Nim ;10300119089
ANALISIS KASUS
A adalah developer yang merupakan debitur Bank X. A mengajukan permohonan
kredit untuk pembangunan rumah RSS pada bank X dengan total pinjaman sebesar Rp.
2.200.000.000,- dengan perjanjian dana akan dicairkan 50 persen pada saat penutupan
perjanjian, 25 persen setelah penandatanganan akad kredit dan 25 persen setelah
bangunan rampung. Pencairan dana tahap pertama berjalan dengan baik tetapi untuk
pencairan berikutnya tidak dilakukan oleh pihak bank dengan alasan belum diadakan
akad kredit. Akibat kredit yang tidak dikucurkan oleh pihak bank, A tidak dapat
melanjutkan pembangunan rumah karena kehabisan dana yang pada akhirnya A tidak
dapat menjual rumah tersebut kepada user. Berdasarkan alasan tersebut A menggugat
bank X.
Pertanyaan:
a. Jelaskan alasan A menggugat Bank X. apakah termasuk wanprestasi atau
perbuatan melawan hukum?
b. Tuliskan dasar hukum yang melandasi gugatan A kepada bank X
c. Buat format gugatan sesuai ketentuan hukum acara yang berlaku.
Jawab
a) Alasan A menggugat Bank X adalah Karena pihak Bank tidak mencairkan dana sesuai
dengan perjanjian yang telah dilakukan pihak A dengan Bank sebelumnya,yang
mengakibatkan pembangunan rumah RSS A tidak dapat dilanjutkan karena kehabisan
dana sehingga A tidak dapat menjual rumah tersebut ke user.Perbuatan ini termasuk
Wanprestasi.Karena Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau
ingkar janji atau kelalaian yang dilakukan oleh debitur baik karena tidak melaksanakan apa yang
telah diperjanjikan maupun malah melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh
dilakukan.
b) Dasar hukum pihak A menggugat pihak Bank adalah sesuai dengan pasal Wanprestasi diatur
dalam Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer), berbunyi: “Penggantian
biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila
debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika
sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya
dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan”.
c)
Makassar,10 oktober 2021,
Nomor :132/G.PDT/RCP/IX/2021
Kepada Yth:
Di Kota Makassar
Dengan Hormat,
Nama Amran Nur ,Agama islam,21 tahun ,Pekerjaan konsultan .Beralamat di jl.tallasalapang Blok
M.Kecamatan minasaupa Makassar.Dengan ini hendak menandatangani dan memajukan surat gugatan
ini,selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
Nama Muh fadli SE,M.M. Agama islam ,umur 30 tahun ,pekerjaan Ceo bank X .Beralamat di jl.
Hertasning komp Citraland Blok A Makassar selanjutnya disebut TERGUGAT.
DALAM POSITA
1. A adalah developer yang merupakan debitur Bank X. A mengajukan permohonan kredit untuk
pembangunan rumah RSS pada bank X dengan total pinjaman sebesar Rp. 2.200.000.000,- dengan
perjanjian dana akan dicairkan 50 persen pada saat penutupan perjanjian, 25 persen setelah
penandatanganan akad kredit dan 25 persen setelah bangunan rampung. Pencairan dana tahap pertama
berjalan dengan baik tetapi untuk pencairan berikutnya tidak dilakukan oleh pihak bank dengan alasan
belum diadakan akad kredit. Perjanjian tersebut dilakukan pada tanggal 15 agustus 2020 dengan no
perjanjian 11/Ix-NO/IV/2020.