Anda di halaman 1dari 15

HUKUM JAMINAN

(GADAI)
Ninik Darmini
HKHK
Semester Gasal T.A. 2021/2022
GADAI (PAND)
(Diatur dalam Buku II Bab 20 Ps. 1150-1160 KUHPerd.)
• Gadai (Ps. 1150 KUHPerdata) :
“ suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas
suatu benda bergerak, yang diserahkan
kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh
seorang lain atas namanya, dan yang memberikan
kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada orang-orang berpiutang
lainnya; dengan kekecualian biaya untuk
melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah
barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan”.
Beberapa pedoman ttg Gadai menurut
rumusan Ps. 1150 KUHPerd. :

1. Gadai adalah hak kebendaan;


2. Obyek gadai adalah benda bergerak;
3. Benda gadai diserahkan oleh debitur kepada
kreditur atau pihak ke 3 (untuk memenuhi asas
inbezitstelling);
4. Fungsi gadai sebagai pelunasan hutang;
5. Pemegang gadai mempunyai hak didahulukan
dalam pemenuhan piutangnya jika berhadapan
dengan kreditur lainnya, kecuali atas biaya lelang
dan biaya pemeliharaan barang gadai.
Ciri-Ciri Gadai
1. Accesoir;
2. Hak kebendaan yg memberikan jaminan;
3. Tidak dapat dibagi-bagi.
Contoh : 2 orang ahli waris yg mempunyai
kewajiban membayar hutang dg jaminan
gadai, maka jika seorang telah membayar
bagiannya tidak dapat meminta sebagian
benda gadai untuk diserahkan padanya).
Pihak dalam Gadai
• Pemberi gadai x Pemegang gadai
(debitur yg berhutang) (Kreditur/ Perum Pegadaian)

Dimungkinkan ada pihak lain sebagai pihak


penyimpan dengan persetujuan kedua belah
pihak.
Siapa yang dapat menggadaikan ?
• Mereka yg mempunyai kewenangan bertindak
atas suatu benda yg jadi obyek.
• Bagaimana dg isi Pasal 1152 ayat (4)
KUHPerdata yg menentukan bahwa
ketidakwenangan bertindak pemberi gadai tidak
dapat diajukan kepada penerima gadai.
• Pasal ini seakan membuka peluang bagi
pemakai, peminjam, penemu bahkan penyimpan
untuk dapat menggadaikan benda yg berada
dalam kekuasaannya.
Bagaimana cara menggadaikan
benda bergerak yg berwujud ?

1. Harus ada perjanjian pokoknya;


2. Harus ada perjanjian gadai;
3. Bentuk perjanjiannya bebas;
4. Isi perjanjian sesuai kesepakatan para pihak
dg landasan kebebasan berkontrak;
5. Harus ada penyerahan benda gadai dalam
kekuasaan penerima gadai atau benda gadai
harus keluar dari kekuasaan pemberi gadai
(inbezitstelling)
Cara menggadaikan benda bergerak
tak berwujud (piutang atas nama)
1. Harus ada perjanjian pokok:
2. Harus ada perjanjian gadai;
3. Bentuk perjanjiannya bebas;
4. Isinya sesuai dg kesepakatan para pihak dg landasan kebebasan
berkontrak;
5. Pemberitahuan kpd debitur dari piutang yg digadaikan sifatnya
harus, sebab tanpa pemberitahuan tidak ada perbuatan hukum
gadai;
6. Penyerahan piutang atas nama sebagai perwujudan asas
inbezitstelling.
* Berbeda dg cessie piutang atas nama. Pemberitahuan tidak
merupakan syarat adanya perbuatan cessie, tetapi hanya sekedar
perbuatan administratif saja;
* Mengenai bentuk perjanjian antara gadai dengan cessie jg terdapat
perbedaan yaitu : Untuk gadai sifatnya bebas artinya dapat tertulis
maupun lisan, sedangkan dalam cessie harus tertulis dalam suatu
akta, dapat akta otentik maupun akta dibawah tangan.
Mungkinkah gadai untuk hutang ke-
2?
• Memperhatikan Pasal 1159 ayat (2) membuka peluang
untuk adanya gadai untuk hutang ke 2.

• “ Jika diantara si berutang dan berpiutang ada pula


suatu utang ke dua, yang dibuatnya sesudah saat
pemberian gadai, dan dapat ditagih sebelum
pembayaran utang pertama atau pada hari pembayaran
itu sendiri, maka si berpiutang tidaklah diwajibkan
melepaskan barang gadainya sebelum kepadanya
dilunasi sepenuhnya kedua utang tersebut, sekalipun
tidak telah diperjanjikan untuk mengikatkan barang
gadainya bagi pembayaran utang keduanya”.
Hal yg dapat ditarik dari ketentuan
Ps. 1159 ayat (4) KUHPerd. :

1. Hutang kedua diadakan setelah


pemberian gadai;
2. Pembayaran hutang kedua lebih dahulu
dari hutang pertama atau bersamaan;
3. Pembayaran hutang kedua tidak
menyebabkan pemegang gadai harus
menyerahkan benda gadai pada pemberi
gadai.
Kedudukan pemegang gadai sebagai
pemegang hak kebendaan
• Dengan memperhatikan Pasal 1152 ayat (3),
Pasal 1977 ayat (2), Pasal 582 dapat
disimpulkan bahwa :
“ Apabila benda jaminan hilang dicuri dapat
menuntut dalam jangka waktu 3 tahun tanpa
membayar apapun juga, kecuali benda tersebut
dibeli oleh seseorang yang jujur, maka dapat
dituntut dari orang tersebut dengan membayar
harga pembelian, asalkan saja pembelian
tersebut ditempat tertentu sebagaimana disebut
dalam Pasal 582 KUHPerdata, misalnya dalam
pelelangan umum.”
Adakah perlindungan thd pemilik
barang yang telah digadaikan ?
• Memperhatikan Pasal 1152 ayat (4) dapat
diperoleh pedoman bahwa pemilik yang
sesungguhnya dari suatu barang yg telah
digadaikan dapat menuntut kembali hak
miliknya dengan gugat revindikasi.
• Bagaimana nasib penerima gadai dalam
hal gugat revindikasinya dikabulkan ?
Kewajiban Pemegang Gadai

Bertanggung jawab terhadap hilangnya


benda gadai

Bertanggung jawab terhadap


merosotnya nilai
benda gadai.
Hak Pemegang Gadai
1. Berhak menjual barang gadai atas
kekuasaan sendiri dan dilakukan di muka
umum;
2. Dengan perantaraan hakim, benda gadai
dapat dijual menurut cara-cara yang
ditentukan hakim;
3. Berhak menahan benda gadai sampai
semua hutang dibayar lunas;
4. Berhak untuk mendapatkan pembayaran
lebih dahulu dari hasil penjualan benda
dibandingkan dengan kreditur lainnya.
Hapusnya Gadai
• 1. Hapusnya utang pokok yang dijamin
dengan gadai
• Musnahnya benda gadai;
• Pelepasan gadai oleh penerima gadai

Anda mungkin juga menyukai