Anda di halaman 1dari 13

Dengar Pendapat

Rancangan POJK
BPR dan BPR Syariah
(Tematik Kelembagaan)
20 September 2023
Direktorat Pengaturan Kelembagaan, Produk, dan Aktivitas Perbankan
Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan
Ringkasan Utama
Latar Belakang

Penerbitan UU P2SK New Branding Penguatan Permodalan Akselerasi Konsolidasi


UU 4/2023 tentang Pengembangan Pembaruan citra industri BPR/S Kesempatan bagi BPR/S untuk Dukungan penguatan dan
dan Penguatan Sektor Keuangan sebagai Bank Perekonomian, tidak memperoleh permodalan konsolidasi BPR/S melalui
berlaku sejak 12 Januari 2023 hanya perkreditan/pembiayaan melalui penawaran umum penggabungan/peleburan

Perubahan POJK Pokok Pengaturan Tujuan


Nomenklatur dan Definisi BPR/S Bentuk badan hukum BPR/S
Terdapat 3 POJK yang diamandemen
menjadi 1 POJK tematik: Penyesuaian definisi dan istilah Penyesuaian bentuk badan hukum
BPR/S sesuai UU P2SK serta BPR/S serta mekanisme
1. POJK 21/2019 tentang
mekanisme perubahannya. perubahannya bagi BPRS. Penguatan Struktur dan
Penggabungan, Peleburan, dan
Permodalan serta Mendorong
Pengambilalihan BPR dan BPRS; Pendiri dan Kepemilikan BPR/S Penawaran umum oleh BPR/S Konsolidasi
2. POJK 62/2020 tentang Bank Perubahan pihak yang dapat Jenis efek yang dapat ditawarkan Meningkatkan daya saing dan
Perkreditan Rakyat; dan mendirikan BPR/S, termasuk dan persyaratan bagi BPR/S yang penguatan permodalan serta
penyesuaian persyaratan pihak dapat melakukan penawaran mendorong akselerasi
3. POJK 26/2022 tentang Bank
yang dapat memiliki BPR/S. umum efek di bursa efek. konsolidasi industri BPR dan
Pembiayaan Rakyat Syariah
Penggabungan LKM dengan BPR/S Konsolidasi BPR/S BPRS hasil penggabungan/
Konsolidasi grup BPR/S dan peleburan melalui pengaturan
Tata cara dan persyaratan LKM yang yang mengedepankan
dapat melakukan penggabungan wilayah jaringan kantor BPR/S hasil
penggabungan/peleburan. principle based
dengan BPR/S.

Rancangan POJK Jaringan Kantor


Bank Perekonomian Rakyat dan Penyesuaian ketentuan jaringan
Bank Perekonomian Rakyat Syariah kantor dampak penyesuaian Target Penyelesaian
kebijakan pasca UU P2SK. Triwulan IV 2023

2
Struktur Rancangan POJK
POJK 21/2019 tentang P3 BPR dan BPRS RPOJK Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah

BAB I Ketentuan UmumBAB II Penggabungan, Peleburan, & Pengambilalihan BAB I Ketentuan Umum

atas Inisiatif BPR/S BAB III Penggabungan, Peleburan, & Pengambilalihan


9 Bab BAB II Pendirian BPR dan BPRS
atas Perintah OJK BAB IV Kebijakan Mendorong Penggabungan/Peleburan 49 Pasal
77 Lembar BAB III Kepemilikan dan Perubahan Modal
BAB V Alamat Permohonan dan Penyampaian Laporan BAB VI Lain-Lain

BAB VII Sanksi BAB VIII Peralihan BAB IX Penutup BAB IV Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan Pejabat Eksekutif

BAB V Jaringan Kantor BPR dan BPRS


POJK 62/2020 tentang Bank Perkreditan Rakyat

BAB I Ketentuan Umum BAB II Pendirian BPR BAB III Perizinan Pendirian BAB VI Perubahan Nama dan Bentuk Badan Hukum

BAB IV Kepemilikan & Perubahan Modal BAB V Direksi, Komisaris, & PE 12 Bab BAB VII Penggabungan, Peleburan, & Pengambilalihan
154 Pasal
BAB VI Jaringan Kantor BPR BAB VII Perubahan Nama dan Badan Hukum
273 Lembar BAB VIII Konsolidasi BPR dan BPRS
BAB VIII Perubahan Kegiatan Usaha BAB IX Self Liquidation
BAB X Ketentuan Lain-Lain BAB XI Peralihan BAB XII Penutup BAB IX Kegiatan Usaha BPRS

BAB X Sinergi BPR dan BPRS


POJK 26/2022 tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BAB I Ketentuan Umum BAB II Pendirian BPRS BAB III Perizinan Pendirian BAB XI Pencabutan Izin Usaha atas Permintaan Pemegang Saham

BAB IV Kepemilikan & Perubahan Modal BAB V Direksi, Komisaris, DPS, & 12 Bab BAB XII Ketentuan Lain-Lain
156 Pasal
Pejabat Eksekutif BAB VI Kegiatan Usaha BPRS BAB VII Jaringan Kantor
197 Lembar BAB XIII Ketentuan Peralihan
BAB VIII Sinergi BPRS BAB IX Perubahan Nama BAB X Self Liquidation

BAB X Ketentuan Lain-Lain BAB XI Peralihan BAB XII Penutup BAB XIV Ketentuan Penutup

3
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Nomenklatur dan Definisi BPR/S


Topik POJK Existing Usulan Pengaturan Keterangan
a. Nomenklatur Pasal 1 angka 1 POJK 62/2020
dan definisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang Bank Perekonomian Rakyat (BPR) adalah bank konvensional yang dalam Sesuai UU P2SK 📂
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung.
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Pasal 1 angka 1 POJK 26/2022
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam
pembiayaan rakyat syariah sesuai dengan Undang- kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas giral secara langsung.
Undang perbankan syariah.
b. Mekanisme Tidak diatur. 1) BPR/S wajib melakukan perubahan nomenklatur paling lama 2 tahun sejak Sesuai Pasal 314 UU P2SK.
perubahan UU P2SK. Perizinan perubahan nama
2) Perubahan nomenklatur dilakukan dengan mekanisme perubahan nama. sesuai dengan ketentuan
existing.
3) BPR/S yang telah mengubah nomenklatur sebelum POJK ini berlaku, tetap
menyampaikan permohonan sesuai mekanisme perubahan nama.

Bentuk Badan Hukum BPR/S


Topik POJK Existing Usulan Pengaturan Keterangan
Bentuk badan Pasal 4 POJK BPR 1) Sesuai Pasal 21 (2) UU Perbankan
hukum BPR/S Bentuk badan hukum BPR : 1) Bentuk badan hukum BPR/S: Perseroan Terbatas atau Koperasi. dan Pasal 7 (2) UU Perbankan
a. Perusahaan Umum Daerah; Penjelasan: Termasuk “perseroan terbatas” adalah Perseroda. Syariah dalam UU P2SK
b. Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda); 2) BPR selain PT dan koperasi wajib menyesuaikan bentuk badan 2) Sesuai Pasal 314 UU P2SK.
c. Koperasi; atau hukum paling lama 3 tahun sejak UU P2SK. 3) Per Juni 2023, terdapat 62 BPR
d. Perseroan Terbatas. berbentuk PD/Perumda 📂
Pasal 2 POJK BPRS
BPRS harus berbadan hukum perseroan terbatas

4
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Pendiri dan Kepemilikan BPR/S


Topik POJK Existing Usulan Pengaturan Keterangan
a. Pihak yang Pasal 3 POJK 62/2020, Pasal 4 POJK 26/2022 1) Sesuai Pasal 23 ayat (1) UU Perbankan (UU P2SK) 📂
dapat BPR didirikan dan dimiliki oleh: BPR/S didirikan oleh: 2) Pendiri BPRS mengacu pada UU Perbankan dalam UU
mendirikan a. warga negara Indonesia; P2SK yang definisinya meliputi konvensional dan syariah.
a. warga negara Indonesia; dan/atau
BPR/S
b. BHI yang seluruh pemiliknya WNI; dan/atau b. badan hukum Indonesia.
c. pemerintah daerah.
b. Kepemilikan Tidak diatur. Kepemilikan BPR/S oleh selain WNI dan/atau BHI Kepemilikan non-WNI/BHI pada BPR/S yang melakukan IPO
hanya dapat dilakukan melalui transaksi di bursa meningkatkan transparansi karena dilakukan melalui bursa.
efek dan dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penawaran Umum oleh BPR/S


Topik POJK Existing Usulan Pengaturan Keterangan
a. Jenis efek Tidak diatur 1) Jenis efek yang dapat ditawarkan BPR/S: 1) Selaras dengan Pasal 23 ayat (2) (Bagian UU Perbankan)
a. efek bersifat ekuitas (saham); dan/atau dan Pasal 13 (UU Perbankan Syariah) UU P2SK 📂
b. efek bersifat utang yaitu obligasi atau sukuk. 2) Hasil survei: Obligasi/sukuk merupakan jenis efek
kedua yang dibutuhkan BPR setelah saham 📂
b. Persyaratan Tidak diatur 2) BPR/S yang akan melakukan penawaran umum harus memenuhi persyaratan: 1) BPR modal inti ≥Rp80 M wajib menerapkan tata kelola
a. rencana penawaran umum tercantum dalam rencana bisnis; dan manajemen risiko yang lebih lengkap 📂
b. permodalan memadai yaitu modal inti paling sedikit Rp80 miliar; 2) Per Maret 2023, BPR modal inti ≥Rp80 M berjumlah 47
BPR dengan kriteria penilaian risiko, tata kelola, dan
c. penilaian tata kelola paling rendah predikat 2 dalam 2 periode terakhir;
TKS peringkat 1 dan 2 📂
d. penilaian profil risiko paling rendah peringkat 2 dalam 2 periode terakhir; dan
3) Penilaian tata kelola & profil risiko yang digunakan
e. tingkat Kesehatan paling rendah PK-2 dalam 2 periode terakhir. merupakan penilaian OJK berdasarkan penilaian TKS
terakhir.

5
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Penggabungan LKM dengan BPR/S


Topik POJK 21/2019 Usulan Pokok Pengaturan Keterangan
a. LKM sebagai Pasal 3 1) Sesuai Pasal 28A ayat (1) dan ayat (2) UU P2SK
peserta 1) Penggabungan atau Peleburan dapat 1) (Tidak berubah); (Bagian UU Perbankan) 📂
penggabungan dilakukan antara: 2) Selain angka 1), Penggabungan dapat dilakukan antara: 2) Kesamaan prinsip kegiatan usaha LKM dengan
a. BPR dengan BPR; a. BPR dengan LKM; atau BPR/S penerima penggabungan bertujuan
b. BPR dengan BPRS; atau b. BPRS dengan LKM untuk mempercepat proses perizinan.
c. BPRS dengan BPRS. 3) (Ayat (2) POJK existing tidak berubah). 3) Analog dengan POJK 10/2021 tentang Perizinan
2) Penggabungan/Peleburan BPR LKM bahwa LKM syariah hanya dapat
4) Penggabungan LKM dengan BPR/S hanya dapat dilakukan jika LKM
dengan BPRS hanya dapat dilakukan bergabung dengan sesama LKM syariah.
dan BPR/S berada dalam prinsip kegiatan usaha yang sama, dan
jika hasilnya menjadi BPRS. hasilnya menjadi BPR/S.
b. Persyaratan Tidak diatur 1) Berlokasi dalam wilayah jaringan kantor BPR/S penerima 1) Kesamaan wilayah selaras dengan ketentuan
LKM yang penggabungan sesuai dengan POJK BPR/S; jaringan kantor BPR/S dan untuk menjaga
dapat 2) Memiliki kinerja keuangan baik, paling sedikit: layanan keuangan di wilayah LKM existing.
melakukan 2) Penetapan persyaratan keuangan agar tidak
a. Rasio pinjaman/pembiayaan bermasalah maks. 5% setahun
penggabungan membebani kondisi keuangan BPR/S.
terakhir; dan
b. Memperoleh laba pada tahun berjalan dan saldo kumulatif laba 3) Persyaratan juga dimaksudkan untuk
positif; mendukung semangat konsolidasi LJK (efisiensi
jumlah industri).
3) Pemegang saham, pengurus, pegawai LKM yang akan menjadi
Pihak Utama atau Pejabat Eksekutif (PE) pada BPR/S hasil 4) Penilaian kinerja keuangan LKM dilakukan
penggabungan harus memenuhi persyaratan PKK dan ketentuan PE sesuai dengan ketentuan BPR/S (a.l. ketentuan
BPR/S. Kualitas Aset BPR/S)

6
Akselerasi Konsolidasi BPR/S
REGULATORY APPROACH
Perkembangan Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR/S
Rp123 Ketentuan Konsolidasi BPR/S dalam RPOJK
526
466 Rp3 M-6 M
423
63%

383 Rp207 Rp<3 M Incentive Policy Single Presence Policy


615 417 365
524 304 288

26%
444
295
Aset BPR/S Non-Grup BPR/S Grup
164 140 125 121
Sumber: DIMB, Jun ’23 a. Prinsip bersifat voluntary a. Bersifat mandatory
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Jun-23 b. Benefit meluasnya jaringan kantor b. Benefit meluasnya jaringan kantor
c. Terdapat kriteria tertentu*) c. Kriteria dasar: 1 PSP yang sama.
Jumlah BPR/S 1.597 (1.426 BPR dan 171 BPRS) per Mar ’23

80 BPR/S
PSP A PSP B PSP A & PSP B PSP X PSP X PSP X PSP X
dalam 14 grup Pemda
Pokok Kesimpulan
1.034 BPR/S 563 BPR/S
483 BPR/S 1. Kebijakan konsolidasi BPR/S dalam kepemilikan PSP yang sama merupakan adopsi dari
non-grup dalam 141 grup
dalam 127 grup swasta kebijakan single presence policy (SPP).
2. BPR/S hasil konsolidasi kebijakan SPP memiliki kondisi keuangan yang lebih baik, antara lain
pemenuhan MIM serta peningkatan permodalan dan rentabilitas 📂
3. Konsolidasi BPR/S grup diselesaikan paling lama Des 2025 bagi BPR/S swasta atau Des 2026
bagi BPR/S pemda (legal dan operational merger).
BPR/S individual yang memiliki permasalahan didorong melalui mekanisme a.l. 4. BPR/S hasil konsolidasi memperoleh benefit berupa meluasnya wilayah jaringan kantor serta
penggabungan/peleburan/pengambilalihan, exit policy, dan/atau self liquidation. pemberian kebijakan tertentu a.l. pelonggaran pemenuhan beberapa ketentuan sementara waktu.
5. Sanksi bagi BPR/S dan PSP yang tidak memenuhi ketentuan konsolidasi a.l. penurunan TKS,
Benefit Konsolidasi BPR/S penundaan pembayaran dividen, PKPU, hingga pemberian perintah tertulis.

Efisiensi dalam Penguatan Perbaikan Kinerja Pemenuhan Struktur Percepatan Kemudahan Sinergi
Pengelolaan BPR/S Branding BPR/S Keuangan Organisasi Proses Perizinan dan Kerja Sama

7
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Konsolidasi BPR/S (Voluntary dan Mandatory)


Topik POJK 21/2019 Usulan Pokok Pengaturan Keterangan
a. Perluasan 1) BPR/S hasil Penggabungan/Peleburan Wilayah jaringan kantor BPR/S hasil 1) Wilayah BPR/S hasil konsolidasi tetap perlu dibatasi
wilayah berlokasi di provinsi yang sama atau Penggabungan/Peleburan paling luas berlokasi mengingat kecukupan span of control.
jaringan kantor kab/kota yang berbatasan di provinsi dalam satu wilayah pulau/kepulauan utama: 2) Pasal 19A UU P2SK: BPR memiliki jaringan kantor dalam
BPR/S hasil sebelahnya: 1) Sumatera wilayah yang terbatas.
konsolidasi 2) BPR/S hasil Penggabungan/Peleburan 2) Jawa 3) Perluasan wilayah dapat dilakukan melalui konsolidasi,
yang memiliki jaringan kantor di wilayah sedangkan wilayah default BPR/S tetap provincial based.
3) Kalimantan
Jabodetabek dianggap satu provinsi.
4) Sulawesi
OJK dapat menetapkan kebijakan tertentu
5) Bali dan Nusa Tenggara
mengenai Penggabungan/Peleburan, antara
lain mengenai lokasi jaringan kantor. 6) Maluku dan Papua

b. Kewenangan 1) Perintah Penggabungan/Peleburan OJK berwenang: Penilaian dilakukan memperhatikan a.l.:


OJK dalam cenderung bersifat hanya mendorong 1) menetapkan jumlah dan wilayah jaringan kantor 1) Kemampuan span of control (tata kelola dan manajemen
Penggabungan inisiatif BPR/S dengan sanksi yang kurang BPR/S hasil Penggabungan/Peleburan yang risiko);
/Peleburan tegas. lebih luas dari wilayah kepulauan utama; atau 2) Proyeksi going concern BPR/S;
2) Pendekatan ini kurang mengakselerasi 2) mengecualikan satu atau lebih BPR/S untuk 3) Kondisi keuangan BPR/S anggota grup.
BPR/S untuk melakukan Penggabungan/ disertakan dalam proses Penggabungan/
Peleburan. Peleburan.
c. Implikasi Tidak diatur. BPR/S hasil Penggabungan/Peleburan hanya dapat 1) Perlakuan status jaringan kantor tidak dibatasi oleh wilayah
perluasan melakukan pembukaan, pemindahan, dan default sehingga kebijakan konsolidasi tidak kontraproduktif.
wilayah perubahan status jaringan kantor (misal Kantor Contoh: KP BPR/S hasil Penggabungan berlokasi di Jabar dan
terhadap Cabang, Kantor Kas) pada provinsi lokasi jaringan memiliki jaringan kantor di Jateng dan Jatim. BPR/S dapat
perlakuan kantor BPR/S. membuka jaringan kantor baru di provinsi Jateng dan Jatim.
jaringan kantor
2) Pembukaan/pemindahan jaringan kantor di provinsi lain yang
belum ada jaringan kantor BPR/S harus didahului dengan
pemenuhan persyaratan modal inti tertentu atau melakukan
Penggabungan/Peleburan dengan BPR/S di provinsi tujuan
pembukaan jaringan kantor.

8
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Konsolidasi BPR/S (Mandatory/Single Presence Policy)


Topik POJK 21/2019 Usulan Pokok Pengaturan Keterangan
d. Kewajiban Tidak diatur. 1) BPR/S yang dimiliki PSP yang sama dalam satu wilayah kepulauan utama wajib melakukan 1) Kriteria penetapan PSP mengacu pada
melakukan Penggabungan/Peleburan (hanya untuk BPR/S dalam prinsip kegiatan usaha yang sama). ketentuan PKK 📂
Penggabungan 2) Penggabungan/Peleburan wajib diselesaikan dalam batas waktu: 2) BPR/S dalam kepemilikan PSP yang sama
/Peleburan tidak wajib konversi dan konsolidasi untuk
a. bagi BPR/S milik swasta paling lambat Desember 2025;
mempertahankan layanan konvensional
b. bagi BPR/S milik pemda paling lambat Desember 2026.
dan syariah pada masyarakat
3) OJK dapat menetapkan kebijakan tertentu dalam rangka Penggabungan/Peleburan a.l. terkait
3) PSP tetap dapat melakukan konversi dan
batas waktu penyelesaian Penggabungan/Peleburan yang berbeda.
konsolidasi BPR dan BPRS yang dimiliki.
4) Dalam hal kondisi keuangan BPR/S hasil Penggabungan/Peleburan memburuk, PSP wajib
mengatasi permasalahan tsb (mis. penambahan modal, perintah penutupan jaringan kantor).
e. Penyampaian Tidak diatur. 1) Penyampaian action plan Penggabungan/Peleburan paling lambat 3 bulan sejak POJK berlaku. Action plan mencerminkan rencana
action plan 2) BPR/S wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan Penggabungan/Peleburan 3 penyelesaian legal & operational merger/
dan laporan. bulan sekali atau lebih cepat sesuai permintaan OJK (dhi. Pengawas) consolidation, termasuk kondisi keuangan pra
dan pasca konsolidasi yang diaudit AP/KAP.
3) BPR/S wajib merealisasikan action plan sebelum batas waktu sebagaimana butir d.2)
f. Sanksi Tidak diatur. 1) Teguran tertulis; 2) Penurunan tingkat kesehatan; 3) Denda/kewajiban membayar; 4) Larangan 1) Pengenaan sanksi dilakukan bertahap;
ekspansi kegiatan usaha; 5) Penutupan jaringan kantor; 6) Larangan sebagai pihak utama; 7) selama periode kewajiban konsolidasi
Penundaan pembayaran dividen; 8) Perintah tertulis jika BPR/S tidak melaksanakan kewajiban maupun setelah batas waktu.
Penggabungan/Peleburan. 2) Sesuai Pasal 8A UU OJK. Perintah tertulis
disampaikan setelah sanksi administratif.
g. Ketentuan Tidak diatur. Komposisi kepemilikan PSP pada BPR/S yang diwajibkan melakukan Penggabungan/Peleburan -
Peralihan diperhitungkan dari komposisi kepemilikan PSP pada BPR/S di tanggal 31 Desember 2023.
h. Tindak lanjut OJK dapat 1) OJK menetapkan perintah tertulis bagi BPR/S yang tidak memenuhi MIM Rp6 M; 1) Per Juni 2023, terdapat 409 BPR/S dengan
pengawasan memerintahkan 2) Perintah tertulis dikenakan bagi BPR/S yang tidak dapat merealisasikan rencana tindak 3P modal inti ≤Rp6 M.
bagi BPR/S 3P bagi BPR/S sesuai POJK KPMM. 2) Penguatan langkah pengawasan bagi yang
MIM ≤Rp6 M yang tidak tidak memenuhi MIM.
memenuhi MIM

9
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Ilustrasi Timeline Pelaksanaan Konsolidasi


3 bulan legal & operational merger/consolidation Selesai

Des 2023 Diseminasi Mar 2024 Periode Penyampaian Laporan Perkembangan Pelaksanaan Konsolidasi Des 2025

POJK Terbit Batas Penyampaian Batas Penyelesaian


Periode Penyampaian Permohonan Perizinan dan Penyelesaian
& Berlaku Action Plan Konsolidasi

Sosialisasi  BPR/S merealisasikan action plan sesuai tahapan, termasuk periode penyampaian dokumen
perizinan
BPR/S menyusun action
 BPR/S menyampaikan laporan perkembangan secara berkala/sesuai permintaan OJK.
plan:
 Kelembagaan;
 OJK menganalisis realisasi action plan dan dapat meminta  Rekomendasi Penggabungan/Peleburan dapat ditinjau dari
 Model bisnis; BPR/S melakukan penyesuaian; pelaksanaan action plan; Periode penyampaian
 SDM;  OJK me-review progress pencapaian konsolidasi pada setiap  OJK memproses dokumen perizinan perintah tertulis
 Penyelesaian PS; tahapan; Penggabungan/Peleburan;
 Perbaikan keuangan
termasuk tambah modal. Periode pengenaan sanksi administratif

10
Pokok Pengaturan RANCANGAN

Jaringan Kantor
Topik POJK Existing Usulan Pokok Pengaturan Keterangan
a. Wilayah Pasal 78 POJK 62/2020 dan Pasal 85 POJK 26/2022
pembukaan 1) BPR/S dapat melakukan pembukaan Kantor dalam provinsi 1) Tetap; -
jaringan kantor yang sama sepanjang memenuhi modal inti minimum; 2) Dihapus.
BPR/S
2) BPR/S dapat melakukan pembukaan Jaringan Kantor pada 3) BPR/S yang telah memiliki jaringan kantor pada kab/kota di
kabupaten/kota di provinsi lain yang berbatasan langsung provinsi lain yang berbatasan langsung sebelum POJK ini,
sepanjang memiliki modal inti Rp50 M atau pertimbangan tetap dapat mempertahankan jaringan kantornya.
tertentu didukung analisis yang kuat.
b. Jenis jaringan Pasal 1 POJK 62/2020 dan POJK 26/2022 1) Harmonisasi UU P2SK: Bank
kantor Jaringan Kantor BPR/S meliputi kantor cabang, kantor kas, Jaringan kantor BPR/S terdiri dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dapat melakukan kegiatan
kegiatan pelayanan kas, dan PPE. Kantor Cabang, Kantor Kas, dan Sentra Keuangan Khusus usaha melalui jaringan TI.
Sehingga TPE dapat disediakan
pada tiap jaringan kantor untuk
memperluas layanan;
KP KP
2) Sentra Keuangan Khusus adalah
kantor yang melayani usaha
perbankan terbatas dalam 1
KC Kanwil (satu) kegiatan: penghimpunan
dana atau penyaluran dana.
KC 3) SKK funding dapat dibantu
dengan kas keliling.
KK KPK PPE 4) BPR/S menetapkan kewenangan
(Kas Keliling, dan limit tertentu dalam
PP, PPE) KK SKK
pelaksanaan usaha di SKK.
(Funding/Lending)
5) Penguatan akses layanan
TPE kepada UMKM.

Tidak diatur. Kanwil tidak menjalankan kegiatan layanan dan operasional


secara langsung kepada nasabah;

11
Penyampaian Tanggapan

Rancangan POJK Penyampaian Tanggapan Batas Waktu

Direktur Pengaturan Kelembagaan,


Produk, dan Aktivitas Perbankan
(Departemen Pengaturan dan
Pengembangan Perbankan)
27 September 2023
Scan di sini

dan/atau terlebih dahulu melalui email kepada:


 Sdr. Doni Santoso (donis@ojk.go.id); dan
 Sdr. Ali Reza (ali.reza@ojk.go.id).

12
Tarima Kasih
Teurimong Gaséh
Makaseh
Mauliate
Tarimo Kasi Tampiaseh

Terima Kasih
Amanai

Hatur Nuhun Mator Sakalangkong


Matur Suksma Epang Gawang
Matur Nuwun

Penyangkalan: Materi hanya merupakan ringkasan dari Rancangan POJK.


13

Anda mungkin juga menyukai