Mengingat
1.
2.
3.
4.
Memperhatikan
:
MEMUTUSKAN
Menetapkan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta ini yang dimaksud dengan :
1. BAZNAS Kota Yogyakarta adalah Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat di
Kota Yogyakarta
2. Ketua adalah pimpinan BAZNAS Kota Yogyakarta yang terdiri dari 1 (satu) ketua
dan 4 (empat) wakil ketua
3. Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disebut SDM adalah pegawai BAZNAS Kota
Yogyakarta.
4. Pegawai adalah pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta yang berstatus tetap atau tidak
tetap.
Bab II
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 2
1. Pengelolaan SDM sebagai unsur paling strategis di BAZNAS Kota Yogyakarta harus
didasarkan pada prinsip-prinsip profesionalisme, keadilan, dan kesamaan hak yang
tidak membedakan manusia atas dasar suku, ras, dan gender.
2. Pengembangan SDM di BAZNAS Kota Yogyakarta ditujukan untuk meningkatkan
pencapaian visi dan misi BAZNAS Kota Yogyakarta.
Bab III
PEGAWAI BAZNAS
Pasal 3
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK
Bagian Kesatu
KEWAJIBAN
Pasal 7
Kewajiban Pegawai adalah:
a.
b.
melaksanakan tugas pokok dan fungsi kedinasan yang dipercayakan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
c.
memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
d.
bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan lembaga;
e.
melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan lembaga terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
f.
g.
h.
i.
b.
c.
Menerima tunjangan lauk pauk yang besarnya ditentukan dengan keputusan Ketua pada
setiap tahunnya;
d.
e.
Menerima tunjangan kinerja sesuai dengan prestasi yang ditetapkan dengan keputusan
Ketua;
f.
BAB V
PENGGAJIAN
Bagian Pertama
Gaji Pokok
Pasal 9
1. Gaji pokok merupakan imbalan dari lembaga atas kewajiban pokok yang harus
dilaksanakan oleh Pegawai yang besarnya bersifat tetap setiap bulan dan ditentukan
berdasarkan tingkat;
2. Pegawai tidak tetap berhak atas 75% dari gaji pokok yang berlaku.
Pasal 10
(1)
(2)
Skala gaji pokok dan sistem penggajian diatur dengan peraturan tersendiri.
Bagian Kedua
Tunjangan
Pasal 11
(1)
Tunjangan merupakan tambahan penghasilan di luar gaji pokok yang diberikan kepada
Pegawai dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan, dan memotivasi Pegawai untuk
meningkatkan produktivitas.
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
Setiap Pegawai yang memenuhi syarat dapat memperoleh insentif yang jenis dan
jumlahnya bervariasi menurut kinerja, kualifikasi dan profesi.
(2)
(3)
BAB VI
CUTI
Pasal 14
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja bagi Pegawai Tetap yang diizinkan oleh pejabat yang
berwenang dalam jangka waktu tertentu.
Pasal 15
(1) Jenis Cuti bagi Pegawai meliputi:
a. cuti tahunan;
b. cuti sakit;
c. cuti menikah;
d. cuti persalinan;
e. cuti menunaikan ibadah keagamaan;
f. cuti duka; dan
g. cuti di luar tanggungan lembaga.
(2) Pedoman pemberian cuti diatur dengan peraturan tersendiri.
BAB VII
KONFLIK KEPENTINGAN
Pasal 16
(1)
(2)
BAB VIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENSIUN
Pasal 78
(1)
Pemutusan hubungan kerja bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dapat dilakukan
setiap saat apabila pegawai tersebut tidak memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
(2)
b.
meninggal dunia;
c.
(1)
(2)
Setiap Pegawai membayar iuran per bulan sesuai dengan peraturan pemerintah tentang
kepesertaan BPJS ketenagakerjaan dari gaji pokok.
(3)
Subsidi dari lembaga per bulan sebesar sesuai dengan peraturan pemerintah tentang
kepesertaan BPJS ketenagakerjaan dari gaji pokok untuk setiap Pegawai.
Pasal 81
Pegawai yang berhak atas dana pensiun adalah:
a.
b.
c.
d.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 87
Semua peraturan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan SDM lembaga, tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan Peraturan ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 88
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan ini, akan ditetapkan lebih lanjut dengan
keputusan tersendiri.
Pasal 89
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal
Ketua,