Anda di halaman 1dari 39

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR 29 /POJK.03/2019
TENTANG
KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET
PRODUKTIF BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara


Manado Desember 2019
AGENDA PEMBAHASAN
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

1 Latar Belakang

1
2 POJK KAP PPAP BPRS 2
3
3 Lampiran I
4
4 Lampiran II
5
5 Lampiran III
2
1

Latar Belakang

3
LATAR BELAKANG
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

 PBI No.13/14/PBI/2011 Perlunya penyesuaian penetapan kualitas


pembiayaan dengan mempertimbangkan praktik
Penilaian Kualitas Aktiva bagi BPRS
yang lazim di industri jasa keuangan.

 PBI No.10/18/PBI/2006 diubah PBI No.13/9/PBI/2011


Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Syariah dan UUS Diperlukan langkah preventif sebagai early warning
system baik bagi pengawas maupun BPRS untuk
menghindari kondisi NPF BPRS yang semakin
 SEBI No.13/11/DPbS
memburuk dan harmonisasi dengan SLIK.
Penilaian Kualitas Aktiva bagi BPRS

 SEBI No.10/35/DPbS diubah SEBI No.13/16/DPbS Perkembangan industri jasa keuangan yang semakin
dinamis dan kompetitif sehingga menjadi tantangan
Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Syariah dan UUS
bagi BPRS terkait risiko pengelolaan aset BPRS.

POJK No. 29/POJK.03/2019


Terdapat permasalahan terkait pengikatan agunan
Kualitas Aset Produktif dan Pembentukan Penyisihan
beserta eksekusinya.
Penghapusan Aset Produktif BPRS
4
2

POJK KAP PPAP BPRS

5
POJK KAP PPAP BPRS
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

STRUKTUR POJK KAP PPAP BPRS:

 BAGIAN I  BAGIAN VI
Ketentuan Umum Restrukturisasi Pembiayaan

 BAGIAN II  BAGIAN VII


Kualitas Aset Produktif Agunan yang Diambil Alih

 BAGIAN III  BAGIAN VIII


Penyisihan Penghapusan Hapus Buku & Hapus Tagih
Aset Produktif (PPAP)
 BAGIAN IX
 BAGIAN IV
Ketentuan Lain & Sanksi
Penempatan pada Bank
Konvensional

 BAGIAN V
Penempatan Pada Bank Lain yang
Memenuhi Kriteria LPS
6
BAG I KETENTUAN UMUM
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PEMBIAYAAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN

ASET PRODUKTIF Penyediaan dana atau tagihan yang Penempatan dana pada Bank Umum
dipersamakan dengan itu berupa: Syariah, Unit Usaha Syariah, atau BPRS
BANK PEMBIAYAAN 1. Pembiayaan Mudharabah lain berdasarkan prinsip syariah antara
RAKYAT SYARIAH 2. Pembiayaan Musyarakah lain dalam bentuk:
3. Pembiayaan Murabahah 1. Giro
Penyediaan dana BPRS dalam mata
uang Rupiah untuk mendapatkan 4. Pembiayaan Istishna’ 2. Tabungan
penghasilan. 5. Pembiayaan Ijarah 3. Deposito
6. Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik 4. Sertifikat Deposito
7. Pembiayaan Qardh 5. Penempatan dana lainnya
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan sesuai dengan prinsip Syariah.
antara BPRS dengan Nasabah.
7
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

 BPRS wajib memiliki dan menerapkan kebijakan pembiayaan dan prosedur pembiayaan.

Kebijakan pembiayaan wajib disetujui oleh Dewan Komisaris.

Prosedur pembiayaan wajib disetujui oleh Direksi.

 Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan efektif terhadap pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan.

Menelaah dan menyetujui kebijakan pembiayaan BPRS yang diusulkan oleh Direksi.

Mengawasi pelaksanaan tanggung jawab Direksi terhadap penerapan kebijakan pembiayaan dan prosedur pembiayaan.

Melaporkan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pembiayaan dan prosedur pembiayaan oleh Direksi
kepada OJK dalam laporan pengawasan rencana bisnis BPRS.

Setiap perubahan kebijakan pembiayaan wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 hari kerja sejak terjadinya perubahan.
8
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Penetapan kualitas pembiayaan yang sama Pengecualian kualitas yang sama:


terhadap beberapa rekening pembiayaan: 1. Pembiayaan untuk proyek atau usaha yang berbeda; dan
2. Terdapat pemisahan yang tegas antara arus kas dari masing-masing proyek atau
digunakan untuk membiayai 1 (satu) usaha yang menjadi sumber pembayaran pokok dan/atau margin/bagi hasil/ujrah.
Nasabah atau 1 (satu) proyek atau usaha
yang sama pada BPRS yang sama, dan/atau BPRS harus mendokumentasikan:

diberikan oleh lebih dari 1 (satu) BPRS


secara bersama-sama yang digunakan 1 2 3 4 5
untuk membiayai 1 (satu) Nasabah atau 1
(satu) proyek atau usaha yang sama
berdasarkan perjanjian pembiayaan Nama Nasabah Plafon dan baki Kualitas yang Kualitas yang Alasan
bersama. beserta rincian debet ditetapkan oleh ditetapkan oleh penetapan
proyek yang pembiayaan. BPRS. BPRS lain. kualitas yang
dibiayai. berbeda.
Dalam hal terdapat perbedaan penetapan kualitas
pembiayaan, BPRS wajib menetapkan kualitas
masing-masing pembiayaan mengikuti kualitas
pembiayaan yang paling rendah
9
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3

BPRS A BPRS A BPRS A BPRS B

Nasabah B Nasabah C
Pemby sindikasi

Kualitas pembiayaan : L Kualitas pembiayaan : KL


Nasabah B

Nasabah C
Kualitas pemby Nasabah C pada BPRS A: L
Proyek D
Pemby Investasi: L Pemby Modal Kerja: KL Kualitas pemby Nasabah C pada BPRS B; KL

Kualitas pemby Nasabah: KL Kualitas pemby Nasabah B & C: KL Kualitas pemby Nasabah C pada BPRS A & B: KL 10
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

FAKTOR PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN:

Kualitas Aset Produktif dalam bentuk pembiayaan dengan jumlah paling Dalam hal:
≤ Rp5 banyak Rp5.000.000.000,00 dinilai berdasarkan ketepatan pembayaran i. terdapat penyimpangan pemberian
pokok dan/atau margin/bagi hasil/ujrah. pembiayaan, BPRS wajib menurunkan
Milyar kualitas pembiayaan menjadi macet; dan
ii. terjadi kondisi yang menyebabkan
Kualitas Aset Produktif dalam bentuk pembiayaan dengan jumlah lebih dari nasabah tidak memiliki kemampuan
> Rp5 Rp5.000.000.000,00 dinilai berdasarkan faktor penilaian:
1. Prospek usaha;
membayar pokok dan/atau margin/bagi
hasil/ujrah sesuai perjanjian pembiayaan
2. Kinerja nasabah; dan dengan BPRS, OJK berwenang
Milyar 3. Kemampuan membayar. menurunkan kualitas Aset Produktif yang
ditetapkan oleh BPRS.

PENETAPAN KUALITAS PEMBIAYAAN:

Dalam Perhatian
Lancar Khusus
Kurang Lancar Diragukan Macet

Keterangan:
Penetapan kualitas pembiayaan berdasarkan akad tercantum dalam Lampiran II 11
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN 3 PILAR:

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3


Prospek Kinerja Kemampuan
Usaha Nasabah Membayar
1. Potensi pertumbuhan usaha; 1. Perolehan laba; 1. Ketepatan pembayaran pokok
2. Kondisi pasar dan posisi Nasabah 2. Kondisi permodalan; dan dan/atau margin/bagi hasil/ujrah;
dalam persaingan; 3. Arus kas. 2. Ketersediaan dan keakuratan
3. Kualitas manajemen dan informasi keuangan Nasabah;
permasalahan tenaga kerja; 3. Kelengkapan dokumentasi
4. Dukungan dari pemilik, grup, atau Pembiayaan;
afiliasi; dan 4. Kepatuhan terhadap perjanjian
5. Upaya yang dilakukan Nasabah Pembiayaan;
dalam memelihara lingkungan. 5. Kesesuaian penggunaan dana; dan
6. Kewajaran sumber pembayaran
kewajiban.

Penilaian kualitas pembiayaan mempertimbangkan: signifikansi dan materialitas dari setiap faktor penilaian dan komponen; dan 12
relevansi dari faktor penilaian dan komponen terhadap Nasabah bersangkutan.
BAG II KUALITAS ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

LANCAR
Apabila tidak terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau
margin/bagi hasil/ujrah;
PENETAPAN KUALITAS PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA
Penanaman dana pada Bank Indonesia berdasarkan Prinsip KURANG LANCAR
Syariah ditetapkan LANCAR Apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau
margin/bagi hasil/ujrah sampai dengan 5 (lima) hari kerja; atau

MACET
1. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau
margin/bagi hasil/ujrah lebih dari 5 (lima) hari kerja;
dan/atau
PENETAPAN KUALITAS PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2. BPRS atau Bank Umum Syariah yang menerima
Penempatan pada bank lain digolongkan berdasarkan penempatan telah ditetapkan dalam pengawasan khusus,
penilaian sebagai berikut: telah dikenakan sanksi pembekuan seluruh kegiatan usaha,
telah dicabut izin usaha, atau telah dilikuidasi.

13
BAG III PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

0,5% 3% 10% 50% 100%


PPAP Umum PPAP Khusus PPAP Khusus PPAP Khusus PPAP Khusus
0,5% dari Aset Produktif 3% dari Aset Produktif 10% dari Aset Produktif 50% dari Aset Produktif 100% dari Aset Produktif
yang memiliki kualitas dengan kualitas DALAM dengan kualitas KURANG dengan kualitas dengan kualitas MACET
LANCAR. PERHATIAN KHUSUS LANCAR setelah dikurangi DIRAGUKAN setelah setelah dikurangi dengan
setelah dikurangi dengan dengan nilai agunan. dikurangi dengan nilai nilai agunan.
nilai agunan. agunan.

Pengecualian pembentukan PPAP Umum:


1. Pembiayaan yang dijamin oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia; dan
2. Pembiayaan yang dijamin dengan berupa surat berharga Bank Indonesia, surat utang Pemerintah Pusat Republik Indonesia, uang kertas asing,
serta tabungan dan/atau deposito yang diblokir pada BPRS yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, dan/atau logam mulia.

Penerapan pembentukan PPAP khusus DALAM PERHATIAN KHUSUS dilakukan secara bertahap yaitu:
1. 0,5% berlaku sejak tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
2. 1% berlaku sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan tanggal 31 Desember 2021.
14
3. 3% berlaku sejak tanggal 1 Januari 2022.
BAG III PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

NILAI AGUNAN YANG DIPERHITUNGAN SEBAGAI PENGURANG PPAP KHUSUS:

100% 85% 80%


Nilai agunan yang bersifat likuid berupa
Nilai hak tanggungan atau fidusia untuk
surat berharga Bank Indonesia, surat utang
agunan tanah dan/atau bangunan yang
Pemerintah Pusat RI, penjaminan dari
memiliki sertipikat yang dibebani dengan
Pemerintah Pusat RI, uang kertas asing, Nilai pasar untuk agunan berupa emas hak tanggungan atau fidusia, surat utang
tabungan dan/atau deposito yang diblokir perhiasan. yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
pada BPRS yang bersangkutan disertai
RI, dan/atau penjaminan dari Pemerintah
dengan surat kuasa pencairan, dan/atau
Daerah RI.
logam mulia.

70% 60% 50%


NJOP berdasarkan SPPT atau surat
NJOP atau nilai pasar berdasarkan keterangan NJOP terakhir dari instansi
Nilai agunan berupa resi gudang yang
penilaian oleh penilai independen untuk berwenang, atau dari nilai pasar
penilaiannya dilakukan sampai dengan 12
agunan berupa tanah dan/atau bangunan berdasarkan penilaian oleh penilai
bulan terakhir dan sesuai dengan
yang memiliki sertipikat yang tidak independen atau instansi berwenang,
ketentuan peraturan perundang-
dibebani dengan hak tanggungan atau untuk agunan berupa tanah dan/atau
undangan mengenai resi Gudang.
fidusia. bangunan dengan kepemilikan berupa
surat pengakuan tanah adat.
15
BAG III PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

NILAI AGUNAN YANG DIPERHITUNGAN SEBAGAI PENGURANG PPAP KHUSUS:

50% 50% 50%


Harga pasar, harga sewa, atau harga Nilai hipotek atau fidusia berupa
pengalihan, untuk agunan tempat usaha kendaraan bermotor, kapal, perahu Nilai agunan berupa resi gudang yang
disertai bukti kepemilikan atau surat izin bermotor, alat berat, dan/atau mesin yang penilaiannya dilakukan lebih dari 12 bulan
pemakaian atau hak pakai atas tanah yang menjadi satu kesatuan dengan tanah, sampai dengan 18 bulan terakhir dan
dikeluarkan oleh instansi berwenang dan disertai dengan bukti kepemilikan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
disertai surat kuasa menjual atau telah dilakukan pengikatan hipotek atau perundang-undangan mengenai resi
pengalihan hak yang dibuat atau disahkan fidusia sesuai dengan ketentuan peraturan gudang.
oleh notaris/pejabat lain yang berwenang. perundang-undangan.

50% 30% 0%
Bagian dari Pembiayaan yang dijamin oleh
BUMN/BUMD yang melakukan usaha Nilai agunan berupa resi gudang yang
Menghapus agunan kendaraan bermotor
sebagai penjamin pembiayaan termasuk penilaiannya dilakukan lebih dari 18 bulan
yang tidak diikat fidusia
lembaga penjaminan syariah yang namun belum melampaui 24 bulan
mempertimbangkan risiko hukum serta
merupakan anak perusahaan dari lembaga terakhir dan sesuai dengan ketentuan
proses pendaftaran fidusia yang semakin
penjaminan berstatus BUMN/BUMD peraturan perundang-undangan mengenai
mudah.
dengan memenuhi kriteria sebagaimana resi gudang.
dimaksud dalam POJK KPMM BPRS.
16
BAG III PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

NILAI AGUNAN YANG DIPERHITUNGAN SEBAGAI PENGURANG PPAP KHUSUS PADA PEMBIAYAAN MACET:

 Agunan berupa tanah dan/atau bangunan

Setelah jangka waktu 2 tahun sampai dengan 4 tahun sejak penetapan kualitas pembiayaan
50% menjadi macet.

0% Setelah jangka waktu 4 tahun sejak penetapan kualitas pembiayaan menjadi macet.

 Agunan berupa kendaraan bermotor

Setelah jangka waktu 1 tahun sampai dengan 2 tahun sejak penetapan kualitas pembiayaan
50% menjadi macet.

0% Setelah jangka waktu 2 tahun sejak penetapan kualitas Pembiayaan menjadi macet.

OJK dapat menetapkan jangka waktu yang lebih lama dari jangka waktu dimaksud berdasarkan analisis atas kondisi ekonomi wilayah setempat
dan sekitarnya. 17
BAG III PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PENILAIAN AGUNAN:
BPRS wajib melakukan penilaian atas
agunan untuk mengetahui nilai ekonomis
agunan.

Agunan tidak diperhitungkan sebagai


pengurang dalam pembentukan PPAP
dalam hal:
BPRS wajib melakukan penyesuaian 1. tidak dilakukan penilaian oleh BPRS;
terhadap nilai agunan sebagai pengurang 2. tidak dapat diketahui
dalam pembentukan PPAP dalam hal keberadaannya; dan/atau
terjadi penurunan nilai agunan secara 3. tidak dapat dieksekusi.
signifikan.

18
BAG IV PENEMPATAN DANA PADA BANK KONVENSIONAL
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PENEMPATAN DANA
BPRS dilarang melakukan
BPRS PADA BANK penempatan dana pada bank
KONVENSIONAL. konvensional (BUK dan BPR)

Dalam hal BPRS melakukan


BPRS hanya dapat melakukan
penempatan dana pada bank
penempatan dana pada bank
umum konvensional:
umum konvensional dalam
1. penempatan dana pada
bentuk giro dan/atau tabungan
bank umum konvensional
untuk kepentingan transfer dana
tidak termasuk dalam
bagi BPRS dan nasabah BPRS.
kategori Aset Produktif; dan
2. BPRS wajib membentuk
PPAP.
19
BAG V PENEMPATAN PADA BANK LAIN - LPS
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS


Bagian Penempatan pada bank lain dan penempatan pada
bank umum konvensional yang memenuhi persyaratan kriteria
penjaminan LPS dapat dijadikan sebagai faktor pengurang

dalam pembentukan PPAP umum dan PPAP khusus.

Jenis Penempatan Nominal Penempatan Kualitas BPRS X menempatkan dana sebesar Rp10 M pada bank Y.
Seluruh penempatan dana BPRS X tersebut memenuhi
Giro Rp2 M Lancar persyaratan kriteria penjaminan LPS. Sesuai peraturan
perundang-undangan mengenai LPS, saldo setiap Nasabah yang
Tabungan Rp1 M Lancar dijamin oleh LPS pada satu bank adalah paling tinggi Rp2 M.
Pembentukan PPAP yang harus dibentuk atas penempatan dana
Deposito Rp4 M Lancar BPRS X pada bank Y adalah sebagai berikut:
PPAP = 0,5% x (Rp10M – Rp2M)
Sertifikat Deposito Rp3 M Lancar = Rp40 juta

Jumlah Penempatan Rp10 M


20
BAG VI RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

1. Kriteria Restrukturisasi 2. Dilarang Restrukturisasi 3. Tata Cara Restrukturisasi


BPRS dapat melakukan Restrukturisasi BPRS dilarang melakukan Restrukturisasi Restrukturisasi pembiayaan dilakukan
Pembiayaan terhadap Nasabah yang Pembiayaan dengan tujuan untuk melalui:
memenuhi kriteria: menghindari: a. Penjadwalan kembali (rescheduling);
1. Nasabah mengalami kesulitan a. penurunan kualitas pembiayaan; b. Persyaratan kembali (reconditioning);
pembayaran pokok dan/atau b. peningkatan pembentukan PPAP; dan/atau
margin/bagi hasil/ujrah; dan dan/atau c. Penataan kembali (restructuring).
2. Nasabah memiliki prospek usaha c. penghentian pengakuan pendaptan
yang baik dan dinilai mampu margin atau ujrah secara akrual.
memenuhi kewajiban setelah
pembiayaan direstrukturisasi; atau
3. terdapat sumber pembayaran
angsuran yang jelas dari Nasabah OJK dapat melakukan koreksi terhadap kualitas pembiayaan yang direstrukturisasi, pembentukan
dan dinilai mampu memenuhi PPAP, dan pendapatan margin/ujrah yang telah diakui secara akrual, apabila:
kewajiban setelah Pembiayaan 1. Restrukturisasi dilakukan dengan tujuan 2.a, 2.b, dan 2.c;
direstrukturisasi (Pembiayaan 2. Nasabah tidak melaksanakan perjanjian pembiayaan/akad restrukturisasi;
konsumtif) 3. Restrukturisasi dilakukan secara berulang dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas
pembiayaan tanpa memerhatikan prospek usaha Nasabah; dan/atau
4. Restrukturisasi tidak didukung dengan dokumen yang lengkap dan analisis yang memadai. 21
BAG VI RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PENILAIAN KUALITAS PEMBIAYAAN SETELAH DIRESTRUKTURISASI:

PALING TINGGI KURANG LANCAR LANCAR


Untuk pembiayaan yang sebelum dilakukan Tidak terjadi tunggakan angsuran pokok dan/atau
restrukturisasi memiliki kualitas Diragukan atau margin/bagi hasil/ujrah selama 3 kali periode
Macet pembayaran secara berturut-turut;

TIDAK BERUBAH TIDAK BERUBAH


Untuk pembiayaan yang sebelum dilakukan Nasabah tidak dapat memenuhi kondisi di atas.
restrukturisasi memiliki kualitas Lancar, Dalam
Perhatian Khusus dan Kurang Lancar

Kerugian Restrukturisasi
BPRS wajib membebankan kerugian yang timbul dari restrukturisasi pembiayaan, setelah diperhitungkan
dengan kelebihan PPAP karena perbaikan kualitas pembiayaan setelah restrukturisasi.

Kelebihan PPAP
Kelebihan PPAP yang memperhitungkan kerugian restrukturisasi hanya dapat diakui sebagai pendapatan
jika telah terdapat 3 kali penerimaan angsuran pokok.
22
BAG VI RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Contoh 1: BPRS X memberikan pembiayaan Murabahah kepada Contoh 2: BPRS X memberikan pembiayaan Murabahah kepada
Nasabah A. Namun, Nasabah A mengalami kesulitan pembayaran Nasabah C. Namun, Nasabah C mengalami kesulitan pembayaran pokok
pokok dan/atau margin sehingga kualitas Pembiayaan ditetapkan macet dan/atau margin sehingga kualitas pembiayaan ditetapkan macet dan
dan dilakukan restrukturisasi oleh BPR X dengan mempertimbangkan dilakukan restrukturisasi oleh BPRS X dengan mempertimbangkan
masih memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi masih memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi
kewajiban setelah Pembiayaan direstrukturisasi. Penetapan kualitas kewajiban setelah pembiayaan direstrukturisasi. Penetapan kualitas
Pembiayaan Nasabah A setelah restrukturisasi adalah sebagai berikut: pembiayaan Nasabah C setelah restrukturisasi adalah sebagai berikut:

Pembayaran Pembayaran
Kualitas Pembiayaan pada Akhir Bulan Kualitas Pembiayaan pada Akhir Bulan
Periode Periode
Pokok Margin Penilaian Pokok Margin Penilaian

0 Restrukturisasi Kurang Lancar 0 Restrukturisasi Kurang Lancar


1 memenuhi memenuhi Kurang Lancar 1 memenuhi memenuhi Kurang Lancar
2 memenuhi memenuhi Kurang Lancar 2 tidak memenuhi memenuhi Macet
3 memenuhi memenuhi Lancar 3 memenuhi memenuhi Lancar *)
4 memenuhi memenuhi Kualitas pembiayaan Nasabah A 4 memenuhi memenuhi Kualitas pembiayaan Nasabah C
berdasarkan ketepatan pembayaran berdasarkan ketepatan pembayaran
pokok dan/atau margin, atau 3 pilar pokok dan/atau margin, atau 3 pilar

*) tidak terdapat tunggakan pokok dan/atau margin setelah dilakukan restrukturisasi, dalam contoh tersebut di atas tunggakan pokok periode ke-2 telah dilunasi 23
BAG VII AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Aset yang diperoleh BPRS untuk penyelesaian pembiayaan, baik melalui


AYDA pelelangan, atau di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan surat kuasa untuk menjual di luar lelang dari
Agunan yang diambil alih pemilik agunan, dalam hal nasabah telah dinyatakan macet.

Upaya Penyelesaian Penilaian AYDA


BPRS wajib menyelesaikan AYDA paling lama 1 tahun 1. AYDA ≤ Rp500 juta dinilai oleh penilai intern BPRS.
sejak pengambilalihan agunan. 2. AYDA > Rp500 juta dinilai oleh Penilai Independen.

Net Realizable Value Pengakuan AYDA


BPRS wajib menilai AYDA pada saat pengambilalihan 1. Penurunan nilai AYDA diakui sebagai kerugian.
agunan untuk menetapkan nilai realisasi bersih. 2. Pemulihan penurunan nilai AYDA diakui paling
banyak sebesar kerugian penurunan nilai.
3. Peningkatan nilai AYDA tidak boleh diakui sebagai
pendapatan.
24
BAG VII AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

1. tidak merupakan pihak terkait dengan BPRS;


2. tidak merupakan kelompok peminjam dengan Nasabah BPRS;
KRITERIA 3. melakukan kegiatan penilaian berdasarkan kode etik profesi dan ketentuan
yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;
4. menggunakan metode penilaian berdasarkan standar profesi penilaian yang
PENILAI 5.
diterbitkan oleh instansi yang berwenang;
memiliki izin usaha dari instansi yang berwenang untuk beroperasi sebagai
INDEPENDEN perusahaan penilai; dan
6. tercatat sebagai anggota asosiasi yang diakui oleh institusi yang berwenang.

Upaya Penyelesaian Agunan tanah dan/atau bangunan:


1. 50% dimiliki > 1 s.d. 3 tahun
BPRS wajib menyelesaikan AYDA paling lama 1 tahun 2. 75% dimiliki > 3 s.d. 5 tahun
sejak pengambilalihan agunan. 3. 100% dimiliki > 5 tahun

Apabila jangka waktu tersebut terlampaui, nilai AYDA


Agunan kendaraan bermotor:
yang tercatat wajib diperhitungkan sebagai faktor
1. 50% dimiliki > 1 s.d. 2 tahun
pengurang modal inti.
2. 100% dimiliki > 2 tahun
25
BAG VIII HAPUS BUKU & HAPUS TAGIH
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Hapus buku dan/atau hapus tagih hanya dapat Hapus tagih terhadap sebagian penyediaan dana

1 dilakukan terhadap penyediaan dana yang memiliki


kualitas macet. 4 hanya dapat dilakukan untuk restrukturisasi
pembiayaan atau penyelesaian pembiayaan.

Hapus buku tidak dapat dilakukan terhadap Hapus buku dan/atau hapus tagih hanya dapat

2 sebagian penyediaan dana.


5 dilakukan setelah BPRS melakukan upaya untuk
memperoleh kembali Aset Produktif yang diberikan.

Hapus tagih dapat dilakukan terhadap sebagian BPRS wajib mendokumentasikan upaya untuk

3
atau seluruh penyediaan dana. memperoleh kembali Aset Produktif yang diberikan
6 dan dasar pertimbangan pelaksanaan hapus buku
dan/atau hapus tagih.

26
BAG IX KETENTUAN LAIN & SANKSI
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

PENGECUALIAN BENCANA ALAM PENYESUAIAN PKPB SANKSI


BPRS yang menyalurkan Pembiayaan pada BPRS wajib menyampaikan kebijakan BPRS yang melakukan pelanggaran
lokasi proyek atau lokasi usaha di daerah Pembiayaan paling lambat pada tanggal 31 terhadap ketentuan dalam POJK KAP BPRS
tertentu yang terkena bencana alam Desember 2020. dikenakan sanksi administratif berupa:
ditetapkan oleh OJK sebagai daerah yang 1. teguran tertulis;
memerlukan perlakuan khusus terhadap 2. penurunan tingkat kesehatan; dan/atau
Pembiayaan bank, dikecualikan dari 3. pencantuman anggota Direksi, anggota
penerapan perlakuan akuntansi Dewan Komisaris, dan/atau pemegang
restrukturisasi pembiayaan. saham dalam daftar pihak yang dilarang
untuk menjadi pihak utama melalui
mekanisme penilaian kembali bagi
pihak utama lembaga jasa keuangan.

27
3

LAMPIRAN I

28
PEDOMAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BPRS
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. FUNGSI DAN TUJUAN KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BPRS (KPB)
1. Fungsi
2. Tujuan
BAB II CAKUPAN KPB
A. KEBIJAKAN POKOK DALAM PEMBIAYAAN
1. Prinsip Kehati-hatian dalam Pembiayaan
2. Organisasi dan Manajemen Pembiayaan
3. Kebijakan Persetujuan Pembiayaan
4. Dokumentasi dan Administrasi Pembiayaan Pokok Pengaturan PKPB:
5. Pengawasan Pembiayaan 1. Pemberian pembiayaan kepada pihak terkait
paling sedikit disetujui oleh 1 Direksi dan 1 Dewan
6. Penanganan Pembiayaan Bermasalah Komisaris.
A. TRANSPARANSI 2. Pemberian pembiayaan kepada Nasabah grup
1. Informasi mengenai Karakteristik Pembiayaan yang Ditawarkan dan/atau Nasabah besar paling sedikit disetujui 1
Direksi
2. Kejelasan mengenai Materi Perjanjian Pembiayaan dan Pengikatan Agunan
29
4

LAMPIRAN II

30
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

A. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD BAGI HASIL

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran pokok dan bagi hasil


a. Terdapat • Pembayaran • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan
pembayaran angsuran pokok tepat pembayaran pokok > pembayaran pokok > pembayaran pokok > pembayaran pokok >
angsuran pokok. waktu; 30 hari tetapi < 90 90 hari tetapi <180 180 hari tetapi < 360 360 hari; atau
• Tunggakan hari; atau hari; atau hari; atau • Tunggakan pelunasan
pembayaran pokok < • Tunggakan pelunasan • Tunggakan pelunasan • Tunggakan pelunasan pokok > 90 hari
30 hari dan pokok > 15 hari tetapi pokok > 30 hari tetapi pokok > 60 hari tetapi setelah jatuh tempo;
pembiayaan belum < 30 hari setelah < 60 hari setelah < 90 hari setelah dan/atau
jatuh tempo; atau jatuh tempo; jatuh tempo; jatuh tempo; • RBH/PBH < 30%
• Tunggakan pelunasan dan/atau dan/atau dan/atau selama 3 periode
pokok < 15 hari • 50% < RBH/PBH < • 30% < RBH/PBH < • RBH/PBH < 30% pembayaran.
setelah jatuh tempo; 80%. 50%. selama 3 periode
dan pembayaran.
• RBH ≥ 80% PBH.

31
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

A. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD BAGI HASIL

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran pokok dan bagi hasil


b. Tidak terdapat • Pembiayaan belum • Tunggakan pelunasan • Tunggakan pelunasan • Tunggakan pelunasan • Tunggakan pelunasan
pembayaran jatuh tempo atau pokok > 15 hari pokok > 30 hari pokok > 60 hari pokok > 90 hari
angsuran pokok. tunggakan pelunasan namun < 30 hari namun < 60 hari namun < 90 hari setelah jatuh tempo;
pokok < 15 hari setelah jatuh tempo; setelah jatuh tempo; setelah jatuh tempo; dan/atau
setelah jatuh tempo; dan/atau dan/atau dan/atau • RBH/PBH < 30%
dan • 50% < RBH/PBH < • 30% < RBH/PBH < • RBH/PBH < 30% selama 3 periode
• RBH ≥ 80% PBH. 80%. 50%. selama 3 periode pembayaran.
pembayaran.

32
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

B. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD JUAL BELI DAN PIMJAM MEMINJAM

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran pokok dan margin.


a. Ketepatan • Tidak terdapat • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran
pembayaran pokok tunggakan angsuran pokok dan/atau pokok dan/atau pokok dan/atau pokok dan/atau
dan margin (masa pokok dan margin; margin > 30 hari margin > 90 hari margin > 180 hari margin > 360 hari
angsuran 1 bulan atau sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh
atau lebih). • Tunggakan tempo angsuran tempo angsuran tempo angsuran tempo angsuran;
pembayaran pokok tetapi < 90 hari sejak tetapi < 180 hari tetapi < 360 hari • Pembiayaan telah
dan/atau margin < 30 tanggal jatuh tempo sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh jatuh tempo > 60
hari sejak tanggal angsuran; atau tempo angsuran; tempo angsuran; hari;
jatuh tempo • Pembiayaan telah atau atau • Pembiayaan
angsuran dan jatuh tempo < 15 • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah diserahkan ke DJKN;
Pembiayaan belum hari. jatuh tempo > 15 hari jatuh tempo > 30 hari atau
jatuh tempo; tetapi < 30 hari. tetapi < 60 hari. • Pembiayaan diajukan
penggantian ganti
rugi ke perusahaan
asuransi pembiayaan. 33
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

B. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD JUAL BELI DAN PIMJAM MEMINJAM

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran pokok dan margin


b. Ketepatan • Tidak terdapat • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran • Tunggakan angsuran
pembayaran pokok tunggakan angsuran pokok dan/atau pokok dan/atau pokok dan/atau pokok dan/atau
dan margin (masa pokok dan margin; margin > 15 hari margin > 30 hari margin > 90 hari margin > 180 hari
angsuran kurang dari atau sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh
1 bulan). • Tunggakan tempo angsuran tempo angsuran tempo angsuran tempo angsuran;
pembayaran pokok tetapi < 30 hari sejak tetapi < 90 hari sejak tetapi < 180 hari • Pembiayaan telah
dan/atau margin < 15 tanggal jatuh tempo tanggal jatuh tempo sejak tanggal jatuh jatuh tempo > 60
hari sejak tanggal angsuran; atau angsuran; atau tempo angsuran; hari;
jatuh tempo • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah atau • Pembiayaan
angsuran dan jatuh tempo < 15 jatuh tempo > 15 hari • Pembiayaan telah diserahkan ke DJKN;
Pembiayaan belum hari. tetapi < 30 hari. jatuh tempo > 30 hari atau
jatuh tempo; tetapi < 60 hari. • Pembiayaan diajukan
penggantian ganti
rugi ke perusahaan
asuransi pembiayaan. 34
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

C. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD SEWA MENYEWA

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran sewa.


a. Ketepatan • Tidak terdapat • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan
pembayaran sewa tunggakan pembayaran sewa > pembayaran sewa > pembayaran sewa > pembayaran sewa >
(masa pembayaran pembayaran sewa; 30 hari sejak tanggal 90 hari sejak tanggal 180 hari sejak tanggal 360 hari sejak tanggal
sewa 1 bulan atau atau jatuh tempo jatuh tempo jatuh tempo jatuh tempo
lebih). • Tunggakan pembayaran sewa pembayaran sewa pembayaran sewa pembayaran sewa;
pembayaran sewa < tetapi < 90 hari sejak tetapi < 180 hari tetapi < 360 hari • Pembiayaan telah
30 hari sejak tanggal tanggal jatuh tempo sejak tanggal jatuh sejak tanggal jatuh jatuh tempo > 60
jatuh tempo pembayaran sewa; tempo pembayaran tempo pembayaran hari;
pembayaran sewa atau sewa; atau sewa; atau • Pembiayaan
dan Pembiayaan • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah diserahkan ke DJKN;
belum jatuh tempo; jatuh tempo < 15 jatuh tempo > 15 hari jatuh tempo > 30 hari atau
hari. tetapi < 30 hari. tetapi < 60 hari. • Pembiayaan diajukan
penggantian ganti
rugi ke perusahaan
asuransi pembiayaan. 35
PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

C. PENGGOLONGAN KUALITAS PEMBIAYAAN BERDASARKAN AKAD SEWA MENYEWA

KEMAMPUAN MEMBAYAR

Kualitas Pembiayaan
Komponen
L DPK KL D M

Ketepatan pembayaran sewa.


a. Ketepatan • Tidak terdapat • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan • Tunggakan
pembayaran sewa tunggakan pembayaran sewa > pembayaran sewa > pembayaran sewa > pembayaran sewa >
(masa pembayaran pembayaran sewa; 15 hari sejak tanggal 30 hari sejak tanggal 90 hari sejak tanggal 180 hari sejak tanggal
sewa kurang dari 1 atau jatuh tempo jatuh tempo jatuh tempo jatuh tempo
bulan). • Tunggakan pembayaran sewa pembayaran sewa pembayaran sewa pembayaran sewa;
pembayaran tetapi < 30 hari sejak tetapi < 90 hari sejak tetapi < 180 hari • Pembiayaan telah
pembayaran sewa < tanggal jatuh tempo tanggal jatuh tempo sejak tanggal jatuh jatuh tempo > 60
15 hari sejak tanggal pembayaran sewa; pembayaran sewa; tempo pembayaran hari;
jatuh tempo atau atau sewa; atau • Pembiayaan
pembayaran sewa • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah • Pembiayaan telah diserahkan ke DJKN;
dan Pembiayaan jatuh tempo < 15 jatuh tempo > 15 hari jatuh tempo > 30 hari atau
belum jatuh tempo; hari. tetapi < 30 hari. tetapi < 60 hari. • Pembiayaan diajukan
penggantian ganti
rugi ke perusahaan
asuransi pembiayaan. 36
5

LAMPIRAN III

37
TATA CARA RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN
POJK Kualitas Aset Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif BPRS

Penataan Kembali
Jenis Akad Penjadwalan Kembali Persyaratan Kembali
T-D / T-B Konversi Akad menjadi Akad Lain
Murabahah & Istishna’ V V V V *)
Qardh V V
Mudharabah & Musyarakah V V V
Ijarah & IMBT V V V **)
Ijarah Multijasa V V

Keterangan:
*) = Dikonversi menjadi akad Mudharabah, Musyarakah, atau IMBT
**) = Dikonversi menjadi akad Mudharabah atau Musyarakah
T-D / T-B = Penambahan Dana/Penambahan Barang

38
TERIMA KASIH
13 SEPTEMBER 2019

Anda mungkin juga menyukai