Mitigasi Risiko
Pemenuhan Hak Kreditor
Pemegang Hak Tanggungan
Melalui Lelang
A.Y. Dhaniarto, S.H., LL.M.
Kepala Kantor Wilayah DJKN
Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara
www.lelang.go.id
Pengikatan Jaminan Hak Tanggungan
Pengikatan jaminan
Perjanjian tambahan atau ikutan (accessoir) dan
Hak Tanggungan pembebanannya bisa lebih dari 1 kali
(1) Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan : (2) Atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak
Tanggungan, penjualan objek Hak Tanggungan
a. hak pemegang Hak Tanggungan dapat dilaksanakan di bawah tangan jika dengan
pertama untuk menjual objek Hak demikian itu akan dapat diperoleh harga tertinggi yang
Tanggungan sebagaimana dimaksud menguntungkan semua pihak.
dalam Pasal 6, atau
b. titel eksekutorial yang terdapat dalam
(3) Pelaksanaan penjualan sebagaimana dimaksud pada
sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana
ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah lewat waktu 1
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),
(satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh
pemberi dan/atau pemegang Hak Tanggungan
objek Hak Tanggungan dijual melalui
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
pelelangan umum menurut tata cara yang
diumumkan sedikit-dikitnya dalam 2 (dua) surat kabar
ditentukan dalam peraturan perundang-
yang beredar di daerah yang bersangkutan dan/atau
undangan untuk pelunasan piutang
media massa setempat, serta tidak ada pihak yang
pemegang Hak Tanggungan dengan hak
menyatakan keberatan.
mendahulu dari pada kreditor-kreditor
lainnya.
Ketentuan Eksekusi Hak Tanggungan 2/7
Bab V Pasal 20 Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Pasal 6
“Apabila debitor cidera janji, pemegang HT PERTAMA mempunyai hak untuk menjual obyek HT atas
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
penjualan tersebut.“
www.lelang.go.id
Ketentuan Eksekusi Hak Tanggungan 5/7
www.lelang.go.id
Ketentuan Eksekusi Hak Tanggungan 6/7
Penjualan di Bawah Tangan berdasarkan kesepakatan Pemberi dan Pemegang HT
www.lelang.go.id
Ketentuan Eksekusi Hak Tanggungan 7/7
Penjelasan Pasal 20 Ayat (2)
“Dalam hal penjualan melalui pelelangan umum diperkirakan tidak akan
menghasilkan harga tertinggi, dengan menyimpang dari prinsip sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberi kemungkinan melakukan eksekusi melalui penjualan
dibawah tangan, asalkan hal tersebut disepakati oleh pemberi dan pemegang HT, dan
syarat yang ditentukan pada ayat (3) dipenuhi. Kemungkinan ini dimaksudkan untuk
mempercepat penjualan obyek Hak Tanggungan dengan harga penjualan tertinggi.“
www.lelang.go.id
DALAM PERATURAN
1 Ketentuan Pasal 20 ayat (2 dan 3) terdapat
dalam Bab V Eksekusi Hak Tanggungan,
sehingga masuk ke dalam ranah Eksekusi,
baik dilakukan di bawah tangan maupun
melalui lelang.
www.lelang.go.id
DALAM PERATURAN
3 Penjualan di Bawah Tangan sesuai
Penjelasan Pasal 20 ayat (1) dan (2) UUHT
www.lelang.go.id
Penjualan di Bawah Tangan
4 Ketentuan SE Kepala Badan Urusan Piutang
dan Lelang Negara No. SE-23/PN/2000 tgl 22
Nov 2000 ttg Petunjuk Pelaksanaan Lelang
HT, angka 4 menyebutkan:
Analisis .
Apabila tidak ada kesepakatan, barulah ditindaklanjuti dengan
eksekusi berdasarkan:
Ketentuan Pasal 20 ayat 2 dan 3 a. Pasal 20 ayat (1) huruf a jo Pasal 6 jo Pasal 11 ayat (2) huruf e
UUHT.
Undang-undang No.4 Tahun 1996 [quicker, simpler and cheaper .. than]
Tentang Hak Tanggungan b. Pasal 20 ayat (1) huruf b jo Pasal 14 UUHT.
[quick, simple and not expensive]
www.lelang.go.id
Beberapa Simpulan Eksekusi Hak Tanggungan
7 a. Pembentuk UUHT menyatakan bahwa pada
prinsipnya, setiap eksekusi harus
dilaksanakan dgn melalui pelelangan
umum
b. Dalam hal pelelangan umum diperkirakan tidak
akan menghasilkan harga tertinggi, dibuka
kemungkinan eksekusi melalui penjualan
dibawah tangan.
Beberapa Simpulan Eksekusi HT
c. Ada SE Kepala BUPLN No. SE-23/PN/2000
tgl 22 Nov 2000 ttg Petunjuk Pelaksanaan
Lelang HT, menyatakan bhw penjualan ini
Analisis tidak boleh dilakukan secara lelang. (SE Ka
BUPLN ini belum dicabut)
Ketentuan Pasal 20 ayat 2 dan 3
Undang-undang No.4 Tahun 1996 Penjualan di bawah tangan sebagaimana
8 dimaksud Pasal 20 ayat (2) dan ayat (3)
Tentang Hak Tanggungan
merupakan salah satu opsi Eksekusi HT.
www.lelang.go.id
Wacana Penjualan di Bawah Tangan Pasal 20 ayat (2)
UUHT melalui Lelang Noneksekusi Sukarela
Lelang Eksekusi adalah Lelang untuk melaksanakan Pengertian Sukarela (menurut KBBI)
putusan atau penetapan pengadilan, dokumen- sukarela/su·ka·re·la/ /sukaréla/ a 1 dengan
dokumen lain yang dipersamakan dengan itu, dan/ kemauan sendiri; dengan rela hati: mereka itu
atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan bekerja dengan --; 2 atas kehendak sendiri (tidak
perundangundangan. karena diwajibkan): pasukan --; pekerja --
Bandingkan Negara lain, msl Tennessee USA Lelang Eksekusi UUHT rawan gugatan.
Sebaiknya sebelum wacana ini dilaksanakan
Untuk lebih mengoptimalkan Lelang Eksekusi agar berkoordinasi dan meminta masukan
HT diperlukan penguatan, misalnya terkait aparat penegak hukum yang lain misalnya
kewenangan pengosongan objek lelang Mahkamah Agung (lembaga peradilan) dan
sehingga lelang lebih menarik & perhatian thd Kejaksaan.
hak-hak debitor tereksekusi.
Sebelum SEMA 14/2014, harus diajukan
SEMA 4/2014 apabila terlelang tdk mau gugatan, karena pelelangan Ps 6 dipandang
mengosongkan obyek lelang, eksekusi sbg lelang sukarela, bukan lelang eksekusi.
pengosongan dpt langsung diajukan kpd Ketua
Pengadilan Negeri tanpa melalui gugatan.
Mitigasi Risiko terkait Pemenuhan Hak Kreditor
Pemegang HT Melalui Lelang
Saran
Tanggungan.
Terima kasih
www.lelang.go.id