Anda di halaman 1dari 52

PENGGABUNGAN,

PELEBURAN, DAN
PENGAMBILALIHAN
BPR DAN BPRS
POJK Nomor 21/POJK.03/2019

PENGGABUNGAN PELEBURAN PENGAMBILALIHAN


X: 50% X: 20%
A B A B Y: 20% Y: 20%
Z: 30% Z: 60%
B C
D

TATA CARA PELAKSANAAN

Penelahaan
Penyampaian Dokumen & Pengumuman Penyampaian RUPS
Dokumen Penyampaian Rencana oleh Keberatan oleh BPR/BPRS dan
Persiapan Hasil oleh OJK BPR/S Kreditur Akta (Notaris)

*hari kerja 30 Hari 14 Hari

Persetujuan/ Persetujuan/ Permohonan


Pelaporan Pengumuman Pemberitahuan Penolakan Izin Izin kepada
kepada OJK Pelaksanaan Anggaran Dasar oleh OJK OJK

10 Hari Kerja 30 Hari 10 Hari Kerja 5 Hari Kerja


setelah RUPS
*Penggabungan/Peleburan: 20 Hari Kerja
*Pengambilalihan: 10 Hari Kerja

PENGGABUNGAN & PELEBURAN

Dapat dilakukan
antara: BPR BPR BPR BPRS BPRS BPRS

Wilayah Jaringan Kantor BPR/BPRS


Hasil Penggabungan atau Peleburan
Antar BPR yang berkedudukan di
Antar BPR, antar BPRS, atau BPR wilayah provinsi yang berbeda
1 dengan BPRS, yang berkedudukan 2 sepanjang jaringan kantor hasil
dalam wilayah provinsi yang sama penggabungan atau peleburan sesuai
dengan POJK Multilicense BPR

BPR dengan BPRS yang Antar BPRS yang berkedudukan di


berkedudukan di wilayah provinsi wilayah provinsi yang berbeda
yang berbeda sepanjang jaringan
3 kantor hasil penggabungan atau 4 sepanjang jaringan kantor hasil
peleburan berada di wilayah provinsi penggabungan atau peleburan berada
yang sama di wilayah provinsi yang sama

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN

Dapat dilakukan atas: Inisiatif BPR/BPRS Perintah OJK

Kriteria BPR/BPRS yang dapat diperintahkan:

Dalam 1 kepemilikan PSP, Berdasarkan penilaian OJK


ditetapkan dalam status Tidak dapat memenuhi diperlukan upaya untuk
pengawasan intensif atau modal inti minimum yang memperkuat ketahanan &
pengawasan khusus disyaratkan ketentuan daya saing BPR/BPRS

KEBIJAKAN OJK UNTUK MENDUKUNG PENGGABUNGAN & PELEBURAN


Perpanjangan target waktu penyelesaian rencana tindak karena pelampauan BMPK

Perpanjangan jangka waktu bagi Direksi untuk memenuhi kewajiban memiliki sertifikat
kompetensi kerja tingkat yang lebih tinggi bagi BPR/BPRS hasil penggabungan atau
peleburan

SANKSI
Teguran tertulis
Pencantuman Direksi, Dewan Komisaris,
Penurunan tingkat kesehatan
dan/atau Pejabat Eksekutif dalam DTL
Penghentian sementara sebagian kegiatan
melalui penilaian kembali bagi pihak utama
usaha
SOSIALISASI
POJK NOMOR 21/POJK.03/2019
TENTANG
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN
PENGAMBILALIHAN BPR DAN BPRS

DEPARTEMEN PENELITIAN DAN PENGATURAN PERBANKAN


OTORITAS JASA KEUANGAN
2019
OUTLINE

A Latar Belakang Penyempurnaan Ketentuan

B Pokok-Pokok Pengaturan

I. Ketentuan Umum
II. Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
III. Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan atas Perintah OJK
IV. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan
Penggabungan atau Peleburan
V. Alamat Permohonan dan Penyampaian
Laporan
VI. Ketentuan Lain-Lain dan Ketentuan Peralihan
VII. Sanksi
VIII. Ketentuan Penutup
2
A. LATAR BELAKANG PENYEMPURNAAN KETENTUAN

1 Penyelarasan dengan Peraturan Perundang-undangan Terkini


SK DIR No.32/52/KEP/DIR tahun 1999 sudah tidak selaras dengan ketentuan terkini
sehingga harus dilakukan harmonisasi dengan beberapa ketentuan, antara lain dengan
UU PT dan peraturan OJK tentang kelembagaan BPR dan BPRS.

2 Dukungan terhadap Konsolidasi Industri Perbankan


Diperlukan penetapan kebijakan untuk mendorong pelaksanaan penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan oleh BPR dan BPRS, terutama yang berada dalam 1
(satu) kepemilikan dalam rangka mendukung rencana konsolidasi perbankan.

3 Penyempurnaan Mekanisme Perizinan dan Prosedur


Diperlukan penataan ulang mekanisme perizinan penggabungan, peleburan dan
pengambilalihan agar lebih terstruktur dan mudah diimplementasikan untuk memperlancar
dan mempermudah pelaksanaan konsolidasi BPR dan BPRS

3
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
A. Ketentuan Umum
1 Istilah penggabungan, Istilah: merger, konsolidasi, dan Istilah: penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan
peleburan, dan akuisisi (UU No.1 Tahun 1995 (UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas)
pengambilalihan tentang Perseroan Terbatas)
2 Pelaksanaan penggabungan, Merger, konsolidasi, dan akuisisi Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dapat
peleburan, dan dapat dilakukan atas: dilakukan atas:
pengambilalihan a. inisiatif BPR; atau a. inisiatif BPR atau BPRS; atau
b. permintaan Bank Indonesia b. perintah OJK
3 Pihak yang dapat melakukan a. Antar BPR; atau a. Antar BPR;
penggabungan, peleburan, dan b. BPR dengan BPRS menjadi BPRS b. BPR dengan BPRS menjadi BPRS; atau
pengambilalihan c. Antar BPRS.
4 Penyelesaian hak dan Tidak diatur. a. Diberikan jangka waktu paling lambat 1 (satu) tahun
kewajiban bagi BPR yang sejak izin penggabungan atau peleburan berlaku.
bergabung atau melebur b. Jangka waktu dapat diperpanjang jika hak dan
dengan BPRS kewajiban belum dapat diselesaikan yang disebabkan
keadaan kahar atau pertimbangan lain yang dapat
diterima OJK.
4
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
B. Penggabungan atau Peleburan atas Inisiatif BPR atau BPRS
1 Prosedur perizinan Pengajuan izin kepada OJK dan Pengajuan izin penggabungan/peleburan dilakukan
Kemenkumham dilakukan secara kepada OJK terlebih dahulu sebelum ke
bersamaan. Kemenkumham sesuai dengan UU PT. (Pasal 15)
2 Jangka waktu pemberian izin 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan 10 (sepuluh) hari kerja sejak permohonan dan
penggabungan atau peleburan diterima secara lengkap dokumen yang dipersyaratkan diterima secara
oleh OJK lengkap. (Pasal 16)
C. Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
1 Kriteria pengambilalihan yang a. menjadi sebesar 25% atau lebih dari a. menjadi pemegang saham dengan kepemilikan
mengakibatkan beralihnya modal disetor BPR/S; atau saham terbesar pada BPR/S; atau
pengendalian b. kurang dari 25% dari modal disetor b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang
BPR/S namun menentukan baik saham terbesar namun menentukan baik
langsung maupun tidak langsung langsung atau tidak langsung pengelolaan
pengelolaan dan/atau kebijakan dan/atau kebijakan BPR/S.
BPR/S.

5
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
C. Pengambilalihan atas Inisiatif BPR atau BPRS
2 Kriteria pengambilalihan yang Tidak diatur. Terhadap pengambilalihan saham yang tidak
tidak mengakibatkan beralihnya mengakibatkan beralihnya pengendalian, yaitu pembelian
pengendalian saham menjadi paling sedikit 25% namun jumlah saham
yang dibeli lebih kecil atau sama besar dengan jumlah
saham PSP, hanya dilakukan proses penilaian kemampuan
dan kepatutan, dan pemeriksaan sumber dana
pengambilalihan
3 Pengajuan keberatan oleh kreditur Tidak diatur. Kreditur dapat mengajukan keberatan atas rencana
pengambilalihan sesuai UU PT.
4 Hak pemegang saham yang tidak Tidak diatur. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap
setuju terhadap pengambilalihan pengambilalihan memiliki hak untuk meminta kepada BPR/S
agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar.
5 Jangka waktu pemberian izin 30 (tiga puluh) hari setelah 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara
pengambilalihan permohonan diterima secara lengkap
lengkap

6
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:

No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S


D. Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan atas Perintah OJK
1 Penggabungan, peleburan, dan Apabila menurut penilaian OJK Atas perintah OJK, BPR/S wajib melakukan penggabungan,
pengambilalihan berdasarkan BPR/S mengalami kesulitan yang peleburan, atau pengambilalihan, dalam rangka:
perintah OJK membahayakan kelangsungan a. proses penyehatan bagi BDPI atau BDPK yang berada
usahanya dan tidak dapat dalam 1 kepemilikan PSP;
melaksanakan langkah-langkah b. pemenuhan ketentuan KPMM dan modal inti minimum;
perbaikan yang ditetapkan OJK. dan/atau
c. upaya memperkuat ketahanan dan daya saing melalui
konsolidasi.
Bagi BDPI atau BDPK yang tidak berada dalam 1
kepemilikan PSP juga dapat diperintahkan OJK melakukan
penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan.

7
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
E. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan Penggabungan atau Peleburan
1 Kebijakan untuk 1) Kebijakan bagi BPR/S yang melakukan penggabungan atau peleburan,
mendukung sebagai berikut:
penggabungan atau a. Jaringan kantor BPR hasil a. lokasi jaringan kantor BPR/S hasil Penggabungan atau Peleburan
peleburan merger atau konsolidasi yang berdiri sebelum POJK MKA berlaku tetap dapat
berlokasi di provinsi yang dipertahankan tanpa harus menyesuaikan wilayah, yaitu bagi:
sama. i. BPRKU 1, BPRKU 2, dan BPRS: dalam 1 provinsi yang sama; dan
ii. BRPKU 3: dapat meluas ke kabupaten/kota yang berbatasan
langsung di provinsi lain
b. Tidak diatur. b. perpanjangan target waktu penyelesaian rencana tindak karena
pelampauan BMPK paling lambat 24 bulan sejak disampaikan
kepada OJK; dan
c. Tidak diatur. c. perpanjangan jangka waktu bagi Direksi BPR/S untuk memiliki
sertifikat kompetensi kerja tingkat yang lebih tinggi karena
peningkatan jumlah aset menjadi Rp300 miliar paling lambat 24
bulan sejak jumlah aset mencapai Rp300 miliar.

8
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pokok-pokok penyempurnaan ketentuan Surat Keputusan Direksi BI No.32/52/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (SK DIR MKA BPR), sebagai berikut:
No. Topik SK DIR MKA BPR POJK MKA BPR/S
F. Ketentuan Lain-Lain
1 Penetapan kebijakan oleh Tidak diatur. OJK dapat menetapkan kebijakan mengenai tata cara dan persyaratan
OJK untuk mendorong perizinan dengan pertimbangan tertentu untuk mendorong BPR/S
penggabungan, peleburan, melakukan penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan selain yang
atau pengambilalihan diatur dalam POJK ini.

9
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum

1. Definisi

Penggabungan (M)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh 1/lebih BPR/S untuk menggabungkan diri dengan
BPR/S “A” BPR/S lain yang telah ada yang mengakibatkan aset serta liabilitas dan ekuitas dari
BPR/S “B” BPR/S yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada BPR/S yang menerima
BPR/S “B” penggabungan dan status badan hukum BPR/S yang menggabungkan diri berakhir
karena hukum.

Peleburan (K)
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2/lebih BPR/S untuk meleburkan diri dengan cara
BPR/S “A” mendirikan 1 BPR/S baru yang karena hukum memperoleh aset serta liabilitas dan
BPR/S “C”
ekuitas dari BPR/S yang meleburkan diri dan status badan hukum BPR/S yang
BPR/S “B” meleburkan diri berakhir karena hukum.

Pengambilalihan (A)
BPR/S “A” BPR/S “A” Perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
X: 50% X: 20%
Y: 20% Y: 20% mengambil alih saham BPR/S yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas
Z: 30% Z: 60% BPR/S tersebut.

10
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum

2. Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan


Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dapat dilakukan atas:

Inisiatif BPR/S wajib memperoleh izin dari OJK

Perintah OJK

3. Pihak yang Melakukan Penggabungan atau Peleburan


Penggabungan atau peleburan dapat dilakukan antara:
a. BPR dengan BPR
b. BPR dengan BPRS yang akan menjadi BPRS; atau
c. BPRS dengan BPRS
Keadaan kahar: kebakaran, kerusuhan massa, perang,
i. BPRS wajib menyelesaikan hak dan kewajiban dari kegiatan konflik bersenjata, sabotase, dan bencana alam seperti
usaha secara konvensional maks.1 tahun sejak izin M/K gempa bumi atau banjir, yang dibenarkan oleh pejabat
berlaku. instansi yang berwenang dari daerah setempat.
ii. Batas waktu dapat diperpanjang jika penyelesaian hak dan Pertimbangan lain yang dapat diterima OJK: sisa hak
kewajiban belum dapat diselesaikan akibat keadaan kahar dan kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional
atau pertimbangan lain yang dapat diterima OJK. yang masih harus diselesaikan tidak signifikan. 11
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum

4. Wilayah Jaringan Kantor Hasil Penggabungan atau Peleburan

Wilayah provinsi yang


Antar BPR, antar BPRS, atau BPR dengan BPRS, yang sama termasuk
berkedudukan dalam wilayah provinsi yang sama jaringan kantor di
wilayah DKI Jakarta,
Antar BPR yang berkedudukan di wilayah provinsi yang Kab/Kota Bogor, Kota
berbeda sepanjang jaringan kantor hasil penggabungan atau Depok, Kab/Kota
Penggabungan Tangerang, Kota
peleburan sesuai dengan POJK Multilicense BPR
atau peleburan Tangerang Selatan,
dapat dilakukan dan Kab/Kota Bekasi
BPR dengan BPRS yang berkedudukan di wilayah provinsi yang
antara
berbeda sepanjang jaringan kantor hasil penggabungan atau
peleburan berada di wilayah provinsi yang sama

Antar BPRS yang berkedudukan di wilayah provinsi yang


berbeda sepanjang jaringan kantor hasil penggabungan atau
peleburan berada di wilayah provinsi yang sama

12
B. POKOK-POKOK PENGATURAN I. Ketentuan Umum

4. Wilayah Jaringan Kantor Hasil Penggabungan atau Peleburan

a. Salah satu kantor BPR/S hasil penggabungan atau peleburan harus menjadi kantor pusat.

b. Jika ada pemindahan alamat kantor pusat BPR/S hasil penggabungan atau peleburan, mekanismenya mengacu
pada POJK BPR atau POJK BPRS.

c. Jaringan kantor BPR yang sudah berdiri sebelum POJK Multilicense BPR berlaku dan berlokasi di luar wilayah yang
diperkenankan bagi BPRKU, tetap dapat dipertahankan tanpa harus menyesuaikan wilayah sepanjang
memenuhi ketentuan wilayah jaringan kantor hasil penggabungan atau peleburan (slide 12).

d. Bagi BPRKU 3 yang hasil penggabungan atau peleburannya mengalami penurunan KU, jaringan kantor BPR
yang sudah berdiri sebelum POJK Multilicense BPR berlaku dan berlokasi di luar wilayah yang diperkenankan
bagi BPRKU, harus menyesuaikan wilayah jaringan kantor.

e. Batasan wilayah dan jaringan kantor BPR wajib memenuhi ketentuan mengenai wilayah jaringan kantor sesuai
dengan POJK Multilicense BPR.

13
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan

Pengaturan Existing: SK DIR BI No. 32/52/KEP/DIR tahun 1999 Persetujuan/


30 hari 14 hari Pemberitahuan
instansi Proses
Persiapan Akta M/K Pengajuan berwenang administrasi
dokumen Pengumuman Penyampaian RUPS dokumen dan
oleh BPR/S keberatan (Notaris) izin M/K pelaporan
oleh BPR/S
kepada OJK
dalam 30 hari* Persetujuan/
Penolakan M/K

POJK No.21/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan


5 hari kerja 10 hk setelah
20 hari kerja 30 hari 14 hari setelah RUPS 10 hari kerja pengumuman hasil M/K
Persiapan dan Penelaahan dan
penyampaian penyampaian hasil Penyampaian RUPS Proses
dokumen Pengumuman keberatan Persetujuan/ Persetujuan/ administrasi
penelaahan dan Permohonan Penolakan pemberitahuan dan
persiapan dokumen persiapan oleh BPR/S oleh Akta M/K izin M/K ke izin M/K instansi
pelaksanaan OJK pelaporan
M/K pelaksanaan kreditur (Notaris) oleh OJK berwenang kepada
oleh BPR/S M/K oleh OJK OJK

Proses baru
Proses eksisting 14
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
01 Persiapan dan penyampaian dokumen persiapan pelaksanaan penggabungan atau peleburan oleh BPR/S

1 2 3 4
Rancangan M/K Konsep akta M/K Penyampaian Pemenuhan
a. Direksi masing- Direksi BPR/S menyusun dokumen persyaratan persiapan
masing BPR/S konsep akta pelaksanaan M/K
Direksi BPR/S
yang melakukan berdasarkan rancangan menyampaikan surat a. BPR/S hasil M/K harus
M/K bersama- M/K yang telah disetujui pengantar dan memenuhi POJK KPMM;
sama menyusun oleh Dewan Komisaris. dokumen persiapan b. BPR/S hasil M/K
rancangan M/K pelaksanaan M/K diproyeksikan memiliki
b. Rancangan M/K Persetujuan Dewan kepada OJK, berupa: TKS min. predikat CS
wajib disetujui Komisaris dapat a. rancangan M/K; atau peringkat komposit
oleh Dewan ditandatangani oleh: b. konsep akta M/K; 3; dan
Komisaris masing- a. Komisaris Utama; dan c. calon PSP, PS, anggota
masing BPR/S atau
c. daftar periksa Direksi, dan anggota
b. 1/lebih anggota
kelengkapan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
dokumen memenuhi POJK PKK
yang mewakili BPR/S
dan BPR/S.
sesuai AD.
15
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan

02 Penelaahan dan penyampaian hasil penelaahan terhadap persiapan pelaksanaan penggabungan atau
peleburan kepada BPR/S
Penelaahan atas persiapan pelaksanaan M/K Hasil penelaahan atas persiapan pelaksanaan M/K
OJK melakukan penelitian terhadap: OJK memberitahukan secara tertulis kepada BPR/S
a. kelengkapan dan kebenaran dokumen; bahwa penelitian terhadap dokumen persiapan
b. kondisi keuangan setelah M/K dengan pelaksanaan M/K telah dilakukan dan BPR/S
mempertimbangkan paling sedikit: melanjutkan proses berupa:
i. KPMM; a. mengumumkan ringkasan atas rancangan M/K;
ii. pemenuhan modal inti minimum; dan b. menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh
iii. TKS min. cukup sehat atau peringkat komposit 3 kreditur, jika ada; dan
c. PKK calon PSP, calon anggota Direksi dan/atau calon c. menyelenggarakan RUPS.
anggota Dewan Komisaris, serta wawancara calon DPS;
d. calon pemegang saham; Jika BPR/S belum memenuhi persyaratan penelaahan
e. setoran modal yang disetujui oleh RUPS, jika ada; dan persiapan pelaksanaan M/K, OJK menyampaikan
f. kesiapan teknologi informasi. pemberitahuan tertulis dan mengembalikan dokumen
OJK dapat meminta dokumen dan/atau informasi persyaratan M/K kepada BPR/S.
tambahan pada BPR/S.
Jangka waktu penelaahan : maks. 20 hari kerja 16
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
03 Pengumuman ringkasan rancangan penggabungan atau peleburan oleh BPR/S

Cakupan ringkasan rancangan M/K Jangka waktu dan pihak yang dituju
Ringkasan rancangan M/K paling sedikit memuat: Pengumuman disampaikan kepada:
a. nama dan tempat kedudukan BPR/S yang a. pihak-pihak yang berkepentingan melalui 1
melakukan M/K serta nama dan tempat surat kabar; dan
kedudukan BPR/S hasil M/K; b. pegawai masing-masing BPR/S melalui papan
b. rencana status jaringan kantor BPR/S yang pengumuman,
telah beroperasi sebelum M/K; dan paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.
c. nama calon pemegang saham, calon anggota
Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain
Direksi, calon anggota Dewan Komisaris dan
kreditur, masyarakat, dan mitra usaha lain dari
calon anggota DPS hasil M/K.
BPR/S agar mengetahui rencana M/K dan
mengajukan keberatan dalam hal terdapat
kepentingan yang dirugikan.
17
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
04 Penyampaian keberatan oleh kreditur

Keberatan oleh kreditur Hak pemegang saham


a. Keberatan dapat diajukan kepada BPR/S a. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap
paling lambat 14 hari setelah tanggal keputusan RUPS mengenai M/K hanya dapat
pengumuman. menggunakan haknya untuk meminta kepada
b. Kreditur yang tidak mengajukan keberatan BPR/S agar sahamnya dibeli dengan harga
dianggap menyetujui M/K. wajar.
c. Jika keberatan tidak dapat diselesaikan oleh b. Penggunaan hak atas pembelian saham
Direksi sampai dengan tanggal RUPS, dengan harga wajar tidak menghentikan
keberatan harus disampaikan dalam RUPS. proses pelaksanaan M/K.
d. Penyelesaian dalam RUPS dapat berupa
Harga yang wajar dapat didasarkan pada
penyelesaian keberatan atau penetapan
penilaian dari penilai independen.
skema penyelesaian keberatan yang telah
disepakati dengan pihak yang berkepentingan.
e. Jika penyelesaian keberatan belum tercapai,
M/K tidak dapat dilaksanakan.

18
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
05 Pelaksanaan RUPS

Persetujuan RUPS Tidak disetujui RUPS


Rancangan M/K harus a. Proses M/K tidak dapat
memperoleh persetujuan RUPS dilaksanakan; dan
masing-masing BPR/S yang b. OJK menyampaikan surat
melakukan M/K. penghentian proses M/K.

Persetujuan RUPS termasuk:


a. pengangkatan calon Disetujui RUPS Jika terdapat perubahan anggaran dasar
anggota Direksi dan calon hasil penggabungan, perubahan tersebut
a. Rancangan M/K dituangkan
anggota Dewan Komisaris dinyatakan dalam akta notaris dalam
dalam akta M/K.
yang berlaku efektif Bahasa Indonesia
b. Jangka waktu untuk
setelah persetujuan OJK;
menyusun akta M/K paling
dan Akta peleburan menjadi dasar pembuatan
lambat 30 hari setelah
b. efektivitas penambahan akta pendirian BPR/S hasil peleburan
pelaksanaan RUPS.
modal disetor, apabila ada.
Akta M/K, akta perubahan anggaran dasar, atau akta pendirian memuat pernyataan
mengenai efektivitas berlakunya izin penggabungan atau peleburan

19
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
06 Permohonan izin penggabungan atau peleburan kepada OJK
Penyampaian permohonan izin Lampiran dokumen permohonan izin

Direksi masing-masing a. Berita acara RUPS;


BPR/S secara bersama- b. Akta M/K, dan akta perubahan
sama mengajukan anggaran dasar atau akta
permohonan izin M/K pendirian;
paling lambat 5 hari kerja c. Bukti pengumuman ringkasan
setelah tanggal akta M/K. atas rancangan M/K;
Jika BPR/S tidak d. Laporan kinerja keuangan terkini
mengajukan permohonan jika pengajuan permohonan
izin M/K: dilakukan dalam jangka waktu 6
a. proses M/K tidak dapat bulan/lebih sejak penyampaian
dilaksanakan; dan surat pengantar dan dokumen
persiapan pelaksanaan M/K;
b. OJK menyampaikan
dan
surat penghentian proses
M/K. e. Daftar periksa kelengkapan
dokumen.
20
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
07 Persetujuan atau penolakan izin penggabungan atau peleburan oleh OJK
Penelaahan Dokumen
OJK melakukan penelaahan dokumen
permohonan izin M/K paling lama 10 hari kerja
sejak permohonan dan dokumen diterima secara
lengkap.

Disetujui Ditolak Contoh penolakan:


Perbedaan antara konsep akta dengan akta
OJK memberikan OJK memberikan
penggabungan atau peleburan yang dapat
persetujuan setelah penolakan disertai
menyebabkan permohonan izin tidak dapat diproses,
dokumen dinyatakan dengan alasan penolakan,
antara lain:
lengkap dan dalam hal dokumen
a. rancangan perubahan anggaran dasar atau
berdasarkan dinyatakan tidak lengkap
rancangan akta pendirian;
penelaahan OJK dan/atau berdasarkan
b. rencana bisnis BPR/S hasil penggabungan atau
seluruh persyaratan penelaahan OJK
peleburan dalam periode 1 tahun; dan
telah terpenuhi. persyaratan tidak
c. nama calon PSP dan PS, calon anggota Direksi, calon
terpenuhi.
anggota Dewan Komisaris, dan calon anggota DPS.
21
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
08 Persetujuan atau pemberitahuan izin penggabungan atau peleburan oleh instansi yang berwenang
Penggabungan Peleburan

Instansi yang berwenang bagi:


a. BPR/S memberitahukan penggabungan Direksi BPR/S hasil peleburan harus a. BPR/S berbadan hukum PT
kepada instansi yang berwenang setelah mengajukan permohonan pengesahan atau Perseroda, yaitu
mendapat izin penggabungan dari OJK. badan hukum BPR/S hasil peleburan Kementerian Hukum dan Hak
b. Jika terdapat perubahan anggaran dasar, kepada instansi yang berwenang setelah Asasi Manusia;
BPR/S harus mengajukan permohonan mendapatkan izin peleburan dari OJK, b. BPR berbadan hukum
persetujuan atau pemberitahuan dengan melampirkan salinan akta Perumda, yaitu Pemerintah
perubahan anggaran dasar dengan peleburan. Daerah sesuai wilayah
melampirkan salinan akta penggabungan.
kedudukan BPR; dan
c. BPR berbadan hukum
Jangka waktu pengajuan: maks. 30 hari Jangka waktu pengajuan: maks. 60 hari Koperasi, antara lain
sejak tanggal akta perubahan anggaran sejak tanggal akta pendirian hasil Kementerian Koperasi dan
dasar peleburan Usaha Kecil dan Menengah

22
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin M/K kepada OJK
Keberlakuan Izin Penggabungan atau Peleburan

BPR berbentuk badan hukum PT dan Perseroda BPR berbentuk badan hukum Perumda
BPRS berbentuk badan hukum PT Penggabungan atau peleburan berlaku sejak tanggal
1) Penggabungan, berlaku sejak: persetujuan OJK.
a. tanggal persetujuan instansi yang berwenang atau tanggal
yang ditetapkan dalam persetujuan instansi yang
berwenang;
b. tanggal surat penerimaan pemberitahuan perubahan
anggaran dasar oleh instansi yang berwenang, atau BPR berbentuk badan hukum Koperasi
tanggal yang ditetapkan dalam akta penggabungan; atau Penggabungan atau peleburan berlaku sejak:
c. tanggal penerimaan surat perubahan data perseroan a. tanggal akta perubahan anggaran dasar atau
yang bukan merupakan perubahan anggaran dasar oleh pengesahan akta pendirian dari instansi yang berwenang;
instansi yang berwenang, atau tanggal yang ditetapkan atau
dalam akta penggabungan. b. tanggal yang ditetapkan dalam akta penggabungan
2) Peleburan, berlaku sejak keputusan instansi yang berwenang atau akta peleburan.
mengenai pengesahan akta pendirian.
23
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin M/K kepada OJK
Kewajiban BPR/S Setelah Mendapat Izin M/K

Neraca Penutupan Laporan Pelaksanaan M/K kepada OJK


BPR/S wajib menyusun neraca penutupan masing-masing BPR/S wajib menyampaikan laporan pelaksanaan M/K
BPR/S yang melakukan M/K, dengan posisi neraca paling lambat 10 hari kerja setelah tanggal pengumuman
penutupan di hari yang sama dengan berlakunya izin M/K disertai:
a. fotokopi akta perubahan anggaran dasar BPR/S hasil
Neraca Pembukaan penggabungan dan/atau akta pendirian BPR/S hasil
BPR/S wajib menyusun neraca pembukaan BPR/S hasil M/K, peleburan;
dengan posisi neraca pembukaan di 1 (satu) hari setelah b. fotokopi persetujuan atau penerimaan pemberitahuan
posisi neraca penutupan instansi yang berwenang terhadap BPR/S hasil
penggabungan atau akta pendirian BPR/S hasil
Pengumuman hasil M/K peleburan;
BPR/S wajib mengumumkan disertai neraca pembukaan c. bukti pengumuman hasil M/K; dan
paling lambat 30 hari sejak tanggal berlakunya izin M/K d. laporan pelaksanaan atas penyesuaian status seluruh
dalam surat kabar dan papan pengumuman di kantor BPR/S jaringan kantor BPR/S.
hasil M/K

24
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Pihak yang dapat melakukan pengambilalihan Kriteria pengambilalihan
Pengambilalihan BPR/S dapat dilakukan oleh: Pengambilalihan yang mengakibatkan beralihnya
orang perseorangan; atau pengendalian dalam hal kepemilikan saham memenuhi kriteria:
a. menjadi pemegang saham dengan kepemilikan saham
badan hukum,
terbesar pada BPR/S; atau
dengan cara pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang saham
dan/atau akan dikeluarkan oleh BPR/S. terbesar namun menentukan baik langsung atau tidak
langsung pengelolaan dan/atau kebijakan BPR/S.
Pihak yang melakukan pengambilalihan harus menjaga
kelangsungan usaha BPR/S, antara lain menjaga tingkat Pengambilalihan yang tidak mengakibatkan beralihnya
kesehatan BPR/S yang tidak boleh lebih rendah dari sebelum pengendalian dalam hal ada pihak yang melakukan
BPR/S diambil alih. pembelian saham menjadi min.25% namun jumlah saham
yang dibeli lebih kecil atau sama besar dengan jumlah saham
PSP.
Perubahan kepemilikan yang mengakibatkan beralihnya Mekanisme yang dilakukan terhadap pihak yang melakukan
pengendalian akibat waris atau hibah tidak diperlakukan pembelian saham adalah:
sebagai pengambilalihan, namun tetap harus memperoleh a. PKK; dan
persetujuan OJK melalui mekanisme PKK. b. pemeriksaan sumber dana pengambilalihan.
25
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Pengaturan Existing: SK DIR BI No. 32/52/KEP/DIR tahun 1999
30 hari 30 hari
Rancangan Pengumuman Akta Permohonan izin Persetujuan/penolakan Pelaporan
RUPS
Akuisisi oleh BPR/S Akuisisi (Notariil) Akuisisi Izin Akuisisi oleh OJK kepada OJK
Tembusan disampaikan oleh
OJK kepada instansi yang
berwenang

POJK No.21/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan


10 hari kerja 30 hari 14 hari 10 hari kerja 10 hari kerja
Penelaahan dan Penyampaian
Persiapan dan penyampaian hasil perubahan anggaran Proses
penyampaian penelaahan dok. Penyampaian Permohonan Persetujuan/ dasar kepada instansi administrasi
dokumen Pengumuman keberatan izin dan
persiapan persiapan oleh BPR/S RUPS penolakan
oleh pengambilali izin yang berwenang pelaporan
pelaksanaan pelaksanaan han ke OJK kepada
pengambilalihan Pengambilalihan kreditur oleh OJK (termasuk akta OJK
oleh BPR/S pengambilalihan)
oleh OJK
Pengawas mengundang calon PSP untuk pembahasan awal
Proses Eksisting
Proses Baru 26
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
01 Persiapan dan penyampaian dokumen persiapan pelaksanaan pengambilalihan oleh BPR/S

1 Rancangan
2 Konsep akta
3 Penyampaian
pengambilalihan pengambilalihan dokumen
a. Direksi BPR/S yang diambil Direksi BPR/S menyusun Direksi BPR/S
alih dan Direksi/pengurus konsep akta berdasarkan menyampaikan surat
badan hukum yang rancangan pengantar dan dokumen
mengambil alih masing- pengambilalihan yang persiapan pelaksanaan
masing menyusun telah disetujui oleh Dewan pengambilalihan kepada
rancangan pengambilalihan. Komisaris. OJK, berupa:
b. Jika pihak yang mengambil a. rancangan
alih adalah perseorangan, Persetujuan Dewan pengambilalihan;
penyusunan rancangan Komisaris dapat b. konsep akta
pengambilalihan dilakukan ditandatangani oleh: pengambilalihan;
bersama-sama. a. Komisaris Utama; atau c. dokumen persyaratan
c. Rancangan M/K wajib b. 1/lebih anggota administratif sesuai
disetujui oleh Dewan Dewan Komisaris yang dengan POJK PKK; dan
Komisaris masing-masing mewakili BPR/S sesuai d. daftar periksa
BPR/S AD. kelengkapan dokumen
27
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan

02 Penelaahan dan penyampaian hasil penelaahan terhadap persiapan pelaksanaan pengambilalihan


kepada BPR/S
Penelaahan atas persiapan Hasil penelaahan atas persiapan
pelaksanaan pengambilalihan pelaksanaan pengambilalihan
OJK melakukan penelaahan terhadap: OJK memberitahukan secara tertulis kepada BPR/S bahwa
a. kelengkapan dan kebenaran dokumen; dan penelahaan terhadap dokumen persiapan pelaksanaan
b. sumber dana yang digunakan untuk pengambilalihan telah dilakukan dan BPR/S melanjutkan
mengambil alih BPR/S. proses berupa:
a. mengumumkan ringkasan atas rancangan pengambilalihan;
OJK dapat meminta dokumen dan/atau informasi b. menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh kreditur,
tambahan pada BPR/S. jika ada; dan
c. menyelenggarakan RUPS.
Jangka waktu penelaahan : maks. 10 hari kerja

Jika BPR/S belum memenuhi persyaratan penelaahan


persiapan pelaksanaan pengambilalihan, OJK
menyampaikan pemberitahuan tertulis dan mengembalikan
dokumen persyaratan pengambilalihan kepada BPR/S.

28
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
03 Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan oleh BPR/S

Cakupan ringkasan rancangan pengambilalihan Jangka waktu dan pihak yang dituju
Ringkasan rancangan pengambilalihan paling sedikit Pengumuman disampaikan kepada:
memuat: a. pihak-pihak yang berkepentingan melalui 1 surat
a. nama dan tempat kedudukan BPR/S yang diambil kabar; dan
alih dan pihak yang melakukan pengambilalihan, b. pegawai masing-masing BPR/S dan pegawai dari
disertai identitas pihak yang melakukan badan hukum yang mengambil alih melalui papan
pengambilalihan; pengumuman,
b. komposisi pemegang saham sebelum dan sesudah paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.
dilakukan pengambilalihan; dan
Pihak-pihak yang berkepentingan antara lain kreditur
c. perkiraan jangka waktu pelaksanaan
dan mitra usaha lainnya dari BPR/S dan badan hukum
pengambilalihan.
yang mengambil alih agar mengetahui rencana
pengambilalihan dan mengajukan keberatan dalam
hal terdapat kepentingan yang dirugikan.
29
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
04 Penyampaian keberatan oleh kreditur

Keberatan oleh kreditur Hak pemegang saham


a. Keberatan dapat diajukan paling lambat 14 a. Pemegang saham yang tidak setuju terhadap
hari setelah tanggal pengumuman. keputusan RUPS mengenai pengambilalihan
b. Kreditur yang tidak mengajukan keberatan hanya dapat menggunakan haknya untuk
dianggap menyetujui pengambilalihan. meminta kepada BPR/S agar sahamnya dibeli
c. Jika keberatan tidak dapat diselesaikan oleh dengan harga wajar.
Direksi sampai dengan tanggal RUPS, b. Penggunaan hak atas pembelian saham
keberatan harus disampaikan dalam RUPS. dengan harga wajar tidak menghentikan
proses pelaksanaan pengambilalihan .
d. Penyelesaian dalam RUPS dapat berupa
penyelesaian keberatan atau penetapan
Harga yang wajar dapat didasarkan pada
skema penyelesaian keberatan yang telah
penilaian dari penilai independen.
disepakati dengan pihak yang berkepentingan.
e. Jika penyelesaian keberatan belum tercapai,
pengambilalihan tidak dapat dilaksanakan.

30
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
05 Pelaksanaan RUPS 06 Permohonan izin pengambilalihan kepada OJK

Persetujuan RUPS Direksi BPR/S yang diambil alih dan pihak yang
mengambil alih secara bersama-sama mengajukan
Rancangan dan konsep akta pengambilalihan harus
permohonan izin pengambilalihan.
memperoleh persetujuan:
a. RUPS BPR/S yang diambil alih; dan Permohonan izin dilampiri dengan dokumen pendukung,
b. pihak yang melakukan pengambilalihan. paling sedikit:
a. bukti pengumuman ringkasan atas rancangan
Jika pihak yang mengambil alih berbentuk badan
pengambilalihan;
hukum, rancangan dan konsep akta pengambilalihan
harus disetujui rups atau yang setara. b. berita acara RUPS;
c. surat pernyataan bermaterai dari pihak yang
Tindak lanjut atas RUPS mengambil alih tentang sumber dana untuk mengambil
alih dan komitmen untuk melakukan pengambilalihan;
Apabila rancangan dan konsep akta pengambilalihan
tidak disetujui oleh RUPS:
d. laporan kinerja keuangan terkini jika pengajuan
a. proses pengambilalihan tidak dapat dilaksanakan; permohonan dilakukan dalam jangka waktu 6
dan bulan/lebih sejak penyampaian surat pengantar dan
b. OJK menyampaikan surat penghentian proses dokumen persiapan pelaksanaan pengambilalihan; dan
pengambilalihan. e. daftar periksa kelengkapan dokumen.
31
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Penyampaian perubahan anggaran dasar
07 Persetujuan atau penolakan izin pengambilalihan 08
oleh OJK kepada instansi yang berwenang

Proses yang dilakukan oleh OJK Rancangan pengambilalihan yang telah disetujui
OJK dituangkan dalam akta pengambilalihan.
OJK melakukan:
a. penelaahan atas kelengkapan dan kebenaran dokumen; Jika terdapat perubahan anggaran dasar,
dan perubahan tersebut dinyatakan dalam akta notaris.
b. PKK terhadap pihak yang mengambil alih.
Perubahan anggaran dasar disampaikan kepada
paling lama 10 hari kerja setelah permohonan dan
instansi yang berwenang paling lambat 30 hari
dokumen diterima secara lengkap.
sejak tanggal akta notaris perubahan anggaran
dasar.
Disetujui Ditolak
OJK memberikan OJK menyampaikan
persetujuan setelah pemberitahuan tertulis
dokumen dinyatakan kepada BPR/S disertai
lengkap dan dengan alasan penolakan.
berdasarkan penelaahan
OJK seluruh persyaratan
telah terpenuhi. 32
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin pengambilalihan kepada OJK

Keberlakuan Izin Pengambilalihan

BPR berbentuk badan hukum PT dan Perseroda BPR berbentuk badan hukum Perumda
BPRS berbentuk badan hukum PT Pengambilalihan berlaku sejak tanggal persetujuan OJK.
Pengambilalihan berlaku sejak tanggal:
1) persetujuan instansi yang berwenang atau tanggal yang
ditetapkan dalam persetujuan instansi yang berwenang;
atau BPR berbentuk badan hukum Koperasi
2) surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Pengambilalihan berlaku sejak tanggal akta perubahan
dasar oleh instansi yang berwenang, atau tanggal yang anggaran dasar BPR hasil pengambilalihan dari instansi yang
ditetapkan dalam akta pengambilalihan. berwenang.

33
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
09 Proses administrasi dan pelaporan BPR/S yang telah memperoleh izin pengambilalihan kepada OJK

Kewajiban BPR/S Setelah Mendapat Izin Pengambilalihan

Pengumuman hasil pengambilalihan Laporan Pelaksanaan pengambilalihan kepada OJK


BPR/S wajib mengumumkan hasil pengambilalihan BPR/S wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
paling lambat 30 hari sejak tanggal berlakunya izin pengambilalihan paling lambat 10 hari kerja setelah
pengambilalihan dalam surat kabar dan papan tanggal pengumuman disertai:
pengumuman di kantor BPR/S hasil pengambilalihan. a. fotokopi akta perubahan anggaran dasar BPR/S;
b. fotokopi akta pengambilalihan;
c. fotokopi persetujuan atau penerimaan pemberitahuan
instansi yang berwenang terhadap perubahan
anggaran dasar; dan
d. bukti pengumuman hasil M/K.

34
III. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Perintah OJK
1. Kriteria BPR/S yang Dapat Diperintahkan untuk Melakukan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan
OJK dapat memerintahkan BPR/S untuk melakukan
MKA bagi BPR/S yang:
Kriteria tersebut juga berlaku bagi BPR/S yang tidak
a. dalam 1 kepemilikan PSP, ditetapkan dalam BDPI
berada dalam 1 kepemilikan PSP
atau BDPK;
b. tidak dapat memenuhi modal inti minimum sesuai
dengan POJK KPMM; dan/atau
c. berdasarkan penilaian OJK, diperlukan upaya Jika BPR/S tidak dapat memenuhi ketentuan sesuai
untuk memperkuat ketahanan dan daya saing dengan jangka waktu yang telah ditentukan, antara lain
BPR/S dalam mewujudkan industri BPR/S yang mengenai kelembagaan, tata kelola, dan standar
efisien. penyelengaraan teknologi informasi.

2. Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan


Ketentuan pelaksanaan MKA Ketentuan wilayah jaringan kantor hasil MKA

Ketentuan pelaksanaan MKA atas inisiatif BPR/S berlaku Wilayah jaringan kantor BPR/S hasil MKA mengacu pada POJK
secara mutatis mutandis terhadap pelaksanaan MKA atas Multilicense bagi BPR atau wilayah provinsi yang sama bagi
perintah OJK. BPRS.
35
IV. Kebijakan Mendorong Pelaksanaan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Penggabungan atau Peleburan
Kebijakan OJK untuk Mendorong Pelaksanaan Penggabungan atau Peleburan
OJK dapat menetapkan kebijakan bagi BPR/S dalam rangka mendorong pelaksanaan M/K, yaitu:
Perpanjangan target waktu penyelesaian rencana tindak karena pelampauan batas maksimum pemberian kredit
atau batas maksimum penyaluran dana menjadi paling lambat 24 bulan sejak disampaikan kepada OJK; dan/atau

Perpanjangan jangka waktu bagi Direksi BPR/S untuk memenuhi kewajiban memiliki sertifikat kompetensi kerja
tingkat yang lebih tinggi bagi BPR/S hasil M/K karena peningkatan jumlah aset (menjadi min. Rp300 miliar dalam
jangka waktu 6 bulan berturut-turut) menjadi paling lambat 24 bulan sejak total aset meningkat menjadi Rp300
miliar.

36
B. POKOK-POKOK PENGATURAN V. Alamat Permohonan dan Penyampaian Laporan

Penyampaian Permohonan Izin dan Penyampaian Laporan Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan
BPR/S menyampaikan permohonan untuk memperoleh izin dan/atau penyampaian laporan pelaksanaan MKA secara:

Daring (online) melalui sistem perizinan dan/atau pelaporan OJK

Luring (offline) kepada OJK

a. Permohonan izin dan surat menyurat M/K:


1) antar BPR atau antar BPRS, disampaikan kepada:
a) KEPP c.q. DPIP, bagi BPR; atau
b) KEPP c.q. DPPS, bagi BPRS,
dengan tembusan kepada KR dan/atau KOJK setempat.
2) antara BPR dengan BPRS, disampaikan kepada KEPP c.q. DPPS dengan tembusan DPIP, KR dan/atau KOJK
setempat.
b. Laporan pelaksanaan M/K disampaikan kepada:
1) KR, bagi BPR/S yang berkantor pusat di wilayah kerja KR; atau
2) KOJK, bagi BPR/S yang berkantor pusat di wilayah kerja KOJK,
dengan tembusan DPIP bagi BPR atau DPPS bagi BPRS.
c. Permohonan izin, surat menyurat, dan penyampaikan laporan pelaksanaan pengambilalihan disampaikan kepada:
1) KR, bagi BPR/S yang berkantor pusat di wilayah kerja KR; atau
2) KOJK, bagi BPR/S yang berkantor pusat di wilayah kerja KOJK. 37
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VI. Ketentuan Lain-Lain dan Ketentuan Peralihan

1. Penetapan Kebijakan OJK terkait Pelaksanaan Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan


OJK dapat menetapkan kebijakan berdasarkan pertimbangan tertentu mengenai pelaksanaan MKA selain yang diatur
dalam POJK ini.

Pertimbangan tertentu antara lain hasil kajian dalam rangka penetapan kebijakan mengenai lokasi jaringan kantor atau
upaya untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian.

2. Keberlakuan SK DIR tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi BPR
BPR/S yang sedang dalam proses MKA pada saat POJK MKA BPR dan BPRS berlaku, tetap tunduk pada SK DIR
MKA BPR.

Ketentuan mengenai kebijakan mendorong pelaksanaan M/K dan kebijakan yang dapat ditetapkan OJK
berdasarkan pertimbangan tertentu berlaku juga bagi BPR/S yang sedang dalam proses MKA.

38
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi

1. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan

BPR/S yang melanggar ketentuan kewajiban untuk:


a. memperoleh izin dari OJK untuk melakukan MKA;
b. menyelesaikan hak dan kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional;
c. mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris atas rancangan M/K yang telah disusun;
d. menyusunan akta M/K;
e. menyusun neraca penutupan, neraca pembukaan, mengumumkan hasil M/K, dan menyampaikan laporan pelaksanaan
M/K
f. mengumumkan hasil pengambilalihan dan menyampaikan laporan pelaksanaan pengambilalihan

dikenakan sanksi administratif berupa:


a. teguran tertulis;
b. penurunan tingkat kesehatan; dan/atau
c. penghentian sementara sebagian kegiatan usaha BPR/S.

39
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi

2. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan batasan wilayah dan jaringan kantor BPR
BPR/S yang melanggar ketentuan batasan wilayah dan jaringan kantor BPR hasil penggabungan atau peleburan

dikenakan sanksi administratif yang mengacu pada POJK Multilicense BPR

3. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan penyampaian laporan BPR/S hasil penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan
a. BPR/S yang melanggar ketentuan penyampaian laporan BPR/S hasil MKA

dikenakan sanksi administratif berupa:


1) teguran tertulis; dan
2) denda sebesar Rp100.000 per hari keterlambatan dengan jumlah paling banyak sebesar Rp3 juta.
b. Dalam hal sistem perizinan dan/atau pelaporan OJK belum tersedia, sanksi administratif hanya
memperhitungkan hari kerja keterlambatan.

c. Sanksi administratif berupa denda tidak menghilangkan kewajiban penyampaian laporan BPR/S hasil MKA.
40
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VII. Sanksi

4. Sanksi administratif atas pelanggaran ketentuan tidak melaksanakan penggabungan, peleburan,


atau pengambilalihan atas perintah OJK
BPR/S yang melanggar ketentuan kewajiban pelaksanaan MKA atas perintah OJK

dikenakan sanksi administratif berupa:


a. teguran tertulis:
b. penurunan tingkat kesehatan; dan/atau
c. pencantuman anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau PSP dalam daftar pihak yang memperoleh
predikat tidak lulus dalam penilaian kembali kemampuan dan kepatutan BPR atau BPRS sebagaimana dimaksud
dalam POJK PKPU.

41
B. POKOK-POKOK PENGATURAN VIII. Ketentuan Penutup

Pada saat POJK Nomor 21/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan
BPR dan BPRS mulai berlaku, SK DIR Nomor 32/52/KEP/DIR tentang Persyaratan dan Tata Cara
Merger, Konsolidasi, dan Akuisisi BPR, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

42
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
Cakupan rancangan penggabungan atau peleburan: c. struktur organisasi dan pemegang saham:
a. kelembagaan dan jaringan kantor: 1) SDM BPR/S hasil M/K
1) berita acara RUPS 2) komposisi dan nama calon PS, anggota Direksi, anggota Dewan
2) nama, bentuk badan hukum, dan tempat kedudukan Komisaris, dan anggota DPS BPR/S hasil M/K, disertai daftar isian
BPR/S yang melakukan M/K dan BPR/S hasil M/K calon anggota Direksi atau Dewan Komisaris
3) alasan dan penjelasan masing-masing Direksi yang 3) cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi,
melakukan M/K anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, dan pegawai BPR/S yang
4) rencana status seluruh jaringan kantor BPR/S yang telah melakukan M/K
beroperasi sebelum M/K 4) cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju
5) rencana perubahan nama dan logo BPR/S hasil terhadap M/K
peleburan 5) gaji, honorarium, dan tunjangan lain bagi calon anggota Direksi,
6) perkiraan jangka waktu pelaksanaan M/K anggota Dewan Komisaris, dan anggota DPS BPR/S hasil M/K
6) pengungkapan benturan kepentingan antara BPR/S yang
b. kegiatan usaha: melakukan M/K dan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
1) kegiatan usaha setiap BPR/S dan perubahan yang atau anggota DPS
terjadi selama tahun buku yang sedang berjalan, jika 7) analisis kemampuan keuangan calon PSP terkini serta proyeksi 3
ada tahun ke depan yang disusun oleh konsultan independen
2) rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan usaha dari d. penyelesaian permasalahan pihak ketiga:
BPR/S yang melakukan M/K 1) cara penyelesaian hak dan kewajiban kepada debitur, kreditur,
3) rincian permasalahan yang timbul selama tahun buku dan pihak lain
yang sedang berjalan yang memengaruhi kegiatan 2) penjelasan manfaat dan risiko yang mungkin timbul akibat M/K
BPR/S yang melakukan M/K beserta mitigasi atas risiko 44
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
1. Persyaratan dan Tata Cara Penggabungan atau Peleburan
Cakupan rancangan penggabungan atau peleburan:

e. data keuangan:
1) laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan 3 tahun buku terakhir dari setiap BPR/S
2) data keuangan BPR/S yang melakukan M/K berdasarkan posisi terakhir sebelum pengajuan permohonan M/K
3) laporan keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap BPR/S yang melakukan M/K
f. tata cara penilaian dan konversi saham dari tiap BPR/S terhadap saham BPR/S hasil M/K
g. perubahan anggaran dasar:
1) rancangan perubahan AD BPR/S hasil penggabungan atau rancangan akta pendirian BPR/S hasil peleburan
2) Rencana penambahan modal disetor, jika ada
h. proyeksi BPR/S hasil M/K meliputi laporan keuangan, rasio KPMM selama 12 bulan, modal inti minimum selama 12 bulan, dan TKS
selama 12 bulan dengan predikat min. CS atau peringkat komposit 3
i. rencana bisnis BPR/S hasil M/K dalam periode 1 tahun
j. rencana tindak penyelesaian hak dan kewajiban dari kegiatan usaha secara konvensional paling lambat 1 tahun
k. teknologi informasi BPR/S hasil M/K

45
II. Penggabungan, Peleburan, dan
B. POKOK-POKOK PENGATURAN
Pengambilalihan atas Inisiatif BPR/S
2. Persyaratan dan Tata Cara Pengambilalihan
Cakupan rancangan pengambilalihan:
c. cara penyelesaian hak dan kewajiban BPR/S yang diambil alih
kepada kreditur dan pihak lain
a. kelembagaan dan jaringan kantor:
d. laporan keuangan dan informasi kinerja keuangan min.2 tahun
1) nama dan tempat kedudukan BPR/S yang diambil alih dan
buku terakhir dari pihak yang mengambil alih dan BPR/S yang
pihak yang mengambil alih, disertai identitas pihak yang
diambil alih
mengambil alih
e. saham dan persiapan pendanaan:
2) alasan dan penjelasan pihak yang mengambil alih dan
1) tata cara penilaian dan konversi saham dari BPR/S yang
Direksi yang diambil alih
diambil alih terhadap saham penukarnya jika pembayaran
3) perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengambilalihan
dilakukan dengan saham
b. struktur organisasi dan pemegang saham: 2) jumlah dan nilai saham BPR/S yang diambil alih beserta
1) cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota komposisi pemegang saham setelah pengambilalihan
Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, dan 3) kesiapan pendanaan dari pihak yang mengambil alih
pegawai BPR/S yang diambil alih 4) dokumen terkait sumber dana pengambilalihan
2) cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju 5) surat pernyataan bermaterai cukup dari pihak yang
terhadap pengambilalihan melakukan pengambilalihan terkait dana yang digunakan
3) analisis kemampuan keuangan calon PSP terkini serta untuk mengambil alih
proyeksi 3 tahun ke depan yang disusun oleh konsultan f. rancangan perubahan anggaran dasar BPR/S yang diambil
independen alih

46
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN

1 Contoh Pengambilalihan yang Mengakibatkan Beralihnya Pengendalian

a. menjadi pemegang saham dengan kepemilikan saham terbesar pada BPR/S


Saham BPR Aman Saham BPR Aman BPR Aman memiliki pemegang saham:
A: 30%
C A B B: 50%
20% C
30%
Pengambilalihan 40%
30% C: 20%
B A C membeli sebagian saham B sebesar 30% sehingga
50% 30%
menjadi 50%.
Pembelian saham tersebut termasuk pengambilalihan
saham yang mengakibatkan beralihnya pengendalian
karena jumlah saham yang dimiliki C melebihi jumlah
kepemilikan saham terbesar lain yang telah ada, yaitu A
(30%). Ko jadi bgitu komposisinya?

47
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN

1 Contoh Pengambilalihan yang Mengakibatkan Beralihnya Pengendalian

b. kepemilikan saham tidak melebihi pemegang saham terbesar namun menentukan baik langsung atau tidak
langsung pengelolaan dan/atau kebijakan BPR atau BPRS
BPR Sentosa memiliki pemegang saham: (perlu ex. Akuisisi eksternal?)
Saham BPR Sentosa Saham BPR Sentosa
A: 60%
B: 20%
C
C
20%
C: 20%
20% A
B A Pengambilalihan
B 50%
B membeli saham A sebesar 10% sehingga menjadi 30% dan A
20% 60% 30% tetap menjadi pemegang saham terbesar. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui bahwa:
1) terdapat perjanjian antara A selaku pemegang saham mayoritas
dengan B yang menunjukkan bahwa A memberikan hak suaranya
kepada B; dan/atau (memberikan/menguasakan? Atau memang
ada jenis saham tertentu yg punya kekhususan?)
2) pengawas memiliki keyakinan yang didukung dengan bukti tertulis,
sehingga B memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan
strategis termasuk terkait kegiatan operasional BPR Sentosa.
Pembelian saham tersebut termasuk pengambilalihan saham yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian walaupun B tidak menjadi
pemegang saham terbesar karena terbukti bahwa B menentukan
pengelolaan dan/atau kebijakan BPR Sentosa. 48
LAMPIRAN CONTOH PENGAMBILALIHAN

2 Contoh Pengambilalihan yang Tidak Mengakibatkan Beralihnya Pengendalian

Saham BPR Sukses Saham BPR Sukses BPR Sukses memiliki pemegang saham:
A: 30%
C
A
B: 50%
20%
30%
Pembelian saham B A C: 20%
50% 50% A membeli saham C sehingga menjadi 50%.
B
50% Pembelian saham tersebut termasuk pembelian saham
tidak mengakibatkan beralihnya pengendalian karena
jumlah saham yang dimiliki A sama dengan jumlah
kepemilikan saham terbesar lain yang telah ada, yaitu B.
Selain itu, tidak terdapat bukti tertulis bahwa A memiliki
kewenangan untuk menentukan kebijakan strategis termasuk
terkait kegiatan operasional BPR Sukses.
Proses yang dilakukan kepada A adalah PKK serta
pemeriksaan sumber dana pengambilalihan.

49
KEDUDUKAN WILAYAH DAN JARINGAN KANTOR
LAMPIRAN HASIL PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Lokasi jaringan kantor BPR/S hasil penggabungan atau
peleburan yang berdiri sebelum RPOJK MKA berlaku: Contoh :
a. BPRKU 1, BPRKU 2, dan BPRS: berkedudukan dalam • PT BPR/S “A” di Kab. Sukabumi melakukan penggabungan dengan PT
wilayah provinsi yang sama BPR/S “B” di Kab. Cianjur (dalam 1 prov yang sama (prov. Jawa Barat))
dimana modal inti hasil penggabungan BPR tersebut memenuhi kriteria
BPRKU1.
• Dengan demikian, BPR dapat mempertahankan kedudukan lokasi
Termasuk bagi BPR/S hasil Penggabungan atau Peleburan yang
jaringan kantor yang masing-masing sebelumnya dimiliki di Kab.
memiliki jaringan kantor di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok,
Sukabumi dan Kab. Cianjur.
Tangerang, dan Bekasi
• PT BPR/S “C” di Kab. Garut melakukan penggabungan dengan PT BPR/S
“D” di Kab. Subang (dalam 1 prov yang sama (prov. Jawa Barat))
dimana modal inti hasil penggabungan BPR tersebut memenuhi kriteria
BPRKU1.
• Dengan demikian, BPR dapat mempertahankan kedudukan lokasi
jaringan kantor yang masing-masing sebelumnya dimiliki di Kab. Garut
dan Kab. Subang.

• PT BPR/S “E” di Kab. Bekasi yang memiliki jaringan kantor di Kab. Bekasi
melakukan penggabungan dengan PT BPR/S ”F” di Kab. Bogor yang
memiliki jaringan kantor di DKI Jakarta dan Kab. Bogor dimana hasil
penggabungan BPR tersebut berada pada kelompok BPRKU2.
• BPR/S hasil penggabungan berlokasi di Kab. Bogor, yaitu PT BPR/S “D”.
Jaringan kantor BPR/S yang berlokasi di Kab. Bekasi, DKI Jakarta, dan
Kab. Bogor dianggap berkedudukan di dalam wilayah provinsi yang
BPR/S sama.
50
KEDUDUKAN WILAYAH DAN JARINGAN KANTOR
LAMPIRAN HASIL PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN

Lokasi jaringan kantor BPR/S hasil penggabungan atau


peleburan yang berdiri sebelum RPOJK MKA berlaku:

b. BPRKU 3: berkedudukan di wilayah provinsi yang sama


dan dapat meluas ke Kabupaten/Kota yang berbatasan
langsung di provinsi lain

Contoh:
PT BPR “E” KU 1 di Kab. Ciamis yang memiliki jaringan
kantor di wilayah yang sama (Jawa Barat) melakukan
penggabungan dengan PT BPR “F” KU 2 di Kab. Cilacap
yang memiliki jaringan kantor di wilayah yang sama (Jawa
Tengah).
Hasil penggabungan berlokasi di Kab. Cilacap, yaitu PT BPR
“F” KU 3. Jaringan kantor yang berada di Kab. Ciamis
dapat tetap dibuka karena BPR hasil penggabungan
menjadi BPRKU 3 dan berlokasi di kabupaten yang
berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah. BPR

Ciamis Cilacap
(Jawa Barat) (Jawa Tengah)
51

Anda mungkin juga menyukai