PELEBURAN, DAN
PENGAMBILALIHAN
BPR DAN BPRS
POJK Nomor 21/POJK.03/2019
Penelahaan
Penyampaian Dokumen & Pengumuman Penyampaian RUPS
Dokumen Penyampaian Rencana oleh Keberatan oleh BPR/BPRS dan
Persiapan Hasil oleh OJK BPR/S Kreditur Akta (Notaris)
Dapat dilakukan
antara: BPR BPR BPR BPRS BPRS BPRS
Perpanjangan jangka waktu bagi Direksi untuk memenuhi kewajiban memiliki sertifikat
kompetensi kerja tingkat yang lebih tinggi bagi BPR/BPRS hasil penggabungan atau
peleburan
SANKSI
Teguran tertulis
Pencantuman Direksi, Dewan Komisaris,
Penurunan tingkat kesehatan
dan/atau Pejabat Eksekutif dalam DTL
Penghentian sementara sebagian kegiatan
melalui penilaian kembali bagi pihak utama
usaha
SOSIALISASI
POJK NOMOR 21/POJK.03/2019
TENTANG
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN
PENGAMBILALIHAN BPR DAN BPRS
B Pokok-Pokok Pengaturan
I. Ketentuan Umum
II. Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
III. Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan atas Perintah OJK
IV. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan
Penggabungan atau Peleburan
V. Alamat Permohonan dan Penyampaian
Laporan
VI. Ketentuan Lain-Lain dan Ketentuan Peralihan
VII. Sanksi
VIII. Ketentuan Penutup
2
A. LATAR BELAKANG PENYEMPURNAAN KETENTUAN
3
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
A. Ketentuan Umum
1 Istilah penggabungan, Istilah: merger, konsolidasi, dan Istilah: penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
peleburan, dan akuisisi (UU No.1 Tahun 1995 (UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas)
pengambilalihan tentang Perseroan Terbatas)
2 Pelaksanaan penggabungan, Merger, konsolidasi, dan akuisisi Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dapat
peleburan, dan dapat dilakukan atas: dilakukan atas:
pengambilalihan a. inisiatif BPR; atau a. inisiatif BPR atau BPRS; atau
b. permintaan Bank Indonesia b. perintah OJK
3 Pihak yang dapat melakukan a. Antar BPR; atau a. Antar BPR;
penggabungan, peleburan, dan b. BPR dengan BPRS menjadi BPRS b. BPR dengan BPRS menjadi BPRS; atau
pengambilalihan c. Antar BPRS.
4 Penyelesaian hak dan Tidak diatur. a. Diberikan jangka waktu paling lambat 1 (satu) tahun
kewajiban bagi BPR yang sejak izin penggabungan atau peleburan berlaku.
bergabung atau melebur b. Jangka waktu dapat diperpanjang jika hak dan
dengan BPRS kewajiban belum dapat diselesaikan yang disebabkan
keadaan kahar atau pertimbangan lain yang dapat
diterima OJK.
4
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
B. Penggabungan atau Peleburan atas Inisiatif BPR atau BPRS
1 Prosedur perizinan Pengajuan izin kepada OJK dan Pengajuan izin penggabungan/peleburan dilakukan
Kemenkumham dilakukan secara kepada OJK terlebih dahulu sebelum ke
bersamaan. Kemenkumham sesuai dengan UU PT. (Pasal 15)
2 Jangka waktu pemberian izin 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan dan
penggabungan atau peleburan diterima secara lengkap dokumen yang dipersyaratkan diterima secara
oleh OJK lengkap. (Pasal 16)
C. Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
1 Kriteria pengambilalihan yang a. menjadi sebesar 25% atau lebih dari a. menjadi pemegang saham dengan kepemilikan
mengakibatkan beralihnya modal disetor BPR/S; atau saham terbesar pada BPR/S; atau
pengendalian b. kurang dari 25% dari modal disetor b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang
BPR/S namun menentukan baik saham terbesar namun menentukan baik
langsung maupun tidak langsung langsung atau tidak langsung pengelolaan
pengelolaan dan/atau kebijakan dan/atau kebijakan BPR/S.
BPR/S.
5
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
C. Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
2 Kriteria pengambilalihan yang Tidak diatur. Terhadap pengambilalihan saham yang tidak
tidak mengakibatkan beralihnya mengakibatkan beralihnya pengendalian, yaitu pembelian
pengendalian saham menjadi paling sedikit 25% namun jumlah saham
yang dibeli lebih kecil atau sama besar dengan jumlah
saham PSP, hanya dilakukan proses penilaian kemampuan
dan kepatutan, dan pemeriksaan sumber dana
pengambilalihan
3 Pengajuan keberatan oleh kreditur Tidak diatur. Kreditur dapat mengajukan keberatan atas rencana
pengambilalihan sesuai UU PT.
4 Hak pemegang saham yang tidak Tidak diatur. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap
setuju terhadap pengambilalihan pengambilalihan memiliki hak untuk meminta kepada BPR/S
agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar.
5 Jangka waktu pemberian izin 30 (tiga puluh) hari setelah 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara
pengambilalihan permohonan diterima secara lengkap
lengkap
6
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
7
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
E. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan Penggabungan atau Peleburan
1 Kebijakan untuk 1) Kebijakan bagi BPR/S yang melakukan penggabungan atau peleburan,
mendukung sebagai berikut:
penggabungan atau a. Jaringan kantor BPR hasil a. lokasi jaringan kantor BPR/S hasil Penggabungan atau Peleburan
peleburan merger atau konsolidasi yang berdiri sebelum POJK MKA berlaku tetap dapat
berlokasi di provinsi yang dipertahankan tanpa harus menyesuaikan wilayah, yaitu bagi:
sama. i. BPRKU 1, BPRKU 2, dan BPRS: dalam 1 provinsi yang sama; dan
ii. BRPKU 3: dapat meluas ke kabupaten/kota yang berbatasan
langsung di provinsi lain
b. Tidak diatur. b. perpanjangan target waktu penyelesaian rencana tindak karena
pelampauan BMPK paling lambat 24 bulan sejak disampaikan
kepada OJK; dan
c. Tidak diatur. c. perpanjangan jangka waktu bagi Direksi BPR/S untuk memiliki
sertifikat kompetensi kerja tingkat yang lebih tinggi karena
peningkatan jumlah aset menjadi Rp300 miliar paling lambat 24
bulan sejak jumlah aset mencapai Rp300 miliar.
8
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
F. Ketentuan Lain-Lain
1 Penetapan kebijakan oleh Tidak diatur. OJK dapat menetapkan kebijakan mengenai tata cara dan persyaratan
OJK untuk mendorong perizinan dengan pertimbangan tertentu untuk mendorong BPR/S
penggabungan, peleburan, melakukan penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan selain yang
atau pengambilalihan diatur dalam POJK ini.
9
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum
1. Definisi
Penggabungan (M)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh 1/lebih BPR/S untuk menggabungkan diri dengan
BPR/S “A” BPR/S lain yang telah ada yang mengakibatkan aset serta liabilitas dan ekuitas dari
BPR/S “B” BPR/S yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada BPR/S yang menerima
BPR/S “B” penggabungan dan status badan hukum BPR/S yang menggabungkan diri berakhir
karena hukum.
Peleburan (K)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2/lebih BPR/S untuk meleburkan diri dengan cara
BPR/S “A” mendirikan 1 BPR/S baru yang karena hukum memperoleh aset serta liabilitas dan
BPR/S “C”
ekuitas dari BPR/S yang meleburkan diri dan status badan hukum BPR/S yang
BPR/S “B” meleburkan diri berakhir karena hukum.
Pengambilalihan (A)
BPR/S “A” BPR/S “A” Perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
X: 50% X: 20%
Y: 20% Y: 20% mengambil alih saham BPR/S yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas
Z: 30% Z: 60% BPR/S tersebut.
10
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum
Perintah OJK
12
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum
a. Salah satu kantor BPR/S hasil penggabungan atau peleburan harus menjadi kantor pusat.
b. Jika ada pemindahan alamat kantor pusat BPR/S hasil penggabungan atau peleburan, mekanismenya mengacu
pada POJK BPR atau POJK BPRS.
c. Jaringan kantor BPR yang sudah berdiri sebelum POJK Multilicense BPR berlaku dan berlokasi di luar wilayah yang
diperkenankan bagi BPRKU, tetap dapat dipertahankan tanpa harus menyesuaikan wilayah sepanjang
memenuhi ketentuan wilayah jaringan kantor hasil penggabungan atau peleburan (slide 12).
d. Bagi BPRKU 3 yang hasil penggabungan atau peleburannya mengalami penurunan KU, jaringan kantor BPR
yang sudah berdiri sebelum POJK Multilicense BPR berlaku dan berlokasi di luar wilayah yang diperkenankan
bagi BPRKU, harus menyesuaikan wilayah jaringan kantor.
e. Batasan wilayah dan jaringan kantor BPR wajib memenuhi ketentuan mengenai wilayah jaringan kantor sesuai
dengan POJK Multilicense BPR.
13
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
Proses baru
Proses eksisting 14
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
01 Persiapan dan penyampaian dokumen persiapan pelaksanaan penggabungan atau peleburan oleh BPR/S
1 2 3 4
Rancangan M/K Konsep akta M/K Penyampaian Pemenuhan
a. Direksi masing- Direksi BPR/S menyusun dokumen persyaratan persiapan
masing BPR/S konsep akta pelaksanaan M/K
Direksi BPR/S
yang melakukan berdasarkan rancangan menyampaikan surat a. BPR/S hasil M/K harus
M/K bersama- M/K yang telah disetujui pengantar dan memenuhi POJK KPMM;
sama menyusun oleh Dewan Komisaris. dokumen persiapan b. BPR/S hasil M/K
rancangan M/K pelaksanaan M/K diproyeksikan memiliki
b. Rancangan M/K Persetujuan Dewan kepada OJK, berupa: TKS min. predikat CS
wajib disetujui Komisaris dapat a. rancangan M/K; atau peringkat komposit
oleh Dewan ditandatangani oleh: b. konsep akta M/K; 3; dan
Komisaris masing- a. Komisaris Utama; dan c. calon PSP, PS, anggota
masing BPR/S atau
c. daftar periksa Direksi, dan anggota
b. 1/lebih anggota
kelengkapan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
dokumen memenuhi POJK PKK
yang mewakili BPR/S
dan BPR/S.
sesuai AD.
15
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
02 Penelaahan dan penyampaian hasil penelaahan terhadap persiapan pelaksanaan penggabungan atau
peleburan kepada BPR/S
Penelaahan atas persiapan pelaksanaan M/K Hasil penelaahan atas persiapan pelaksanaan M/K
OJK melakukan penelitian terhadap: OJK memberitahukan secara tertulis kepada BPR/S
a. kelengkapan dan kebenaran dokumen; bahwa penelitian terhadap dokumen persiapan
b. kondisi keuangan setelah M/K dengan pelaksanaan M/K telah dilakukan dan BPR/S
mempertimbangkan paling sedikit: melanjutkan proses berupa:
i. KPMM; a. mengumumkan ringkasan atas rancangan M/K;
ii. pemenuhan modal inti minimum; dan b. menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh
iii. TKS min. cukup sehat atau peringkat komposit 3 kreditur, jika ada; dan
c. PKK calon PSP, calon anggota Direksi dan/atau calon c. menyelenggarakan RUPS.
anggota Dewan Komisaris, serta wawancara calon DPS;
d. calon pemegang saham; Jika BPR/S belum memenuhi persyaratan penelaahan
e. setoran modal yang disetujui oleh RUPS, jika ada; dan persiapan pelaksanaan M/K, OJK menyampaikan
f. kesiapan teknologi informasi. pemberitahuan tertulis dan mengembalikan dokumen
OJK dapat meminta dokumen dan/atau informasi persyaratan M/K kepada BPR/S.
tambahan pada BPR/S.
Jangka waktu penelaahan : maks. 20 hari kerja 16
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
03 Pengumuman ringkasan rancangan penggabungan atau peleburan oleh BPR/S
Cakupan ringkasan rancangan M/K Jangka waktu dan pihak yang dituju
Ringkasan rancangan M/K paling sedikit memuat: Pengumuman disampaikan kepada:
a. nama dan tempat kedudukan BPR/S yang a. pihak-pihak yang berkepentingan melalui 1
melakukan M/K serta nama dan tempat surat kabar; dan
kedudukan BPR/S hasil M/K; b. pegawai masing-masing BPR/S melalui papan
b. rencana status jaringan kantor BPR/S yang pengumuman,
telah beroperasi sebelum M/K; dan paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.
c. nama calon pemegang saham, calon anggota
Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain
Direksi, calon anggota Dewan Komisaris dan
kreditur, masyarakat, dan mitra usaha lain dari
calon anggota DPS hasil M/K.
BPR/S agar mengetahui rencana M/K dan
mengajukan keberatan dalam hal terdapat
kepentingan yang dirugikan.
17
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
04 Penyampaian keberatan oleh kreditur
18
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
05 Pelaksanaan RUPS
19
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
06 Permohonan izin penggabungan atau peleburan kepada OJK
Penyampaian permohonan izin Lampiran dokumen permohonan izin
22
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin M/K kepada OJK
Keberlakuan Izin Penggabungan atau Peleburan
BPR berbentuk badan hukum PT dan Perseroda BPR berbentuk badan hukum Perumda
BPRS berbentuk badan hukum PT Penggabungan atau peleburan berlaku sejak tanggal
1) Penggabungan, berlaku sejak: persetujuan OJK.
a. tanggal persetujuan instansi yang berwenang atau tanggal
yang ditetapkan dalam persetujuan instansi yang
berwenang;
b. tanggal surat penerimaan pemberitahuan perubahan
anggaran dasar oleh instansi yang berwenang, atau BPR berbentuk badan hukum Koperasi
tanggal yang ditetapkan dalam akta penggabungan; atau Penggabungan atau peleburan berlaku sejak:
c. tanggal penerimaan surat perubahan data perseroan a. tanggal akta perubahan anggaran dasar atau
yang bukan merupakan perubahan anggaran dasar oleh pengesahan akta pendirian dari instansi yang berwenang;
instansi yang berwenang, atau tanggal yang ditetapkan atau
dalam akta penggabungan. b. tanggal yang ditetapkan dalam akta penggabungan
2) Peleburan, berlaku sejak keputusan instansi yang berwenang atau akta peleburan.
mengenai pengesahan akta pendirian.
23
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin M/K kepada OJK
Kewajiban BPR/S Setelah Mendapat Izin M/K
24
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Pihak yang dapat melakukan pengambilalihan Kriteria pengambilalihan
Pengambilalihan BPR/S dapat dilakukan oleh: Pengambilalihan yang mengakibatkan beralihnya
orang perseorangan; atau pengendalian dalam hal kepemilikan saham memenuhi kriteria:
a. menjadi pemegang saham dengan kepemilikan saham
badan hukum,
terbesar pada BPR/S; atau
dengan cara pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang saham
dan/atau akan dikeluarkan oleh BPR/S. terbesar namun menentukan baik langsung atau tidak
langsung pengelolaan dan/atau kebijakan BPR/S.
Pihak yang melakukan pengambilalihan harus menjaga
kelangsungan usaha BPR/S, antara lain menjaga tingkat Pengambilalihan yang tidak mengakibatkan beralihnya
kesehatan BPR/S yang tidak boleh lebih rendah dari sebelum pengendalian dalam hal ada pihak yang melakukan
BPR/S diambil alih. pembelian saham menjadi min.25% namun jumlah saham
yang dibeli lebih kecil atau sama besar dengan jumlah saham
PSP.
Perubahan kepemilikan yang mengakibatkan beralihnya Mekanisme yang dilakukan terhadap pihak yang melakukan
pengendalian akibat waris atau hibah tidak diperlakukan pembelian saham adalah:
sebagai pengambilalihan, namun tetap harus memperoleh a. PKK; dan
persetujuan OJK melalui mekanisme PKK. b. pemeriksaan sumber dana pengambilalihan.
25
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Pengaturan Existing: SK DIR BI No. 32/52/KEP/DIR tahun 1999
30 hari 30 hari
Rancangan Pengumuman Akta Permohonan izin Persetujuan/penolakan Pelaporan
RUPS
Akuisisi oleh BPR/S Akuisisi (Notariil) Akuisisi Izin Akuisisi oleh OJK kepada OJK
Tembusan disampaikan oleh
OJK kepada instansi yang
berwenang
1 Rancangan
2 Konsep akta
3 Penyampaian
pengambilalihan pengambilalihan dokumen
a. Direksi BPR/S yang diambil Direksi BPR/S menyusun Direksi BPR/S
alih dan Direksi/pengurus konsep akta berdasarkan menyampaikan surat
badan hukum yang rancangan pengantar dan dokumen
mengambil alih masing- pengambilalihan yang persiapan pelaksanaan
masing menyusun telah disetujui oleh Dewan pengambilalihan kepada
rancangan pengambilalihan. Komisaris. OJK, berupa:
b. Jika pihak yang mengambil a. rancangan
alih adalah perseorangan, Persetujuan Dewan pengambilalihan;
penyusunan rancangan Komisaris dapat b. konsep akta
pengambilalihan dilakukan ditandatangani oleh: pengambilalihan;
bersama-sama. a. Komisaris Utama; atau c. dokumen persyaratan
c. Rancangan M/K wajib b. 1/lebih anggota administratif sesuai
disetujui oleh Dewan Dewan Komisaris yang dengan POJK PKK; dan
Komisaris masing-masing mewakili BPR/S sesuai d. daftar periksa
BPR/S AD. kelengkapan dokumen
27
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
28
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
03 Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan oleh BPR/S
Cakupan ringkasan rancangan pengambilalihan Jangka waktu dan pihak yang dituju
Ringkasan rancangan pengambilalihan paling sedikit Pengumuman disampaikan kepada:
memuat: a. pihak-pihak yang berkepentingan melalui 1 surat
a. nama dan tempat kedudukan BPR/S yang diambil kabar; dan
alih dan pihak yang melakukan pengambilalihan, b. pegawai masing-masing BPR/S dan pegawai dari
disertai identitas pihak yang melakukan badan hukum yang mengambil alih melalui papan
pengambilalihan; pengumuman,
b. komposisi pemegang saham sebelum dan sesudah paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.
dilakukan pengambilalihan; dan
Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain kreditur
c. perkiraan jangka waktu pelaksanaan
dan mitra usaha lainnya dari BPR/S dan badan hukum
pengambilalihan.
yang mengambil alih agar mengetahui rencana
pengambilalihan dan mengajukan keberatan dalam
hal terdapat kepentingan yang dirugikan.
29
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
04 Penyampaian keberatan oleh kreditur
30
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
05 Pelaksanaan RUPS 06 Permohonan izin pengambilalihan kepada OJK
Persetujuan RUPS Direksi BPR/S yang diambil alih dan pihak yang
mengambil alih secara bersama-sama mengajukan
Rancangan dan konsep akta pengambilalihan harus
permohonan izin pengambilalihan.
memperoleh persetujuan:
a. RUPS BPR/S yang diambil alih; dan Permohonan izin dilampiri dengan dokumen pendukung,
b. pihak yang melakukan pengambilalihan. paling sedikit:
a. bukti pengumuman ringkasan atas rancangan
Jika pihak yang mengambil alih berbentuk badan
pengambilalihan;
hukum, rancangan dan konsep akta pengambilalihan
harus disetujui rups atau yang setara. b. berita acara RUPS;
c. surat pernyataan bermaterai dari pihak yang
Tindak lanjut atas RUPS mengambil alih tentang sumber dana untuk mengambil
alih dan komitmen untuk melakukan pengambilalihan;
Apabila rancangan dan konsep akta pengambilalihan
tidak disetujui oleh RUPS:
d. laporan kinerja keuangan terkini jika pengajuan
a. proses pengambilalihan tidak dapat dilaksanakan; permohonan dilakukan dalam jangka waktu 6
dan bulan/lebih sejak penyampaian surat pengantar dan
b. OJK menyampaikan surat penghentian proses dokumen persiapan pelaksanaan pengambilalihan; dan
pengambilalihan. e. daftar periksa kelengkapan dokumen.
31
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Penyampaian perubahan anggaran dasar
07 Persetujuan atau penolakan izin pengambilalihan 08
oleh OJK kepada instansi yang berwenang
Proses yang dilakukan oleh OJK Rancangan pengambilalihan yang telah disetujui
OJK dituangkan dalam akta pengambilalihan.
OJK melakukan:
a. penelaahan atas kelengkapan dan kebenaran dokumen; Jika terdapat perubahan anggaran dasar,
dan perubahan tersebut dinyatakan dalam akta notaris.
b. PKK terhadap pihak yang mengambil alih.
Perubahan anggaran dasar disampaikan kepada
paling lama 10 hari kerja setelah permohonan dan
instansi yang berwenang paling lambat 30 hari
dokumen diterima secara lengkap.
sejak tanggal akta notaris perubahan anggaran
dasar.
Disetujui Ditolak
OJK memberikan OJK menyampaikan
persetujuan setelah pemberitahuan tertulis
dokumen dinyatakan kepada BPR/S disertai
lengkap dan dengan alasan penolakan.
berdasarkan penelaahan
OJK seluruh persyaratan
telah terpenuhi. 32
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin pengambilalihan kepada OJK
BPR berbentuk badan hukum PT dan Perseroda BPR berbentuk badan hukum Perumda
BPRS berbentuk badan hukum PT Pengambilalihan berlaku sejak tanggal persetujuan OJK.
Pengambilalihan berlaku sejak tanggal:
1) persetujuan instansi yang berwenang atau tanggal yang
ditetapkan dalam persetujuan instansi yang berwenang;
atau BPR berbentuk badan hukum Koperasi
2) surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Pengambilalihan berlaku sejak tanggal akta perubahan
dasar oleh instansi yang berwenang, atau tanggal yang anggaran dasar BPR hasil pengambilalihan dari instansi yang
ditetapkan dalam akta pengambilalihan. berwenang.
33
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin pengambilalihan kepada OJK
34
III. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Perintah OJK
1. Kriteria BPR/S yang Dapat Diperintahkan untuk Melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan
OJK dapat memerintahkan BPR/S untuk melakukan
MKA bagi BPR/S yang:
Kriteria tersebut juga berlaku bagi BPR/S yang tidak
a. dalam 1 kepemilikan PSP, ditetapkan dalam BDPI
berada dalam 1 kepemilikan PSP
atau BDPK;
b. tidak dapat memenuhi modal inti minimum sesuai
dengan POJK KPMM; dan/atau
c. berdasarkan penilaian OJK, diperlukan upaya Jika BPR/S tidak dapat memenuhi ketentuan sesuai
untuk memperkuat ketahanan dan daya saing dengan jangka waktu yang telah ditentukan, antara lain
BPR/S dalam mewujudkan industri BPR/S yang mengenai kelembagaan, tata kelola, dan standar
efisien. penyelengaraan teknologi informasi.
Ketentuan pelaksanaan MKA atas inisiatif BPR/S berlaku Wilayah jaringan kantor BPR/S hasil MKA mengacu pada POJK
secara mutatis mutandis terhadap pelaksanaan MKA atas Multilicense bagi BPR atau wilayah provinsi yang sama bagi
perintah OJK. BPRS.
35
IV. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Penggabungan atau Peleburan
Kebijakan OJK untuk Mendorong Pelaksanaan Penggabungan atau Peleburan
OJK dapat menetapkan kebijakan bagi BPR/S dalam rangka mendorong pelaksanaan M/K, yaitu:
Perpanjangan target waktu penyelesaian rencana tindak karena pelampauan batas maksimum pemberian kredit
atau batas maksimum penyaluran dana menjadi paling lambat 24 bulan sejak disampaikan kepada OJK; dan/atau
Perpanjangan jangka waktu bagi Direksi BPR/S untuk memenuhi kewajiban memiliki sertifikat kompetensi kerja
tingkat yang lebih tinggi bagi BPR/S hasil M/K karena peningkatan jumlah aset (menjadi min. Rp300 miliar dalam
jangka waktu 6 bulan berturut-turut) menjadi paling lambat 24 bulan sejak total aset meningkat menjadi Rp300
miliar.
36
B. POKOK-POKOK PENGATURAN V. Alamat Permohonan dan Penyampaian Laporan
Penyampaian Permohonan Izin dan Penyampaian Laporan Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan
BPR/S menyampaikan permohonan untuk memperoleh izin dan/atau penyampaian laporan pelaksanaan MKA secara:
Pertimbangan tertentu antara lain hasil kajian dalam rangka penetapan kebijakan mengenai lokasi jaringan kantor atau
upaya untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.
2. Keberlakuan SK DIR tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi BPR
BPR/S yang sedang dalam proses MKA pada saat POJK MKA BPR dan BPRS berlaku, tetap tunduk pada SK DIR
MKA BPR.
Ketentuan mengenai kebijakan mendorong pelaksanaan M/K dan kebijakan yang dapat ditetapkan OJK
berdasarkan pertimbangan tertentu berlaku juga bagi BPR/S yang sedang dalam proses MKA.
38
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi
39
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi
2. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan batasan wilayah dan jaringan kantor BPR
BPR/S yang melanggar ketentuan batasan wilayah dan jaringan kantor BPR hasil penggabungan atau peleburan
3. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan penyampaian laporan BPR/S hasil penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan
a. BPR/S yang melanggar ketentuan penyampaian laporan BPR/S hasil MKA
c. Sanksi administratif berupa denda tidak menghilangkan kewajiban penyampaian laporan BPR/S hasil MKA.
40
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi
41
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VIII. Ketentuan Penutup
Pada saat POJK Nomor 21/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan
BPR dan BPRS mulai berlaku, SK DIR Nomor 32/52/KEP/DIR tentang Persyaratan dan Tata Cara
Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi BPR, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
42
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
Cakupan rancangan penggabungan atau peleburan: c. struktur organisasi dan pemegang saham:
a. kelembagaan dan jaringan kantor: 1) SDM BPR/S hasil M/K
1) berita acara RUPS 2) komposisi dan nama calon PS, anggota Direksi, anggota Dewan
2) nama, bentuk badan hukum, dan tempat kedudukan Komisaris, dan anggota DPS BPR/S hasil M/K, disertai daftar isian
BPR/S yang melakukan M/K dan BPR/S hasil M/K calon anggota Direksi atau Dewan Komisaris
3) alasan dan penjelasan masing-masing Direksi yang 3) cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi,
melakukan M/K anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, dan pegawai BPR/S yang
4) rencana status seluruh jaringan kantor BPR/S yang telah melakukan M/K
beroperasi sebelum M/K 4) cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju
5) rencana perubahan nama dan logo BPR/S hasil terhadap M/K
peleburan 5) gaji, honorarium, dan tunjangan lain bagi calon anggota Direksi,
6) perkiraan jangka waktu pelaksanaan M/K anggota Dewan Komisaris, dan anggota DPS BPR/S hasil M/K
6) pengungkapan benturan kepentingan antara BPR/S yang
b. kegiatan usaha: melakukan M/K dan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
1) kegiatan usaha setiap BPR/S dan perubahan yang atau anggota DPS
terjadi selama tahun buku yang sedang berjalan, jika 7) analisis kemampuan keuangan calon PSP terkini serta proyeksi 3
ada tahun ke depan yang disusun oleh konsultan independen
2) rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan usaha dari d. penyelesaian permasalahan pihak ketiga:
BPR/S yang melakukan M/K 1) cara penyelesaian hak dan kewajiban kepada debitur, kreditur,
3) rincian permasalahan yang timbul selama tahun buku dan pihak lain
yang sedang berjalan yang memengaruhi kegiatan 2) penjelasan manfaat dan risiko yang mungkin timbul akibat M/K
BPR/S yang melakukan M/K beserta mitigasi atas risiko 44
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
Cakupan rancangan penggabungan atau peleburan:
e. data keuangan:
1) laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan 3 tahun buku terakhir dari setiap BPR/S
2) data keuangan BPR/S yang melakukan M/K berdasarkan posisi terakhir sebelum pengajuan permohonan M/K
3) laporan keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap BPR/S yang melakukan M/K
f. tata cara penilaian dan konversi saham dari tiap BPR/S terhadap saham BPR/S hasil M/K
g. perubahan anggaran dasar:
1) rancangan perubahan AD BPR/S hasil penggabungan atau rancangan akta pendirian BPR/S hasil peleburan
2) Rencana penambahan modal disetor, jika ada
h. proyeksi BPR/S hasil M/K meliputi laporan keuangan, rasio KPMM selama 12 bulan, modal inti minimum selama 12 bulan, dan TKS
selama 12 bulan dengan predikat min. CS atau peringkat komposit 3
i. rencana bisnis BPR/S hasil M/K dalam periode 1 tahun
j. rencana tindak penyelesaian hak dan kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional paling lambat 1 tahun
k. teknologi informasi BPR/S hasil M/K
45
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Cakupan rancangan pengambilalihan:
c. cara penyelesaian hak dan kewajiban BPR/S yang diambil alih
kepada kreditur dan pihak lain
a. kelembagaan dan jaringan kantor:
d. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan min.2 tahun
1) nama dan tempat kedudukan BPR/S yang diambil alih dan
buku terakhir dari pihak yang mengambil alih dan BPR/S yang
pihak yang mengambil alih, disertai identitas pihak yang
diambil alih
mengambil alih
e. saham dan persiapan pendanaan:
2) alasan dan penjelasan pihak yang mengambil alih dan
1) tata cara penilaian dan konversi saham dari BPR/S yang
Direksi yang diambil alih
diambil alih terhadap saham penukarnya jika pembayaran
3) perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengambilalihan
dilakukan dengan saham
b. struktur organisasi dan pemegang saham: 2) jumlah dan nilai saham BPR/S yang diambil alih beserta
1) cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota komposisi pemegang saham setelah pengambilalihan
Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, dan 3) kesiapan pendanaan dari pihak yang mengambil alih
pegawai BPR/S yang diambil alih 4) dokumen terkait sumber dana pengambilalihan
2) cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju 5) surat pernyataan bermaterai cukup dari pihak yang
terhadap pengambilalihan melakukan pengambilalihan terkait dana yang digunakan
3) analisis kemampuan keuangan calon PSP terkini serta untuk mengambil alih
proyeksi 3 tahun ke depan yang disusun oleh konsultan f. rancangan perubahan anggaran dasar BPR/S yang diambil
independen alih
46
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN
47
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN
b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang saham terbesar namun menentukan baik langsung atau tidak
langsung pengelolaan dan/atau kebijakan BPR atau BPRS
BPR Sentosa memiliki pemegang saham: (perlu ex. Akuisisi eksternal?)
Saham BPR Sentosa Saham BPR Sentosa
A: 60%
B: 20%
C
C
20%
C: 20%
20% A
B A Pengambilalihan
B 50%
B membeli saham A sebesar 10% sehingga menjadi 30% dan A
20% 60% 30% tetap menjadi pemegang saham terbesar. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui bahwa:
1) terdapat perjanjian antara A selaku pemegang saham mayoritas
dengan B yang menunjukkan bahwa A memberikan hak suaranya
kepada B; dan/atau (memberikan/menguasakan? Atau memang
ada jenis saham tertentu yg punya kekhususan?)
2) pengawas memiliki keyakinan yang didukung dengan bukti tertulis,
sehingga B memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan
strategis termasuk terkait kegiatan operasional BPR Sentosa.
Pembelian saham tersebut termasuk pengambilalihan saham yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian walaupun B tidak menjadi
pemegang saham terbesar karena terbukti bahwa B menentukan
pengelolaan dan/atau kebijakan BPR Sentosa. 48
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN
Saham BPR Sukses Saham BPR Sukses BPR Sukses memiliki pemegang saham:
A: 30%
C
A
B: 50%
20%
30%
Pembelian saham B A C: 20%
50% 50% A membeli saham C sehingga menjadi 50%.
B
50% Pembelian saham tersebut termasuk pembelian saham
tidak mengakibatkan beralihnya pengendalian karena
jumlah saham yang dimiliki A sama dengan jumlah
kepemilikan saham terbesar lain yang telah ada, yaitu B.
Selain itu, tidak terdapat bukti tertulis bahwa A memiliki
kewenangan untuk menentukan kebijakan strategis termasuk
terkait kegiatan operasional BPR Sukses.
Proses yang dilakukan kepada A adalah PKK serta
pemeriksaan sumber dana pengambilalihan.
49
KEDUDUKAN WILAYAH DAN JARINGAN KANTOR
LAMPIRAN HASIL PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Lokasi jaringan kantor BPR/S hasil penggabungan atau
peleburan yang berdiri sebelum RPOJK MKA berlaku: Contoh :
a. BPRKU 1, BPRKU 2, dan BPRS: berkedudukan dalam • PT BPR/S “A” di Kab. Sukabumi melakukan penggabungan dengan PT
wilayah provinsi yang sama BPR/S “B” di Kab. Cianjur (dalam 1 prov yang sama (prov. Jawa Barat))
dimana modal inti hasil penggabungan BPR tersebut memenuhi kriteria
BPRKU1.
• Dengan demikian, BPR dapat mempertahankan kedudukan lokasi
Termasuk bagi BPR/S hasil Penggabungan atau Peleburan yang
jaringan kantor yang masing-masing sebelumnya dimiliki di Kab.
memiliki jaringan kantor di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok,
Sukabumi dan Kab. Cianjur.
Tangerang, dan Bekasi
• PT BPR/S “C” di Kab. Garut melakukan penggabungan dengan PT BPR/S
“D” di Kab. Subang (dalam 1 prov yang sama (prov. Jawa Barat))
dimana modal inti hasil penggabungan BPR tersebut memenuhi kriteria
BPRKU1.
• Dengan demikian, BPR dapat mempertahankan kedudukan lokasi
jaringan kantor yang masing-masing sebelumnya dimiliki di Kab. Garut
dan Kab. Subang.
• PT BPR/S “E” di Kab. Bekasi yang memiliki jaringan kantor di Kab. Bekasi
melakukan penggabungan dengan PT BPR/S ”F” di Kab. Bogor yang
memiliki jaringan kantor di DKI Jakarta dan Kab. Bogor dimana hasil
penggabungan BPR tersebut berada pada kelompok BPRKU2.
• BPR/S hasil penggabungan berlokasi di Kab. Bogor, yaitu PT BPR/S “D”.
Jaringan kantor BPR/S yang berlokasi di Kab. Bekasi, DKI Jakarta, dan
Kab. Bogor dianggap berkedudukan di dalam wilayah provinsi yang
BPR/S sama.
50
KEDUDUKAN WILAYAH DAN JARINGAN KANTOR
LAMPIRAN HASIL PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Contoh:
PT BPR “E” KU 1 di Kab. Ciamis yang memiliki jaringan
kantor di wilayah yang sama (Jawa Barat) melakukan
penggabungan dengan PT BPR “F” KU 2 di Kab. Cilacap
yang memiliki jaringan kantor di wilayah yang sama (Jawa
Tengah).
Hasil penggabungan berlokasi di Kab. Cilacap, yaitu PT BPR
“F” KU 3. Jaringan kantor yang berada di Kab. Ciamis
dapat tetap dibuka karena BPR hasil penggabungan
menjadi BPRKU 3 dan berlokasi di kabupaten yang
berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah. BPR
Ciamis Cilacap
(Jawa Barat) (Jawa Tengah)
51