHI BMPK

Kasus Perhitungan Pelanggaran BMPK


a. Nama BPR BPR Y BMPK Individu:
1) Penempatan dana BPR Y pada BPR Z
b. Modal BPR Rp5 milyar (per akhir Okt-15) berupa deposito sebesar Rp500 juta dan
Individu: kredit sebesar Rp700 juta sehingga
c. BMPK Pihak tidak Rp1 milyar (20% x Rp5 milyar) jumlah penempatan dana sebesar
terkait Rp1.200 juta dinyatakan melanggar
Kelompok Peminjam:
BMPK dengan perhitungan sebagai
Rp1,5 milyar (30% x Rp5 milyar)
berikut:
d. Nama Bank / Debitur - BPR Z (Rp1.200 juta / Rp5.000 juta x 100%) –
(pihak tidak terkait) - PT A (sebagai penjamin kredit 20% = 4,00%
BPR Z) 2) Pemberian kredit BPR Y kepada PT A
sebesar Rp800 juta dinyatakan tidak
e. Fasilitas Penyediaan - Rp500 juta (Deposito)
melanggar BMPK dengan perhitungan
Dana kepada BPR Z - Rp700 juta (Kredit)
sebagai berikut:
f. Fasilitas Kredit kpd PT Rp800 juta / Rp5.000 juta x 100% =
Rp800 juta
A 16% atau tidak melebihi 20,00%

g. Jangka Waktu Kredit 3 (tiga) tahun BMPK Kelompok Peminjam


BMPK kelompok peminjam dinyatakan
- 4 November 2015 (BPR Z) tidak melanggar BMPK karena secara
h. Tanggal Akad keseluruhan baki debet dalam bentuk
- 11 November 2015 (PT A)
kredit yaitu masing-masing kepada PT A
i. Realisasi Kredit Pencairan Sekaligus sebesar Rp700 juta dan kepada BPR Z
sebesar Rp800 juta tidak melebihi BMPK
i. Realisasi Kredit Pencairan Sekaligus kelompok peminjam sebesar Rp1.500 juta.
CONTOH PELANGGARAN BMPK
CONTOH 6: PEMBERIAN KREDIT/PENEMPATAN DANA PD BPR LAIN BAIK SECARA
INDIVIDU MAUPUN KELOMPOK PEMINJAM MELEBIHI BMPK

Kasus Perhitungan Pelanggaran BMPK


a. Nama BPR BPR B BMPK Individu:
1) Pemberian kredit pada PT Y sebesar
b. Modal BPR Rp4 milyar (per akhir Nov-15) Rp1.000 juta dinyatakan melanggar BMPK
dengan perhitungan sebagai berikut:
Individu: (Rp1.000 juta / Rp4.000 juta x 100%) –
c. BMPK Pihak tidak Rp800 juta (20% x Rp4 milyar) 20% = 5,00%
terkait Kelompok Peminjam: 2) Pemberian kredit kepada PT X sebesar
Rp1,2 milyar (30% x Rp4 milyar) Rp900 juta tersebut dinyatakan melanggar
BMPK dengan perhitungan sebagai
d. Nama Debitur (pihak - PT X berikut:
tidak terkait) - PT Y (Rp900 juta / Rp4.000 juta x 100%) – 20%
e. PT X dan PT Y dimiliki oleh Sdr. ”S” dengan kepemilikan = 2,50%
masing-masing 50%.
- Rp1 milyar (PT X) BMPK Kelompok Peminjam
f. Fasilitas Kredit
- Rp900 juta (PT Y) Pemberian kredit kepada PT X sebesar Rp900
juta dan PT Y sebesar Rp1.000 juta sehingga
g. Jangka Waktu Kredit 4 (empat) tahun jumlah kredit kepada kelompok sebesar
- 7 Desember 2015 (PT X) Rp1.900 juta dinyatakan melanggar BMPK
h. Tanggal Akad dengan perhitungan sebagai berikut:
- 15 Desember 2015 (PT Y)
(Rp1.900 juta / Rp4.000 juta x 100%) – 30% =
17,50%
i. Realisasi Kredit Pencairan Sekaligus Total pelanggaran BMPK
5,00% + 2,50% + 17,50% = 25,00%
PELAMPAUAN BMPK

1. BPR dinyatakan melakukan pelampauan BMPK, apabila terdapat


selisih lebih antara persentase penyediaan dana yang telah
direalisasikan terhadap modal BPR pada saat tanggal laporan
dengan BMPK yang diperkenankan dan tidak termasuk
pelanggaran BMPK.
2. Pelampauan BMPK disebabkan oleh:
a. Penurunan modal BPR,
b. Penggabungan usaha,
c. Peleburan usaha,
d. Pengambilalihan usaha,
e. Perubahan struktur kepemilikan dan/atau kepengurusan
yang menyebabkan perubahan pihak terkait dan/atau
kelompok peminjam dan/atau
f. Perubahan ketentuan.
PELAMPAUAN BMPK

Contoh pelampauan BMPK


PENYAMPAIAN LAPORAN BMPK DAN/ATAU
KOREKSI LAPORAN BMPK
1. BPR pelapor menyampaikan laporan BMPK kpd Bank Indonesia
secara on-line melalui fasilitas ekstranet BI paling lambat tgl 14 bulan
berikutnya setelah berakhirnya bulan laporan.
2. BPR pelapor menyampaikan koreksi laporan BMPK kpd Bank
Indonesia secara on-line melalui fasilitas ekstrane BI paling lambat
tgl 20 bulan berikutnya setelah berakhirnya bulan laporan.
3. BPR yang terlambat menyampaikan laporan secara online wajib
menyampaikan laporan secara on-line sampai dengan akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya bulan laporan.
4. Dalam hal penyampaian laporan dan/atau koreksi laporan BMPK
dilakukan setelah akhir bulan berikutnya maka laporan tersebut
hanya dapat disampaikan secara off-line. Penyampaian laporan
secara off-line dilakukan dalam bentuk flashdisk/CD atau media
perekam data elektronik lainnya disertai hasil validasi yang telah
ditandatangani oleh penanggung jawab dan disampaikan kepada
Bank Indonesia yang mewilayahi kantor pusat BPR.
PENYAMPAIAN LAPORAN BMPK DAN/ATAU
KOREKSI LAPORAN BMPK
5. Dalam hal terjadi kerusakan disket atau media perekam data
elektronik lainnya yang telah diterima oleh Bank Indonesia
secara off-line, BPR Pelapor menyampaikan ulang
flashdisk/CD atau media perekam data elektronik lainnya
setelah diminta oleh Bank Indonesia.
6. Dalam hal tanggal 14 dan tanggal 20 jatuh pada hari libur
atau hari Sabtu maka BPR menyampaikan laporan BMPK
dan/atau koreksi laporan BMPK secara off-line wajib
menyampaikan laporan BMPK dan/atau koreksi laporan
BMPK pada hari kerja sebelumnya.
7. Yang dimaksud dengan hari libur terkait dengan
penyampaian laporan BMPK dan/atau koreksi laporan
BMPK secara off-line adalah hari libur nasional dan/atau
hari libur setempat yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
setempat.
PERIODE PENYAMPAIAN LAPORAN BMPK DAN/ATAU
KOREKSI LAPORAN BMPK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai