Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Akmalul Iqna’
NIM : 1521025
Kelas : Kemahiran Non-Litigasi A

Tugas UTS Kemahiran Non-Litigasi

Salah satu Bank Syariah di daerah Tasikmalaya terlibat sengketa hukum ekonomi syariah
dengan debiturnya. Adapun duduk perkaranya, bahwa antara Bank dan Debitur pada
Tanggal 25 April 2014, telah sepakat dan setuju melakukan perjanjian Pembiayaan
Murabahah dengan memberikan modal pembiayaan kepada Debitur sebesar Rp.
64.400.000,-. Dalam akad No.2790/PEM/MBA/04/2014. debitur diwajibkan melakukan
pembayaran pokok dan margin sebesar Rp. 1.788.889,-/ bulan, setelah perjanjian berjalan
selama 7 bulan, Debitur telah lalai membayar kewajiban utanngnya, sejak Tanggal 25
Desember 2014. Bank telah mengirimkan somasi atau surat pemberitahuan kepada Debitur
untuk segera menyelesaikan kewajibannya kepada Bank, namun tetap tidak melakukan
kewajibannya.akibat perbuatan wanprestasi Debitur, Bank menghadapi kerugian materil
sebesar 51.717.777,- dan kerugian immateril yang diperkirakan dengan uang sejumlah
100.000.000.

1. Bank adalah klien anda, ia meminta anda untuk membuat langkah hukum
terhadap debitur. apa yang harus anda lakukan sebagai pemberi layanan
pendamping hukum?

2. Debitur itu adalah klien anda, ia menceritakan persoalannya dengan Bank dan
meminta pendapat serta langkah hukum apa yang bisa ditempuh agar tidak sampai
ke pengadilan. Jelaskan berdasarkan apa yang sudah anda pelajari !

NB : Tugas UTS dikerjakan dengan word dan diprint serta dikumpulkan pada pertemuan minggu
depan.
1. Sebagai pemberi layanan bantuan hukum, langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah:

a. Mengkaji ulang akad pembiayaan Murabahah antara Bank dan Debitur untuk
memahami kewajiban masing-masing pihak. Hal ini sangat penting agar
Anda memahami dengan jelas hak dan kewajiban yang diatur dalam
perjanjian.

b. Analisis terhadap somasi atau pemberitahuan yang dikirimkan Bank kepada


Debitur. Dengan mempelajari isi surat tersebut, Anda akan dapat mengetahui
poin-poin yang mendasari tuntutan Bank terhadap Debitur.

c. Mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kepailitan Debitur seperti


bukti keterlambatan pembayaran dan dokumen komunikasi antara Bank dan
Debitur. Bukti-bukti tersebut akan memberikan dasar yang kuat untuk
mendukung upaya hukum yang akan diajukan terhadap debitur.

d. Membuat surat tuntutan atau tuntutan balik yang dikirimkan kepada Debitur,
termasuk permohonan pembayaran utang serta penggantian kerugian materiil
dan non materiil yang diderita Bank. Persidangan ini harus dipersiapkan
dengan hati-hati dan sesuai dengan hukum yang berlaku agar dapat menjadi
dasar yang kuat untuk proses selanjutnya.

e. Merekomendasikan kepada Bank tindakan hukum lainnya, seperti konsiliasi


atau penyelesaian secara hukum, berdasarkan pertimbangan hukum dan
kepentingan nasabah. Sebagai pemberi bantuan hukum, sudah menjadi
kewajiban Anda untuk memberikan nasihat dan rekomendasi terbaik kepada
klien Anda, berdasarkan pertimbangan hukum dan kepentingan klien.

2. Berdasarkan informasi yang saya teliti, langkah-langkah hukum yang dapat


dilakukan untuk menghindari litigasi antara debitur dan bank adalah sebagai berikut:

a. Hubungi bank untuk mendiskusikan masalah yang ada dan mencoba


mencapai kesepakatan perjanjian. perjanjian penyelesaian di luar pengadilan.
Komunikasi yang baik antara debitur dan bank dapat membantu
menyelesaikan perselisihan dengan cara yang menguntungkan kedua belah
pihak.

b. Menyusun rencana pembayaran utang kepada Bank dengan


mempertimbangkan kemampuan keuangan debitur. Dalam menyusun
rencana pembayaran, penting untuk mempertimbangkan kemampuan
keuangan debitur agar tidak membebani debitur dan dapat memenuhi
kewajibannya secara bertahap.

c. Bernegosiasi dengan Bank untuk mencapai kesepakatan pembayaran utang


dan meminimalkan kerugian bagi Bank. Negosiasi yang dilakukan dengan
baik dan saling menghormati dapat membantu mencapai kesepakatan yang
menguntungkan kedua belah pihak.

d. Apabila tercapai kesepakatan maka kewajiban pembayaran harus segera


dilaksanakan sesuai kesepakatan yang telah disepakati. Penting untuk
menjaga komitmen terhadap kewajiban pembayaran agar perselisihan dapat
diselesaikan dengan memuaskan.

e. Apabila tidak tercapai kesepakatan dan Bank tetap ingin menggugat, segera
berkonsultasi dengan pengacara atau ahli hukum untuk mendapatkan nasihat
hukum yang tepat dan melindungi hak Debitur. Dalam situasi seperti ini,
penting untuk mendapatkan bantuan dari profesional hukum yang
berpengalaman untuk melindungi hak-hak debitur dan memberikan nasihat
yang tepat selama proses hukum. itu yang harus dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai