Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN KETUA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

NOMOR : 11 TAHUN 2016/1438


TENTANG
SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAZNAS KOTA YOGYAKARTA
BISMILLAHIROHMANIROHIM
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA YOGYAKARTA
Menimbang

a. bahwa pelaksanaan kegiatan zakat yang terkoordinasi dapat


meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga untuk mencapai
daya guna dan hasil guna yang optimal perlu dikelola oleh Sumber
Daya Manusia yang profesional;
b. bahwa untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat secara amanah,
professional dan transparan di butuhkan Sumber Daya Manusia yang
cakap dan kompeten;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, maka perlu penerbitan peraturan Ketua BAZNAS Kota
Yogyakarta tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia;

Mengingat

1.
2.
3.

4.

Memperhatikan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat;


Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 23/2011;
Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 323 Tahun 2015 tentang
Pengangkatan Pimpinan dan Pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta
Masa Bhakti 2015-2020;
Keputusan Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun
2016/1437 tentang Renstra, Kebijakan Umum dan RKAT tahun
2016/1437

:
MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERATURAN KETUA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA TENTANG


SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA BAZNAS
KOTA YOGYAKARTA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta ini yang dimaksud dengan :
1. BAZNAS Kota Yogyakarta adalah Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat di
Kota Yogyakarta
2. Ketua adalah pimpinan BAZNAS Kota Yogyakarta yang terdiri dari 1 (satu) ketua
dan 4 (empat) wakil ketua
3. Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disebut SDM adalah pegawai BAZNAS Kota
Yogyakarta.
4. Pegawai adalah pelaksana BAZNAS Kota Yogyakarta yang berstatus tetap atau tidak
tetap.
Bab II
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 2
1. Pengelolaan SDM sebagai unsur paling strategis di BAZNAS Kota Yogyakarta harus
didasarkan pada prinsip-prinsip profesionalisme, keadilan, dan kesamaan hak yang
tidak membedakan manusia atas dasar suku, ras, dan gender.
2. Pengembangan SDM di BAZNAS Kota Yogyakarta ditujukan untuk meningkatkan
pencapaian visi dan misi BAZNAS Kota Yogyakarta.

Bab III
PEGAWAI BAZNAS
Pasal 3

1. Pegawai BAZNAS Kota Yogyakarta terdiri atas:


a. Pegawai yang berstatus sebagai pegawai tetap; dan
b. Pegawai yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap

2. Pegawai yang berstatus tetap sebagaimana pada ayat 1 huruf a adalah:


a. Pegawai yang telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
b. Pegawai yang memiliki integritas yang tinggi serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi yang di butuhkan oleh BAZNAS Kota Yogyakarta
c. Pegawai yang mendapatkan Surat Keputusan penetapan sebagai pegawai tetap
oleh ketua BAZNAS Kota Yogyakarta
3. Pegawai tidak tetap/kontrak sebagaimana pada ayat 1 huruf b dibuat secara tertulis
yang sekurang-kurangnya berisi :
a. Nama, jenis kelamin, umur, pendidikan, dan alamat;
b. Jabatan atau jenis pekerjaan;
c. Besarnya insentif dan cara pembayarannya;
d. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban;
e. Jangka waktu berlakunya kontrak;
f. Tempat dan tanggal kontrak kerja dibuat; dan
g. Tanda tangan para pihak dalam kontrak kerja.
Bagian Pertama
PERENCANAAN PENGADAAN PEGAWAI
Pasal 4
1. Perencanaan pengadaan Pegawai dibuat dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
atau sesuai dengan rencana strategis BAZNAS Kota Yogyakarta.
2. Perencanaan sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) dibuat sesuai kebutuhan
dengan memperhatikan rasio beban kerja dan kebutuhan SDM.
Bagian Kedua
REKRUTMEN
Pasal 5
1. Lowongan formasi Pegawai diumumkan secara terbuka melalui Bagian
Administrasi Umum dan SDM sekurang-kurangnya di Web BAZNAS Kota
Yogyakarta dengan menyebutkan syarat dan kualifikasi yang harus dipenuhi
oleh pelamar.

2. Proses rekrutmen Pegawai dilakukan secara terbuka dan akuntabel.


SELEKSI
Pasal 6
1. Seleksi administrasi oleh pelaksana bagian administrasi,umum dan SDM
2. Seleksi kemampuan;
3. Pemeriksaan psikologis;
4. Tes kesehatan;
5. Pengusulan hasil seleksi oleh Tim seleksi BAZNAS Kota Yogyakarta;
6. Penentuan kelulusan oleh Ketua BAZNAS Kota Yogyakarta.

BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK
Bagian Kesatu
KEWAJIBAN
Pasal 7
Kewajiban Pegawai adalah:
a.

menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

b.

melaksanakan tugas pokok dan fungsi kedinasan yang dipercayakan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

c.

memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;

d.

bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan lembaga;

e.

melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan lembaga terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;

f.

masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

g.

mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

h.

menggunakan dan memelihara barang-barang milik lembaga dengan sebaikbaiknya;

i.

memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;


Bagian Kedua
Hak
Pasal 8

Hak pegawai Magang (tetap dan kontrak) adalah:


a.

Menerima gaji berdasarkan remunerasi yang ditetapkan dengan keputusan tersendiri;

b.

Menerima tunjangan hari raya minimal sebesar satu kali gaji;

c.

Menerima tunjangan lauk pauk yang besarnya ditentukan dengan keputusan Ketua pada
setiap tahunnya;

d.

Menerima jaminan tunjangan ketenagakerjaan melalui program BPJS sesuai dengan


ketentuan pemerintah;

e.

Menerima tunjangan kinerja sesuai dengan prestasi yang ditetapkan dengan keputusan
Ketua;

f.

Mendapatkan hak cuti tahunan sesuai dengen ketentuan yang berlaku.

BAB V
PENGGAJIAN
Bagian Pertama
Gaji Pokok
Pasal 9
1. Gaji pokok merupakan imbalan dari lembaga atas kewajiban pokok yang harus
dilaksanakan oleh Pegawai yang besarnya bersifat tetap setiap bulan dan ditentukan
berdasarkan tingkat;
2. Pegawai tidak tetap berhak atas 75% dari gaji pokok yang berlaku.

Pasal 10
(1)

Skala gaji pokok dilakukan penyesuaian dengan mempertimbangkan kondisi keuangan


lembaga, memperhatikan nilai kebutuhan hidup, kebijakan pemerintah, dan tingkat
inflasi sekurang-kurangnya setiap 1 (satu) tahun;

(2)

Skala gaji pokok dan sistem penggajian diatur dengan peraturan tersendiri.

Bagian Kedua
Tunjangan
Pasal 11
(1)

Tunjangan merupakan tambahan penghasilan di luar gaji pokok yang diberikan kepada
Pegawai dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan, dan memotivasi Pegawai untuk
meningkatkan produktivitas.

(2)

Tunjangan dapat berupa finansial dan non-finansial.


Pasal 12

(1)

Jenis Tunjangan Pegawai adalah:


a. tunjangan masa kerja;
b. tunjangan jabatan; dan
c. tunjangan kesejahteraan.

(2)

Tunjangan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:


a. tunjangan kesehatan;
b. tunjangan Hari Raya;
c. tunjangan hari tua/pensiun;
d. tunjangan lauk pauk; dan
e. tunjangan lain sesuai dengan kemampuan keuangan lembaga.

(3)

Pedoman pemberian tunjangan diatur dengan peraturan tersendiri.


Bagian Ketiga
Insentif dan Benefit
Pasal 13

(1)

Setiap Pegawai yang memenuhi syarat dapat memperoleh insentif yang jenis dan
jumlahnya bervariasi menurut kinerja, kualifikasi dan profesi.

(2)

Insentif dibebankan pada unit kerja masing-masing.

(3)

Insentif diberikan dalam bentuk:


a. insentif kinerja;
b. insentif kedisiplinan; dan/atau
c. insentif kelebihan jam kerja/lembur.

BAB VI
CUTI
Pasal 14
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja bagi Pegawai Tetap yang diizinkan oleh pejabat yang
berwenang dalam jangka waktu tertentu.
Pasal 15
(1) Jenis Cuti bagi Pegawai meliputi:
a. cuti tahunan;
b. cuti sakit;
c. cuti menikah;
d. cuti persalinan;
e. cuti menunaikan ibadah keagamaan;
f. cuti duka; dan
g. cuti di luar tanggungan lembaga.
(2) Pedoman pemberian cuti diatur dengan peraturan tersendiri.
BAB VII
KONFLIK KEPENTINGAN
Pasal 16
(1)

Setiap Pegawai dilarang menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan


lembaga.

(2)

Setiap Pegawai wajib menghindari konflik kepentingan (conflict of interest) antara


kepentingan pribadi dan kepentingan lembaga dalam setiap tindakan dan pengambilan
keputusan.

BAB VIII
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENSIUN
Pasal 78
(1)

Pemutusan hubungan kerja bagi pegawai tetap dan pegawai tidak tetap dapat dilakukan
setiap saat apabila pegawai tersebut tidak memenuhi syarat sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

(2)

Pemutusan hubungan kerja bagi Pegawai dilakukan apabila:


a. telah habis masa kontrak bagi pegawai tidak tetap;
b. telah memasuki batas usia pensiun;
c. mengajukan berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis;
d. tidak mampu lagi melakukan pekerjaan karena gangguan kesehatan/sakit yang tidak
mungkin disembuhkan lagi;
e. tidak cakap melakukan tugas pekerjaannya serta menunjukkan kinerja yang tidak
baik;
f. dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat karena pelanggaran kode etik/peraturan
disiplin;
g. dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap karena masalah pidana berat; dan/atau
h. perampingan pegawai karena reorganisasi kelembagaan, atau sebab-sebab yang lain.
Pasal 79

Pensiun terjadi karena:


a.

telah memasuki batas usia pensiun;

b.

meninggal dunia;

c.

mengajukan pensiun dini.


Pasal 80

(1)

Dana pensiun berasal dari iuran Pegawai dan subsidi lembaga.

(2)

Setiap Pegawai membayar iuran per bulan sesuai dengan peraturan pemerintah tentang
kepesertaan BPJS ketenagakerjaan dari gaji pokok.

(3)

Subsidi dari lembaga per bulan sebesar sesuai dengan peraturan pemerintah tentang
kepesertaan BPJS ketenagakerjaan dari gaji pokok untuk setiap Pegawai.

Pasal 81
Pegawai yang berhak atas dana pensiun adalah:
a.

yang telah bekerja di lembaga secara terus menerus minimal 20 tahun;

b.

usia minimal 50 tahun;

c.

mencapai batas usia pensiun 60 tahun, dan/atau

d.

meninggal dunia sebelum batas usia minimal pensiun.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 87
Semua peraturan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan SDM lembaga, tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan Peraturan ini.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 88
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan ini, akan ditetapkan lebih lanjut dengan
keputusan tersendiri.
Pasal 89
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal
Ketua,

Prof. Dr. H. Muhamad, M.Ag

Anda mungkin juga menyukai