(KAP) &PEMBENTUKAN
PENYISIHAN ASET PRODUKTIF
(PPAP) BPR
POJK RI NO 33/POJK.03/2018 TGL 28B DESEMBER 2018
1
Dalam hal terjadi perbedaan penetapan
KAP antara BPR dengan OJK maka:
KAP yang berlaku adalah yang ditetapkan oleh OJK
BPR wajib melakukan penyesuaian KAP terhadap Laporan Bulanan BPR
2
Penetapan KAP atas fasilitas/bentuk kredit yang sama terhadap
beberapa rekening kredit:
maka
Penilaian yang digunakan adalah slide 3
5
Kredit yang diberikan oleh setiap BPR kepada 1 (satu) debitur atau 1
(satu) proyek / usaha dengan jumlah paling banyak Rp. 5 Milyar, maka
KAP dinilai berdasarkan
Kredit yang diberikan oleh setiap BPR kepada 1 (satu) debitur atau 1
(satu) proyek / usaha dengan jumlah > Rp. 5 Milyar, maka KAP dinilai
berdasarkan faktor
• Prospek Usaha;
• Kinerja debitur; dan
• Kemampuan bayar.
8
Penilaian terhadap kinerja debitur meliputi komponen:
a. Perolehan laba;
b. Kondisi permodalan; dan
c. Arus kas.
9
Penilaian terhadap kemampuan bayar meliputi
komponen:
10
Dalam hal terjadi kondisi yang menyebabkan Debitur
tidak memiliki kemampuan membayar Pokok dan/atau
Bunga sesuai PK dengan BPR, maka:
OJK berwenang menurunkan KAP yang ditetapkan oleh
BPR (sebagaimana dimaksud dalam slide 6)
11
Berdasarkan penilaian sebagaimana dimaksud dalam
Slide 6, KAP dalam bentuk kredit ditetapkan menjadi:
a. Lancar;
b. Dalam perhatian khusus;
c. Kurang lancar;
d. Diragukan;
e. Macet.
Dalam hal terdapat penyimpangan pemberian Kredit, BPR
wajib menurunkan kualitas Kredit menjadi macet.
12
Penghitungan tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga
untuk Kredit dengan tenggang waktu pembayaran (Grace
Period) dihitung
13
KAP dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Ditetapkan LANCAR
14
KAP dalam bentuk Penempatan pada Bank Lain, ditetapkan:
15
PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
16
PENGECUALIAN PEMBENTUKAN PPAP UMUM UNTUK
ASET PRODUKTIF DALAM BENTUK
1. SBI; dan
2. Kredit yang dijamin dengan agunan SBI
yang bersifat LIKUID
SURAT UTANG YANG DITERBITKAN OLEH PEMPUS RI
TABUNGAN DAN/ATAU DEPOSITO YANG DIBLOKIR PADA
BPR YBS (ADA SURAT KUASA PENCAIRAN); DAN/ATAU
LOGAM MULIA (ADA SURAT KUASA GADAI)
17
Penerapan pembentukan PPAP Khusus untuk Aset Produktif dengan
kualitas DPK dilakukan secara bertahap, yaitu:
18
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
19
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
70% x nilai resi gudang Penilaiannya dilakukan s/d 12 bulan
terakhir dan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan mengenai resi
gudang.
20
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
21
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
22
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
50% x nilai hipotik atau fidusia (ada Kendaraan bermotor, kapal, perahu
pengikatan hipotik atau fidusia bermotor, alat berat, dan/atau mesin
sesuai dengan ketentuan peraturan yang menjadi satu kesatuan dengan
perundang –undangan) tanah (ada bukti kepemilikan);
23
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan PPAP sebagaimana dimaksud dalam slide 16
50% untuk bagian dari kredit yang dijamin oleh BUMN/BUMD yang
melakukan usaha sebagai penjamin
kredit dengan memenuhi kriteria
sebagaimana dimaksud dalam POJK
mengenai kewajiban PENYEDIAAN
MODAL MINIMUM dan PEMENUHAN
MODAL INTI MINIMUM BPR;
24
Nilai Agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP
pada Kredit dengan KUALITAS MACET untuk agunan sertifikat Tanah dan/atau
Bangunan yang telah dibebankan/tidak dibebankan HT/Fiducia, Surat Pengakuan
Tanah Adat dan Tempat Usaha (ada bukti kepemilikan/surat izin pemakaian/hak
pakai atas tanah yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dan disertai
dengan SKM atau Pengalihan Hak yang dibuat dan disahkan oleh Notaris atau
dibuat oleh pejabat lain yang berwenang);
Maks 50% x nilai agunan yg diperhitungkan setelah jkw 1 tahun s/d 2 tahun
sejak penetapan Kualitas Kredit menjadi macet;
Setelah jkw 2 tahun sejak penetapan kualitas Kredit menjadi macet. Tidak
dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP.
100% x (Aset Produktif – Nilai Agunan)
26
BPR wajib melakukan penilaian atas agunan
untuk mengetahui NILAI EKONOMIS AGUNAN;
27
Agunan tidak diperhitungkan sebagai pengurang
dalam pembentukan PPAP dalam hal:
28
29