Anda di halaman 1dari 15

HUKUM JAMINAN

- GADAI -
Disusun oleh :
Septia Jati Iswara
Sari Dinanti
Yulinar Ika Maulida
Zuliana Hilmy Rosyidha
Mu’arifah
• Bagaimana aturan gadai dalam hukum jaminan?
• Apa yang dimaksud dengan gadai, ciri-ciri,
subjek, dan objek gadai?
• Apa saja hak dan kewajiban pemegang dan
pemberi gadai?
• Apa saja masalah transaksi gadai dalam
prespektif hukum?
• Contoh kasus
ATURAN GADAI DALAM HUKUM JAMINAN

Hukum Jaminan adalah hukum yang mengatur


hubungan hukum antara pemberi jaminan
(debitur) dan penerima jaminan (kreditur)
sebagai akibat pembebanan suatu utang
tertentu dengan suatu jaminan. Hukum jaminan
diatur pada buku kedua dalam KUH Perdata
yang mengatur tentang hak kebendaan
PENGERTIAN GADAI
Berdasarkan Pasal 1150 KUH Perdata, Gadai adalah
suatu hak yang diperoleh seseorang berpiutang atas
suatu barang bergerak, yang diserahkan oleh si
berutang atau orang lain atas namanya, yang
memberi kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari berpiutang lainnya;
dengan kekecualian biaya untuk melelang barang
tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan setelah barang itu digadaikan, biaya-
biaya mana harus didahulukan.
CIRI-CIRI GADAI
ciri-ciri dari gadai yang diatur menurut KUH Perdata adalah sebagai berikut:
• Benda yang menjadi objek gadai adalah benda bergerak baik berwujud
maupun tidak berwujud.
• Benda gadai harus diserahkan oleh pemberi gadai kepada pemegang
gadai.
• Perjanjian gadai merupakan perjanjian yang bersifat Accesoir yaitu
adanya hak dari gadai sebagai hak kebendaan tergantung dari adanya
perjanjian pokok misalnya perjanjian kredit.
• Tujuan adanya benda jaminan, adalah untuk memberikan jaminan bagi
pememegan gadai bahwa di kemudian hari piutangnya pasti dibayar.
• Pelunasan tersebut di dahulukan dari kreditur-kreditur lainnya.
• Biaya-biaya lelang dan pemeliharaan barang.jaminan di lunasi terlebih
dahulu dari hasil lelang sebelum pelunasan piutang.
SUBJEK GADAI
Subjek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu
pemberi gadai (pandgever) dan penerima gadai
(pandnemer). Pandgever adalah orang atau
badan hukum yang memberikan jaminan dalam
bentuk benda bergerak selaku gadai kepada
penerima gadai untuk pinjaman uang yang
diberikan kepadanya atau pihak ketiga
OBJEK GADAI
Obyek Gadai adalah benda-benda apa saja yang
dapat dijadikan jaminan hutang dengan
dibebani Hak Gadai. Benda yang dapat
digadaikan adalah semua benda bergerak yang
berwujud maupun benda bergerak tidak
berwujud.
HAK PENERIMA GADAI
Berdasarkan Pasal 1155 KUH Perdata, hak
penerima gadai adalah:
• Menerima angsuran pokok pinjaman dan
bunga sesuai dengan waktu yang ditentukan
• Menjual barang gadai, jika pemberi gadai tidak
memenuhi kewajibannya setelah lampau
waktu atau setelah dilakukan peringatan
untuk pemenuhan janjinya.
KEWAJIBAN PENERIMA GADAI
Berdasarkan Pasal 1154, 1156, 1157 KUH Perdata,
kewajiban penerima gadai adalah:
• Menjaga barang yang digadaikan sebaik-baiknya
• Tidak diperkenankan mengalihkan barang yang
digadaikan menjadi miliknya, walaupun pemberi gadai
wanprestasi
• Memberitahukan kepada pemberi gadai (debitur)
tentang pemindahan barang-barang gadai
• Bertanggung jawab atas kerugian atau susutnya barang
gadai, sejauh terjadi karena kelalaiannya
HAK PEMBERI GADAI
Berdasarkan Pasal 1155 KUH Perdata, hak
pemberi gadai adalah:
• Menerima uang gadai dari penerima gadai
• Berhak atas barang gadai, apabila hutang pokok
atau bunga dan biaya lainnya telah dilunasinya
• Berhak menuntut kepada pengadilan supaya
barang gadai dijual untuk melunasi hutang-
hutangnya.
KEWAJIBAN PEMBERI GADAI
Berdasarkan Pasal 1154 KUHPerdata kewajiban
pemberi gadai adalah:
• Menyerahkan barang gadai kepada penerima
gadai
• Membayar pokok dan sewa modal kepada
penerima gadai
• Membayar biaya yang dikeluarkan oleh penerima
gadai untuk menyelamatkan barang-barang gadai
MASALAH TRANSAKSI GADAI DALAM
PRESPEKTIF HUKUM
• Debitur wanprestasi
• Penyalahgunaan Barang Gadai oleh Kreditur
• Kreditur Lalai terhadap Barang Gadai
Contoh Kasus
Upaya Hukum Bagi Pengelola Rental Mobil Jika
Penyewa Wanprestasi
• Bagaimana upaya hukum bagi pihak rental mobil jika
customer-nya mempunyai tunggakan utang
pemakaian mobil tersebut yang belum dibayar atau
dibayar sebagian sementara pihak rental mobil
hanya mempunyai jaminan sepeda motor dan STNK
beserta KTP customer? Apakah kita dapat menjual
jaminan customer untuk pelunasan utangnya
tersebut?
Upaya hukum yang dapat dilakukan adalah melakukan
teguran/somasi kepada penyewa mengenai
pembayaran yang belum dilakukan, dan/atau disertai
dengan penarikan atas kendaraan yang disewakan,
apabila penyewa masih mangkir terhadap
utangnya, maka pengelola rental dapat melakukan
gugatan atas perbuatan ingkar janji (wanprestasi) dan
melakukan permohonan sita jaminan terhadap
benda-benda bergerak milik dari penyewa maupun
benda bergerak lainnya sepanjang dapat menutupi
seluruh kerugian tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai